ARTIKEL PILIHAN

GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Sebuah Coretan“Ketika Seorang Penjahat Diizinkan Menulis Buku”

Written By Situs Baginda Ery (New) on Selasa, 28 Mei 2013 | 11.42

Pagi ini setelah bebarapa waktu lalu saya sempat mengikuti acara dialog pada acara Apa Kabar Indonesia, bertajuk “Terror Bom Di Kota Solo”. Dimana yang terlihat pada sesi akhir dari tayangan dialog tersebut. Seorang budayawan senior sempat melontarkan kritik dari segi muatan peliputan langsung di lapangan yang sampaikan oleh salah satu Kontributor dari kota Solo. Yang mana dalam tayangannya contributor bersangkutan semapat menujukan dan membaca , satu barang bukti yang sempat ditemukan pada saku seorang “Farhan”. Menurutnya kurang tepat mungkinnya, untuk ditayangkan saat itu, karena hanya akan menyulut kondisi yang ada saat ini. Sekalipun dirinyapun menyadari bahwa dirinya pun eks wartawan. Tapi baginya tayangan tersebut jelaslah berpotensi pada akan semakin memperparah kondisi saat ini, bukan untuk tujuan memberi kesejukan, seperti yang diharapkan bersama komponen dan elemen bangsa ini.
Ketika melihat serta mendengar kritikan tersebut terlontar dari bibir seorang budayawan senior itu. Saya pribadi terus berpikir “Betul juga sih”. Ngapain tayangan sepeti itu harus tertayangkan, oleh media yang bisa dibilang jadi pusat serapan informasi bagi masyarakat sih? memang betul juga sih. Tayangan tersebut bagi saya pribadi sendiri, sama sekali tidak punya nuansa positif pemberi kesejukan bagi para pemirsanya, malah akan justru sebaliknya menyulutkan dan akan semakin memunculkan aksi negatif balik lebih banyak lagi. Menurutnya media saat ini pun harus lebih fiterlistik dong! Terkait pada apa yang bisa dan tidak untuk diinformasikan kepada pemirsa, dan bukan sekedar ada yang bisa ditayangkan begitu saja. Karena memang yang terjadi saat itu, adalah Kontributor TV one dari Solo itu, mengulas hal-hal yang sifatnya justru punya nuansa menyulut bukan menyejukkan pemirsa selanjutnya.
Bagian lain dari dialog tersebut dalam hasil simakkan saya saat itu, yang dianggap cukup bisa diterima akal. Yakni ada ungkapan seorang Prof. yang mengatakan demikian Hanya Negara Indonesia Saja Yang Mengizinkan Penjahat Nulis Buku” lantas saya berpikir benar juga sih. apa Ini mungkin pintarnya Negara kita? Ataukah mungkin karena Negara kita berfaham demokrasi? Akan tetapi benarkah demokrasi seperti apa ini di bangsa kita? Ataukah ini demokrasi bentuk baru? Atau Mungkinkah ini yang namanya “Demokrasi yang tidak terpimpin”.
http://whizkid.blogdetik.com/files/2010/11/menulis1.jpgJujur saya sangat menginginkan agar pemerintah saat ini benar-benar membijaki akan hal ini secara baik. Jangan toleran sedikitpun, jika saja ada yang seperti ini, Karena jika tidak demikian. Janganlah berharap bangsa kita ini bakal keluar dari persoalan bangsa seperti saat ini dan lain sebagainya. Sehingga bagi intitusi terkait sangat diharapkan agar sesegera mungkin bisa menertibkan semuanya. Bila perlu ditegur bahkan jika tidak dihiraukan, ditindaklanjuti dengan pencabutan izin operasionalisasinya, karena dengan nuansa penginformasian seperti itulah yang justru berdampak negatif menghancurkan bangsa ini. Dan harus berlaku universal untuk semua media tanpa harus tebang pilih, mungkin karena ini media patner kami pemerintah dan lain sebagainya.
Lantas jika telah demikian, siapa sih? Yang lantas harus disalah sepenuhnya siapa sih? Pemerintah sajakah? Atau kita semua yang kurang berani mengkritik akan hal-hal seperti itu? Terkait dengan penulisan buku oleh seorang penjahat apakah kita harus menyalahkan penerbit atau toko buku penyalurnya? Sudahlah janganlah kita terus permasalahkan hal tersebut! Alangkah baiknya kita seluruh komponen bangsa bergandengan tangan dan mulailah dengan lebih banyak berpikir positif sajalah! Ini juga salah kita bersama bukan? Untuk itu yang terpenting saat ini adalah bagaimana sikap penuh kearifan kita bersama dan bukan hanya dibebankan dan diarahkan kepada sekelompok orang saja. Sehingga kelak segala apapun yang kita pikirkan dan kerjakan bersama secara positif, niscaya akan bermuara pada keberhasilan yang positif pula.
Goresan Putera Timur Nusantara, 3 Sepember 2012 
SUMBER: http://sosbud.kompasiana.com/2012/09/03/%E2%80%9Cketika-seorang-penjahat-diizinkan-menulis-buku%E2%80%9D-489960.html 
11.42 | 0 komentar | Read More

KISAH TAUBAT MANTAN PENJAHAT, JADI IMAM MASJID

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiffXiaBWkP7dAi6tahrKUsHFuKjKEsRliwr_YEIH-bEMS0ytO1qlIYjZdKF5hqhSp2gwHgXRNelj26gn_LYERexjhRkyymZYfH8I_5E0YHSJn3HLPGaKB4F3opViAIJGZ57hLEY5_vpuU/s1600/sujud-siluet002.png
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Sebut saja namanya Kadir. Wajahnya lumayan gagah. Ia anak kesayangan kedua orang tuanya sejak kecil. Di samping berprestasi, ia juga patuh dan taat pada kedua orang tua. Karena itu, saat keluar dari SMP, ia dimasukkan ke sebuah pesantren di Jawa.

Sebelum berangkat, sang bapak hanya berpesan satu hal, “Nak, mudah-mudahan kelak kamu bisa bangun langgar ya di sini. Kamu nanti yang menjadi imamnya.” Kadir yang masih remaja, hanya manggut-manggut saja.


Bertahun-tahun Kadir menghabiskan waktunya di pesantren. Akhirnya, Kadir lulus dengan nilai yang memuaskan. Doa kedua orang tuanya dikabulkan Tuhan. Kadir pun pulang ke rumah dengan dada tegap dan penuh kebahagiaan. Orangtuanya sampai membuat pesta syukuran.

Lulus dari pesantren, tidak banyak yang dilakukan Kadir di rumah. Untuk mengamalkan ilmunya, ia mengalami kesulitan. Sebab, di kampungnya, tidak ada pesantren dan masjid besar yang menyelenggarakan pengajian.

Tadinya, orangtuanya berniat langsung memasukkan Kadir ke bangku kuliah, tapi bapaknya minta Kadir rehat dulu setahun atau dua tahun. Masalahnya, usaha kebun palawija bapaknya sedang bangkrut karena habis dimakan hama. Jadi, tidak ada biaya lagi untuk menyekolahkan Kadir ke perguruan tinggi.

Banyak waktu luang, Kadir menghabiskan waktu dengan nongkrong bersama kawan-kawannya. Pergaulan dengan teman-teman lamanya ternyata membawa pengaruh buruk bagi Kadir. Ia jadi akrab dengan minuman keras. Mulanya ia bisa menolak jika teman-temannya menawarkan minuma keras kepadanya. Tetapi lama kelamaan keteguhannya jebol juga.

Hampir setiap hari, Kadir mabuk dengan kawan-kawannya. Tapi, untuk membeli minuman keras itu tentu membutuhkan uang. Dari mana Kadir mendapatkan semuanya itu? Jika sebelumnya, Kadir dikasih gratis oleh kedua sahabatnya, kali ini ia harus memakai uang sendiri.

Sejak itu Kadir menjadi seorang pemalak. Dalam perkembangannya, aksi Kadir lebih dahsyat lagi. Ia berani menghajar orang hanya karena tidak dikasih uang. Bahkan, Kadir mulai berani membawa senjata tajam berupa celurit kecil. Dengan senjata itu, pernah ia menyelurit kuping orang hingga putus dan berurusan dengan kepolisian.

Tetapi, setelah keluar dari kantor polisi, ia tidak jera, malah semakin beringas. Dalam kondisi inilah, kedua orang tua Kadir akhirnya meninggal dunia dengan tekanan berat karena kelaukan anaknya.

Mimpi Ayah ...

Bertahun-tahun Kadir melakoni kejahatannya: malak, mabuk, dan judi. Selama itu pula, banyak orang yang disakiti olehnya. Suatu kali, di tengah malam, ia duduk di depan rumahnya sendirian. Kali ini ia tidak berkumpul dengan sahabat-sahabatnya. Ia menatap langit yang bertaburkan bintang.

Tiba-tiba ia teringat masa kecilnya yang indah bersama ibu dan bapaknya. Ia masih ingat bagaimana kedua orangtuanya mengajarinya mengaji dan memasukkannya ke pesantren di Jawa.

Terbersit dalam hatinya penyesalan mendalam atas perbuatan yang telah dilakukannya selama ini. Ia sudah lupa
pada Tuhan. Shalat kadang ditinggalkannya. Bahkan, saat bulan Ramadhan tiba, ia jarang sekali berpuasa.

Tak lama kemudian Kadir masuk ke dalam dan tidur. Dalam tidurnya ia bermimpi bertemu bapaknya di suatu tempat yang sangat asing baginya. Di sekitarnya benar-benar hanya berwarna putih. Oleh bapaknya, Kadir ditanya, “Dir, kenapa kamu gak sadar-sadar juga? Hidup ini hanya sebentar. Kembalilah ke jalan yang benar!” Setelah itu, bapaknya pergi begitu saja.

Kadir terkejut dan terjaga dari tidurnya. “Ah, saya hanya mimpi!” bisik Kadir dalam hati. Tetapi, peristiwa itu tak pernah dilupakannya. Mimpi itu selalu tergiang-ngiang di telinganya.

Akhirnya, Kadir menjadi malas keluar rumah. Saat temannya menyambanginya, ia pun hanya berkata, “Badan saya lagi gak enak, nih. Kali ini saya absen lagi deh.”

Suatu kali Kadir masuk ke kamar bapaknya yang sudah lama tidak dilihat, sejak bapaknya meninggal. Keadaannya kotor sekali tak terurus. Debu dan sawang bertebaran di mana-mana. Ia kemudian membuka lemari pakaian bapaknya dan tiba-tiba sebuah benda jatuh. Ternyata benda yang jatuh itu adalah foto bapaknya.

Diambillah foto itu dan dilihatlah wajah bapaknya. Tanpa sadar Kadir menangis. Kedua kelopak matanya sembab dengan air. “Pak, maafkan Kadir! Selama ini Kadir telah mengecewakan Bapak. Karena Kadir, Bapak akhirnya meninggal dunia,” bisik Kadir dalam hati, sambil mengusap kedua pipinya yang basah karena lelehan air mata.

Sejak itulah, Kadir akhirnya bertaubat dan meninggalkan kebiasaan buruknya yang suka mabuk dan memalak orang. Pakaian lama yang pernah dikenakannya seperti kopyah dan sarung, kini mulai disarungkan kembali ke badannya.

