Pagi hari yang sibuk adalah
hal biasa yang dialami oleh para karyawan khususnya di daerah perkotaan.
Lalu lintas yang macet membuat sedikit waktu adalah hal berharga agar
tidak terlambat sampai di kantor. Akibatnya, karena tergesa-gesa, banyak
orang yang pergi ke kantor tanpa sarapan. Ada beberapa
alasan mengapa seseorang tidak memulai harinya dengan sarapan. Atau ada
juga yang menganggap makan pagi atau sarapan kurang penting, bahkan
merupakan salah satu cara untuk mengurangi berat badan dengan mengurangi
masuknya makanan di pagi hari. Sebenarnya, apakah memang penting untuk
mengawali hari dengan sarapan? Bagaimana menyiasati agar Anda dapat
secara rutin melakukan sarapan? Apa menu sarapan yang sehat untuk tubuh?
Manfaat Sarapan
Sarapan atau makan pagi penting untuk dilakukan. Alasannya karena saat tidur selama kurang lebih 8 jam tubuh kita tidak ada makanan yang masuk dalam tubuh sedangkan aktivitas seperti bernafas, bergerak atau aktivitas ringan lain tetap berjalan. Akibatnya kadar gula dalam tubuh sangat rendah. Sedangkan pagi hari aktivitas fisik mulai berjalan, seperti melakukan perjalanan ke kantor, berpikir atau perlunya konsentrasi agar dapat melakukan kegiatan dengan baik. Semua ini memerlukan adanya energi dan energi didapatkan dari makanan yang disantap.
Dengan menyantap makanan yang baik, akan membuat tubuh akan merasa kenyang dan akan membangkitkan semangat untuk melakukan aktivitas. Anda tidak akan merasa lesu atau disibukkan oleh perut yang kelaparan. Sarapan yang sehat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Secara emosi, sarapan dapat menjadi tempat berkumpulnya seluruh anggota keluarga, saling bercerita, berkomunikasi dan mendekatkan diri secara emosi. Ini merupakan hal yang baik untuk menciptakan keluarga yang harmonis.
Mengapa Tidak Sarapan?
Tetapi, walau menyadari pentingnya sarapan. Ada orang yang merasa enggan melakukannya karena beberapa alasan. Misalnya:
Menu Sarapan
Sarapan sudah dilakukan setiap hari. Tetapi, apakah menu makan pagi Anda sudah sehat? Banyaknya kalori yang sebaiknya masuk dalam tubuh kita waktu sarapan adalah sebanyak 300-400 kalori. Makanan yang dianjurkan untuk sarapan adalah menu yang cukup gizinya, menu yang sesuai dengan “Empat Sehat Lima Sempurna”, yang 3 diantaranya adalah terdiri dari karbohidrat, protein, susu, sereal. Pilihan lain adalah dengan minum jus buah, 2 porsi buah besar, susu atau susu rendah lemak.
Karena waktu yang hanya sedikit, para karyawan sering sarapan setelah sampai di kantor. Sisi negatif dari membeli makanan adalah kita tidak tahu sampai sejauh mana kebersihan makanan tersebut. Untuk menghindari penyakit akibat makanan yang kotor, upayakan untuk memilih mengkonsumsi makanan yang sehat yang mengandung kandungan gizi yang cukup. Pilih makanan dalam kemasan yang tertutup agar dapat dipastikan makanan tersebut tidak dihinggapi lalat atau nyamuk yang membawa bibit peyakit.
Upayakan juga untuk menghindari makanan yang kurang sehat atau yang berminyak di menu sarapan yang dibeli. Misalnya Anda dapat menghindari mengkonsumsi jeroan saat bersantap bubur. Hindari santan saat menikmati bubur kacang hijau, hindari kerupuk saat bersantap nasi atau saat makan ketoprak. Tetapi, jangan lupa untuk tidak membiasakan diri dengan bersantap gorengan sebagai menu sarapan pagi karena kalori yang tinggi dan penggunaan minyak goreng yang kurang baik.
Kini, tidak ada alasan lagi untuk memulai hari tanpa sarapan karena ternyata ada banyak manfaat yang bisa didapat bila kita sarapan sehat secara rutin. Hal ini juga dapat dilatih pada anak-anak agar mereka terbiasa untuk sarapan yang akan memberikan energi bagi mereka untuk mengikuti kegiatan sekolah yang padat, membantunya berkonsentrasi dan memahami pelajaran yang diberikan. Maka, upayakan untuk menyediakan menu sarapan yang sehat dan lezat yang akan dinikmati seluruh anggota keluarga.
Source: kumpulan.info
https://id-id.facebook.com/notes/konsul-dokter/inilah-alasan-kenapa-kita-harus-sarapan-pagi-/10150166338466276
Manfaat Sarapan
Sarapan atau makan pagi penting untuk dilakukan. Alasannya karena saat tidur selama kurang lebih 8 jam tubuh kita tidak ada makanan yang masuk dalam tubuh sedangkan aktivitas seperti bernafas, bergerak atau aktivitas ringan lain tetap berjalan. Akibatnya kadar gula dalam tubuh sangat rendah. Sedangkan pagi hari aktivitas fisik mulai berjalan, seperti melakukan perjalanan ke kantor, berpikir atau perlunya konsentrasi agar dapat melakukan kegiatan dengan baik. Semua ini memerlukan adanya energi dan energi didapatkan dari makanan yang disantap.
Dengan menyantap makanan yang baik, akan membuat tubuh akan merasa kenyang dan akan membangkitkan semangat untuk melakukan aktivitas. Anda tidak akan merasa lesu atau disibukkan oleh perut yang kelaparan. Sarapan yang sehat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Secara emosi, sarapan dapat menjadi tempat berkumpulnya seluruh anggota keluarga, saling bercerita, berkomunikasi dan mendekatkan diri secara emosi. Ini merupakan hal yang baik untuk menciptakan keluarga yang harmonis.
Mengapa Tidak Sarapan?
