ARTIKEL PILIHAN

GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Jelajah Misteri SHARE= Kota Bandung ( Mampir Gan. Di Jamin Bulu Kuduk Merinding )

Written By Situs Baginda Ery (New) on Rabu, 20 Maret 2013 | 16.27


Dgn nama "KOMUNITAS PENJELAJAH MISTERI ( KOMPENI ) "

Jelajah Misteri Kota Bandung ( Mampir Gan. Di Jamin Bulu Kuduk Merinding ) [ www.BlogApaAja.com ]

Akhirnya setelah beranggotakan 140 orang d fb..

Dan perencanaan satu minggu sebelumnya

Kami memutuskan untuk mengadakan

Jelajahan misteri pertama..

Sabtu, 18 - 02 - 2012

Spoiler for "Dengan kumpul di depan gedung sate..":

Jelajah Misteri Kota Bandung ( Mampir Gan. Di Jamin Bulu Kuduk Merinding ) [ www.BlogApaAja.com ]

Jelajah Misteri Kota Bandung ( Mampir Gan. Di Jamin Bulu Kuduk Merinding ) [ www.BlogApaAja.com ]

Jelajah Misteri Kota Bandung ( Mampir Gan. Di Jamin Bulu Kuduk Merinding ) [ www.BlogApaAja.com ]

Meskipun aga tebe alias bete.. karena janjian jam 19.00,

Baru kumpul semua jam 21.00

tapi sedikit terobati karena yang ikut ada sekitar 20++ orang

Ga nyangka banyak yg antusias dan tertarik

Start awal, dimulai ke rumah kentang di jalan aceh..

Jelajah misteri Rumah Kentang Bandung

Mitos : konon ceritanya pada jaman belanda ada sebuah pesta besar di rumah itu,

si ibu sedang memasak kentang dalam kuali besar dan menggendong bayi,

tanpa sengaja si bayi terlepas dari gendongan

dan jatuh ke dalam kuali besar tersebut hingga mnghembuskan nafas terakhirnya,

konon katanya jika kta melewati rumah kentang tsb

dan tercium aroma kentang..

berarti si ibu dn anaknya sdg brada di situ

Spoiler for " Rumah pemilik rumah kentang Bandung ":

Jelajah Misteri Kota Bandung ( Mampir Gan. Di Jamin Bulu Kuduk Merinding ) [ www.BlogApaAja.com ]

Pas nyampe rada celingak-celinguk jg mau ngapain,

Tapi di beraniin deh buat ngetuk rumah yg di sebelahnya,

Di sambut dgn gonggongan anjing n hawa yang lumayan dingin

Bikin keadaan smakin mencekam..

Spoiler for " Akhirnya yg punya rumah langsung keluar dan menyambut dgn ramah dan sdikit misterius.. ":

Jelajah Misteri Kota Bandung ( Mampir Gan. Di Jamin Bulu Kuduk Merinding ) [ www.BlogApaAja.com ]

Beliau mnanyakan mksud kedatangan kami,

dan mengajak kami untk berkeliling d area halaman rumahnya,
meski blum mmperbolehkan u/masuk kdalam rumahnya

Dimulai wawancara dan mengelilingi rumah kentang tersebut,

Spoiler for " Nih gan beberapa fotonya, monggo di buka.. ":

Jelajah Misteri Kota Bandung ( Mampir Gan. Di Jamin Bulu Kuduk Merinding ) [ www.BlogApaAja.com ]

Jelajah Misteri Kota Bandung ( Mampir Gan. Di Jamin Bulu Kuduk Merinding ) [ www.BlogApaAja.com ]

Jelajah Misteri Kota Bandung ( Mampir Gan. Di Jamin Bulu Kuduk Merinding ) [ www.BlogApaAja.com ]

Jelajah Misteri Kota Bandung ( Mampir Gan. Di Jamin Bulu Kuduk Merinding ) [ www.BlogApaAja.com ]

Jelajah Misteri Kota Bandung ( Mampir Gan. Di Jamin Bulu Kuduk Merinding ) [ www.BlogApaAja.com ]

Jelajah Misteri Kota Bandung ( Mampir Gan. Di Jamin Bulu Kuduk Merinding ) [ www.BlogApaAja.com ]

Jelajah Misteri Kota Bandung ( Mampir Gan. Di Jamin Bulu Kuduk Merinding ) [ www.BlogApaAja.com ]

Jelajah Misteri Kota Bandung ( Mampir Gan. Di Jamin Bulu Kuduk Merinding ) [ www.BlogApaAja.com ]
16.27 | 0 komentar | Read More

KISAH NYATA= MALAM PESTA SEORANG PENGANTIN WANITA MUSLIMAH

BismillahirrRahmanirRahim, Kisah nyata yang diceritakan oleh Syaikh Abdul Muhsin Al Ahmad ini terjadi di Abha, ibu kota Provinsi Asir Arab Saudi.
http://trikarai.com/wp-content/uploads/2012/12/sajak-malam1.jpg

“Setelah melaksanakan shalat Maghrib dia berhias, menggunakan gaun pengantin putih yang indah, mempersiapkan diri untuk pesta pernikahannya. Lalu dia mendengar azan Isya, dan dia sadar kalau wudhunya telah batal.

Dia berkata pada ibunya : “Bu, saya mau berwudhu dan shalat Isya.”

Ibunya terkejut : “Apa kamu sudah gila? Tamu telah menunggumu untuk melihatmu, bagaimana dengan make-up mu? Semuanya akan terbasuh oleh air.”

Lalu ibunya menambahkan : “Aku ibumu, dan ibu katakan jangan shalat sekarang! Demi Allah, jika kamu berwudhu sekarang, ibu akan marah kepadamu”

Anaknya menjawab : “Demi Allah, saya tidak akan pergi dari ruangan ini, hingga saya shalat. Ibu, ibu harus tahu “bahwa tidak ada kepatuhan kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada Pencipta”!!

Ibunya berkata : “ Apa yang akan dikatakan tamu-tamu kita tentang mu, ketika kamu tampil dalam pesta pernikahanmu tanpa make-up?? Kamu tidak akan terlihat cantik dimata mereka! dan mereka akan mengolok-olok dirimu !

Anak nya berkata dengan tersenyum : “Apakah ibu takut karena saya tidak akan terrlihat cantik di mata makhluk? Bagaimana dengan Penciptaku? Yang saya takuti adalah jika dengan sebab kehilangan shalat, saya tidak akan tampak cantik dimata-Nya”.

Lalu dia berwudhu, dan seluruh make-up nya terbasuh. Tapi dia tidak merasa bermasalah dengan itu.

Lalu dia memulai shalatnya. Dan pada saat itu dia bersujud, dia tidak menyadari itu, bahwa itu akan menjadi sujud terakhirnya.

Pengantin wanita itu wafat dengan cara yang indah, bersujud di hadapan Pencipta-Nya.

Ya, ia wafat dalam keadaan bersujud. Betapa akhir yang luar biasa bagi seorang muslimah yang teguh untuk mematuhi Tuhannya!

Banyak orang tersentuh mendengarkan kisah ini. Ia telah menjadikan Allah dan ketaatan kepada-Nya sebagai prioritas pertama. SubhanAllah…

Dipublikasikan oleh berbagai sumber

[Sumber: Muslimahzone]
16.21 | 0 komentar | Read More

KISAH NYATA MISTERI= Dirawat Hantu?

http://klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2012/04/28/45551/540x270/identitas-mayat-perempuan-di-unesa-masih-misterius.jpgDering jam beker yang terletak di atas meja kamar tidurku berdering. Tanda peringatan bahwa suamiku harus minum obat yang telah diresepkan dokter padanya. Aku selalu tertib merawat suamiku yang berbaring terkena penyakit asma. "Pak, bangun dulu Pak!, obatnya saatnya diminum" pintaku pada suamiku. Aku menjadi kaget, ternyata suamiku tidak sadarkan diri. Jam dua malam itu aku segera membangunkan kedua anakku. "Mas Anto, Dik Ani.... bangun dulu nak, bapak perlu bantuanmu!" . Kedua ankku terus bangun

"Ada apa Ma?" tanya keduanya

"Telponkan petugas ambulance Rumah Sakit Daerah Ponorogo ya!, bapak butuh pertolongan segera"

"Iya Ma" jawab anakku singkat

Aneh!, hanya berselang kurang lebih lima menit mobil yang aku butuhkan itu sudah tiba di depan rumahku. Padahal jarak antara Pulung desaku, dengan RSUD Dr. Hardjono ada kurang lebih dua puluh kilo lebih. Aku terdiam sedikit tercengang. Tapi mau bagaimana lagi, aku disambut dengan ramah oleh dua orang suster dan seorang sopir yang masih muda.

"Mari Bu, silahkan dampingi Bapak di belakang. Infusnya sudah saya pasang. Ibu akan ditemani dua orang suster di belakang"

Dalam perjalanan menuju rumah sakit, terasa aku melihat yang wajar melihat pemandangan di sepanjang jalan Pulung Ponorogo. Dua orang suster yang menemani aku tercium parfum yang harum sekali. Wajahnya cantik jelita. Rambutnya semampai panjang. "Wah, seandainya dia masih bujang bakal aku jodohkan dengan Anto anakku.." batinku, tapi aku nggak berani mengungkapkan kata-kata padanya.

Tidak beberapa lama aku sudah sampai di ruang UGD. Disana saya segera mengurus administrasi di loket rawat inap. Dua orang suster dan sopirnya mengantar aku di sebuah ruangan yang masih asing bagiku. Kira-kira dari UGD ke arah bagiun timur. Aku melewati lorong-lorong yang ramai. Aku melihat banyak pasien-pasien yang ditunggui oleh kerabatnya. Suamiku segera masuk di ruang yang saya lihat bangunan lama atau bangunan kuno.Sepertinya bangunan rumah sakit peninggalan Belanda. Aku melihat kok ada beberapa dokter berwajah bule di sana. Terus ada beberapa pasukan tentara Belanda yang keluar masuk bangsal. Aku terdiam. Aku cubit kakiku... jangan-jangan aku bukan manusia lagi. Aku terdiam seribu bahasa.

"Bu, silakan masuk , suami ibu sudah berada di kamar Anggrek, dan tas ibu sudah kami simpan di lemari"

"ooh...oh...iya suster" aku terkejut dan terheran-heran...."Padahal tas saya tadi aku cangking, lho kok sudah mereka bawa ya?"

Dalam suasana keheranan yang sangat luar biasa, aku segera memasuki kamar, tempat suamiku dirawat. Aku merasakan kamar yang ditempati suamiku terlihat luas dan bersih. perawat-perawatnya silih berganti berdatangan memberikan perawatan. "Ibu dari Pulung ya?" tanya dokter bule kepada saya. "Ya Dok..." "Suami ibu tidak apa-apa kok. Dan nanti perlu dirawat tiga hari saja kok. Untuk itu saya minta ibu dan keluarga tidak usah keluar dari ruangan ini. Ibu akan dilayani oleh suster semuanya. Makanan dan minuman sudah tinggal ambil, cukup untuk hidup tiga hari..."

Selama tiga hari, kami dimanjakan dengan pelayanan yang sangat istimewa. Suamiku nampak semakin sehat. Demikian juga anak-anakku mereka nampak santai tanpa terlihat beban dari raut wajahnya. "Bu, sudah saatnya ibu bisa pulang. Ini surat rujukan dari dokter, silakan diurus di ruang administrasi" pinta suster jelita yang selama ini merawat suamiku, dan melayani semua kebutuhanku di rumah sakit Dr. Hardjono

"Anto, pergilah ke kantor administrasi di depan sana ya?, habis berapa biaya perawatannya"

"Iya Ma"

Sesampai di depan anakku tekaget-kaget. Semua loket untuk pembayaran administrasi nampak kosong semuanya. Demikian juga, ternyata rumah sakit tersebut sudah tidak ada penghuninya sedikitpun. Di sana ada tulisan ' Rumah Sakit Dr. Hardjono sudah pindah sejak September 2012 di Paju Ponorogo, semua layanan Kesehatan dipindahkan di sana!'

Bulu kudukku merinding. Aku dan keluargaku tercengang. Kamar yang tadinya luas dan indah, lengkap dengan fasilitas yang menakjubkan, kini terlihat nyata lengang, kumuh, penuh sarang laba-laba, tidak terawat, dan tanpa perawat.

"Lho ibu dari mana ini?" tanya satpam tiba-tiba

"A...aa..anu Pak, saya rawat inap di Ruang Anggrek!"

