Sebelum saya menceritakan suasana puasa di negri onta, bolehlah saya memperkenalkan diri, biar teman2 tidak penasaran…. Atau paling tidak (tidak negatif thinking) ttg wanita di Saudi Arabia, karena memang wanita di Saudi identik dg TKW (maaf )
Saya hidup di Jeddah 11th tapi (he…he.. he) tidak bisa lancar bahasa arab, bisanya Cuma dalam tawar menawar kalau berbelanja. Saya tinggal dengan suami yang bekerja di perusahaan swasta dan 1 anak yang terkecil yang lahir di Jeddah, sedangkan 2 anak yang lain setelah besar memilih sekolah di Indonesia. Kalau saya bekerja mungkin bahasa arab saya lancar, karena saya hanya sebagai “wife house” tentu tidak bisa selancar bila praktek langsung dengan orang arab.
Saudi Arabia adalah bener2 dunia laki2 yang dimana semua dilakukan laki2 dan wanita 90% bergantung dengan laki2. Saya tidak akan mendapat ijin bila saya pergi sendiri dengan naik taxi, kecuali ditemani teman atau anak saya.Ini pun saya akan memilih driver bangsa India, Bangladesh atau bangsa lain karena paling tidak dia bisa berbahasa inggris. Saya tidak akan memilih taxi yang drivernya orang Saudi asli, melihat tampang sangat menyeramkan dan tidak bersahabat, ada kode khusus taxi yang digunakan driver Saudi asli.
Suasana Ramadan di negri asal turunnya perintah puasa ini memang lebih semarak dan beda di Indonesia yang mayoritas muslim penduduknya. Sebelum 1 ramadan di Supermarket2, Plaza2 dan Mall2 sudah dihiasi tulisan “RAMADAN KARIM” dan didekorasi sedemikan rupa agar bener2 semarak dan meriah kalau kita masuk tempat tersebut.Di Saudi untuk menentukan puasa bener2 berdasarkan bulan yg muncul setelah magrib atau isya. Setelah ini terlihat baru diumumkan via radio dan TV, dan lebih mantapnya bila di Masjidil Haram sudah dilaksanakan sholat taraweh. Demikian juga pada saat penentuan 1 syawal. Kalau di Indonesia uda tercantum di kalender, tapi kalau di Saudi tetap berdasarkan bulan yang muncul setelah magrib atau isya. Kalau tidak salah th 2000 yang 1 syawal nya merasa dadakan, karena ada pengumuman besok lebaran yang tentu saja kita gak belum siap bikin masakan untuk lebaran… wah bener2 kacau.
Saat bulan puasa di pinggir2 jalan banyak orang mengkais rezeki dengan berdagang gorengan sambusa, basbusa (manis rasanya) dan makanan yag manis2 lainnya, kurma dan Juice2 yang ditempati kantong plastik Demikian juga di Balad dan Corniche (pusat pertokoan) tentu bagi teman2 yang pernah haji dan Umrah tempat ini tidak terlewati. Disana penuh dengan rombong2 jual “BALILA” (kacang humus rebus yang diberi acar timun diberi warnah merah,dibumbui jinten,garam ditambah minyak zaitun).Walaupun di hari biasa ada yang berjualan makanan ini tapi bila di bulan Ramadan lebih banyak lagi.
Wah bener2 semarak di kota Jeddah saat Ramadan, belum lagi macet dan padatnya keramaian kota di malam hari.Semua pertokoan di bulan Ramadan buka sampai menjelang sahur. Supermarket Full dan orang2 berbelanja seperti tiada hari esok, kadang sampai 2 troly yang dibelanjai seperti persiapan perang yang takut kehabisan makanan.. (he he he)
Walaupun imbang dengan semaraknya masjid2 yang dimakmurkan jamaahnya untuk sholat taraweh atau sholat Lail.
Tidak ketinggalan ditepi pantai laut merah pun semarak dengan orang2 yang ingin berbuka puasa di pinggir pantai dengan keluarganya, atau kita janjian dengan teman2 bikin buka bersama di pinggir laut yg tentu tempatnya luas untuk menampung banyak orang.
Budaya orang arab bila bulan Ramadan hidup seperti ”kelelawar” pagi sampai siamg untuk tidur dan malam sampai subuh untuk “melek” Saya sering diejek teman2 Indonesia puasa di arab sama seperti “puasa bedug” (puasa anak kecil yang setengah hari)
Memang bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, dimana2 orang berjualan dan yang membelipun buanyak sekali. Suasana seperti ini hanya ada di bulan Ramadan begitu besok lebaran, tidak akan kita temui berderet2 orang berjualan, dan suasana lebaran di Jeddah sangat sunyi, yang tentu beda sekali dengan di tanah air, aduh…rindu rasanya suasana lebaran di Indonesia
Suasana Ramadan ini yang selalu dirindukan umat diseluruh dunia, bila di Jeddah, Mekkah dan Madinah pertokoan ramai buka sampai pagi, tentu tidak kita temukan di negara2 lain. Suasana Jeddah padat dan macet karena akan berbelanja, Lain lagi dengan suasana Mekkah dan Madinah. Pertokoan buka dari dhuhur-jam 5 sore, kemudian tutup baru buka kembali setelah isya sampai pagi jam 3-4 pagi. Perkantoran pun juga demikian hanya malamnya tutup jam 1-2 mlm.
