Masih banyak umat Muslim yang tidak paham hukum lewat di depan orang sholat. Kebanyakan umat Muslim di Indonesia menganggap bahwa lewat di depan orang sholat merupakan perbuatan tidak sopan. Hanya ‘tidak sopan’. Kalau hanya dihukumi ‘tidak sopan’, maka masuk ruangan tanpa salam pun itu adalah tidak sopan. Namun, permasalahan yang sebenarnya adalah lebih dari itu. Hal ini mengakibatkan banyak umat Muslim yang meremehkan masalah ini, akhirnya banyak dari mereka tidak memperhatikan jalannya ketika mereka berjalan di masjid, apakah mereka lewat di depan orang sholat atau tidak. Mereka hanya berujar dalam hati, “Ah, Cuma gak sopan aja kok, paling juga yang lagi sholat gak marah saya lewatin.” Jika mereka mengetahui apa yang Rasulullah sabdakan mengenai hukum lewat di depan orang sholat, niscaya mereka akan melupakan tentang kesopanan dan memikirkan keselamatan di akhirat akibat perbuatan mereka lewat di depan orang sholat.
Suatu ketika, sehabis sholat Jum’at, saya membaca bacaan wirid seraya menunggu para jama’ah yang seliweran keluar masjid. Ketika masjid sudah sedikit lengang, saya pergi menuju sebuah tiang untuk menjadi sutrah (pembatas) untuk menjalankan sholat sunnah rawatib. Di depan sebelah kanan saya duduk seorang jama’ah. Saya pun melaksanakan sholat rawatib di situ. Seketika orang tersebut berdiri dan berputar menghadap saya. Dengan santai seperti tidak melihat ada saya yang sedang sholat, dia hendak berjalan di depan saya. Tepat di antara saya dan tiang masjid yang saya gunakan sebagai sutrah. Dengan reflex, saya menghadang jalan orang tersebut dengan membentangkan tangan kanan saya ke depan hingga mengenai dada orang tersebut. Seketika orang tersebut terlihat marah dengan mencampakkan tangan saya dan menolaknya dengan kasar. Kemudian ia menyingkir dan menatap sebentar ke arah saya kemudian ia pergi. Saya tidak tahu bagaimana ekspresi tatapan orang tersebut kepada saya karena pada waktu itu pandangan saya hanya tertuju ke tempat sujud. Ini adalah salah satu pengalaman saya dalam menghalangi orang lewat di depan saya. Hendaknya umat Muslim mengetahui persolan seperti ini sehingga tidak lagi terjadi konflik antar sesama umat Muslim dikarenakan hal-hal sepele yang sebenarnya besar.
Mengenai hukum lewat di depan orang sholat itu sendiri ada sebuah hadits yang sangat tegas. Bisr bin Sa’id meriwayatkan bahwa Zaid bin Khalid Al-Juhni dating ke Abu Juhaim untuk bertanya kepadanya apa yang ia dengar dari Rasulullah tentang orang yang lewat di depan orang sholat. Abu Juhaim berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Kalau saja orang yang lewat di depan orang yagn sedang sholat mengetahui apa (akibat) baginya, niscaya berdiri selama empat puluh lebih baik baginya daripada lewat di depannya’.” Abu An-Nazhar berkata, “Saya tidak mengetahui apakah beliau bersabda empat puluh hari, empat puluh bulan, atau empat puluh tahun.” [HR. Bukhari (510)].[1]
Hadits di atas mengandung ketegasan atas haramnya lewat di depan orang sholat. Lebih-lebih ada sebuah hadits yang menganjurkan orang yang sedang sholat agar menghalangi apa saja yang lewat di depannya. Abu Sa’id Al-Khudri meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Bila salah seorang di antara kalian sholat, janganlah membiarkan orang lain lewat di depannya dan hendaknya ia mencegahnya sekuat tenaga. Bila ia enggan, hendaknya ia membunuhnya karena itu adalah setan.” [An-Nawawi, Syarh Muslim: IV/223].[2]
Anjuran ini semakin menambah ketegasan atas haramnya lewat di depan orang sholat, bahkan dalam hadits di atas terdapat anjuran untuk membunuh –Wallahu a’lam- orang yang tetap lewat di depan orang sholat walau sudah dihadang. Saya pernah menanyakan hal ini kepada ustadz saya, apakah memang dibenarkan membunuh orang yang lewat di depan orang sholat dikarenakan tetap mengotot untuk lewat. Beliau menjawab bahwa hadits ini hanya mengandung ketegasan, artinya adalah sangat sangat sangat tidak boleh untuk lewat di depan orang sholat. Lagipula menurut saya, tidak akan ada orang yang lewat di depan orang sholat berkali-kali walau sudah dihalangi berkali-kali pula selain orang gila. Masalahnya bukan hanya orang lewat saja, bahkan saat seekor kambing lewat di depan Rasulullah, beliau maju hingga perutnya menempel di dinding, sehingga kambing tersebut lewat di belakangnya, di depan makmum.[3]
Semoga Allah memberi hidayah pada kita semua.
Wallahu a’lam bish showab.
[1] Takhrij Hadits bersumber dari Syaikh Shalahuddin As-Sa’id, Shalat Tapi Keliru: hal.159.
[2] Syaikh Shalahuddin As-Sa’id, Shalat Tapi Keliru: hal.162.
[3] Syaikh Shalahuddin As-Sa’id, Shalat Tapi Keliru: hal.163
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com