Satpam juga tercengang setengah mati. Bulu kuduknya merinding, mulutnya seakan terkunci rapat sulit mengucapkan kata-kata... Aku dan keluarga bergegas, malu. Tapi aku bersyukur karena suamiku terlihat sehat wal afiat. "Ma!, terus siapa ya yang merawat kita tadi?". "Ah nggak tahu Pa... sudahlah, kita pulang dulu" kataku sambil meninggalkan RSUD Dr Hardjono yang lama.
sumber:http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2013/01/27/3/528992/dirawat-hantu-cerita-misteri-nyata.html
16.18 | 0 komentar | Read More

KISAH NYATA= Inilah Akibatnya Mengambil Uang Rp. 150,-

Sahabat Hikmah…
Ada satu kisah yang sangat BERHARGA, diceritakan seorang trainer Kubik Leadership yang bernama Jamil Azzaini di kantor Bea dan Cukai Tipe A Bekasi sekitar akhir tahun 2005. Dalam berceramah agama, beliau menceritakan satu kisah dengan sangat APIK dan membuat air mata pendengar berurai. Berikut ini adalah kisahnya:
Pada akhir tahun 2003, istri saya selama 11 malam tidak bisa tidur. Saya sudah berusaha membantu agar istri saya bisa tidur, dengan membelai, diusap-usap, masih susah tidur juga. Sungguh cobaan yang sangat berat. Akhirnya saya membawa istri saya ke RS Citra Insani yang kebetulan dekat dengan rumah saya. Sudah 3 hari diperiksa tapi dokter tidak menemukan penyakit istri saya. Kemudian saya pindahkan istri saya ke RS Azra, Bogor. Selama berada di RS Azra, istri saya badannya panas dan selalu kehausan sehingga setiap malam minum 3 galon air Aqua. Setelah dirawat 3 bulan di RS Azra, penyakit istri saya belum juga diketahui penyakitnya.
Akhirnya saya putuskan untuk pindah ke RS Harapan Mereka di Jakarta dan langsung di rawat di ruang ICU. Satu malam berada di ruang ICU pada waktu itu senilai Rp 2,5 juta. Badan istri saya –maaf- tidak memakai sehelai pakaian pun. Dengan ditutupi kain, badan istri saya penuh dengan kabel yang disambungkan ke monitor untuk mengetahui keadaan istri saya. Selama 3 minggu penyakit istri saya belum bisa teridentifikasi, tidak diketahui penyakit apa sebenarnya.
Kemudian pada minggu ke-tiga, seorang dokter yang menangani istri saya menemui saya dan bertanya, “Pak Jamil, kami minta izin kepada pak Jamil untuk mengganti obat istri bapak.”
“Dok, kenapa hari ini dokter minta izin kepada saya, padahal setiap hari saya memang gonta-ganti mencari obat untuk istri saya, lalu kenapa hari ini dokter minta izin ?”
“Ini beda pak Jamil. Obatnya lebih mahal dan obat ini nantinya disuntikkan ke istri bapak.”
“Berapa harganya dok?”
“Obat untuk satu kali suntik 12 juta pak.”
“Satu hari berapa kali suntik dok?”
“Sehari 3 kali suntik.”
“Berarti sehari 36 juta dok?”
“Iya pak Jamil.”
“Dok, 36 juta bagi saya itu besar sedangkan tabungan saya sekarang hampir habis untuk menyembuhkan istri saya. Tolong dok, periksa istri saya sekali lagi. Tolong temukan penyakit istri saya dok.”
“Pak Jamil, kami juga sudah berusaha namun kami belum menemukan penyakit istri bapak. Kami sudah mendatangkan perlengkapan dari RS Cipto dan banyak laboratorium namun penyakit istri bapak tidak ketahuan.”
“Tolong dok…., coba dokter periksa sekali lagi. Dokter yang memeriksa dan saya akan berdoa kepada Rabb saya. Tolong dok dicari”
“Pak Jamil, janji ya kalau setelah pemeriksaan ini kami tidak juga menemukan penyakit istri bapak, maka dengan terpaksa kami akan mengganti obatnya.” Kemudian dokter memeriksa lagi.
“Iya dok.”
Setelah itu saya pergi ke mushola untuk shalat dhuha dua raka’at. Selesai shalat dhuha, saya berdoa dengan menengadahkan tangan memohon kepada Allah, -setelah memuji Allah dan bershalawat kepada Rasululloh,
“Ya Allah, ya Tuhanku….., gerangan maksiat apa yang aku lakukan. Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga engkau menguji aku dengan penyakit istriku yang tak kunjung sembuh. Ya Allah, aku sudah lelah. Tunjukkanlah kepadaku ya Allah, gerangan energi negatif apakah yang aku lakukan sehingga istriku sakit tak kunjung sembuh ? sembuhkanlah istriku ya Allah. Bagimu amat mudah menyembuhkan penyakit istriku semudah Engkau mengatur Milyaran planet di muka bumi ini ya Allah.”
Kemudian secara tiba-tiba ketika saya berdoa, “Ya Allah, gerangan maksiat apa yang pernah aku lakukan? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga aku diuji dengan penyakit istriku tak kunjung sembuh?” saya teringat kejadian berpuluh-puluh tahun yang lalu, yaitu ketika saya mengambil uang ibu sebanyak Rp150,-.
Dulu, ketika kelas 6 SD, SPP saya menunggak 3 bulan. Pada waktu itu SPP bulanannya adalah Rp 25,-. Setiap pagi wali kelas memanggil dan menanyakan saya, “JaMil, kapan membayar SPP ? JaMil, kapan membayar SPP ? JaMil, kapan membayar SPP ?” Malu saya. Dan ketika waktu istrirahat saya pulang dari sekolah, saya menemukan ada uang Rp150,- di bawah bantal ibu saya. Saya mengambilnya. Rp75,- untuk membayar SPP dan Rp75,- saya gunakan untuk jajan.
Saya kemudian bertanya, kenapa ketika berdoa, “Ya Allah, gerangan maksiat apa? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga penyakit istriku tak kunjung sembuh?” saya diingatkan dengan kejadian kelas 6 SD dulu ketika saya mengambil uang ibu. Padahal saya hampir tidak lagi mengingatnya ??. Maka saya berkesimpulan mungkin ini petunjuk dari Allah. Mungkin inilah yang menyebabkan istri saya sakit tak kunjung sembuh dan tabungan saya hampir habis. Setelah itu saya menelpon ibu saya,
“Assalamu’alaikum Ma…”
“Wa’alaikumus salam Mil….” Jawab ibu saya.
“Bagaimana kabarnya Ma ?”
“Ibu baik-baik saja Mil.”
“Trus, bagaimana kabarnya anak-anak Ma ?”
“Mil, mama jauh-jauh dari Lampung ke Bogor untuk menjaga anak-anakmu. Sudah kamu tidak usah memikirkan anak-anakmu, kamu cukup memikirkan istrimu saja. Bagaimana kabar istrimu Mil, bagaimana kabar Ria nak ?” –dengan suara terbata-bata dan menahan sesenggukan isak tangisnya-.
“Belum sembuh Ma.”
“Yang sabar ya Mil.”
Setelah lama berbincang sana-sini –dengan menyeka butiran air mata yang keluar-, saya bertanya, “Ma…, Mama masih ingat kejadian beberapa tahun yang lalu ?”
“Yang mana Mil ?”
“Kejadian ketika Mama kehilangan uang Rp150,- yang tersimpan di bawah bantal ?”
Kemudian di balik ujung telephon yang nun jauh di sana, Mama berteriak, (ini yang membuat bulu roma saya merinding setiap kali mengingatnya)
“Mil, sampai Mama meninggal, Mama tidak akan melupakannya.” (suara mama semakin pilu dan menyayat hati),
“Gara-gara uang itu hilang, mama dicaci-maki di depan banyak orang. Gara-gara uang itu hilang mama dihina dan direndahkan di depan banyak orang. Pada waktu itu mama punya hutang sama orang kaya di kampung kita Mil. Uang itu sudah siap dan mama simpan di bawah bantal namun ketika mama pulang, uang itu sudah tidak ada. Mama memberanikan diri mendatangi orang kaya itu, dan memohon maaf karena uang yang sudah mama siapkan hilang. Mendengar alasan mama, orang itu merendahkan mama Mil. Orang itu mencaci-maki mama Mil. Orang itu menghina mama Mil, padahal di situ banyak orang. …rasanya Mil. Mamamu direndahkan di depan banyak orang padahal bapakmu pada waktu itu guru ngaji di kampung kita Mil tetapi mama dihinakan di depan banyak orang. SAKIT…. SAKIT… SAKIT rasanya.”
Dengan suara sedu sedan setelah membayangkan dan mendengar penderitaan dan sakit hati yang dialami mama pada waktu itu, saya bertanya, “Mama tahu siapa yang mengambil uang itu ?”
“Tidak tahu Mil…Mama tidak tahu.”
Maka dengan mengakui semua kesalahan, saya menjawab dengan suara serak,
“Ma, yang mengambil uang itu saya Ma….., maka melalui telphon ini saya memohon keikhlasan Mama. Ma, tolong maafkan Jamil Ma…., Jamil berjanji nanti kalau bertemu sama Mama, Jamil akan sungkem sama mama. Maafkan saya Ma, maafkan saya….”
Kembali terdengar suara jeritan dari ujung telephon sana,
“Astaghfirullahal ‘Azhim….. Astaghfirullahal ‘Azhim….. Astaghfirullahal ‘Azhim…..Ya Allah ya Tuhanku, aku maafkan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Maafkanlah dia ya Allah, ridhailah dia ya Rahman, ampunilah dia ya Allah.”
“Ma, benar mama sudah memaafkan saya ?”
“Mil, bukan kamu yang harus meminta maaf. Mama yang seharusnya minta maaf sama kamu Mil karena terlalu lama mama memendam dendam ini. Mama tidak tahu kalau yang mengambil uang itu adalah kamu Mil.”
“Ma, tolong maafkan saya Ma. Maafkan saya Ma?”
“Mil, sudah lupakan semuanya. Semua kesalahanmu telah saya maafkan, termasuk mengambil uang itu.”
“Ma, tolong iringi dengan doa untuk istri saya Ma agar cepat sembuh.”
“Ya Allah, ya Tuhanku….pada hari ini aku telah memaafkan kesalahan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Dan juga semua kesalahan-kesalahannya yang lain. Ya Allah, sembuhkanlah penyakit menantu dan istri putraku ya Allah.”
Setelah itu, saya tutup telephon dengan mengucapkan terima kasih kepada mama. Dan itu selesai pada pukul 10.00 wib, dan pada pukul 11.45 wib seorang dokter mendatangi saya sembari berkata,
“Selamat pak Jamil. Penyakit istri bapak sudah ketahuan.”
“Apa dok?”
“Infeksi prankreas.”
Saya terus memeluk dokter tersebut dengan berlinang air mata kebahagiaan, “Terima kasih dokter, terima kasih dokter. Terima kasih, terima kasih dok.”
Selesai memeluk, dokter itu berkata, “Pak Jamil, kalau boleh jujur, sebenarnya pemeriksaan yang kami lakukan sama dengan sebelumnya. Namun pada hari ini terjadi keajaiban, istri bapak terkena infeksi prankreas. Dan kami meminta izin kepada pak Jamil untuk mengoperasi cesar istri bapak terlebih dahulu mengeluarkan janin yang sudah berusia 8 bulan. Setelah itu baru kita operasi agar lebih mudah.”
Setelah selesai, dan saya pastikan istri dan anak saya selamat, saya kembali ke Bogor untuk sungkem kepada mama bersimpuh meminta maaf kepadanya, “Terima kasih Ma…., terima kasih Ma.”
Namun…., itulah hebatnya seorang ibu. Saya yang bersalah namun justru mama yang meminta maaf. “Bukan kamu yang harus meminta maaf Mil, Mama yang seharusnya minta maaf.”
Sahabat Hikmah…
Maha benar sabda Rasulullaah shalallaahu ’alaihi wa sallam :
“Ridho Allah tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua” (HR Bukhori, Ibnu Hibban, Tirmidzi, Hakim)
“Ada tiga orang yang tidak ditolak doa mereka:
orang yang berpuasa sampai dia berbuka,
seorang penguasa yang adil,
dan doa orang yang teraniaya.
Doa mereka diangkat Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, ‘Demi keperkasaan-Ku, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera.” (HR. Attirmidzi)
Kita dapat mengambil HIKMAH bahwa:
Bila kita seorang anak:
* Janganlah sekali-kali membuat marah orang tua, karena murka mereka akan membuat murka Allah subhanau wa ta’ala. Dan bila kita ingin selalu diridloi-Nya maka buatlah selalu orang tua kita ridlo kepada kita.
* Jangan sampai kita berbuat zholim atau aniaya kepada orang lain, apalagi kepada kedua orang tua, karena doa orang teraniaya itu terkabul.
http://www.flexmedia.co.id/wp-content/uploads/2012/11/menyesal.png 
Bila kita sebagai orang tua:
* Berhati-hatilah pada waktu marah kepada anak, karena kemarahan kita dan ucapan kita akan dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, dan kadang penyesalan adalah ujungnya.
* Doa orang tua adalah makbul, bila kita marah kepada Anak, berdoalah untuk kebaikan anak-anak kita, maafkanlah mereka.
Semoga bermanfaat dan bisa mengambil HIKMAH..
Wassalam
Diambil dari Mutiara Hikmah
Best Regards,
F Festivalia
16.16 | 0 komentar | Read More

