ARTIKEL PILIHAN

GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

cerita gw yang terkhianati cintanya...kisah nyata...please baca... (by.vinie_cutez_88@plasa.com)

Written By Situs Baginda Ery (New) on Senin, 16 Juli 2012 | 23.42

kisah ini di mulai disaat aku baru saja putus dengan mantan aku sebit aja si A dia aku putusin karena dia melanggar janji nya sendiri dan itu sudah 2 kali terjadi...


stelah 1 bulan putus dari A...suatu hari di kampus aku bete masuk kelas aku akhirnya aku masuk ke kelas teman aku,gak nyangka aku masuk di kelas itu ada 3 orang cowo yang gangguin aku pake minta foto aku segala dan gitu degh...ada yang bilang "ada cewe cantik masuk kelas Qta"...padahal aku gak mersa cantik sama sekali....tau gak salah satu dari 3 orang itu berani meminta nomer hp aku...tanpapikir panjang aku kasih aja...padahal aku belum tahu nama nya,. dan dari situ aku mulai sms an dan telp2x an sama dia.sebut aja dia N...N selalu sms aku mungkin karena dia tau aku jomblo makanya dia PDKT sama aku...dan N manggil aku dengan nama "Cantik" padahal itu bukan nama asli aku.
pada suatu malam abang aku tlp aku dia meminta aku buat nemuin dia di salah satu tempal BL. katanya dai akangen sama aku. aku datang kesana tapi bete disana temen2x cewe nya pada dateng and mereka kaya anggep aku asing aja..kaya gak ada disitu..karena aku bete aku sms si N dan minta jemput di tempat BL dan N mau jemput aku..terus aku pamit sama abang aku tuk pulang..dan aku pulang di jemput sama N..entah kenapa saat naik motor sama si N aku merasa rasa kangen entah darimana muncul dan rasa kangen itu terobati...yah aku merasa nya gitu c....aku PDKT sama N cuma 4 hari..
dan pada malam minggu tanggal 10 november 2007 aku jadian dan disitu aku gak banyak curiga coz ak percaya banget sama dia....
bulan desember hubungan aku sama dia berjalan seperti layaknya orang pacaran...dan pada akhir bulan desember dan aku pengen banget tahun baruan sama dia. ayang nya dai punya beribu alesan untuk gak bisa tahun baruan sama aku. pada bulan itu si N ada di Yogyakarta untuk turun balapan road race di Yogya....dan aku akhirnya tahun baruan sama sepupu aku dan pacarnya pergi ke Bandung..dan yang lebih nyesek lagi temen-temen sepupu aku pada bawa pasangan aku doank yang gak bawa dan pada mlm thn baru nya Hp si N gak aktif dari mlm tahun baru sampe besok paginya...sungguh sakit hati aku...rasa nya aku mau putus aja dari dia dan pergi jauh dari dia...mlm tahun baru yang pahit dan gak enakkin...dan 1 lagi disitu aku mulai curiga sama dia...klo dia belum putus sama cewe nya yang di yogya....esok pagi nya abiz tahun baru dia sms "maaf ya yank semlm aku udah usaha hubungin kamu tapi jaringan kamu sibuk banget dan susah buat sms" alesannya yang gak masuk akal banget jelas-jelas teman-teman aku pada bisa hubungun aku ke hp aku...bener2x pembohongan besar...
bulan januari...semenjak kejadian itu aku mulai curigaan terus sama dia tapi itu aku gak mau kehilangan dia..si N itu gampang banget buat cewe jatuh di pelukan dia...si N itu wajahnya biasa-biasa aja bahkan gak bisa di bilang ganteng....bulan Januarinya dia pulang dari Yogya tapi lewat dari tanggal yang udah N janjiin buat aku. aku kecewa banget..tapi mulai dari situ aku berusaha gak percaya atas omongan dia untuk alesan-alesan yang N kasih ke aku....
bulan februari...bulan ini dia juga pulang lagi ke Yogyakarta dan itu turun balapan lagi pula libur kuliah juga kok....yah aku c udah bodo amat lah dia pulang...udah gitu aku juga temuin sms-sms mesra dari cewe2x ...dan N gak berani tukeran Hp sama aku...keliatan kan ada yang dia sembunyiin dari aku..."aku cuma bisa mengalah dan terus sabar karena aku mau dia jujur"....tepat tgl 14 februari pas hari valentine sama sekali dia gak ucapin valentine bahkan kata-kata mesra pun gak ada...yah suram juga bulan ini

bulan maret...aku berusaha tetep bertahan sama N..dan pura-pura gak tahu apa yang udah dia tutupin dari aku..
bulan April...aneh entah kenapa sikap N yang cuek ke aku berubah menjadi perhatian dan manja dan aneh biasanya dia yang gak suka pulang ke Jakrta cepet-cepet dia malah kepengen pulang terus ke Jakarta...
bulan Mei kecurigaan ku terbongkat tas kenodohan tingkah laku cowo aku....dia PDKT sam temen sekelas aku memang c temen sekelas aku gak kenal siapa cowo aku coz aku gak pernah kenalin dia ke cowo aku...sebut aja teman sekelas aku M...di bualn ini1 minggu pertama di bulan ini sikap cowo aku mulai cuek lagi ke aku....dan pada tanggal 9 Mei sehari sebelum 6 bulan aku jadian sama dia...semua nya terbongkar...aku tahu dai PDKT sama teman sekelas aku..dan teman sekelas aku minta maav sama aku...begitu juga cowo aku...aku maavin dia karena aku berpikir manusia berhak mendapatkan kesempatan kedua...setelah 2 minggu kejadian yang nyakitin itu gak nyangka aku dapethal yang lebih nyakitin dari yang kemarin tau gak...cowo aku jujur atas apa yang dai umpetin ke aku...
1. waktu tahun baru hp nya gak aktif ternyata N jalan sama Hera mantannya itu tapi status mereka wkt itu pacaran dan mereka pergi ke kaliurang dan tau apa yang mereka lakukan disana..."ML"...dan ternyata hal itu udah sering mereka lakukan.
2. dia jadian sama cewe JAKARTA nama nya ICHA dan lebih parahnya ICHA itu udah punya suami dan tau apa yang udah mereka lakukan ..."ML"....
3.dia punya TTM an di yogya nama nya ANIK dan apa yang udah mereka lakukan sama "ML" juga...
4. dia juga punya TTM an di Jakarta nama nya KRISNA dan SILVY...
begitu sakit denger kejujuran dia waktu itu...sakit sampe aku pun gak bisa nangis....
dari bulan Juni sampe Agustus sekarang yang aku rasain hanya Hampa jalanin hubungan aku sama dia....
aku mau lepasin dai...tapi dai gak mau...dia lakukan itu karena dia mau menebus kesalahan dai ke aku....
aku harus gimana ya?
sedih gak cerita aku?
SUMPAH INI KENYATAAN....
add FS aku ya vinie_cutez_88@plasa.com....
23.42 | 0 komentar | Read More

Simak Kisah Nyata Cerita Sedih Tentang Ibu

Cerita Sedih Tentang Ibu - Ini adalah cerita sedih tentang Ibu yang mungkin dapat menjadi inspirasi bagi kita yang membacanya agar senantiasa menyayangi Ibu yang sejauh ini telah bersusah payah untuk membesarkan kita. Cerita sedih tentang Ibu ini aslinya berjudul pengorbanan seorang Ibu yang saya peroleh dari situs cerpen.web.id.

