ARTIKEL PILIHAN

GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Merokok di Masjid ( Tulisan ini mungkin rada tidak menyenangkan bagi perokok )

Written By Situs Baginda Ery (New) on Kamis, 22 Agustus 2013 | 21.44

http://v-images2.antarafoto.com/gps/1289799908/-08.jpg 
Tulisan ini mungkin rada tidak menyenangkan bagi perokok tetapi sengaja penulis sampaikan dengan harapan supaya Allah mencatatnya sebagai sebuah kritik yang mencerahkan dan merupakan bagian dari amar ma’ruf nahi munkar insyaAllah.
Ramadhan yang lalu di suatu masjid penulis mengikuti rangkaian kegiatan sholat isya dan tarawih berjamaah. Seperti lazimnya di masjid yang lain setelah sholat rawatib ba’diyah isya maka naiklah seorang da’i ke atas mimbar dengan maksud akan menyampaikan kultum. Serta merta pula jama’ah sholat bagian laki-laki mengambil posisi yang nyaman dan sebagian duduk melingkar dan beberapa orang yang lain mengambil asbak yang tampaknya telah tersedia di masjid itu.
Begitu da’i di atas mimbar mulai menyampaikan tausiyahnya beberapa orang dari jamaah itu juga mulai mengeluarkan rokoknya dan menyalakannya. Sembari mereka menikmati rokoknya yang sesekali diselingi canda tawa ringan menambah akrab cengkrama mereka malam itu. Dan da’i yang bertugas malam itu juga menyelesekan tugasnya.
Penulis mencoba menginterogasi seorang jamaah apakah ini sudah biasa dan berlansung lama. Jamaah itu menyatakan sudah biasa dan setiap acara apapun dimasjid yang didalamnya ada ceramah maka formasi jamaah laki-lakinya mesti seperti itu.
Melihat situasi dan kondisi seperti itu penulis merasa tidak nyaman. Karena beberapa pemerintah daerah saja sudah mengeluarkan larangan merokok di tempat umum lengkap dengan sanksinya. Dan masjid lebih segala-galanya dibandingkan tempat umum. Bahkan penulis menganggap bahwa masjid adalah tempat keramat karena disitu adalah tempat menghadap pencipta alam semesta.
Mungkin para pelaku melakukan itu karena menganggap merokok tidak haram berdasarkan pendapat pemuka Islam di Indonesia yang menganggap bahwa merokok hukumnya hanya makruh. Padahal ulama-ulama terkemuka di dunia telah menyatakan bahwa rokok adalah haram. Dan penetapan itu setelah melakukan kajian yang mendalam baik secara syar’i maupun menurut kesehatan. Dan karena telah begitu banyak ulama yang telah berijtihad bahwa rokok adalah haram maka penulis menganggap bahwa itu adalah ijma’ ulama. Sebagaimana semua muslim telah mafhum bahwa ijma’ ulama adalah salah satu sumber hukum Islam setelah Al Quran dan hadist. Satu hal yang mesti kita pahami pula bahwa ulama adalah pewaris nabi. Maka sudah seharusnya seorang muslim sejati atau muslim yang kaffah(totalitas) melaksanakan hukum-hukumnya bila belum mungkin orang tersebut sedang berusaha ke arah itu.
Untuk yang belum bisa meninggalkan rokok dengan dalil bahwa rokok adalah makruh tetap tidak pantas merokok di masjid karena sesuatu yang makruh itu adalah sesuatu yang tidak disukai Allah seperti contoh makruh yang lain yakni makan kekenyangan, makan makanan yang berbau menyengat dan lain-lain. Artinya saking tidak sukanya Allah pada sesuatu yang makruh maka Allah memberikan reward berupa pahala bagi yang meninggalkannya maka sangat tidak pantas bila kita melakukan sesuatu yang tidak disukai Allah di rumahNya pula.
Jangankan yang makruh sesuatu yang masih dianggap mubah saja seperti seorang lelaki yang berjoget ringan sambil mendengarkan lagu dangdut atau musik reggae saja rasanya tidak pantas bila dilakukan di Masjid apalagi sesuatu yang makruh, apalagi sesuatu yang telah diharamkan sebagian besar ulama negara-negara Islam di dunia.
Suatu kajian tentang kepantasan saja masyarakat muslim Lubuk linggau masih sangat awam kalau tidak bisa disebut belum cerdas dalam berislam. Artinya kita harus jujur bahwa para ulama, ustadz, kyai, guru-guru agama Islam, ormas-ormas Islam belum berhasil mencerdaskan ummat Islam.
Maka sudah sepatutnya muslim yang memiliki kewenangan atau kekuasaan memanfaatkan kewengan dan kekuasaannya itu untuk mencerdakan ummat Islam. Sesuatu yang menurut penulis lucu adalah ketika ramadhan kemarin ada salah satu pejabat tertinggi di Lubuk linggau yang memberikan solusi agar jamaah tidak bosan ke masjid adalah dengan memanggil ustadz kondang. Ini bukan masalah ustadznya tetapi ummat memang masih begitu awam jadi harus ada pendekatan tarbiyah(pendidikan) yang komprehensif untuk mencerdaskanya.
Jika semua potensi kekuatan bersinergi untuk mencerdaskan ummat penulis sangat yakin ummat akan menjadi muslim yang taat yang siap mewujudkan Lubuk linggau madani. Jadi jangan sesumbar mewujudkan Lubuk linggau madani atau Musi Rawas darussalam bila tidak disertai pencerdasan ummat. Karena semua itu hanya akan jadi slogan tanpa makna dan omong kosong semata. Andai aku walikotamu. Hehehe. Wallahualam bishowab.
by: http://edukasi.kompasiana.com/2013/07/20/merokok-di-masjid-578521.html
21.44 | 0 komentar | Read More

Rokok : Warisan dan Bom Waktu ( Siapa yang tak kenal rokok? Rokok menjadi hal yang sangat kontroversial dan banyak diperbincangkan )


Siapa yang tak kenal rokok? Rokok menjadi hal yang sangat kontroversial dan banyak diperbincangkan akhir-akhir ini. Rokok kini telah menjamah berbagai lapisan masyarakat, baik di negara maju maupun berkembang, laki-laki maupun wanita, orang dewasa bahkan remaja. Konsumsi tembakau telah mencapai proporsi epidemik global (Mackay & Eriksen, 2002).
Menurut Sitepoe (2000), merokok adalah membakar tembakau yang kemudian diisap isinya, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Sedangkan perokok menurut WHO dalam Depkes (2004) adalah mereka yang merokok setiap hari untuk jangka waktu minimal 6 bulan selama hidupnya masih merokok saat survey dilakukan.
Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya dan diperkirakan akan terus meningkat kedepannya.  Data Global Adult Tobacco Survey 2011 menunjukkan bahwa prevalensi merokok pria dewasa adalah sebesar 67,4% dan perempuan sebesar 4,5% atau terdapat 61,4 juta orang dewasa perokok di Indonesia. Angka tersebut tentu bukan angka yang sedikit.

http://www.inagurasi.com/wp-content/uploads/2013/04/merokok.jpg
Padahal ada banyak dampak buruk dari kegiatan merokok baik terhadap diri sendiri, orang-orang di sekitar perokok, bahkan lingkungan alam.  Menurut Mackay & Eriksen (2002), rokok tembakau terdiri dari 4.000 lebih bahan kimia, beberapa dari ini bersifat iritan dan 60 lainnya diketahui atau diduga bersifat karsinogenik. Bahan kimia tersebut antara lain: aseton, amonia, arsenik, butan, cadmium, karbonmonoksida (CO), DDT, hidrogen sianida, metanol, naftalen, toluen, dan vinil klorida. Bahan-bahan tersebut berbahaya jika terdapat dalam jumlah yang banyak.
Berbagai media massa telah menginformasikan mengenai bahaya merokok terhadap kesehatan, namun hanya sedikit yang menginformasikan mengenai dampak buruk rokok terhadap lingkungan alam. Faktanya, asap hasil pembakaran rokok dan sisa puntung rokok dapat menjadi polutan bagi udara, tanah, dan air.
Asap hasil pembakaran rokok mengandung berbagai bahan kimia yang dapat mencemari udara. Salah satu kandungan yang terdapat dalam asap rokok karbon dioksida. Peningkatan konsentrasi karbon dioksida dapat mengakibatkan efek rumah kaca yang akan berdampak pada perubahan iklim di bumi dan peningkatan suhu yang berperan dalam mencairnya gunung es di bumi. Perubahan iklim tersebut mengakibatkan terganggunya ekosistem di muka bumi.


Mungkin saat ini sumbangsih asap rokok terhadap efek rumah kaca belum terlalu besar, namun jika jumlah konsumsi rokok di dunia terus meningkat, maka bukan hal yang tidak mungkin kelak asap rokok akan berpengaruh besar terhadap kenaikan suhu di permukaan bumi.
Selain asap rokok, puntung rokok juga menjadi polutan yang berbahaya bagi lingkungan. Puntung rokok yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah. Terdapat ribuan zat berbahaya yang terdapat dalam puntung rokok, zat-zat berbahaya tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mengurangi kesuburan tanah dengan mematikan mikroorganisme yang berada di dalam tanah. Padahal, dibutuhkan waktu 25-26 tahun bagi tanah untuk membusukkan rokok. Sedangkan untuk membusukkan filter yang terdapat pada rokok dibutuhkan 10-12 tahun.
Puntung rokok yang dibuang ke sungai atau danau mungkin saja termakan oleh ikan-ikan. Kandungan berbahaya dalam rokok dapat membunuh ikan-ikan tersebut. Jika hal ini terjadi terus-menerus bukan tidak mungkin ekosistem air dapat rusak.


Jenis rokok yang paling sering kita temui adalah berupa gulungan kertas yang berisi tembakau. Kertas-kertas tersebut diperoleh dengan menebang pohon-pohon dihutan. Dalam satu jam satu unit pabrik rokok memerlukan hampir 4 mil kertas untuk gulungan dan kemasan rokok. Betapa menyedihkan, pohon-pohon yang seharusnya berfungsi sebagai paru-paru dunia justru ditebang dan dijadikan sebagai pembungkus rokok yang akhirnya terbakar sia-sia. Padahal, kertas-kertas tersebut dapat digunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat.