Kisah teramat indah namun berakhir duka mendalam

http://www.amarrazali.com/images/medium_Lake_mapourika_NZ.jpeg
Waktu itu awal masuk sekolah pertama kelas 3, saat itu aku melihat seseorang perempuan yang cantik, dia adalah pindahan murid baru di smpku. Dengan rambut panjang terurai, yang aku lebih senang lagi ternyata dia masuk ke kelasku dan yang lebih senang lagi dia duduk didepan mejaku.
Indah…. Wajahnya memang seindah dengan namanya dengan senyumya yang membuat hatiku seakan akan tidak mau melewatkan senyumnya, tetapi sayang dia seorang yang pendiam tetapi bagaimana pun aku harus bisa mendekatinya walaupun hanya sebagai sahabat. Banyak sekali yang menyukainnya dan ingin mendapatkan nomer telfonnya tetapi dia hanya menggeleng tanpa mengeluarkan kata-kata apapun dari mulutnya, hampir semua kelas yang ingin mendekatinnya tetapi tidak satupun yang berhasil begitu juga dengan saya ‘hehehehe’, oh ya saya belum memperkenalkan diri namnya saya reza saya biasa di panggil reza.
Di Setiap hari saya, saya hanya bisa memandangi wajahnya dan senyumnya saja, ternyata selain cantik dia juga pinter di kelas loh... dan saat itu saya berfikir bagaimana cara mendekatinya,(tapi saya paling anti namanya dukun) saya harus giat belajar dan rajin minimal mengerti dalam pelajaran supaya semoga bisa dekat dengannya. Itu saya lakukan terus menerus sampai akhir semester I berakhir, tetapi perjuangan saya tidak mendapatkan hasil dia masih tidak mau berbicara kepada cowo saya sudah putus asa saai itu, tetapi saya tidak gampang menyerah saya akan mencoba di semester II. Oh ya sebelumnya dia mendapatkan rangking pertama di kelas memang wajar kalau dia dapat rangking pertama.
Setelah liburan 2 minggu semester I selesai masuklah semester II, pada saat masuk pertama semester II, sekolah kami mengadakan upacara ,maklum hari itu hari senin. Saat itu aku melihat indah sedang sibuk dan panik,saya bertanya ''hmm.. ndah kenapa lu ndah kayanya lagi panik aja?tanya reza, "hmm... gpp kok hanya saja... "hanya apa"? kata reza "topi gw ketinggalan di rumah deh kayanya dan gw ga tau musti ngapain sekarang"? (dia kelihatan hampir mau nangis). Maklum peraturan-peraturan disekolah saya begitu, yang tidak bawa perlengkapan upacara secara lengkap di hukum didepan selama upacara. "yaudah ndah ga usah nangis lu bisa kok pinjem topi gw"kata reza " tapi ga ah lu kan cuma bawa topi satu doang, ntr di hukum lagi lu? "gpp kok ndah pake aja kok serius deh..."kata reza ''udah ga usah za gpp kok"yaudah ndah pake aja ga usah mikirin gw ok.. pake ye"kata reza " hmm yaudah deh tapi bener ya gpp" iya ndah" saya saya tahu atas konsekuensinnya tetapi saya tidak perduli yang terpenting dia tidak di hukum.ketika upacara berlangsuung sesekali dia pun hanya senyum-senyum kepada saya saat itu hati saya berbunga-bunga sekali Saya tidak memikirkan hukuman yang saya sedang alami.
 Setelah upacara selesai, kami pun masuk kembali kedalam kelas begitupun dengan saya walaupun saya di marahi terlebih dahulu sebelum masuk kelas, ketika saya akan masuk kelas untuk pertama kalinya indah memanggil nama saya sambil senyum dan berterma kasih.
indah   : "za hmm..... makasih yah atas pinjaman topinya "
reza  : "gpp kok ndah yang penting lu kan ga di hukum?(sambil malu2 tersenyum"
indah  : "tapi gw tetep ga enak nih, apa yang bisa gw balas untuk menebus kebaikan lu za..."?
reza     : "hmm apa yahh, ga usah kok gw ikhlas nolongnya, tapi ada satu hal sih yang gw pengen minta...."?
indah     : apa za?
reza       : gw minta lu mau jadi temen gw itu aja sih....
indah     : hmm gw mau kok jadi temen lu za....
reza       : bener nih.. "gw lagi ga mimpi kan("sambil menampari dirinya")
indah     : iya za bener kok..
 Hati saya pada saat itu seperti terbang melayang di atas, saya hanya hanya bisa terpaku mendengar ucapan dia dan disitulah saya mulai mengobrol dengan dia dan sedikit bercanda. Disitulah dia mulai bersikap biasa terhadap cowo.
Ketika esok harinya saya masuk sekolah seperti biasa tetapi kali ini berbeda dengan perasaan gembira, ketika saya mau masuk pintu gerbang ada seseorang memanggil saya dan orang tersebut adalah indah. Dalam hati saya berkata “pagi-pagi udah dapat rejeki aja”hahahahha tanpa pikir panjang saya langsung menerima ajakan indah, kami pun masuk kedalam kelas secara bersama-sama
Saat masuk pelajaran terakhir yaitu seni musik bu guru memberikan tugas kelompok kepada kami yaitu bernyanyi dengan dua orang, terserah mau mau memakai gitar apa tidak, saya cukup senang mendapat tugas itu, karena itu merupakan hobi saya, tetapi yang saya amat senang ternyata indah mengajak berpasangan dengan saya untuk tugas seni musik oleh bu guru. Tanpa basa-basi saya menerima ajakan dia, akhirnya bel sekolah yang di tunngu-tunggu berbunyi saya bersiap siap untuk pulang tetapi sebelum pulang saya ingin meminta nomer hp indah yang sudah lama saya pikirkan, tidak panjang lebar saya meminta nomernya dan dia memberikannya dengan syarat tidak di beri tahu kepada orang lain karena saya orng pertama yang yang mendapatkan nomer dia
Saat malam hari saya coba menelfon dia dan dia menjawabnya, kami berdua telfon-telfonan selama 2 jam sampai waktu tidak terasa, kami juga membicarakan soal lagu yang akan di nyanyikan untuk besok sebagai tugas seni musik.
Ketika waktunya yang di tunggu pun tiba, akhirnya saya dan indah bernyanyi di depan kelas untuk praktek seni musik indah yang bernyanyi dan saya yang memainkan gitar, ternyata suara indah pun cukup merdu. Setelah selesai bernyanyi kami pun di beri teuk tangan yang meriah oleh teman teman dan bu guru kami hanya malu sambil tersenyum senyum wajah masing-masing yang saat itu kami bertatapan muka .
Setelah jam pelajaran berakhir saya pun mengajak indah untuk pulang bersama maklum rumah saya searah dengan rumahnya indah dan indah menerima ajakan saya, di dalam angkot kami pun mengobrol dan sesekali kami bercanda saya senang melihat dia tertawa berbeda sekali dengan dulu yang pendiam dan tidak mau mengenal siapa pun.
Hari yang menyenangkan pun telah mau berakhir karena kami harus mengikuti ujian nasional untuk mencapai kelulusan, tetapi anehnya indah bersikap pendiam kembali terhadap saya, itu di mulai sejak ulanagan semester II pun usai, saya bertanya Tanya di dalam hati apakah saya membuat salah kepadanya, saya juga sempat bertanya kepadanya tetapi dia hanya menjawab tidak saya semakin penasaran dengan perilaku Indah yang mulai berubah dan nilai dia sedikit menurun.
("saat-saat yang di nantikan pun tiba...") Saat ujian nasional pun tiba, saya bersiap-siap untuk mengikuti ujian nasional pertama dengan perasaan yang mendebar debar tetapi saya optimis untuk lulus karena saya belajar pada malam harinya, ketika un pertama berakhir saya melihat keruangan tempat Indah un, saya melihat wajah Indah pucat sekali, saya khawatir indah kenapa-kenapa saya coba bertanya tetapi dia hanya menjawab ‘tidak apa-apa kok za’ ("sambil lari untuk segera pulang.")
Hari-hari ujian nasional pun berakhir, hanya perasaan yang tidak menentu dengan nilai yang di peroleh, supaya tidak menambah ketegangan pihak sekolah pun mengadakan class meating dengan berbagai bidang olah raga. Saat itulah saya tidak melihat indah lagi terakhir saya melihat ketika ujian nasional hari terakhir pun berakhir, sejak hari kedua un seterusnya saya tidak pernah berbicara kepada Indah lagi sampai sekarang. Saya memang mempunyai rasa kepadanya tetapi saya tidak berani mengatakan karena saya takut persahabatan saya akan hancur.
Setelah ujian nasional berakhir pihak sekolah mengadakan classmeating sambil menunggu nunggu pengumuman hasil ujian nasional, kami tentu sangat senang apa lagi classmeatingnya pada cabang basket, saya jadi ingat ketika saya mengajari indah basket, di tengah hujan. Kami begitu akrabnya, tetapi, sekarang semuanya telah berubah....
Setelah class meating berakhir kami pun di liburkan oleh sekolah sampai hasil kelulusan un pun tiba di sepanjang hari libur itu saya mencoba menelfon indah tetapi mamanya selalu bilang kalau Indah tidak mau di ganggu, saya menyampaikan pesan kepada mamanya Indah atas permintaan maaf saya kepada indah, walaupun saya  merasa  kalau saya tidak punya salah terhadapnya. Hari libur saya memang membosankan karena tidak ada bidadari cantik yang selalu menemani saya. Saya ingin cepat-cepat mengetahui hasil un saya
Setelah 2 minggu libur hari yang pun di tunggu tiba, saya dan kawan-kawan deg-degan mengetahui hasil unnya. Ketika hasil keputusan sekolah yang di tempel di mading saya pun mengetahui saya lulus, saya pun langsung sujud syukur atas rasa terima kasih saya kepada allah swt begitu juga teman yang lainnya, tetapi di sekolah tidak ada pujaan hati saya, jadi kami tidaj bisa bersenang-senang bersama mendengar kabar itu walaupun indah dan saya lulus, dia memang hilang dari keberadaan hidup saya di sisi lain saya senang karena semua teman-teman saya lulus termasuk indah, di sisi lain saya sedih karena tidak ada keberadaan Indah.
1minggu setelah kelulusan sekolah pihak sekolah mengadakan perpisahan sekolah yang di adakan di sekolah, saya bersiap dari rumah mengenakan jas dan celananya yang pantas serta sepatu pantofel ("layaknya seorang eksekutif muda") haahahhaa. Saya pun berharap agar indah hadir di acara perpisahan sekolah untuk terakhir kalinya, tetapi harapan saya sirna karena dia tidak hadir acara di itu. Saya dan kawan-kawan semuanya berfoto-foto,bercanda gurau tidak ada lagi perasaan jaim semuanya melepaskan tawanya untuk terakhir kita di smp.
Ketika 1 minggu setelah perpisahan sekolah saya mendapat kabar kalau indah meninggal dunia, mendengar kabar itu jantung saya seakan berhenti waktu juga seakan berhenti, saya sangat syok mendengar kabar itu saya pun langsung pergi ke rumah Indah dengan terburu-buru dan memang benar di rumah indah ada banyak orang dan ada bendera kuning di depan rumahnya, saya langsung memarkirkan motor saya begitu saja dengan terburu buru dan langsung melihat ke dalam dan benar Indah puspita rahma begitu namnya tertera di nisan kayu, saya langsung menangis dengan kerasnya dan dengan perasaan sedih yang amat mendalam melihat jenazah indah. Saya tidak bisa menerima itu semua, saya berharap agar ini hanya mimpi semata saja, saya tidak rela dengan kepergian Indah yang terlalu cepat.
Setelah 2 jam persiapan untuk menuju ke peristirahatan terakhir indah telah siap saya beserta beserta keluarga Indah dan teman-teman mengantarkan ke tempat istirahat Indah terakhir, saya ikut dengan ambulance dan teman-teman menggunakan motor. Sesampainya di pemakaman, jenazah Indah pun di keluarkan dari kurung batang dan bersiap untuk di masukan ke liang lahat, melihat itu air mata saya seakan tidak terbendung lagi saya kembali menangis dan sangat sedih, saya teringat dengan perjalanan saya dan indah, saya ingat ketika dia pertama masuk sekolah, topinya tertiggal di kelas dan bernyanyi berdua sampai sekarang dia di makamkan, setelah selesai indah di makamkan saya beserta keluarga dan teman-teman untuk pulang ke rumah Indah untuk membantu membereskan tenda,bangku dll. Ketika sudah sampai di rumah Indah, mamanya Indah memberikan surat dan kotak kecil, mamanya berkata kalau surat dan kotak ini dari indah untuk terakhir kalinya ketika dia sedang sakit keras, saya pun menerimannya dan membaca surat itu disurat itu tertulis :