Berikut adalah cerita sedih tentang ibu selengkapnya, semoga teman-teman merasa terhibur sekaligus mendapatkan inspirasi dengan kehadiran cerita ini. Selamat membaca...

Jalannya sudah tertatih-tatih, karena usianya sudah lebih dari 70 tahun, sehingga kalau tidak perlu sekali, jarang ia bisa dan mau keluar rumah. Walaupun ia mempunyai seorang anak perempuan, ia harus tinggal di rumah jompo, karena kehadirannya tidak diinginkan. Masih teringat olehnya, betapa berat penderitaannya ketika akan melahirkan putrinya tersebut. Ayah dari anak tersebut minggat setelah menghamilinya tanpa mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Di samping itu keluarganya menuntut agar ia menggugurkan bayi yang belum dilahirkan, karena keluarganya merasa malu mempunyai seorang putri yang hamil sebelum nikah, tetapi ia tetap mempertahankannya, oleh sebab itu ia diusir dari rumah orang tuanya.

Selain aib yang harus di tanggung, ia pun harus bekerja berat di pabrik untuk membiayai hidupnya. Ketika ia melahirkan putrinya, tidak ada seorang pun yang mendampinginya. Ia tidak mendapatkan kecupan manis maupun ucapan selamat dari siapapun juga, yang ia dapatkan hanya cemohan, karena telahelahirkan seorang bayi haram tanpa bapa. Walaupun demikian ia merasa bahagia sekali atas berkat yang didapatkannya dari Tuhan di mana ia telah dikaruniakan seorang putri. Ia berjanji akan memberikan seluruh kasih sayang yang ia miliki hanya untuk putrinya seorang, oleh sebab itulah putrinya diberi nama Love - Kasih.

Siang ia harus bekerja berat di pabrik dan di waktu malam hari ia harus menjahit sampai jauh malam, karena itu merupakan penghasilan tambahan yang ia bisa dapatkan. Terkadang ia harus menjahit sampai jam 2 pagi, tidur lebih dari 4 jam sehari itu adalah sesuatu kemewahan yang tidak pernah ia dapatkan. Bahkan Sabtu Minggu pun ia masih bekerja menjadi pelayan restaurant. Ini ia lakukan semua agar ia bisa membiayai kehidupan maupun biaya sekolah putrinya yang tercinta. Ia tidak mau menikah lagi, karena ia masih tetap mengharapkan, bahwa pada suatu saat ayah dari putrinya akan datang balik kembali kepadanya, di samping itu ia tidak mau memberikan ayah tiri kepada putrinya.

Sejak ia melahirkan putrinya ia menjadi seorang vegetarian, karena ia tidak mau membeli daging, itu terlalu mahal baginya, uang untuk daging yang seyogianya ia bisa beli, ia sisihkan untuk putrinya. Untuk dirinya sendiri ia tidak pernah mau membeli pakaian baru, ia selalu menerima dan memakai pakaian bekas pemberian orang, tetapi untuk putrinya yang tercinta, hanya yang terbaik dan terbagus ia berikan, mulai dari pakaian sampai dengan makanan.

Pada suatu saat ia jatuh sakit, demam panas. Cuaca di luaran sangat dingin sekali, karena pada saat itu lagi musim dingin menjelang hari Natal. Ia telah menjanjikan untuk memberikan sepeda sebagai hadiah Natal untuk putrinya, tetapi ternyata uang yang telah dikumpulkannya belum mencukupinya. Ia tidak ingin mengecewakan putrinya, maka dari itu walaupun cuaca diluaran dingin sekali, bahkan dlm keadaan sakit dan lemah, ia tetap memaksakan diri untuk keluar rumah dan bekerja. Sejak saat tersebut ia kena penyakit rheumatik, sehingga sering sekali badannya terasa sangat nyeri sekali. Ia ingin memanjakan putrinya dan memberikan hanya yang terbaik bagi putrinya walaupun untuk ini ia harus bekorban, jadi dlm keadaan sakit ataupun tidak sakit ia tetap bekerja, selama hidupnya ia tidak pernah absen bekerja demi putrinya yang tercinta.

Karena perjuangan dan pengorbanannya akhirnya putrinya bisa melanjutkan studinya diluar kota. Di sana putrinya jatuh cinta kepada seorang pemuda anak dari seorang konglomerat beken. Putrinya tidak pernah mau mengakui bahwa ia masih mempunyai orang tua. Ia merasa malu bahwa ia ditinggal minggat oleh ayah kandungnya dan ia merasa malu mempunyai seorang ibu yang bekerja hanya sebagai babu pencuci piring di restaurant. Oleh sebab itulah ia mengaku kepada calon suaminya bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.

Pada saat putrinya menikah, ibunya hanya bisa melihat dari jauh dan itupun hanya pada saat upacara pernikahan di gereja saja. Ia tidak diundang, bahkan kehadirannya tidaklah diinginkan. Ia duduk di sudut kursi paling belakang di gereja, sambil mendoakan agar Tuhan selalu melindungi dan memberkati putrinya yang tercinta. Sejak saat itu bertahun-tahun ia tidak mendengar kabar dari putrinya, karena ia dilarang dan tidak boleh menghubungi putrinya. Pada suatu hari ia membaca di koran bahwa putrinya telah melahirkan seorang putera, ia merasa bahagia sekali mendengar berita bahwa ia sekarang telah mempunyai seorang cucu. Ia sangat mendambakan sekali untuk bisa memeluk dan menggendong cucunya, tetapi ini tidak mungkin, sebab ia tidak boleh menginjak rumah putrinya. Untuk ini ia berdoa tiap hari kepada Tuhan, agar ia bisa mendapatkan kesempatan untuk melihat dan bertemu dengan anak dan cucunya, karena keinginannya sedemikian besarnya untuk bisa melihat putri dan cucunya, ia melamar dengan menggunakan nama palsu untuk menjadi babu di rumah keluarga putrinya.

Ia merasa bahagia sekali, karena lamarannya diterima dan diperbolehkan bekerja disana. Di rumah putrinya ia bisa dan boleh menggendong cucunya, tetapi bukan sebagai Oma dari cucunya melainkan hanya sebagai babu dari keluarga tersebut. Ia merasa berterima kasih sekali kepada Tuhan, bahwa ia permohonannya telah dikabulkan.

Di rumah putrinya, ia tidak pernah mendapatkan perlakuan khusus, bahkan binatang peliharaan mereka jauh lebih dikasihi oleh putrinya daripada dirinya sendiri. Di samping itu sering sekali dibentak dan dimaki oleh putri dan anak darah dagingnya sendiri, kalau hal ini terjadi ia hanya bisa berdoa sambil menangis di dlm kamarnya yang kecil di belakang dapur. Ia berdoa agar Tuhan mau mengampuni kesalahan putrinya, ia berdoa agar hukuman tidak dilimpahkan kepada putrinya, ia berdoa agar hukuman itu dilimpahkan saja kepadanya, karena ia sangat menyayangi putrinya.

Setelah bekerja bertahun-tahun sebagai babu tanpa ada orang yang mengetahui siapa dirinya dirumah tersebut, akhirnya ia menderita sakit dan tidak bisa bekerja lagi. Mantunya merasa berhutang budi kepada pelayan tuanya yang setia ini sehingga ia memberikan kesempatan untuk menjalankan sisa hidupnya di rumah jompo.