Ya, ia sudah mulai shalat dan beribadah lagi kepada Tuhan. Sebagai bentuk penyesalannya, ia kemudian menjual kebun palawija warisan bapaknya untuk memenuhi amanat almarhum sebelum dirinya berangkat ke pesantren, yaitu mendirikan langgar (tajug/musholla).

Banyak orang yang tidak mau membantu Kadir. Mereka tidak percaya dengan maksud baik Kadir. Preman mana yang mau membuat langgar? Ejek mereka dalam hati.

Akhirnya, Kadir mencari orang dari desa tetangga untuk membangun langgarnya. Setelah langgar itu selesai dibangun, Kadir sendiri yang menghidupi langgar tersebut. Ia yang adzan dan iqamah.

Bahkan, bila ada jamaah datang, ia sendiri yang menjadi imamnya. Lama-kelamaan jamaah di langgar milik Kadir semakin banyak yang berdatangan. Langgar milik Kadir pun menjadi hidup dan ramai. Pasalnya, suara Kadir juga tidak jelek-jelek amat saat membacakan ayat-ayat suci al-Qur’an. Bacaan tajwidnya juga bagus, sebab ia pernah jadi santri di Jawa.

Bahkan, setelah sekian lama berjalan, Kadir mulai dipakai di masjid di kampungnya sendiri. Ia sekali-kali menjadi imam dan khatib Jum’at di sana. Subhanallah! Sebuah akhir kisah hidup yang manis untuk seorang mantan penjahat! Semoga banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah ini! aamiin.

[Seperti yang diceritakan Rahmat pada Hidayah]
11.39 | 0 komentar | Read More

KISAH Taubat Dari Ilmu Kebal & Kebatinan Karena ‘Ayam Sakti’

Written By Situs Baginda Ery (New) on Senin, 27 Mei 2013 | 21.50


Ayam…itulah penyebab ana dahulu keluar dari aliran kebatinan dan ilmu kebal. Ketika ana bangga dengan apa yang ana miliki, yaitu ilmu kebal (tidak mempan dibacok, disiram air keras, dibakar api,dsb), punya ilmu sihir atau ajian (yang katanya karomah) dan bisa melakukan apa saja yang kita inginkan, serta punya bodyguard dari jenis setan (yang katanya khodam/pembantu dari makhluk ghaib). Namun semuanya sirna gara-gara ana dipatok ayam, sakit sekali…!!
Disitulah perlahan-lahan ana mulai sadar bahwa yang ana jalani adalah sesat dan menyesatkan.
Awalnya (sekitar 12 tahun yang lalu), ana ingin menguji ilmu tenaga dalam yang telah ana dapatkan dari guru ana, seorang Kyai besar yang telah menyesatkan ana. Aliran kebatinan dan tenaga dalam yang ana ikuti bermuara kpd tariqat Al Qadiriyah (nisbat kepada Syaikh Abdul Qadir al Jailani). Bertahun-tahun ana terperosok dalam tariqat tersebut. Saksi-saksinya masih ada sampai sekarang, dari orangtua, adik ana sampai teman-teman dekat ana (kalau tidak percaya bisa tanya ke mereka). Setelah ana diisi ilmu tenaga dalam, ana sempat diuji dengan pedang dan golok yang sangat tajam sekali dengan memukulkannya ke kulit ana dengan keras dan mengoyaknya, namun tidak melukai tubuh ana. Ana juga disuruh berwudhu dengan air keras, dan tidak terjadi sesuatu yang memudharatkan pada diri ana, padahal uang logam saja melebur tatkala dimasukkan ke dalam air tersebut, serta ujian-ujian lainnya. Setelah ana merasa yakin akan ilmu yang telah ana miliki, ana pun penasaran ingin menguji sendiri secara diam-diam. Hingga akhirnya ana mendapat ide untuk mengujinya ke seekor ayam jago.
Waktu itu di daerah ana terdapat seekor ayam jago yang terkenal galak sekali dan sering menggangu dan mematuk orang-orang, sehingga banyak orang yang takut mendekati ayam tsb. Ayam tersebut cocok untuk dijadikan sasaran dari ilmu tenaga dalam yang telah ana miliki. Terhadap ayam itu, ana mencoba mengeluarkan ilmu kebal dari serangan musuh (yaitu ayam) yang kemudian ayam tersebut akan ana serang dengan hentakan jarak jauh sehingga kemungkinan besar ayam tersebut akan terpental jauh akibat hentakan yang ana keluarkan.  Akhirnya ana dekati perlahan-lahan ayam tersebut, sambil menantang maut. Setelah dekat, barulah ayam tersebut ana ganggu biar marah. Ayam itu pun marah, dan ambil kuda-kuda untuk siap-siap menyerang ana. Ana juga mempersiapkan kuda-kuda sambil tarik nafas dalam-dalam dan siap untuk mengeluarkan ilmu yang ana miliki. Ketika jarak ana dengan ayam itu sudah sangat dekat, ana hentakkan tenaga dalam yang ada dalam diri ana ke arah ayam itu, dengan harapan ayam itu akan terhentak dan terpental jauh akibat dari tenaga dalam yang ana keluarkan (mirip sekali dengan adegan yang di pilem2 pendekar atau dragon ball). Tapi ternyata…tenaga dalam yang ana keluarkan tidak mempan terhadap ayam itu. Ayam itu tetap berlari menuju ana dan semakin mendekati ana hingga akhirnya ayam itu berhasil mematuk kaki ana dengan sangat keras. Spontan ana kesakitan, tapi ayam itu tetap terus mematuk-matuk kaki ana hingga akhirnya ana berhasil mengeluarkan jurus terakhir, yaitu jurus kaki seribu (kabuurrr….!!).
Itulah awal penyebab ana keluar dari aliran yang menyesatkan. Kenapa bisa mempan dipatuk ayam? padahal ketika dicoba dengan senjata tajam, air keras tidak mempan ke ana?
Setelah ana kabur dari ayam itu, ana mulai berpikir, apa hikmah dari kejadian ini? Kejadian tersebut ana ceritakan kepada guru ana. Guru ana dengan ringannya menjawab, “Berarti kamu lagi sial hari itu”. Ana bertanya lagi, “Bagaimana cara mengetahui sial tidaknya kita pada hari itu?” Guru ana menjawab, “Tidak bisa diketahui, hanya Allah yang tahu.” Ana bertanya dalam hati (karena tidak berani banyak bertanya pada sang guru, apalagi membantah dan mengkritisi), “Kalau tidak bisa diketahui sial tidaknya kita pada hari itu dan hanya Allah yang mengetahui, untuk apa ana bersusah payah mempelajari ilmu-ilmu seperti ini? Toh nanti jika ilmu ini tidak bermanfaat, maka alasannya pasti kamu sedang sial. Bagaimana kalau sialnya setiap hari? Berarti ilmu ini tidak ada manfaatnya?!”
Ya, itu menunjukkan bahwa semua itu tidak ada manfaatnya, bahkan menyelisihi ajaran Islam. Seandainya hal tersebut memiliki manfaat, niscaya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat-sahabatnya pasti akan melakukannya. Tapi kenyataannya tidak. Giginya Rasulullah pernah patah dan berdarah akibat terkena lemparan batu saat berjihad di perang Uhud. Kakinya Rasulullah juga pernah cidera karena jatuh dari kuda. Umar bin Khatthab tewas akibat ditikam dengan senjata tajam, begitu juga Utsman, Ali, dan banyak sahabat yang mati syahid karena berjihad.
guru ana adalah seorang kyai besar dan terkenal di daerahnya, yaitu Kemang jakarta. Setiap hari banyak didatangi orang dari mana-mana. Dan ana termasuk salah seorang murid yang dekat dengannya.
Setelah ana taubat, buku-buku dan catatan-catatan yang pernah ana miliki dari belajar ilmu tenaga dalam dan kebatinan, ana bakar semua, karena di dalamnya banyak terdapat mantra-mantra atau wirid/hizib untuk sihir (seperti untuk pengasihan, kebal, hipnotis, dan khasiat-khasiat lainnya). Begitu juga jimat-jimat yang sempat ana miliki, ana buang ke sungai dan dibakar habis. Tidak ada yang tersisa semuanya.
Adapun untuk amalan-amalan seperti bacaan atau wiridan yang harus diamalkan setiap harinya (wiridan yang ana baca waktu itu minimal 2 jam perhari, non stop. Pemanasannya dengan cara kirim Al Faithah ke banyak tujuan, ke Nabi, Sahabat, Wali, ulama, sampai ke para malaikat. Bahkan kalau sedang mengamalkan sebuah ilmu, ada tambahan wiridan yang jumlahnya sangat banyak, bisa mencapai ribuan, seperti membaca surat al ikhlas atau ayat kursi setiap hari 5000x dalam keadaan puasa), semua amalan2 seperti itu ana tinggalkan begitu saja dan tidak pernah amalkan sampai sekarang.
Alhamdulillah, akhirnya semuanya hilang dengan sendirinya. Tidak ada efek dan akibat sama sekali dari apa yang pernah ana amalkan.  Semoga Allah senantiasa memberi kita hidayah-Nya.
Oleh : Abu Fahd Negara Tauhid (semoga Allah ta’ala menjaganya)
Sumber: http://gizanherbal.wordpress.com/2011/06/19/pertarungan-saya-dengan-ayam-sakti/
Facebook Fans Page: Kisah Teladan & Sejarah Islam
21.50 | 1 komentar | Read More

masjid Rasulullah saw beratap batang pohon kurma

السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ


Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa pada masa itu masjid Rasulullah saw beratap batang pohon kurma. Jika Rasulullah saw berkhotbah, beliau berdiri di atas salah satu batang pohon kurma. Karena jumlah umat Islam bertambah, maka dibuatlah mimbar agar jamaah majelis yang berada di belakang dapat melihat Rasulullah saw ketika berkhutbah. Para sahabat pun membuat mimbar dari kayu. Setelah beres, Rasulullah saw datang menuju mimbar untuk berkhotbah. Namun, ketika naik mimbar terdengarlah rintihan seperti rintihan unta dan goncangan tanah yang terus bergetar sehingga para sahabat pun bertanya-tanya.


Rasulullah saw tersenyum. Rasulullah saw turun dari mimbar dan mendatangi pohon kurma yang tak jauh dari mimbar tersebut. Rasulullah saw meletakkan tangan pada batang pohon kurma dan mengusap-usap dengan perlahan-lahan.

Rasulullah saw berkata pada pohon kurma itu: “Jika engkau mau, aku akan jadikan engkau dinding masjid ini, akarmu tumbuh lagi, tubuhmu hidup lagi dan engkau berbuah lagi. Atau jika engkau mau, engkau aku tanam di surga, supaya para wali Allah dapat memakan buah buahmu.”



http://www.flexmedia.co.id/wp-content/uploads/2013/02/pohon-kurma.jpg Batang kurma itu menjawab: “Saya memilih untuk ditanam di surga sehingga wali wali Allah dapat memakan buahku dan saya berada di tempat di dalamnya saya kekal.”

Goncangan tanah dan suara rintihan pun berhenti. Rasulullah saw kemudian kembali pada mimbar dan menyampaikan kejadian tersebut kepada para sahabatnya. Rasulullah saw berkata: “Ia (pohon kurma) memilih negeri yang kekal dibandingkan negeri yang fana!”