”maaf ya za kalau saya mendiamkan kamu setelah un terakhir, itu saya lakukan karena saya mengidap penyakit kanker otak yang saya sudah derita cukup lama saya tidak tahu harus berbuat apa-apa. Saya tidak mau bercerita kepada siapa pun tentang penyakit saya, saya hanya bisa menghindar kepada semua orang sehingga orang tidak mau mengenal saya. Tetapi ketika saya bertemu dengan kamu za, ketika kamu meminjamkan topi kepada saya sehingga kamu di hukum,bernyanyi berdua di depan kelas dll, rasa sakit yang sudah saya derita sirna begitu saja. Saya sangat senang di hari hari terakhir hidup saya bisa menghabiskan waktu dengan kamu za, tetapi saya berfikir untuk tidak mau berbicara kepada kamu lagi za karena saya takut kamu akan sedih sekali za atas kepergian saya ini. Saya tahu kalau yang saya lakukan salah, tetapi hanya itu yang dapat saya lakukan supaya jauh dari kamu za, saya hanya dapat memberikan kalung ini kepada kamu za yang ber inisial I daan R  yang artinya indah dan reza itu untuk mengenang kita za, karena kamu adalah sahabat terbaik yang saya punya, semoga kamu bisa memakainya za. Selamat tinggal Reza untuk selamanya za, SAYA MENCINTAI KAMU SELAMANYA”

Setelah kepergian Indah saya terus mengurung diri di kmar sambil berulang kali mambaca suratnya indah dan mengenakan kalung yang Indah kasih, saya berfikir untuk tidak larut dalam kesedihan ini. Biarlah ini menjadikan kisah yang terindah dalam hidup saya, saya harus segera bangkit dari kesedihan saya ini, itulah surat pertama dan terakhir kalinya dari Indah.
sumber:http://farizauliareza-ceritapendek.blogspot.com/2012/03/kisah-indah-berakhir-duka.html
16.10 | 1 komentar | Read More

Kisah Cinta Yang Indah Penuh Dengan Makna & Penuh Air Mata (SPECIAL EDITION)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT2xbjO6d27Xj0NGYa_12vxhQTtraAh6usqK8RolKU1LX1CtfQ-gonVhRYo8EiInqZNzzDlRVYGM1kcTnc-znA1c4Gzm9kJogaJSH5XNsmOyYoZzVp7sUfSu8fy6be6wzhu7Z4Row4hZ4/s1600/sedih.jpg
Selamat pagi kawan semua para pengunjung setia Chikara News. Semoga kebahagiaan selalu menyertai anda dan diberi kelimpahan karunia oleh Tuhan Yang Maha Esa. Sudah lama tidak update artikel, kali ini saya coba menulis lagi sesuatu yang sudah lama sebenernya mau saya share di sini, tapi berhubung kesibukan jadi tidak sempat terus, tapi tenang aja, sekarang karena sudah sempat maka tulisan ini kami persembahkan untuk anda yang selalu memahami arti cinta dan kebahagiaan.

Ini adalah sebuah cerita cinta yang bermakna sangat dalam bagi kehidupan baik itu saya maupun mungkin untuk anda. Mengapa saya menyebutnya begitu, karena jika anda menyayangi orang yang saat ini ada dihati anda, tentunya anda tahu bagaimana memaknai arti cerita ini.

Judul : Love Story (Cerita Cinta)
Penulis : Rea Marsha
Penulis Asli Cerita : Tidak Diketahui


LOVE STORY


Kisah ini berawal dari pertemuan seorang wanita dengan lelaki yang sama-sama sedang melaksanakan sebuah kegiatan kemah. Jin itulah nama lelaki sedangkan Sinta nama wanita tersebut. Mereka berbeda sekolah tetapi karena memang kegiatan kemah bakti tersebut dilaksakan secara serempak oleh semua SMA maka mereka akhirnya sama-sama bertemu di perkemahan tersebut.

Letak tempat kemah Jin dan Sinta tersebut sebenarnya cukup jauh, tetapi karena mereka sering apel pagi bersama seluruh siswa, akhirnya tatapan-tatapan kecilpun tidak terhindari. Perlahan Jin mulai berani mendekati Sinta jika ada waktu senggang istirahat. Tetapi belum berani untuk berkenalan, Jin hanya tersenyum kecil jika lewat didepan Sinta. Akhirnya setelah beberapa kali bertemu dan saling melempar senyum, mereka berkenalan.

"Hei, hari ini panas banget ya?"

"Iya panas nih, mungkin karena gunung ini udah gundul kali ya, makanya panas."

"Anyway, kita belum kenalan kan? Nama aku Jin. Nama kamu siapa?"

"Namaku Sinta"

Begitulah proses perkenalan mereka yang sangat singkat tersebut akhirnya membuat keduanya semakin dekat dari hari kehari.

Kemah sudah hampir satu minggu mereka laksanakan, dan keduanya juga semakin akrab. Sampai akhirnya mereka berdua harus terpisah karena kegiatan kemah telah usai. Tetapi kemah berakhir atau tepatnya di acara Malam Keakraban, Jin sengaja berada disamping Sinta agar jika mereka tidak bertemu lagi, maka tidak ada kesedihan karena rasa rindu.


"Sin, klo kegiatan ini udah kelar, kita masih bisa ketemu lagi ga ya?" Tanya Jin.

"Aku juga ga tau Jin, tetapi klo emang kita ga bisa ketemu lagi, gimana?" Jawab Sinta.

"Yang pasti aku bakal kehilangan kamu banget" Jin terlihat sedih dengan mengatakan hal tersebut.

Begitulah malam keakraban mereka lalui dengan kesedihan karena kemah akan usai besok dan mereka akan segera kembali kerumah masing-masing.

Esok hari pun tiba, saat dimana mereka harus segera persiapan untuk pulang. Jin yang masih merasakan sedih akhirnya memiliki niat untuk menembak Sinta untuk dijadikannya seorang pacar, agar mereka bisa terus bertemu jika keduanya telah sama-sama sudah kembali kerumah. Didekatinya Sinta yang saat itu sedang mengepak pakaiannya.

"Boleh ngomong sebentar ga?" Jin mendekat.

"Boleh, ngomong aja Jin, ada apa?" Sinta berdiri dan mendekat ke Jin yang ada di luar camp.

"Tapi ga disini, bisa kita kedepan sebentar?"

"Oh, yaudah yuk!"

Mereka berdua kedepan camp dan disitulah Jin mengatakan bahwa dia saya kepada Sinta. Akhirnya mereka berdua telah menjadi sepasang kekasih karena Sinta ternyata juga menyukai Jin.

Dengan bertukar no handphone dan alamat rumah, mereka berharap akan bisa menjalin hubungan yang langgeng nantinya.

============================================================================

Kegiatan camp sudah berlalu sekitar 2 hari, Sinta dan Jin juga seperti biasa melakukan aktifitasnya masing-masing dengan tetap saling menjaga komunikasi mereka berdua.

Sejak hari pertama mereka sampai dirumah, Jin sudah main kerumah Sinta. Dia juga berkenalan dengan orang tuanya yang terlihat sangat ramah kepada Jin.

"Tau ga aku bawa apa?" Tanya Jin

"Bawa apaan sih, kok repot-repot?" Sinta seakan melarang Jin membawa sesuatu.

"Merem dulu dong, nanti baru aku kasih surprisenya"

"Oke, deeehhh..."

"SURPISEEEEE....!!!"

"Ya ampun Jin kok sampe segitunya sih" Jawab Sinta yang terlihat bahagia karena dibawakan sebuah bonek pink yang lucu.

Begitulah kejadian hari pertama yang sangat berkesan untuk keduanya karena sudah 2 hari sejak camp mereka tidak bertemu.

Sejak hari pertama itulah Jin menawarkan Sinta untuk menjemputnya tiap hari jika berangkat kesekolah.

Mereka tersenyum bahagia setiap hari karena bertemu dan bercanda bersama. Rasa sayang dan cinta semakin dalam mereka rasakan satu sama lain. Sampai dengan hari ke 56 mereka bersama atau tepatnya hampir 2 bulan bersama memadu kasih dan cinta berdua. Tidak lupa Jin juga selalu membawa sebuah boneka tiap hari mereka bertemu.

Walaupun mereka berdua selalu bersama dan terlihat bahagia, sedikitpun Jin tidak pernah mengatakan "Aku Sayang Padamu" kepada Sinta. Sinta-pun merasa semakin lama tidak nyaman karena hal tersebut.

Suatu ketika saat Jin main kerumahnya, Sinta berkata kepada Jin.

"Jin, kamu sayang ga sih sama Sinta?"

"Ehmm, Aku....aku pulang dulu ya, ini bonekanya buat kamu"

"Lho kok malah pulang"

Sinta tidak habis pikir, kenapa Jin tidak mau mengatakan sayang kepada dirinya. Saat ditanya sayang atau ga, malah Jin bergegas pulang. Sampai terbesit dalam pikiran Sinta, apakah Jin tidak serius sayang kepada dia ya?

Lalu tiba akhirnya Sinta yang akan merayakan hari ulang tahunnya yang ke 17 tahun, dan besar harapan Sinta agar Jin bisa datang ke hari tesebut. Karena ini merupakan hari yang sangat penting bagi dirinya, Sinta berpikir tentu Jin akan memberikan sebuah surprise yang sangat indah sepanjang hidupnya.

Ulang tahun Sinta jatuh 2 hari lagi, dirinya terlihat selalu bahagia saat bersama dengan Jin.

"Kamu kenapa sih kok senyum-senyum terus"

"Ah ga pa2 kok, cuma seneng aja"

"Oh"

Begitulah Jin yang terlihat sangat dingin menjawab kebahagiaan Sinta. Lalu tiba saatnya ulang tahun Sinta yang ke 17 yang tepat jatuh pada hari minggu. Dengan mengenakan sebuah gaun pesta yang cantik, Sinta menyambut semua tamu undangan yang pada sore itu datang kerumahnya, karena memang acaranya berlangsung pada sore hingga malam.

Sudah pukul 8 malam, Jin belum terlihat datang di pesta ulang tahun Sinta. Dia mulai cemas dan berpikir sesuatu yang buruk mungkin terjadi kepada Jin.

Waktu terus berjalan, dan semua tamupun telah pergi karena acara telah usai. Sinta semakin cemas dan tidak karuan karena Jin tidak kunjung tiba. Dia mencoba menelpon ke no handphone Jin tetapi tidak aktif.

Dengan perasaan campur aduk, Sinta terus menunggu Jin yang belum datang tersebut. Sembari berdoa dia juga berpikir, "Apa Jin lupa hari ulang tahunku?" begitulah yang dipikirkan oleh dirinya.

Pagi pun tiba, Sinta yang saat itu tertidur di sofa depan tidak menemukan Jin datang pada malam hari ulang tahunnya. Sembari menangis karena kecewa akhirnya Sinta segera mandi dan bergegas berangkat kesekolah.

Hari itu Jin tidak terlihat menjempur Sinta seperti biasanya. Merasa aneh dan seakan masih kurang percaya Jin lupa dengan hari ulang tahunnya, dia akhirnya memutuskan untuk mampir kesekolah Jin terlebih dahulu sebelum berangkat kesekolahnya.

Sesampainya di sekolah, apa yang Sinta temukan? ternyata Jin sedang bercanda dengan teman-teman wanitanya sembari tertawa seakan mereka akrab satu sama lain. Sinta yang melihat pemandangan yang menyakitkan tersebut akhirnya mendekati mereka dan marah kepada Jin.

"Oh jadi gini ya kelakuan kamu selama ga sama aku?"

"Si..Sinta?"

Dengan marah Sinta segera bergegas pergi meninggalkan mereka. Anehnya Jin tidak mengejar Sinta yang marah karena peristiwa tersebut. Sinta yang menangis saat itu seakan tidak diperdulikan oleh Jin.

Seharian dari sepulangnya Sinta dari sekolah, hanya menangis karena sakit hati kepada Jin. Dari pagi sampai malam dia hanya menangis terus menerus dengan masih terpikir peristiwa tadi pagi saat Jin bersama dengan wanita lain.

Sudah berkali-kali Jin menelpon tetapi Sinta mengabaikan panggilan dari Jin tersebut dan berjanji tidak akan pernah mau lagi bertemu dengan Jin sampai kapanpun.

Lalu selang beberapa jam, bel sepeda motor berbunyi dari luar rumah Sinta. Sinta yang saat itu memang belum tidur mendapat pesan singkat yang berbunyi "Tolong kamu keluar sebentar Sinta, aku mau ngomong sama kamu".

Sinta yang memang sangat mencintai Jin akhirnya tidak menolak untuk keluar rumah untuk menemui Jin yang saat itu berada diluar rumah.

"Mau apa lagi kamu?! ga puas kamu udah nyakitin aku hari ini" Tegas Sinta dengan nada tegas dan marah.

"Aku mau minta maaf sama kamu" Jawab Jin dengan nada lemah.

"Maaf kata kamu?! kamu ga sadar sudah buat aku sakit seperti ini?!"

"Sinta, aku...mau ngasih ini ke kamu...."

Jin membawa sebuah boneka besaaaar sekali yang tidak biasanya boneka yang dia berikan kepada Sinta. Tetapi Sinta semakin marah besar kepada Jin.