Puluhan tahun ia tidak bisa dan tidak boleh bertemu lagi dengan putri kesayangannya. Uang pension yang ia dapatkan selalu ia sisihkan dan tabung untuk putrinya, dengan pemikiran siapa tahu pada suatu saat ia membutuhkan bantuannya.

Pada tahun lampau beberapa hari sebelum hari Natal, ia jatuh sakit lagi, tetapi ini kali ia merasakan bahwa saatnya sudah tidak lama lagi. Ia merasakan bahwa ajalnya sudah mendekat. Hanya satu keinginan yang ia dambakan sebelum ia meninggal dunia, ialah untuk bisa bertemu dan boleh melihat putrinya sekali lagi. Di samping itu ia ingin memberikan seluruh uang simpanan yang ia telah kumpulkan selama hidupnya, sebagai hadiah terakhir untuk putrinya.

Suhu diluaran telah mencapai 17 derajat di bawah nol dan salujupun turun dengan lebatnya, jangankan manusia anjingpun pada saat ini tidak mau keluar rumah lagi, karena di luaran sangat dingin, tetapi Nenek tua ini tetap memaksakan diri untuk pergi ke rumah putrinya. Ia ingin betemu dengan putrinya sekali lagi yang terakhir kali. Dengan tubuh menggigil karena kedinginan, ia menunggu datangnya bus berjam-jam di luaran. Ia harus dua kali ganti bus, karena jarak rumah jompo tempat di mana ia tinggal letaknya jauh dari rumah putrinya. Satu perjalanan yang jauh dan tidak mudah bagi seorang nenek tua yang berada dlm keadaan sakit.

Setiba di rumah putrinya dlm keadaan lelah dan kedinginan ia mengetuk rumah putrinya dan ternyata purtinya sendiri yang membukakan pintu rumah gedong di mana putrinya tinggal. Apakah ucapan selamat datang yang diucapkan putrinya ? Apakah rasa bahagia bertemu kembali dengan ibunya? Tidak! Bahkan ia ditegor: "Kamu sudah bekerja di rumah kami puluhan tahun sebagai pembantu, apakah kamu tidak tahu bahwa untuk pembantu ada pintu khusus, ialah pintu di belakang rumah!"

"Nak, Ibu datang bukannya untuk bertamu melainkan hanya ingin memberikan hadiah Natal untukmu. Ibu ingin melihat kamu sekali lagi, mungkin yang terakhir kalinya, bolehkah saya masuk sebentar saja, karena di luaran dingin sekali dan sedang turun salju. Ibu sudah tidak kuat lagi nak!" kata wanita tua itu.

"Maaf saya tidak ada waktu, di samping itu sebentar lagi kami akan menerima tamu seorang pejabat tinggi, lain kali saja. Dan kalau lain kali mau datang telepon dahulu, jangan sembarangan datang begitu saja!" ucapan putrinya dengan nada kesal. Setelah itu pintu ditutup dengan keras. Ia mengusir ibu kandungnya sendiri, seperti juga mengusir seorang pengemis.

Tidak ada rasa kasih, jangankan kasih, belas kasihanpun tidak ada. Setelah beberapa saat kemudian bel rumah bunyi lagi, ternyata ada orang mau pinjam telepon di rumah putrinya "Maaf Bu, mengganggu, bolehkah kami pinjam teleponnya sebentar untuk menelpon ke kantor polisi, sebab di halte bus di depan ada seorang nenek meninggal dunia, rupanya ia mati kedinginan!"

Wanita tua ini mati bukan hanya kedinginan jasmaniahnya saja, tetapi juga perasaannya. Ia sangat mendambakan sekali kehangatan dari kasih sayang putrinya yang tercinta yang tidak pernah ia dapatkan selama hidupnya.

Seorang Ibu melahirkan dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan pamrih apapun juga. Seorang Ibu bisa dan mampu memberikan waktunya 24 jam sehari bagi anak-anaknya, tidak ada perkataan siang maupun malam, tidak ada perkataan lelah ataupun tidak mungkin dan ini 366 hari dlm setahun. Seorang Ibu mendoakan dan mengingat anaknya tiap hari bahkan tiap menit dan ini sepanjang masa. Bukan hanya setahun sekali saja pada hari-hari tertentu. Kenapa kita baru bisa dan mau memberikan bunga maupun hadiah kepada Ibu kita hanya pada waktu hari Ibu saja "Mother's Day" sedangkan di hari-hari lainnya tidak pernah mengingatnya, boro-boro memberikan hadiah, untuk menelpon saja kita tidak punya waktu.

Kita akan bisa lebih membahagiakan Ibu kita apabila kita mau memberikan sedikit waktu kita untuknya, waktu nilainya ada jauh lebih besar daripada bunga maupun hadiah. Renungkanlah: Kapan kita terakhir kali menelpon Ibu? Kapan kita terakhir mengundang Ibu? Kapan terakhir kali kita mengajak Ibu jalan-jalan? Dan kapan terakhir kali kita memberikan kecupan manis dengan ucapan terima kasih kepada Ibu kita? Dan kapankah kita terakhir kali berdoa untuk Ibu kita?

Berikanlah kasih sayang selama Ibu kita masih hidup, percuma kita memberikan bunga maupun tangisan apabila Ibu telah berangkat, karena anda tidak akan bisa melihatnya lagi.
Posted by
23.41 | 0 komentar | Read More

Cerita Nyata Yang sangat Sedih dan Mengharukan (Cewek Wajib Baca di jamin nangis)

Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,

Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.

Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!.

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

Itulah Cerita Nyata Yang sangat Sedih dan Mengharukan,
Semoga peristiwa ini bisa membuat kita belajar bersyukur dengan apa yang kita miliki,sebab :
Apa yang kita harapkan belum tentu kita dapatkan dan
apa yang kita dapatkan belum tentu itu yang kita harapkan ,
Tapi Percayalah Tuhan pasti memberikan Kita yang terbaik
(untuk/menurut kita dan untuk/menurut orang-orang yg kita cintai)

By : www.armhando.com , Berita Aneh,Unik,Lucu,Hot Terbaik dan Terbaru.
23.39 | 0 komentar | Read More

IBU BUTA YANG MEMALUKANKU (Kisah Sedih Yang Mengharukan)

Saat aku beranjak dewasa, aku mulai mengenal sedikit kehidupan yang menyenangkan, merasakan kebahagiaan memiliki wajah yang tampan, kebahagiaan memiliki banyak pengagum di sekolah, kebahagiaan karena kepintaranku yang dibanggakan banyak guru. Itulah aku, tapi satu yang harus aku tutupi, aku malu mempunyai seorang ibu yang BUTA! Matanya tidak ada satu. Aku sangat malu, benar-benar
sistha's Avatar

Aku sangat menginginkan kesempurnaan terletak padaku, tak ada satupun yang cacat dalam hidupku juga dalam keluargaku. Saat itu ayah yang menjadi tulang punggung kami sudah dipanggil terlebih dahulu oleh yang Maha Kuasa. Tinggallah aku anak semata wayang yang seharusnya menjadi tulang punggung pengganti ayah. Tapi semua itu tak kuhiraukan. Aku hanya mementingkan kebutuhan dan keperluanku saja. Sedang ibu bekerja membuat makanan untuk para karyawan di sebuah rumah jahit sederhana.

Pada suatu saat ibu datang ke sekolah untuk menjenguk keadaanku. Karena sudah beberapa hari aku tak pulang ke rumah dan tidak tidur di rumah. Karena rumah kumuh itu membuatku muak, membuatku kesempurnaan yang kumiliki manjadi cacat. Akan kuperoleh apapun untuk menggapai sebuah kesempurnaan itu.