Jadi, perlu kita sadari lagi bahwa rokok bukan hanya memberi dampak buruk bagi kesehatan manusia sebagai perokok aktif maupun pasif, tetapi rokok juga berperan dalam pencemaran lingkungan di sekitar kita yang akhirnya berdampak buruk pada anak cucu kita


Esensi
Menyadarkan masyarakat, khususnya saya sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat bahwa rokok bukan hanya berbahaya bagi kesehatan tetapi juga berbahaya bagi lingkungan alam yang kelak akan kita wariskan kepada anak cucu kita.
Sumber:
· http://www.psikm.unud.ac.id/kawasan_tanpa_rokok/?page_id=4
· http://pppl.depkes.go.id/berita?id=1091
· http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=54
· repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25418/4/Chapter%20II.pdf
21.42 | 0 komentar | Read More

Ngerinya Larangan Merokok dan Copet Di Kereta Kuala Lumpur


Sekarang sepertinya banyak orang ke tempat kerja lebih suka naik kereta di Jakarta dan sekitarnya ( Jabodtabek ), mungkin saja sudah bersaing dan bisa jadi ketersediaan kereta komuter di Jabodetabek dari segi kwantitasnya sudah jauh lebih banyak tersedia jika dibandingkan dengan kereta komuter di Kuala Lumpur Malaysia.
Kereta kota di Kuala Lumpur - Malaysia yang melayani angkutan perkotaan seperti Jabodetabek juga sudah lama penuh sesak, selain penumpangnya semakin banyak, rangkaian keretanya lebih pendek  ( lebih sedikit ) daripada rangkaian kereta komuter  di Jabodetabek yang satu rangkaian ( block train ) biasanya terdiri dari 4 sd 6 kereta ( gerbong ) dibandingkan dengan di Kuala Lumpur  ( Lembah Klang - semacam Jabodetabek ) yang cuma 2 sd 4 kereta  ( gerabah  kata orang sana ).
Karena penumpangnya sudah berjubel, seperti halnya juga kereta angkutan perkotaan di banyak kota kota besar, termasuk Singapura dan kota kota di Jepang, Eropa dan Amerika, maka “kereta komuter di Kuala Lumpur yang mulai tidak aman” ( seperti halnya juga kereta komuter di beberapa negara di eropa sana juga banyak tidak aman , misalkan di kota Paris dan kota  Amsterdam, ternyata juga banyak copetnya ) “diberi peringatan tegas kepada para penumpang “awas copet” dan “dilarang merokok di stasiun atau di dalam kereta” dengan denda tinggi jika ketahuan merokok.
Di Kuala Lumpur jika ketahuan merokok di stasiun atau didalam kereta, tidak tanggung tanggung bisa dikenakan denda sd 500 Ringgit Malaysia ( RM 500 ) kurang lebih sama dengan sejumlah Rp. 1.500.000.( satu juta lima ratus ribu rupiah )

Banyak peringatan juga terpampang di stasiun dan di dalam kereta di Kuala Lumpur ( Lembah Klang )  “Awas Copet “ yang orang sana mengatakannya “Awas Penyeluk Saku “


1376830792680894154
Dilarang merokok di stasiun dan dalam kereta, kalau tertangkap denda tinggi, foto asli milik andika










13768307341287803940
Awas Copet, foto asli milik andika








Bagaimana dengan kereta komuter di Jakarta - Jabodetabek, apakah perlu juga ada peringatan semacanm itu?
Salam sukses dari Jakarta, selamat malam
by: http://regional.kompasiana.com/2013/08/19/merokok-dan-copet-di-kereta-kuala-lumpur-585151.html
21.37 | 0 komentar | Read More

Mau Keren Kok Maksa? ( Lebih baik menyenangkan hati orang tua, tetapi dianggap sederhana oleh teman. Daripada dianggap luar biasa oleh teman, tetapi menyakiti hati orang tua )

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiODedTRIA1FDfy4HkUlOEkwwuOk9LKJa5vH3PSRH9NQrm5cav25M95uN2MaD7lUFJactwTyVaYjA07ZTt_sXlGkvZBiCGJQPpz9K-oU13QTrx50VTq99xFaSN-V33_Nse_5xYMn2YSKlo8/s200/sombong.jpg
Pada pagi hari di sebuah rumah sederhana. Saat sang ibu sedang mencuci pakaian, sementara anak perempuannya mengunci kamar rapat-rapat sambil asyik menekan tombol-tombol handphone.
Ibu: “nak.. Tolong bantu mama nyuci sebentar” (teriak sang ibu)
Anak: (diam seribu bahasa tanpa menghiraukan perkataan ibunya)
*
Pada siang harinya. Saat sang ibu sedang menyapu lantai, anak perempuannya pergi begitu saja. Tanpa sepatah kata pun terucap.
Ibu: “mau kemana nak?” (dengan suara lembut)
Anak: (hanya diam membisu sambil terus melangkahkan kaki ke luar rumahnya)
*
Pada malam harinya. Saat sang ibu sedang beristirahat di kamar, tiba-tiba si anak menghampirinya.
Anak: “ma. Aku mau beli handphone baru. Yang merknya berryberry”
Ibu: “mama belum punya uang. Kemarin kan habis bayar sekolah adekmu”
Anak: “anak mama kan ada dua. Tapi cuma dia yang mama sayang” (dengan nada tinggi dan bergegas meninggalkan sang ibu)
*
Keesokan harinya saat waktu subuh tiba. Sang ibu baru saja selesai melaksanakan sholat berjamaah dengan sang ayah. Hanya berdua saja.
Ayah: “kakak.. Bangun udah subuh. Sholat dulu..” (sambil mengetuk pintu kamar si anak tertua)
Anak: “apa sih ah!” (teriak dari dalam kamar)
*
Pada saat sarapan pagi. Beberapa potong ikan mas dan tumis kangkung menemani sarapan hari ini.
Anak: “ma, aku minta uang dong”
Ibu: “untuk apa nak?”
Anak: “beli baju baru. Malu sama temenku, bajuku sudah jelek”
Ibu: “uang tabungan mama habis nak, sudah dipakai buat DP berry barumu”
Anak: “aku pergi!” (tanpa menyentuh sedikitpun sarapan yang sudah disiapkan sang ibu)
*
Pada saat waktu libur tiba. Keluarga ini hanya berdiam diri di rumah. Bagi sang ibu, berkumpul dengan lengkap di rumah sudah jadi hal yang membahagiakan.
Anak: “pa, ayo kita jalan keluar. Paling gak beli makanan. Bosan makan masakan rumah”
Ayah: “makan saja masakan mama. Sudah capek-capek mama buatin untuk kamu”
Anak: “aku bosan!” (meninggalkan sang ayah dan pergi ke kamar)
*
Pada siang hari disaat libur. Sang anak sudah berpakaian rapih, sementara kedua orang tuanya duduk manis sambil menonton televisi.
Anak: “aku minta uang dong” (membisikkan ke telinga sang ibu)
Ibu: “kamu mau kemana memangnya?”
Anak: “pergilah. Bosan aku libur cuma di rumah. Cepet ma, mana uangnya?”
Ibu: “nih” (sambil memberikan selembar uang Rp. 20.000)
Anak: “cuma segini ma? Ah..” (dengan wajah cemberut meninggalkan rumah)
*
Pada malam hari ketika libur. Saat semua orang di rumah sudah tertidur lelap.
Anak: (menelepon sang ibu, meminta dibukakan pintu)
Ibu: “dari mana aja baru pulang jam segini?”
Anak: (diam seribu bahasa)
Jakarta, 21 Agustus 2013
Ulfa Rahmatania
# Lebih baik menyenangkan hati orang tua, tetapi dianggap sederhana oleh teman. Daripada dianggap luar biasa oleh teman, tetapi menyakiti hati orang tua.
by: http://fiksi.kompasiana.com/drama/2013/08/21/mau-keren-kok-maksa-585817.html
21.10 | 0 komentar | Read More