"Buat apa lagi kamu bawain boneka lagi ke aku? apa dengan membawa boneka itu, aku akan memaafkan kamu Jin? TIDAAAAKKK....!!!"

Dengan merebut bonek yang dipegang oleh Jin, dibuangnya kejalan boneka tersebut.

Dengan perasaan sedih Jin kaget dan perlahan berjalan menuju ke boneka tersebut berniat mengambilnya.

Tiba-tiba terdengar dari jarak jauh sebuah mobil yang melaju kencang mengarah ke Jin yang tepat berada ditengah sedang mengambil boneka tersebut. Lalu...."BRAAAKKK...!!!!" Jin tertabrak dan Sinta berteriak, TIDAAAAAKKKK....!!! JIIIINNNN.....!!!

Mobil tersebut menghempaskan tubuh Jin sampai beberapa kilometer. Jin meninggal dunia seketika karena pendarahan pada bagian kepalanya. Sinta seketika itu pingsan dan orang-orang yang berada disekitar segara mengamankan tubuh Jin yang sudah tidak bernyawa lagi.

Jin telah tiada, hanya sebuah kenangan Sinta akan kepedihan yang tidak akan pernah kembali untuk selamanya. Sinta merasa sangat bersalah karena dirinya lah yang menyebabkan kematian orang yang paling dia sayangi.

Lalu sembari menangis, dia kembali mencoba mengenang semua kenangan indah bersama dengan Jin. Dilihatnya sekeliling kamar sambil meneteskan air mata, kamar yang penuh dengan boneka-boneka pemberian Jin. Dengan bertambah sedih Sinta memeluk boneka tersebut erat-erat, tiba-tiba "I LOVE YOU..." "I LOVE YOU..."

"hah?" Sinta kaget...

Dari perut boneka tersebut berbunyi "I LOVE YOU" Lalu Sinta mulai memencet perut boneka lainnya lalu, "I LOVE YOU" semakin tidak percaya dipencet lah semua perut boneka pemberian dari Jin yang berjumlah 59 boneka tersebut. Semakin deras air mata Sinta, "kenapa aku ga sadar klo selama ini Jin selalu ingin mengatakan cinta kepadaku lewat boneka-boneka yang ia berikan kepadaku?"

Lalu Sinta mengambil boneka yang paling besar dan merupakan boneka yang ke-60 pemberian Jin kepada dirinya sebelum jin meninggal. Dipencetnya pula perut dari boneka tersebut. Lalu terdengarlah rekaman suara Jin, dia mengatakan seperti ini"

"Sudah 60 hari kita bersama Sinta, tetapi sampai hari ini pun aku belum bisa mengatakan kata cinta kepadamu. Tiap hari aku berharap bahwa boneka ini bisa mewakili kata cintaku tersebut untuk dirimu, tetapi ternyata kamu tidak pernah menyadarinya. Aku tahu bahwa aku adalah seorang pengecut, tetapi yang perlu kamu tahu kalau aku....cinta....kamu sampai akhir hayatku"

Begitulah rekaman suara Jin yang dia berikan sesaat sebelum Jin kecelakaan dan merenggut dirinya. Sinta menangis dan tidak pernah akan mendapatkan kembali sosok Jin yang ternyata sangat-sangat mencintainya.

------------------------------------------ SELESAI ------------------------------------------

Jika anda cinta dan sayang kepada kekasih anda, jaga ya mereka jangan sampai mereka sakit hati. Karena kita akan merindukannya saat dia sudah tidak ada lagi bersama kita. Semoga cerita ini bisa membuat anda menghargai apa itu arti sebuah cinta terindah. 
sumber: http://chikaranews.blogspot.com/2012/10/cerita-cinta-indah-penuh-makna-dan-air.html
16.05 | 3 komentar | Read More

BOM BALI, JIHAD ATAU TEROR, ADAKAH KONSPIRASI DIBALIKNYA?

Written By Situs Baginda Ery (New) on Selasa, 19 Maret 2013 | 19.52


Sebenarnya saya dah malas berkomentar tentang ini. Tapi... mendiamkan juga tidak membawa penyelesaian masalah kan? Jadi mungkin seharusnya kita berbuat sesuatu, setidaknya memberikan pencerahan pada sedikit dari pada tidak sama sekali. Atau lebih baik lagi dengan sengaja mem-blow up pemikiran ini dengan harapan semua lebih jeli & kritis dalam melihat suatu kejadian.
Tentang apa sih? Sebenarnya disini saya ingin membahas kembali tentang BOM BALI, JIHAD ATAU TEROR, ADAKAH KONSPIRASI DIBALIKNYA?
Berawal dari sebuah SMS, mungkin jika tidak ada SMS ini saya juga tidak tergerak untuk kembali surfing di kedalaman alam maya untuk dapatkan hartakarun 'unpublish information'.
Kediri, 2 Nov 08
Tanggal ini berarti buat saya. Di lobby saya terima SMS berikut dari Akhi Jose Rizal Jurnalis;
Aslm ww. Perang :
1) Mujahidin VS Rusia di Afghan, 10th.
2) Kaum Muslim VS Kristen di Maluku (Ambon , Tual, Halmahera) dan Poso yang dimulai pd awalnya dengan TERBAINTAINYA umat Islam.
Kaum muslimin INDONESIA dengan GAGAH BERANI terlibat dalam pertempuran2 tersebut. Saat ini ada lebih dari 300 orang yang ditangkap dengan tuduhan teroris yang pada hakekatnya adalah PAHLAWAN-PAHLAWAN tersebut. Termasuk IMAM S, AMROZI, ALI GUFRON dll. BAGAIMANA PEMBELAAAN KAUM MUSLIMIN? Wass Joserizal

Jawaban saya demikian :
Akhi... mereka orang-orang ikhlas, insyaAllah dan memang harus dibantu. Tapi saya punya keyakinan bahwa mereka itu hanya dimanfaatkan/diboncengi. Karena sangat janggal mereka mampu mengalahkan kemampuan TNI dengan membuat ledakan yang berskala micro-nuclear. Nah ini harus jelas dahulu siapa dibalik Amrozi cs, konspirasi dibaliknya harus dibongkar. Membantu, membela mereka... iya. Tapi jika dengan membenarkan tindakan BOM BALI nya saya rasa sulit untuk membela mereka.
SMS balasan saya tersebut tidak langsung ditanggapi....
namun beliau berkirim lagi,
Malang, 3 Nop 2008. Dari Akhi Jose Rizal :
Ya kita harus bongkar. Ada saran??
Kali ini saya yang belum bisa membalasnya. Memang saya pernah mendengar, membaca analisa-analisa seputar itu yang mengungkap kemustahilan Amrozi cs sebagai pelaku utama BOM BALI mengingat efek ledakan yang luar biasa.
Namun sumber-sumber dari buku, artikel internet, kliping koran yang saya miliki sangat-sangat sedikit. Bahkan bisa dibilang saya tidak punya data untuk kuatkan analisa saya. Tapi hati kecil ini yakin sekali, analisa tersebut benar. Dan ummat harus mengetahuinya!
Sengaja saya tulis di blog MP ini juga nantinya di group-group diskusi, dengan harapan saya, kita semua dapatkan wacana baru, data dan informasi tentang seperti yg tersebut di judul atas.
Akhirnya, saya meminta kesediaan Akhi, Ukhtie sekalian untuk lengkapi puzzel MISTERI BOM BALI ini. Agar kebenaran sesungguhnya terungkap. Terlalu banyak debu opini-opini Barat dalam kasus ini. Kita akan bersihkan semua, insyaAllah!
Sally



Copas dari : http://sallysety.multiply.com/journal/item/11/BOM_BALI_JIHAD_ATAU_TEROR_ADAKAH_KONSPIRASI_DIBALIKNYA_
19.52 | 0 komentar | Read More

Sejarah Yang Panjang Tentang Geng Yakuza dan Cerita Dibalik Geng Yakuza

http://www.7rt.org/wp-content/uploads/2013/01/Imagen-yakuza-tattoo-yakuza-la-mafia-fantas-a-wallpapers.jpg
Sejarah panjang Yakuza dimulai kira-kira pada tahun 1612, saat Shogun Tokugawa berkuasa dan menyingkirkan shogun sebelumnya.

Pergantian ini mengakibatkan kira-kira 500.000 orang samurai yang sebelumnya disebut hatomo-yakko (pelayan shogun) menjadi kehilangan tuan, atau disebut sebagai kaum ronin.


Masalah jadi rumit, karena  setelah berhasil menggulung para ronin, para anggota machi-yokko ini malah meninggalkan profesi awal mereka dan memilih jadi preman. Hal ini diperparah lagi dengan turut campurnya Shogun dalam memelihara para machi-yokko ini.

Ada dua kelas profesi para machi-yokko, yaitu kaum Bakuto (penjudi) dan Tekiya (pedagang). Namanya saja kaum pedagang tetapi pada kenyataannya, kaum Tekiya ini suka menipu dan memeras sesama pedagang.

Walau begitu, kaum ini punya sistem kekerabatan yang kuat. Ada hubungan kuat antara Oyabun (Bos/Bapak) dan Kobun (Bawahan/Anak), serta Senpai-Kohai (Senior-Junior) yang kemudian menjadi kental di organisasi Yakuza.

Sejarah Singkat Yakuza
Nah dari kaum Bakuto ini juga muncul tradisi menandai diri dengan tattoo pada sekujur badan (disebut irezumi) dan yubitsume (potong jari) sebagai bentuk penyesalan ataupun sebagai hukuman.

Awalnya hukuman ini bersifat simbolik, karena ruas atas jari kelingking yang dipotong membuat si empunya tangan menjadi lebih sulit memegang pedang dengan mantap. Hal ini menjadi simbol ketaatan terhadap pimpinan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggSoFYUFDSPmy4cqYXLqEu3rt01lt41S6ri8mGjTtxlPuFyRHQiyb2VkHWD2nChTN0Hs5bOkbDsJ3C2GuL7dH7c3IuezDE0oVdRXnrVpMASWRXx_Kpcj5oX6xMPwBPQacS9-8afbW3rhXI/s1600/yakuza2.jpg
http://panenutella.files.wordpress.com/2010/03/yakuza4.jpg

Pamor yakuza sempat tenggelam saat militer berkuasa setelah penyerangan Jepang ke Pearl Harbor. Setelah Jepang menyerah karena Bom Atom Nagasaki - Hiroshima, para anggota Yakuza kembali ke masyarakat.

Muncul satu orang yang berhasil mempersatukan seluruh organisasi Yakuza. Orang itu adalah Yoshio Kodame, seorang ex-militer dengan pangkat terakhir Admiral Muda (yang dicapainya di usia 34 tahun).

Yoshio Kodame berhasil mempersatukan dua fraksi besar Yakuza, yaitu Yamaguchi-gumi yang dipimpin Kazuo Taoka, dan Tosei-kai yang dipimpin Hisayuki Machii.

Yakuza pun bertambah besar keanggotaannya terutama di periode 1958-1963, saat organisasi Yakuza diperkirakan memiliki anggota 184.000 orang atau lebih banyak daripada anggota tentara angkatan darat Jepang saat itu. Yoshio Kodame dinobatkan sebagai Godfather-nya Yakuza.

Yoshio Kodame

Markas Yakuza kebanyakan berada di di daerah Kansai (Osaka dan sekitarnya). Sebuah lembaga di AS, misalnya, International Crime Threat Assessment (ICTA), menyebut Yakuza sebagai salah satu sindikat kejahatan terbesar dan sangat kuat di dunia.

Di masa kini, keanggotaan Yakuza diperkirakan telah menurun tajam, tetapi bukan berarti tidak berbahaya. Tulang punggung bisnis illegal mereka adalah pachinko, perdagangan ampethamine (termasuk ice dan ecstasy), prostitusi, pornografi, pemerasan, hingga penyelundupan senjata.

Bagaimanapun sebuah organisasi kriminal atau sindikat dalam bentuk apapun pasti memiliki peraturan yang harus ditaati oleh setiap anggotanya. Bagaimana dengan Yakuza, berikut ini peraturan Yakuza.

Persyaratan Keanggotaan, Syarat & Kondisi
Jika Anda tertarik untuk bergabung dengan Yakuza, mintalah pada pemimpin kru untuk mengundang. Juga, Anda harus memenuhi persyaratan jika Anda ingin bergabung sebagai kru Yakuza.

1: Anda harus menjadi orang yang wajar dengan kecerdasan dan akal sehat. Kami tidak menerima fucktards/orang tolol.

2: Perintah harus diikuti setiap saat. Jika seorang anggota yang berpangkat diatas Snda memberikan perintah, maka Anda harus mengikuti mereka.

3: Anggota yang tidak aktif selama 30 hari, akan diturunkan dan dikeluarkan dari kru. Jika Anda akan pergi, Anda harus memberitahu pemimpin kru tentang ketidakhadiran Anda.

4: Yakuza melindungi anggota mereka, asalkan mereka tidak melanggar peraturan.