Tetapi, walau menyadari pentingnya sarapan. Ada orang yang merasa enggan melakukannya karena beberapa alasan. Misalnya:
- Diburu waktu, agar tidak terlambat sampai di kantor, seseorang melewatkan sarapan atau hanya minum susu atau kopi sebagai sarapannya. Untuk mengatasi masalah ini, ada baiknya Anda bangun lebih pagi. Agar tidak merasa mengantuk saat bangun pagi, Anda harus tidur lebih awal. Mendisiplin diri agar tidak tergoda untuk menonton TV atau berinternet yang dapat membuat kita terjaga sampai larut malam.
- Takut gemuk. Mengurangi jatah masuknya makanan di pagi hari dapat membuat kita terlihat langsing. Pendapat ini salah besar karena justru tanpa sarapan, kalori yang disantap bisa lebih banyak. Tanpa sarapan, metabolisme tubuh dan pembakaran lemak dalam tubuh akan menurun sehingga nafsu makan siang akan meningkat. Tubuh yang terasa lapar dapat membuat Anda mencari cemilan sehingga kalori yang masuk dalam tubuh meningkat.
- Tidak terbiasa, merasa mual atau sakit perut bila makan di pagi hari. Anda harus menanamkan dalam pikiran untuk bersungguh-sungguh membiasakan diri sarapan agar tetap sehat. Coba untuk tidak langsung sarapan setelah bangun tidur tetapi berikan jeda waktu antara 1-2 jam setelah bangun baru menyantap sarapan Anda. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan tidak lengsung menghabiskan sarapan, tetapi membaginya dalam beberapa porsi kecil yang dapat disantap sepanjang pagi. Pastikan agar kemasan tidak rusak yang dapat menyebabkan makanan menjadi rusak.
- Bosan atau tidak nafsu untuk menyantap sarapan. Solusinya adalah dengan membuat menu sarapan bervariasi tidak hanya nasi goreng, roti selai, telur dadar atau menu lain yang hanya itu-itu saja. Memang hal ini tidak mudah, karena mungkin Anda yang bekerja, Anda bisa terlambat ke kantor bila harus menyiapkan makanan yang repot. Tetapi Anda dapat mencoba mempersiapkan bahan makanan untuk sarapan pada malam hari. Esoknya, Anda tinggal menyelesaikan makanan dengan memasak yang akan menghemat waktu. Dengan meyediakan waktu lebih banyak, manfaat yang bisa didapat lebih banyak pula.
Menu Sarapan
Sarapan sudah dilakukan setiap hari. Tetapi, apakah menu makan pagi Anda sudah sehat? Banyaknya kalori yang sebaiknya masuk dalam tubuh kita waktu sarapan adalah sebanyak 300-400 kalori. Makanan yang dianjurkan untuk sarapan adalah menu yang cukup gizinya, menu yang sesuai dengan “Empat Sehat Lima Sempurna”, yang 3 diantaranya adalah terdiri dari karbohidrat, protein, susu, sereal. Pilihan lain adalah dengan minum jus buah, 2 porsi buah besar, susu atau susu rendah lemak.
Karena waktu yang hanya sedikit, para karyawan sering sarapan setelah sampai di kantor. Sisi negatif dari membeli makanan adalah kita tidak tahu sampai sejauh mana kebersihan makanan tersebut. Untuk menghindari penyakit akibat makanan yang kotor, upayakan untuk memilih mengkonsumsi makanan yang sehat yang mengandung kandungan gizi yang cukup. Pilih makanan dalam kemasan yang tertutup agar dapat dipastikan makanan tersebut tidak dihinggapi lalat atau nyamuk yang membawa bibit peyakit.
Upayakan juga untuk menghindari makanan yang kurang sehat atau yang berminyak di menu sarapan yang dibeli. Misalnya Anda dapat menghindari mengkonsumsi jeroan saat bersantap bubur. Hindari santan saat menikmati bubur kacang hijau, hindari kerupuk saat bersantap nasi atau saat makan ketoprak. Tetapi, jangan lupa untuk tidak membiasakan diri dengan bersantap gorengan sebagai menu sarapan pagi karena kalori yang tinggi dan penggunaan minyak goreng yang kurang baik.
Kini, tidak ada alasan lagi untuk memulai hari tanpa sarapan karena ternyata ada banyak manfaat yang bisa didapat bila kita sarapan sehat secara rutin. Hal ini juga dapat dilatih pada anak-anak agar mereka terbiasa untuk sarapan yang akan memberikan energi bagi mereka untuk mengikuti kegiatan sekolah yang padat, membantunya berkonsentrasi dan memahami pelajaran yang diberikan. Maka, upayakan untuk menyediakan menu sarapan yang sehat dan lezat yang akan dinikmati seluruh anggota keluarga.
Source: kumpulan.info
https://id-id.facebook.com/notes/konsul-dokter/inilah-alasan-kenapa-kita-harus-sarapan-pagi-/10150166338466276
uka
Baca juga: 20 kebiasaan founder startup Indonesia untuk menunjang produktivitas bekerja http://id.techinasia.com/kebiasaan-menunjang-produktivitas-kerja/
Baca juga: 20 kebiasaan founder startup Indonesia untuk menunjang produktivitas bekerja http://id.techinasia.com/kebiasaan-menunjang-produktivitas-kerja/
0-Habits-thumb
Mendiang Stephen R. Covey yang fenomenal dengan bukunya “The 7 Habits” |
Sumber: Lifehack
Dalam buku “The 7 Habits of Highly Effective People” karya mendiang
Stephen R. Covey terungkap bahwa orang-orang sukes ditunjang oleh
kebiasaan harian yang dilakukannya. Salah satu artikel Lifehack
menguatkan pernyataan buku tersebut yang menguak betapa Bill Gates
memiliki kebiasaan membaca buku selama satu jam dan Oprah Winfrey
melakukan meditasi sebelum tidur yang bisa menunjang produktivitasnya.