Suasana di Masjidil Haram padat jamaah Umrah dari penjuru dunia, jamaah Indonesia adalah jamaah terbanyak baik pada saat hajian atau umroh. Pada 10 hari awal bulan Ramadan MasyaAllah padatnya. Tentu akan lebih padat lagi di 10 hari ke-2 bulan Ramadan, seperti minggu ini masuk dalam 10 hari ke- 2, dan puncaknya kepadatan di 10 hr terakhir. Banyak umat yang ithikaf di Masjidil Haram.10 hari terakhir di masjid2 dan Majidil Haram diramaikan dengan sholat Lail.
MasyaAllah nikmatnya bila bisa ikut sholat lail di Masjidil Haram, Alhamdulillah setiap malam ganjil saya pergi ke Mekkah, dari Jeddah 3/4jam-1 jam memakai kendaraan sendiri.Karena untuk masuk ke mekkah sudah ditutup karena padatnya, maka kita parkir di “kudai” disana area parkirnya luas dan disediakan bis untuk ke Masjidil Haram dengan bayar Cuma 2 real.Naik bis pun kita berebut, walaupun disediakan bis banyak, tapi penumpang pun banyak pula. Sholat Lail dimulai jam 1mlm -jam 3mlm dengan 11 raka’at. Beda dengan sholat taraweh kalau di Masjidil Haram 23 raka’at.
Dimalam2 ganjil sangat padat jamaah untuk mengikuti sholat lail, diluar masjid uda padat digelar sajadah2 jamaah. Polisi2 dikerahkan untuk mengatur jamaah agar tidak menutup jalan menuju masjid. Puncak kepadatan di Masjidil Haram pada malam ke -27, dimalam ini saya bisa sampai rumah jam 6-7 pagi kalau di malam ganjil sebelumnya paling2 saya jam4-5 pagi uda masuk rumah.
Suasana hening tenang di malam ke -27 tanpa suara burung atau suara binatang yang lain dan tiada bintang di langit yang gelap.Sunyi dan hembusan angin malam yang mengusik hati kita hanya terdengar Imam Sudeis yang terkenal yang mengalunkan ayat2 Allah yang membuat hati ini bergetar dan Doa Qunut di akhir rakaat yang membuat kita menangis. Doa dan suara imam dengan isak tangisnya yang membuat jamaah ikut menangis, saat dibacakan doa Qunut hanya terdengar suara tangis laki2 maupun wanita dan kata amin… yang kompak dari jamaah. Suara imam menggetarkan jiwa dimana kita ingat semua dosa2 yang kita lakukan selama hidup dan tentu kita tidak tahu apakah Ramadan tahun depan kita masih bisa menikmati manisnya bulan Ramadan yang penuh berkah seperti tahun ini??
Hening sunyi senyap angin berhembus sepoi2 ini tanda2 Malam Laillatul Qodar turun kata para ulama.
Ya Allah… Turunkanlah Laillatul Qodar ke diri kita,
Ya Allah .. Ampunilah dosa2 kami
Ya Allah… Ampunilah dosa2 orang tua kami
Ya Allah… Berilah kami jalan yang Lurus
Ya Allah…berilah kami tetap iman dan selalu sujud karena MU
Marilah teman2, kita berlomba2 mendapatkan Laillatul Qodar dengan beribadah dan sujud mohon ampun kepada Allah serta jangan malu dan sombong untuk mengangkat tangan memohon apa yang kita inginkan, semoga apa yang kita kerjakan di bulan Ramadan ini diterima Allah SWT dan mendapatkan keberkahan dan hidayah-Nya. Amin…
Salam untuk semua umat muslim sedunia, mari kita bersihkan noda2 hitam dihati kita agar suci tanpa noda bagaikan bayi terlahir di hari yang fitri. Mohon Maaf lahir batin
Bila teman2 berangkat haji atau umrah, rumah saya terbuka untuk teman2 dan tentu dengan senang hati barangkali saya bisa membantu bila teman2 ada kesulitan saat di Jeddah atau di Mekkah (hub.email uniqw@yahoo.com)
Zev, makasih ya bila tulisan ini dimuat
Safa
Jeddah, 25 September 2007
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com