Tepat di saat istirahat, Kulihat sosok wanita tua di pintu sekolah. Bajunya pun bersahaja rapih dan sopan. Itulah ibu ku yang mempunyai mata satu. Dan yang selalu membuat aku malu dan yang lebih memalukan lagi Ibu memanggilku. “Mau ngapain ibu ke sini? Ibu datang hanya untuk mempermalukan aku!” Bentakkan dariku membuat diri ibuku segera bergegas pergi. Dan itulah memang yang kuharapkan. Ibu pun
bergegas keluar dari sekolahku. Karena kehadiranya itu aku benar-benar malu, sangat malu. Sampai beberapa temanku berkata dan menanyakan. “Hai, itu ibumu ya???, Ibumu matanya satu ya?” yang menjadikanku bagai disambar petir mendapat pertanyaan seperti itu.

Beberapa bulan kemudian aku lulus sekolah dan mendapat beasiswa di sebuah sekolah di luar negeri. Aku mendapatkan beasiswa yang ku incar dan kukejar agar aku bisa segera meninggalkan rumah kumuhku dan terutama meninggalkan ibuku yang membuatku malu. Ternyata aku berhasil mendapatkannya. Dengan bangga kubusungkan dada dan aku berangkat pergi tanpa memberi tahu Ibu karena bagiku itu tidak perlu. Aku hidup untuk diriku sendiri. Persetan dengan Ibuku. Seorang yang selalu mnghalangi kemajuanku.

Di Selolah itu, aku menjadi mahasiswa terpopuler karena kepintaran dan ketampananku. Aku telah sukses dan kemudian aku menikah dengan seorang gadis Indonesia dan menetap di Singapura.

Singkat cerita aku menjadi seorang yang sukses, sangat sukses. Tempat tinggalku sangat mewah, aku mempunyai seorang anak laki-laki berusia tiga tahun dan aku sangat menyayanginya. Bahkan aku rela mempertaruhkan nyawaku untuk putraku itu.

10 tahun aku menetap di Singapura, belajar dan membina rumah tangga dengan harmonis dan sama sekali aku tak pernah memikirkan nasib ibuku. Sedikit pun aku tak rindu padanya, aku tak mencemaskannya. Aku BAHAGIA dengan kehidupan ku sekarang.

Tapi pada suatu hari kehidupanku yang sempurna tersebut terusik, saat putraku sedang asyik bermain di depan pintu. Tiba-tiba datang seorang wanita tua renta dan sedikit kumuh menghampirinya. Dan kulihat dia adalah Ibuku, Ibuku datang ke Singapura. Entah untuk apa dan dari mana dia memperoleh ongkosnya. Dia datang menemuiku.

Seketika saja Ibuku ku usir. Dengan enteng aku mengatakan: “HEY, PERGILAH KAU PENGEMIS. KAU MEMBUAT ANAKKU TAKUT!” Dan tanpa membalas perkataan kasarku, Ibu lalu tersenyum, “MAAF, SAYA SALAH ALAMAT”

Tanpa merasa besalah, aku masuk ke dalam rumah.

Beberapa bulan kemudian datanglah sepucuk surat undangan reuni dari sekolah SMA ku. Aku pun datang untuk menghadirinya dan beralasan pada istriku bahwa aku akan dinas ke luar negeri.

Singkat cerita, tibalah aku di kota kelahiranku. Tak lama hanya ingin menghadiri pesta reuni dan sedikit menyombongkan diri yang sudah sukses ini. Berhasil aku membuat seluruh teman-temanku kagum pada diriku yang sekarang ini.

Selesai Reuni entah megapa aku ingin melihat keadaan rumahku sebelum pulang ke Sigapore. Tak tau perasaan apa yang membuatku melangkah untuk melihat rumah kumuh dan wanita tua itu. Sesampainya di depan rumah itu, tak ada perasaan sedih atau bersalah padaku, bahkan aku sendiri sebenarnya jijik melihatnya. Dengan rasa tidak berdosa, aku memasuki rumah itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Ku lihat rumah ini begitu berantakan. Aku tak menemukan sosok wanita tua di dalam rumah itu, entahlah dia ke mana, tapi justru aku merasa lega tak bertemu dengannya.

Bergegas aku keluar dan bertemu dengan salah satu tetangga rumahku. “Akhirnya kau datang juga. Ibu mu telah meninggal dunia seminggu yang lalu”

“OH…”

Hanya perkataan itu yang bisa keluar dari mulutku. Sedikit pun tak ada rasa sedih di hatiku yang kurasakan saat mendengar ibuku telah meninggal. “Ini, sebelum meninggal, Ibumu memberikan surat ini untukmu”

Setelah menyerahkan surat ia segera bergegas pergi. Ku buka lembar surat yang sudah kucal itu.

Untuk anakku yang sangat Aku cintai,
Anakku yang kucintai aku tahu kau sangat membenciku. Tapi Ibu senang sekali waktu mendengar kabar bahwa akan ada reuni disekolahmu.
Aku berharap agar aku bisa melihatmu sekali lagi. karena aku yakin kau akan datang ke acara Reuni tersebut.
Sejujurnya ibu sangat merindukanmu, teramat dalam sehingga setiap malam Aku hanya bisa menangis sambil memandangi fotomu satu-satunya yang ibu punya.Ibu tak pernah lupa untuk mendoakan kebahagiaanmu, agar kau bisa sukses dan melihat dunia luas.
Asal kau tau saja anakku tersayang, sejujurnya mata yang kau pakai untuk melihat dunia luas itu salah satunya adalah mataku yang selalu membuatmu malu.
Mataku yang kuberikan padamu waktu kau kecil. Waktu itu kau dan Ayah mu mengalami kecelakaan yang hebat, tetapi Ayahmu meninggal, sedangkan mata kananmu mengalami kebutaan. Aku tak tega anak tersayangku ini hidup dan tumbuh dengan mata yang cacat maka aku berikan satu mataku ini untukmu.
Sekarang aku bangga padamu karena kau bisa meraih apa yang kau inginkan dan cita-citakan.
Dan akupun sangat bahagia bisa melihat dunia luas dengan mataku yang aku berikan untukmu.
Saat aku menulis surat ini, aku masih berharap bisa melihatmu untuk yang terakhir kalinya, Tapi aku rasa itu tidak mungkin, karena aku yakin maut sudah di depan mataku.
Peluk cium dari Ibumu tercinta

Bak petir di siang bolong yang menghantam seluruh saraf-sarafku, Aku terdiam! Baru kusadari bahwa yang membuatku malu sebenarnya bukan ibuku, tetapi diriku sendiri....


@Mg aja anak2 kita kelak tidak seperti tokoh yg ada dalam crita ini y bunda....@

sumber:Raka Annurfaida
23.37 | 0 komentar | Read More

3 Jurus Ampuh Untuk menghilangkah Duka Dalam


Setiap kita mendapat musibah tentu akan ada duka yang mendalam dalam hati kita. Takkan hilang sampai kapanpun dan akan selalu terkenang dimanapun. Apalagi kalau yang kita alami adalah sesuatu yang tidak kita duga sama sekali. Tapi kita juga harus ingat, bahwa hidup ini harus terus kita jalani walaupun akan selalu ada rintangan yang menghadang. Bukankah manusia adalah makhluk yang sempurna ? Tentu manusia akan mampu mengatasi duka yang melandanya.