Jika berbicara lebih membumi dalam konteks lokal, bagaimanakah kebiasaan
harian para founder dan/atau CEO startup Indonesia yang bisa menunjang
produktivitas kerja? Pada edisi kali ini, Tech in Asia merangkum 20
kebiasaan harian yang senantiasa dilakukan founder dan/atau CEO startup
Indonesia. Untuk memudahkan Anda, kami mengklasifikasi kebiasaan
tersebut ke dalam tiga bagian: sebelum jam kerja, selama jam kerja, dan
sesudah jam kerja. Apa sajakah kebiasaan mereka?
Baca juga: 20 alasan mendirikan startup di usia 20 hingga 40 tahun
Kebiasaan sebelum jam kerja
Kami menemukan beberapa founder dan/atau CEO startup Indonesia yang
memiliki kebiasaan sebelum kerja yang bisa menunjang produktivitas
mereka. Dari mulai bangun pagi-pagi buta sebelum waktu Shubuh, membaca
buku puluhan halaman, hingga olahraga pagi. Siapa sajakah mereka?
Kebiasan ke-1: Bangun tidur antara jam 03.00 hingga 04.00 malam
1-Muslim-praying-thumb
Sumber: My Amel
Apakah Anda merasa orang yang paling sibuk sehingga susah bangun tidur
di sepertiga malam terakhir? Mari kita berkaca kepada Diajeng Lestari
yang terbiasa secara rutin bangun tidur antara jam 03.00 hingga 04.00
malam! Apa yang CEO HijUp ini lakukan di waktu orang pada umumnya masih
terlelap tersebut? Istri dari Achmad Zaky, CEO Bukalapak ini melakukan
sholat tahajjud, baca buku atau Al-Quran, berpikir, dan berkontemplasi.
Kebiasaan ke-2: Berdoa pada waktu “Saat Teduh”
2-Saat-Teduh-thumb
Sumber: Flickr
Bagi umat Kristiani, tentu tidak asing dengan istilah “Saat Teduh”.
Founder NulisBuku Brilliant Yotenega mengutarakan bahwa kebiasaan
hariannya yaitu bangun pagi jam 05.00 sebelum kedua anaknya bangun
tidur. Selama 30 menit, pria ramah yang akrab disapa “Mas Ega” ini
memanfaatkannya untuk berdoa dan mendengar-Nya dan saat-saat seperti itu
disebutnya dengan istilah “Saat Teduh”.
Kebiasaan ke-3: Membaca buku sebanyak 50 hingga 100 halaman sebelum jam
07.00 pagi
3-Membaca-Buku-thumb
Sumber: Flickr
Tidak heran jika startup yang didirikannya saat ini terhitung cukup kuat
merambah pasar kelas menengah muslim. Bayangkan, CEO ini memiliki
kebiasaan membaca buku sebanyak 50 hingga 100 halaman sebelum jam 07.00
pagi! Jika demikian, jam berapa pria ini bangun tidur?
Sebelum membaca buku sekian halaman itu, dia sudah harus bangun tidur
jam 4 pagi, dilanjutkan dengan sholat tahajjud, sholat Shubuh, dan
membaca Al-Quran 10 halaman. Selain itu dia juga masih menyempatkan diri
untuk berolahraga minimal 15 menit. Hasilnya, CEO bernama Andreas
Senjaya ini tetap tangguh dalam mengelola Badr Interactive.
Baca juga: 42 kisah founder di tahun 2013
Kebiasaan ke-4: Berdoa dan olahraga
4-Praying-thumb
Sumber: Flickr
Calvin Kizana menuturkan bahwa berdoa dan olahraga merupakan satu
kesatuan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan. Founder dan CEO PicMix ini
memiliki kebiasaan mengawali hari dengan berdoa yang membuat pikiran
jernih secara rohani dan membiasakan diri berolahraga yang membuat tubuh
sehat.
Karena bagi Calvin, sebuah startup yang sehat memerlukan pikiran, tubuh,
dan jiwa yang sehat juga. Kombinasi ini merupakan sebuah keharusan agar
kita bisa tetap fokus, sehat, dan memiliki keputusan strategis yang
jernih setiap hari saat kita menjalankan startup dan memimpin tim.
Kebiasaan ke-5: Melaksanakan sholat Duha
5-Duha-thumb
Sumber: Flickr
Founder dan CEO ini percaya bahwa sebaiknya kita memulai hari dengan
bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh-Nya. Namun, bersyukur untuk
masing-masing orang berbeda caranya. Founder dan CEO Bubu bernama
Shinta W. Dhanuwardoyo ini melaksanakan sholat Duha sebagai bentuk
syukur. Sebelumnya Shinta tentu saja melaksanakan sholat Shubuh dan
berdzikir. Shinta juga mengusahakan untuk olah raga pagi 20 hingga 30
menit.
Kebiasaan ke-6: Membaca koran cetak ditemani secangkir susu cokelat
6-Reading-newspaper-thumb
Sumber: Flickr
Hadi Gunawan menyadari bahwa zaman sekarang kita memang bisa mengakses
informasi kapanpun dan dimanapun dengan internet. Namun, menurut
co-founder dan CEO GadgetGaul ini, membalik tiap halaman koran cetak
merupakan salah satu ritual pagi paling nikmat yang sulit dilepaskan
sejak sekolah dulu. Apalagi jika ritual tersebut sambil diiringi dengan
menyeruput secangkir susu cokelat. Selain itu Hadi juga berolahraga
ringan sekitar 15 hingga 20 menit.
Kebiasaan ke-7: Melakukan yoga
7-Yoga-thumb
Sumber: Flickr
Founder dan CEO RabbitHole ini memiliki kebiasaan melakukan yoga setiap
pagi. Ya, selama beberapa tahun terakhir rutin melakukan yoga, Devi
Raissa merasa tubuh lebih fit, pikiran lebih tenang, dan lebih
berkonsentrasi dalam mengerjakan suatu hal.
Psikolog muda alumni Universitas Indonesia ini menambahkan bahwa dengan
ketenangan dan fokus yang didapatkan dengan yoga, ide-ide untuk inovasi
produk dapat lebih mudah untuk muncul. Mengerjakan beberapa pekerjaan
sekaligus pun lebih mungkin dikerjakan.
