ARTIKEL PILIHAN

GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Awali dengan Senyuman

Written By Situs Baginda Ery (New) on Minggu, 08 Agustus 2010 | 21.54

Senyum itu indah dan memperindah wajah, karena wajah yang tersenyum mencerminkan perasaan yang tenang. Senyum itu ibadah yang paling mudah dilakukan, tetapi mampu menyempurnakan kemuliaan akhlak. Senyum adalah kecantikan yang lahir dari hati dan jiwa, anugerah yang bisa menenangkan perasaan, menyejukkan dan menentramkan hati yang gelisah. Senyuman merupakan kosmetika wajah yang paling tulus dan berharga, tidak perlu dibeli dan bisa dipakai setiap saat, tidak menimbulkan iritasi dan menghambat penuaan dini secara alami. Dengan tersenyum, kita bisa menyenangkan orang lain, sedekah termurah yang penuh berkah. Menumbuhkan semangat dan memancarkan ketulusan hati. Karena itu, awali semua aktivitas kita dengan senyuman dan doa. Bismillah.

Mengapa kita harus tersenyum?

Senyum merupakan tanda awal ketulusan hati yang lebih berharga dari sebuah hadiah. Tersenyum bisa menghadirkan energi positif bagi diri sendiri dan orang lain. Tentu saja senyum yang dimaksud ialah senyum yang wajar, bukan senyum yang dibuat-buat. Senyum tulus yang lahir dari kelapangan dan kebersihan hati dan keikhlasan jiwa. Menjadi bukti kemurnian persahabatan dan tanda ketulusan cinta. Membuat wajah kita terlihat berseri dan kecantikan alamiah kita terpancar secara maksimal. Wajah cantik tanpa senyuman, tidak sedap dipandang mata. Riasan wajah yang mahal dan apik tampak biasa tanpa senyuman. Senyuman bisa mengubah penderitaan menjadi kegembiraan, menciptakan suasana nyaman bagi diri sendiri dan orang lain.

Begitu berartinya sebuah senyuman dalam kehidupan hingga Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi.

”Tabassumuka Fii Wajhi Akhiika Shodaqoh.”

Artinya, “Tersenyum ketika bertemu dengan saudara kalian adalah termasuk ibadah.”

Hadits ini mengajarkan kita betapa hal kecil yang sering kita nggap sepele dan kita abaikan ternyata memiliki nilai yang berharga dalam pandangan agama.

Dalam hadits lain yang diriwayatkan Ad-Dailamy, Rasulullah SAW bersabda:

”Sesungguhnya pintu-pintu kebaikan itu banyak: tasbih, tahmid, takbir, tahlil (dzikir), amar ma’ruf nahyi munkar, menyingkirkan penghalang (duri, batu) dari jalan, menolong orang, sampai senyum kepada saudara pun adalah sedekah.”

Hadits ini memberikan gambaran kepada kita bahwa kebaikan bisa kita lakukan dengan cara sederhana, sedekah itu tidak harus selalu kita lakukan dengan memberi sejumlah materi jika kita memang tidak punya apa-apa. Karena membuat gerakan ekspresif dengan menarik sudut bibir ke atas tanpa bersuara sudah merupakan sedekah.

Senyum memiliki fungsi yang luar biasa dalam mengubah dunia. Mengapa demikian? Karena senyum merupakan salah satu instrumen dakwah dan syiar Rasulullah SAW yang turut melengkapi kemuliaan budi pekertinya dalam etika pergaulannya dan dalam membina keharmonisan rumah tangganya. Suatu hari, seorang Badui Arab meminta sesuatu kepada Rasulullah SAW dengan menarik sorban beliau hingga tercekik, dan tarikan sorban itu meninggalkan bekas pada leher Rasulullah SAW. Orang ini berpikir, bahwa Rasulullah pasti marah setelah ia melakukan hal tersebu. Namun, yang terjadi adalah sebaliknya. Ia terkesima menatap Rasulullah SAW yang tidak marah atas perlakuannya yang sangat kasar, tatapi justru Rasulullah SAW tersenyum dengan ikhlas kepadanya. Akhirnya, senyum tulus Rasulullah SAW, membawa orang Badui ini menikmati indahnya Islam. Sebuah senyum yang didasari ketulusan dan keimanan mampu mengubah keyakinan seseorang. Ketulusan senyum dan kemuliaan budi pekertinya dalam berdagang bahkan berperang membuatnya mampu menyebarkan Islam hingga Kisra dan Persia.

Senyum Rasulullah SAW juga selalu teraplikasi dalam pergaulannya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan At-Tirmidzi, Al-Husein Radliyallahu’anhu, cucu Rasulullah SAW menuturkan keluhuran budi pekerti beliau. Ia berkata, ”Aku bertanya kepada Ayahku tentang adab dan etika Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam terhadap orang-orang yang bergaul dengan beliau. Ayahku menuturkan, ‘Beliau Shallahu ‘alaihi wa Sallam senantiasa tersenyum, berbudi pekerti lagi rendah hati, beliau bukanlah seorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan tukang cela, tidak suka mencela makanan yang tidak disukainya. Siapa saja mengharapkan pasti tidak akan kecewa dan siapa saja yang memenuhi undangannya pasti akan senantiasa puas…..” (Riwayat At-Tirmidzi)

Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam juga merupakan seorang suami yang penuh canda dan senyum dalam kehidupan rumah tangganya.

Aisyah Radliyallahu’anha mengungkapkan, ”Adalah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam ketika bersama istri-istrinya merupakan seorang suami yang paling luwes dan semulia-mulia manusia yang dipenuhi dengan gelak tawa dan senyum simpul.” (Hadits Riwayat Ibnu Asakir)

Aisyah Radliyallahu’anha bercerita, yang artinya, “Tidak pernah saya melihat Raulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam tertawa terbahak-bahak sehingga kelihatan batas kerongkongannya. Akan tetapi tertawa beliau adalah dengan tersenyum.” (Hadits Riwayat Al-Bukhari)

Senyum yang tulus dapat memancarkan cahaya hati dan inner beauty kita, memberi kesan hangat dan ramah. Tersenyum mampu mendekatkan perasaan dan menumbuhkan ikatan kasih sayang yang mengeratkan hubungan hati. Bukan sekedar hubungan dan ikatan secara keturunan atau materi, tetapi ikatan dan hubungan persaudaran yang berlandaskan iman. Tersenyumlah, dan awali setiap hari dengan senyuman karena senyum memiliki banyak manfaat.

Apa saja manfaat senyum?

Pertama, secara penampilan senyum membuat kita lebih menarik karena daya tarik kita lebih tercermin lewat senyuman. Tersenyum mencerminkan pribadi yang menyenangkan dan bersahabat di mata orang lain, sehingga orang merasa nyaman dan senang di dekat kita. Dengan banyak tersenyum, pasti kita punya banyak teman dalam pergaulan kita. Senyum juga menunjukkan kebahagiaan yang turut memperbaiki penampilan seseorang, sehingga orang bisa lebih disegani dan dihormati.

Kedua, secara psikologis, senyum dapat mengurangi stress dan mengubah perasaan. Ketika kita merasa tertekan dan sedih, cobalah tersenyum, maka perasaan akan lebih baik dan pikiran lebih jernih dan positif. Saat tersenyum tubuh kita memberi sinyal-sinyal positif kehidupan, sehingga tubuh kita menerimanya sebagai anugerah. Faktor ini pula yang membuat senyum mampu meningkatkan imunitas tubuh secara psikologis karena senyum membuat perasaan dan pikiran lebih rileks. Fungsi imun akan meningkat dalam suasana dan kondisi yang rileks. Tersenyum juga mampu menularkan energi positif kepada orang lain. Dengan senyum, suasana menjadi lebih santai, ceria dan bisa membuat perasaan orang lain bahagia. Di samping itu, senyum dapat memberi kesan berseri dan optimis. OPtimisme yang tampak membuat orang lebih diandalkan dalam karir, sehingga bisa membantu meraih kesuksesan.

Ketiga, ditinjau dari segi kesehatan, senyum sama dengan olah raga yang bermanfaat untuk mengurangi infeksi paru-paru, mengurangi sakit jantung, meningkatkan semangat mengurangi dua hormon dalam tubuh yaitu eniferin dan kortisol, serta menghasilkan endorphin, pemati rasa alamiah dan serotonin yang merupakan hormon pengendali rasa sakit, sehingga senyum bisa mempercepat proses penyembuhan penyakit dan mengurangi rasa nyeri. Dari segi kecantikan, senyum merupakan obat awet muda karena senyum menggerakkan banyak otot wajah, sehingga otot wajah terlatih dan kencang.

Keempat, secara spiritual, senyum memberikan manfaat sebagai penyejuk rohani, tanda kemurahan hati dan tentu saja ibadah karena senyum merupakan sedekah. Yang penting kita bisa menempatkan senyum dalam waktu dan kondisi yang tepat.

Tersenyumlah, dan awali setiap aktivitas kita dengan senyuman dan akhiri setiap usaha dengan tersenyum dan berdoa. Alhamdulillah. InsyaAllah, hati dan pikiran kita lebih berenergi. (Nia Hidayati) Hadits dikutip dari : Kumpulan Hadits

21.54 | 0 komentar | Read More

10 Manfaat Senyum Selain untuk Kesehatan

1. Senyum membuat kita lebih menarik. Kita akan selalu tertarik pada orang yang selalu tersenyum. Orang yang selalu tersenyum punya daya tarik tersendiri. Wajah yang berkerut, cemberut, membuat orang menjauh dari kita , tetapi sebaliknya senyum bisa membuat mereka tertarik.


2. Senyum mengubah mood kita. Ketika kita merasa jatuh atau “down” cobalah untuk tersenyum. Mungkin saja mood kita akan berubah menjadi lebih baik.

3. Senyum dapat merangsang orang lain tersenyum. Ketika seseorang tersenyum maka senyum tersebut akan membuat suasana menjadi lebih cerah, mengubah mood orang lain yang ada disekitarnya dan membuat semua orang menjadi senang. Orang yang suka tersenyum membawa kebahagiaan buat orang yang ada di sekitarnya. Seringlah tersenyum maka anda akan disukai oleh banyak orang.


4. Senyum dapat mengurangi stres. Stres secara nyata dapat muncul di wajah anda. Senyum membantu mencegah kesan bahwa kita sebenarnya sedang lelah atau merasa “down”. Jika anda sedang stres cobalah untuk tersenyum, maka stres anda akan berkurang dan anda akan merasa lebih baik untuk membuat langkah selanjutnya.

5. Senyum meningkatkan sistem imun (kekebalan) tubuh anda. Senyum dapat membantu kerja imun tubuh agar dapat bekerja dengan baik. Ketika anda tersenyum, fungsi imun meningkatkan kemungkinan anda menjadi lebih rileks.

6. Senyum menurunkan tekanan darah anda. Ketika anda tersenyum, maka tekanan darah anda akan menurun. Jika anda tak percaya, anda boleh mencobanya sendiri, jika anda memiliki alat pengukur tekanan darah di rumah anda.


7. Senyum mengeluarkan endorphins (pereda rasa sakit secara alami) dan serotonin. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa senyum dapat merangsang pengeluaran endorphin, pereda rasa sakit yang alami, serta serotonin. Senyum memang obat yang alami.

8. Senyum dapat melenturkan kulit wajah dan membuat anda terlihat lebih muda. Otot-otot yang digunakan untuk tersenyum ikut membuat anda terlihat lebih muda. Jika anda ingin sesuatu yang beda, maka berikan senyum anda sepanjang hari, maka anda akan terlihat lebih muda dan merasa lebih baik.

9. Senyum membuat anda tampak sukses. Orang yang tersenyum terlihat lebih percaya diri dalam menjalani hidupnya. Cobalah tersenyum saat anda melakukan pertemuan dan saat ada janji. Rekan-rekan kerja, sahabat, orang-orang terdekat anda akan merasakan sesuatu yang berbeda.

10. Senyum membuat anda tetap positif. Senyumlah! Lalu sekarang cobalah berpikir sesuatu yang negatif tanpa berhenti tersenyum. Sulitkan? Karena ketika anda tersenyum maka senyum tersebut akan mengirimkan sinyal ke tubuh anda bahwa “hidup anda saat ini baik-baik saja”.
21.51 | 0 komentar | Read More

Senyum Sebagai Sedekah dan Manfaatnya

smileWajah merupakan cermin yang tepat bagi perasaan hati seseorang. Wajah yang ceria, penuh senyuman alami, dan senyum tulus adalah sebaik-baik sarana memperoleh teman dan kerja sama dengan pihak lain. Senyum lebih berharga dibanding sebuah pemberian yang dihadiahkan seorang pria. Dan, lebih menarik dari lipstik dan bedak yang menempel di wajah seorang wanita. Senyum bukti cinta tulus dan persahabatan yang murni.” (Dil Karanji)

Definisi Senyum:

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, senyum adalah gerak tawa ekspresif yang tidak bersuara untuk menunjukkan rasa senang, gembira, suka dan sebagainya dengan mengembangkan bibir sedikit.

Senyum juga menggambarkan jiwa dan kepribadian seseorang. Tapi senyum juga sering berarti rasa tak senang, dalam hal ini dapat dikatakan senyum itu adalah senyum sinis. Semua orang hanya menyukai senyum yang datang dari rasa kebahagiaan atau kesengajaan karena adanya sesuatu yang membuat dia tersenyum.