Inilah kisah batang kering dari pohon kurma yang menangis karena rindu kepada Rasulullah saw. Bayangkan sebatang pohon kurma tidak mau jauh dari Rasulullah saw, padahal cuma berjarak beberapa meter, tapi pohon kurma tidak mau jauh dari Nabi Muhammad saw.

Bagaimana dgn kita ummatnya.....rindukah kita kepada Nabi Muhammad saw ?‬
21.46 | 0 komentar | Read More

SIMAKLAH KISAH NYATA PERTAUBATAN AHLI ILMU KEDIGJAYAAN

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhESQOeBTFrr8Dx4LIp9kn0we1_NesY6LgyoYzWHwVj0rA6pdi8a9TAuQ-4wkSRwyUFXvOGflZ1iLigVGcse_PP_xW8VQupBCnC3C9Vns_2NpV5gQAaRsfx4-yp6MtsDLdJTl8ZcGer-YU/s1600/246672_157398917660383_3389832_n.jpg 
Bismillahir-Rahmanir-Rahim:
Dalam hal ini saya bukan seorang paranormal bukan seorang dukun juga bukan seorang Kyai,tapi saya dulu pernah belajar yang namanya Ilmu kedigjayaan,Ilmu Khodam Pendamping,Ilmu ramal dan Ilmu-Ilmu lainnya dari berbagai daerah.dan dalam usia masih muda banyak orang yang minta tolong sama saya dan Alhamdulillah semuanya saya bisa tolong juga yang mau mendapatkan Ilmu Kedigjyaan karena ingin jadi preman saya bisa berikan dan sukses menjadi preman tanpa berkelahi.Semua ilimu itu saya belajar dari beberapa Guru dari Beberapa daerah yaitu Banten,Sumedang Subang,Garut,Cirebon.
Tapi semua itu tidak bisa membantu segala persoalan yang saya hadapi pada waktu itu,jadi keorang lain bisa menolong tapi untuk diri sendiri susah malahan segalanya selalu ada halangan.

Dan Alloh SWT memberikan Hidayah dan Petunjuk kepada saya untuk mendatangi teman saya yaitu teman satu perguruan yang ada di Bandung dan Beliau sudah Insyap dan menemukan apa yang namanya Ilmu Alloh dan dalam diri saya seperti ada dorongan untuk bertobat dan membersihkan segala ilmu yang menjadi penhalang segala sesuatu.

Waktu dan dan tanggal saya inginkan saya pergi dan bertemu dengan teman saya tersebut dan pas bertemu bukannya senang dalam hati saya dan juga teman saya tersebut,diluar kita senyum tapi didalam hati kita seprti beradu Ilmu dari Ilmu Hitam dan Ilmu putih yang teman saya punyai.Dan pada waktu hari pertama saya bertemu bukannya berobat tapi malah diri saya seperti sombong dan dalam hati saya bilang saya bisa mengalahkan teman saya tersebut.karena itu semua dorongan dari Ilmu yang saya punya pada waktu itu.

Saya kembali lagi ke tempat saya dan Istri saya bilang bagaimana sudah berobat tapi saya jawab dengan angkuh saya ngak mau berobat dan tetap dengan ilmu saya tersebut.

Pada waktu malam tiba saya seperti merasa ketakutan jiwa saya sepert ada yang membawa dan saya seperti dikelilingi oleh segala kehitaman dan saya mejerit sampai istri saya bangun dan bertanya pada saya,apa yang terjadi,saya ceritakan pada Istri saya tentang mimpi yang saya alami tersebut.dan saya bilang sama istri untuk kembali kepada teman saya untuk membersihkan badan saya lagi,hari besoknya saya pergi kembali ke Bandung dan bertemu dengan teman saya tersebut dan Beliau bilang nanti malam sesudah Shalat Isya saya datang kerumah Beliau.

Dan sesuadah shalat Isya saya datang kerumah Beliau dan disana sudah ada Beliau dan Murid-muridnya menunggu saya.Beliau bilang supaya saya duduk didepannya.dan disitulah terjadi adu Ilmu Ilmu yang ada dalam diri saya berusaha untuk mengalahkan Beliau dan Murid-muridnya,tapi apa yang terjadi saya terpental kebelakang beberapa meter saya menjerit seperti ada suatu yang mengenai badan saya,dada saya sakit sekali.

Tapi Teman saya tersebut tetap duduk sambil berdzikir,saya kembali lagi ketempat saya duduk dan saya kembali mengeluarkan Ilmu yang saya punya seperti mau membinasakan Beliau,tapi apa yang terjadi kembali saya terpental dan sekarang lebih kencang dan badan saya lemas seperti ada yang hilang meninggalkan badan saya dan pada waktu itu saya merasa lemas merasa ingin menagisdan saya menangis tersedu-sedu saya teringat pada semua dosa dan kepada murid-murid saya terdahulu yang sudah menerima Ilmu Hitam saya Ya Alloh betapa dosanya saya telah mejesrumuskan murid-murid saya dan yang minta pada saya kejalan Syetan dengan Ilmu Kedigjayaan,dan pada waktu itu juga saya berniat untuk membawa murid-murid kejalan yang saya baru jalani ini yaitu jalan Ilmu Alloh.

Badan saya menjadi lemas ketika ada hantaman yang kedua depan saya yaitu berasal dari beliau.Beliau memberiak air dan Beliau bilang Ilmu yang dulu saya punya sudah keluar dari badan saya tapi masih mengharapkan untuk digunakan kembali.Beliau memberikan Ilmu pada saya dan Ilmu itu kekuatannya berlipat-lipat dan melebihi Ilmu yang dulu saya punya.dan Beliau bilang saya akan mendapatkan Rizki yang berlimpah dan tidak tertahan.Saya kembali kerumah orang tua saya dengan berjalan seperti tidak menapak tanah dari mulai saya tidur sampai pagi seperti ada sesuatu yang aneh dan paginya badan saya segar dan pikiran saya seperti baru jernih dan dalam pikiran saya seperti ada harapan baru untuk sukses.

Dari mulai itu kehidupan saya seperti berobah 180 persen dari susah mendapatkan kerja sampai mudah mendapatkan pekerjaan dan Rizkipun mulai berdatangan seperti mudah sekali.dan saya juga bisa menolong orang -orang yang mendapatkan kesulitan seperti Stress,kena teluh kena santet kena hidup serba susah dan orang yang punya masalah dalam rumahtangga yang hampir bercerai tapi setelah saya tolong tidak jadi bercerai.orang yang keasukan Syetan saya bisa tolong.dan itu bisa saya lakukan melalui berhadapan atau saya datang kerumahnya atau melalui jarak jauh.dan Alhamdulillah dengan ijin Alloh semuanya saya bisa tolong dan bisa saya sembuhkan.

Itu saya jalani sampai sekarang dan sekarang juga saya di Kamboja masih tetap ada yang minta pertolongan saya.Ada yang aneh dalam diri saya kalau ada sesuatu terjadi pasti dengan ijin Alloh seperti Film tergambar didepan saya itu saya alami sampai sekarang.

Itulah sekilas pengalaman spritual saya mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi pembaca yang punya problema seperti dengan kehidupan saya dulu dan menjadi motipasi untuk merubah kehidupannya jadi serba mudah dan seperti memegang Kuncinya Rizki dan bisa mendapatkan segala yang dicita-citakan.
Bagi saudara-saudara yang punya permasalahan seperti diatas apabila perlu pertolongan Insyaalloh saya akan bantu sesuai dengan kemampuan saya tapi tetap semuanya dikembalikan kepada Alloh SWT segala semua permasalahan.

Dan kepada saudara-saudaraku yang masih mempunyai ilmu kebal,Ilmu kedigjayaan,Ilmu Kawedukan dan Ilmu yang ada sangkut paunya dengan bantuan Jin segeralah bertobat karena itu bukannya menolong malah bakal mencelakan kita baik dunia maupun akherat sepertinya Ilmu itu menolong kita padahal sebetulnya kita diperbudak oleh ilmu tersebut.segeral bertobat dan Insyalloh Alloh SWT akan memberikan pertolongan.Tapi saya pesankan satu bersihkan dulu hati kita dari segala kesombongan dan keangkuhan karena itu akan menghambat kita bertobat kembali kejalan yang diridhoi Alloh SWT.
Semuanya hanya Alloh yang tahu dan semuanya dikembalikan kepadaNya pula.

Mudah-mudahan bermanfaat bagi saudara-saudara yang membaca tulisan ini dan menjadi renungan bahwa yang memberikan keselamatan,yang memberikan kenikmatan,yamg memberikan pekerjaan,yang memberikan kebahagiaan dirumah tangga hanyalah Alloh swt.bukannya Jin bukannya khodam,bukannya ajimat yang ampuh.tapi Alloh swt yang memberikan segalanya kepada kita semua.Coba renungkan,renungkan,renungkan dengan tafakur dalam ketenangan jiwa,insyaalloh semuanya akan terbuka,Amien3x

Wallahu a'lam bissowab


Wassalam,
Asep Ramdan


Semoga Bermanfaat ...

Marilah Setiap detak-detik jantung.., selalu kita isi dengan..
Asma Teragung diseluruh jagad semesta raya ini...

Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik ...

Sumber : http://ikitasya.blogspot.com/2009/10/kisah-nyata-pengalaman-spritual-saya.html
21.41 | 0 komentar | Read More

Sebuah Kisah Nyata John Taka Lepas dari Ilmu Kebal (Artikel Spesial)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhR2CcRfya_bg1kN893ceQYv1nrp4yhyphenhyphenK-rZyvYQoxfTqTXYo0N5wtOMymR_YPnqrec2BNVRrqeal7zPgjH41fsA73UkIO2zR4bX-7Hv9k0-dPrhtEXVB__bEZy9ArnVG0yJj6rAw9XQtW/s1600/man+by+mbf.jpgHanya karena tidak menginginkan anak laki-laki, ayah John Taka dengan tega memberikan John yang masih bayi kepada orang lain. Tidak berhenti sampai disitu, John kecil berpindah-pindah dari satu keluarga ke keluarga lainnya. "Kalau dihitung ada sekitar lima orangtua saya, yang mengasuh saya dari sejak saya lahir," kata John.


Hingga John diterima oleh seorang keluarga yang awalnya menerima kehadiran dirinya dengan penuh kasih sayang. Namun perlakuan yang diterimanya justru berubah. Kerap kali John menerima perlakuan yang keras dari kdua orangtua angkatnya. Hal ini berimbas kepada jiwanya yang selalu trauma jika mendengar bentakan dan teguran dari orang lain.


Karena tidak tahan atas perlakuan tersebut, John akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan keluarga itu. Namun ketika meninggalkan rumah, ibu angkatnya mencurigai John pergi karena mencuri. Seketika itu John diteriaki maling dan beberapa warga mengejarnya. Namun seorang bapak menyelamatkan John dan tinggal dirumah bapak tersebut.


Dendam dan amarah ternyata dirasakan oleh John terhadap setiap kejadian yang dialaminya. "Timbul kebencian pengen membalas orang yang pernah menyiksa saya," ujar John. Kebencian itu membuat John mencari jalan pintas kepada seorang dukun untuk mewujudkan keinginannya tersebut. "Besoknya sudah ada perasaan bangga. Sekarang kekuatan dan kekebalan, ilmu yang saya dapatkan itu tidak bisa dikalahkan," jelasnya.