Kebiasaan ke-8: Lari pagi sejauh 5 kilometer
8-Running-thumb
Sumber: Flickr
Ivan Sebastian Setyadarma memiliki kebiasaan berolahraga lari pagi
sejauh 5 kilometer sekitar 30 menit pada jam 06.30 WIB. CEO Inapay ini
mengutarakan bahwa olahraga berlari bisa membuat tubuh meningkatkan
adrenalin yang membuat kita lebih waspada dan bersemangat untuk
mengeksekusi setiap rencana-rencana kita.
Ivan melanjutkan bahwa berlari juga bisa menghasilkan hormon endorphin
yang membuat kita lebih nyaman dengan mood yang bagus, dimana keadaan
itu membuat kita lebih bisa berpikir positif dalam segala hal. Dua hal
tersebut yaitu bersemangat dan berpikir positif adalah dua hal yang
sangat berguna bagi produktivitas kita sehari-hari.
Kebiasaan ke-9: Berolahraga
9-Jogging-thumb
Sumber: Flickr
Dari kalangan CEO wanita, bukan hanya Shinta W. Dhanuwardoyo yang
memiliki kebiasaan berolahraga di pagi hari, melainkan juga Hanifa
Ambadar selaku co-founder dan CEO Female Daily. Menambahkan agenda
berupa olahraga pada rutinitas harian kita sebetulnya membantu
menyelesaikan urusan pekerjaan. Kita lebih memiliki energi dan stamina
yang kuat, lebih waspada, lebih bisa mengelola stres, dan jadi jarang
sakit.
Kebiasaan ke-10: Rutinitas “Golden Hour” dan “9AM”
10-Meeting-thumb
Sumber: Flickr
Ini merupakan daftar terakhir dari kategori kebiasaan sebelum kerja yang
bisa menunjang produktivitas kerja dari founder dan/atau CEO startup
Indonesia. Secara pribadi, founder dan CEO ini menamakan rutinitasnya
dengan “Golden Hour” dimana selama satu jam setelah bangun tidur, dia
menggunakannya untuk mempersiapkan mood dan pikiran yang positif untuk
hari itu antara lain dengan minum kopi, sarapan, lari pagi 20 menit,
dan/atau mendengarkan pembicara favoritnya di YouTube.
Sedangkan program untuk tim di kantor, founder dan CEO Pricearea bernama
Andry Suhaili ini memiliki rutinitas yang diberi nama “9AM” yaitu
meeting harian selama 20 menit.
Baca juga: Pelajaran bisnis dari Ramadhan menurut 24 founder startup di
Indonesia
Kebiasaan selama jam kerja
Hanya ada tiga founder dan/atau CEO startup Indonesia yang bercerita
seputar kebiasaan selama jam kerja yang bisa menunjang produktivitas
mereka. Anda penasaran untuk mengetahuinya?
Kebiasaan ke-11: Rutinitas “Do Nothing”
Break-thumb
Sumber: Flickr
Kami sempat bingung setelah mengetahui bahwa kebiasaan CEO ini dinamakan
rutinitas “Do Nothing”! Dia menjelaskan bahwa setiap satu jam bekerja,
CEO Codemi ini biasanya memanfaatkan waktu 5 menit selanjutnya untuk
tidak melakukan apapun yang berhubungan dengan pekerjaan tadi (itu sebab
dinamakan “Do Nothing”). Ya, Zaki Falimbany melakukan kebiasaan “Do
Nothing” ini untuk me-“reboot” dan me-“refresh” fokus. Menurutnya,
mengalihkan pikiran sesaat, membantunya berpikir lebih efisien pada saat
melanjutkan pekerjaan.
Kebiasaan ke-12: Bersyukur dalam setiap kesempatan
12-Grateful-thumb
Sumber: Flickr
Apakah Anda terpikir menjadikan “bersyukur” sebagai kebiasaan yang bisa
meningkatkan produktivitas selama jam kerja? Jika tidak, tampaknya Anda
bisa meniru kebiasaan Muhammad Ajie Santika, CEO Tinker Games ini.
Selain menyempatkan diri untuk bersyukur atas apa yang diterimanya
minimal 10 hal setiap hari pada waktu tertentu, Ajie juga melatih
kebiasaan bersyukur dalam setiap kesempatan apapun agar hal-hal positif
bisa datang lebih cepat kepada kita. Bersyukur juga bisa menimbulkan
energi positif dan memberikan motivasi untuk menyelesaikan berbagai
macam permasalahan dan pekerjaan setiap harinya.
Kebiasaan ke-13: Stretching tiap interval 2 hingga 3 jam kerja
13-Stretching-thumb
Sumber: Flickr
Pelaku startup identik dengan bekerja duduk di depan komputer. CEO
Wikasa ini memiliki kebiasaan jalan kaki dan stretching tiap interval
sekitar dua hingga tiga jam kerja. Ya, CEO bernama Rama Manusama ini
melakukannya di sekitar tempat bekerja selama 5 hingga 10 menit dengan
berjalan kaki dan disertai dengan stretching terutama leher, punggung,
dan pinggang.
Menurut CEO yang sekarang menetap di Singapura ini, kebiasaan tersebut
membantu memperlancar peredaran darah, membuat badan terasa lebih segar,
dan kegiatan ini juga membantu untuk berpikir lebih jernih. Sebagian
efek positifnya, yakni kinerja terasa lebih produktif.
Baca juga: 12 kisah sukses founder startup Indonesia
Kebiasaan sesudah jam kerja
Anda ingin meniru kebiasan para founder dan/atau CEO startup Indonesia
sesudah jam kerja? Berikut kami sajikan tujuh kebiasaan sesudah jam
kerja dari founder dan/atau CEO startup Indonesia yang bisa menunjang
produktivitas kerja.