Senyum Sebagai Sedekah

Dalam agama Islam, senyum juga merupakan suatu ibadah karena membuat orang yang tersenyum menjadi indah dan enak dilihat. Islam mengajarkan bahwa jika Anda tidak memiliki apapun untuk disedekahkan, maka bersedekahlah dengan sebuah senyum.

Di zaman Rasulullah saw., seorang sahabat yang tidak memiliki apa-apa untuk disedekahkan bertanya kepada Rasulullah, ”Jika kami ingin bersedekah, namun kami tidak memiliki apa pun, lantas apa yang bisa kami sedekahkan dan bagaimana kami menyedekahkannya?” tanya sahabat.

Rasulullah sebelumnya pernah bersabda,

”Bani Adam setiap harinya memiliki kewajiban untuk bersedekah sejak matahari mulai terbit.”

Barangkali sabda Rasulullah itulah yang mengganggu pikiran sahabat. Namun, apa daya dia tidak memiliki apa pun untuk disedekahkan, sedangkan keinginannya untuk bersedekah sangat kuat. Oleh karena itu, dia memberanikan diri untuk bertanya.

Sebagian besar yang terpikir dalam benak kita bersedekah adalah lebih menyangkut pemberian uang, pakaian, atau apa pun yang bisa langsung dinikmati penerima dalam bentuk materi atau fisik. Hal itu juga mungkin yang ada dalam pikiran sahabat Rasulullah sehingga dia sangat gelisah karenanya. Dia berpikir, apabila dia tidak dapat memberikan sedekah pada hari itu, dia tidak dapat menjalankan perintah Allah dengan baik.

Jika Anda berpikir sama seperti sahabat tersebut bahwa bersedekah harus dengan pemberian materi, Anda salah. Islam sangat memberikan kemudahan kepada umatnya untuk mengais pahala. Seperti dikatakan Rasulullah:

”Sesungguhnya pintu-pintu kebaikan itu banyak: tasbih, tahmid, takbir, tahlil (dzikir), amar ma’ruf nahyi munkar, menyingkirkan penghalang (duri, batu) dari jalan, menolong orang, sampai senyum kepada saudara pun adalah sedekah.”

Senyum Dapat Merubah Dunia

Senyum merupakan salah satu instrumen di dalam berdakwah. Rasulullah dapat menjadi berhasil salah satunya karena pengaruh senyum Beliau. Pada zaman Rasulullah pada suatu ketika terdapat seorang Badui yang menarik sorban Beliau hingga tercekik dan tarikan sorban itu meninggalkan bekas pada leher Rasulullah karena ia meminta sesuatu dari Beliau. Orang badui ini berpikir, pasti setelah ia melakukan hal tersebut, Rasulullah akan marah. Tapi yang terjadi adalah sebaliknya, ia terkesima menatap Rasulullah yang tidak marah atas perlakuannya yang sangat kasar, tatapi justru Rasul tersenyum dengan ikhlas kepadanya. Akhirnya, senyum ikhlas Rasulullah, membawa orang Badui ini menikmati indahnya Islam.

Manfaat Senyum

Jika Anda belum mengetahui apa manfaat senyum, Anda akan tercengang dengan penjabaran berikut:

1. Dari Sisi Kesehatan

  • Sama dengan olahraga
  • Mengurangi infeksi paru-paru
  • Mengurangi sakit jantung
  • Meningkatkan semangat dan kesehatan
  • Mengurangi dua hormon dalam tubuh yaitu eniferin dan kortisol
  • Mempercepat proses penyembuhan penyakit
  • Mengurangi rasa nyeri atau sakit
  • Obat awet muda

2. Dari Sisi Psikologi

  • Mengurangi stress
  • Meningkatkan kekebalan secara psikologis
  • Menjadi lebih rileks
  • Memberi kesan berseri dan optimis

3. Dari Sisi Agama

  • Merupakan sedekah
  • Obat rohani
  • Tanda kemurahan hati

4. Dari Sisi Penampilan

  • Menambah daya tarik
  • Memperbaiki penampilan
  • Menunjukkan kebahagiaan
  • Lebih disegani

Hadits-hadits yang menganjurkan senyum:

1. (HR Imam Trumudzi, Ibn Hibban & Al-Baihaqi):

”Tersenyum ketika bertemu saudara kalian adalah ibadah.”

2. (HR Ad-Dailamy):

”Sesungguhnya Allah membenci orang-orang yang bermuka masam dihadapan saudara-saudaranya.”

Senyum dapat memancarkan ikatan kasih sayang sehingga tercipta ta’liful qulb (hubungan hati). Ikatan hati yang bukan sekadar diikat oleh sesuatu yang bersifat materi, tetapi oleh iman dan Islam. Senyuman sebagai bukti Anda menghargai, menyayangi, dan mencintai saudara Anda. Maka tersenyumlah…

21.50 | 0 komentar | Read More

Delapan Manfaat Jalan kaki

Augusta B. Sirait

(lifetrek-slovenia.com)

INILAH.COM, Los Angeles - Banyak orang menganggap bahwa berjalan kaki dapat membakar kalori tubuh dan bisa menurunkan berat badan. Padahal, masih banyak manfaat lain dari berjalan kaki.

"Berjalan kaki sangat baik bagi siapa saja, dan mempunyai banyak keuntungan bagi kesehatan wanita," ujar seorang konsultan kesehatan asal San Diego, Michelle Look.

Inilah delapan alasan bagi Anda untuk mulai berjalan kaki.

Baik untuk jantung

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Duke University Medical Center baru-baru ini ditemukan bahwa berjalan kaki 30 menit dalam sehari dapat mengurangi metabolic syndrome, yaitu salah satu penyebab tingginya risiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Sebanyak 24 juta perempuan di AS menderita metabolic syndrome.

Sementara itu dalam sebuah penelitian di Inggris menyebutkan bahwa dengan berjalan kaki selama setengah jam dalam sehari dapat mengurangi bahaya penyakit jantung sebesar 11%, terutama bagi perempuan.

Mengurangi risiko kanker payudara

Studi yang dipublikasikan di Journal of the American Medical Association menyebutkan bahwa berjalan kaki beberapa jam saja dalam sepekan bisa mengurangi bahaya risiko terkena kanker payudara. Ketika berjalan kaki, lemak pada perempuan akan berkurang dan menjadi sumber estrogen.

Dalam studi ini disimpulkan 74 ribu perempuan mengalami post-menopause yang berumur antara 50-79 tahun dengan berat badan normal, ternyata mengalami penurunan risiko kanker payudara sebesar 30%, dan sekitar 10-20% bagi perempuan yang kelebihan berat badan.

Membuat tidur lebih nyenyak

National Sleep Foundation menyebutkan bahwa berjalan cepat di sore hari akan membuat tidur lebih nyenyak. Para ahli mengatakan bahwa berjalan kaki akan meningkatkan hormon serotonin yang memebuat anda akan merasa lebih nyaman. Akan tetapi hindari berjalan kaki dua jam sebelum tidur.

Mengurangi rasa sakit atau nyeri

Dengan berjalan kaki secara reguler akan membuat tubuh anda merasa nyaman karena adanya gerakan yang terjadi pada tubuh, termasuk pergerakan tangan dan yang paling utama adalah kaki.

"Berjalan kaki akan mengurangi risiko cedera atau kram dan membuat tubuh Anda terasa labih baik," ujar instruktur kesehatan Alice Peters Diffely.

Membuat bahagia

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Texas menyimpulkan bahwa berjalan kaki selama 30 menit dalam sehari bisa mengurangi depresi dan stres.

Bahkan studi Universitas Temple menyebutkan berjalan kaki 90 menit selama lima kali dalam seminggu bisa membuat Anda merasa lebih bahagia, karena tubuh manusia memproduksi endorphin, yaitu semacam hormon yang membuat orang menjadi bahagia.

Membuat langsing

Berjalan kaki selama 30 menit/hari dapat mengurangi berat badan. Bahakan dalan sebuah penelitian Brown University dan University of Pittsburgh menyebutkan bahwa perempuan yang berjalan kaki satu jam selama lima hari dalam satu mingu dan mengkonsumsi 1.500 kalori tiap hari, dapat mengurangi berat badan sebanyak 11,3 kilogram dalam setahun.

Awet muda

Beberapa studi yang telah dilakukan menyarankan pada manula untuk lebih sering berjalan kaki karena dapat mengurangi terkena risiko penyakit alzheimer. Berjalan kaki juga membuat otak menjadi aktif.

Mengurangi keropos tulang

Berjalan kaki selama 30 menit sebanyak tiga kali dalam seminggu dapat mencegah dan mengurangi keropos tulang. Berjalan kaki yang menggunakan 95% otot tubuh akan membuat tulang lebih kuat untuk menahan beban tubuh.

Jadi, apakah Anda masih berpikir untuk malas berjalan kaki? [health/L1]

21.49 | 0 komentar | Read More

Mengenal Jenis & Manfaat Jeruk Lebih Dekat

copy-of-_mg_0036.JPG

Menurut catatan sejarah, buah jeruk (Citrus sp) berasal dari Asia, daratan Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali tumbuh. Kini buah jeruk hampir tersebar luas keseluruh belahan bumi dan menjadi salah satu buah yang sangat popular.

Varietas jeruk sangat banyak, masing-masing jenis mempunyai karakteristik yang berbeda. Golongan jeruk manis biasanya dimakan segar sebagai buah meja, untuk yang bercitarasa asam lebih cocok dijadikan juice. Beberapa jenis hanya dimanfaatkan kulitnya sebagai bumbu masakan. Berikut aneka jenis jeruk dan kegunaanya.

Jeruk nipis (citrus aurantifolia)

Banyak digunakan airnya sebagai bumbu masakan atau campuran minuman. Aneka punch, shorbet dan cocktail terasa lebih segar dengan menambahkan air jeruk nipis. Warna kulitnya hijau mengkilat, daging buahnya putih kekuningan dan citarasanya sangat asam.

Jeruk Purut (kaffir lime)

Sosoknya unik dengan permukaan kulit berkerut, kandungan airnya sedikit sehingga orang menggunakan kulitnya untuk pengharum masakan. Aromanya harum dan dapat mengurangi bau amis pada olahan daging atau ikan.

Jeruk Limau

Ukuranya lebih kecil dari jeruk nipis, aromanya harum dan citarasanya asam. Sangat cocok untuk olahan seafood maupun campuran aneka sambal.

Lemon Cui

Penduduk Manado dan etnis Cina banyak memanfaatkan jeruk ini, mereka menggunakanya untuk campuran acar, sambal atau olahan seafood. Karakteristiknya, kulit buah hijau kekuningan, citarasanya asam dan banyak mengandung air.

Lemon

Hampir menyerupai jeruk nipis namun warna kulit kuning mengkilat, bentuknya oval dan citarasanya asam. Lemon banyak digunakan pada masakan maupun minuman. Kulit buahnya sering kali untuk campuran cake, cookies maupun minuman segar agar aroma lebih harum.

Kumquat

bentuknya mini dan sedikit mengandung air. Kulit buahnya tebal sehingga banyak dimanfaatkan untuk campuran masakan, pickle, preserved maupun marmalade.

Tangelo

Merupakan jeruk hibrida varietas baru. Citarasanya manis dan sedikit berair, kulit buahnya mudah dikupas dan bijinya sedikit, sangat cocok dijadikan buah meja.

Mandarin

Kulit buah mudah dikupas, citarasanya manis dan berair. Banyak dikonsumsi sebagai buah segar dan daging buahnya dikalengkan.

Grapefruit.

Ukuranya lebih besar dari jeruk mandarin. Kulitnya kuning mengkilat dengan daging buah kuning atau kemerahan. Sangat cocok untuk juice atau fruit comppote karena banyak mengandung air dan rasa asam dominan.

Seville Orange

Kulit buahnya sangat sukar dikupas sehingga tidak cocok untuk buah meja. Citarasanya manis dan tanpa biji, banyak digunakan sebagai bahan baku selai, marmalade maupun jelly.

Manfaat Terkandung

Secara umum buah jeruk kaya vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh. Seperti yang terkandung dalam jeruk manis, setiap 100 g terdapat kalori 51 kal, protein 0.9 g, lemak 0.2 g, karbohidrat 11.4 g, mineral 0.5 g, kalsium 33 mg, fosfor 23 mg, besi 0.4 mg dan asam askorbat 49 mg.

Selain kaya gizi, zat kimia terkandung seperti bioflanid, minyak atsiri limonen, asam sitrat, linalin asetat dan fellandren dipercaya dapat menyembuhkan penyakit batuk, menurunkan demam, meningkatkan gairah seksual dan membuat suara merdu.

Berikut ramuanya.

  • Batuk dan Gejala flu

Campur 2 sdm air jeruk nipis, 1 sdm madu murni dan 2 tetes minyak kayu putih, aduk rata dan minum 2 hari sekali.

  • Menurunkan Demam

Kukus 5 buah jeruk nipis, potong dan ambil airnya. Campur dengan 1 sdt ragi tape dan 1 sdm bawang merah parut. Oleskan pada bagian dada dan perut.

  • Meningkatkan Gairah Seksual

Ambil 2 sdm air jeruk nipis, 1 kuning telur ayam kampung, ¼ sdt lada hitam dan 1 sdm madu murni. Aduk rata dan minum tiga hari sekali.