5: Kami tidak menendang keluar (mengeluarkan) orang-orang dari Yakuza. Setelah Anda masuk, hanya ada satu jalan keluar dan Anda tidak ingin bahwa ... (dari sumbernya memang dikosongkan, disinyalir ini berarti satu kata "Anda harus mati")

Peraturan Yakuza
Setiap anggota kru melanggar aturan berikut ini akan dihukum berat. Hukuman dalam bentuk penurunan pangkat, daftar perburuan, kematian atau kombinasi dari ketiganya. Kru tidak mentolerir kesalahan.

1: Jangan membunuh tanpa izin! Juga tidak memburu seseorang tanpa izin. Jika Anda memiliki masalah, hubungi Badan Intelijen Yakuza.

2: Jangan mencuri mobil dari kru lain! Jika seseorang mencuri mobil Anda, hubungi Badan Intelijen.

3: Jangan pernah meminta uang atau pinjaman dari siapa pun!

4: Selalu membantu para anggota Yakuza. Ketika Anda melihat seseorang meminta bantuan atau informasi mengenai sesuatu, tidak berpaling melainkan mencoba untuk membantu mereka. Berikan tangan, membantu bila mungkin dan Anda akan mendapatkan yang sama setelahnya.

Pedoman
Berikut adalah beberapa panduan yang akan menjelaskan apa yang diperkenankan dan bagaimana Anda harus berurusan dengan hal-hal tertentu.

1: Semua orang di Yakuza memiliki izin untuk membunuh pengkhianat dan low life's (bisa didefinisikan orang yang minder, takut dll).

2: Jika salah seorang pemimpin Yakuza berusaha dipukul/dihajar/dibunuh, tidak perlu izin untuk menyerang. Dalam hal demikian, setiap orang diperbolehkan dan diharapkan untuk menyerang kembali.

3: Jika Anda ingin seseorang mati, jelaskan alasan ke IA (Badan Intelijen Yakuza) dan mereka yang akan memutuskan. Juga jika Anda ingin bunuh diri, hubungi IA terlebih dahulu.

4: Jika Anda membutuhkan uang untuk wilayah Dominasi, hubungi Dominasi Badan.

5: Hanya Oyabun dan Kumicho dapat mengirim undangan ke orang. Semua anggota lainnya bebas untuk "merekrut" dengan meminta orang untuk mengirim permintaan untuk mengundang ke Oyabun.

Masih banyak peraturan lain yang tak di expose. Pimpinan Yakuza lainnya selain Yoshio Kodame adalah :

1. Kazuo Taoka yang memimpin Yamaguchi-gumi family

2. Hisayuki Machii

Semua anggota Yakuza harus melaksanakan perintah dan mematuhi peraturan serta sumpah Yakuza. Dan siapa saja yang melanggarnya akan dipotong jari atau yang terparah Seppuku.
Seppuku

Yakuza di Indonesia
Percaya atau tidak, ternyata anggota Yakuza (sindikat kejahatan Jepang) ada juga di Indonesia. Mereka ikut menjaga para pengusaha besar Jepang agar tak diganggu preman Indonesia.

Orang-orang Yakuza ini sangat rapi, layaknya seorang pengusaha biasa, pakai setelan jas dan perlengkapan diri secara baik. Bahkan, barang-barang yang mereka pakai umumnya berharga mahal dan memiliki nama besar di dunia fashion.

Seorang anggota Yakuza di Tokyo, Takahashi, pernah menceritakan sebuah kisah bagaimana seorang preman Indonesia sempat mencoba meminta uang kepada eksekutif sebuah perusahaan Jepang.

Dengan halus eksekutif itu memintanya datang hari berikutnya. Ketika datang kembali ke kantor eksekutif Jepang itu, sang preman Indonesia langsung dihadapkan kepada seorang anggota Yakuza, orang Jepang, dengan tampang cukup menyeramkan dan berbadan kekar akan tetapi tetap berpakaian rapi layaknya eksekutif lain.

Melihat hal itu, sang preman Indonesia mengerti sendiri dan mengurungkan niatnya untuk meminta uang “backing” tersebut.
19.51 | 0 komentar | Read More

Benang Merah di Antara Bonekmania, Aremania, dan Persipuramania

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbAkL_l8cfx1RCjoFZ0fggQRg7YcQHrP26Vw1b-UxosPp27jOhJvf4UDueWTmi-YFjZj5xGFt1IAWn8wrYaL6GtEYMmWtUqWsNLmUMA0PkdSKvA87jm6huU2tJ-l84t_Q99VvXxyTfGr4/s1600/benang-merah.jpg

2006

Tak terima dengan hasil imbang 0-0 yang didapat Persebaya saat menjamu Arema di Stadion 10 November Surabaya, suporter Persebaya yang dikenal dengan julukan Bonek mengamuk. Para bonekmania merangsek masuk ke stadion dan merusak apa saja yang mereka lewati. Tak cukup dengan itu, di luar stadion, bonekmania membakar mobil siaran milik ANTV dan lima mobil lainnya, dua diantaranya adalah truk polisi.

Akibat kerusuhan tersebut, Persebaya dihukum oleh PSSI larangan bermain selama 2 tahun. Hukuman itu serasa bertambah berat ketika PSSI mewacanakan Persebaya tidak boleh bermain di kota Surabaya.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2008

Tak puas dengan kepemimpinan wasit dalam pertandingan 8 besar Liga Indonesia, suporter Arema Malang, Aremania melampiaskan kekecewaannya dengan membakar stadion Brawijaya Kediri. Di luar stadion, ribuan penonton beratribut warna biru (warna kebesaran Aremania) juga terus melakukan pengrusakan. Hal itu membuat ratusan aparat keamanan melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap para pelaku. Di sepanjang jalan, para pendukung tim berjuluk Singo Edan itu melakukan aksi pengrusakan dan memecahkan kaca mobil yang lewat serta melempari rumah-rumah warga. Akibatnya, terjadi aksi saling kejar antara Aremania dan para warga yang marah.

PSSI kemudian hanya menghukum elemen suporter saja, dengan melarang Aremania memakai atribut suporter mereka selama dua tahun saat menonton Arema Malang di stadion. Sementara klubnya, Arema Malang, luput dari sanksi komisi disiplin.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2012

Ribuan suporter Persipura mengamuk setelah timnya dikalahkan Persija Jakarta dalam laga lanjutan ISL di stadion Mandala. Usai peluit akhir ditiup, suporter Persipura melempar botol ke lapangan, ratusan diantaranya tampak mengejar para pemain Persija. Polisi segera bertindak dengan melontarkan gas air mata. Selain membakar beberapa fasilitas stadion, mereka juga membakar beberapa mobil di sekitar stadion, termasuk truk milik TNI Angkatan Laut.

Sampai dengan saat ini, belum ada tanggapan dan tindakan dari PT. Liga Indonesia selaku penyelenggara kompetisi. Malah, pihak kepolisian menyatakan tetap akan mengijinkan Persipura bermain di stadion Mandala, meski dengan pengamanan yang diperketat. Terbukti ketika hari ini Persipura sukses menundukkan tamunya PSPS Pekanbaru.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ada tiga kejadian rusuh suporter, dengan skala kejadian yang hampir sama, tapi perlakuan tindakan hukuman yang berbeda. Hal yang mirip lagi dari ketiga kejadian tersebut adalah, pihak-pihak dibelakang kompetisi juga dipegang oleh orang-orang yang sama sampai saat ini.

Ketika berbicara masalah hukum, maka yang diharapkan adalah sebuah keadilan. Apakah adil, ketika Bonekmania rusuh, Persebaya langsung dihukum 2 tahun larangan bertanding, ditambah larangan bertanding di kota Surabaya, tanpa mendengarkan pembelaan terlebih dahulu? Meskipun setelah itu, karena desakan dari beberapa tokoh masyarakat dan pejabat terkait yang memohon pada sang ketua PSSI dibalik jeruji penjara, hukuman tersebut kemudian diringankan.

Apakah adil, ketika Aremania berbuat rusuh, membakar stadion, merusak apa saja sepanjang perjalanan pulang, mereka hanya dihukum menanggalkan atribut suporter, tapi masih bisa menonton, dan klubnya lolos dari sanksi?

Apakah adil, ketika Persipuramania mengamuk, merusak stadion dan membakar kendaraan, tak ada tindakan apapun, malah pihak kepolisian masih mengijinkan Persipura bertanding hanya selang 5 hari kemudian?
19.48 | 0 komentar | Read More

Sebuah Reformasi dan Sejarah Kelam Di Balik Semua Peristiwa (VERSI LENGKAP)

Reformasi dan Sejarah Kelam dibaliknya

Gerakan Pemurnian Reformasi
Tempat perjuangan Reformasi sejati

http://v-images2.antarafoto.com/gpr/1285236306/reformasi-agraria-06.jpgTengoklah kembali ke tahun 1998 maka anda akan berpikir berapa banyak manusia Indonesia yang masih berpikir tentang besarnya pengorbanan bangsa dan negara. Bayangkan saja ibu kota negara hancur lebur karena kerusuhan terbesar abad 20 yang diduga telah dirancang sebelumnya, dilanjutkan dengan pertempuran yang terjadi adalah antara mahasiswa tambah sebagian warga negara melawan tentara tambah polisi huru hara dan Brimob tambah Pamswakarsa ciptaan Wiranto. Lalu siapa yang masih memikirkan korban pasca semua itu?

Kami tidak ingin menjadi pahlawan kesiangan tapi kami ingin mereka yang gugur karena peristiwa itu menjadi Pahlawan. Tidak pandang mereka mahasiswa, bukan mahasiswa, pribumi bukan pribumi, anak pejabat atau anak jalanan. Kematian mereka menjadi duka negara ini (seharusnya) dan kami di sini untuk selalu mengingatkan bahwa darah yang tertetes tidak dapat terlupakan. Kehadiran kami untuk mendidik generasi mendatang supaya sejarah kelam tidak berulang dan tidak melupakan Pahlawan mereka yang sesungguhnya.

Bagi kami kenangan 1998 adalah mimpi buruk yang terlalu sering kami impikan. Ingatan tersebut menembus pikiran kami setiap hari seperti kejadian kemarin sore. Apalagi keluarga korban?


Tragedi Lampung ( kebetulan TS masih kuliah di Unila )

Tragedi Lampung terjadi berawal ketika mahasiswa dari Universitas Lampung (Unila) berjalan menuju Universitas Bandar Lampung (UBL) untuk bergabung dengan rekan mereka melakukan aksi untuk menentang RUU PKB serta unjuk rasa solidaritas bagi rekan mereka yang meninggal dari Universitas Indonesia, Yun Hap, empat hari sebelumnya di Jakarta. Setelah bergabung, mereka melakukan unjuk rasa dan berjalan menuju Makorem 043/Garuda Hitam. Akan tetapi, ketika melewati Markas Koramil Kedaton dekat UBL mahasiswa terprovokasi karena bendera merah putih masih dipasang penuh, dengan segera mereka menurunkannya menjadi setengah tiang demi penghormatan bagi Pahlawan Reformasi mereka yang baru saja gugur.

Setelah itu keadaan menjadi tidak terkendali karena Komandan Koramil menolak kehendak mahasiswa untuk menandatangani penolakan diberlakukannya UU PKB sehingga mahasiswa melempari kantornya dengan batu. Anggota Koramil lainnya menghindar untuk kemudian setelah itu membalas dengan melakukan penembakan. Mahasiswa terpencar dan lari menyelamatkan diri ke dalam kampus UBL. Saat itulah diketahui butiran peluru telah mengambil nyawa Muhammad Yusuf Rizal.

Hari itu tanggal 28 September 1999 Muhammad Yusuf Rizal, mahasiswa jurusan FISIP Universitas Lampung (Unila) angkatan 1997, meninggal dunia dengan luka tembak di dadanya tembus hingga ke belakang dan juga sebutir peluru menembus lehernya (sumber: Suara Pembaruan 29/9/99). Ia tertembak di depan markas Koramil Kedaton. Puluhan mahasiswa juga mengalami luka-luka sehingga harus masuk rumah sakit.

Banyaknya korban disebabkan kampus Universitas Bandar Lampung (UBL) dimasuki oleh aparat keamanan baik yang berseragam maupun yang tidak berseragam, yang melepaskan tembakan saat mahasiswa melakukan demonstrasi yang menentang RUU PKB pada tanggal 28 September 1999 tersebut. Aparat juga melakukan pengejaran dan pemukulan terhadap mahasiswa. Selain itu aparat juga melakukan perusakan di dalam kampus yaitu berupa gedung, kendaraan roda dua dan roda empat. Tindakan anarkis aparat ini sungguh menakutkan mahasiswa maupun dosen di UBL sehingga kampus harus diliburkan untuk beberapa hari.