Kebiasaan ke-14: Membaca blog
14-Blog-thumb
Sumber: Flickr
Inilah kebiasaan Ryan Gondokusumo setelah jam kerja untuk menambah
wawasan dan pengetahuan: membaca blog. Mengapa setelah lelah bekerja
tetapi founder Sribu ini masih menyempatkan diri untuk belajar? Ryan
beralasan bahwa cara untuk membesarkan bisnis online tidak didapat dalam
pelajaran sekolah. Salah satu sumber yang bisa menjadi referensi yaitu
praktisi bisnis online yang sudah sukses di luar negeri.
Beberapa diantara mereka membuat blog dan menerbitkan artikel yang
berhubungan dengan startup yang mereka dirikan. Mereka juga membahas
hal-hal teknis maupun non-teknis mengenai cara membesarkan startupnya.
Cara yang cocok dapat diterapkan ke startup kita juga.
Kebiasaan ke-15: Melakukan silaturahmi
Dian-Pelangi
Sumber: Bewara
Apakah Anda hanya melakukan silaturahmi ketika Hari Raya tiba?
Tampaknya, dalam konteks untuk meningkatkan produktivitas kerja,
aktivitas silaturahmi juga bisa Anda lakukan setelah jam kerja.
Faisal Rizal sebagai co-founder Cabara merupakan salah satu pelaku
startup yang terbiasa silaturahmi secara fisik setelah jam kerja ke
koleganya sesama entrepreneur atau ke sebuah komunitas dan grup
mentoring bisnisnya. Pada silaturahmi tersebut Faisal berbincang seputar
bisnis, pencapaian hidup, bahkan masalah agama.
Kebiasaan ke-16: Review pekerjaan kantor
Review-thumb
Sumber: Flickr
Masih ada kebiasaan sesudah kerja yang bisa menunjang produktivitas
kerja yaitu me-review pekerjaan kantor seperti yang dilakukan Joseph
Aditya, founder dan CEO Ralali setiap sore setelah pulang kantor. Selain
itu, pria yang sudah memiliki satu putri ini membuat rencana kerja
untuk keesokan harinya. Dia melakukan kebiasaan ini karena bisa
mengetahui aktivitas kantor dan memonitor kinerjanya sehingga target
bisa tercapai.
Kebiasaan ke-17: Menulis jurnal “Hal baru yang dipelajari hari ini”
17-Writing-a-journal-thumb
Sumber: Flickr
Tidak salah jika alumni Teacher College of Columbia University ini
menjadi co-founder dan CEO sebuah startup pendidikan yang mendapatkan
pendanaan dari East Ventures1 yaitu RuangGuru. Muhammad Iman Usman
memang memiliki kebiasaan khas pembelajar sejati yaitu menulis ringkasan
hal baru yang dipelajari hari itu pada jurnalnya. Sesuatu yang baru itu
bisa saja tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Dengan melakukan hal
itu, selain pekerjaan menjadi produktif, Iman juga menjadi lebih fokus
karena setiap aktivitas ada “learning goal”-nya.
Kebiasaan ke-18: Menganalisa kesalahan setiap hari
Analyze
Sumber: Flickr
Juny “Acong” Maimun sebetulnya memiliki beberapa kebiasaan harian rutin
yang bisa menunjang produktivitas kerja yaitu bekerja 12 jam per hari,
menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin tanpa menunda, mencuri-curi
tidur untuk menjaga stamina tubuh, mencatat semua planning sebelum
tidur, dan menganalisa kesalahan setiap hari.
Namun, kebiasaan terakhir dari founder dan CEO Indowebster ini bisa
menjadi inspirasi bagi Anda yang ingin membentuk kebiasaan sesudah jam
kerja. Kebiasaan-kebiasaan dia tadi bermakna “work hard then smart”
yaitu mendahulukan “work hard” tetapi dengan “smart way”.
Kebiasaan ke-19: Refleksi diri dan mencari ide
19-Contemplation-thumb
Sumber: Flickr
Selain di sepertiga malam terakhir seperti yang dilakukan Diajeng
Lestari, kebiasaan refleksi diri dan berpikir mencari ide untuk
menunjang produktivitas kerja juga bisa dilakukan setelah jam kerja.
Brimy Laksmana, founder dan direktur Kelase melakukannya sebelum tidur
sambil duduk di teras rumahnya. Namun, ujung-ujungnya refleksi ini
bertujuan untuk menguatkan diri terhadap masalah apapun dan tantangan
yang sedang dihadapi dengan memasrahkan diri kepada Allah SWT. Dengan
refleksi seperti ini, biasanya pikiran dan hati menjadi lebih tenang.
Kebiasaan ke-20: Tidur yang cukup setiap malam
20-Sleeping-thumb
Sumber: Flickr
Kebiasaan yang sederhana namun sering diabaikan orang sehingga
mengganggu produktivitas kerja: tidur yang cukup. Jason Lamuda, CEO
Hijabenka yang mendapatkan pendanaan dari East Ventures1 ini memiliki
kebiasaan tersebut karena selain bisa membuat produktif sepanjang hari,
tidur yang cukup juga membuat kita sehat dan fokus. Bukankah kita tidak
menginginkan tubuh ini lelah, sakit, atau tidak produktif di saat
waktu-waktu yang penting pada hari tersebut? Jadikanlah tidur yang cukup
sebagai kebiasaan yang bisa menunjang produktivitas kerja.
Baca juga: 20 kebiasaan founder startup Indonesia untuk menunjang produktivitas bekerja http://id.techinasia.com/kebiasaan-menunjang-produktivitas-kerja/
Baca juga: 20 kebiasaan founder startup Indonesia untuk menunjang produktivitas bekerja http://id.techinasia.com/kebiasaan-menunjang-produktivitas-kerja/
0-Habits-thumb
Mendiang Stephen R. Covey yang fenomenal dengan bukunya “The 7 Habits” |
Sumber: Lifehack
Dalam buku “The 7 Habits of Highly Effective People” karya mendiang
Stephen R. Covey terungkap bahwa orang-orang sukes ditunjang oleh
kebiasaan harian yang dilakukannya. Salah satu artikel Lifehack
menguatkan pernyataan buku tersebut yang menguak betapa Bill Gates
memiliki kebiasaan membaca buku selama satu jam dan Oprah Winfrey
melakukan meditasi sebelum tidur yang bisa menunjang produktivitasnya.