  • Suara Merdu

Siapkan 3 sdm air jeruk nipis, campur dengan ¼ sdt air kapur sirih. Minum campuran ini 2 minggu sekali. Teks & Foto: Budi Sutomo

21.48 | 0 komentar | Read More

Manfaat Air Perasan Jeruk Nipis


Jeruk Nipis mudah didapat di pasar dengan harga yang relatif murah. Rasa jeruk nipis yang asam bisa membantu membersihkan nikotin yang terdapat pada gigi dan mulut orang yang suka merokok. Dari kandungan berbagai minyak dan zat di dalamnya, jeruk nipis dimanfaatkan untuk mengatasi disentri, sembelit, ambeien, haid tak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing atau vertigo, suara serak, batuk, bau badan, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu, demam, terlalu gemuk, amandel, penyakit anyang-anyangan (kencing terasa sakit), mimisan, dan radang hidung.Jeruk Nipis ini menpunyai banyak manfaat, diantaranya bisa diaplikasikan:
  1. Air jeruk nipis yang diberi sedikit air kapur sirih juga dapat melenyapkan gatal-gatal di tenggorokan dan menyembuhkan batuk serta pilek. Dengan meminum air jeruk nipis secara teratur, tiap pagi, siang dan malam, akan dapat menjamin kestabilan kerampingan badan, juga mencegah batuk. Untuk mengobati batuk, campurlah perasan jeruk nipis dengan kecap, dijamin batuknya langsung lenyap.
  2. Bila segelas air hangat yang dicampur dengan perasan air jeruk nipis, dan diminum tiap pagi merupakan minuman yang dapat membuat suara kita menjadi merdu.
  3. Dengan menggosok-gosokkan jeruk nipis pada kulit dapat membuat pori-pori kulit menjadi lebih kecil dan juga dapat melenyapkan lemak pada kulit yang berminyak.
  4. Bila jeruk nipis dibelah dua dan digosok-gosokkan pada kulit tubuh maupun kulit muka, maka dapat membuat kulit menjadi lebih putih dan lebih halus, di samping itu kulit tangan bisa menjadi lebih lembut.
  5. Untuk membuat kuku bersih dan cemerlang, gunakanlah sedikit air jeruk nipis untuk menggosok kuku yang buram.
  6. Untuk jenis rambut berminyak yang biasanya cepat kotor, cucilah dengan air hangat yang telah dicampur perasan air jeruk nipis. Hasilnya, selain tak cepat kotor, rambut akan menjadi lebih halus dan lembut kemilau.
  7. Untuk menghilangkan ketombe, gunakan air perasan jeruk nipis pada kulit kepala. Biarkan kering selama 20 sampai 30 menit, lalu dikeramas. Lakukan dua atau tiga kali.
  8. Untuk mencuci pakaian, juga bisa, tambahkan rendaman pakaian dengan air perasan jeruk, pasti hasilnya akan lebih bagus dan bersih.
21.47 | 0 komentar | Read More

Liang Kubur Awal Perjalanan Kita di Akhirat

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله وكفى والصلاة والسلام على نبيه المصطفى، أما بعد

Khalifah kaum muslimin yang keempat Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu jika melihat perkuburan beliau menangis mengucurkan air mata hingga membasahi jenggotnya.

Suatu hari ada seorang yang bertanya:

تذكر الجنة والنار ولا تبكي وتبكي من هذا؟

“Tatkala mengingat surga dan neraka engkau tidak menangis, mengapa engkau menangis ketika melihat perkuburan?” Utsman pun menjawab, “Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إن القبر أول منازل الآخرة فإن نجا منه فما بعده أيسر منه وإن لم ينج منه فما بعده أشد منه

“Sesungguhnya liang kubur adalah awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari (siksaan)nya maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun jika ia tidak selamat dari (siksaan)nya maka (siksaan) selanjutnya akan lebih kejam.” (HR. Tirmidzi, beliau berkata, “hasan gharib”. Syaikh al-Albani menghasankannya dalam Misykah al-Mashabih)

Bagaimanakah perjalanan seseorang jika ia telah masuk di alam kubur? Hadits panjang al-Bara’ bin ‘Azib yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan dishahihkan oleh Imam al-Hakim dan Syaikh al-Albani menceritakan perjalanan para manusia di alam kuburnya:

Suatu hari kami mengantarkan jenazah salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari golongan Anshar. Sesampainya di perkuburan, liang lahad masih digali. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun duduk (menanti) dan kami juga duduk terdiam di sekitarnya seakan-akan di atas kepala kami ada burung gagak yang hinggap. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memainkan sepotong dahan di tangannya ke tanah, lalu beliau mengangkat kepalanya seraya bersabda, “Mohonlah perlindungan kepada Allah dari adzab kubur!” Beliau ulangi perintah ini dua atau tiga kali.

Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seandainya seorang yang beriman sudah tidak lagi menginginkan dunia dan telah mengharapkan akhirat (sakaratul maut), turunlah dari langit para malaikat yang bermuka cerah secerah sinar matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga lalu duduk di sekeliling mukmin tersebut sejauh mata memandang. Setelah itu turunlah malaikat pencabut nyawa dan mengambil posisi di arah kepala mukmin tersebut. Malaikat pencabut nyawa itu berkata, ‘Wahai nyawa yang mulia keluarlah engkau untuk menjemput ampunan Allah dan keridhaan-Nya’. Maka nyawa itu (dengan mudahnya) keluar dari tubuh mukmin tersebut seperti lancarnya air yang mengalir dari mulut sebuah kendil. Lalu nyawa tersebut diambil oleh malaikat pencabut nyawa dan dalam sekejap mata diserahkan kepada para malaikat yang berwajah cerah tadi lalu dibungkus dengan kafan surga dan diberi wewangian darinya pula. Hingga terciumlah bau harum seharum wewangian yang paling harum di muka bumi.

Kemudian nyawa yang telah dikafani itu diangkat ke langit. Setiap melewati sekelompok malaikat di langit mereka bertanya, ‘Nyawa siapakah yang amat mulia itu?’ ‘Ini adalah nyawa fulan bin fulan’, jawab para malaikat yang mengawalnya dengan menyebutkan namanya yang terbaik ketika di dunia. Sesampainya di langit dunia mereka meminta izin untuk memasukinya, lalu diizinkan. Maka seluruh malaikat yang ada di langit itu ikut mengantarkannya menuju langit berikutnya. Hingga mereka sampai di langit ketujuh. Di sanalah Allah berfirman, ‘Tulislah nama hambaku ini di dalam kitab ‘Iliyyin. Lalu kembalikanlah ia ke (jasadnya di) bumi, karena darinyalah Aku ciptakan mereka (para manusia), dan kepadanyalah Aku akan kembalikan, serta darinyalah mereka akan Ku bangkitkan.’

Lalu nyawa tersebut dikembalikan ke jasadnya di dunia. Lantas datanglah dua orang malaikat yang memerintahkannya untuk duduk. Mereka berdua bertanya, ‘Siapakah rabbmu?’, ‘Rabbku adalah Allah’ jawabnya. Mereka berdua kembali bertanya, ‘Apakah agamamu?’, ‘Agamaku Islam’ sahutnya. Mereka berdua bertanya lagi, ‘Siapakah orang yang telah diutus untuk kalian?’ “Beliau adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam” jawabnya. ‘Dari mana engkau tahu?’ tanya mereka berdua. ‘Aku membaca Al-Qur’an lalu aku mengimaninya dan mempercayainya’. Tiba-tiba terdengarlah suara dari langit yang menyeru, ‘(Jawaban) hamba-Ku benar! Maka hamparkanlah surga baginya, berilah dia pakaian darinya lalu bukakanlah pintu ke arahnya’. Maka menghembuslah angin segar dan harumnya surga (memasuki kuburannya) lalu kuburannya diluaskan sepanjang mata memandang.

Saat itu datanglah seorang (pemuda asing) yang amat tampan memakai pakaian yang sangat indah dan berbau harum sekali, seraya berkata, ‘Bergembiralah, inilah hari yang telah dijanjikan dulu bagimu’. Mukmin tadi bertanya, ‘Siapakah engkau? Wajahmu menandakan kebaikan’. ‘Aku adalah amal salehmu’ jawabnya. Si mukmin tadi pun berkata, ‘Wahai Rabbku (segerakanlah datangnya) hari kiamat, karena aku ingin bertemu dengan keluarga dan hartaku.

Adapun orang kafir, di saat dia dalam keadaan tidak mengharapkan akhirat dan masih menginginkan (keindahan) duniawi, turunlah dari langit malaikat yang bermuka hitam sambil membawa kain mori kasar. Lalu mereka duduk di sekelilingnya. Saat itu turunlah malaikat pencabut nyawa dan duduk di arah kepalanya seraya berkata, ‘Wahai nyawa yang hina keluarlah dan jemputlah kemurkaan dan kemarahan Allah!’. Maka nyawa orang kafir tadi ‘berlarian’ di sekujur tubuhnya. Maka malaikat pencabut nyawa tadi mencabut nyawa tersebut (dengan paksa), sebagaimana seseorang yang menarik besi beruji yang menempel di kapas basah. Begitu nyawa tersebut sudah berada di tangan malaikat pencabut nyawa, sekejap mata diambil oleh para malaikat bermuka hitam yang ada di sekelilingnya, lalu nyawa tadi segera dibungkus dengan kain mori kasar. Tiba-tiba terciumlah bau busuk sebusuk bangkai yang paling busuk di muka bumi.

Lalu nyawa tadi dibawa ke langit. Setiap mereka melewati segerombolan malaikat mereka selalu ditanya, ‘Nyawa siapakah yang amat hina ini?’, ‘Ini adalah nyawa fulan bin fulan’ jawab mereka dengan namanya yang terburuk ketika di dunia. Sesampainya di langit dunia, mereka minta izin untuk memasukinya, namun tidak diizinkan. Rasulullah membaca firman Allah:

لا تفتح لهم أبواب السماء ولا يدخلون الجنة حتى يلج الجمل في سم الخياط

“Tidak akan dibukakan bagi mereka (orang-orang kafir) pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk surga, sampai seandainya unta bisa memasuki lobang jarum sekalipun.” (QS. Al-A’raf: 40)

Saat itu Allah berfirman, ‘Tulislah namanya di dalam Sijjin di bawah bumi’, Kemudian nyawa itu dicampakkan (dengan hina dina). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah ta’ala:

وَمَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَكَأنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيْحُ فِي مَكَانٍ سَحِيْقٍ

“Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” (QS. Al-Hajj: 31)

Kemudian nyawa tadi dikembalikan ke jasadnya, hingga datanglah dua orang malaikat yang mendudukannya seraya bertanya, ‘Siapakah rabbmu?’, ‘Hah hah… aku tidak tahu’ jawabnya. Mereka berdua kembali bertanya, ‘Apakah agamamu?’ “Hah hah… aku tidak tahu’ sahutnya. Mereka berdua bertanya lagi, ‘Siapakah orang yang telah diutus untuk kalian?’ “Hah hah… aku tidak tahu’ jawabnya. Saat itu terdengar seruan dari langit, ‘Hamba-Ku telah berdusta! Hamparkan neraka baginya dan bukakan pintu ke arahnya’. Maka hawa panas dan bau busuk neraka pun bertiup ke dalam kuburannya. Lalu kuburannya di ‘press’ (oleh Allah) hingga tulang belulangnya (pecah dan) menancap satu sama lainnya.

Tiba-tiba datanglah seorang yang bermuka amat buruk memakai pakaian kotor dan berbau sangat busuk, seraya berkata, ‘Aku datang membawa kabar buruk untukmu, hari ini adalah hari yang telah dijanjikan bagimu’. Orang kafir itu seraya bertanya, ‘Siapakah engkau? Wajahmu menandakan kesialan!’, ‘Aku adalah dosa-dosamu’ jawabnya. ‘Wahai Rabbku, janganlah engkau datangkan hari kiamat’ seru orang kafir tadi. (HR. Ahmad dalam Al-Musnad (XXX/499-503) dan dishahihkan oleh al-Hakim dalam Al-Mustadrak (I/39) dan al-Albani dalam Ahkamul Janaiz hal. 156)

Itulah dua model kehidupan orang yang telah masuk liang kubur. Jika kita menginginkan untuk menjadi orang yang dibukakan baginya pintu ke surga dan diluaskan liang kuburnya seluas mata memandang maka mari kita berusaha untuk memperbanyak untuk beramal saleh di dunia ini.

Suatu amalan tidak akan dianggap saleh hingga memenuhi dua syarat:

  1. Ikhlas
  2. Sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Banyak sekali dalil-dalil dari Al-Qur’an maupun hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan landasan dua syarat di atas.

Di antara dalil syarat pertama adalah firman Allah ta’ala:

وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)

Di antara dalil syarat kedua adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

من عمل عملاً ليس عليه أمرنا فهو رد

“Barang siapa yang melakukan suatu amalan yang tidak sesuai dengan petunjukku, maka amalan itu akan ditolak.” (HR. Muslim dalam Shahih-nya (III/1344 no 1718))

Allah menghimpun dua syarat ini dalam firman-Nya di akhir surat Al-Kahfi:

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلا صَالِحًا وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

“Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (QS. Al-Kahfi: 110)

Maka mari kita manfaatkan kehidupan dunia yang hanya sementara ini untuk benar-benar beramal saleh. Semoga kelak kita mendapatkan kenikmatan di alam kubur serta dihindarkan dari siksaan di dalamnya, amin.