Mungkin ini ada jurus yang selalu saya pakai ketika saya sedang sedih dan berduka akan suatu hal. Mudah – mudahan berguna.

1. Don’t look back! Jangan selalu mengingat masa lalu, tataplah ke depan. Kita memang pantas bersedih, tapi jauh lebih penting mempersiapkan diri menghadapi masa depan. Tuhan sengaja menyelamatkan kita supaya jadi orang yang makin tegar. Ingat, banyak orang yang menjadi manusia hebat setelah aneka musibah yang menimpanya.

2. Stop crying! Jangan keterusan menangis. Yang sudah berlalu dan berpulang padaNya tidak akan bisa kembali lagi. Syukuri apa yang Tuhan masih berikan pada kita. Bahwa kita masih survive dan juga orang-orang terdekatmu, atau mungkin sebagian harta keluargamu. Nangis terus menambah berat masalah.

3. Positive Thinking! Tetap berpikir positif. Bersyukurlah, kamu masih sehat dan selamat, masih banyak orang yang tertimpa musibah lebih parah dan mereka masih baik-baik saja. Yakinlah bahwa ini adalah ujian dari Tuhan – yang kalau kita bisa melewatinya dengan baik akan menuai pahala yang besar.

23.35 | 0 komentar | Read More

Renungan Buat Kita:Kisah Sepasang Kekasih (FULL VERSION)

Mungkin sudah ada yang tau kisah dibawah ini atau ada yang belum simak kisah dibawah ini,semoga tersentuh para pembaca www.eryevolutions.co.cc

Ada seorng cewek memberikan tantangan kepada cowoknya untuk hidup tanpa dirinya, untuk tidak ada komunikasi sama sekali antara mereka selama sehari..Dia berkata kepada cowoknya, kalo kamu bisa melewati itu, aku akan mencintai kamu selamanya.. Si cowoknya pun setuju, dia tidak sms/telpon ceweknya seharian.

Tanpa dia ketahui bahwa ceweknya hanya memiliki waktu 24 jam untuk hidup, karena dia terkena kanker. Keesokan harinya cowoknya pergi ke rumah ceweknya. Air matanya pun tiba2 menetes melihat ceweknya sudah terbaring dengan surat di tangannya yang tertulis "Kamu Berhasil Sayang, bisakah kamu lakukan itu setiap hari?? I LOVE YOU.."

Kisah Cinta Abadi Seorang Istri

http://saidumar164.files.wordpress.com/2012/01/hujan2.jpg?w=300&h=198
kehidupan pernikahan kami awalnya baik-baik saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.
Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit, aku pikir dia workaholic.
Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal-hal seperti itu sebagai ungkapan sayang.
Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.
Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.
Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama Meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.
Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan-akan waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat-kalimatnya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki-laki maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.
Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.
Aku mulai mengingat-ingat 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.
Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,” Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhh… dasar anak nakal, sini piringnya” lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba-tiba saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan….aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun !
http://ustadchandra.files.wordpress.com/2010/01/air-mata-keinsafan.jpg?w=420
Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perkimpoian kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.
Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba-tiba, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. Kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu-lucu.
Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak di hatinya.
Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta , aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian. Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan memanggilku, ” Mama,
mau lihat surat papa buat tante Meisha ?” Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,
“Dear Meisha,
Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada
Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku.
Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu,
tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2
terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk
mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.
Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh
tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara
alami. Itu yang aku rasakan.
Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami.
Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan
selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada
tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.
yours,
Mario”
Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku. Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain. Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.
Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak-anakku. Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman-temanku sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.
Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.
Mario terus menerus sakit-sakitan, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.
********** Setahun kemudian…
Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga. ” Mario, suamiku…. Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja di kantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin
memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidakmemperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku… Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku…..
Ternyata aku keliru…. aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario.
Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, ” kenapa, Rima ? Kenapa kamu mesti cemburu ? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi
istriku ?”
Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya. Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan
cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.
Istrimu,
Rima”
Di surat yang lain,
“………Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku
melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha……”
Disurat yang kesekian,
“…….Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku. Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan , aku tidak lagi marah-marah padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah……. Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya……..”
Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya…
Dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.
Disurat terakhir, pagi ini…
http://images.mylot.com/userImages/images/postphotos/2505122.jpg“…………..Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini akuakan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor. Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit. Tahukah engkau suamiku, Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?………”
Jelita menatap Meisha, dan bercerita,
” Siang itu Mama menjemputku dengan motornya,dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi…… aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante….. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak……”
Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.
Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.
“Dear Meisha,
Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah-marah dTautanan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba-tiba aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar…. Inikah tanda-tanda aku mulai mencintainya ? Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak-anakku, tapi karena dia belahan jiwaku….”
http://3.bp.blogspot.com/-qA-1w2E8TAo/TywQFEWX1mI/AAAAAAAABMY/nwMXwbHKj8k/s640/menghilangkan+duka.jpg
Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.
23.25 | 0 komentar | Read More

Menik Sari Asmara:Kisah Nyata yang ku alami

Hari itu, Senin, hari pertama di awal pekan untuk memulai aktifitasku sebagai mahasiswa ekonomi UNNES. Kejadian itu ketika aku duduk di semester 3. Berangkat ke kampus dari tempat kost dengan gaya mahasiswa pada jaman itu bersama dengan 2 orang temanku. Jaman ketika kami kuliah para mahasiswa putri diharapkan memakai rok, bukan celana panjang, karena kami calon guru. Dengan mengenakan blus, rok dan sepatu berhak tinggi aku berangkat kuliah. Karena tempat kami tidak terjangkau angkutan dan tidak punya sepeda motor, kami berangkat dengan berjalan kaki.
http://princessdika.files.wordpress.com/2011/11/munajat_by_gazoleena1.jpg
Sampailah kami di kampus. Mata kuliah pagi ini adalah akuntansi biaya, dosen pengampu mata kulaih kami dikenal killer dan sudah setengah tua, disiplin bukan main, terlambat 10 menit dilarang masuk mengikuti kuliah. Tiba di belakan gedung tempat kami mau kuliah eeeeeeee tiba tiba hak sepatuku sebelah kanan copot. Teman-teman yang melihat aku tertawa terbahak-bahak. Waduh sial, malunya setengah mati. Kejadian yang aku alami persis seperti iklan di TV yaitu iklan permen menthos. Ketika aku ingat iklan itu aku punya akal seperti yang di iklan juga, aku copot hak sepatuku yang satunya. Jadilah aku berjalan lagi.
E............. baru beberapa meter berjalan rasanya tidak nyaman, ternyata ada beberapa bagian yang robek. Tiba-tiba temanku melihat ada sepatu-sepatu yang ditinggal pemiliknya dan diletakkan di bawah anak tangga. Sepertinya sudah tidak dipakai pemiliknya, karena terlihat dari tampilannya yang sudah penuh debu. Aku ambil satu pasang sepatu itu, aku bersihkan dan kemudian aku pakai. Dengan terpaksa aku masuk ruang kuliah, dalam keadaan gawat darurat menyelamatkan aku dari terlambat masuk kulaih.
Terima kasih sekali sudah menyediakan sepatu-sepatu di bawah anak tangga gedung C3 UNNES. Sepatu siapakah? Tidak ada yang tahu dan tidak ada yang mengaku kehilangan sepatu, jadi ya sampai pulang ke tempat kost aku pakai.
23.21 | 0 komentar | Read More

Kisah Nyata Asmara Dibalik Asrama Pesantren (By.sosbud.kompasiana.com)

“segala sesuatu bermula dari pandangan mata,laksana api yang
bermula dari setitik bara.”