Jika berbicara lebih membumi dalam konteks lokal, bagaimanakah kebiasaan
harian para founder dan/atau CEO startup Indonesia yang bisa menunjang
produktivitas kerja? Pada edisi kali ini, Tech in Asia merangkum 20
kebiasaan harian yang senantiasa dilakukan founder dan/atau CEO startup
Indonesia. Untuk memudahkan Anda, kami mengklasifikasi kebiasaan
tersebut ke dalam tiga bagian: sebelum jam kerja, selama jam kerja, dan
sesudah jam kerja. Apa sajakah kebiasaan mereka?
Baca juga: 20 alasan mendirikan startup di usia 20 hingga 40 tahun
Kebiasaan sebelum jam kerja
Kami menemukan beberapa founder dan/atau CEO startup Indonesia yang
memiliki kebiasaan sebelum kerja yang bisa menunjang produktivitas
mereka. Dari mulai bangun pagi-pagi buta sebelum waktu Shubuh, membaca
buku puluhan halaman, hingga olahraga pagi. Siapa sajakah mereka?
Kebiasan ke-1: Bangun tidur antara jam 03.00 hingga 04.00 malam
1-Muslim-praying-thumb
Sumber: My Amel
Apakah Anda merasa orang yang paling sibuk sehingga susah bangun tidur
di sepertiga malam terakhir? Mari kita berkaca kepada Diajeng Lestari
yang terbiasa secara rutin bangun tidur antara jam 03.00 hingga 04.00
malam! Apa yang CEO HijUp ini lakukan di waktu orang pada umumnya masih
terlelap tersebut? Istri dari Achmad Zaky, CEO Bukalapak ini melakukan
sholat tahajjud, baca buku atau Al-Quran, berpikir, dan berkontemplasi.
Kebiasaan ke-2: Berdoa pada waktu “Saat Teduh”
2-Saat-Teduh-thumb
Sumber: Flickr
Bagi umat Kristiani, tentu tidak asing dengan istilah “Saat Teduh”.
Founder NulisBuku Brilliant Yotenega mengutarakan bahwa kebiasaan
hariannya yaitu bangun pagi jam 05.00 sebelum kedua anaknya bangun
tidur. Selama 30 menit, pria ramah yang akrab disapa “Mas Ega” ini
memanfaatkannya untuk berdoa dan mendengar-Nya dan saat-saat seperti itu
disebutnya dengan istilah “Saat Teduh”.
Kebiasaan ke-3: Membaca buku sebanyak 50 hingga 100 halaman sebelum jam
07.00 pagi
3-Membaca-Buku-thumb
Sumber: Flickr
Tidak heran jika startup yang didirikannya saat ini terhitung cukup kuat
merambah pasar kelas menengah muslim. Bayangkan, CEO ini memiliki
kebiasaan membaca buku sebanyak 50 hingga 100 halaman sebelum jam 07.00
pagi! Jika demikian, jam berapa pria ini bangun tidur?
Sebelum membaca buku sekian halaman itu, dia sudah harus bangun tidur
jam 4 pagi, dilanjutkan dengan sholat tahajjud, sholat Shubuh, dan
membaca Al-Quran 10 halaman. Selain itu dia juga masih menyempatkan diri
untuk berolahraga minimal 15 menit. Hasilnya, CEO bernama Andreas
Senjaya ini tetap tangguh dalam mengelola Badr Interactive.
Baca juga: 42 kisah founder di tahun 2013
Kebiasaan ke-4: Berdoa dan olahraga
4-Praying-thumb
Sumber: Flickr
Calvin Kizana menuturkan bahwa berdoa dan olahraga merupakan satu
kesatuan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan. Founder dan CEO PicMix ini
memiliki kebiasaan mengawali hari dengan berdoa yang membuat pikiran
jernih secara rohani dan membiasakan diri berolahraga yang membuat tubuh
sehat.
Karena bagi Calvin, sebuah startup yang sehat memerlukan pikiran, tubuh,
dan jiwa yang sehat juga. Kombinasi ini merupakan sebuah keharusan agar
kita bisa tetap fokus, sehat, dan memiliki keputusan strategis yang
jernih setiap hari saat kita menjalankan startup dan memimpin tim.
Kebiasaan ke-5: Melaksanakan sholat Duha
5-Duha-thumb
Sumber: Flickr
Founder dan CEO ini percaya bahwa sebaiknya kita memulai hari dengan
bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh-Nya. Namun, bersyukur untuk
masing-masing orang berbeda caranya. Founder dan CEO Bubu bernama
Shinta W. Dhanuwardoyo ini melaksanakan sholat Duha sebagai bentuk
syukur. Sebelumnya Shinta tentu saja melaksanakan sholat Shubuh dan
berdzikir. Shinta juga mengusahakan untuk olah raga pagi 20 hingga 30
menit.
Kebiasaan ke-6: Membaca koran cetak ditemani secangkir susu cokelat
6-Reading-newspaper-thumb
Sumber: Flickr
Hadi Gunawan menyadari bahwa zaman sekarang kita memang bisa mengakses
informasi kapanpun dan dimanapun dengan internet. Namun, menurut
co-founder dan CEO GadgetGaul ini, membalik tiap halaman koran cetak
merupakan salah satu ritual pagi paling nikmat yang sulit dilepaskan
sejak sekolah dulu. Apalagi jika ritual tersebut sambil diiringi dengan
menyeruput secangkir susu cokelat. Selain itu Hadi juga berolahraga
ringan sekitar 15 hingga 20 menit.
Kebiasaan ke-7: Melakukan yoga
7-Yoga-thumb
Sumber: Flickr
Founder dan CEO RabbitHole ini memiliki kebiasaan melakukan yoga setiap
pagi. Ya, selama beberapa tahun terakhir rutin melakukan yoga, Devi
Raissa merasa tubuh lebih fit, pikiran lebih tenang, dan lebih
berkonsentrasi dalam mengerjakan suatu hal.