Wallahu ta’ala a’lam, wa shallallahu ‘ala nabiyyyina muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in.

Tulisan ini terinspirasi dari kitab Majalis Al-Mu’minin Fi Mashalih Ad-Dun-Ya Wa Ad-Din Bi Ightinam Mawasim Rabb Al-’Alamin, karya Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syahlub (II/83-86)

***

Penulis: Ustadz Abu Abdirrahman Abdullah Zaen, Lc.
Artikel www.muslim.or.id

21.41 | 0 komentar | Read More

Hari Kiamat: Stasiun keempat Perjalanan Akhirat

Dalam artikel-artikel sebelumnya telah disebutkan bahwa perjalanan menuju akhirat memiliki stasiun-stasiun: Pertama, sakratul; kedua, alam kubur; ketiga alam barzakh; dan yang keempat adalah hari kiamat. Pada setiap stasiun itu terdapat jalan-jalan terjal yang menakutkan dan membahayakan bagi manusia yang sedang melakukan safar dan perjalanan yang panjang menuju alam akhirat. Dan kita semua pasti akan menyusul mereka yang telah mendahului kita.

Sifat-sifat hari Kiamat
Sungguh hari kiamat adalah hari yang paling menakutkan, goncangannya paling besar, peristiwanya paling menakutkan dari segala yang menakutkan, paling mengerikan dari segala yang mengerikan.

Allah swt berfirman:

ثقلت في السموات والأرض لا تأتيكم إلاّ بَغْتَةً

“Hari kiamat itu sangat berat (goncangannya) di langit dan di bumi.” (Al-A’raf: 187)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata bahwa Nabi Isa (sa) pernah bertanya kepada Malaikat Jibril: Kapan kiamat itu terjadi? Jibril terhentak ketakutan sampai pingsan, setelah sadar dari pingsannya, ia berkata: Wahai Ruhullah, apa yang kamu tanyakan itu lebih mengetahui dari orang yang bertanya, ia pemilik penghuni langit dan bumi, ia tidak datang kepadamu kecuali kamu pasti terhentak ketakutan seraca tiba-tiba. (Biharul Anwar 6: 212, hadis ke 11)

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: Ketika Rasulullah saw duduk di dekat Jibril, Jibril memandang ke arah langit, ia terkejut sampai memucat wajahnya, kemudian berlindung kepada Rasulullah saw. Kemudian Rasulullah saw ikut memandang ke arah Jibril memandang, hatinya berdebar, berdiri terpaku seolah-olah seperti tiang bumi.
Jibril berkata: Wahai Muhammad, aku adalah utusan Allah untuk memberitakan kepadamu, apakah kamu lebih menyukai menjadi malaikat dan rasul, atau menjadi hamba dan rasul Allah?
Rasulullah saw menjawab: aku lebih menyukai menjadi hamba dan rasul Allah.
Kemudian Jibril melangkahkan kaki kanannya ke arah atas lalu meletakkannya di jantung langit dunia, kemudian melangkahkan lagi dan meletakkannya di jantung langit yang kedua, kemudian melangkahkan lagi dan meletakkan di jantung langit yang ketiga. Demikian seterusnya sampai ke jantung langit yang ketujuh. Setiap langit satu langkah, dan setiap melangkah langkahnya kecil sehingga nampak seperti butiran debu. (Al-Bihar 6: 212)

Kemudian Rasulullah saw berpaling, lalu berkata: aku takut melihatmu, aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih menakutkan dari pada perubahan warnamu.

Kemudian Jibril berkata: Wahai Nabi Allah, jangan takut kepadaku, apakah kamu tidak pernah mengenalku seperti ini. Rasulullah menjawab: Tidak.
Jibril berkata: Ini adalah Israfil, tirai Tuhan kita, ia belum pernah turun dari tempatnya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Ketika aku melihatnya aku menduga ia akan meniupkan trompet terjadinya kiamat, dugaan itulah yang menyebabkan warnaku berubah. Tetapi setelah aku melihatmu sebagai makhluk pilihan Allah aku kembali pada warnaku yang semula. (Tafsir Al-Qumi 2: 27-28)

Dalam suatu riwayat disebutkan: Tidak ada seorang pun malaikat muqarrabin, langit dan bumi, angin dan gunung-gunung, tidak ada satu pun daratan dan lautan kecuali pada hari Jum’at semuanya takut akan terjadinya hari kiamat. (Al-Khishal Syeikh Shaduq: 315-316, hadis ke 97)

Syeikh Abbas Al-Qumi mengatakan: Mungkin yang dimaksudkan ketakutan langit dan bumi dan seluruh penghuninya serta para malaikat yang ditugaskan di dalamnya, adalah penjelasan tafsir yang dijelaskan oleh para mufassir tentang ayat: “Hari kiamat itu sangat berat (goncangannya) bagi penghuni langit dan bumi. ” (Al-A’raf: 187).

Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa ketika hari kiamat disebutkan, Rasulullah saw mengeras suaranya dan memerah pipinya.” (Al-Amali Ath-Thusi: 347, hadis ke 26)

Syeikh Mufid mengutip dalam kitabnya Al-Irsyad:
Ketika Rasulullah saw kembali dari Tabuk menuju Madinah, Amer bin Ma’d datang kepada beliau dalam keadaan sedih. Nabi saw berkata kepadanya: Tenanglah kamu wahai Amer, Allah akan memberi rasa aman padamu dalam peristiwa yang paling menakutkan.

Amer bertanya: ya Rasulallah, peristiwa apa yang paling menakutkan itu, aku tidak pernah merasa takut?

Syeikh Abbas Al-Qumi mengatakan: Dari pembicaraan itu menunjukkan bahwa Amer adalah seorang pemberani dan hatinya kuat. Dia adalah seorang pemberani yang terkenal, banyak tokoh suku yang tunduk di hadapannya, pedangnya terkenal tak pernah terpatahkan dan banyak menebas para pemberani suku.

Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, ia pernah menyuruh Amer agar memperlihatkan pedangnya padanya, kemudian ia membawanya ke hadapannya.. Kemudian Umar mengambil pedang itu dan memukulkan pada sesuatu, tapi pedang itu tidak berpengaruh sedikit pun, lalu Umar menyerahkan kepadanya dan berkata: mana keampuhan pedangmu.

Amer berkata: Wahai Amirul mukminin, Anda menginginkan keampuhan pedangku datang dariku, tetapi Anda tidak menginginkan Yang Maha Penolong yang memberikan keampuhan pada pedangku. Lalu Umar mencelanya, dan berkata: Wahai Amer, pedangmu tidak seperti yang kamu katakan. (Safinah Al-Bihar 1: 69)

Kemudian manusia di sekitarnya serentak berteriak: Tidak ada kematian kecuali dikumpulkan di padang Mahsyar, tidak ada yang hidup kecuali ia pasti mati, kecuali yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian ada teriakan yang lain: Yang mati pasti dibangkitkan, dan digiring pada suatu barisan, langit dibinasakan, bumi dihancurkan, dan gunung-gunung diluluh-lantahkan, api dilemparkan seperti gunung-gunung berapi yang memuntahkan lahar dan menyemburkan api. Saat itulah tidak tersisa satu pun makhluk yang bernyawa kecuali tercabik-cabik hatinya, sambil menyebut-nyebut agamanya dan masing-masing sibuk ingin menyelamatkan diri, kecuali yang dikehendaki oleh Allah.

Kemudian ada yang bertanya: Sesudah ini kamu mau kemana wahai Amer? Ia menjawab: Aku tidak akan ke mana-mana, karena aku pernah mendengar akan terjadi peristiwa besar. (Al-Irsyad Syeikh Mufid: 84)

Hari kiamat adalah hari yang paling menakutkan, semua penghuni kubur dan alam barzakh merasa ketakutan terhadap peristiwa itu. Bahkan ada suatu riwayat yang mengatakan bahwa sebagian penghuni kubur, berkat doa sebagian waliyullah, rambutnya memutih, kemudian setelah ditanyai tentang sebab memutihnya rambutnya, mereka menjawab: Ketika kami diperintahkan untuk hidup kembali, kami mengira bahwa hari kiamat akan segera terjadi, sebab itulah rambut kami memutih saking takutnya pada peristiwa hari kiamat. (Al-Kafi 3: 260-261, dengan sanad yang shahih dari Imam Muhammad Al-Baqir s.a)

(Disarikan dari kitab Manâzilul âkhirah, syeikh Abbas Al-Qumi)

Wassalam
Syamsuri Rifai

Foto tempat2 bersejarah Islami, Asbabun Nuzul ayat2 pilihan, hadis2 pilihan, amalan Praktis, bermacam2 shalat sunnah, doa-doa pilihan, dan artikel-artikel Islami, klik di sini:

http://syamsuri149.wordpress.com

http://shalatdoa.blogspot.com

Audio musik2 ruhani (mp3), dilengkapi tek syair dan terjemahan, klik di sini:
http://syamsuri149.multiply.com

Amalan praktis, Adab2 dan doa2 pilihan haji dan umroh dilengkapi tek arab, bacaan tek latin dan terjemahan, klik di sini:
http://almushthafa.blogspot.com

Milis artikel2 Islami, macam2 shalat sunnah, amalan2 praktis dan doa-doa pilihan serta eBooknya, klik di sini:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Milis Feng Shui Islami, rahasia huruf dan angka, nama dan kelahiran, rumus2 penting lainnya, dan doa2 khusus, klik di sini:
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Download gratis Mobile Magazine, majalah bermacam2 produk Hp dan elektronik, klik di sini : http://www.mobile-indonesia.com
Ingin kerjasama buka cabang di kota atau daerah Anda, hubungi Redaksi: Jl. Tebet Timur Dalam VII E No. 17 Jakarta Selatan 12820. Phone : 62-21-835.2103.

21.39 | 0 komentar | Read More

Muhammadiyah dan NU satu pemikiran dalam menolak JIL

Kabar gembira datang dari Muktamar NU ke-32 di Makassar. Organisasi senior yang bahu-membahu bersama Muhammadiyah dalam melahirkan generasi pembangun bangsa ini sedang giat-giatnya membenahi diri untuk memantapkan dakwahnya, khususnya di Indonesia.

Di sela-sela muktamar tersebut disampaikanlah keresahan warga Nahdliyin terhadap adanya penyusupan oknum JIL dalam organisasi. NU harus membentengi diri dengan tidak menjadikan siapapun yang terkait JIL baik langsung maupun tidak langsung. Ini jelas akan menyisihkan tokoh JIL yang menjadi kandidat ketua umum.

Memang harus diakui, terbukanya keanggotaan NU dan begitu pula Muhammadiyah, membuat keduanya mudah merangkul masyarakat, khususnya di tingkat akar rumput, namun di sisi lain juga mudah disusupi oleh oknum yang tidak Islami seperti kelompok Liberal. Kebesaran nama NU dan Muhammadiyah memang menggiurkan, apalagi keduanya telah memiliki berbagai aset yang mengembangkan Islam dalam berbagai bidang.

http://www.indonesiamatters.com/wp-content/uploads/hasyim-muzadi.jpg

Hasyim Muzadi: Waspadai Sekularisasi Negara dan Liberalisasi Agama

Hasyim Muzadi: Waspadai Sekularisasi Negara dan Liberalisasi Agama

Apabila JIL berhasil menguasai NU, maka ormas yang selama ini dikenal dengan sikap moderatnya akan dijadikan benteng terhadap kontroversi yang kerap dipicu oleh JIL. Sebagaimana yang diungkap Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi “Mereka (JIL) inilah yang meneriakkan, Bubarkan Depag, Bubarkan MUI, NU tidak perlu membuat kompilasi hukum Islam, ditiadakannya Bahtsul Masail Qonuniyah (pembahasan aturan perundangan), hilangkan fatwa dan taushiah.” Padahal apa yang ditentang itu adalah pegangan ummat Islam di Indonesia, lebih-lebih bagi yang awam. Bila tidak memiliki pegangan, PBNU mengkhawatirkan kaum Muslimin tidak memiliki sandaran untuk bersatu.

Menurut Hasyim, sebagaimana yang dilansir oleh NU online, pikiran agar kegiatan agama tidak boleh diatur negara dan sebaliknya telah terbukti merusak. Barat sudah membuktikan bahwa banyak sekali aturan perundangan negara yang merusak agama, termasuk agama mayoritas seperti Kristen dan Katolik. Tentunya kaum Muslimin di Indonesia harus belajar dari pengalaman bangsa lain agar tidak mengulang kesalahan yang sama. Negara dan Agama adalah seperti sahabat yang saling membantu dan mengingatkan dalam kebaikan. Islam tanpa dibantu oleh negara maka akan sulit untuk menerapkan syariahnya, sebaliknya negara apabila berjalan dengan sekuler maka akan melampaui batas.

Said Agil Siradj: Liberalisme Merusak Tradisi NU

Keberadaan JIL yang tidak sejalan dengan tradisi memang diakui oleh pihaknya sendiri sebagaimana yang dipaparkan dalam profilnya (www.islamlib.com) bahwa JIL “mengusahakan terbukanya ruang dialog yang bebas dari tekanan konservatisme”. Seolah-olah hal yang bersifat tradisionil itu tidak perlu dikonservasi (dilestarikan). Sehubungan dengan hal ini Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menegaskan, liberalisme pemikiran Islam yang berkembang di Indonesia membawa semboyan kebebasan berfikir ingin melepaskan diri dari tradisi yang berkembang dalam masyarakat setempat. Ini jelas dapat merusak berbagai tradisi dan ubudiyah warga NU.

http://matanews.com/wp-content/uploads/said-agil-siradj.jpg

Oleh karena itu Said Agil memahami penolakan muktamirin terhadap gerakan Islam liberal, komentar beliau “Kalau saya ditanya apakah saya juga menolak libealisme, ya saya sejak awal memang telah menyatakan menolak liberalisme, baik itu berkaitan dengan liberalisme agama maupun liberalisme ekonomi”tegasnya pada NU online.