Sebuah situasi di sekolah pun membuat John menjatuhkan gurunya. Disitulah John merasa yakin bahwa ilmu kebalnya begitu kuat dan tidak terkalahkan. Namun kekuatan ilmu kebal itu kerap kali membuat dirinya gelisah dan ketakutan, bagaiman jika kekuatan dalam ilmu kebal itu tidak berfungsi lagi.


Lalu seorang kakak rohani pada suatu hari mendatangi John dan menawarkan untuk menonton bersama sebuah film pengangkatan. Bercerita mengenai akhir jaman dimana ada beberap anak yang tidak terangkat karena bermacam-macam dosa yang telah dilakukan. Film ini begitu menyentuh hati John yang menyadari bahwa dirinya kini masih hidup berkubang didalam dunia kegelapan.


Isi dari film tersebut membuat kegelisahan didalam diri John bagaimana dirinya menyadari bahwa setiap orang ynag masih hidup didalam kegelapan tidak akan mendapatkan keselamatan. John pun akhirnya berkomitmen untuk mengikuti sekolah kerohanian. John pun mendapat bebagai kebenaran didalam sekolah kerohanian tersebut dimana dirinya bisa mengerti dan memahami arti dari mengampuni, karya Tuhan Yesus sebagai penebus dosa manusia. John terus dibimbing oleh kakak-kakak rohani dan mendoakan agar John terlepas dari seluruh kuasa kegelapannya.


Saat doa pelepasan terjadi, roh kegelapan didalam tubuh John segera bermanifestasi. "Ketika mereka berdoa, itu sungguh berisik di telinga saya. Dan saya tidak suka, saya mau bangun dan mau pukul mereka, awalnya saya tidak kuat dan ada yang menekan saya dan itu kuat sekali dan saya tersungkur," paparnya.


Setelahnya sekujur tubuh John mengalami gatal-gatal dan terdapat bercak. Didalam mimpi, dukun tersebut menghampiri John dan memintanya untuk kembali kepadanya. Namun didalam mimpi itu John segera melawan dan menengkingnya didalam nama Tuhan Yesus. "Tidak sampai dua minggu penyakit itu hilang total tanpa bekas dari tubuh saya," ungkapnya.


Setelah menyelesaikan pendidikannya John mengambil sebuah keputusan penting yaitu kembali kepada keluarganya. Mukjizat terjadi, seluruh keluarganya telah berubah mendapat kasih pengampunan. Dan John pun kembali diterima di keluarga tersebut dengan kasih sayang. Mereka hidup saling mengasihi dan tidak membenci lagi.
21.32 | 0 komentar | Read More

Mari Melihat Dan Mengetahui Misteri Pemisahan Alam Nyata dan Gaib

Written By Situs Baginda Ery (New) on Minggu, 26 Mei 2013 | 20.39

http://sirnawarna.files.wordpress.com/2009/12/dua-alam.jpgSaya teringat pada salah seorang profesor Amerika (saya lupa namanya) yang menerangkan rahasia otak manusia dalam tayangan National Geography. Melalui sebuah penelitian, dia mengetahui bila sistem kerja otak manusia dibagi oleh berbagai macam komposisi spektrum cahaya. Kombinasi spektrum cahaya membuat seseorang mengalami situasi yang berbeda. Dominasi warna merah akan membuat seseorang dikuasai emosi. Dominasi warna biru akan membuat seseorang memiliki ketenangan diri.

Lantas apa hubungannya spectrum cahaya dengan Legenda Pemisahan? Dan apa pula Legenda Pemisahan itu? Legenda pemisahan merupakan legenda yang dimiliki seluruh bangsa tentang adanya sebuah masa di mana manusia, makhluk kuno dan makhluk gaib pernah hidup berdampingan lalu mengalami masa-masa pemisahan (dipisahkan antara alam nyata dan alam gaib). Menurut Legenda Pemisahan pula, sebelum masa pemisahan terjadi, antara manusia, makhluk kuno dan makhluk gaib tersebut bisa hidup berdampingan serta bisa melakukan kontak biologis (baca: perkawinan).

Kontak biologis manusia dengan kuda kuno misalnya, menghasilkan keturunan bernama Centaur. Kontak manusia dengan kerbau akan menghasilkan keturunan bernama Minotaur. Kontak manusia dengan kambing akan menghasilkan keturunan bernama Faun dan masih banyak lagi. Makhluk-makhluk kuno tersebut, bersama para jin, fairis (peri), raksasa, hobbit dan banyak makhluk lainnya pada masa pemisahan memilih hidup di alam gaib. Sedang kehidupan di alam nyata diserahkan pada manusia bersama hewan murni serta tetumbuhan. Dan di antara makhluk-makhluk itu, terikat sebuah perjanjian untuk menghilangkan kemampuan bahasa yang menghubungkan mereka.

Dalam legenda dunia Barat, keberadaan makhluk-makhluk kuno banyak mengusai kisah-kisah mitologis mereka. Di dunia Timur, seperti Indonesia, banyak pula makhluk kuno yang merujuk pada makhluk-makhluk kuno barat seperti gandarwa yang merujuk pada raksasa, tuyul yang merujuk pada hobbit dan banyak lainnya. Jangan lupakan pula legenda persilangan makhluk yang menghasilkan suku Jawa, yakni asal usul suku Jawa yang berasal dari keturunan Sayid Anwar dengan putri raja jin, Prabu Nuradi. Bahkan dalam mitologi Timur Tengah (melalui Alkitab), Solomon atau Sulaiman, Putra Daud, dikenal sebagai manusia yang bisa berkomunikasi dengan tumbuhan, binatang dan makhluk gaib. Besar kemungkinan, pada masa Solomon, zaman pemisahan belum terjadi.

Anehnya, misteri tentang Legenda Pemisahan mendadak sirna begitu saja. Tidak ada lagi manusia yang mengetahui Pintu Pemisahan. Yang diketahui manusia, ketika kita melakukan pemusatan energi melalui proses meditasi, kita bisa menyeberang ke alam lain dan berjumpa dengan makhluk-makhluk gaib. Manusia yang melakukan meditasi merupakan manusia yang tengah mengubah energi positifnya menuju titik spiritualitas tinggi (high spirituality). Dan pembicaraan mengenai energi, sebenarnya tak lepas dari konsep ilmu aura, yang menguraikan energi dalam bentuk spectrum cahaya.

Sebagaimana yang diungkapkan profesor dari Amerika di atas, ilmu-ilmu energi yang dikenal di dunia Timur sama-sama membicarakan tentang cahaya. Bahkan, menurut kepercayaan monotheisme dari Timur Tengah, Tuhan juga sangat identik dengan cahaya atau nur. Bahkan, sosok Einstein juga mengalami kegelisahan hebat ketika sedang berpikir tentang cahaya, sampai-sampai dia menelurkan sebuah pemikiran hubungan cahaya dan waktu; “siapapun yang mampu menyamai kecepatan cahaya, maka waktu berhenti untuknya. Dan siapapun yang mampu melebihi kecepatan cahaya, maka waktu akan bergerak mundur untuknya.” Yang terbersit dalam pikiran saya, sebegitu rumitnya pembicaraan tentang cahaya, apakah letak Pintu Pemisahan juga berada di dalam rahasia cahaya?

Dalam sebuah kesempatan, saya pernah mendebat serius salah satu doktor lulusan Studi Kebudayaan Amerika tentang konsep makhluk-makhluk kuno, termasuk Tuhan, yang dianggapnya sebagai imajinasi yang di-“nyata”kan karena manusia mengalami kebuntuan berpikir. Dalam perdebatan tersebut saya menentang pikirannya dan mengatakan, bahwa saya percaya Tuhan ada, dan segala kegaiban seperti makhluk-makhluk mitologi juga pernah hidup di alam ini. Tidak mungkin sebuah imajinasi dapat muncul di seluruh penduduk dunia tanpa sebuah literatur atau pengalaman yang nyata.

Lalu saya mengatakan, dalam referensi kuno dan segala kitab suci, sudah diperkenalkan adanya makhluk-makhluk lain di samping manusia. Contoh yang paling sederhana adalah adanya jin yang memiliki alam berbeda dengan kita. Hanya saja, menurut sejarah kuno, makhluk-makhluk lampau itu keberadaannya dipisahkan oleh sebuah kesepakatan yang dikenali sebagai Legenda Pemisahan. Perdebatan itu terus berlanjut, tetapi kami tidak menemukan sebuah titik penyelesaian. Sang doktor tetap bertitik tolak pada keyakinan ilmiahnya, dan saya juga bertitik tolak pada keyakinan sembari mencari bukti-bukti adanya makhluk kuno di masa lampau.

Sumber : misteribumikita.blogspot.com
20.39 | 0 komentar | Read More

Perjuangan Cinta Seorang Istri Sejati (Kisah Nyata yang Menarik Untuk Dibaca)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtwD9RI7FgT4GKBqQwBw4dGrtQ3uYF7Xj88TKRumh-qdT4Gg7B49lnYSGygPsJrCevN2bDaS4XLjam934c_lEY2WJrM4UIOt6e65O980eqOtxlJO_CdR5fz1yoW5FSV0EFgsbwaHMcMkQ/s320/site_1_rand_1622919034_iran_woman_silhouette_2207_b_getty.jpg
Buat kalian para Suami, para Istri maupun para calon suami istri, perlu kalian tau bahwa ini adalah satu kisah ‘tragis’ dalam kehidupan berumah-tangga. Saya yakin kalian nanti pasti akan menyesal dan terpaksa membaca ulang dari awal jika melewatkan satu kalimat saja dalam kisah ini dan semoga kita bisa mendapat pelajaran dari kisah ini.

Semuanya berawal dari sebuah rumah mewah di pinggiran desa, yang mana hiduplah disana sepasang suami istri, sebut saja Pak Andre dan Bu Rina.