Psikolog muda alumni Universitas Indonesia ini menambahkan bahwa dengan
ketenangan dan fokus yang didapatkan dengan yoga, ide-ide untuk inovasi
produk dapat lebih mudah untuk muncul. Mengerjakan beberapa pekerjaan
sekaligus pun lebih mungkin dikerjakan.
Kebiasaan ke-8: Lari pagi sejauh 5 kilometer
8-Running-thumb
Sumber: Flickr
Ivan Sebastian Setyadarma memiliki kebiasaan berolahraga lari pagi
sejauh 5 kilometer sekitar 30 menit pada jam 06.30 WIB. CEO Inapay ini
mengutarakan bahwa olahraga berlari bisa membuat tubuh meningkatkan
adrenalin yang membuat kita lebih waspada dan bersemangat untuk
mengeksekusi setiap rencana-rencana kita.
Ivan melanjutkan bahwa berlari juga bisa menghasilkan hormon endorphin
yang membuat kita lebih nyaman dengan mood yang bagus, dimana keadaan
itu membuat kita lebih bisa berpikir positif dalam segala hal. Dua hal
tersebut yaitu bersemangat dan berpikir positif adalah dua hal yang
sangat berguna bagi produktivitas kita sehari-hari.
Kebiasaan ke-9: Berolahraga
9-Jogging-thumb
Sumber: Flickr
Dari kalangan CEO wanita, bukan hanya Shinta W. Dhanuwardoyo yang
memiliki kebiasaan berolahraga di pagi hari, melainkan juga Hanifa
Ambadar selaku co-founder dan CEO Female Daily. Menambahkan agenda
berupa olahraga pada rutinitas harian kita sebetulnya membantu
menyelesaikan urusan pekerjaan. Kita lebih memiliki energi dan stamina
yang kuat, lebih waspada, lebih bisa mengelola stres, dan jadi jarang
sakit.
Kebiasaan ke-10: Rutinitas “Golden Hour” dan “9AM”
10-Meeting-thumb
Sumber: Flickr
Ini merupakan daftar terakhir dari kategori kebiasaan sebelum kerja yang
bisa menunjang produktivitas kerja dari founder dan/atau CEO startup
Indonesia. Secara pribadi, founder dan CEO ini menamakan rutinitasnya
dengan “Golden Hour” dimana selama satu jam setelah bangun tidur, dia
menggunakannya untuk mempersiapkan mood dan pikiran yang positif untuk
hari itu antara lain dengan minum kopi, sarapan, lari pagi 20 menit,
dan/atau mendengarkan pembicara favoritnya di YouTube.
Sedangkan program untuk tim di kantor, founder dan CEO Pricearea bernama
Andry Suhaili ini memiliki rutinitas yang diberi nama “9AM” yaitu
meeting harian selama 20 menit.
Baca juga: Pelajaran bisnis dari Ramadhan menurut 24 founder startup di
Indonesia
Kebiasaan selama jam kerja
Hanya ada tiga founder dan/atau CEO startup Indonesia yang bercerita
seputar kebiasaan selama jam kerja yang bisa menunjang produktivitas
mereka. Anda penasaran untuk mengetahuinya?
Kebiasaan ke-11: Rutinitas “Do Nothing”
Break-thumb
Sumber: Flickr
Kami sempat bingung setelah mengetahui bahwa kebiasaan CEO ini dinamakan
rutinitas “Do Nothing”! Dia menjelaskan bahwa setiap satu jam bekerja,
CEO Codemi ini biasanya memanfaatkan waktu 5 menit selanjutnya untuk
tidak melakukan apapun yang berhubungan dengan pekerjaan tadi (itu sebab
dinamakan “Do Nothing”). Ya, Zaki Falimbany melakukan kebiasaan “Do
Nothing” ini untuk me-“reboot” dan me-“refresh” fokus. Menurutnya,
mengalihkan pikiran sesaat, membantunya berpikir lebih efisien pada saat
melanjutkan pekerjaan.
Kebiasaan ke-12: Bersyukur dalam setiap kesempatan
12-Grateful-thumb
Sumber: Flickr
Apakah Anda terpikir menjadikan “bersyukur” sebagai kebiasaan yang bisa
meningkatkan produktivitas selama jam kerja? Jika tidak, tampaknya Anda
bisa meniru kebiasaan Muhammad Ajie Santika, CEO Tinker Games ini.
Selain menyempatkan diri untuk bersyukur atas apa yang diterimanya
minimal 10 hal setiap hari pada waktu tertentu, Ajie juga melatih
kebiasaan bersyukur dalam setiap kesempatan apapun agar hal-hal positif
bisa datang lebih cepat kepada kita. Bersyukur juga bisa menimbulkan
energi positif dan memberikan motivasi untuk menyelesaikan berbagai
macam permasalahan dan pekerjaan setiap harinya.
Kebiasaan ke-13: Stretching tiap interval 2 hingga 3 jam kerja
13-Stretching-thumb
Sumber: Flickr
Pelaku startup identik dengan bekerja duduk di depan komputer. CEO
Wikasa ini memiliki kebiasaan jalan kaki dan stretching tiap interval
sekitar dua hingga tiga jam kerja. Ya, CEO bernama Rama Manusama ini
melakukannya di sekitar tempat bekerja selama 5 hingga 10 menit dengan
berjalan kaki dan disertai dengan stretching terutama leher, punggung,
dan pinggang.
Menurut CEO yang sekarang menetap di Singapura ini, kebiasaan tersebut
membantu memperlancar peredaran darah, membuat badan terasa lebih segar,
dan kegiatan ini juga membantu untuk berpikir lebih jernih. Sebagian
efek positifnya, yakni kinerja terasa lebih produktif.