Di banyak aspek, baik Muhammadiyah dan NU sama-sama memiliki perbedaan prinsip yang saling bertentangan. Misalnya saja dukungan JIL terhadap aliran-aliran sesat dan nabi-nabi palsu sama sekali dipandang tidak masuk akal, karena telah jelas bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Namun acap kali JIL berkilah dengan mengemukakan logika bahwa tafsir ulama yang sekarang ada sudah kuno dan perlu diperbarui lagi. Termasuk di antaranya menganggap bahwa Imam Syafi’i adalah fanatik Quraisy, padahal Imam Syafi’i adalah panutan bagi warga NU.

Cegah Penyusupan JIL

Penolakan terhadap tokoh JIL dalam kancah NU, adalah simbol dan titik tolak penghapusan JIL dari tubuh organisasi, dan ke depan dari Indonesia. Masih segar di ingatan bagaimana akhir-akhir ini tokoh JIL, Luthfi Asysyaukunie, menyamakan nabi Muhammad saw dengan Lia Eden, atau Sumanto Al Qurtuby yang menyuruh ummat Islam membolehkan homoseksualitas, dan masih banyak yang lain yang membuat ricuh masyarakat Indonesia.

Cukuplah keonaran yang mereka buat di masa lalu, jangan sampai kita kecolongan di masa mendatang.

Maka patutlah kita mengacungkan jempol pada NU dan memberikan dukungan agar bersama-sama kita bisa membersihkan diri dari liberalisme, menjauhkan masalah dari kita dan dari masyarakat Indonesia.

Saudaraku, fastabiqul khoirot!

21.39 | 0 komentar | Read More

Mengenal NU dan Muhammadiyah

Saya mengenal NU dan Muhammadiyah sejak kecil. NU saya kenali dari ibu dan ayah saya sendiri, yang kebetulan cukup lama menjadi pengurus organisasi keagamaan ini. Sedangkan mengenal Muhammadiyah dari beberapa orang termasuk kakak saya yang ikut dalam gerakan organisasi ini. Anak-anak muda di desa saya, secara pelan tertarik pada Muhammadiyah, sekalipun kebanyakan orang tua masih bertahan di organisasi semula, Nahdlatul Ulama’ (NU). Anak muda yang tertarik masuk Muhammadiyah, saya yakin bukan karena argumentasi gerakan ini lebih kukuh dibandingkan yang lain, akan tetapi saya lihat lebih disebabkan oleh citra modern pimpinannya. Pimpinan Muhammadiyah adalah seorang pegawai kecamatan, yang tergolong kaya. Berbekal kekayaannya itu dia berhasil membangun pengaruh di kalangan anak-anak muda itu.

Sebagai anak pimpinan NU di tingkat kecamatan, saya agak sulit meninggalkan idiologi keagamaan orang tua saya. Dalam perasaan saya, ketika masih kecil itu, saya harus menjadi pembela faham keagamaan yang dianut oleh kedua orang tua. Cara itu saya rasakan sebagai bagian dari upaya berbakti kepadanya. Saya menyenangi bergaul dengan anak-anak muda yang telah terlebih dahulu terpengaruh oleh faham Muhammadiyah, akan tetapi semangat berbakti pada orang tua tidak mampu mengalahkan pengaruh itu.

Sebagai anak muda, saya merasa kurang senang dengan kritik-kritik yang biasa dilontarkan oleh orang-orang Muhammadiyah dalam berdakwah. Saya merasakan betul, bahwa kritik itu sesungguhnya ditujukan kepada orang tua saya sendiri. Orang Muhammadiyah dalam berdakwah tidak jarang menyampaikan kritik-kritik yang menyakitkan, misalnya menyebut kelompok tua sebagai orang kolot, kuno dan selalu menjalankan amalan yang berbau syirik, tahayul, bid’ah dan khurafat. Kritik-kritik itu mungkin ada benarnya, akan tetapi jika hal itu didengarkan oleh kelompok tua, diarasakan sebagai sesuatu yang sangat menyakitkan hati.

Sebaliknya, kritik-kritik itu sangat menyenangkan jika didengar oleh orang-orang yang sudah menjadi Muhammadiyah. Saya ketika itu juga kurang mengerti, mengapa dalam berdakwah melahirkan suasana menang dan kalah, dan bangga jika ceramahnya berhasil menyakiti orang. Jika seorang dalam berdakwah berani mengkritik kelompok lain, akan disorak-sorai sebagai tanda keberanian dan sekaligus kemenangan. Padahal semakin keras kritik yang dilontarkan, sasaran dakwah, yakni kelompok yang belum masuk organisasi itu, semakin antipati dan bahkan membencinya.

Kritik-kritik yang dilontarkan berhasil memperkukuh kohesifvitas internal orga nisasi. Akan tetapi, sebaliknya akan membuat semakin jauh orang-orang yang belum tertarik masuk pada organisasi Muhammadiyah. Kebencian yang ditimbulkan sebagai akibat kritik-kritik itu juga menunai hasil, yaitu berupa citra yang kurang baik bagi Muhammadiyah. Anak-anak Muhammadiyah, di kalangan oang tua dipandang sebagai anak yang kurang menghargai sopan santun atau tata krama dalam pergaulan. Sehingga, jika ada anak muda yang kurang tawadhu’ pada orang tua, segera disebut sebagai telah terpengaruh Muhammadiyah. Citra Muhammadiyah lantas bukan sebagai organisasi pembaharu yang memperjuangkan nilai-nilai luhur yang dibawa oleh Rasulullah, melainkan justru sebagai kelompok yang kurang memiliki sopan santun kepada orang tua.

Dua jenis organisasi social keagamaan di tempat kelahiran saya sama-sama tumbuh. Jika disebut kelompok NU adalah merupakan kumpulan orang tua, sedangkan sebaliknya Muhammadiyah merupakan kumpulan anak-anak muda, maka pembedaan itu tidaklah mutlak benarnya. Tidak sedikit anak-anak muda yang masih bertahan di organisasi keagamaan sebelumnya, yakni NU dan ada pula orang tua yang berhasil terkena pengaruh Muhammadiyah. Kedua kelompok tersebut memiliki pengaruh yang sama kuat di desa itu.

Perbedaan antara NU dan Muhammadiyah di seputar ibadat, sesungguhnya tidak masuk hal yang bersifat prinsip. Perbedaan itu misalnya, dalam jumlah roka’at dalam sholat tarweh, menggunakan kunut dan tidak, menggunakan usholli dalam mengawali sholat atau tidak, sholat hari raya di masjid atau di lapangan, sholat jum’at menggunakan adzan sekali atau dua kali, pakai kopyah atau tidak dan semacamnya. Di luar peribadatan itu masih ada perbedaan lain, misalnya orang NU suka kenduri sedang orang Muhammadiyah tidak mau mengundang, tetapi masih mau diundang. Kesediaan menghadiri undangan kenduri bagi Muhammadiyah lantas juga melahirkan kritik dari orang-orang NU. Misalnya orang Muhammadiyah mau diberi tetapi tidak mau memberi.

Perbedaan faham keagamaan tersebut menjadikan masyarakat terprakmentasi secara tajam. Akan tetapi, sebagaimana masyarakat desa pada umumnya, masih memiliki lembaga yang mampu menyatukan di antara kelompok-kelompok itu. Misalnya, peristiwa pernikahan, khitanan, kematian, kegiatan desa yang terkait dengan pemerintahan dan sejenisnya. Betapapun tajamnya perbedaan itu tetapi dengan mudah dapat disatukan kembali.

Perbedaan pandangan itu, biasanya dilontarkan dalam bentuk sindiran dan bahkan juga ejekan. Sindiran atau ejekan kepada kelompok lain, jika dimaksudkan sebagai cara dakwah untuk membangun kesadaran orang lain, sesungguhnya justru kontra produktif. Sindiran atau ejekan itu tidak akan menghasilkan apa-apa kecuali kebencian. Dan seseorang yang dibuat benci tidak akan mengikuti pikiran, apalagi jejak langkah orang yang melontarkan kritik dan ejekan itu. Oleh karena itu, saya kira perkembangan dakwah Muhammadiyah yang tidak terlalu berhasil dengan cepat, sebagai salah satu sebabnya, cara dakwahnya dilakukan melalui kritik-kritik itu.

Gambaran tentang NU dan Muhammadiyah seperti itulah yang saya lihat dan rasakan t tatkala saya masih tinggal di desa, semasa remaja. Saya juga belum tertarik dengan Muhammadiyah ketika itu, dan bahkan ada perasaan kurang bersimpatik jika mereka mengkritik ayah saya terlalu tajam. Saya berpandangan ketika itu, jika saja faham keagamaan itu disampaikan dengan pendekatan yang tepat, sehingga tidak melukai hati atau perasaan orang, maka saya berkeyakinan Muhammadiyah akan segera diterima masyarakat lebih cepat dan semakin meluas.

Mengikuti konsep yang akhir-akhir ini dilontarkan oleh beberapa anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang dakwah cultural, mungkin itu lebih tepat dijalankan. Saya berkeyakinan, andaikan Muhammadiyah menggunakan pendekatan kultural, dan tidak melakukan pendekatan menang kalah sebagaimana yang banyak dilakukan pada saat itu, maka faham ini tidak akan menemui resistensi yang cukup kuat. Tokh perbedaan-perbedaan itu sesungguhnya juga tidaklah terlalu mendasar. Apalagi NU sendiri sesungguhnya sangat toleran terhadap perbedaan itu. Mereka sudah terbiasa dengan pandangan berbagai imam madzhab, sehingga apa yang diintrodusir oleh Muhammadiyah sesungguhnya juga bukan dianggap hal baru. Jika ketika itu kegiatan dakwah dilakukan dengan hati-hati, ------tidak terasakan nuansa menang dan kalah, maka umat Islam tidak akan terpolarisasi sebagaimana yang terjadi sekarang ini, yang ternyata tidak mudah untuk diutuhkan kembali.

Semangat dan gerakan dakwah, menyampaikan risalah rasulullah, sebagaimana telah banyak dilakukan, baik oleh NU maupun Muhammadiyah adalah merupakan misi yang sangat terpuji dan mulia. Akan tetapi, menurut al Qur’an dan juga Hadits Nabi hal itu harus dilakukan dengan penuh hikmah, agar jangan sampai menimbulkan perasaan sakit hati, yang kemudian berujung terjadi perpecahan. Selain itu, apapun dalih yang digunakan, semestinya cara-cara dakwah tidak boleh mengganggu kesatuan dan persatuan umat Islam. Umat Islam harus tetap bersatu. Begitulah pesan al Qur’an maupun tauladan Rasulullah saw. Allahu a’lam
21.37 | 0 komentar | Read More

Kronologi Alam Semesta Dari Kacamata Sains

(Dr. Terry Mart, staf pengajar dan peneliti pada Jurusan Fisika FMIPA UI)
Sumber http://www.fisika.ui.ac.id/staf/tmart/universe.html

Penemuan radiasi latar belakang kosmik dalam bentuk gelombang mikro (Cosmic Microwave Background atau CMB) merupakan salah satu penemuan terpenting abad ini. Betapa tidak, penemuan ini telah mengubah pandangan modern manusia tentang alam semesta yang dihuninya. Meski fenomena pengembangan alam semesta telah lebih dulu diungkap oleh Edwin Hubble pada tahun 1929, penemuan CMB memperkuat dukungan pada teori Big Bang, suatu teori penciptaan alam semesta melalui ledakan maha dahsyat dari titik berukuran nol dengan kerapatan serta suhu tak berhingga tingginya. Ledakan ini telah menciptakan suatu kesetimbangan termal benda hitam (black body) di masa lampau yang fosilnya ternyata masih dapat teramati saat ini.

Benda hitam merupakan suatu idealisasi sistem tertutup yang memiliki kesetimbangan termal dengan distribusi intensitas radiasi berbentuk unik dan universal serta hanya bergantung pada temperatur sistem. Benda hitam sempurna tidak pernah eksis di permukaan bumi, namun karena diperkirakan hanya ada satu alam semesta (paling tidak yang berhasil diamati), maka alam semesta yang kita huni ini logis dianggap sebagai benda hitam sempurna.

Adalah Arno Penzias dan Robert Wilson yang telah berjasa menemukan CMB pertamakali pada tahun 1964 dalam bentuk derau (noise) radio yang pada saat itu sangat membingungkan mereka. Kedua ilmuwan tersebut bekerja di laboratorium Bell di New Jersey dengan sebuah teleskop radio ultrasensitif (dipandang saat itu) yang dirancang untuk menerima sinyal dari satelit. Teleskop tersebut menangkap derau yang berasal jauh dari luar angkasa dan, yang paling membingungkan kedua ilmuwan, sinyal tersebut tidak bergantung pada arah fokus teleskop serta tidak bergantung pada waktu pengamatan. Pengukuran yang mereka lakukan mengantar pada kesimpulan bahwa derau tersebut adalah radiasi gelombang mikro dengan panjang gelombang 7 centimeter yang sebenarnya (saat ini) dapat ditangkap oleh televisi biasa jika ditala pada kanal kosong. Untuk penemuan yang sangat menghebohkan ini Penzias dan Wilson dianugrahi hadiah Nobel pada tahun 1978.