Pak Andre adalah anak tunggal keturunan orang terpandang di desa itu, sedangkan Bu Rina adalah anak orang biasa. Namun demikian kedua orang tua Pak Andre, sangat menyayangi menantu satu-satunya itu. Karena selain rajin, patuh dan taat beribadah, Bu Rina juga sudah tidak punya saudara dan orang tua lagi. Mereka semua menjadi salah satu korban gempa beberapa tahun yang lalu.
Sekilas orang memandang, mereka adalah pasangan yang sangat harmonis. Para tetangganya pun tahu bagaimana mereka dulu merintis usaha dari kecil untuk mencapai kehidupan mapan seperti sekarang ini. Sayangnya, pasangan itu belum lengkap.
Dalam kurun waktu sepuluh tahun usia pernikahannya, mereka belum juga dikaruniai seorang anakpun. Akibatnya Pak Andre putus asa hingga walau masih sangat cinta, dia berniat untuk menceraikan sang istri, yang dianggapnya tidak mampu memberikan keturunan sebagai penerus generasi. Setelah melalui perdebatan sengit, dengan sangat sedih dan duka yang mendalam, akhirnya Bu Rina pun menyerah pada keputusan suaminya untuk tetap bercerai.
Sambil menahan perasaan yang tidak menentu, suami istri itupun menyampaikan rencana perceraian tersebut kepada orang tuanya. Orang tuanya pun menentang keras, sangat tidak setuju, tapi tampaknya keputusan Pak Andre sudah bulat. Dia tetap akan menceraikan Bu Rina.
Setelah berdebat cukup lama dan alot, akhirnya dengan berat hati kedua orang tua itu menyetujui perceraian tersebut dengan satu syarat, yaitu agar perceraian itu juga diselenggarakan dalam sebuah pesta yang sama besar seperti besarnya pesta saat mereka menikah dulu. Karena tak ingin mengecewakan kedua orang tuanya, maka persyaratan itu pun disetujui.
Beberapa hari kemudian, pesta diselenggarakan. Saya berani sumpah bahwa itu adalah sebuah pesta yang sangat tidak membahagiakan bagi siapapun yang hadir. Pak Andre nampak tertekan, stres dan terus menenggak minuman beralkohol sampai mabuk dan sempoyongan. Sementara Bu Rina tampak terus melamun dan sesekali mengusap air mata nelangsa di pipinya. Di sela mabuknya itu tiba-tiba Pak Andre berdiri tegap dan berkata lantang,
“Istriku, saat kamu pergi nanti… ambil saja dan bawalah serta semua barang berharga atau apapun itu yang kamu suka dan kamu sayangi selama ini..!”
Setelah berkata demikian, tak lama kemudian ia semakin mabuk dan akhirnya tak sadarkan diri.
Keesokan harinya, seusai pesta, Pak Andre terbangun dengan kepala yang masih berdenyut-denyut berat. Dia merasa asing dengan keadaan disekelilingnya, tak banyak yang dikenalnya kecuali satu. Rina istrinya, yang masih sangat ia cintai, sosok yang selama bertahun-tahun ini menemani hidupnya.
Maka, dia pun lalu bertanya,
“Ada dimakah aku..? Sepertinya ini bukan kamar kita..? Apakah aku masih mabuk dan bermimpi..? Tolong jelaskan…”
Bu Rina pun lalu menatap suaminya penuh cinta, dan dengan mata berkaca dia menjawab,
“Suamiku… ini dirumah peninggalan orang tuaku, dan mereka itu para tetangga. Kemaren kamu bilang di depan semua orang bahwa aku boleh membawa apa saja yang aku mau dan aku sayangi. Dan perlu kamu tahu, di dunia ini tidak ada satu barangpun yang berharga dan aku cintai dengan sepenuh hati kecuali kamu. Karena itulah kamu sekarang kubawa serta kemanapun aku pergi. Ingat, kamu sudah berjanji dalam pesta itu..!”
Dengan perasaan terkejut setelah tertegun sejenak dan sesaat tersadar, Pak Andre pun lalu bangun dan kemudian memeluk istrinya erat dan cukup lama sambil terdiam. Bu Rina pun hanya bisa pasrah tanpa mampu membalas pelukannya. Ia biarkan kedua tangannya tetap lemas, lurus sejajar dengan tubuh kurusnya.
“Maafkan aku istriku, aku sungguh bodoh dan tidak menyadari bahwa ternyata sebegitu dalamnya cintamu buat aku. Sehingga walau aku telah menyakitimu dan berniat menceraikanmu sekalipun, kamu masih tetap mau membawa serta diriku bersamamu dalam keadaan apapun…”
Kedua suami istri itupun akhirnya ikhlas berpelukan dan saling bertangisan melampiaskan penyesalannya masing-masing. Mereka akhirnya mengikat janji (lagi) berdua untuk tetap saling mencintai hingga ajal memisahkannya.

Tahukah kalian, apa yang dapat kita pelajari dari kisah di atas?
Kalau menurut Kang Sugeng sih begini, tujuan utama dari sebuah pernikahan itu bukan hanya untuk menghasilkan keturunan, meski diakui mendapatkan buah hati itu adalah dambaan setiap pasangan suami istri, tapi sebenarnya masih banyak hal-hal lain anyg juga perlu diselami dalam hidup berumah-tangga.
Untuk itu rasanya kita perlu menyegarkan kembali tujuan kita dalam menikah yaitu peneguhan janji sepasang suami istri untuk saling mencintai, saling menjaga baik dalam keadaan suka maupun duka. Melalui kesadaran tersebut, apapun kondisi rumah tangga yang kita jalani akan menemukan suatu solusi. Sebab proses menemukan solusi dengan berlandaskan kasih sayang ketika menghadapi sebuah masalah, sebenarnya merupakan salah satu kunci keharmonisan rumah tangga kita.
“Harta dalam rumah tangga itu bukanlah terletak dari banyaknya tumpukan materi yang dimiliki, namun dari rasa kasih sayang dan cinta pasangan suami istri yang terdapat dalam keluarga tersebut. Maka jagalah harta keluarga yg sangat berharga itu..!”
Sumber : Kang Sugeng
20.23 | 0 komentar | Read More

KISAH NYATA Akibat Matre dan Sombong

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTP8PzZKie_M0clsV7EFS92S0boQzentx7ve7670O0TGxRCvkRBu5nwMDXca9cDxWDNpBZcDZi6skAOIUK1mCOH5mmmBI1Hd9HuqtrTkJnMLEmGOAxUaxBx6PwC6lsJBNQyFaPoTPyeek/s1600/silhouette5619-correction.jpg
Cerita ini adalah kisah nyata yang terjadi pada tetangga sebelah rumah saya, sebenarnya gak sebelahan banget sih, hanya berjarak sekitar 3 rumah. Mudah-mudahan sih dari cerita ini, para kompasioner mendapat hikmahnya, amin. Lanjut. Sekilas saya melihat dia wanita yang biasa-biasa saja, mungkin karena saya sibuk bekerja dan jarang bergaul dengan warga sekitar sehingga saya hanya tahu sifat-sifat tetangga saya dari mama saya yang mau gak mau harus berhadapan dengan tetangga saya setiap kali ke warung atau mengikuti pengajian mingguan dan bulanan, itupun jarang dilakukan mama saya karena ia lebih senang menonton TV dibanding bergosip ria dengan para tetangga. Ibu saya memang malas bergosip ria, gak baik lah secara agama juga, dan lebih berperan sebagai pendengar setia saja daripada sebagai “sumbu kompor gosip” bila terpaksa harus berhadapan dengan ibu-ibu yang tukang gosip. Si bigos alias biang gosip selalu membicarakan tetangga sebelah rumah saya. Katanya, sebut saja si A, itu anak pungut tetapi selalu gak mau mengakui keberadaan orang tua kandungnya yang miskin itu. Setiap berpapasan dengan orang tua kandungnya yang kerjanya berjualan asongan di jalan, pasti melengos atau pura-pura gak liat. Hal itu cukup berlangsung lama. Memang kalo diperhatiin wajah si A tidak mirip dengan orang tua “pengadopsinya” yang kaya. Si bigos juga bilang, kalo ternyata si A diambil karena sang orang tua kandung kurang mampu dan selain itu orang tua pengadopsi dia tidak bisa menghasilkan keturunan. Jadi klop kan alasan mereka! Sampai disini sih masalahnya terletak sama si A karena orang tuanya yang kaya itu sama sekali tidak sombong, malah ramah sekali dengan para tetangga. Aneh yah! Nah, karena merasa kaya, si A selalu pamer kekayaan kepada tetangganya. Wuih, jelas pada sebel dong para tetangganya! Akhirnya, si A berteman hanya dengan tetangga yang selevel dengannya. Mama saya juga sempet keki juga sih dibuatnya sewaktu berbelanja di warung. Yah, kesannya kita belanja sedikit tuh dianggap gak mampu gitu, padahal emang kita butuhnya sedikit.
Lanjut. Waktu pun berputar dengan cepatnya. Orang tua pengadopsi si A pun meninggal dan mewariskan rumahnya kepada si A. Sebelum orang tua tersebut meninggal, si A telah menikah dan menempati rumah tersebut bersama sang suami. Mungkin karena dianggap anak semata wayang sehingga sampai sudah menikah pun tidak boleh keluar dari rumah tersebut. Suatu hari, anak si A sudah dewasa dan berpacaran dengan seorang kaya katanya, karena selalu gonta-ganti mobil. Bangga dong si A kalo calon menantunya sering gonta-ganti mobil, berarti tajir abis kan tuh cowok! Makin sombong aja tuh si A. Nah, pada saat beberapa hari sebelum pernikahannya anaknya, terjadi ledakan yang sumbernya berasal dari tong yang berisi cat di samping rumah si A. Saya gak ngerti kenapa tuh tong bisa meledak, intinya ledakan tersebut mengakibatkan kebakaran kecil, tetapi untunglah bisa dikendalikan tuh api. Tetangga sih pada bilang “Jangan-jangan ini pertanda buruk tuk anak si A”. Well, saya sih gak terlalu percaya hal-hal seperti itu, tetapi patut dijadikan acuan juga. Apa pasal? Ternyata oh ternyata, menantu si A adalah penipu dealer mobil sehingga ia berhasil membuat si A harus menyerahkan tanah dan rumahnya sebagai jaminan kepada pihak Bank agar menantunya tidak masuk penjara. Pantesan aja kok dia gampang banget gonta-ganti mobil. Anak si A pun menjadi stres sehingga anak yang dikandungnya pun menjadi autis sekarang. Tragis sekali nasibnya! Karena tidak ingin rumah dan tanahnya disita, akhirnya sang adik pun yang sekarang sudah menikah harus rela terbebani dengan pembayaran cicilan jaminan ke Bank agar pihak Bank tidak menyita rumah dan tanah si A. Lalu menantunya gimana? Wah, yang jelas tuh menantu gak keliatan batang hidungnya lagi, tetapi si bigos bilang menantunya pulangnya larut malam sekali sehingga tidak ketahuan oleh orang lain. Mungkin ada tawar menawar kali agar menantunya tidak meninggalkan anak si A. Kok mempertahankan sang menantu sih?! Kalo orang lain mungkin akan mengusir tuh menantu atau masukin ke penjara aja. Hal ini yang membuat semua orang gak memahami si A, mungkin stres kali yah?! Karena kejadian tersebut, saya gak tau apakah si A insyaf atau tidak? Karena kata bigos lagi, si A masih malas bergaul dengan tetangganya. Kalo menurut saya sih wajar kalo si A gak bergaul dengan tetangganya kan malu  karena aib keluarga tersebut. Andai ia lebih arif memperlakukan orang tua kandungnya serta orang lain, mungkin nasibnya tidak seperti ini yah?! Karma atau azab yah?
sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2010/10/22/akibat-matre-dan-sombong-298928.html
20.17 | 0 komentar | Read More

kisah nyata islami: Akibat Sombong,Matipun Tak Ada Yang Menshalati (SEBUAH RENUNGAN DAN PELAJARAN BERHARGA)

KISAH NYATA ISLAMI AKIBAT SOMBONG MATIPUN TAK ADA YANG MENSHALATI
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxh-RdSwwtsbNq9hegQrDqa91MynlNmE7nanafYL5GayteqBRUrAGy8okOJD__YULx2mP5ei5tsJ0fQVZi-cqdZHyI8g4Uoys77G7H_2Mkk7kEN5hoNcQs1RyPP1Mj4IiqSSQirRxjsGM/s320/Siluet%252Btangan%252BKiri.jpg
 