Hari ini merupakan hari pertama aku masuk sekolah,Hari yang sebenarnya sudah aku tunggu sejak beberapa hari yang lalu.Kini,aku tinggal di asrama putri,tepatnya di gedung Khadijah.Atas kemauan dan dorongan orang tua aku masuk sebuah pesantren.Dunia baruku ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang teramat asing bagiku.Walaupun sebelumnya aku sekolah di SMP negeri,tapi aku cukup sering ikut pengajian dan baca-baca majalah islami.
Dan hari ini adalah hari yang menyenangkan,KBM belum berjalan,Tiga hari kedepan aku akan mengikuti masa ta’aruf(perkenalan) untuk santri baru.Tadi aku sempat bertemu dengan teman-teman ikhwan(laki-laki)sekelasku.Sejak beberapa hari ini aku tak menemui kaum itu.Selain karena letak asrama putri cukup jauh,juga karena selama ini aku lebih sering diam di ruangan.

***
Entah kenapa,Pandangan tadi sempat tertuju pada sesosok Big Tall dengan lihyah(jenggot) menghiasi wajah teduhnya.Sosok asing yang baru pertama kali kutemui itu benar-benar menarik perhatianku.ah….

http://4.bp.blogspot.com/_F8Xi3eeqJCE/S9fUU2RjycI/AAAAAAAAABU/247P2QFauOw/s1600/2105389183_7ba34a787e.jpg
Bagai roda yang tak pernah berhenti berputar,detik menjadi menit,menit menjadi jam,dan jam menjelma menjadi hari.Seiring waktu yang terus berlalu,tanpa ku sadari telah ada rasa baru menghuni sanubariku.Rasa yang entah sejak kapan datang,tapi hatiku bilang peristiwa pada tanggal 6 juli 2002 silam yang menjadi starting pointnya.
Sejak semula memang salahku,aku terus membiarkan rasa itu menghuni,tumbuh,dan malah memupuknya dengan harapan-harapan semu sehingga rasa itu kian mendarah daging dan aku…ya,kini aku tak kuasa menghancurkannya.Aku kian tersiksa dengan perasaanku sendiri.
Memang faktor pendorong untuk semakin mengakarnya rasa itu dalam kalbuku lengkap adanya.Frekuensi pertemuan kami yang tinggi salah satunya,Ya bagaiman rasa ini tidak makin tumbuh,jika dalam satu hari saja frekuensi pertemuan kami lebih dari aturan makan.Les subuh bertemu,sekolah bertemu,sekolah sore,les malam,belum lagi kalau ada muhadharah(semacam acara latihan ketrampilan pidato dan lainnya)
Mungkin ini kelemahanku,sebagai manusia aku butuh teman untuk berbagi rasa.Tanpa bahasa verbal,teman-temanku sudah bisa menebak perasaanku.Sulit sekali menyembunyikan perasaan itu.Parahnya teman-temanku bukannya mengobati hatiku malah mendukung.Tapi aku tetap menyalahkan diriku.Syetan laknatullah begitu pandai menyulam kemaksiatan menjadi sesuatu yang indah dalam pandangan manusia.Sesalku bukannya terus memperkuat benteng diri,tetapi malahan terbuai bujuk rayu syetan.

***
Rasa itu semakin tumbuh dan berkembang dalam diri ini.Secara non verbal ikhwan itu memberi lampu hijau kepadaku.Ataukah hanya perasaanku saja?.Ah…Entahlah.Aku benar-benar bingung.Pikiranku buntu.Stagnasi…Aku bennar-benar mengagumi kepribadiannya.
Entah kenapa sejak saat itu ada motivasi dalam diriku untuk lebih bersemangat dalam belajar.Aku mulai senang membaca dan bangkit dari kerendahdirian yang memang sudah kumiliki sejak kecil.Diriku berubah(dengan kehendak ALLOH).Bahkan prestasi belajarku terus meningkat.Sebuah perubahan yang kini sering ku sesali,mengapa aku berubah karena manusia.Aku sudah salah arah.Namun tak bisa ku pungkiri,ada beribu rasa syukur kepadaNya yang telah menjadikan jalan hidupku seperti ini.Karena kurasa hidupku lebih baik sejak saat itu.

***
Sampai setahun lamanya,ikhwan itu tidak pernah tahu perasaanku.Pikirku memalukan sekali jika seorang akhwat mengungkapkan perasaannya kepada seorang ikhwan yang di sukainya.Walaupun setahuku dalam Islam hal itu tidak tercela..Bukankah Khadijah menawarkan dirinya kepada Rosululloh…?Tapi hatiku bilang Khadijah melakukan itu dalam rangka menawarkan diri menjadi seorang istri,Bukan karena perasaan suka seperti yang ku alami.Akhirnya,aku memutuskan untuk menyimpan perasaan ini…sendiri..
Sampai pada puncaknya aku melakukan hal yang semua ku anggap memalukan itu.Tepat di hari aku pulang ke asrama setelah liburan.Sampai kabar kepadaku bahwa ikhwan itu akan pindah.Suasana hatiku berdesakan.Tiba-tiba saja aku merasa takut tak akan bertemu lagi dengannya.Pikiranku kalut..Aku sendiri bingung..Kenapa aku menjadi begini…???
Bisik hatiku terus berkata-kata.Yang satu berkata aku harus sabar dan tetap memendam rasa itu sendiri,sementara bisik hatiku yang lain bilang,aku harus mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya.
“Ingat kamu tidak akan lagi bertemu dengannya.Kalau kamu tak mengungkapkan perasaan hatimu..kamu akan menyesal…..Menyesal”

***
Aku benar-benar tersiksa,dilematis.Dan setan lagi-lagi menertawakanku,karena aku tetap mengikuti bisikannya.Asataghfirullahhal ‘Adhim.Ada rasa lega,Tapi rasa dosa telah banyak mendominasi.Sebelum kepergiannya ikhwan itu sempat menitipkan sebuah buku untukku melalui temannya.Ada Satu pesannya untukku:…”Jangan menumbuhkan rasa cinta itu untuk seorang sepertinya dan dia mendoakan agar aku Mendapatkan ikhwan yang lebih baik darinya..”

============

Semoga berkenan membacanya

23.18 | 0 komentar | Read More

DOWNLOAD BANYAK LAGU LAGU MALAYSIA


Update 8 April 2015

Terlanjur Mencintaimu
Terlanjur Mencintaimu(4.77 MB/56987)
Bukan Aku Tak Cinta
Bukan Aku Tak Cinta(5.22 MB/41000)
Cinta Tiga Segi
Cinta Tiga Segi(937.86 KB/35610)
Cinta Tiga Segi
Cinta Tiga Segi(5.76 MB/25183)
Berlari
Berlari(3.37 MB/10456)
Arjuna
Arjuna(3.41 MB/11992)
Karana Kamu
Karana Kamu(3.53 MB/15870)
Andang Cintaku Menyala
Andang Cintaku Menyala(2.46 MB/21205)
Rinduku Terhenti
Rinduku Terhenti(3.54 MB/20813)