ARTIKEL MENARIK= [FDR] Kapas-Kapas Jakarta

Sumber: kfk.kompas.com
Sumber: kfk.kompas.com
Conni Aruan
No. 04
(I)
Di kolong jalan layang Grogol , tiga orang anak kecil Dedot (8), Cupai (9), dan Acung (7) duduk selongsoran. Punggung-punggung kecil mereka disandarkan pada pondasi jembatan. Hujan deras dan petir yang menyambar-nyambar malam itu tak membuat ketiga anak itu gentar. Mereka asyik dengan diri mereka masing-masing. Kucai sibuk menggigiti kukunya yang panjang dan menghitam, Dedot memainkan marakas buatannya; botol aqua diisi pasir dan beberapa batu kecil. Mulutnya menyenandungkan asal lagu, “solatulo salamula ala toha rosulilah …*”. Sedangkan Acung hanya duduk diam dan matanya menatap bergantian kepada Cupai dan Dedot.
Acung : (Acung mengubah posisi duduknya. Kedua lututnya dipeluk dan dagunya diletakkan begitu saja) Dot … Kita lebaran kagak sih?
Cupai dan Dedot menghentikan kegiatan mereka. Kedua mata mereka beradu dan kemudian menuju sepasangan mata yang menatap mereka bergantian.
Cupai : (Meludahkan potongan kuku yang tertinggal di mulutnya) Ya iyalah! Emang orang-orang itu aja yang bisa lebaran? Kita juga donk.
Dedot : Emang lu puasa Pai?
Cupai : Kagak … (Tersenyum lebar)
Acung : (Masih dengan wajah yang bingung tapi sedikit bersemangat) Gue juga kagak …
Dedot : Nah! Berarti kite kagak lebaran donk, puasa juga kagak, belagu amat ikutan lebaran…
Ketiganya terdiam dengan pikiran masing-masing.
Cupai : Pokoknya kita tetap lebaran. Besok kudu lebih rajin, biar kita bisa beli peci atu-atu …
Dedot : Mending beli nasi padang Pai, enak, pake kuah rendang, kenyang!
Acung : Emang peci bisa bikin kenyang?
Cupai menatap lekat-lekat secara bergantian kepada Dedot dan Acung. Telunjuknya mengacung memberi peringatan. Dengan berwibawa dia memulai pidato singkatnya.
Cupai : Gini lho Cung! Dot! Peci paling murah itu berapa? 3.000? 5.000? Oke kita taroklah 4.000. Dengan 12.000 kita bisa dapat uang lebih dari itu. Siapa sih yang nggak kasian hatinya melihat anak kecil – gelandangan kayak kita ini mengamen pake peci, trus nyanyiin lagu yang tadi Dot? Percaya, lebih dari 12.000 kita dapat nanti!
Dedot : Duit tinggal lapan ribu Pai, kagak cukup! (Mengeluarkan 4 lembar dua ribuan)
Cupai : Berarti kita ngamen dulu baru beli peci! Pokoknya kita lebaran! Makan enak! Baju baru! THR!
Acung : THR dari mana? Kita kan pengamen Pai , anak jalanan …
Cupai : Ya dari orang-oranglah, biasanya Cung, kalo puasa dan lebaran orang-orang jadi baek semua …
Ketiganya kembali terdiam.
(II)
Jakarta dengan kemacetannya adalah surga untuk anak-anak jalanan. Tidak sedikit yang lompat sana-sini, dari angkot ke angkot, dari bus ke bus. Jangankan jalanan, kios-kios kecil di pinggir jalan pun adalah lahan empuk untuk anak-anak jalanan.
Terlihat 3 sekawan melompat pada salah satu metromini yang sudah babak belur. Berbekal Marakas Dedot, tepukan tangan Cupai, dan suara nyaring dan cempreng Acung. Mereka berusaha menaklukan perasaan para penumpang metromini. Tanpa salam pembuka seperti biasa pengamen lainnya, mereka langsung menyuguhkan penampilan yang alakadarnya dengan harapan hasilnya lebih dari sekedar mengisi sejengkal perut.
(III)
Acung, Cupai, dan Dedot berjalan bersemangat menuju salah satu pencual peci yang terkantuk-kantuk menunggu pembeli. Jam baru menunjukkan pukul delapan malam. Cupai sang pemimpin berjalan paling depan, di tangannya tergenggam recehan berjumlah 10.000.
Cupai : Gue aja Dot, emang lu bisa nawar?
Dedot : (Menggaruk-garuk kepala) Kagak sih, ya udah lu aja!
Cupai : (Membungkuk kepada penjual peci yang rupanya sudah tertidur, menarik nafas dalam-dalam) PAK, BELI PECI!!
Penjual Peci : (Gelagapan dan mengusap-usap wajahnya yang berminyak) Iya, iya …
Cupai: (Memilih-milih peci dan mencobanya) Berapaan Pak?
Penjual Peci : (Mengusapkan handuk kecil pada wajahnya yang masih saja berminyak) Goceng!
Cupai : Tiga rebu
Penjual Peci : (Muka datar) Goceng, nggak kurang.
Dedot : Di sono aja tiga rebu pak! Mahal amat!
Penjual Peci : (Kesal) Beli aja di sono!
Cupai : (Menyenggol Dedot dan berbisik kasar) Apaan sih lu Dot. Gue bilang, gue aja!
Dedot mundur sambil menarik Acung melihat-lihat kendaraan yang berseliweran. Mereka membiarkan Cupai menyelesaikan transaksi pembelian peci itu.
Cupai : (Memegang 3 peci putih di tangan kiri) Dua belas ribu …
Penjual Peci : (Memandang tak percaya pada kengototan Cupai) Ya udah! Ya udah! Dua belas ribu!
Cupai : (Menyerahkan segenggam recehan dan selembar dua ribuan dan langsung menghampiri kedua temannya dengan membawa 3 peci di tangannya)
Cupai : (Menyerahkan peci kepada Acung dan Dedot) Dua belas ribu. Apa gue bilang, kalo gue bilang gue aja, jangan ngelawan dah!
Acung dan Dedot: (Menerima peci dengan muka berseri dan langsung dipakai).
Bertiga mereka berjalan menyusuri trotoar mencari tempat untuk bermalam. Mereka seperti bayang-bayang berpeci dalam kegelapan.
(IV)
Di bawah jalan layang Ciputat, Cupai duduk menimang-nimang peci di tangannya. Matanya menatap pada Dedot dan Acung yang berhadap-hadapan dengan nasi padang di antara mereka. Sebuah bungkusan hitam terletak di samping Cupai breisi tiga potong baju baru. Gema takbir mengumandang dari seluruh mesjid di Jakarta. Orang-orang dari berbagai usia meneriakkan takbir bertabuh dengan bedug memenuhi setiap pendengaran.
Acung : (Mengusap mulutnya dengan lengan baju, mulutnya masih mengecap rasa rendang yang masih bersisa di lidahnya) abis ini Natal, trus Imlek, trus apa lagi ya … Semuanya kita rayakan!
Cupai : (Wajahnya dibuat-buat angkuh) Apa gue bilang, kita dapet duit kan? Banyak malah, berapa Dot?
Dedot : (Bola matanya berputar dan mencoba mengingat hasil ngamen mereka dua hari) Lima ratus dua puluh satu rebu! Buanyak Pai! Seneng banget deh gue!
Cupai : (Wajah bangga dan mengangguk-angguk) Besok kita masih bisa makan ENAK, sisanya masih banyak!
Acung : (Terpesona ) Kita keren ya Dot?
Dedot : Iya donk! Apalagi kalo besok kita pake itu baju baru! Buseet, keren banget kita Pai! Cung! (Tertawa)
Acung : (Diam sejenak) Iya Dot! Gue demen banget sama itu baju, udah lama gue intip-intip tuh! Engri berd** … Kita keren ya besok…
Cupai : Udah, habisin dulu itu makannya, jangan nyisa! Udah capek nyarinya! (Merebahkan tubuhnya berbantal bungkusan hitam)
Dedot dan Acung menyelesaikan makannya dalam diam dan dengan pikiran masing-masing.
Acung : (Memunguti nasi yang tinggal satu-satu dan memasukkan ke mulutnya) Kita agamanya apa sih? Semua agama?
Dedot : Iya, semua agama … Iya kan Pai?
Cupai : (Bangkit dan meregangkan tubuhnya) Iya kali, buktinya kita dipelihara oleh semua orang, entah mereka agama apa …
Acung : (Melotot) Emang kita hewan dipelihara,
Dedot : (Menjitak kepala Acung) Elu yang hewan Cung, hahahaha
Acung : (Mengusap-usap kepalanya) Lu apaan sih, sakit kampret! (Meneguk habis air minum yang tinggal setengah)
Cupai : Kalo kita ngamen tuh. Kan dikasih uang tuh sama orang, itu maksud gue dipelihara Cung, emang elu tau orang itu agama apa? (Melotot kepada Acung)
Acung : Taulah, kalo yang pake jilbab mah Islam, pake salib Kristen, selain itu gue kagak tahu (Merebahkan tubuhnya pada tanah berdebu)
Cupai : Nah, Tuhan mereka kan kasih mereka rejeki, trus dibagi ke kita, secara nggak langsung Tuhan mereka adalah Tuhan kita. Gituuuu, eh gue ngomong sok kepinteran ya (Tertawa ) Bodo amat, bobok yuk! (Mengambil koran dari balik punggungnya dan melempar ke arah Acung)
Dedot : Sok propesor lu Pai! Esde juga kagak lu! (Membuka lebar-lebar koran dan mengalasi tanah berdebu itu begitu juga dengan Acung)
Hening untuk beberapa saat. Suara bedug dan takbir masih terdengar dan sayup-sayup.
Acung : (Menggeliat dan berbalik menghadap Cupai yang tak jauh darinya) Gue percaya Tuhan itu ada …
Cupai : (Menatap langit-langit jembatan, tangannya dilipat dan diletakkan di bawah kepalanya) Tuhan yang mana?
Acung : (Berbalik lagi menghadap Dedot) Tuhan ada berapa sih Dot?
Dedot : (Mata terpejam, tangannya dilipat dan dirapatkan di dada) Banyak, sebanyak yang elu mau buat …
Acung : (Masih memandang Dedot) Elu percaya Tuhan yang mana Dot?
Dedot : (Masih dengan posisi yang sama) Tuhan yang bisa beliin gue apapun yan gue mau …
Acung : (Mulai bersemangat, matanya berbinar-binar) Emang ada Dot? Tuhan apa?
Dedot : (Kesal) Berisik banget sih lu Cung!
Acung : (Penasaran) Kasih tau gue donk!
Dedot : (Berbalik miring menatap Acung) Tuhan dari duit!
Acung : (Keheranan) Emang ada ya Dot? (Dedot tidak menjawab) Pai, Tuhan dari duit itu apaan? (Cupai tidak menjawab, dari mulutnya keluar dengkur halus)
Acung memosisikan badannya terlentang, lengannya bebas di samping tubuhnya. Ditolehkan kepalanya ke kiri, di kejauhan sebuah bintang berwarna warni berpijar angkuh dan kemudian hilang diganti dengan bintang lainnya yang berwarna lebih terang dengan warna yang lebih cerah. Acung terpekur.
Acung : Gue percaya Tuhan itu ada, bukan seperti Tuhannya Dedot, tapi Tuhan yang yang nggak bisa gue liat tapi gue bisa ngerasain kalo dia ada …(Terdiam sejenak) Tuhan apa ya namanya? Allah? Yesus? Keknya bukan deh… Hmm… Ato emang iya? Apa ya namanya? (Bingung sendiri, keningnya berkerut) Dot! Tuhan Allah itu bagaimana sih? Tuhan Yesus gimana? (Menggoyang-goyang tubuh Dedot yang sudah tertidur)
Acung kembali ke posisi awal; terlentang dan manatap langit.
Acung : Gue punya Tuhan, gue yakin punya Tuhan, tapi gue belum tau Tuhan apa namanya Besok gue tanya Cupai …
Malam bergulir dan semakin larut. Cupai, Dedot dan Acung terlelap oleh kantuk dan taring angin malam. Suara takbir dan bedug masih terdengar jauh dan sayup-sayup. Esok hari kemenangan dan semua layak untuk menang.
* Shalatullah salamullah, Ala Thaha Rasulillah - Sholawat Badar
** Angry Bird
__ FDR__
Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community
Terimakasih sudah membaca
^_^

Note: Kisah ini hanya fiksi belaka kesamaan dan konten tidak bermaksud menyudutkan salah satu pihak. Semata-mata untuk hiburan dan fiksi.
by: http://fiksi.kompasiana.com/drama/2013/07/28/fdr-kapas-kapas-jakarta-577268.html
21.03 | 0 komentar | Read More

SEBUAH DRAMA= Kisahku, Jadi Istri Muda

Kucium tangan mas Pur, suamiku. Dia mencium keningku, lalu menggandengku. Kami berjalan bersama menuju rumah selepas sholat ied pagi ini. Anak-anak tidak banyak bicara. Hening menyelimuti hati di tengah gema takbir yang berkumandang. Kupandangi anakku, Tasya yang beranjak remaja, dia terlihat lebih dewasa dari anak seusianya yang baru sebelas tahun. Dia menggandeng Vina, adiknya yang baru berusia enam tahun.
http://gambarlucu.org/wp-content/uploads/2013/02/istri-muda.jpg

Ingatanku kembali ke masa-masa indah saat aku jatuh cinta pada mas Pur, klien perusahaan di tempatku bekerja. Mas Pur telah beristri. Usianya terpaut jauh dariku. Tapi, dia begitu membuatku merasa damai. Dan aku bersedia dinikahinya, sekalipun hanya sebagai istri ke dua.
Sebagai karyawan swasta, penghasilan mas Pur tidak besar, tapi cukup untuk menghidupi aku. Aku dikontrakkan sebuah rumah mungil nan asri tidak terlalu jauh dari tempatku bekerja. Saat anak kami Tasya lahir, mas Pur terlihat bahagia. Dia begitu menginginkan memiliki anak perempuan. Karena anak-anak dari istri pertamanya laki-laki semua. Tasya dijadikan alasan baginya agar istri pertamanya menerima kenyataan, kalau mas Pur telah beristri lagi dan memiliki anak dariku. Semula situasi terasa tidak nyaman bagiku. Berkali-kali aku harus menghadapi istri mas Pur yang datang ke rumah berteriak-teriak. Padahal aku belum pulih benar pasca melahirkan. Duh Gusti…
Sepanjang perjalanan waktu, akhirnya istri tua mas Pur berhenti mendatangiku. Mungkin sudah lelah, mungkin juga sudah menerimaku. Entahlah. Tapi mas Pur terlihat berusaha berlaku adil pada kami. Kadang menginap di rumahku, kadang menginap di rumah istri tuanya. Tasya dan Vina, dibesarkan tanpa ayah yang utuh. Ayah yang tidak selalu ada di rumah. Tidak selalu ada saat dia sakit. Tidak selalu ada saat dia naik kelas. Tidak selalu ada saat dia ulang tahun. Tidak selalu ada saat kami membutuhkan mas Pur. Tidak pernah ada bersama kami saat lebaran..