Dari sifat isotropiknya wajar jika diyakini bahwa radiasi CMB berasal dari tempat yang sangat jauh di jagad raya. Namun bagaimana para ilmuwan dapat yakin bahwa radiasi ini merupakan fosil dari ledakan maha dahsyat di masa lampau saat alam semesta tercipta?

Lebih dari duapuluh tahun sebelum penemuan CMB, George Gamow, seorang profesor fisika pada George Washington University di Washington D.C., bersama dengan mahasiswanya mengusulkan teori penciptaan alam semesta melalui ledakan yang sangat dahsyat yang mereka sebut sebagai teori Big Bang. Dua orang mahasiswanya, Ralph Alpher dan Robert Herman, pada tahun 1949 kemudian memperkirakan bahwa temperatur rata-rata alam semesta saat ini sebagai konsekuensi dari ledakan besar di masa lalu serta berkembangnya alam semesta pada kisaran 5 derajat Kelvin (minus 268 derajat Celsius). Sayangnya mereka tidak sempat mengusulkan eksperimen dengan menggunakan teleskop radio, meski pada tahun 1963 dua ilmuwan Rusia sempat menanyakan penemuan Ed Ohm yang melaporkan pengukuran derau statik pada tingkat 3 Kelvin. Ohm sendiri tidak mampu memisahkan derau tadi dengan derau yang berasal dari peralatannya.

Lalu bagaimana hubungan antara derau statik gelombang mikro dengan temperatur alam semesta? Inilah kisah sukses fisika selain mekanika kuantum dan mekanika relativistik. Di dalam termodinamika, salah satu cabang fisika yang banyak membahas hubungan antara temperatur dan sifat suatu zat, dikenal hukum Wien yang menyatakan bahwa untuk distribusi radiasi benda hitam perkalian antara panjang gelombang radiasi berintensitas maksimum dengan temperaturnya ekivalen dengan bilangan 0,3. Pengukuran yang dilakukan oleh Penzias dan Wilson tidak persis tepat pada puncak distribusi, namun karena kegigihan dan keyakinan para ilmuwan, pengukuran-pengukuran yang dilakukan selama lebih dari dua dekade, hingga tahun 1991 dengan menggunakan satelit COBE, berhasil mengkonfirmasi distribusi radiasi benda hitam dari CMB dengan akurasi yang sangat mengesankan (lihat gambar 2). Dari distribusi tersebut diperoleh kesimpulan bahwa temperatur alam semesta saat ini, lebih dari 10 milyar tahun setelah Big Bang, adalah 2,726 Kelvin.

Kronologi Alam Semesta

Distribusi radiasi CMB meyakinkan ilmuwan bahwa jauh di masa lampau telah terjadi kesetimbangan termal di alam semesta. Karena alam semesta terus berkembang hingga kini, masuk akal jika temperatur saat itu diperkirakan sangat tinggi. Para ilmuwan menggunakan hukum-hukum fisika untuk memperkirakan sifat-sifat alam semesta di awal terciptanya, bahkan ekstrapolasi dapat dilakukan hingga mendekati Big Bang. Meski demikian, karena temperatur saat ledakan (pada usia 0 detik) sangat tinggi, menuju nilai tak berhingga, hukum-hukum fisika tidak lagi valid di sini. Dalam matematika keadaan seperti ini dinamakan keadaan singular. Karena matematika tidak dapat sepenuhnya berurusan dengan bilangan tak berhingga, hukum-hukum fisika yang diformulasikan dalam matematika tidak lagi memiliki arti pada kondisi singularitas. Pada awal terciptanya, alam semesta memiliki ukuran tak berhingga kecil (menuju nol) namun kerapatan materinya sangat tinggi. Baru setelah 10-43 detik (satu per sepuluh juta triliun triliun triliun detik) dari ledakan situasi jagad raya dapat diakses dengan menggunakan teori-teori fisika mutakhir. Diperkirakan pada saat itu temperatur jagad raya mencapai 1032 K atau sepuluh triliun triliun kali lebih tinggi dari temperatur inti matahari. Periode yang dimulai pada usia 0 hingga 10-43 detik dikenal sebagai periode (masa) Planck yang hingga saat ini masih merupakan misteri bagi sains. Para ilmuwan mengimpikan sebuah teori yang dapat menggabungkan teori kuantum dengan teori gravitasi yang diharapkan dapat menguak apa yang terjadi pada masa Planck. Teori yang dinamakan teori gravitasi kuantum ini tentulah sangat sulit mengingat bahwa domain kuantum (daerah dimana efek kuantum dominan) berukuran mikroskopik maksimal sebesar atom atau molekul, sedangkan gaya gravitasi terlihat superior pada skala planet atau galaksi. Meski demikian, usaha ke arah sana sudah banyak dilakukan, misalnya melalui gagasan teori Superstring yang mempostulasikan ruang dengan dimensi 10 atau 26 pada masa Planck. Dimensi-dimensi tersebut berkontraksi setelah masa Planck dan menyisakan hanya 3 dimensi ruang serta satu dimensi waktu saat ini.

Setelah masa Planck alam semesta memasuki masa Penggabungan Agung (Grand Unification). Pada masa ini semua gaya fundamental kecuali gaya gravitasi sama kuatnya. Saat itu alam semesta masih belum berisi apa-apa kecuali sup plasma dengan temperatur lebih dari seratus ribu triliun triliun Kelvin. Periode ini tidak berlangsung lama dan alam semesta mengalami inflasi (pengembangan secara cepat) yang diakhiri dengan pemisahan gaya lemah dan gaya elektromagnetik. Setelah kedua macam gaya tersebut terbedakan, sup plasma panas berubah menjadi sup elektron-quark beserta partikel-partikel pembawa gaya elektrolemah yaitu partikel W dan Z. Partikel-partikel tersebut eksis di alam semesta bersama anti partikel mereka yang jika bergabung akan bertransformasi menjadi radiasi dan sebaliknya radiasi yang ada dapat segera berubah menjadi partikel dan anti-partikel.

Seperseratus ribu detik setelah ledakan temperatur alam semesta turun menjadi 10 triliun Kelvin atau sekitar seribu kali lebih panas dari temperatur pusat matahari. Pada saat ini sup quark berkondensasi menjadi proton dan netron yang merupakan komponen dasar dari nukleus atau inti atom.

Sekitar tiga menit kemudian temperatur terus menurun menjadi satu milyar Kelvin. Energi kinetik yang dihasilkan temperatur sebesar ini sudah tidak mampu lagi menahan gaya nuklir kuat antara proton dan netron yang selanjutnya bergabung menjadi nucleus-nukleus ringan. Proses ini dinamakan sebagai proses nukleosintesis. Proton dan netron bergabung menjadi nukleus deuterium. Deuterium kemudian menangkap sebuah netron membentuk inti tritium. Selanjutnya Tritium bergabung dengan sebuah proton menjadi inti Helium. Proses ini berlanjut terus hingga mencapai inti atom Lithium, namun dengan peluang yang semakin kecil. Dengan demikian teori Big Bang meramalkan kelimpahan Hidrogen dan Helium di dalam alam ini. Konfirmasi ramalan ini diperoleh melalui spektrum bintang-bintang serta galaksi yang dapat diamati dari bumi.

Setelah 3 menit pertama berlalu tidak banyak perubahan yang terjadi kecuali temperatur terus menurun dan alam semesta semakin besar hingga usia jagad raya mencapai 300.000 tahun. Di usia ini alam semesta telah mendingin menjadi 3000 Kelvin, suatu kondisi temperatur yang masih mampu melelehkan kebanyakan logam yang kita kenal. Walaupun temperatur ini masih sangat tinggi, energi kinetik yang dimiliki oleh elektron tidak mampu lagi menahan gaya tarik menarik Coulomb antara elektron dan nukleus. Elektron kemudian bergabung dengan nukleus membentuk atom sehingga seluruh sup plasma tadi akhirnya berubah menjadi atom-atom. Mulai saat ini radiasi tidak lagi bertransformasi menjadi partikel dan anti-partikel, sehingga dikatakan bahwa alam semesta mulai terlihat transparan oleh radiasi. Radiasi foton selanjutnya dapat bergerak bebas bersama mengembangnya alam semesta. Dengan demikian, radiasi CMB yang teramati oleh para ilmuwan adalah fosil radiasi yang berasal dari 300.000 tahun setelah terjadinya Big Bang.

Dalam beberapa jam setelah Big Bang pembentukan Helium serta elemen-elemen ringan lainnya berhenti. Alam semesta terus berkembang dan mendingin, namun dibeberapa lokasi yang memiliki kerapatan jauh lebih besar dibandingkan di tempat lain proses pengembangan tersebut agak lambat akibat gaya tarik menarik gravitasi yang relatif lebih besar. Bahkan di tempat-tempat tertentu di alam semesta proses pengembangan berhenti sama sekali dan elemen-elemen yang ada di tempat itu mulai merapat. Karena gaya gravitasi semakin bertambah, gas-gas Hidrogen dan Helium mulai berrotasi untuk mengimbangi tarikan gravitasi. Proses ini selanjutnya melahirkan galaksi-galaksi yang berputar dan memiliki berbagai macam bentuk seperti cakram dan elips, bergantung pada kecepatan rotasi serta gaya gravitasinya.

Selanjutnya gas-gas Hidrogen dan Helium dalam galaksi akan pecah menjadi awan-awan yang lebih kecil dan juga mengalami proses kontraksi karena masing-masing memiliki gaya gravitasi sendiri. Karena atom-atom di dalam awan-awan tersebut saling bertumbukan, tarikan gravitasi mengakibatkan tekanan bertambah dan temperatur terus meningkat yang pada akhirnya sanggup untuk menyulut reaksi nuklir fusi. Reaksi ini akan mengubah Hidrogen menjadi Helium dan berlangsung relatif lama karena persediaan Hidrogen yang berlimpah dan terjadi keseimbangan antara gaya gravitasi dengan gaya ledakan nuklir. Helium kemudian diubah menjadi elemen-elemen yang lebih berat melalui proses fusi hingga menjadi Karbon dan Oksigen. Tahapan selanjutnya menghasilkan bintang-bintang di dalam galaksi yang sebagian meledak sambil melemparkan bahan bakar untuk membentuk bintang-bintang generasi baru. Matahari kita adalah salah satu contoh dari bintang jenis generasi baru ini. Sebagian kecil pecahan ledakan yang mengandung element-elemen lebih berat tidak lagi sanggup untuk menyalakan reaksi fusi nuklir karena elemen-elemennya relatif sudah stabil dan temperaturnya tidak cukup tinggi. Bagian ini akhirnya membentuk planet-planet yang mengorbit bintang seperti bumi kita yang mengorbit matahari.

Pada saat bumi terbentuk, sekitar 5 milyar tahun yang lalu, temperaturnya sangat tinggi dan tidak memiliki atmosfir. Setelah agak lama barulah temperatur bumi menurun dan atmosfir mulai terbentuk karena adanya emisi gas dari batu-batuan di atas permukaan bumi. Namun, atmosfir pertama ini bukanlah atmosfir yang dapat mendukung kehidupan seperti saat ini, karena atmosfir bumi mula-mula terdiri dari gas-gas beracun seperti Hidrogen Sulfida. Untungnya beberapa makhluk primitif yang ada saat itu membutuhkan gas-gas tersebut untuk bernafas dan menghasilkan Oksigen sebagai gas buangan ke permukaan bumi, sehingga permukaan bumi akhirnya dipenuhi oleh gas Oksigen. Karena gas Oksigen sendiri merupakan racun bagi makhluk primitif ini, sebagian besar dari mereka akhirnya punah secara alami, sedangkan sebagian lagi dapat menyesuaikan diri dengan mengkonsumsi Oksigen sebagai kebutuhan hidupnya.

Masalah yang Dihadapi Teori Big Bang

Teori Big Bang standar (Standard Big Bang atau SBB) berhasil membangun hubungan antara jarak bintang dengan besar pergesaran merah yang teramati, serta dapat menjelaskan berlimpahnya elemen-elemen ringan seperti Helium, Deuterium, dan Lithium. Untuk menjelaskan fenomena-fenomena tersebut SBB hanya memerlukan satu konstanta sebagai input yaitu rasio antara kerapatan baryon dengan kerapatan foton di alam semesta saat ini. Namun yang paling penting sekali adalah SBB berhasil meramalkan keberadaan distribusi radiasi benda hitam dari CMB yang berhasil dikonfirmasi dengan akurasi yang sangat tinggi.

Di balik semua kesuksesan itu teori SBB ternyata memiliki cacat. Teori SBB tidak dapat menjelaskan mengapa radiasi CMB sangat isotropik. SBB juga menghadapi masalah yang dikenal sebagai problem horizon, yaitu jarak maksimal yang dapat ditempuh cahaya setelah ledakan jauh lebih kecil dibandingkan dengan jarak gelombang mikro dari foton yang teramati pada temperatur yang sama (dengan kata lain, ukuran alam semesta pada saat itu yang terlihat dari masa sekarang jauh lebih besar dari ukuran yang dapat ditempuh cahaya setelah terjadinya Big Bang). Disamping itu, bagi teori SBB fenomena alam semesta yang cenderung flat (fenomena yang memperlihatkan kecenderungan alam semesta untuk terus berkembang) juga masih merupakan misteri. Problem lain adalah SBB secara internal tidak konsisten karena SBB bersandar pada asumsi bahwa materi merupakan zat alir ideal atau fluida klasik, padahal semua ilmuwan tahu bahwa pada temperatur sangat tinggi penjelasan materi sebagai gas ideal klasik tidak lagi valid.