Hanya Satu
Hanya Satu(4.14 MB/21435)
Sebati
Sebati(3.84 MB/5021)
Resah
Resah(4.86 MB/7187)
Lidya
Lidya(4.54 MB/4460)
Setiamu Gugur Dimata
Setiamu Gugur Dimata(4.33 MB/34931)
Disaat Lukaku Berdarah
Disaat Lukaku Berdarah(5.97 MB/24160)
Bidadari
Bidadari(8.53 MB/10562)
Harapan
Harapan(3.97 MB/8062)
Cintaku Di Indonesia
Cintaku Di Indonesia(3.69 MB/5514)
Q-yam
Q-yam(3.77 MB/13906)
Bunga Jalanan
Bunga Jalanan(3.80 MB/49949)
Cindai ( Karaoke Version )
Cindai ( Karaoke Version )(4.47 MB/7632)

Sembilu
Sembilu(4.93 MB/21559)
Cindai
Cindai(2.26 MB/12086)
Nirmala
Nirmala(3.37 MB/11185)
Terasing Dalam Sepi
Terasing Dalam Sepi(4.33 MB/23382)
Sonia Kau Sebut Namaku
Sonia Kau Sebut Namaku(4.33 MB/15775)
Siapa Benar Siapa Salah
Siapa Benar Siapa Salah(4.28 MB/16060)
Bila Kekasih Merajuk
Bila Kekasih Merajuk(5.48 MB/12964)
Tak Mungkin Berpaling
Tak Mungkin Berpaling(4.53 MB/21095)
Percintaan Ini
Percintaan Ini(4.63 MB/8031)
Detik Terindah
Detik Terindah(5.56 MB/6624)



Cinta Itu Buta
Cinta Itu Buta(5.18 MB/23406)
Terserahlah Kasih Abadi
Terserahlah Kasih Abadi(5.55 MB/21001)
Rindu Terlarang
Rindu Terlarang(4.50 MB/14781)
Bila Cinta Di Dusta
Bila Cinta Di Dusta(5.22 MB/16235)
Sejarah Cinta Kita
Sejarah Cinta Kita(4.27 MB/26592)
Marah Bukan Sifat Ku
Marah Bukan Sifat Ku(4.43 MB/21094)
Khilaf
Khilaf(4.93 MB/19354)
Cinta Gunawan
Cinta Gunawan(3.85 MB/9961)
Buih Jadi Permadani
Buih Jadi Permadani(4.99 MB/54898)
Cinta Tak Mengenal Perbedaan
Cinta Tak Mengenal Perbedaan(4.27 MB/11546)


Terlanjur Menyintaimu
Terlanjur Menyintaimu(4.76 MB/10335)
Sepenuh Hati
Sepenuh Hati(4.23 MB/8146)
Dalam Ingatan
Dalam Ingatan(8.04 MB/13261)
Senang Senang
Senang Senang(3.84 MB/7018)
Di Buku Ini
Di Buku Ini(4.47 MB/4447)
Engkau Segalanya
Engkau Segalanya(4.14 MB/16255)
Rela
Rela(6.48 MB/10740)
Satukan Rindu
Satukan Rindu(5.96 MB/11576)
Karana kamu
Karana kamu(3.53 MB/5725)

Suci Dalam Debu
Suci Dalam Debu(4.39 MB/138441)
Hakikat Sebuah Cinta
Hakikat Sebuah Cinta(4.14 MB/122034)
Satu Nama Tetap Di Hati
Satu Nama Tetap Di Hati(4.58 MB/136152)
Rindu serindu-rindunya
Rindu serindu-rindunya(5.42 MB/155044)
Mencari Alasan
Mencari Alasan(5.04 MB/169476)
Dirantai Digelangi Rindu
Dirantai Digelangi Rindu(4.13 MB/136516)
Cinta Kita
Cinta Kita(5.36 MB/91942)
Jangan Pisahkan
Jangan Pisahkan(4.04 MB/111123)
Isabella
Isabella(4.64 MB/80269)
Memori Berkasih
Memori Berkasih(4.95 MB/99892)


Karena Admin Blog ( BAGINDAERY ) suka juga dengan lagu-lagu malaysia maka wajarlah sekarang saya berbagi link-link download lagu-lagunya malaysia tahun 90an yang bikin suasana hati kita bisa kebawa sama lagunya bagi yg benar-benar ngedalamin apa itu cinta,hehe
Sudah tak usah banyak basa-basi langsung saja sedot lagunya lewat link-link dibawah ini:

Update 19 Oktober 2013:
bagindaery.blogspot.com

Air mata jernih - BPR download here
Aku Ella - Download here
Biar putih tulang - Dinamik Download here
Bila bunga dipetik orang - Download here
Aduhai seribu kali sayang - Iklim Download here
Ayahku - iklim download here
Budi - Iklim Download here
Bukan ku tak cinta - Iklim Download here
Bulan jatuh ke riba - Iklim Download here
Bunga emas - Iklim Download here
Cinta dan Khalimah - Iklim Download here
Datang dan pergi - Iklim Download here
Elusan cinta - Iklim Download here
Gerhana cinta luka - Iklim Download here
Hakikat seuah cinta - Iklim Download here
Hutang - Iklim Download here
Insan tak punya - Iklim Download here
Karam dilautan - Iklim Download here
Langkah demi langkah - Iklim Download here
Maaf - Iklim Download here
Mahligai Seribu mimpi - Iklim Download here
Mengapa - Iklim Download here
Mimpi yang pulang - Iklim Download here
Naunku punya hati - Iklim Download here
Perjalanan sendiri - Iklim Download here
Pertama dan terakhir - Iklim Download here
Puteri - Iklim Download here
Rajuk - Iklim Download here
Relakan kupergi - Iklim Download here
Sandiwara cinta semusim - Iklim Download here
satu kesan abadi - Iklim Download here
Selamat tinggal penderitaan - Iklim Download here
Semut - Iklim Download here
Seribu penghargaan - Iklim Download here
Shella - Iklim Download here
Suci dalam debu - Iklim Download here
Dermaga saksi bisu - Iklim Download here
Patah tumbuh hilang berganti - Iklim Download here

Putar
Iklim - Suci Dalam Debu.mp3
3,713 KB
Lagu: Iklim - Suci Dalam Debu
Artis: Iklim
Album: nada-ku.blogspot.com
Aliran: Blues
Dengan: Gunawan Indonesia
Ditambahkan: 3 tahun yang lalu
Putar
Saleem Iklim - Bukan Aku Tak Cinta.mp3
5,296 KB
Lagu: Saleem Iklim - Bukan Aku Tak Cinta
Artis: Saleem Iklim
Album: Compilation
Aliran: Malay Rock
Dengan: GO SUCCESS,asaseftiasa Indonesia
Ditambahkan: 3 tahun yang lalu
Putar
Iklim - Hakikat Sebuah Cinta.mp3
4,237 KB
Lagu: Hakikat Sebuah Cinta [ http://amsama.jomz.net/ ]
Artis: Iklim
Aliran: (12)
Dengan: Amsama Malaysia
Ditambahkan: 3 tahun yang lalu
Putar
Insan yang tak punya-Iklim.mp3
4,145 KB
Lagu: Track 10
Artis: Artist
Album: 08. IKLIM
Aliran: Other
Dengan: Muchsin Indonesia
Ditambahkan: 3 tahun yang lalu
Putar
08. Sheila - IKLIM.mp3
4,398 KB
Lagu: Sheila
Artis: Iklim
Album: Awek Pujaan Malaya
Aliran: Other
Dengan: lifesenang Malaysia
Ditambahkan: 3 tahun yang lalu
Putar
Saleem Iklim - Menanti Kasih Di ujung Hari.mp3
5,582 KB
Dengan: Jakarta Indonesia
Ditambahkan: 3 tahun yang lalu
Putar
Iklim - Seribu Kali Sayang.mp3
4,502 KB
Aliran: Other
Dengan: Lian Brunei Darussalam
Ditambahkan: 3 tahun yang lalu
Putar
saleem iklim - Benci Tapi Rindu.mp3
8,448 KB
Lagu: Benci Tapi Rindu
Artis: Saleem
Album: Demi Cinta
Aliran: (12)Other
Dengan: tq4yt United States
Ditambahkan: 2 tahun yang lalu
Putar
Saleem Iklim - Cinta Tiga Segi.mp3
892 KB
Dengan: Budakpeace Malaysia
Ditambahkan: 4 tahun yang lalu
Putar
[Iklim Solo] Saleem - Air Mata Kasih.mp3
3,950 KB
Lagu: Air Mata Kasih
Artis: Saleem
Dengan: Laksamana_lagu_melayu Malaysia
Ditambahkan: 2 tahun yang lalu


