GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Berkomunikasi dengan Ayat-ayat Allah

Written By Situs Baginda Ery (New) on Sabtu, 20 Juli 2013 | 18.45

http://hidayatulquran.files.wordpress.com/2013/03/72376_459086224148468_323806810_n.jpg?w=640Abdullah bin Al-Mubarak, seorang ahli Hadits yang terkemuka dan seorang zahid termasyhur, menuturkan bahwa ketika beliau pergi haji ke Baitullah Al-Haram dan berziarah ke Masjid Nabawwi di Madinah, berjumpa dengan seorang perempuan tua memakai kerudung wol.
Ibnu Mubarak memberi salam, “Assalamu’ alaikum Wa Rahmaatullaahi Wabarakatuh.” Perempuan tua itu pun menjawab, “Salam sejahtera dari Rabb yang Maha Penyayang (Yasin: 58).” Ibnu Mubarak berkata, “Semoga Allah merahmati engkau.
Apa yang kau lakukan ditempat ini?” Perempuan tua itu lalu menjawab, “Barang siapa yang Allah sesatkan, maka tiada baginya petunjuk jalan.” Ibnu Mubarak paham bahwa Nenek itu tersesat, maka ia bertanya, “Kemana mau pergi Nek?” Nenek itu menjawab, “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. (Al-Isra: 01)”. Maka Ibnu Mubarak faham bahwa Nenek itu telah mengerjakan Haji dan ingin pulang ke Palestina.
Dengan iba Ibnu Mubarak bertanya, “Sudah berapa lama disini?” Jawab si Nenek, “Tiga malam, berturut-turut (Maryam: 10).” Ibnu Mubarak bertanya lagi, “Aku tidak melihat makanan, lalu Nenek makan apa?” “Allah yang memberiku makan dan minum (Asy-Syu’araa: 79),” jawabnya.
“Tapi sekarang bukan bulan Ramadhan?” Nenek itu menjawab, “Dan barang siapa mengerjakan kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Memberi Pahala dan Maha Mengetahui (Al-Baqarah: 158).”
“Mana air wudhu’mu?”, tanya Ibnu Mubarak. “Maka jika tidak menemukan air, bertayamumlah dengan debu yang baik (An-Nisa: 43).” Ibnu Mubarak kembali bertanya, “Mengapa engkau tidak berbicara biasa seperti Aku?” Nenek itu menjawab, “Tidaklah ada satu ucapanpun yang diucapkan, kecuali ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir (Qaaf: 18).”
“Manusia apa sebenarnya Engkau?” tanya Ibnu Mubarak. Dijawab oleh Nenek itu, “Janganlah mengikuti apa-apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya akan diminta pertanggung jawabannya (Al-Isra:36).”
“Maafkan aku. Aku telah melakukan kesalahan!” kata Ibnu Mubarak. Dan Nenek itu menjawab, “Tak perlu penyesalan bagi kalian hari ini, Allah pasti mengampuni kalian (Yusuf: 92).” Maka Ibnu Mubarak berkata, “Maukah Nenek menaiki untaku agar dapat menyusul rombonganmu?” “Kebaikan apapun yang engkau lakukan, Allah pasti mengetahuinya (Al-Baqarah: 197).” Ibnu Mubarak menyuruh untanya duduk, agar Nenek tua itu dapat naik kepunggungnya.
Ibnu Mubarak menenangkan dan mengikat untanya sambil berkata, “Naiklah ‘Nek, sekarang aman.” Nenek itu naik kepunggung unta sambil berkata, “Maha suci Allah yang telah menundukkan semua ini untuk kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan (Az-Zuhruf: 13-14).”
Ibnu Mubarak tiba-tiba bertanya, “Apakah kau mempunyai suami?” Nenek itu menjawab, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah menanyakan sesuatu yang jika diterangkan kepada kalian, niscaya menyusahkan kalian (Al-Maidah:101).” Ibnu Mubarak tak berani bertanya lagi, sampai melihat rombongan kafilah di depan mereka. Ibnu Mubarak bertanya,
“Itukah kafilahmu siapa saudaramu di kafilah itu?” Nenek itu menjawab, “Harta benda dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia (Al-Kahfi: 46).” Ibnu Mubarak mengerti bahwa ada anak-anaknya ada disana. Ibnu Mubarak bertanya lagi, “Bagaimana keadaan mereka pada waktu ibadah haji?” Nenek menjawab, “Dan Dia ciptakan tanda-tanda petunjuk jalan dan dengan bintang-bintang mereka mendapat petunjuk (An-Nahl: 16).” Ibnu Mubarak mengerti dengan jawabannya itu bahwa mereka berpedoman dengan melihat kubah-kubah bangunan-bangunan dan letak bintang.
“Siapa nama anak-anakmu?” tanya Ibnu Mubarak. Nenek tua menjawab, “Dan Allah menjadikan Ibrahim kesayangan-Nya (An-Nisa: 125).” “Dan Allah berbicara pada Musa secara langsung (An-Nisa: 164).” “Wahai Yahya ambillah kitab itu dengan sungguh-sungguh (Maryam: 12).” Ibnu Mubarak lalu meneriakkan ketiga nama itu, “Hai Ibrahim, Hai Musa, Hai Yahya, ibumu disini!” ketiganya datang menghampiri.
Nenek itu berkata, “Maka suruhlah salah seorang diantara kalian pergi ke kota, dengan membawa uang perak, dan hendaklah ia lihat manakah makanan yang lebih baik, lalu hendaklah ia membawa makanan itu untuk kalian (Al-Kahfi: 19).”
Salah seorang dari ketiganya pergi, dan tak lama kemudian kembali membawa makanan yang dihidangkan kepada Ibnu Mubarak. Nenek itu berkata, “Makanlah, minumlah dengan nikmat sebagai balasan atas apa yang kalian kerjakan pada hari-hari yang telah lalu (Al-Haqqah: 24).”
Setelah makan, Ibnu Mubarak memandangi ketiga pemuda itu. Karena rasa penasaran yang makin menguat.
Dia berkata, “Aku ingin tahu tentang Ibu kalian ini?” Mereka menjawab, “Bahwa sejak 40 tahun yang lalu, ibu mereka tidak berbicara kecuali dengan ayat-ayat Al-Qur’an karena khawatir salah bicara.
Ibnu Mubarak berkata, “Itulah karunia Allah yang diberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui (Al-Maidah: 54).” Ketularan juga nampaknya Ibnu Mubarak ini. Mudah-mudahan kisah ini memberi kita hikmah kebijaksanaan. (Kak Mer)
sumber: http://www.baitulamin.org/mozaik-surau/inspirasi/135-berbicara-dengan-ayat-ayat-allah.html

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...