Kisah ini dikisahkan oleh seorang ustadz yang bernama Masduki.Tokoh dalam kisah ini adalah seorang tetangganya.Demi menjaga aib keluarga,maka nama tokoh dan daerah tempat tinggal Borneo Mobile Blog selaku admin menyamarkannya
Harianto (45),ia di kenal sebagai seorang preman di kampungnya di daerah indramayu,jawa barat.Ia di kenal sangat sombong dan kasar,jangankan sama orang lain dengan istrinya saja ia suka memukul,terutama kepada istri tuanya
Harianto memang punya dua istri.Untuk menikahi istri mudanya ini,harianto melakukannya secara diam-diam.Dan ia lebih suka tinggal bersama istri mudanya dari pada dengan istri tuanya
Rumah istri pertama harianto,Bersebelahan dengan masjid.Namun ia tak pernah mau ke mesjid.Kalau pun pernah,hanya bisa di hitung dengan jari
Pada suatu hari,harianto terlibat percekcokan dengan tetangganya.Masalahnya hanya karena sebuah pohon.Pohon ini akan di tebang olehnya,dikarenakan pohon ini mengganggu pemandangan rumahnya.Walaupun sebenarnya pohon ini tumbuh di pinggir jalan.Seorang warga yang melihat aksi dari harianto,menegurnya untuk tidak menebang pohon itu.Karena merasa pohon ini banyak manfaatnya.Namun apa mau di kata,harianto tetap menebang pohon itu.Warga hanya bisa mengelus dada,mereka sadar,siapa yang mereka hadapi.Seorang yang kepala batu
Kejadian penebangan pohon telah berlalu,namun sikap dan sifat harianto belum berubah.Kali ini ia bertengkar hebat dengan istri tuanya.Karena ia merasa suaminya tidak adil.Ia selalu mendapatkan nafkah materi yang sedikit,dari pada istri muda.Para tetangga yang mendengar keributan ini,sudah maklum.Karena kerap terjadi.Demikian juga dengan anak semata wayangnya muhaimin(19).Ia merasa pusing dan dendam,melihat ibunya setiap hari di marahi ayahnya.Muhaimin tak dapat lagi menahan emosinya.Di ambilnya sebilah pisau dapur,dan dihujamkan ke tubuh ayahnya berkali-kali.Kemudian muhaimin melarikan diri.Namun telah tertangkap oleh pikah berwajib
Warga yang mengetahui peristiwa ini.Seperti acuh tak acuh,hampir 2 jam,mayat harianto di biarkan tergelatak,warga tak ada yang mau mengurus.Sampai akhirnya mamat seorang yang pernah terlibat pertengkaran masalah penebangan pohon merasa iba.Ia mengurus jenazah harianto.Mulai dari memandikan,mengkafani,di shalati,menggotong keranda.Sampai menguburkan.Dan itu hanya di lakukan berdua
Begitulah kisah nyata islami,akibat sombong matipun tak ada yang menshalati di Waktu hidup tak ada yang mau mendekati.Mati pun tak ada yang mau mengurusnya.Semoga kisah ini menjadi cermin bagi kita
20.14 | 0 komentar | Read More

Mengeluh,Haruskah Mengeluh........

http://downloadkumpulangambarkeren.com/wp-content/uploads/2012/10/Gambar-Siluet-Wajah-Wanita-Berambut-Panjang.jpg
Seorang hamba mengeluh kepada tuhannya:

Tahukah Kau tentang kesedihanku saat ini Tuhan?
Tahukah Kau tentang air mata ini...?
Tahukah Kau tentang kemiskinan, ketidakberdayaan dan kesengsaraanku....?
adakah Kau adil pada setiap hamba-hambamu???
Kau tidak adil...Kau pilih kasih dan memudahkan hidup manusia lain sementara aku tidak.... !!!! Aku hidup pas-pasan, aku tidak punya mobil dan rumah mewah,kulitku tidak putih,isi dompetku minim dan orang tuaku tak menyayangiku...
----------------------------------------------------------------------
Namun, ditempat lain seorang hamba berkata kepada tuhannya :
Terima kasih atas karunia yang telah Kau berikan Tuhan...
aku bahagia bisa makan siang ini, ini karena berkah dariMu..
Terima kasih atas sepasang kaki dan tangan ini, walaupun mataku buta tapi aku masih bisa hidup ditengah kebesaranMu,
Terima Kasih atas gubuk ini, berkat Engkau aku tak lagi kehujanan...terima kasih atas semua kebaikanMu wahai Tuhan karena Engkau telah memberikan kemudahan dalam tiap2 hari yang sulit...

-----------------------------------------------------------------------
Sahabat...apakah kita kategori manusia pertama atau kedua,jawabannya ada di diri sendiri....

semoga kita tergolong orang yang bersyukur, aamiin...
20.12 | 0 komentar | Read More

Simaklah Sebuah Kisah nyata Saat seorang Bu Direktur Jadi Pembantu



Ini merupakan kisah nyata. Saya mengetahui sendiri kisah ini, saya tuliskan di artikel ini agar menjadi pelajaraan bagi kita semua. Kisah ini mengingatkan saya bahwa semua yang kita miliki hanyalah titipan dariNya. Tidak ada kuasa apa pun bagi kita untuk menyombongkan diri terhadap titipan Tuhan karena setiap saat bisa diambil olehNya, seperti yang dialami ibu direktur ini.

Ibu direktur ini, dulunya adalah istri seorang pengusaha yang sukses. Iya dong, namanya aja ibu direktur, pasti istri seorang direktur dong, hehehe. Saat masih jaya sebagai orang kaya, kehidupan keluarganya sangat royal. Setiap keluar produk kendaraan baru, pasti keluarganya segera membeli. Barang-barang di rumahnya adalah barang dengan kualitas terbaik. Terkadang saat saya ke rumah beliau, saya sering “ngiler” dibuatnya. :)

Dibalik kekayaan yang dimiliki, ada satu sisi kejelekan yang dipunya oleh keluarga ibu direktur ini. Sang ibu direktur kurang akrab dengan keluarganya. Menurut kabar burung yang saya dengar, ibu direktur ini selalu enggan menolong keluarganya saat mereka dilanda kesusahan. Bahkan dalam pergaulan dia selalu pilih-pilih, dia mau bergaul dan menyapa orang yang sepadan dengan dirinya dalam hal ekonomi. Jangan harap orang biasa akan disapa oleh ibu direktur ini.

Walaupun ibu direktur tidak mau menolong sesama apalagi keluarganya yang kesusahan, ditambah hidupnya yang boros, tetapi Allah tetap memberinya kesempatan menjadi orang kaya. Rejeki yang diberikan Allah pada suaminya tetap dicurahkan dengan jumlah yang besar sehingga tidak pernah kurang sedikit pun.

Akhirnya, mungkin karena doa saudara-saudaranya yang sakit hati. Ditambah kesombongan keluarga ibu direktur ini. Allah pun memberinya peringatan. Bisnis suaminya mengalami hambatan, sampai akhirnya sang suami jatuh bangkrut. Sepanjang pengetahuan saya waktu itu, salah satu penyebab lain karena sang suami juga berselingkuh dengan wanita muda. Mungkin uangnya dihambur-hamburkan dengan wanita simpanan tersebut.

Semua harta keluarga ibu direktur akhirnya habis untuk membayar hutang-hutang bisnis suaminya. Saat mengalami kondisi inilah akhirnya ibu direktur sadar, betapa tidak enaknya menjadi orang susah. Betapa sakit hatinya saat mengalami kesusahan, minta tolong pada saudara-saudara tapi dicueki oleh mereka. Betapa tidak enaknya menjadi orang yang dipandang rendah, karena kini dia menjadi seorang PEMBANTU…!!!

Saudaraku, dari kisah ini, marilah kita mengambil pelajaran. Marilah tetap kita ingat, bahwa hidup itu benar-benar seperti roda. Kadang kita diatas, kadang kita di bawah. Kita tidak akan pernah tahu bahwa orang yang kita anggap remeh suatu saat akan lebih baik dari kita. Karena itu, saat kita berada di atas, janganlah kita sombong, meremehkan orang lain, dan berbuat sesuka kita. Karena semua yang kita miliki hanyalah titipan Allah semata.

Semoga bermanfaat, sukses untuk anda…..
20.11 | 0 komentar | Read More

Seorang Wanita yang Koma di Tanah Suci (SEBUAH KISAH NYATA)

http://hudawadinilhaq.files.wordpress.com/2012/12/muslimah-siluet.jpeg?w=438&h=270Kisah Nyata Seorang Wanita yang Koma di Tanah Suci, ini adalah kisah nyata yang ane kutip dari catatan FB Ust. Nasir. Alhamdulillah beliau mau berbagi pengalaman beliau dengan kita semua. Dimana bagi ane pribadi pengalaman ini sangat baik untuk menjadi renungan bagi kita semua. Dan alhamdulillah beliau juga mengizinkan, bahkan merasa senang jika kisah beliau ini dishare. Karena itu ane langsung bersemangat untuk memostingnya, namun dengan perubahan bahasa, kebahasa indonesia tentunya tanpa mengurangi artinya sedikitpun. Semoga ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan silahkan juga di Share ke teman teman yang lain.! Berikut catatan kisah beliau:

Untuk renungan bersama ......

Selama hampir sembilan tahun menetap di Mekah sambil mengurus jemaah haji dan umrah, saya telah melalui berbagai pengalaman menarik dan juga pahit. Bagaimanapun, dalam banyak-banyak peristiwa itu, ada satu kejadian yang pasti tidak akan saya lupakan sampai kapanpun. Yaitu pengalaman terhadap seorang wanita yang berusia 30-an. Kejadian itu terjadi ketika saya mengurus satu rombongan haji.

Setibanya wanita tersebut dan rombongan haji di Lapangan Terbang Jeddah kami sambut dengan sebuah bus. Semuanya nampak riang karena itulah kali pertama mereka mengerjakan haji. Ketika sampai, saya membawa mereka menaiki bus dan dari situ, kami menuju ke Madinah.

Alhamdulillah, segalanya berjalan lancar hinggalah kami sampai di Madinah. Tiba di Madinah, semua orang turun dari bus. Turunlah mereka seorang demi seorang sehingga tiba kepada giliran seorang wanita.
Tapi tanpa sebab apa-apa, ketika kakinya mencecahkan bumi Madinah, tiba-tiba wanita itu tumbang tidak sedarkan diri. Sebagai orang yang dipertanggungjawabkan mengurus jemaah itu, saya pun bergegas menuju ke arah wanita tersebut.
"Jemaah ni sakit” kata saya pada jemaah-jemaah yang lain.Suasana yang tadinya tenang serta merta bertukar menjadi cemas.
Semua jemaah nampak panik dengan apa yang sedang terjadi.
"Badan dia panas dan menggigil. Jemaah ni tak sedarkan diri, cepat tolong saya...kita bawa dia ke rumah sakit," kata saya.
Tanpa membuang waktu, kami mengangkat wanita tersebut dan membawanya ke RS Madinah yang terletak tidak jauh dari situ.
Sementara itu, jemaah yang lain diantar ke tempat penginapan masing-masing.
Sampai di RS Madinah, wanita itu masih belum sedarkan diri. Berbagai usaha dilakukan oleh dokter untuk memulihkannya, namun semuanya gagal.