Hingga saat itu tiba. Mas Pur pensiun. Padahal anak-anak masih kecil. Masih butuh banyak biaya. Gajiku sebagai staff administrasi tidak besar. Mas Pur tidak dapat membiayai hidup kami lagi. Apalagi membayari kontrak rumah. Kami harus pindah ke kontrakan yang lebih kecil. Di gang sempit. Bau selokan kadang menyengat. Rasanya menyesakkan. Tapi mau bagaimana lagi. Mas Pur tidak mengijinkan kami mengontrak di luar kota. Padahal harga sewa rumah di Jakarta tak terjangkau bagiku.
Lima tahun sudah aku terperangkap di rumah sempit ini. Anak-anakku tidak seharusnya hidup seperti ini. Aku harus pulang ke Kendari. Demi anak-anak. Mereka harus mendapat lingkungan yang baik. Sekolah yang baik. Tempat tinggal yang layak. Aku harus pulang. Aku tidak perduli dengan mas Pur yang tidak menyetujui rencanaku. Aku sudah tidak tahan lagi. Ini bukan kehidupan yang ingin aku jalani bersama anak-anakku. Aku ingin pulang ke rumah orang tuaku. Tanpa mas Pur.
Hari ini mas Pur merayakan lebaran bersama kami. Ini adalah sholat ied yang pertama dan mungkin yang terakhir bagi kami. “Kamu jadi pergi, Dik?” tanyanya sedih. Aku hanya mengangguk. “Jadi, mas..”
Tak terasa air mata jatuh di pipi saat kami menyantap ketupat bersama-sama. Gurat gurat kerut kesedihan di wajahnya membuatku tak kuasa menahan air mata. Mas Pur menggenggam tanganku. Namun aku tak bisa berlama-lama. Pesawat kami berangkat jam satu siang ini.
Selamat tinggal mas Pur. Selamat tinggal Jakarta…
.
- Esther Wijayanti -
by: http://fiksi.kompasiana.com/drama/2013/08/09/kisahku-jadi-istri-muda-582544.html
21.01 | 0 komentar | Read More

Mak Comblang Kena Comblang?! [ Namanya Priska, cewek super centil dan stylish ini, dikenal sebagai ‘Match Maker ( Mak Comblang ) ]

Namanya Priska, cewek super centil dan stylish ini, dikenal sebagai ‘Match Maker ( Mak Comblang )’ di sekolah kami.  Padahal, Priska kan anak yang super cuek. Darimana dia dapat bakat uniknya itu, ya?. Kok bisa, ya, dia punya punya bakat yang langka yang jarang dimiliki orang lain?. Aku jadi iri padanya, entah kenapa. Padahal, aku sudah punya pacar yang cocok dengan tipe idamanku. Sedangkan Priska si Match Maker, kan, masih jomblo!. Mungkin, karena bakat langka yang dimilikinya sehingga dia jadi makin tenar seperti sekarang ini. Aku jadi heran…
https://si0.twimg.com/profile_images/3057868122/ad9c4da3f0bd39c08901e5755f7c163a.jpeg
Hari ini, hari Selasa, hari keberuntunganku. Ya, hari Selasa, aku selalu selamat dari berbagai masalah yang menimpaku. Entah itu masalah pelajaran, sosial, atau cinta sekalipun. Makanya, aku melewati taman sekolah dengan senang ria di hatiku seperti sekarang ini. Aku berjalan dengan langkah-langkah penuh semangat dan bernyanyi-nyanyi bahagia. Iya, pacarku, Kurnia, kemarin malam baru saja memberiku hadiah ulang tahun yang super imut dan lucu. Dia memberiku hadiah scrapbook yang berisi puisi-puisinya yang dipenuhi tentang berbagai kata-kata romantis yang membuatku gak bisa tidur karena saking meltingnya. Ahhh… benar-benar cowok romantis. Padahal, aku baru saja seminggu jadian dengannya. Tiba-tiba, aku melihat Priska yang sedang dikerubungi oleh teman-teman cewek lain yang sepertinya sedang mengkonsultasikan permasalahan cintanya pada Priska. Aku rasa, mereka sedang meminta tips jitu untuk mendapatkan pujaan hati mereka pada Priska lagi. Ya, karena gara-gara Priska-lah, aku berpacaran dengan Kurnia.
“Ayolah, Pris, bantuin kita, dong, buat ngedapetin cowok-cowok yang ada di ‘Geng Kopiesta’. Please…” Kata Kiana, sambil menempelkan kedua tangannya di depan kepalanya dengan berjuta-juta harapan agar bisa mendapatkan salah satu cowok yang ada di ‘Geng Kopiesta’, geng anak-anak cowok keren yang semuanya masih jomblo. Sebenarnya, mereka adalah tim sepakbola - tapi multi talenta- disekolah kami. Mereka selalu mendapat juara disetiap pertandingan. Tapi, anak-anak ‘Geng Kopiesta’ punya kebiasaan yang agak buruk, yaitu suka menghukum siapa saja yang mengotori ‘basecamp’ mereka. Kadang juga, mereka memalaki adik kelas. Tapi tetap saja, banyak cewek yang melting melihat pesona mereka. Apalagi, kalau melihat Frado, si keeper yang super imut itu. Para cewek pasti langsung berteriak-teriak kegirangan karenanya.
“Iya, Pris, Lu kan temen kita…..” kata Mira menambahkan. Wajah Priska pun jadi semakin bingung. Semua ekspresi wajahnya bercampur aduk menjadi satu. Senang, bingung , terdesak, semuanya ada di wajahnya. Dia menggaruk-garuk kepalanya kebingungan. Makin terdesak.
“O.K, O.K…. Satu-satu, ya….” Akhirnya, Priska mengalah. Teman-teman juga langsung berbaris kayak mau antrian minyak tanah. Memang lebih baik mengalah daripada terus-terusan terdesak. “Mulai dari Kian”, sambungnya lagi mengatur. Kiana pun langsung maju dengan senangnya.  Dia cengar-cengir sendiri karena kegirangan, kayak habis ditembak Mario Maurer yang super perfect itu aja. Lagipula, muka Kiana juga gak standar-standar amat, sih, dia pandai berdandan, baik hati, pula. Aku dengar-dengar, sih, katanya ada cowok yang suka sama dia di kelas. Aku kurang tau, sih siapa orangnya. Tapi, aku yakin, Kiana pasti lebih memilih salah satu dari anak-anak anggota ‘Geng Kopiesta’. Secara, mereka kan, keren-keren.
“Emangnya lo suka ama siapa, sih?.” Kata Priska memulai introgasinya sambil menggulung-gulung ujung rambutnya. Priska tampak beda sih, kalau sedang menjalankan hobinya ini. Rasanya, dia itu kayak ‘Match Maker’ yang udah profesional. Mungkin, semua orang memang seperti itu kalau lagi menjalankan hobinya, ya. Kiana juga keren banget kalau lagi melukis.
“Gue suka sama Trianda. Si penyerang itu. Abis, dia keren banget, sih, kalo main bola. Apalagi pas keringetnya bercucuran. Rasanya, tuh, jadi kayak lemes sendiri, gue, liat auranya yang saking kerennya itu…” Kata Kiana membalas. Pipinya memerah gara-gara memuji-muji Trianda. Tapi, kok, tiba-tiba, Priska jadi terdiam kayak gitu, ya?. Dia jadi lemas, tampak kecewa banget karena melihat Kiana memuji-muji Trianda… Kasihan, deh, aku melihatnya. Kayak gimana, ya, sakit hati gitu. Dia jadi melamun. Sakit hati. Atau jangan-jangan…. dia…. dia… dia…. suka sama Trianda, lagi!.  Langsung terbersit perasaan isengku untuk mengerjainya. Tapi, itu kan kalau benar, tapi kalau gak, yaaaahhh… aku yang malu sendiri, deh. Mudah-mudahan saja dia betulan suka sama Trianda. Kan jadi lucu, kalau misalnya….. Mak Comblang kena comblang!. Aaaahhh… akan jadi berita bagus, nih!.
“Lo kenapa, Pris?. Jadi lemes gitu…” kata Kiana merasa bersalah. Mukanya juga ikut-ikutan muram seperti Priska. Aku yakin, Kiana punya maksud tersendiri untuk melakukan hal yang tadi dilakukannya. Mmmm…. aku jadi penasaran.