Karena Teori Medan Quantum (Quantum Field Theory atau QFT) merupakan satu-satunya teori yang berlaku pada energi (temperatur) sangat tinggi, maka solusi problem terakhir adalah melalui modifikasi SBB dengan QFT. Masuknya QFT pada kosmologi Big Bang ternyata memberi jalan pada penemuan skenario inflasi alam semesta yang mempostulatkan bahwa pada suatu masa alam semesta mengalami pengembangan secara eksponensial. Pada masa ini energi materi disimpan dalam bentuk lain dan dilepas sebagai energi termal di akhir proses inflasi.

Skenario inflasi tentu saja dapat menyelesaikan problem horizon karena ukuran alam semesta setelah inflasi konsisten dengan kerucut cahaya masa lampau (ukuran alam semesta di masa lampau dilihat dari masa sekarang). Selain itu skenario inflasi juga dapat menyelesaikan masalah flatness karena pada masa inflasi entropi semesta bertambah dengan faktor yang sangat besar yang pada akhirnya mendorong alam semesta untuk mengambil bentuk flat. Pembuktian secara akurat diperoleh dengan menggunakan persamaan Friedmann-Robertson-Walker, yang merupakan kasus khusus dari persamaan Einstein dalam teori relativitas umum.

Masalah Pada Saat Penciptaan

Mungkin, masalah yang paling fundamental dalam teori Big Bang adalah masalah penciptaan atau pada saat alam semesta berusia 0 detik. Seperti sudah dijelaskan di atas, pada saat itu teori Big Bang meramalkan kondisi singularitas yang tidak dapat diakses dengan teori fisika semutakhir apa pun. Namun, kalau pun kita mengabaikan kondisi ini, teori penciptaan alam semesta tampaknya tidak dapat diterima oleh fisika karena menyalahi aturan fisika yang paling fundamental, kekekalan energi. Hukum kekekalan energi merupakan dasar fisika dan belum pernah ada bukti-bukti eksperimen eksplisit bahwa hukum kekekalan energi ini dilanggar. Jika pada saat sebelum alam semesta tercipta tidak terdapat apa-apa sedangkan saat ini kita dapat mengamati alam semesta yang maha luas, maka hukum kekekalan energi telah dilanggar sebesar massa semesta dikalikan dengan kuadrat kecepatan cahaya, E = mc2 , sesuai dengan teori Einstein. Di manakah letak solusinya?

Sebagian ilmuwan berpendapat bahwa energi total alam semesta tetap nol. Energi yang berasal dari massa alam semesta adalah energi positif, sedangkan energi yang mengikat alam semesta akibat gaya tarik menarik gravitasi yang dialami oleh setiap partikel merupakan energi negatif. Kedua jenis energi tersebut saling menghilangkan, sehingga energi total semesta tetap nol sesuai dengan kondisi sebelum alam semesta diciptakan. Pendapat ini juga mendukung adanya materi yang tidak terdeteksi yang tersebar di alam semesta yang disebut materi gelap (dark matter).

Untuk menjawab masalah penciptaan materi dari keadaan ‘tidak ada’ menjadi ‘ada’ ilmuwan berpaling pada teori kuantum. Di dalam teori kuantum keadaan ‘tidak ada’ ini dikenal dengan istilah vacuum, suatu keadaan yang ternyata tidak kosong sama sekali namun terdiri dari dinamika penciptaan dan pemusnahan partikel serta anti-partikel dalam waktu yang sangat singkat. Mengapa partikel dan anti-partikel dapat diciptakan dari sesuatu yang tidak ada dan keduanya dapat dimusnahkan tanpa ada bukti sisa radiasi anihilasi? Jawabannya adalah melalui ketidakpastian Heisenberg yang menyatakan bahwa ketidakpastian pengukuran energi berbanding terbalik terhadap ketidakpastian waktu pengukuran dengan konstanta Planck sebagai konstanta pembanding. Ketidakpastian Heisenberg secara implisit memperbolehkan pelanggaran energi dalam suatu sistem asalkan waktu pelanggaran sangat singkat, semakin besar pelanggaran energi semakin singkat waktu yang diperbolehkan. Dengan demikian keadaan vacuum terdiri dari lautan partikel dan anti-partikel yang eksis dan musnah dalam waktu sangat singkat. Fluktuasi vacuum ini juga mengakibatkan black hole (lubang hitam) bersifat tidak ‘benar-benar hitam’ karena ia dapat menarik partikel sambil meradiasikan anti-partikel dari dalam vacuum.

Setelah terjadinya Big Bang jumlah partikel dan anti-partikel sama banyaknya. Keduanya dapat bergabung menjadi radiasi dan sebaliknya radiasi dapat menghasilkan pasangan partikel dan anti-partikel. Mengapa saat ini yang teramati di alam semesta hanyalah materi, atau dengan kata lain ke mana perginya anti-materi?

Eksperimen dan teori fisika telah berhasil membuktikan bahwa alam semesta beserta isinya memperlihatkan sifat simetri dengan cacat yang sangat kecil. Pada saat terjadi kesetimbangan termal antara pasangan partikel dan anti-partikel dengan radiasi, tidak semua proton beranihilasi dengan anti-proton dan sebaliknya tidak semua radiasi menghasilkan pasangan partikel dan anti-partikel. Cacat simetri yang sangat kecil ini akhirnya meninggalkan lebih banyak materi dibandingkan dengan anti-materi, sehingga alam semesta yang terlihat sekarang disusun sepenuhnya oleh materi. Beberapa jenis anti-partikel yang teramati di ruang angkasa diperkirakan berasal dari reaksi nuklir yang berasal dari bintang-bintang tertentu.

Nasib Alam Semesta di Masa Mendatang

Jauh sebelum CMB terdeteksi oleh Penzias dan Wilson, seorang ilmuwan Rusia bernama Alexander Friedmann mencatat kekeliruan Einstein pada persamaan relativitas umumnya. Sementara Einstein dan para fisikawan lain sibuk memodifikasi persamaan gravitasi untuk membuat alam semesta bersifat statik, Friedmann mengajukan dua asumsi sederhana tentang alam semesta. Pertama: alam semesta terlihat sama ke arah mana pun kita memandang. Kedua: hal tersebut benar dari mana pun kita memandang alam semesta. Untuk skala manusia tentu saja asumsi ini terlihat terlalu ceroboh, namun untuk skala milyaran galaksi simulasi-simulasi komputer saat ini memperlihatkan kebenarannya. Dari kedua asumsi tersebut Friedmann memperlihatkan bahwa alam semesta haruslah berkembang. Bahkan pada tahun 1922 ia dapat meramalkan secara akurat apa yang akhirnya ditemukan oleh Hubble pada tahun 1928.

Dalam pemikiran Friedmann ada tiga kemungkinan (model) yang akan terjadi pada alam semesta di masa mendatang. Kemungkinan pertama adalah alam semesta bersifat tertutup (closed universe). Kemungkinan ini terjadi jika gaya gravitasi yang dihimpun oleh semua galaksi relatif sangat kuat, sehingga mampu untuk menekuk ruang (space) menjadi bentuk seperti permukaan sebuah bola jika kita bayangkan alam semesta hanya terdiri dari dua dimensi. Untuk model ini alam semesta akan berhenti berkembang pada suatu masa dan gaya gravitasi akan kembali menyatukan semua galaksi menuju ke satu titik. Apa yang terjadi kemudian adalah kehancuran semesta yang dikenal dengan istilah Big Crunch atau kebalikan dari Big Bang.

Kemungkinan kedua adalah gaya gravitasi terlalu lemah untuk mengatasi proses pengembangan alam semesta sehingga alam semesta akan terus menerus berkembang dengan cepat dan selamanya.

Kemungkinan yang terakhir akan terjadi jika proses pengembangan alam semesta tidak terlalu cepat namun hanya cukup untuk mengeliminasi gaya gravitasi, sehingga alam semesta berkembang menuju ukuran tertentu dan kecepatan pengembangannya berkurang sedikit demi sedikit menuju nol. Pada kasus ini alam semesta dikatakan bersifat flat.

Dari ketida model tersebut mana yang paling mungkin menurut para ilmuwan? Karena peluang untuk setiap model sangat bergantung pada laju berkembangnya semesta serta besar gaya gravitasi yang dimilikinya, maka informasi tentang kerapatan rata-rata alam semesta sangat menentukan. Jika kerapatan rata-rata ini lebih kecil dari suatu nilai kritis maka alam semesta akan terus berkembang untuk selamanya. Namun jika sebaliknya maka kehancuran alam semesta akan terjadi melalui proses Big Crunch.

Hingga saat ini hasil pengukuran dan perhitungan kebanyakan mengarah pada nilai kritis yang berarti bahwa alam semesta cenderung untuk bersifat flat. Meski demikian, banyak ketidakpastian yang harus diperhitungkan para ilmuwan. Salah satu dari yang paling membingungkan para ilmuwan adalah pada pengukuran konstanta Hubble, suatu konstanta yang menghubungkan antara jarak bumi-bintang dengan pergeseran merah (red shift) bintang tersebut. Konstanta Hubble yang banyak diyakini oleh para astronom saat ini menghasilkan usia alam semesta pada kerapatan kritis sekitar 10 milyar tahun. Kontrasnya, pengukuran memperlihatkan bahwa usia bintang tertua dalam galaksi kita paling tidak telah 14 milyar tahun. Wajar saja jika perdebatan yang sangat sengit masih mewarnai masalah ini.

Bagi kita sendiri, sebagai manusia yang hidup di masa kini, model mana yang mungkin terjadi tidak akan menjadi masalah. Meski alam semesta keesokan hari mulai mengkerut menuju kehancuran, waktu yang dibutuhkan tentulah paling tidak 10 milyar tahun lagi. Pada saat itu tentu saja seluruh manusia dan peradabannya di permukaan bumi telah lama punah karena matahari sudah kehabisan bahan bakar. Kecuali, seperti kata Stephen Hawking dalam bukunya A Brief History of Time, jika manusia sudah mengkoloni tatasurya atau galaksi-galaksi lain yang masih memungkinkan berjalannya kehidupan. Jika kasus terakhir ini terjadi maka manusia-manusia di akhir zaman akan dapat “menikmati” perubahan warna langit menjadi merah lalu membara dan terang benderang karena peningkatan temperatur menuju ke tak hingga.

Apa yang akan terjadi setelah Big Crunch tidak ada yang tahu, karena apa yang terjadi setelah keadaan singularitas tidak dapat diprediksi dengan menggunakan pengetahuan manusia saat ini. Namun jika alam semesta ini terus berkembang, maka ia akan menuju ke temperatur nol absolut. Alam semesta akan terus menerus mendingin dan mati karena tidak ada lagi proses transfer energi yang merupakan prinsip dasar dari kehidupan

21.35 | 0 komentar | Read More

Muhammadiyah vs NU : Siapa tradisional, siapa modern [?]

PRAKATA

Semacam Biografi Islam[ku]

Yang menulis postingan ini (Saya, Herianto) menjalani pendidikan dasar (SD) dan ibtidaiyah di sekolah berbasis NU. Pagi SD, siangnya ibtidaiyah di Lembaga Pendidikan berlabel Al-jami’atul Washliyah yang disebut berbasis NU tadi. Sebenarnya [mnurut saya sekarang, CMIIW] lembaga pendidikan ini tidak benar2 turunan/cabang dari NU, tapi keberpihakan terhadap mazhab Syafi’i dan kecendrungan membiarkan (tak meneruskan/menyempurnakan) bekas jejak (marhalah) dakwah “Wali Songo“, membuat saya tergoda untuk memasukkan Lembaga Pendidikan ini ke kelompok NU (NU like, sekali lagi CMIIW). Lalu pendidikan tingkat SLTP saya jalani di sekolah Muhammadiyah. Kalo ini saya yakin benar Muhammadiyah-nya, makanya tidak pake istilah “berbasis“ Muhammadiyah. Seperti yg kita ketahui, Muhammadiyah tidak menyandarkan diri ke salah-satu Mazhab Fikih yang ada, walaupun secara tersirat [menurut saya] kecondongan itu ada juga (ke Mazhab Maliki atau Hanafi ya? CMIIW). Lalu pendidikan selanjutnya (SLTA, Sarjana, Pascasarjana) saya ikuti di sekolah2 umum/sekuler (tidak berbasis agama).