Berbeda dengan kejadian gugurnya mahasiswa lain di luar Lampung, ternyata untuk peristiwa ini ada yang mengakui untuk bertanggung jawab, hanya bagaimana penyelesaian secara hukumnya saja yang sampai kini tak jelas. Komandan Detasemen POM II/3 Sriwijaya Lampung Letkol CPM Bagoes Heroe Sucahyo menyatakan bahwa Dewan Eksekutif Mahasiswa Unila telah menerima surat permintaan maaf dari Kol Inf Mujiono (Danrem 043/Garuda Hitam). Sementara itu ia (Bagoes H. Sucahyo) juga menyita proyektil peluru yang bersarang di tubuh korban. Dengan ini ia merupakan orang yang paling bertanggung jawab akan barang bukti yang membunuh Yusuf Rizal.


Tragedi Semanggi

Pada bulan November 1998 pemerintahan transisi Indonesia mengadakan Sidang Istimewa untuk menentukan Pemilu berikutnya dan membahas agenda-agenda pemerintahan yang akan dilakukan. Mahasiswa bergolak kembali karena mereka tidak mengakui pemerintahan ini dan mereka mendesak pula untuk menyingkirkan militer dari politik serta pembersihan pemerintahan dari orang-orang Orde Baru.

Masyarakat dan mahasiswa menolak Sidang Istimewa 1998 dan juga menentang dwifungsi ABRI/TNI karena dwifungsi inilah salah satu penyebab bangsa ini tak pernah bisa maju sebagaimana mestinya. Benar memang ada kemajuan, tapi bisa lebih maju dari yang sudah berlalu, jadi, boleh dikatakan kita diperlambat maju. Sepanjang diadakannya Sidang Istimewa itu masyarakat bergabung dengan mahasiswa setiap hari melakukan demonstrasi ke jalan-jalan di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Peristiwa ini mendapat perhatian sangat besar dari dunia internasional terlebih lagi nasional. Hampir seluruh sekolah dan universitas di Jakarta, tempat diadakannya Sidang Istimewa tersebut, diliburkan untuk mecegah mahasiswa berkumpul. Apapun yang dilakukan oleh mahasiswa mendapat perhatian ekstra ketat dari pimpinan universitas masing-masing karena mereka di bawah tekanan aparat yang tidak menghendaki aksi mahasiswa. Sejarah membuktikan bahwa perjuangan mahasiswa tak bisa dibendung, mereka sangat berani dan jika perlu mereka rela mengorbankan nyawa mereka demi Indonesia baru.

Pada tanggal 12 November 1998 ratusan ribu mahasiswa dan masyrakat bergerak menuju ke gedung DPR/MPR dari segala arah, Semanggi-Slipi-Kuningan, tetapi tidak ada yang berhasil menembus ke sana karena dikawal dengan sangat ketat oleh tentara, Brimob dan juga Pamswakarsa (pengamanan sipil yang bersenjata bambu runcing untuk diadu dengan mahasiswa). Pada malam harinya terjadi bentrok pertama kali di daerah Slipi dan puluhan mahasiswa masuk rumah sakit. Satu orang pelajar, yaitu Lukman Firdaus, terluka berat dan masuk rumah sakit. Beberapa hari kemudian ia meninggal dunia.

Esok harinya Jum'at tanggal 13 November 1998 ternyata banyak mahasiswa dan masyarakat sudah bergabung dan mencapai daerah Semanggi dan sekitarnya, bergabung dengan mahasiswa yang sudah ada di depan kampus Atma Jaya Jakarta. Jalan Sudirman sudah dihadang oleh aparat sejak malam hari dan pagi hingga siang harinya jumlah aparat semakin banyak guna menghadang laju mahasiswa dan masyarakat. Kali ini mahasiswa bersama masyarakat dikepung dari dua arah sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dengan menggunakan kendaraan lapis baja.

Jumlah masyarakat dan mahasiswa yang bergabung diperkirakan puluhan ribu orang dan sekitar jam 3 sore kendaraan lapis baja bergerak untuk membubarkan massa membuat masyarakat melarikan diri, sementara mahasiswa mencoba bertahan namun saat itu juga terjadilah penembakan membabibuta oleh aparat dan saat di jalan itu juga sudah ada mahasiswa yang tertembak dan meninggal seketika di jalan. Ia adalah Teddy Wardhani Kusuma, merupakan korban meninggal pertama di hari itu.

Mahasiswa terpaksa lari ke kampus Atma Jaya untuk berlindung dan merawat kawan-kawan dan masyarakat yang terluka. Korban kedua penembakan oleh aparat adalah Wawan, yang nama lengkapnya adalah Bernadus R Norma Irawan, mahasiswa Fakultas Ekonomi Atma Jaya, Jakarta, tertembak di dadanya dari arah depan saat ingin menolong rekannya yang terluka di pelataran parkir kampus Atma Jaya, Jakarta. Mulai dari jam 3 sore itu sampai pagi hari sekitar jam 2 pagi terus terjadi penembakan terhadap mahasiswa di kawasan Semanggi dan saat itu juga lah semakin banyak korban berjatuhan baik yang meninggal tertembak maupun terluka. Gelombang mahasiswa dan masyarakat yang ingin bergabung terus berdatangan dan disambut dengan peluru dan gas airmata. Sangat dahsyatnya peristiwa itu hingga jumlah korban yang meninggal mencapai 15 orang, 7 mahasiswa dan 8 masyarakat. Indonesia kembali membara tapi kali ini tidak menimbulkan kerusuhan.

Anggota-anggota dewan yang bersidang istimewa dan tokoh-tokoh politik saat itu tidak peduli dan tidak mengangap penting suara dan pengorbanan masyarakat ataupun mahasiswa, jika tidak mau dikatakan meninggalkan masyarakat dan mahasiswa berjuang sendirian saat itu. Peristiwa itu dianggap sebagai hal lumrah dan biasa untuk biaya demokrasi. "Itulah yang harus dibayar mahasiswa kalau berani melawan tentara".

Betapa menyakitkan perlakuan mereka kepada masyarakat dan mahasiswa korban peristiwa ini. Kami tidak akan melupakannya, bukan karena kami tak bisa memaafkan, tapi karena kami akhirnya sadar bahwa kami memiliki tujuan yang berbeda dengan mereka. Kami bertujuan memajukan Indonesia sedangkan mereka bertujuan memajukan diri sendiri dan keluarga masing-masing. Sangat jelas!


Tragedi Semanggi II

Bangsa Indonesia harus mengucurkan air matanya kembali. Untuk yang kesekian kalinya tentara melakukan tindak kekerasan kepada mahasiswa dalam menghentikan penolakan sikap mahasiswa terhadap pemerintahan. Lokasi penembakan mahasiswa pun di tempat yang sangat strategis yang dapat dipantau oleh banyak orang awam yaitu di bawah jembatan Semanggi, depan kampus Universitas Atma Jaya Jakarta, dekat pusat sentra bisnis nasional maupun internasional.

Kala itu adanya pendesakan oleh pemerintahan transisi untuk mengeluarkan Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (UU PKB) yang materinya menurut banyak kalangan dan mahasiswa sangat memberikan keleluasaan kepada militer untuk melakukan keadaan negara sesuai kepentingan militer. Oleh karena itulah mahasiswa bergerak dalam jumlah besar untuk bersama-sama menentang diberlakukannya UU PKB karena ini menentang tuntutan mereka untuk menghilangkan dwifungsi ABRI/TNI. Karena hanya dengan berdemonstrasi, mereka yang mau mensahkan Undang-Undang tersebut baru berpikir, sebab tampaknya mereka sudah tak punya hati nurani lagi dan entah bagaimana membuat mereka peduli dengan bangsanya daripada peduli terhadap perut buncit mereka itu yang duduk di kursi parlemen menggunakan logo Pancasila dengan bangganya di jas mereka.

Malang nasib mahasiswa yang selalu harus berkorban, kali ini mahasiswa Universitas Indonesia harus kehilangan seorang pejuang demokrasi mereka, Yun Hap. Sungguh pedih bagi mereka yang terus mengikuti perjuangan mahasiswa karena ketika setiap kali mereka berjuang mereka harus mengorbankan jiwa mereka demi tegaknya demokrasi di Indonesia.

Tragedi Trisakti

Kejatuhan perekonomian Indonesia sejak tahun 1997 membuat pemilihan pemerintahan Indonesia saat itu sangat menentukan bagi pertumbuhan ekonomi bangsa ini supaya dapat keluar dari krisis ekonomi. Pada bulan Maret 1998 MPR saat itu walaupun ditentang oleh mahasiswa dan sebagian masyarakat tetap menetapkan Soeharto sebagai Presiden. Tentu saja ini membuat mahasiswa terpanggil untuk menyelamatkan bangsa ini dari krisis dengan menolak terpilihnya kembali Soeharto sebagai Presiden. Cuma ada jalan demonstrasi supaya suara mereka didengarkan.

Demonstrasi digulirkan sejak sebelum Sidang Umum (SU) MPR 1998 diadakan oleh mahasiswa Yogyakarta dan menjelang serta saat diselenggarakan SU MPR 1998 demonstrasi mahasiswa semakin menjadi-jadi di banyak kota di Indonesia termasuk Jakarta, sampai akhirnya berlanjut terus hingga bulan Mei 1998. Insiden besar pertama kali adalah pada tanggal 2 Mei 1998 di depan kampus IKIP Rawamangun Jakarta karena mahasiswa dihadang Brimob dan di Bogor karena mahasiswa non-IPB ditolak masuk ke dalam kampus IPB sehingga bentrok dengan aparat. Saat itu demonstrasi gabungan mahasiswa dari berbagai perguruan tingi di Jakarta merencanakan untuk secara serentak melakukan demonstrasi turun ke jalan di beberapa lokasi sekitar Jabotabek.Namun yang berhasil mencapai ke jalan hanya di Rawamangun dan di Bogor sehingga terjadilah bentrokan yang mengakibatkan puluhan mahasiswa luka dan masuk rumah sakit.

Setelah keadaan semakin panas dan hampir setiap hari ada demonstrasi tampaknya sikap Brimob dan militer semakin keras terhadap mahasiswa apalagi sejak mereka berani turun ke jalan. Pada tanggal 12 Mei 1998 ribuan mahasiswa Trisakti melakukan demonstrasi menolak pemilihan kembali Soeharto sebagai Presinden Indonesia saat itu yang telah terpilih berulang kali sejak awal orde baru. Mereka juga menuntut pemulihan keadaan ekonomi Indonesia yang dilanda krisis sejak tahun 1997.

Mahasiswa bergerak dari Kampus Trisakti di Grogol menuju ke Gedung DPR/MPR di Slipi. Dihadang oleh aparat kepolisian mengharuskan mereka kembali ke kampus dan sore harinya terjadilah penembakan terhadap mahasiswa Trisakti. Penembakan itu berlansung sepanjang sore hari dan mengakibatkan 4 mahasiswa Trisakti meninggal dunia dan puluhan orang lainnya baik mahasiswa dan masyarakat masuk rumah sakit karena terluka.

Sepanjang malam tanggal 12 Mei 1998 hingga pagi hari, masyarakat mengamuk dan melakukan perusakan di daerah Grogol dan terus menyebar hingga ke seluruh kota Jakarta. Mereka kecewa dengan tindakan aparat yang menembak mati mahasiswa. Jakarta geger dan mencekam.

Tragedi Yogyakarta

Kerusuhan juga terjadi di Yogyakarta pada tanggal 5 Mei 1998, hampir bersamaan dengan kerusuhan yang terjadi di Medan. Kejadian ini merupakan kerusuhan pertama di Yogyakarta yang terkait dengan tuntutan Reformasi dari masyarakat dan mahasiswa yang bentrok dengan aparat keamanan. Perusakan dan pembakaran terjadi pada hari Selasa hingga malam hari.

Kerusuhan kedua di Yogyakarta terjadi pada hari Jumat tanggal 8 Mei 1998. Kerusuhan kali ini lebih besar dari kerusuhan yang terjadi hari Selasa 5 Mei 1998 dan disebabkan adanya korban meninggal dunia. Peristiwa ini berawal dari unjuk rasa mahasiswa yang dilakukan di beberapa Universitas di Yogyakarta. Mahasiswa Yogyakarta sangat aktif menyuarakan Reformasi bersama dengan mahasiswa di Medan.

Selesai sholat Jumat tanggal 8 Mei 1998, sekitar 5000 mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta melakukan demonstrasi di Bundaran kampus UGM selama kurang lebih 4 jam lamanya. Demonstrasi yang berlangsung dengan tertib tersebut menyampaikan pernyataan keprihatinan mahasiswa atas kondisi perekonomian saat itu yang dilanda krisis moneter, memprotes kenaikan harga-harga dan mendesak untuk dilakukannya Reformasi.

Pada saat yang bersamaan siang itu, ratusan orang juga melakukan demonstrasi di halaman kampus Universitas Sanata Dharma (USD), Yogyakarta. Menjelang sore hari mereka ingin bergerak menuju kampus UGM untuk menggabungkan diri melakukan unjuk rasa di sana. Ternyata aparat keamanan tidak mengijinkan dan berhadap-hadapan dengan mahasiswa yang bergabung dengan masyarakat. Pelaku unjuk rasa kecewa dan tidak mau membubarkan diri, sehingga terjadi bentrokan. Mahasiswa dan masyarakat melawan aparat dengan batu, petasan, bahkan bom molotov pada sore itu di sekitar Jalan Gejayan. Tempat ini menjadi ajang pertarungan antara pengunjuk rasa dengan aparat yang mencegah mereka bergabung ke UGM.

