Kisah ini terjadi hari sabtu pas libur kemaren alias tanggal 9 Mei 2009, ada satu orang laki-laki sebut aja namanya A. dia terlahir di keluarga yang miskin dan merupakan anak satu-satunya. sekarang dia udah berumur sekitar 25 tahun dan belum menikah.
beberapa waktu yang lalu, dia kena PHK dari tempat dia berkerja yaitu sebuah tempat sablon kaos di Jakarta. hingga dia memutuskan untuk pulang kampung dengan uang yang pas-pasan
Suatu hari, si A ini pergi kencan ke rumah pacarnya yang berada di kota yang berbeda. uangnya kali ini hanya cukup untuk ongkos pergi dan pulang saja.
Singkat cerita, ketika dia mau pulang, orang tua sang wanita melarangnya pulang dan memaksanya untuk segera menikahi sang putri alias anak perempuannya itu. si A pun bingung bukan main. kemudian, dia teringat dengan sahabat lamanya yang rumahnya tak jauh dari rumah orang tuanya sendiri. segeralah dia memberitahu temannya itu tentang semua keadaan yang tengah ia hadapi. Temannya pun segera memberitahukan semuanya pada orang tua si A. sebut saja teman A itu bernama B.
ketika B bercerita kepada orang tua A. orang tua A pun tak bisa berbuat apa-apa. bingung bukan main harus melakukan apa, jangankan untuk pergi ke kota si wanita dan menikahkan mereka. biaya kehidupan mereka sehari-hari saja hanya mengandalkan hasil dari penjualan makanan kecil sang ayah. mereka menangis karna bingung di depan B.
beruntung B adalah teman yang baik. maka dia pun berjanji akan menanggung biaya transportasi orangtua itu hingga sampai ke kota si wanita dan kembali lagi ke rumah. padahal? tahukah bagaimana keadaan si B sebenarnya? ia pun tak punya uang sebesar itu. teringat akan sahabatnya yang lain bernama C, si B segera menghubungi C. singkat kata si C bersedia meminjamkan mobilnya sekaligus menjadi sopir untuk mereka ke kota si wanita.
sampailah hari yang ditunggu-tunggu, yaitu hari pernikahan si A. orang tua si A, B serta C pergi ke kota si wanita. sesampainya di sana. pernikahan dilangsungkan dengan sangat sederhana. tanpa pelaminan, tanpa hidangan makanan untuk para tamu bahkan yang datangpun hanya tetangga dekat saja.
dan tahukah kamu mengenai keluarga si wanita? kehidupan mereka sama kekurangannya dengan keluarga si A. Ayah si wanita telah meninggal. dia hidup dengan ibunya dan adik laki-lakinya yang sudah menikah mendahului kakaknya......
sungguh mengharukan kisah mereka. yang saya ingin tonjolkan di cerita nyata ini bukan cerita cinta si A dan wanitanya, melainkan kisah kasih sayang antar sahabat yang mereka tunjukkan. tanpa pamrih tanpa merendahkan. lihat si B? di saat dia pun tak tahu akan membawa orang tua A dengan cara apa, dia menyanggupinya. karena rasa kemanusiaan yang tinggi. lihat si C! dia mau menjadi sopir tanpa pamrih....
dan tahukah anda, apa hal lain yang si B dan C lakukan? mereka memberikan bantuan dana pada orang tua si A supaya bisa berjualan lagi demi melanjutkan hidup karena uang modalnya dipakai untuk membeli mas kawin....
lihat pula lah betapa besar kasih sayang orangtua itu pada anaknya....
sekarang tempatkanlah dirimu pada posisi si A, sudahkan anda berterimakasih atas kesih sayang orang tua? sudahkah anda menjalin hubungan baik dengan sesama teman hingga memiliki sahabat seperti si B dan C?
lalu tempatkan pula diri anda di posisi B atau C! apa yang sudah anda lakukan untuk membantu teman anda yang kesusahan?
jawabannya ada pada diri anda sendiri......
beberapa waktu yang lalu, dia kena PHK dari tempat dia berkerja yaitu sebuah tempat sablon kaos di Jakarta. hingga dia memutuskan untuk pulang kampung dengan uang yang pas-pasan
Suatu hari, si A ini pergi kencan ke rumah pacarnya yang berada di kota yang berbeda. uangnya kali ini hanya cukup untuk ongkos pergi dan pulang saja.
Singkat cerita, ketika dia mau pulang, orang tua sang wanita melarangnya pulang dan memaksanya untuk segera menikahi sang putri alias anak perempuannya itu. si A pun bingung bukan main. kemudian, dia teringat dengan sahabat lamanya yang rumahnya tak jauh dari rumah orang tuanya sendiri. segeralah dia memberitahu temannya itu tentang semua keadaan yang tengah ia hadapi. Temannya pun segera memberitahukan semuanya pada orang tua si A. sebut saja teman A itu bernama B.
ketika B bercerita kepada orang tua A. orang tua A pun tak bisa berbuat apa-apa. bingung bukan main harus melakukan apa, jangankan untuk pergi ke kota si wanita dan menikahkan mereka. biaya kehidupan mereka sehari-hari saja hanya mengandalkan hasil dari penjualan makanan kecil sang ayah. mereka menangis karna bingung di depan B.
beruntung B adalah teman yang baik. maka dia pun berjanji akan menanggung biaya transportasi orangtua itu hingga sampai ke kota si wanita dan kembali lagi ke rumah. padahal? tahukah bagaimana keadaan si B sebenarnya? ia pun tak punya uang sebesar itu. teringat akan sahabatnya yang lain bernama C, si B segera menghubungi C. singkat kata si C bersedia meminjamkan mobilnya sekaligus menjadi sopir untuk mereka ke kota si wanita.
sampailah hari yang ditunggu-tunggu, yaitu hari pernikahan si A. orang tua si A, B serta C pergi ke kota si wanita. sesampainya di sana. pernikahan dilangsungkan dengan sangat sederhana. tanpa pelaminan, tanpa hidangan makanan untuk para tamu bahkan yang datangpun hanya tetangga dekat saja.
dan tahukah kamu mengenai keluarga si wanita? kehidupan mereka sama kekurangannya dengan keluarga si A. Ayah si wanita telah meninggal. dia hidup dengan ibunya dan adik laki-lakinya yang sudah menikah mendahului kakaknya......
sungguh mengharukan kisah mereka. yang saya ingin tonjolkan di cerita nyata ini bukan cerita cinta si A dan wanitanya, melainkan kisah kasih sayang antar sahabat yang mereka tunjukkan. tanpa pamrih tanpa merendahkan. lihat si B? di saat dia pun tak tahu akan membawa orang tua A dengan cara apa, dia menyanggupinya. karena rasa kemanusiaan yang tinggi. lihat si C! dia mau menjadi sopir tanpa pamrih....
dan tahukah anda, apa hal lain yang si B dan C lakukan? mereka memberikan bantuan dana pada orang tua si A supaya bisa berjualan lagi demi melanjutkan hidup karena uang modalnya dipakai untuk membeli mas kawin....
lihat pula lah betapa besar kasih sayang orangtua itu pada anaknya....
sekarang tempatkanlah dirimu pada posisi si A, sudahkan anda berterimakasih atas kesih sayang orang tua? sudahkah anda menjalin hubungan baik dengan sesama teman hingga memiliki sahabat seperti si B dan C?
lalu tempatkan pula diri anda di posisi B atau C! apa yang sudah anda lakukan untuk membantu teman anda yang kesusahan?
jawabannya ada pada diri anda sendiri......
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com