Aku yang dari tadi memperhatikan mereka dari jauh kira-kira 4 meter ini, sekarang, aku jadi lebih maju kira-kira 1,75 meter. Aku gak bermaksud buat ikut campur urusan cinta Priska. Aku cuma mau membantunya, kok. Tiba-tiba, langsung terdengar suara langkah kaki yang arahnya dari belakang. Mendekatiku. Aku rasa, sepesang kaki yang menuju kesini itu sudah sampai di belakangku. Tentu saja, aku berbalik kebelakang dengan tiba-tiba. Aku kaget begitu mengetahui langkah kaki yang menuju kesini tadi adalah… Kurnia!. Jantungku jadi berdebar, deh.
” Eh, Indri, kamu lagi apa?. Tumben kamu disini. Udah dari tadi ?.” Dia bertanya dengan penuh perhatian. Banget. Aku rasa, Kurnia itu adalah tipe pacar yang posesif, selalu melundingi apapun yang dimilikinya. Buktinya, belum apa-apa, dia sudah mengajukan 2 pertanyaan plus 1 ekspresi keheranan. Memang, sih, aku jarang banget duduk disini, di bawah pohon dekat lapangan volly. Bahkan hampir gak pernah.
” Ahhh… Gak kok. Aku lagi ngamatin Priska yang lagi dikerumunin temen-temen. Tuh, disana.” Jawabku sambil berbisik di dekat telinga Kurnia sambil menunjuk di mana tempat Priska dan teman-teman. Habisnya, aku takut banget, sih, kalau sampai kedengaran sama Priska. Bisa-bisa…. rencanaku GAGAL TOTAL. Uffftt… jangan sampai, jangan sampai!.
“Oooh… Emangnya dia kenapa?.” Kurnia bertanya lagi. Aku suka Kurnia yang seperti ini. Kurnia yang suka bertanya dan cerdas (cerewet dan sebagainya). Di kelas, dia adalah cowok yang paling cerewet, apalagi kalau pelajaran Bahasa Indonesia. Uuuuhh… Pasti, Kurnia-lah yang paling cerewet di kelas. Dia selalu menyiapkan berpuluh-puluh pertanyaan bahkan beratus-ratusan pertanyaan untuk diajukan kepada Guru Bahasa kami, Bu Anita. Bu Anita juga gak segan-segan memberikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan Kurnia. Makanya, jangan heran, deh, kalo nilai Ulangan Bahasa-nya Kurnia selalu bagus. Dia kan, murid kesayangan Bu Anita!. Sebagai pacarnya, aku tentu merasa bahagia dengan ini!.
“Tadi kan, temen-temen mau mengkonsultasikan masalah cinta mereka sama Priska. Eh terus, Priska menunjuk Kiana. Terus, Priska tanya sama Kiana siapa cowok yang dia suka. Eh terus, pas Kiana jawab, mukanya Priska langsung jadi muram gitu. Mungkin…. Priska juga suka sama cowok yang disukain sama Kiana.” Aku menjawab dengan panjang lebar. Selengkap-lengkapnya. Tapi Kurnia tetap sabar, kok, mendengarkannya. Hehe. Mirip dengan iklan, “Alaways listening, always understanding”. Dan itu mewakili Kurnia banget. Kurnia memang cowok super pengertian!.
“Emangnya, siapa cowok itu?…”
“Trianda.”
“Trianda anak ‘Kopiesta’ ?.”
” Iya. Menurumu gimana?. “
” Kayaknya, Priska beneran suka sama dia, deh.”
” Eh?. Berarti bener, donk!. Asyiiik!.”
” Itu kan, cuma perkiraanku. Eh, tadi kamu ngomong ‘asyik’, ya, emangnya kenapa?.” Kali ini Kurnia tambah penasaran. Matanya memandangiku bingung seolah ingin tahu segala hal, termasuk rencanaku buat ‘mengerjai’ Priska.
Akupun mendekati telinganya lalu berkata, “Aku mau Trianda beneran jadian sama Priska Tapi, kayaknya, aku butuh bantuan Kiana, deh…”
“Ide yang bagus, tuh. Aku juga ikut bantuin, ya?.”
” Iya.”
**********
Akupun sampai dirumah. Jam baru menunjukkan jam 15:00 tepat. Soal rencanaku ‘mengerjai Priska’, semuanya sudah beres. Tinggal cari waktu yang tepat buat melakukan ‘aksi pencomblangan Mak Comblang’ aja. Aku mondar-mandir mengelilingi kamarku yang senyap. Berpikir buat cari waktu yang tepat untuk melakukan rencana terbesarku, dan tentunya, dibantu dua asisten sekaligus ‘rekan kerja’-ku, Kurnia dan Kiana. Aku rasa, aku memilih orang yang tepat, deh. Soalnya, selain mereka sepupu-an, mereka juga sama-sama baik hati dan punya banyak akal. Aku rasa, mereka cocok banget buat jadi Agen Rahasia. O.K, dan akhirnya, akupun bisa bernapas lega karena rencanaku ini hampir berhasil. Tinggal selangkah lagi. Aku jadi makin gak sabar, deh.
**********
“Kira-kira waktu yang tepat buat ngerjain Priska kapan, ya?.” Kiana berbisik di telingaku. Aku sampai kaget tiba-tiba dia berbisik seperti itu disaat aku lagi minum seperti ini. Hampir aja aku tersedak.
“Iya, ya. Oh iya, bukannya kamu Anggota Panitia PenSi Sekolah?. Kapan PenSi-nya diadakan?.” Spontan saja aku langsunng menjawab seperti itu. Rasanya mulutku seperti ayam yang gak sadar sudah membuka kandangnya padahal dia belum mau membukanya. Aku rasa, ini termasuk salah satu gerakan refleks yang paling aneh. Biasanya, gerakan refleks kan, berupa gerakan tanpa suara, sedangkan refleksku berbicara.
“Iya. Katanya Kak Meta, sih, tanggal 24 Agustus nanti, seminggu lagi. Emang kenapa?.”
“Gimana kalo misi itu kita laksanakan pada PenSi nanti. Aku dengar-dengar anak ‘Kopiesta’ pada mau tampil di PenSi nanti. Hehe, Kurnia bilang, sih, gitu!.”
“Iya juga, ya. Ntar, deh. Aku bakal tanya sama Kak Meta tentang susunan acaranya.” Asyik, hampir berhasil, hampir berhasil…
“Indri, Kian!.” Gak menoleh ke arah suara itu berasal aja aku udah tahu, pasti Kurnia. Suaranya yang khas membuat semua orang mudah mengenalinya. Terutama aku, selaku pacarnya. Aku juga pasti tahu, dong, tentang keunikannya yang lain.
“Eh, Kurnia…” Kami berdua lalu berbalik kearahnya.
“Aku dapat berita bagus, nih. Katanya, Geng ‘Kopiesta’ bakalan tampil belakangan… Aku tahu itu dari Yoga.” katanya. Huh, baguslah. Sesuai dengan rencana kami. Kami ingin Priska dan Trianda disorak-soraki seluruh murid. Setidaknya, mereka bakalan malu karena itu!.
“Baguslah, sekarang udah lengkap deh persiapan kita. Tinggal minta bantuan aja sama anak-anak Geng ‘Kopiesta’ sama temen-temen yang lain.” Kali ini, aku bersuara, menyarankan. Kan kalau banyak yang membantu, rencana ini akan jadi lebih seru, dong.
“O.k. Ide yang bagus,tuh, Ndri.” Yay, Kiana juga setuju!.
**********
Akhirnya, hari yang paling aku tunggu tiba juga. Waahh… aku gak sabar akan melaksanakan rencana ini bersama dua orang asisten setiaku… Kamipun mempersiapkan segala persiapan, termasuk persiapan untuk tampil hari ini. Iya, kelas kami, XI IPS 6 tampil dengan Tarian Daerah, termasuk aku, aku juga ikut tampil dalam acara yang ‘besar’ ini. Aku sendiri, loh yang minta buat gabung sekaligus tampil bersama Kelompok Tarian Daerah. Kalau Kurnia, sih, dia tampil dengan Kelompok Puisi. Aku yakin, pasti perform-nya bakalan keren banget!.



Sebenarnya, aku agak risih, sih, mengenakan baju adat seperti ini. Huh, rasanya gatal dan panas, sangat mengganggu. Tapi, tak apalah, demi kelas XI IPS 6, aku rasa tak apa kalau aku begini.
Sepasang host acara ini pun naik keatas panggung, berjalan dengan penuh percaya diri, mengalihkan pandangan semua penonton yang tadinya sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Benar-benar pasangan serasi. Mereka berdua adalah Juli dan Yoga, pasangan Ketua OSIS dan Wakil Ketua OSIS disekolah kami, SMA Kharisma Bhakti. Mereka berdua cocok sekali, baju mereka juga serasi. Mereka pakai baju adat Sumatra Barat. Mereka benar-benar keren, tampak seperti sepasang sejoli. Nyatanya mereka memang pacaran, sih. Dan yang membuat mereka jadian dan langgeng sampai saat ini adalah…. tentu saja, si “Match Maker Queen”, Priska. Aku yakin, setelah dia jadian dengan Trianda nanti, reputasinya akan meningkat, dan pastinya, aku dan kedua ‘asisten’ setiaku juga kena imbasnya… Ahhh… aku jadi berpikir yang tidak-tidak, deh.
Kelompok Paduan Suarapun memasuki panggung. Mereka menyanyikan lagu “Hymne Guru” dengan penuh hikmad, merubah suasana menjadi haru biru. Aku juga hampir menitikkan air mata. Berikutnya, kelompok Tarian Modern. Lalu, Kelompok Akustik, Kelompok Puisi dan tibalah giliranku. Akupun mengajak teman-teman sekelompokku maju ke panggung. Tentunya, kami berdoa dulu sebelum menampilkan penampilan terbaik kami. Tiba-tiba,  jantungku berdebar kencang. Untungnya Kurnia mengingatkanku untuk tetap rileks dalam menari Tarian Daerah. Dan kamipun, memulai penampilan kami. Aku menari dengan wajah yang agak gugup dan malu-malu. Bagaimana tidak, aku tampil paling depan!. Uuuhh… tapi aku berusaha untuk tetap rileks dan tentunya mengeluarkan senyum termanisku untuk para penonton. Sepanjang aku -maksudnya kami- menari, Kurnia selalu menatap kearahku. Aku jadi salting, deh. Dan gak terasa, penampilan kamipun selesai. Tepukan tangan penonton mulai terdengar satu-persatu setelah kami tampil. Aku bahagia, dong, tentunya.




Kemudian Pidato Kepala Sekolah, Sambutan Anggota OSIS, Kelompok Teater, daaaannnn…. Band Geng ‘Kopiesta’-pun tampil. Sejenak, aku pun memandangi Priska yang terlihat tersipu-sipu melihat Trianda memainkan drum sambil mengarah kearahnya. Mmmm.. sepertinya, Trianda juga suka Priska, deh. Akupun memanggil Kurnia dan Kania. Kemudian mereka memberikan kode pada teman-teman lain dan Geng ‘Kopiesta’. Kemudiaaannn…..
” Priska, maju, dong.” kata Angga, sang vokalis menyuruh Priska maju. Muka Priskapun langsung jadi merah padam. Ya, lucu sekali kalau dia berekspresi seperti itu. Diapun naik keatas panggung.
” Apa?!!. Angga suka Priska?!!.” Kiana berteriak sekeras-kerasnya pura-pura kaget. Sejenak semua muridpun juga pura-pura kaget, termasuk aku. Aku pura-pura gak percaya Angga suka Priska. Padahal, ini adalah bagian dari rencana kami. Eh, tunggu, muka Trianda langsung berubah jadi agak kesal, mungkin aja dia cemburu. Waahh… kemungkinan besar dia memang suka Priska. Anggapun pura-pura mengajak Priska berduet dengannya. Dia juga berlagak mesra dengan Priska. Aku gak sangka Angga berbakat jadi aktor. Aktingnya bangus sekali. Lagi-lagi, Trianda menunjukkan wajah yang gak suka, tapi dia pura-pura tetap enjoy memukul drumnya. Sementara Priska, dia sepertinya mulai risih gara-gara tingkah Angga yang sok dekat. Tibalah rencana pokok kami dilaksanakan.
Lagu yang mereka bawakanpun selesai. Angga pura-pura meminta izin pada penonton buat membiarkan dia dan band-nya tetap dipanggung.
“Priska, kamu mau kan jadi…..” Angga mulai berbicara di microphone.
“Jadi apa?.” Priska mulai penasaran. Pipinya juga masih memerah seperti tadi.
“Jadi…” Angga pura-pura agak gagap. Kali ini, reaksi Trianda benar-benar seperti mau marah. Mukanya merah padam seakan mau meninju sesuatu. Aku yakin, dia pasti cemburu dan sakit hati. Suasanapun menjadi genting.
Priska makin bingung dia menatap Angga dengan tatapan penasaran seolah agak memaksa.
“Ja… Jadi…. Jadi… Jadi…. Jadi pacar Trianda!!!.” Kata Angga dengan tiba-tiba menarik tangan Trianda yang lagi panas-panasnya tadi, sontak saja, wajah Trianda dan Priska jadi makin merah seperti udang rebus. Tampaknya mereka sangat kaget.
“Surprise!!!.” Semua muridpun berteriak bersamaaan. Priska dan Trianda jadi makin malu. Trianda menggaruk-garuk kepalanya, sementara Priska terdiam mematung karena saking kagetnya.
“Udah, jadian aja lo berdua.” Kata Angga berteriak.
“Jadian, jadian, jadian!!!!.” Lagi-lagi semua murid berteriak keras sambil tepuk tangan. Sampai-sampai hostpun juga ikut-ikutan.
“Mmmm… Pris, jujur ya, sebenarnya, aku suka kamu, dari kelas X….” Akhirnya, Trianda bilang suka juga. Keren banget, deh dia bisa bilang suka selancar itu. Waktu Kurnia ‘menembakku’ aja, dia masih gugup.
“Iya. Aku juga suka kamu..” Priskapun membalas dan sekarang…. mereka resmi pacaran!!!!. Yes! berhasil. Triple BINGO!.
“Ciiiieeee….” Teriak semuanya lagi.
“Tunggu, sebenernya, siapa, sih yang ngerencanain ini semua?.” Waduh. Gawat, bisa-bisa aku ketahuan kalau begini.
“Indri. Indri Xandria Elisha!.” Waduh, Angga!. Kenapa dia bilang, sih. Aduh, gawat. Lebih baik aku melarikan diri kalau begini.
“Indri, mau kemana lo?.” kata Priska mencoba menyusulku.
“Mau kabur.” jawabku melarikan diri.
“Tunggu. Jangan kabur, lo.” kata Trianda, tiba-tiba dia langsung muncul di depanku dengan tatapan tajam. Aku jadi takut melihatnya.
“Iya, deh, iya. Emang gue yang ngerencanain ini semua karena gue mau kayak Priska. Puas?.” Aku jujur.
“Gila, lo!, tadi gue hampir jantungan tau, pas Angga nanya Priska. Gue kira dia beneran mau nembak dia.” kata Trianda dengan napas terengah-engah. Sepertinya dia lelah karena mengejarku.
“Hahaha… emang enak!.” kata Kurnia dan Kania dengan nada mengejek.
“Jadi, kalian juga ikutan ngerencanaiin ini?.” Priska bertanya dengan penuh penasaran.
“Menurut lo??!!” Kami bertigapun kabur secara berpencar.
“Woy, tunggu. Jangan kabur. Woooooyyyy, JANGAN KABUR!!!” teriak Trianda mencoba mengejar kami.
Akhirnya rencanaku berhasil juga. Aku bahagia dong, tentunya. Jadi, siapa yang lebih pantas jadi ‘Mak Comblang’ alias ‘Match Maker’?. Aku dan kedua asistenku atau Priska?.
*Selesai*
-Risty-
by: http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2013/08/22/mak-comblang-kena-comblang-586223.html
20.58 | 0 komentar | Read More