Gejolak

Ada gejolak yang “tak nikmat“ yg saya rasakan di masa2 awal perkembangan pemahaman keagamaan (di sekitar usia 6 s/d 15 tahun). Ini berkaitan dengan perbedaan faham ke-“NU“-an Al-jami’atul Washliyah dan Muhammadiyah. Ada konflik, debat [kusir], saling sikut[-sikat], bahkan di tingkat grace root “grass root” terjadi aktivitas berantem alias tonjok2 an antar pendukung masing2. :-(

Kekaguman dan Kebencian

Sampe sekarang (alhamdulillah) saya masih mudah mengingat guru2 [agama] yg saya kagumi di masa-masa itu seperti berikut (sambil mengenang) : [Alm] Mu’allim Bajolli/Panusunan (pengajaran nahu-syaraf ustadz ini sampe sekarang masih mbekas, insya Allah), Mu’allim Husein (sekitar sebulan lalu di walimahan adik ktemu ustadz ini, sudah puluhan tahun tidak bertatap muka, subhanaLlah ustadz tidak lupa), Mua’llim/ustadz Yunus (Beliau ini dulunya termasuk ustadz muda, sekarang kabarnya sudah jadi Pengusaha sukses dan Politikus kawakan dari PPP di Sumut, masih dakwah kan ustadz ?), Mua’llim/ustadz Adek (Beliau ini juga di masa itu masuk kelompok ustadz muda, subhanaLlah ustadz ini bertahan/istiqamah di Sekolah lama saya itu sampe sekarang), dan [alm] bapak Yauman BY (Bapak ini guru sekaligus paman saya, “Ma’af maketek/keluarga, saya gak sempat menghadiri pemakaman itu, semoga Allah melapangkan peristirahatan dan menerima dengan ridha-NYA. saya sudah menerima jejak tulisan tangan langsung maketek tentang Islam dan Muhammadiyah yg belum sempat terpublikasikan itu). Dari yang tersebut di atas yaitu Mu’allim Panusunan, Mu’allim Husein, Mu’allim Yunus dan Mu’allim Adek adalah ustadz-ustadz dari pendidikan Al-jami’atul Washliyah (NU like), sedangkan bapak Yauman BY dari pendidikan Muhammadiyah. Kenapa lebih banyak mencantumkan (baca:mengagumi) ustadz-ustadz yang dari non Muhammadiyah, padahal pemikiran antum sekarang lebih dekat ke Muhammadiyah ? Jawab saya,“ Karena saya belajar di Pendidikan Al-jami’atul washliyah (NU like) tersebut secara formal bisa dikatakan terjalani selama 12 tahun (6 tahun paralel, SD+ibtidaiyah), sedangkan di Muhammadiyah hanya 3 tahun formal.

Tentu ada bahkan lebih banyak lagi mu’allim/ustadz/guru yang saya pantas kagumi di masa-masa itu. Tapi katakanlah, yang tersebut di atas adalah yang lebih membekas.

Di masa-masa ini terjadi kontradiksi antara kekaguman dan kebencian yang menimbulkan gejolak pribadi saya atas ’pemahaman’ tentang Islam. Saya (Herianto muda) seperti dipaksa (waktu itu) untuk memahami segala yang terjadi dengan arif. Tapi saya gagal. Fenomena gontok2 an antara 2 (dua) kelompok pemahaman itu (Alwashliyah vs Muhammadiyah) menoreh rasa kebencian khusus. Benci pada mereka2 yg bertikai “faham“.

Sayangnya kebencian itu tidak tersalurkan secara normal. Yang terjadi adalah saya jadi membenci apa pun formalitas bentuk implementasi Islam (katakanlah seperti jilbab, janggut, jidat istilah anak2 sekarang). Di tatapan mata saya semua itu seperti ”kemunafikan”. Apalagi setelah itu saya masuk ke SLTA sekuler (STM Negeri Pematangsiantar, Negeri Batak), dimana komunitas non muslim (di tempat itu) lebih berkuasa. Opini2 negatif tentang Islam yang digulirkan teman2 non muslim di sana, ditambah dengan kenangan ketidak-akuran antar kelompok Islam sendiri, cukuplah menjadi dalih bagi saya untuk menggemari pemahaman (buku2) sekuler yang sama sekali tidak meng-kaitkan pembahasan apa pun dengan masalah2 keagamaan. Untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan tentang ‘moral’ dan pengembangan diri, saya hanya mau membaca (kebetulan hobinya membaca nih) buku-buku yg tidak mengkaitkan pembahasannya dengan agama. Bagi saya agama (waktu itu) adalah, BUSYET … Pencipta “konflik” [?]. Astaghfirullah…

PEMBAHASAN

Bukan Waktunya

Pesatnya perkembangan (penyebaran) pemahaman/pemikiran keagamaan (Islam) akhir-akhir ini sebenarnya [semestinya] menyiratkan satu kesimpulan, bahwa bukan saatnya lagi menghadapkan face to face antara : Muhammadiyah dan NU. Kenapa ? Karena [menurut saya, merujuk pada fiqul waqiyah] permasalahan nyata ummat [Islam] saat ini [kontemporer] yaitu tentang ketertinggalan ummat dalam banyak hal baik di pengamalan ajaran Islam itu sendiri maupun kancahnya di kehidupan ini, jauh lebih prioritas untuk dihadapi bersama, ktimbang ribut2 [misal semacam debat kusir apalagi debat kasar] yang tidak jelas manfaat dan penyelesaiannya.

Lalu Kenapa Judulnya ?

Ada satu hipotesa yang saya setujui yang menyatakan bahwa : pada suatu ketika setiap kelompok (pemikiran, jema’ah, gerakan) ummat yang ada saat ini akan mencapai satu titik kesimpulan (wasilah,manhaj) yg sama dari sejumlah perbedaan yang [masih] mereka miliki saat ini. Hipotesa ini [menurut saya] didukung oleh perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat yang membuat ruang dialog (fasilitas saling pengaruh) semakin nyata, dekat dan meng-global.

Postingan ini hendak memperlihatkan bahwa batas-batas perbedaan antara Muhammadiyah dan NU (dalam hal gerakan pemikiran) semakin tak kentara, yang sekaligus dapat jadi rujukan dan/atau bagian fakta awal atas hipotesis di atas.

Muhammadiyah vs NU : Siapa modern, siapa yang kolot ?

Dahulu muhammadiyah dikenal sebagai organisasi (gerakan) Islam yang lebih modern ketimbang NU yang disebut2 organisasi Islam Tradisional. Ini sering dijadikan premis yang [kadangkala] dimanfaatkan oleh teman2 Muhammadiyah untuk memperlihatkan bahwa kelompoknya lebih baik (baca : lebih maju/modern). Kenapa ? Karena Muhammadiyah merasa lebih menggunakan pemahaman terbaru dalam hal pemikiran keagamaan [Islam] yang tidak condong ke mazhab tertentu (Entah kenapa sikap netral ini dahulu menjadi dianggap pilihan orang2 modern) dan lebih membuka pintu ijtihad (peran akal) di dalam fatwa2 keagamaannya. Lalu NU, kesan dominasi para Kiai (teokrat ?) dan optimalnya penggunaan kitab kuning (warisan ulama masa lalu) membuat kelompok ini wajar dimasukkan ke kelompok tradisional waktu itu.

Lalu apakah dikotomi seperti ini sekarang masih relavan ?

Ketika istilah Islam kontekstual diperkenalkan, dikotomi seperti ini mulai mencair. Fakta dan sejumlah kajian justru memperlihatkan bahwa Islam model NU jauh lebih kontekstual dibanding Islam model Muhammadiyah, yang justru bisa saja disebut lebih literal. Lalu ketika aliran kontekstual dikait2kan dengan suatu pemahaman yang modern dan literal dianggap sebagai pemahaman yang sifatnya ketertinggalan (kuno), maka dikotomi di atas menjadi berbalik. Muhammadiyah menjadi tradisional dan NU justru yang modern. Fenomena keterbalikan skor ini menjadi bertambah tajam ketika orang2 NU mengaku bahwa Islamnya adalah Islam substantif dan yang lain [kbanyakan] Islamnya masih Islam simbolik. Akibatnya bertambahlah “kecongkaan“ atas “pengakuan” ke-modern-an si NU. Ini wajar karena akibat dari julukan kekolotan (tradisional) sebelumnya membuat keterperanjatan mereka atas “titel baru“ modern itu membentuk sinyal “impuls“.

Selanjutnya ketika aliran dengan klasifikasi modern dianggap sebagai sesuatu yang lebih baik, maka sejumlah anak2 muda masa kini mulai mengalihkan perhatiannya ke Islam model NU. Istilah mereka Islam yang lebih meng-Indonesia dan tidak sok kearab-araban. Kelompok anak2 muda dari NU sendiri akhirnya membentuk grup (karena ternyata sebagian kiai NU merasa terusik dengan gebrakan mreka) yang [tentu saja] demi optimalnya gerakan pemahaman mereka lalu mempopulerkan istilah : Islam Liberal. Secara struktural, gerakan ini berlabel : JIL. Teman2 lain ada yang mem-plesetkan ini dengan kepanjangan : Jaringan Iblis Liberal. Ada benarnya sih, karena akibat dangkalnya kedalaman akal2 an sebagian dari mereka, iblis pun menjadi lebih mudah memainkan perannya. Yah…, dari sini jadi ketauan nih aliran pemikiran saya. Tapi kenapa ? Berikut alasannya.

Kontekstual vs Literal

Pada akhirnya pemilik postingan ini harus memperlihatkan pijakannya. Netral ternyata tak mesti dikaitkan dengan kebaikan apalagi pilihan modern. Bukankah prilaku “Bunglon” dan “Netral” seringkali memperlihatkan hasil yang sama, yaitu : fenomena “cari aman”.

Begini,

Ada dua kelompok ekstrim dalam hal ini. Ada yang ekstrim kontekstual dan ada yang ekstrim literal. Gerakan Islam Liberal adalah representasi dari ekstrim kontekstual, lalu teman2 yang menyebut dirinya dengan pengikut Salafy adalah representasi dari Islam literal. Biasanya para pendukung Islam liberal protes bahwa tidak semua mereka dominan (murni) di gerakan kontekstual, sebaliknya justru jarang sekali teman2 Salafy yang protes tentang tuduhan terhadap ke-literal-an mereka. Kenapa ? Karena pada umumnya mereka tidak mau tau dengan istilah literal tersebut, apalagi [mnurut mereka] tidak ada rujukannya dari ulama2 masa lalu (as-salaf) yang mereka “kultuskan”.

Mengacu ke hipotesis tersebut di atas, kedua kelompok ini pun [dihipotesa] suatu ketika akan “keluar” dari pemahaman ekstrimnya masing2, lalu mencapai satu titik “syar’i” bersama, yaitu terjadinya : konvergensi antara metoda kontekstual dan literal.

Manfaat Kebebasan (Liberal)

Kebebasan semestinya bermanfaat, tetapi ternyata kbanyakan dimanfaatkan. Hakekat kelompok liberal sesungguhnya bukan masalah kontekstual semata, ilham dari gerakan mereka tentu seperti dari rujukan namanya : liberal (bebas). Entah darimana asal-muasalnya, mereka2 yang ekstrim dari kelompok ini menjadi menafikan kepentingan amar ma’ruf nahi munkar. Istilah-istilah seperti : Kebenaran adalah milik Tuhan, sesama manusia jangan mem-vonis, Siapa yang tahu batas akal, dan sebagainya, dan sebagainya, sering dijadikan dalih bahkan larangan bagi orang lain untuk berdakwah (amar ma’ruf nahi munkar). Mulanya mereka2 ini sekedar melarang (menyebar opini negatif) dakwah dengan kekerasan, lama kelamaan mereka2 yg ekstrim dari kelompok ini juga mencemo’oh dakwah dialogis, terutama ktika ketersudutan “vonis-syar’i” tak mampu dilawannya dengan argumen akal yang mengaku tak tahu batasnya itu.

Perhatikan bahwa postingan ini berakhir dengan melupakan tema dikotomi : Muhammadiyah vs NU di atas.

Pengakhiran

[1] Muhammadiyah dan NU adalah 2 (dua) kelompok/organisasi Islam terbesar di negeri ini, kemudian belakangan muncul juga kelompok lain dalam bentuk jema’ah dan/atau gerakan. Citra positifnya adalah mereka bekerja, sedangkan citra negatifnya adalah : adanya fenomena saling serang/melemahkan.

Munculnya kelompok2 lain di luar Muhammadiyah dan NU di negeri ini semakin mengukuhkan (mempertajam) citra positif dan negatif di atas.

Kriteria kbaikan dalam hal ini [tentu] adalah seberapa banyak amal shaleh yang sempat dilakukan (fastabiqul khairat) dan seberapa mau kelompok2 itu bkerja sama.

Bersikap “Netral” bisa saja baik, tapi kalo tanpa amal [shaleh] dan sekedar mencari aman, tentu gugurlah kbaikan itu. Banyak fakta membuktikan, bahwa sulit sekali beramal-shaleh dengan optimal tanpa kerja-sama atau tanpa keberadaan kelompok struktural tersebut.

[2] Dominan berpikir semata (minim kerja) akan membuat keberadaan kita sia-sia, sebaliknya dominan bekerja semata (minim pikir) akan membuat kita kelihatan “dungu” di kerja-kerja itu. Yang pertama tersebut, sepertinya mirip dengan prilaku “ekstrim kontekstual”, sedangkan yang kedua terkesan merupakan prilaku “ekstrim literal”.

[3] Lupakan ketajaman perbedaan di dikotomi : Muhammadiyah vs NU. Ada permasalahan akbar yang lebih urgen dikedepankan. Apa itu? Kebodohan dan ketertinggalan ummat.

Dengarlah caci maki ini,”Ummat [Islam] kebanyakan luar biasa bodoh2 nya”. Puas…, puas ?!!!

:-)

21.34 | 0 komentar | Read More

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...