Tibalah waktu petang, wanita itu masih lagi koma. Sementara itu, tugas membimbing jemaah harus saya teruskan. Saya terpaksa meninggalkan wanita tersebut terlantar di RS tersebut. Namun dalam kesibukan menguruskan jemaah, saya menyempatkan diri menghubungi RS Madinah untuk mengetahui perkembangan wanita tersebut. Bagaimanapun, saya diberitahu dia masih tidak sedarkan diri.

Setelah dua hari, wanita itu masih juga tidak sedarkan diri. Saya makin cemas, maklumlah, itu adalah pengalaman pertama saya berhadapan dengan situasi seperti itu. Memandangkan usaha untuk memulihkannya semuanya gagal, maka wanita itu dihantar ke Hospital Abdul Aziz Jeddah untuk mendapatkan rawatan lanjut sebab pada waktu itu RS di Jeddah lebih lengkap fasilitasnya dibandingkan RS Madinah. Namun usaha untuk memulihkannya masih tidak berhasil. Jadual haji mesti diteruskan. Kami bertolak pula ke Mekah untuk mengerjakan ibadat haji. Selesai haji, sekali lagi saya pergi ke Jeddah.

Malangnya, ketika sampai di Hospital King Abdul Aziz, saya diberitahu oleh doktor bahawa wanita tersebut masih koma. Bagaimanapun, kata dokter, keadaannya stabil. Melihat keadaannya itu, saya ambil keputusan untuk menunggunya di hospital. Setelah dua hari menunggu, akhirnya wanita itu membuka matanya. Dari sudut matanya yang terbuka sedikit itu, dia memandang ke arah saya. Tapi sebaik saja terpandang wajah saya, wanita tersebut terus memeluk saya dengan erat sambil menangis terisak- isak.
Maka sayapun  terkejut karena saya ini bukanlah mahramnya. Tambahan lagi ketika dia tiba-tiba menangis??
Saya bertanya kepada wanita tersebut, "Kenapa Saudari menangis?"
“Ustaz….saya taubat dah Ustaz. Saya menyesal, saya takkan berbuat hal buruk lagi. Saya bertaubat, betul-betul taubat."
"Kenapa pulak anda tiba-tiba saja ingin bertaubat?" tanya saya masih heran.
Wanita itu terus menangis terisak-isak tanpa menjawab pertanyaan saya itu.
Kemudian dia bersuara, menceritakan kepada saya mengapa dia berkelakuan demikian, cerita yang bagi saya perlu diambil iktibar oleh kita semua.
Katanya, "Ustaz, saya ini sudah berumah tangga, kawin dengan lelaki kulit putih. Tapi saya silap. Saya ini cuma Islam pada nama dan keturunan saja.
Ibadah satu apa pun saya tak jalani. Saya tidak sembahyang, tidak puasa, semua amalan ibadah saya dan suami saya tidak ada yang dijalani.
Rumah saya penuh dengan botol arak. Suami saya itu saya sering saya tendangi, dan saya pukul-pukul juga," katanya tersedu-sedu.
"Jadi kenapa anda ingin pergi haji seperti ini?"
"Iyalah...saya lihat orang pergi haji, jadi sayajuga ingin pergi."
"Jadi apa yang menyebabkan anda menangis sampai seperti ininya. Apakah ada sesuatu yang anda alami semasa sakit?" tanya saya lagi.
Dengan suara tersekat-sekat, wanita itu menceritakan,

"Ustaz...Allah itu Maha Besar, Maha Agung, Maha Kaya. Sewaktu koma itu, saya telah diazab dengan siksaan yang benar-benar pedih atas segala kesalahan yang telah saya buat selama ini.
"Benarkah itu?" tanya saya, terkejut.
"Benar Ustaz. Semasa koma itu saya telah ditunjukkan oleh Allah tentang balasan yang Allah berikan kepada saya. Balasan azab Ustaz, bukan balasan syurga.
Saya merasa seperti diazab di neraka. Saya ini seumur hidup tak pernah pakai jilbab. Sebagai balasan, rambut saya ditarik-tarik dengan bara api.
Sakitnya tidak bisa diungkapkan bagaimana sangkin pedihnya. Menjerit-jerit saya minta ampun minta maaf kepada Allah."
"Bukan itu saja, buah dada saya pun diikat dan dijepit dengan penjepit yang dibuat daripada bara api, kemudian ditarik ke sana-sini...putus, jatuh ke dalam api neraka.
Buah dada saya rentang terbakar, panasnya bukan main. Saya menjerit, menangis kesakitan. Saya masukkan tangan ke dalam api itu dan saya ambil buah dada itu kembali."
Wanita itu terus bercerita tanpa memperhatikan perawat2 dan pasien lain.
Tambahnya lagi, setiap hari dia disiksa, tanpa henti, 24 jam sehari.

Dia tidak diberi peluang langsung untuk istirahat atau dilepaskan dari hukuman. Selama waktu koma itu dilaluinya dengan azab yang amat pedih. Dengan suara tersekat-sekat, dengan air mata yang makin banyak bercucuran, wanita itu meneruskan ceritanya,

"Hari-hari saya disiksa. Ketika rambut saya ditarik dengan bara api, sakitnya terasa seperti tercabut kulit kepala. Panasnya pun menyebabkan otak saya terasa seperti menggelegar.
Azab itu sangat pedih... sangat pedih sekali...tak bisa diceritakan sangkin pedihnya."

Sambil bercerita, wanita itu terus meraung, menangis terisak-isak. Nyatalah dia memang betul-betul menyesal dengan kesalahannya dahulu.
Sayapun tertegun, kaget dan menggigil mendengar ceritanya.
Begitulah balasan Allah kepada umatnya yang ingkar.

"Ustaz...saya ini nama saja Islam, tapi saya minum arak, saya main judi dan segala macam dosa besar. Kerana saya suka makan dan minum apa yang diharamkan Allah, sewaktu tkoma itu saya telah diberi makan buah-buahan yang berduri tajam. Tak ada isi pada buah itu melainkan duri-duri saja, tapi saya harus makan buah-buah itu karena saya memang sangat lapar.

"Ketika buah2 itu ditelan, duri-durinya menikam kerongkong saya dan ketika sampai ke perut, ia menikam perut saya juga. Sedangkan jari yang tercucuk jarum pun terasa sakit, ini pulalah duri-duri besar yang menyucuk kerongkong dan perut kita. Setelah buah itu habis saya makan, saya diberi makan bara-bara api.
Ketika saya masukkan bara api itu ke dalam mulut, seluruh badan saya terasa seperti terbakar hangus.
Panasnya cuma Allah saja yang tahu. Api yang ada di dunia ini tidak akan sama dengan panasannya api tadi.

Setelah habis bara api, saya minta minuman, tapi...saya dihidangkan pula dengan minuman yang dibuat dari nanah. Baunya sangat busuk. Tapi saya terpaksa minum karena saya sangat kehausan. Semua terpaksa saya lalui...azabnya tidak pernah rasa, tidak pernah saya alami sepanjang saya hidup di dunia ini."

Saya terus mendengar cerita wanita itu dengan tekun. Terasa sungguh kebesaran Allah.
"Masa diazab itu, saya merayu mohon kepada Allah supaya berilah saya nyawa sekali lagi, berilah saya peluang untuk hidup sekali lagi. Tak berhenti-henti saya memohon. Saya kata saya akan buktikan bahawa saya tak akan ulangi lagi kesalahan yang telah saya perbuat dahulu. Saya berjanji tidak akan mengingkari perintah Allah dan akan jadi umat yg soleh. Saya berjanji kalau saya dihidupkan kembali, saya akan perbaiki segala kekurangan dan kesilapan saya dahulu, saya akan mengaji, akan sembahyang, akan puasa yang selama ini saya tinggalkan."

Saya termenung mendengar cerita wanita itu. Benarlah, Allah itu Maha Agung dan Maha Berkuasa.
Kita manusia ini tak akan terlepas daripada balasannya. Kalau baik amalan kita maka baiklah balasan yang akan kita terima, kalau buruk amalan kita, maka azablah kita di akhirat kelak.
Alhamdulillah, wanita itu telah menyaksikan sendiri kebenaran Allah.

"Ini bukan mimpi ustaz. Kalau mimpi azabnya takkan mungkin sepedih itu rasanya.
Saya bertaubat Ustaz, saya tak akan mengulangi lagi kesilapan saya yang dulu. Saya bertaubat... saya taubat Nasuha," katanya sambil menangis-nangis.

Sejak itu wanita berkenaan benar-benar berubah. Sewaktu saya membawanya ke Mekah, dia menjadi jemaah yang paling warak. Amal ibadahnya tak henti-henti. Contohnya, kalau wanita itu pergi ke masjid pada waktu maghrib, dia cuma akan balik ke kamrnya lagi stelah sembahyang subuh.
"Maaf, tapi anda hendaklah menjaga kesehatan anda juga, setelah selesai shalat isya anda kan bisa kembali ke kamar untuk makan nasi dahulu, dan istirahat sejenak" tegur saya.
"Gak papa ustaz, saya ada membawa buah kurma, jadi bisa dimakan ketika saya merasa lapar." jawabnya.
Menurut wanita itu, sepanjang berada di dalam Masjidil Haram, dia mengqadakan semula sembahyang yang ditinggalkannya dahulu.
Selain itu dia berdoa, mohon kepada Allah supaya mengampunkan dosanya. Saya kasihan melihatkan keadaan wanita itu, takut kerana ibadah dan tekanan perasaan yang keterlaluan dia akan jatuh sakit pula.
Jadi saya menasihatkan supaya tidak beribadah yang terlalu hingga mengabaikan kesihatannya.
"Gak bisa Ustaz. Saya takut...saya sudah merasai pedihnya azab Tuhan. Ustaz tidak merasakan, Ustaz tidak tau. Kalau Ustaz sudah merasakan azab itu, Ustaz juga akan menjadi seperti saya. Saya betul- betul bertaubat."

Wanita itu juga berpesan kepada saya, katanya, "Ustaz, kalau ada perempuan Islam yang tak pakai jilbab, Ustaz ingatkanlah pada mereka, pakailah jilbab."
Cukuplah saya seorang saja yang merasakan siksaan itu, saya tidak mau wanita lainpun menjadi seperti saya.

Sewaktu diazab, saya lihat ketetapan yang Allah beri ialah setiap sehelai rambut wanita Islam yang sengaja diperlihatkan kepada orang lelaki yang bukan mahramnya, maka dia diberikan satu dosa.
Kalau 10 orang lelaki bukan mahram melihat sehelai rambut saya ini, bermakna saya mendapat 10 dosa."
"Tapi Ustaz, rambut saya ini banyak jumlahnya, beribu-ribu. Kalau seorang tlihat rambut saya, ini bermakna beribu-ribu dosa yang saya dapat. Kalau 10 orang yang melihat, bagaimana? Kalau 100 orang melihat? Itu sehari, kalau hari-hari kita tidak memakai jilbab macam saya ni??? Allah..."

"Saya berniat, balik saja dari haji ini, saya akan minta tolong dari ustaz supaya mengajari suami saya sembahyang, puasa, mengaji, untuk beribadah. Saya akan mengajak suami saya pergi haji. Sebagaimana saya, suami saya tu Islam pada nama saja. Tapi itu semua kesalahan saya.
Saya sudah berhasil membawanya masuk Islam, tapi saya tidak membimbing dia. Bukan itu saja, sayapun malah yang jadi seperti orang bukan Islam."