SEBUAH CERMIN HIDUP= Akulah Pelaku Kesepian ( Aku merasa makin melemah seiring berjalannya sang waktu. Aku juga kerap merasa bahwa kesombongan makin lekat padaku )

Aku merasa makin melemah seiring berjalannya sang waktu. Aku juga kerap merasa bahwa kesombongan makin lekat padaku. Dan aku sebenarnya sangat yakin bahwa sekarang aku adalah salah satu mahluk ciptaan-Nya yang paling kesepian. Sementara begitu banyak umat di seluruh negeri berpesta pora dengan hidupnya, aku hanyalah bisa meringkuk. memeluk bantal kesepian ditemani guling kegelisahan. Tidak hanya sekali atau dua kali aku berusaha tertawa…ha..ha..ha..atau tersenyum..he..he..he..tapi tetap saja aku merasa menjadi salah satu mahluk yang kesepian.

http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/01/1295426329856876982_300x226.74418604651.jpg
Pernah suatu hari yang terik aku melewati jalanan yang hanya berisi debu kotor nan pengap, tanpa kusadari disisi sebelah kiriku sudah berada kendaraan yang berisi keranda jenazah. Alat pengangkut dari dunia nyata ke dunia kubur. Jika biasanya aku selalu terbirit-birit karena kematian selalu nampak menakutkan namun hari itu entah kekuatan dari mana aku begitu tak peduli hingga memutuskan untuk mengikuti kemana kendaraan pembawa keranda tersebut berhenti. Akhirnya pada suatu tanah yang lapang, yang hampir semua berisi gundukan-gundukan merah sama rata, kendaraan itu berhenti. Aku terhenyak menyaksikan wajah pucat pasi yang hening, diam tak bersuara. Dari ujung kepala hingga kaki terlihat kaku seolah membatu.
Prosesi demi prosesi terselesaikan tanpa kendala, kecuali cucuran airmata yang meleleh bak es antartika. Aku tidak bisa menyimpulkan dari mereka mana yang sanak saudara atau hanya sekedar sahabat, yang pasti melihat sosok yang menuju liang lahat bukanlah pemandangan untuk di kenang, namun lebih pantas untuk di tangisi.


Aku berlalu seiring kendaraan pembawa keranda tersebut berlalu tanpa jenazahnya. Pada akhirnya yang bisa kulakukan hanyalah termenung, termenung dan termenung. Apakah kelak jika aku beranda dalam keranda tersebut, aku masih tetap merasa sendiri dan kesepian ? Atau mungkin sebaliknya, saat aku berada dalam keranda justru membuat hidupku jauh dari rasa sepi. Karena bisa jadi kesepian hanyalah milik orang-orang yang hidup tanpa kehidupan, kesepian hanyalah titik tertinggi dari sebuah kecemasan yang tak terobati, kesepian bisa juga berarti klimak dari ketidaknyamanan diri menerima kenyataan. Dan dari kesemua itu akulah pelakunya, kesepian ini bisa jadi tercipta karena aku tanpa sengaja membuat formulanya dan melupakan penawarnya.
Aku kesepian. Hanya itu yang ingin kukatakan. Karena keseharian yang kujalani tak pernah jauh dari kegelisahan. Mungkin aku hanya tinggal menunggu waktu, bahwa suatu hari kelak kesepian ini akan membunuhku dengan pasti.
by: http://fiksi.kompasiana.com/cermin/2013/08/19/akulah-pelaku-kesepian-582347.html
20.53 | 0 komentar | Read More

Blackberry, Masihkah Penting???? ( Sudah hampir 2 tahun lamanya BlackBerry merajai pasar Indonesia khususnya Jakarta dengan fungsi BBM-nya )


Sudah hampir 2 tahun lamanya BlackBerry merajai pasar Indonesia khususnya Jakarta dengan fungsi BBM-nya, sampai saat ini saya masih melihat orang yang berBB setiap saat di transportasi umum, kantor, mall dan banyak tempat lainnya. Blackberry juga masih menjadi impian pasar ekonomi kecil seperti tukang ojek, pedagang makanan sampai pembantu rumah tangga, mereka yang tidak terlalu mengerti akan adanya biaya rutinan yang akan ada akibat punya BB hanya melihat bahwa BB itu teknologi yang OK.
http://www.poskotanews.com/cms/wp-content/uploads/2012/07/bbman.jpg

Beberapa teman sudah mulai mengeluhkan keberadaan BB mereka yang membuat mereka selalu bisa di ‘akses’ oleh atasan untuk melakukan follow up ini, upload itu, cek status ini dan kirim laporan itu. BBM yang tidak mengenal ‘barrier’ itu menjadi pesan yang selalu dalam status follow up dan seolah-olah menjadi list item to do yang tidak bisa di reject. Keadaan dilematis ini gimana juga tidak membuat mereka lantas melepas BB mereka dan meninggalkannya begitu saja, tentu saja orang yang tidak pernah tersentuk BB tidak perlu merasakan hal seperti ini.
Kepiawaian BB untuk menghubungkan orang lain dengan BBM ini tidak selalu juga dianggap buruk oleh sebagian orang lainnya, masih banyak sekali orang yang menikmati fungsi ini dan terus menerus BBM tanpa pernah berhenti dan seperti tidak ada jeda. Saya sangat tidak mengerti bagaimana orang-orang ini bisa terus-terusan chatting dengan bahan yang tidak habis-habis, walaupun mungkin dilakukan dengan orang yang berbeda dan topiknya mungkin berbeda saya tetap tidak mengerti akan sebuah kebutuhan seseorang ‘berkomunikasi’ terus tanpa henti setiap saat menggunakan BBM ini.


Seorang kenalan saya ibu rumah tangga membiarkan anaknya setiap hari diasuh oleh susternya dan ber BBM sepanjang hari tanpa henti, padahal kegiatannya ber-BBM bukan jualan seperti yang dilakukan beberapa orang lain. Jadi kegiatan BBM-nya itu konsumtif, lalu apa aja yah yang dibicarakan lewat BBM itu sepanjang hari, setiap hari, berulang selama senin sampai senin lagi? saya tidak mengerti.
Mungkin karena saya tipikal manusia yang lebih menyukai perbincangan yang berbobot dan mengisi waktu-waktu luang saya dengan suatu hal yang lebih berkualitas seperti membaca buku, memasak, cari resep, baca tulisan di internet atau berpikir dan berdialog akan sebuah ide yang diperoleh dari perenungan sesuatu tentu saja bukan berarti orang yang berBBM seolah-olah tidak berbobot dan tidak berkualitas yah…. pada kenyataannya ada orang yang menggunakan BB justru untuk mencari uang tambahan dan untuk hal seperti ini saya justru salut dan angkat jempol untuk mereka namun sulit bagi saya memahami kebutuhan seseorang untuk bercerita dan mendengar cerita orang lain terus menerus via BBM ( fungsi yang sama seperti YM atau gtalk yang nyala 24/7 kan? ) tanpa arah yang jelas, rasanya sulit sekali memastikan apa yang dibahas tidak melenceng menjadi pembahasan gosip atau hal-hal yang tidak penting.


Saya juga melihat teman sekantor yang berBB sangat jarang menengok BB-nya, BB dia sangat jarang berbunyi dan menurut pengakuannya memang manfaat BB ini terasa sekali untuk menjaga komunikasi tetap tercapai pada orang yang dimaksud dan untuk urusan kerjaan sangat membantu. Aku sendiri setelah sekian lama bertahan dengan handphone ‘jadul’ kesayanganku yang akhirnya hilang digondol maling aku terpaksa menyerah dengan teknologi. Pilihanku tidak jatuh ke BB tapi ke SmartPhone besutan Android, namun setelah 1 bulan menggunakannya aku mulai tergelitik untuk menghidupkan teknologi yang dimiliki oleh si SmartPhone ini dan ‘gatal’ untuk terus cek email, cari aplikasi baru sampai bosan. Setelah dipelajari lalu ternyata tidak berguna akhirnya di uninstall lalu cari lagi dan lagi dan lagi, ujung-ujungnya sekarang lagi kepikir untuk ‘menghidupkan’ si account FB atau ikut-ikutan ‘tweet’  secara aplikasinya di si Android itu udah attach n nempel nicely gitu. Tapi godaan ini masih sanggup aku lawan n FB-ku masih ‘mati suri’ disana……..