Putar
Data - Aku Ditipu Lagi.mp3
8,548 KB
Dengan: masterm0n Malaysia
Ditambahkan: 2 bulan yang lalu
Putar
Data - Nyanyian Rindu Buat Kekasih.mp3
5,966 KB
Lagu: Nyanyian Rindu Buat Kekasih
Artis: Data
Aliran: (12)
Dengan: sajkollam United States
Ditambahkan: 3 tahun yang lalu
Putar
Data - Mengulit Kenangan.mp3
4,285 KB
Dengan: NorWalida Malaysia
Ditambahkan: 3 tahun yang lalu
Putar
Data - Permaisuri.mp3
3,529 KB
Dengan: NorWalida Malaysia
Ditambahkan: 3 tahun yang lalu
Putar
DATA - Aku Ditipu Lagi.mp3
4,273 KB
Dengan: read_ones1989 Malaysia
Ditambahkan: 2 bulan yang lalu
Putar
Data - Bukan Maaf Yang Ku Pinta.mp3
4,355 KB
Dengan: ikang_masine (at) yahoo.co.uk Malaysia
Ditambahkan: 4 tahun yang lalu

Malaysia - Sultan (Cinta Yang Hilang).mp3
4,488 KB
Lagu: Sultan (Cinta Yang Hilang)
Artis: Malaysia
Aliran: Other
Dengan: tgk_jbmy Egypt
Ditambahkan: 1 tahun yang lalu
Putar
sultan - Setia menanti.mp3
4,151 KB
Lagu: 03 Setia menanti
Artis: 03 Setia menanti
Aliran: Blues
Dengan: permana_jeffry Indonesia
Ditambahkan: 2 tahun yang lalu
Putar
SULTAN_DI PERJALANAN.mp3
4,429 KB
Dengan: GO SUCCESS,asaseftiasa Indonesia
Ditambahkan: 3 tahun yang lalu
Putar
sultan - Cinta Dimana Kini.mp3
4,432 KB
Lagu: 01 Cinta Dimana Kini
Artis: 01 Cinta Dimana Kini
Aliran: Blues
Dengan: permana_jeffry Indonesia
Ditambahkan: 2 tahun yang lalu
Putar
SULTAN - TANPA DIRIMU.mp3
4,646 KB
Lagu: TANPA DIRIMU
Artis: SULTAN
Album: PlaysBoys
Aliran: Other
Dengan: MusicRequest Indonesia
Ditambahkan: 3 tahun yang lalu
Putar
SULTAN_PERMATA_YANG_HILANG.mp3
4,246 KB
Dengan: GO SUCCESS,asaseftiasa Indonesia
Ditambahkan: 3 tahun yang lalu
Putar
Dire Strait - Sultan's of Swing.mp3
4,668 KB
Dengan: juniorjc Brazil
Ditambahkan: 3 tahun yang lalu
Putar
sultan-jangan menangis lagi.mp3
7,594 KB
Dengan: MALAY MP3 Lithuania
Ditambahkan: 3 tahun yang lalu
Putar
Sultan - Lagu Rindu.mp3
4,209 KB
Lagu: Lagu Rindu - lagubagus.com
Artis: Sultan
Album: Sultan
Aliran: Pop
Dengan: agusviolin Indonesia
Ditambahkan: 1 tahun yang lalu
Putar
SULTAN_SERIBU TAHUN.mp3
4,627 KB
Dengan: GO SUCCESS,asaseftiasa Indonesia
Ditambahkan: 3 tahun yang lalu



- uks-di luar kemampuanku.mp3

1 tahun yang lalu
Amy - bukan niat ku.mp3

1 tahun yang lalu
damasutra-seribu bayangan.mp3

1 tahun yang lalu
MALAYSIA - ISABELLA.mp3

1 tahun yang lalu
success - aku cinta padamu .mp3

1 tahun yang lalu
success_-_ku_basuh_luka_dengan_airmata.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh.mp3

1 tahun yang lalu
uks - disini menunggu.mp3

1 tahun yang lalu
uks - pahit akan manis akhirnya.mp3


Indo Trend Music http://www.indotrend-music.co.cc
Dengan: De4LUVT14Ra United States
Ditambahkan: 2 tahun yang lalu
Putar
Amy Search - Isabela.mp3
4,656 KB
Lagu: Isabela
Artis: Amy Search
Aliran: (0)
Dengan: aryonos04 United States
Ditambahkan: 3 tahun yang lalu
Putar
Search (Amy) - Fantasia Bulan Madu.mp3
4,633 KB
Lagu: Fantasia Bulan Madu
Artis: Amy Search
Aliran: (12)
Dengan: plankton4ghz Indonesia
Ditambahkan: 2 tahun yang lalu
Putar
Malaysia Amy Search Istana Menanti.mp3
1,070 KB
Lagu: Istana Menanti
Artis: Amy Search
Aliran: (0)
Dengan: mbah hery Indonesia
Ditambahkan: 2 tahun yang lalu
Putar
Malaysia Amy Search Seroja.mp3
1,236 KB
Lagu: Intro
Artis: Amy Search
Aliran: (0)
Dengan: mbah hery Indonesia
Ditambahkan: 2 tahun yang lalu
Putar
Amy Search - Isabella (Original).mp3
1,487 KB
Aliran: (12)
Dengan: ekosugiarto20 Indonesia
Ditambahkan: 2 tahun yang lalu
Putar
Amy search & Inka christie - Nafas cinta.mp3
4,160 KB
Lagu: Nafas Cinta
Artis: Amy Search & Inka Christie
Album: Melayu
Aliran: (12)
Dengan: iwijaya Indonesia
Ditambahkan: 3 tahun yang lalu
Putar
Amy Search - Tiada Lagi.mp3
5,312 KB
Lagu: Tiada Lagi
Artis: Amy Search
Album: Malay
Aliran: Slow Rock
Dengan: msbar (at) music Malaysia
Ditambahkan: 2 tahun yang lalu
Putar
Amy Search  - Hilang Dalam Terang.mp3
5,482 KB
Aliran: Other
Dengan: AT80 Malaysia
Ditambahkan: 2 tahun yang lalu
Putar
Amy Search Suatu Masa-Ku Di Halaman Rindu.mp3
4,533 KB
Lagu: Ku Di Halaman Rindu
Artis: Amy Search
Aliran: (12)
Dengan: badutcircus Singapore
Ditambahkan: 2 tahun yang lalu










22.59 | 0 komentar | Read More

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...