Duduk-duduk di kedai kopi Hawai di Kijang Kota
bersama kawan-kawan sehabis jalan pagi pasti tak lepas dari bahasan
politik. Ya, cerita politik bagi kami-kami ini memang hanya sebatas “palamak”
cerita di kedai kopi. Selepas itu sudah dilupakan, kembali ke rutinitas
seperti biasa. Tak Lebih. Tak ada pengaruhnya pada kehidupan kami
orang-orang kecil ini.
Menariknya perbincangan kopi pagi ini adalah pembahasan batalnya Budi Gunawan (BG) jadi Kapolri walau status tersangkanya sudah dinyatakan tidak sah oleh pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Padahal beliau calon tunggal sang Presiden Negeri yang sudah disetujui DPR. Tak ada lagi pasal yang bisa menghalangi BG dilantik.
Pendapat kawan yang katanya pakar hukum batalnya pelantikan BG adalah karena imbas dari hasil pengadilan itu sendiri. BG dinyatakan oleh hakim bukan penegak hukum ataupun penyelenggara negara karenanya dengan sendirinya BG tentu tidak bisa jadi Kapolri. Walau jelas ngawurnya, tapi cukuplah membuat kami tertawa menanggapinya.
Kedua, tentang ketua KPK Abraham Samad (AS) dan Bambang Widjojanto (BW) yang diberhentikan oleh presiden kawan inipun berpendapat tak kalah ngawurnya. Alasannya menurut kawan ini kenapa presiden memberhentikan mereka adalah karena AS dan BW kalau dipertahankan maka bisa saja “mengganjal” lagi keptusan presiden jika nanti mau menunjuk seseorang yang tersangka korupsi jadi pejabat. Ada-ada saja kawan ini, dia sangka presiden kita ini tak punya niat buat memperbaiki negeri ini mungkin kali ya? hehe.Tapi, saya yakin itu cuma lelucon kawan itu saja.
Sebenarnya banyak lagi yang dipercandakan orang-orang kecil seperti kami di kedai kopi yang sudah “patah arang” kepada elit negeri ini. Ya, semua yang terjadi kami anggap hanya lelucon saja. Tak ada yang perlu diseriuskan. Selagi kami masih bisa bekerja dengan nyaman, dapat gaji, bisa untuk makan anak bini, anak-anak bisa sekolah dengan tenang, punya harapan untuk masa depan, bagi kami tak masalah siapa yang mau jadi ini itu.
Tapi, jauh di lubuk hati paling dalam, kami selalu berdoa semoga negeri ini dijauhkan dari musibah. Mulai dari musibah bencana alam, tentunya dijauhkan juga dari musibah diberi pemimpin yang tak amanah. Kalopun kami harus diuji dengan pemimpin seperti itu, supaya yang bersangkutan cepat sadar kalau tak sadar-sadar juga ya mudah-mudahan cepat “modar“. Mudah-mudahan tak ada pemimpin-pemimpin yang seperti itu. Aamiin..
Salam kedai kopi!
palamak=pemanis
modar=mati
http://politik.kompasiana.com/2015/02/19/ini-alasan-bg-batal-jadi-kapolri--724644.html
Menariknya perbincangan kopi pagi ini adalah pembahasan batalnya Budi Gunawan (BG) jadi Kapolri walau status tersangkanya sudah dinyatakan tidak sah oleh pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Padahal beliau calon tunggal sang Presiden Negeri yang sudah disetujui DPR. Tak ada lagi pasal yang bisa menghalangi BG dilantik.
Pendapat kawan yang katanya pakar hukum batalnya pelantikan BG adalah karena imbas dari hasil pengadilan itu sendiri. BG dinyatakan oleh hakim bukan penegak hukum ataupun penyelenggara negara karenanya dengan sendirinya BG tentu tidak bisa jadi Kapolri. Walau jelas ngawurnya, tapi cukuplah membuat kami tertawa menanggapinya.
Kedua, tentang ketua KPK Abraham Samad (AS) dan Bambang Widjojanto (BW) yang diberhentikan oleh presiden kawan inipun berpendapat tak kalah ngawurnya. Alasannya menurut kawan ini kenapa presiden memberhentikan mereka adalah karena AS dan BW kalau dipertahankan maka bisa saja “mengganjal” lagi keptusan presiden jika nanti mau menunjuk seseorang yang tersangka korupsi jadi pejabat. Ada-ada saja kawan ini, dia sangka presiden kita ini tak punya niat buat memperbaiki negeri ini mungkin kali ya? hehe.Tapi, saya yakin itu cuma lelucon kawan itu saja.
Sebenarnya banyak lagi yang dipercandakan orang-orang kecil seperti kami di kedai kopi yang sudah “patah arang” kepada elit negeri ini. Ya, semua yang terjadi kami anggap hanya lelucon saja. Tak ada yang perlu diseriuskan. Selagi kami masih bisa bekerja dengan nyaman, dapat gaji, bisa untuk makan anak bini, anak-anak bisa sekolah dengan tenang, punya harapan untuk masa depan, bagi kami tak masalah siapa yang mau jadi ini itu.
Tapi, jauh di lubuk hati paling dalam, kami selalu berdoa semoga negeri ini dijauhkan dari musibah. Mulai dari musibah bencana alam, tentunya dijauhkan juga dari musibah diberi pemimpin yang tak amanah. Kalopun kami harus diuji dengan pemimpin seperti itu, supaya yang bersangkutan cepat sadar kalau tak sadar-sadar juga ya mudah-mudahan cepat “modar“. Mudah-mudahan tak ada pemimpin-pemimpin yang seperti itu. Aamiin..
Salam kedai kopi!
palamak=pemanis
modar=mati
http://politik.kompasiana.com/2015/02/19/ini-alasan-bg-batal-jadi-kapolri--724644.html
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com