Bentrokan berlangsung hingga malam hari dan setelah bentrokan ternyata ditemukan korban meninggal yaitu Moses Gatotkaca. Ia ditemukan sekarat setelah aparat melakukan pembersihan di daerah kerusuhan sekitar hotel Radisson Yogyakarta. Visum korban dari RS Panti Rapih menyatakan korban mengalami pendarahan telinga dan mulut diduga mengalami retak dalam tulang dasar tengkorak (Sumber: Suara Pembaruan 9/5/98). Hingga dini hari terjadi kerusuhan hingga meluas ke daerah lain di Yogyakarta.

Kerusuhan Medan

Aksi unjuk rasa yang dikumandangkan setiap hari di berbagai kota besar Indonesia sudah mendekati titik puncaknya. Masyarakat sudah tidak dapat menahan emosi dan rasionalitas lagi. Dalam keadaan seperti ini masyarakat akan sangat mudah untuk dipengaruhi dan diajak melakukan tindakan yang tidak terpuji. Mereka kehilangan kesabaran karena harus menunggu sangat lama reaksi dari wakil rakyat atas kehendak mereka yang disuarakan oleh mahasiswa. Mereka sangat yakin dan selalu mendukung mahasiswa, sayangnya tidak dengan wakil rakyat..

Mahasiswa Medan sangat aktif dan terus reaktif atas tindakan pasif wakil rakyat yang tidak mendegar suara mereka. Padahal mereka melakukan aksi hampir setiap hari dan sudah turun ke jalan bersama masyarakat untuk menuntut Reformasi di segala bidang. Keberhasilan mahasiswa Medan turun ke jalan menyampaikan aspirasinya bergabung dengan masyarakat memiliki efek samping. Masyarakat Medan terlanjur tak terkendali dan mulai melakukan keonaran.

Medan merupakan kota besar pertama yang dilanda kerusuhan besar berkaitan dengan Reformasi. Mulai dari hari Senin tanggal 4 Mei 1998 pecah kerusuhan sampai hari Kamis 7 Mei 1998. Pembakaran, perusakan dan penjarahan terhadap toko-toko, bank, pasar, dan kendaraan terjadi selama beberapa hari. Tampaknya mahasiswa tidak mampu mengendalikan perusuh, tidak juga aparat keamanan.

Kerusuhan ini menjalar terus sampai keluar kota Medan seperti Lubuk Pakam Kabupaten Derli Serdang dan kota-kota kecil lainnya di sekitar Medan. Kerusuhan masih terus berlanjut walau dalam skala lebih kecil pada hari Kamisnya juga.

Dampak dari kerusuhan adalah lumpuhnya perekonomian kota Medan dan sekitarnya. Penduduk Medan keturunan Cina juga pergi meninggalkan kota karena merasa keamanan mereka tidak terjamin, walau ada juga yang tinggal untuk melindungi harta benda mereka supaya tidak dijarah. Selama beberapa hari masyarakat kesulitan mendapat bahan makanan pokok.

Setelah peristiwa kerusuhan Mei 1998 di Jakarta, dibentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), yang juga mengeluarkan rekomendasi mengenai keterkaitan peristiwa kerusuhan di Medan ini dengan kerusuhan di berbagai daerah lainnya selama bulan Mei 1998. Disebutkan pula keterlibatan provokator yang mengajak masyarakat untuk melakukan kerusuhan dengan pola yang sama terjadi di berbagai daerah. Rupanya niat suci mahasiswa dikotori oleh orang-orang yang memiliki kemampuan 'lebih' dalam hal management manusia dan yang lebih hebat lagi orang-orang ini memiliki jaringan 'nasional'.

Kemarahan masyarakat terhadap kebrutalan aparat keamanan dalam peristiwa Trisakti dialihkan kepada orang Indonesia sendiri yang keturunan, terutama keturunan Cina. Betapa amuk massa itu sangat menyeramkan dan terjadi sepanjang siang dan malam hari mulai pada malam hari tanggal 12 Mei dan semakin parah pada tanggal 13 Mei siang hari setelah disampaikan kepada masyarakat secara resmi melalui berita mengenai gugurnya mahasiswa tertembak aparat.

Sampai tanggal 15 Mei 1998 di Jakarta dan banyak kota besar lainnya di Indonesia terjadi kerusuhan besar tak terkendali mengakibatkan ribuan gedung, toko maupun rumah di kota-kota Indonesia hancur lebur dirusak dan dibakar massa. Sebagian mahasiswa mencoba menenangkan masyarakat namun tidak dapat mengendalikan banyaknya massa yang marah.

Setelah kerusuhan, yang merupakan terbesar sepanjang sejarah bangsa Indonesia pada abad ke 20, yang tinggal hanyalah duka, penderitaan, dan penyesalan. Bangsa ini telah menjadi bodoh dengan seketika karena kerugian material sudah tak terhitung lagi padahal bangsa ini sedang mengalami kesulitan ekonomi. Belum lagi kerugian jiwa di mana korban yang meninggal saat kerusuhan mencapai ribuan jiwa. Mereka meninggal karena terjebak dalam kebakaran di gedung-gedung dan juga rumah yang dibakar oleh massa. Ada pula yang psikologisnya menjadi terganggu karena peristiwa pembakaran, penganiayaan, pemerkosaan terhadap etnis Cina maupun yang terpaksa kehilangan anggota keluarganya saat kerusuhan terjadi. Sangat mahal biaya yang ditanggung oleh bangsa ini.

Akhirnya dibentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menyelidiki masalah ini karena saat itu Indonesia benar-benar menjadi sasaran kemarahan dunia karena peristiwa memalukan dengan adanya kejadian pemerkosaan dan tindakan rasialisme yang mengikuti peristiwa gugurnya Pahlawan Reformasi. Demonstrasi terjadi di kota-kota besar dunia mengecam kebrutalan para perusuh. Akhirnya untuk meredam kemarahan dunia luar negri TGPF mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa adalah benar terjadi peristiwa pemerkosaan terhadap wanita etnis minoritas yang mencapai hampir seratus orang dan juga penganiayaan maupun pembunuhan oleh sekelompok orang yang diduga telah dilatih dan digerakkan secara serentak oleh suatu kelompok terselubung. Sampai saat ini tidak ada tindak lanjut untuk membuktikan kelompok mana yang menggerakkan kerusuhan itu walau diindikasikan keterlibatan personel dengan postur mirip militer dalam peristiwa itu.

Pendudukan gedung DPR/MPR oleh mahasiswa

Dalam keadaan yang mulai terkendali setelah mencekam selama beberapa hari sejak tertembaknya mahasiswa Trisakti dan terjadinya kerusuhan besar di Indonesia, tanggal 18 Mei 1998 hari Senin siang, ribuan mahasiswa berkumpul di depan gedung DPR/MPR dan dihadang oleh tentara yang bersenjata lengkap, bukan lagi aparat kepolisian. Tuntutan mereka yang utama adalah pengusutan penembakan mahasiswa Trisakti, penolakan terhadap penunjukan Soeharto sebagai Presiden kembali, pembubaran DPR/MPR 1998, pembentukan pemerintahan baru, dan pemulihan ekonomi secepatnya.

Kedatangan ribuan mahasiwa ke gedung DPR/MPR saat itu begitu menegangkan dan nyaris terjadi insiden. Suatu saat tentara yang berada di depan gedung atas tangga sempat mengokang senjata mereka sehingga membuat panik para wartawan yang segera menyingkir dari arena demonstrasi. Mahasiswa ternyata tidak panik dan tidak terpancing untuk melarikan diri sehingga tentara tidak dapat memukul mundur mahasiswa dari gedung DPR/MPR. Akhirnya mahasiswa melakukan pembicaraan dengan pihak keamanan selanjutnya membubarkan diri pada sore hari dan pulang dengan menumpang bus umum.

Keesokan harinya mahasiswa yang mendatangi gedung DPR/MPR semakin banyak dan lebih dari itu mereka berhasil menginap dan menduduki gedung itu selama beberapa hari. Keberhasilan meduduki gedung DPR/MPR mengundang semakin banyaknya mahasiswa dari luar Jakarta untuk datang dan turut menginap di gedung tersebut. Mereka mau menunjukkan kalau reformasi itu bukan hanya milik Jakarta tapi milik semua orang Indonesia.

Soeharto akhirnya menyerah pada tuntutan rakyat yang menghendaki dia tidak menjadi Presiden lagi, namun tampaknya tak semudah itu reformasi dimenangkan oleh rakyat Indonesia karena ia meninggalkan kursi kepresidenan dengan menyerahkan secara sepihak tampuk kedaulatan rakyat begitu saja kepada Habiebie. Ini mengundang perdebatan hukum dan penolakan dari masyarakat. Bahkan dengan tegas sebagian besar mahasiswa menyatakan bahwa Habiebie bukan Presiden Indonesia. Mereka tetap bertahan di gedung DPR/MPR sampai akhirnya diserbu oleh tentara dan semua mahasiswa digusur dan diungsikan ke kampus-kampus terdekat. Paling banyak yang menampung mahasiswa pada saat evakuasi tersebut adalah kampus Atma Jaya Jakarta yang terletak di Semanggi.


Pahlawan Reformasi Kita:

* Dortheys Hiyo Eluaway
Tokoh pembela masyarakat Papua, Irian Jaya
Meninggal dibunuh pada tanggal 11 November 2001, seusai menghadiri peringatan hari Pahlawan Nasional

* Muhammad Yusuf Rizal
Mahasiswa FISIP angkatan 1997 Universitas Lampung, Lampung
Gugur tertembak di depan markas Koramil Kedaton, Lampung, pada tanggal 28 September 1999 saat melakukan unjuk rasa menentang penerapan UU PKB

* Yun Hap
Mahasiswa Universitas Indonesia, Jakarta
Gugur dalam peritiwa Tragedi Semanggi II pada tanggal 23 September 1999

* Bernardus R Norma Irmawan
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya, Jakarta
Gugur dalam peristiwa Tragedi Semanggi pada tanggal 13 November 1998

* Engkus Kusnadi
Mahasiswa Universitas Jakarta
Gugur setelah Tragedi Semanggi pada tanggal 13 November 1998

* Heru Sudibyo
Mahasiswa penyesuaian semester VII Universitas Terbuka, Jakarta
Gugur setelah Tragedi Semanggi pada tanggal 13 November 1998

* Lukman Firdaus
Pelajar Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) 3 Ciledug, Tangerang
Gugur setelah memperkuat barisan mahasiswa proreformasi di Jakarta, pada hari Kamis tanggal 12 November 1998 ia terluka berat dan meninggal dunia beberapa hari kemudian

* Sigit Prasetyo
Mahasiswa Teknik Sipil YAI Jakarta
Gugur dalam peristiwa Tragedi Semanggi pada tanggal 13 November 1998

* Teddy Wardani Kusuma
Mahasiswa Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Indonesia, Serpong
Gugur dalam Tragedi Semanggi pada tanggal 13 November 1998

* Elang Mulya
Mahasiswa Trisakti, Jakarta
Gugur dalam Tragedi Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998

* Hafidin Royan
Mahasiswa Trisakti, Jakarta
Gugur dalam Tragedi Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998

* Hendriawan Sie
Mahasiswa Trisakti, Jakarta
Gugur dalam Tragedi Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998
.
* Hery Hartanto
Mahasiswa Trisakti, Jakarta
Gugur dalam Tragedi Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998

* Moses Gatotkaca
Masyarakat kelahiran Banjarmasin yang bekerja di Yogyakarta ini menjadi korban kekerasan pada saat terjadi kerusuhan di Yogyakarta pada tanggal 8 Mei 1998



Daftar Orang yang Masih Hilang:

* Aristoteles Masoka hilang sejak tanggal 11 November 2001


* Wiji Thukul (Wiji Widodo) hilang sejak tahun 1998

* A. Nasir hilang sejak 14 Mei 1998

* Hendra Hambalie hilang sejak 14 Mei 1998

* Ucok Munandar Siahaan hilang sejak 14 Mei 1998

* Yadin Muhidin hilang sejak 14 Mei 1998

* Herman Hendrawan hilang sejak 12 Maret 1998

* Petrus Bimo Anugerah hilang sejak Maret 1998

* Suyat hilang sejak 1 Februari 1998

* Dedy Hamdun hilang sejak 29 Mei 1997

* Ismail hilang sejak 29 Mei 1997

* Noval Alkatiri hilang sejak 29 Mei 1997

* M Yusuf hilang sejak 7 Mei 1997

* Sonny hilang sejak 26 April 1997

* Yani Avri hilang sejak 26 April 1997

Thread Ini Kami dedikasikan untuk kakanda Muhamad yusuf rizal

Atas nama HMI Komsospol unila.
19.44 | 0 komentar | Read More

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...