Akhirnya aku mulai tersudut ke paradigma teknologi yang membuat kita semakin exists di jagad maya menghadirkan eksistensi kita dalam position, location, latitude dll hingga akhirnya keputusan finalnya ditanganku adalah menentukan “teknologi yang mengendalikan anda atau anda yang mengendalikan teknologi”
by: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/08/24/blackberry-masihkah-penting-486507.html
20.48 | 0 komentar | Read More

Siraman Teh Manis Lebih kejam Dari Pada Ngomong ( “Ini analisa yang dibuat-buat tanpa fakta, saya bawa beritanya ini fakta )

“Ini analisa yang dibuat-buat tanpa fakta, saya bawa beritanya ini fakta. Yang razia ibu-ibu bukan dari kalangan yang disebut Pak Tamrin aliansi politik lah segala macam, mengada-ada,” kata Munarman dalam pemaparannya.
“Ini ibu-ibu razia minuman keras beritanya bulan 4 kemarin, karena di Papua banyak keonaran karena orang minum minuman keras. Jadi ibu-ibu ini mereka resah. Ini di Mimikia, ini di Sorong (sambil menunjukkan print out berita). Ada dua berita jadi nggak ada kaitannya dengan politik yang disebut-sebut (Tamrin) tadi,” lanjutnya.

http://yuni1980.files.wordpress.com/2012/01/orang-takut.jpg
“Tapi bang Munarman Pak Tamrin, hukum itu harus ditegakkan. Jadi koridornya aparatlah yang seharusnya menindak?” tanya presenter Tv One Arief Fadil.
“Kalau soal hukum, ditegakkan kah hukum terhadap pelarangan minuman keras? tanya Munarman.
“Menurut bang Munarman?” lanjut Arief.
“Tidak ada yang menegakkan. Jadi polisi, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Dinas Parwisata itu tidak melarang padahal sudah melarang minuman keras. Ya minuman keras, tempat hiburan segala macan, itu tidak ditegakkan aturanya. Itu masalahnya,” ujar Munarman masih santai.
“Sekarang beliau ini (Tamrin) melihat hilirnya, ketika masyarakat seperti yang ini (menunjukkan print out berita) konteks kita ibu-ibu mengambil tindakan sendiri. Kalau dalam perspektif beliau ini tidak masuk,” tutur Jubir FPI berbaju kemeja putih itu.
“Anda nggak tahu.. Hei dengar dulu anda nggak tahu apa yang saya maksud..” Tamrin menyela sambil menunjuk-nunjuk karena tersinggung dengan pernyataan Munarman.
“Diam anda diam..!!” timpal Munarman.
“Anda….” Byur!! Munarman mengambil air dari dalam gelas dan menyiramkannya ke wajah Tamrin.
Itulah sekelumit dialog dalam acara Talk Show “Apa Kabar Indonesia pagi” di TV One yang memancing emosi amarah seorang jubir FPI yaitu “Munarman” sehingga menyiramkan segelas Teh Manis ke wajah Sosiolog UI “Tamrin Tomagola”. Insiden itu terjadi sekitar pukul 07.45 WIB di Wisma Nusantara Jakpus ketika acara Talk Show tersebut menggelar diskusi yang memabahas pelarang sweeping tempat hiburan malam pada saat bulan ramadhan.


Diskusi yang semula berjalan tenang tiba-tiba menjadi tidak terkontrol dan lepas kendali ketika pembicaraan Munarman di sanggah oleh Tamrin Tomagola, Munarman pun emosi dan akhirnya menyiramkan segelas teh ke waju sang sosiolog itu. Tentu saja aksi itu membuat Tamrin terkejut dan tak habis pikir oleh ular Munarman tersebut. Kedua presenter yang memandu acara tersebut pun mencoba melerai. Tapi sayang terlambat,wajah dan bajunya Tamrin Tomagola sudah terlanjur basah.
Sesudah kejadian itu, Tamrin pun menanggapi aksi Muanarman tersebut lewat akun twiternya “Biarkan publik yang menilai dan memberi hukuman sosial yang setimpal. Saya tidak mau melayani preman,” kata Tamrin melalui akun twitternya @tamrintomagola, Jumat (28/6/2013).
Melihat insiden tersebut bagi orang yang sudah mengenal lebih jauh siapa sebenarnya Munarman pun tidak akan kaget. Bagi yang mengikuti kiprahnya selamanya ini Munarman di kenal sebagai seorang yang memang berwatak keras, tidak mau mengalah dan selalu ngotot dengan argumen-argumennya yang dianggapnya selalu benar. Seharusnya dia sadar argumen-argumen yang dia keluarkan selama diskusi ataupun dalam kesempatan-kesempatan lainya tidak akan semuanya diterima di semua pihak, pro dan kontra pasti ada. Alangkah baiknya seorang Munarman bisa bersifat lebih dingin dan tidak selalu mengedepankan emosi dalam setiap kesempatan, hal itu di perlukan untuk menjaga nama baik dirinya dan juga organisasi yang dibelanya ketika berada di depan publik atau media.


Yang lebih heran lagi adalah, ketika acara diskusi on air itu sudah selesai Munarman ternyata masih mengajak Tamrin Tomagala untuk berdebat dan beragumen seputar masalah yang dibahas sebelmunya. Seakan-akan belum puas menyiramkan teh manis ke wajah tamrin, Munarman masih terus menghujat dan melontarkan tantangan kepadanya. Menurut tamrin “Munarman telah mencederai ranah publik sebagai ranah dialog”.Sungguh saya tak habis dengan sikap orang yang ngakunya sebagai “komandan laskar jihad islam” itu,katanya islamis tapi tak sedikitpun perilakunya mencerminkan nilai-nilai dari keislaman itu sendiri.
Untuk Pak Tarmin Tomagola juga seharusnya tidak usah terlalu memprovokasi ketika orang sedang berbicara,kasih kesempatan lawan diskusi untuk mengeluarkan argumen-argumennya. Jangan memotong pembicaraan ketika memang lawan bicara sudah ngomong. Hal itu sudah jelas menjadi etika ketika seseorang akan berdialog. Bagi saya tak hanya Munarman yang salah disini, Tarmin juga memiliki sisi kesalahan dalam insiden ini yaitu sama-sama tidak mau mengalah. Harapan saya keduanya bisa saling mengerti bahwa saat itu mereka berdua ada di dalam ranah media dan jutaan orang di indonesia pasti melihatnya, untuk jalan terbaiknya damai ajalah keduanya dan semoga tidak akan ada kejadian seperti ini lagi yang dapat mencederai kebebasan berpendapat di negara kita.
by: http://regional.kompasiana.com/2013/06/28/siraman-teh-manis-lebih-kejam-dari-pada-ngomong-572670.html
20.44 | 0 komentar | Read More

BERITA HEBOH, Tes keperawanan rendahkan derajat manusia

Komnas PA: Tes keperawanan rendahkan derajat manusia
 
Semakin banyak tokoh masyarakat maupun lembaga-lembaga menolak wacana dari Dinas Pendidikan Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, yang ingin memasukkan tes keperawanan dalam penerimaan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat pada 2014 nanti. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlveePUVk1cHu8ALCQTanE0Nsy_XcqVk_JwqD9N0_my8TjGbHPIrccBuvnygM2WT_gqo4xSRtC3zR2AzRaUUh88_ypZpELoSz7LRYEQRhEQsHMic3WvDPYt9Jq6xXAdAG7069IDfOffeVd/s320/1.PNG 
Penolakan itu, misalnya datang dari Komisi Nasional Anti Kekerasan (KomNas) Perempuan. Hal tersebut diutarakan Ketua Sub Komisi Reformasi Hukum dan Kebijakan pada Komnas Perempuan, Kunthi Tridewiyanti. Dia menyatakan, pihaknya menolak keras wacana tersebut.

Menurut Konthi, tes keperawanan merupakan bentuk kekerasan seksual terhadap perempuan, dan bertentangan dengan konstitusi. Kunthi menilai tindakan tersebut merendahkan derajat, martabat manusia dan bersifat diskriminatif terhadap perempuan.

"Tes keperawanan juga dapat berimplikasi memutus masa depan anak perempuan karena tidak dapat melanjutkan pendidikan dan hidup dalam stigma negatif di dalam masyarakat. Mereka lupa, tes keperawanan ini sama saja melanggar konstitusi," ujar Kunthi Tridewiyanti di kantornya, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/8).

Kunthi melanjutkan, wacana yang digulirkan oleh aparat pemerintah legislatif maupun eksekutif di daerah tersebut, sebangun dengan kebijakan diskriminatif atas nama agama dan moralitas yang terus bertambah jumlahnya sejak 1999, ketika otonomi daerah mulai bergulir.

Untuk itu Kunthi berharap pada saat Pemilihan Legislatif 2014 nanti masyarakat bisa lebih cermat memilih calon wakilnya yang akan duduk di kursi legislatif.

"Hal ini bisa dijadikan pelajaran lagi nantinya pada saat Pemilihan 2014, mudah-mudahan masyarakat bisa lebih jeli lagi memilih orang-orang yang akan duduk di anggota legislatif harus punya perspektif HAM dan gender."

Sebelumnya, kabar tentang kebijakan ini berasal dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Prabumulih, H M Rasyid. Dia mengatakan sedang mengajukan anggaran Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2014 untuk kebijakan tes keperawanan bagi calon siswa SMA.

Meski Rasyid mengakui, kebijakan ini bakal menuai kecaman, ia yakin itu adalah langkah jitu menekan maraknya kasus prostitusi yang diduga melibatkan siswa di daerahnya.

by: http://www.merdeka.com/peristiwa/komnas-pa-tes-keperawanan-rendahkan-derajat-manusia.html
20.28 | 0 komentar | Read More

MENGAPA EMAS DIHARAMKAN BAGI PRIA ( Satu lagi, "Bukti Keilmiahan Hukum2 Islam dan Sunnah2 Nabi Kita Shalallahu Alaihi Wasalaam"Perlu diketahui hukum logam mulia atau EMAS )

Satu lagi, "Bukti Keilmiahan Hukum2 Islam dan Sunnah2 Nabi Kita Shalallahu Alaihi Wasalaam"Perlu diketahui hukum logam mulia atau EMAS yaitu:“Dari Abu Musa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,‘Emas dan sutra dihalalkan bagi para wanita dari ummatku, namundiharamkan bagi para
pria’.” (HR. An Nasai dan Ahmad).

Syaikh Dr. Shalih Al Fauzan berkata, “Lelaki diharamkan memakai cincin emas. Sedangkan cincin perak, atau logam semacamnya,walaupun sama-sama logam mulia, hukumnya boleh memakainya karena yang diharamkan adalah  emas. Dan tidak boleh pula memakai cincin dari campuran emas, tidak boleh memakai kacamata, pena, jam tangan yang ada campuran emas-nya.Intinya, lelaki tidak diperbolehkan berhias dengan emas secara mutlak.” (Muntaqa Fatawa Al Fauzan)
http://odnv.co.id/apps/wp-content/uploads/2011/05/perhiasan_emas.jpg


”Barangsiapa dari umatku mengenakan emas kemudian dia mati masih dalam keadaan mengenakannya maka Allah mengharamkan baginya emas di surga.Dan barangsiapa Dari umatku yang mengenakan sutera kemudian dia mati masih dalam keadaan mengenakannya maka Allah mengharamkan baginya sutera di surga.” (HR. Ahmad)

Kalau ditanya apa alasannya atau apa logikanya laki2 tidak boleh memakai emas???
banyak yang menjawab
...kalau laki2 diperbolehkan memakai emas bisa2 wanita tidak kebagian. Atau ada juga jawaban ..nanti tidak bisa membedakan mana laki2 mana perempuan karena sama2 memakai emas.