Baca juga: 12 kisah sukses founder startup Indonesia
Kebiasaan sesudah jam kerja
Anda ingin meniru kebiasan para founder dan/atau CEO startup Indonesia
sesudah jam kerja? Berikut kami sajikan tujuh kebiasaan sesudah jam
kerja dari founder dan/atau CEO startup Indonesia yang bisa menunjang
produktivitas kerja.
Kebiasaan ke-14: Membaca blog
14-Blog-thumb
Sumber: Flickr
Inilah kebiasaan Ryan Gondokusumo setelah jam kerja untuk menambah
wawasan dan pengetahuan: membaca blog. Mengapa setelah lelah bekerja
tetapi founder Sribu ini masih menyempatkan diri untuk belajar? Ryan
beralasan bahwa cara untuk membesarkan bisnis online tidak didapat dalam
pelajaran sekolah. Salah satu sumber yang bisa menjadi referensi yaitu
praktisi bisnis online yang sudah sukses di luar negeri.
Beberapa diantara mereka membuat blog dan menerbitkan artikel yang
berhubungan dengan startup yang mereka dirikan. Mereka juga membahas
hal-hal teknis maupun non-teknis mengenai cara membesarkan startupnya.
Cara yang cocok dapat diterapkan ke startup kita juga.
Kebiasaan ke-15: Melakukan silaturahmi
Dian-Pelangi
Sumber: Bewara
Apakah Anda hanya melakukan silaturahmi ketika Hari Raya tiba?
Tampaknya, dalam konteks untuk meningkatkan produktivitas kerja,
aktivitas silaturahmi juga bisa Anda lakukan setelah jam kerja.
Faisal Rizal sebagai co-founder Cabara merupakan salah satu pelaku
startup yang terbiasa silaturahmi secara fisik setelah jam kerja ke
koleganya sesama entrepreneur atau ke sebuah komunitas dan grup
mentoring bisnisnya. Pada silaturahmi tersebut Faisal berbincang seputar
bisnis, pencapaian hidup, bahkan masalah agama.
Kebiasaan ke-16: Review pekerjaan kantor
Review-thumb
Sumber: Flickr
Masih ada kebiasaan sesudah kerja yang bisa menunjang produktivitas
kerja yaitu me-review pekerjaan kantor seperti yang dilakukan Joseph
Aditya, founder dan CEO Ralali setiap sore setelah pulang kantor. Selain
itu, pria yang sudah memiliki satu putri ini membuat rencana kerja
untuk keesokan harinya. Dia melakukan kebiasaan ini karena bisa
mengetahui aktivitas kantor dan memonitor kinerjanya sehingga target
bisa tercapai.
Kebiasaan ke-17: Menulis jurnal “Hal baru yang dipelajari hari ini”
17-Writing-a-journal-thumb
Sumber: Flickr
Tidak salah jika alumni Teacher College of Columbia University ini
menjadi co-founder dan CEO sebuah startup pendidikan yang mendapatkan
pendanaan dari East Ventures1 yaitu RuangGuru. Muhammad Iman Usman
memang memiliki kebiasaan khas pembelajar sejati yaitu menulis ringkasan
hal baru yang dipelajari hari itu pada jurnalnya. Sesuatu yang baru itu
bisa saja tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Dengan melakukan hal
itu, selain pekerjaan menjadi produktif, Iman juga menjadi lebih fokus
karena setiap aktivitas ada “learning goal”-nya.
Kebiasaan ke-18: Menganalisa kesalahan setiap hari
Analyze
Sumber: Flickr
Juny “Acong” Maimun sebetulnya memiliki beberapa kebiasaan harian rutin
yang bisa menunjang produktivitas kerja yaitu bekerja 12 jam per hari,
menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin tanpa menunda, mencuri-curi
tidur untuk menjaga stamina tubuh, mencatat semua planning sebelum
tidur, dan menganalisa kesalahan setiap hari.
Namun, kebiasaan terakhir dari founder dan CEO Indowebster ini bisa
menjadi inspirasi bagi Anda yang ingin membentuk kebiasaan sesudah jam
kerja. Kebiasaan-kebiasaan dia tadi bermakna “work hard then smart”
yaitu mendahulukan “work hard” tetapi dengan “smart way”.
Kebiasaan ke-19: Refleksi diri dan mencari ide
19-Contemplation-thumb
Sumber: Flickr
Selain di sepertiga malam terakhir seperti yang dilakukan Diajeng
Lestari, kebiasaan refleksi diri dan berpikir mencari ide untuk
menunjang produktivitas kerja juga bisa dilakukan setelah jam kerja.
Brimy Laksmana, founder dan direktur Kelase melakukannya sebelum tidur
sambil duduk di teras rumahnya. Namun, ujung-ujungnya refleksi ini
bertujuan untuk menguatkan diri terhadap masalah apapun dan tantangan
yang sedang dihadapi dengan memasrahkan diri kepada Allah SWT. Dengan
refleksi seperti ini, biasanya pikiran dan hati menjadi lebih tenang.
Kebiasaan ke-20: Tidur yang cukup setiap malam
20-Sleeping-thumb
Sumber: Flickr
Kebiasaan yang sederhana namun sering diabaikan orang sehingga
mengganggu produktivitas kerja: tidur yang cukup. Jason Lamuda, CEO
Hijabenka yang mendapatkan pendanaan dari East Ventures1 ini memiliki
kebiasaan tersebut karena selain bisa membuat produktif sepanjang hari,
tidur yang cukup juga membuat kita sehat dan fokus. Bukankah kita tidak
menginginkan tubuh ini lelah, sakit, atau tidak produktif di saat
waktu-waktu yang penting pada hari tersebut? Jadikanlah tidur yang cukup
sebagai kebiasaan yang bisa menunjang produktivitas kerja.
Baca juga: 20 kebiasaan founder startup Indonesia untuk menunjang produktivitas bekerja http://id.techinasia.com/kebiasaan-menunjang-produktivitas-kerja/
Baca juga: 20 kebiasaan founder startup Indonesia untuk menunjang produktivitas bekerja http://id.techinasia.com/kebiasaan-menunjang-produktivitas-kerja/
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com