Sebenarnya jawabannya tidak seperti itu......
Inilah tinjauan ilmiah atau analisa medisnya...Para ahli fisika telah menyimpulkan bahwa atom pada emas mampu menembus ke dalam kulit dan masuk ke dalam darah manusia, dan jika kita (para pria) mengenakan
emas dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu yang lama, maka dampak yang ditimbulkan yaitu di dalam darah dan urine akan mengandung atom emas dalam
prosentase yang melebihi batas (peristiwa ini juga dikenal dengan sebutan "migrasi emas") Dan apabila hal ini terjadi, maka akan mengakibatkan penyakit

Alzheimer, Zheimer adalah suatu penyakit di mana orang tersebut kehilangan semua kemampuan mental & fisik serta menyebabkan kembali seperti anak kecil. Zheimer bukan penuaan normal, tetapi merupakan penuaan paksaan atau terpaksa. Dan mengapa islam membolehkan wanita untuk mengenakan emas? Karena perlu dicatat bahwa wanita tidak menderita masalah ini karena setiap bulan, partikel berbahaya tersebut keluar dari tubuh wanita melalui haid (datang
bulan).
by: http://zilzaal.blogspot.com/2012/05/mengapa-emas-diharamkan-bagi-pria.html
20.12 | 0 komentar | Read More

( WANITA BERHIAS DALAM PANDANGAN ISLAM ) Perhiasan yang dilarang bagi wanita

perhiasan yang dilarang bagi wanita
Tidak kita ragukan, senang dan cinta terha­dap keindahan dan kebersihan merupakan tabiat setiap manusia yang berjiwa sehat. Setiap orang  ingin jika dirinya tampil bersih dan indah.
Terlebih lagi jika niatnya adalah untuk ibadah, tidak berlebihan dan tidak menerjang kehara­man Allah  dalam perhiasan . Bagi kaum wanita ada beberapa jenis perhiasan yang tidak boleh dipakai. Cermati ulasannya berikut ini.
WANITA BERHIAS DALAM PANDANGAN ISLAM
Ketahuilah wahai saudariku wanita mus­limah, Islam tidak mencela jika wanita senang untuk berhias dan perhiasan. Bahkan hal itu merupakan perkara yang dianjurkan dalam agama. Islam menyifati istri yang shalihah de­ngan sifat:
َ
Sebaik­-baik wanita adalah yang menyenangkan­mu jika kamu melihatnya
ini adalah bukti yang sangat gamblang bahwa wanita dianjurkan untuk selalu tampil bersih, indah dan berhias.
Walaupun demikian, Islam tidak membiar­kan begitu saja wanita berhias tanpa aturan dan rambu­-rambu. Akan tetapi, ada patokan dan hukum­-hukum perhiasan yang harus diperha­tikan oleh segenap wanita muslimah. Di antara patokan yang harus diperhatikan adalah tidak boleh memakai perhiasan yang dilarang dalam agama ini.
PERHIASAN YANG TERLARANG BAGI KAUM WANITA

Jenis perhiasan apa saja yang dilarang bagi kaum wanita? Di antaranya:
A. Mengikir gigi
Maksud mengikir gigi adalah menjarang­kan antara gigi seri dan gigi taring. Tujuannya adalah agar tampak lebih muda dan giginya bagus. Perkara ini dilarang karena termasuk mengubah ciptaan Allah  dan mengandung penipuan dan pemalsuan. Rasulullah  bersabda:
ِ“Allah  wanita yang menato dan yang minta ditato, wanita yang mencukur bulu alis dan yang minta dicukurkan, dan wanita yang mengikir giginya untuk kecantikan. Wanita yang mengubah ciptaan Allah.”
Imam an­ Nawawi  mengatakan, “Perbuatan­-perbuatan yang disebutkan dalam hadits ini menunjukkan haramnya perkara tersebut baik orang yang mengerjakan atau orang yang meminta. Karena perbuatan tersebut termasuk mengubah ciptaan Allah  dan men­gandung penipuan dan pemalsuan.”
Akan tetapi, mengikir gigi dibolehkan jika maksudnya adalah pengobatan atau terdapat cacat pada giginya. Dasarnya adalah hadits Arfajah bin As’ad bahwa dia pernah terpotong hidungnya pada hari Kulab. Kemudian dia mengambil hidung buatan dari perak. Ternyata hidungnya malah rusak. Maka Rasulullah menyarankan agar mengambil hidung buatan dari emas.
Menambal gigi dengan emas?
Menambal gigi dengan emas diperbolehkan jika untuk pengobatan, bukan untuk berhias dan kecantikan.
Imam Ibnu Qudamah  mengatakan, “Imam Ahmad berkata, ‘Menambal gigi dengan emas karena khawatir giginya lepas biasa di­lakukan oleh banyak orang. Hal itu diperboleh­kan jika dalam keadaan darurat.’”


B. Perhiasan kuku
1. Memakai kuteks
Kita dapati sebagian wanita muslimah meniru kebiasaan wanita non muslim yang mengecat kuku­kuku mereka dengan kuteks (cat/pewarna kuku). Wanita yang memakai kuteks terkena dua musibah yang tidak bisa dianggap ringan:
Pertama: Menghalangi sampainya air wudhu ke kuku
kedua: Terkadang mereka menampakkannya kepada laki­-laki yang bukan mahram.
2. Menyambung kuku
Maksudnya adalah menyambung kuku de­ngan kuku buatan yang lebih panjang dan lebih bagus daripada kuku aslinya. Tidak ragu lagi, ini adalah kebiasaan wanita kafir yang harus di­jauhi oleh segenap wanita muslimah. Janganlah engkau wahai ukhti muslimah terbius dengan tingkah polah wanita kafir yang hanya mengajakmu ke dalam jalan kesesatan.
Allah  berfirman tentang ucapan Iblis:
ِDan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar­-benar mereka mengubahnya. Barang siapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain  Allah, maka sesungguhnya iamenderita kerugian yang nyata. (QS. an­Nisâ' [4]: 119)
3. Memanjangkan kuku
Memanjangkan kuku menyelisihi sunnah, karena Nabi  bersabda:
ُ“Lima perkara termasuk fitrah: khitan, membersi­hkan bulu rambut di sekitar kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan mencukur kumis.”
Lima perkara di atas tidak boleh dibiarkan melebihi 40 hari karena Sahabat Anas  ber­kata, “Rasulullah  memberi waktu kepada kami dalam mencukur kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur bulu kem­aluan, tidak boleh dibiarkan melebihi 40 hari.”
Di samping itu, memanjangkan kuku termasuk bentuk tasyabbuh (meniru) kepada binatang dan orang kafir.
Syaikh al­Albani  berkata, “Memakai kuteks dan memanjangkan kuku termasuk ke­biasaan yang jelek, berasal dari para wanita fajir (pendosa) Eropa dan perkara ini telah melanda mayoritas wanita muslimah. Mereka mewarnai kuku dengan warna merah dan memanjangkan­nya. Perbuatan semacam ini dikerjakan pula oleh sebagian pemuda. Sesungguhnya perkara ini termasuk kategori mengubah ciptaan  Allah  yang berimbas laknat terhadap pelaku­nya sebagaimana yang telah engkau ketahui, dan hal ini juga termasuk tasyabbuh kepada wanita­-wanita kafir yang jelas­jelas terlarang sebagaimana dalam hadits­-hadits yang sangat banyak.”


C. Sandal dan sepatu bertumit tinggi
Tidak boleh wanita muslimah memakai san­dal atau sepatu yang bertumit tinggi karena hal ini termasuk bentuk penipuan dan menampak­kan kedua kakinya. Allah  berfirman:
Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang­orang jahiliah yang dahulu. (QS. al­ Ahzâb [33]: 33)
Abdullah bin Mas’ud a berkata, “Dahulu para lelaki dan wanita Bani Israil shalat bersa­ma­-sama. Setiap wanita mempunyai kekasih.
Para wanita memakai kaki palsu agar terlihat lebih tinggi di mata kekasihnya.”
Wanita yang memakai sandal dan sepatu bertumit tinggi terjatuh dalam beberapa pelang­garan:
Pertama: Menyerupai wanita kafir barat.
kedua: Orang yang memakainya telah melaku­kan penipuan.
ketiga: Menampakkan kesombongan, seolah­-olah dia orang yang tinggi.
keempat: Dapat menimbulkan bahaya bagi badan, terutama kaki dan betisnya.
kelima: Menunjukkan kelemahan iman pe­makainya, karena begitu cepatnya dia terima adat orang kafir.
keenam: Orang yang memakainya seakan­akan tidak ridha dengan ciptaan Allah.
D. Tato di anggota badan
Ini merupakan musibah besar yang menimpa kaum muslimin. Tato tidak hanya dimonopoli kaum pria, kaum wanita pun banyak yang mempunyai tato. Ketahuilah wahai saudariku wanita muslimah, memakai tato hukumnya haram, berdasarkan dalil­dalil sebagai berikut:
1. Dari al-Qur'an
Dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar­benar mereka mengubahnya. (QS. an­Nisâ' [4]: 119)
2. Dari al-Hadits
Abdullah bin Mas’ud  berkata:
ِ“Allah melaknat wanita yang menato dan yang minta ditato, wanita yang mencukur bulu alis dan yang minta dicukur.”
Tato yang dilarang adalah yang dilakukan atas kehendaknya sendiri, bukan karena sebab pengobatan atau penyakit. Ibnu Abbas  me­ngatakan, “Wanita yang minta ditato bukan karena penyakit.”
Dan wajib bagi yang memakai tato untuk menghilangkannya dengan pengobatan. Jika tidak mungkin menghilangkan tato kecuali de­ngan melukainya maka dilihat terlebih dahulu; apabila khawatir bertambah rusak, atau matinya organ tubuh yang lain atau malah menimbulkan luka baru yang lebih jelek, maka tidak wajib dihilang kan, cukup baginya bertaubat dengan taubat yang sebenar­benarnya. Akan tetapi, jika tidak ada kekhawatiran yang disebutkan di atas, maka wajib bersegera menghilangkan tatonya. Dalam masalah ini, laki­-laki dan wanita hukum­
nya sama.
Allahu A’lam.
Faedah: Tato buatan (imitasi) dengan stempel?
Telah muncul dewasa ini jenis lain dari tato, yaitu mencetak gambar dengan meng­gunakan semacam stempel tanpa melukai kulit atau menggambar sesuatu pada kulit dengan alat pewarna tanpa melukai kulit. Perbuatan semacam ini, jika tidak membahayakan kulit maka hukumnya boleh, tidak mengapa; karena bukan termasuk me ngubah ciptaan Allah.
Hukumnya lebih mirip seperti menggunakan pacar. Namun, syaratnya tidak boleh bagi seorang wanita menampakkannya kecuali ke­pada suaminya saja dan bukan gambar makh­luk bernyawa. Sekalipun demikian, yang lebih berhati­-hati, ia meninggalkan hal itu karena hal tersebut menyerupai wanita yang menato sesungguhnya. Allahu A’lam.
E. Memakai susuk
Dewasa ini banyak orang yang berlomba­-lomba tampil cantik. Di antara salah satu cara un­tuk mempercantik diri adalah dengan memakai susuk. Ketahuilah wahai saudariku wanita mus­limah, orang yang memakai susuk telah terjatuh dalam dosa besar, karena:
1. Umumnya yang memakai susuk menggunak­an amalan sihir, bahkan di antara mereka ada yang sampai mempergunakan jin.
2. Tujuan dari memakai susuk adalah agar tam­pak cantik dan orang lain merasa takjub.
3. Orang yang memakai susuk, biasanya yakin bahwa susuknya dapat memberikan perto­longan kepadanya. Tentu ini adalah praktik kesyirikan yang nyata.
Allahu A’lam.
Sumber Majalah Al Furqon edisi 121 Rubrik Nisa. (Catatan kaki dan sumber-sumber dalil silahkan dirujuk ke sumber tersebut)
19.55 | 0 komentar | Read More

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...