Sejak kembali dari haji tersebut, saya tidak mendengar lagi cerita tentang wanita tersebut. Bagaimanapun, saya percaya dia sudah menjadi wanita yang benar-benar solehah. Apakah dia berbohong kepada saya tentang ceritanya diazab ketika koma?
Tidak. Saya percaya dia berbicara jujur. Jika dia berbohong, kenapa dia berubah dan bertaubat Nasuha?

Satu lagi, cobalah bandingkan azab yang diterimanya itu dengan azab yang digambarkan oleh Allah dan Nabi dalam Al-Quran dan hadith. Adakah ia bertolakbelakang?
Benar, apa yang berlaku itu memang kita tidak dapat membuktikannya secara saintifik, tapi bukankah soal dosa dan pahala, syurga dan neraka itu perkara ghaib?
Janganlah bila kita sudah meninggal dunia, bila kita sudah diazab barulah kita mahu percaya bahawa "Oh... memang betul apa yang Allah dan Rasul katakan. Aku menyesal..." Itu dah terlambat.

REBUTLAH 5 PELUANG INI SEBELUM TIBA 5 RINTANGAN
WAKTU KAYA SEBELUM MISKIN, WAKTU SENANG SEBELUM SIBUK, WAKTU SEHAT SEBELUM SAKIT, WAKTU MUDA SEBELUM TUA DAN WAKTU HIDUP SEBELUM MATI.

" SAMPAIKANLAH PESANKU BIARPUN SATU AYAT...."

Semoga postingan Kisah Nyata Seorang Wanita yang Koma di Tanah Suci ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan silahkan juga di Share ke teman teman yang lain.!
20.03 | 0 komentar | Read More

Di Balik Masuk Islamnya Petugas Guantanamo (KISAH NYATA)


Masuk Islamnya petugas keamanan penjara Guantanamo menjadi salah satu kisah nyata paling menarik dari CNN. Media raksasa Amerika Serikat (AS) itu juga mengungkapkan bagaimana dan mengapa Terry Holdbrooks yang atheis itu bisa memeluk Islam.

Mediaite.com melansir cerita luar biasa dari CNN itu, Sabtu (7/4). Kisah dimulai saat Holdbrooks tiba di Guantanamo pada tahun 2003. Pria berusia 19 tahun itu adalah seorang penganut atheis.

Tugas menjaga Guantanamo membuat Holdbrooks dapat menyaksikan dari dekat bagaimana kehidupan para tahanan Muslim. Ia juga menyempatkan berkomunikasi dengan sejumlah tahanan yang bisa berbahasa Inggris.

Hari-hari Holdbrooks menjaga Guantanamo tiba-tiba menjadi hari-hari yang mengherankan, sekaligus mengagumkan. Pasalnya, Holdbrooks menyaksikan pemandangan yang tidak pernah ia lihat. Bahkan tidak pernah ia bayangkan.

Ia menyaksikan rutinitas orang-orang Muslim di Guantamo bangun pagi, bahkan dini hari. Orang-orang Muslim itu juga tetap tersenyum meskipun mereka terkunci di sebuah kamp penjara dengan sedikit harapan kebebasan. Ternyata siksaan yang mereka alami selama di penjara tidak bisa merenggut kebahagiaan yang terpancar dari aura wajah dan senyum mereka.

Sementara bagi Holdbrooks, orang-orang Barat yang katanya hidup bebas, kehidupan mereka justru dilanda kegelisahan. Termasuk para tentara dan penjaga penjara.

Di tengah keheranan dan kekaguman itu, Holdbrooks mulai berpikir ada sesuatu yang lebih dari Islam yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya.

Seperti layaknya orang penasaran, ia mulai menanyakan banyak hal. Holdbrooks mulai berbicara selama berjam-jam dengan para tahanan mengenai Islam. Seorang tahanan bahkan memberikan salinan kitab suci Al Qur’an untuk ia pelajari dan membawanya untuk mengubah cara hidupnya.

Ketika ia mendekati seorang tahanan dan memintanya untuk membimbingnya menjadi seorang Muslim, ia diperingati oleh tahanan Muslim itu bahwa keyakinannya akan mengubah hidupnya.

“Anda memahami jika Anda menjadi seorang Muslim, unit Anda akan melihat Anda dengan cara yang berbeda, keluarga Anda, negara Anda. Anda paham, negara Anda akan melihat Anda dengan cara yang tidak baik. Ini akan membuat banyak hal sulit bagi Anda,” tahanan Muslim itu, kenang Holdbrooks.

Namun hidayah yang telah mengalir dalam hati Holdbrooks membuatnya tidak mempedulikan segala kemungkinan buruk yang akan menimpanya jika ia memeluk Islam. Maka dengan segala keteguhannya, Holdbrooks pun mengikrarkan dua kalimat syahadat. Setelah menjadi mualaf, Holdbrooks kemudian meninggalkan dinas militer dan menjadi seorang aktivis yang vokal menentang kamp di Teluk Guantanamo. Holdbrooks mungkin telah kehilangan peluang karir dan banyak materi, tetapi kisah nyata keislamannya telah menjadi inspirasi bagi sekian banyak calon mualaf dan membangkitkan kesadaran ribuan umat Islam untuk membela sesama muslim dari kezaliman musuh-musuh Islam. [IK/CNN/Ar/bsb]
19.58 | 0 komentar | Read More

Menengok Kembali Misteri Jaringan Noordin M Top

Jaringan Noordin M Top : Laporan Terbaru ICG



Dalam laporan ICG, tertanggal 27 Agustus 2009 itu menjelaskan secara detail dan gamblang jaringan “teroris” kelompok Noordin M. Top. Laporan yang berjudul Indonesia: Noordin Top’s Support Base ini menyebutkan bahwa setelah ledakan bom jaringan Noordin justru semakin lebih besar, luas, dan rumit dari sebelumnya. ICG menyebut, pola gerakan pengembangan jaringan Nordin lebih mudah dan sederhana. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3xdzsWgMn4IqJqQteDqypwtzOMNuChHmQk8AEAj5P5A63q2xF9HfAUia1s3b0oWPfpKOJatR26jVXNIoMDiG6GvT5PuDi-5xb99gZrrXVWtmsOAbTT7e-4U1nkf7HyJd8zg6TKa_bPqc/s400/noordin-m-top.jpgDalam laporan tersebut, ICG banyak menyebut jaringan-jaringan “teroris” mulai dari jaringan Cilacap, Kuningan, Jaringan Laweyan, KOMPAK, Laskar Jundullah, Temanggung, Bogor, dan Banten. Berikut ini Jaringan Noordin M Top versi ICG yang dimuat di web icg krisis grup (Laporan ICG bisa di donloot disini (pdf) atawa disini (doc)
JARINGAN NOORDIN M TOP VERSI ICG

1.Urwah CONNECTION

Bagus Budi Pranoto alias Urwah adalah anggota khas lingkaran dalam Noordin . Urwah Lahir di Kudus pada tanggal 2 November 1978, Urwah menetap dan bergabung di asrama Sekolah-JI yaitu pesantren Al-Muttaqien di Jepara, Jawa Tengah 1990-1996, menarik dia ke dalam jantung organisasi JI di Jawa Tengah. Dia melanjutkan untuk mengajar, mungkin sebagai bagian dari program pengajaran praktek, di Purwokerto Jawa Tengah. Di sana, pada tahun 1999, ia adalah bagian dari divisi JI yang sama seperti Baharudin Latif, yang kemudian menjadi ayah Noordin mertua.
Dari 2000-2003 Urwah datang dan kemudian mengajar di sekolah Mahad Aly JI di Solo, di mana sebagian dari anggota garis keras JI . Di sinilah ia bertemu dengan salah satu pemimpin Ring Banten, Jawa Barat radikal berbasis faksi Darul Islam (DI) yang anggotanya menjadi operator lapangan untuk pengeboman kedutaan Australia tahun 2004. Dia juga menjadi teman baik dengan seorang pria bernama Lutfi Hudaeroh alias Ubeid, dari Magetan, Jawa Timur. Beberapa waktu selama 2000-2003 ia menjalani pelatihan militer minggu di Poso, Sulawesi Tengah tapi tanggal yang pasti tidak jelas.
Pada tahun 2004, bersama dengan Ubeid dan saudara Ubeid yaitu Burhanuddin Umar, Urwah membantu mengkoordinasikan pelatihan bagi tim pengeboman kedutaan besar di Jawa Barat dan memberikan bantuan logistik lainnya. Selama tiga tahun penjara di Jakarta, ia menolak untuk bekerja sama dengan polisi. Tak lama sebelum keluar penjara, Abu Bakar Ba’asyir mengatur pernikahan baginya dengan seorang perempuan muda dari jaringan JI yang berasal dari sebuah sekolah untuk anak perempuan di Bekasi.
Urwah kembali ke Solo dan segera memulai usaha home industri dengan nama Muqowama, memproduksi murah video al-Qaeda dengan Bahasa Indonesia . Pada bulan Agustus 2007, video ini sedang diiklankan di majalah JI an-Najah dan pada bulan November, agen membuat mereka buku vendor di Poso, Palu, Bandung, Banten, Batam, Medan, Solo, Lampung dan Lombok. Urwah juga membangun kembali kontak dengan anggota JI di Cilacap setelah dia dibebaskan dan menjadi orang penting diantara mereka.
Pada tahun 2008 Urwah itu dikabarkan akan melatih kekuatan kecil sekitar dua belas sampai lima belas orang sebagai pasukan khusus unit baru dengan berbagai cara sebagaimana dimaksud Laskar Ababil atau Laskar Arofah. Tidak pernah jelas siapa grup ini. Pada April 2008, polisi menangkap seorang ahli bahasa arab dan mantan teman sekelas Urwah bernama Parmin alias Aslam karena mereka menemukan sebuah surat yang dikirim Noordin melalui Urwah yang meminta dia untuk menerjemahkan beberapa teks-teks jihad. Urwah menghilang sementara setelah penangkapan Parmin , meskipun ia segera muncul kembali di daerah Solo.
Urwah dan Ubeid hanya bekerja dengan Noordin lebih intensif selama sekitar empat bulan di tahun 2004 sebelum mereka ditangkap di Solo, bersama-sama dengan Air Setyawan – yang tidak seperti dua lainnya Air Setyawan bukan anggota JI. Bukti keterlibatan Air dengan Noordin tidak cukup untuk penuntutan, sehingga ia akhirnya dibebaskan; ia meninggal dalam serangan di rumah di Bekasi Agustus 2009 ini menunjukkan bahwa perannya mungkin lebih penting, atau hanya sebagai mantan pendukung, dia bisa dilibatkan oleh Noordin bila diperlukan.
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang beberapa rekan dekat Noordin yang lain pada tahun 2004, sebagian besar dari Jawa Timur, yang juga sempat ditahan. Tiga dari mereka, termasuk Ubeid, sekarang bekerja dengan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), sebuah organisasi permukaan yang didirikan oleh Abu Bakar Ba’asyir pada September 2008. Jika perintah Noordin bisa kepada Urwah dan Air Setyawan, dia (Ubeid) mungkin dengan mudah dapat perintah ketiga, yang masing-masing punya jaringan pribadi JI teman dan keluarga, dan mungkin bisa menemukan tempat persembunyian Noordin untuk tinggal.
Jika JAT adalah salah satu jaringan yang Urwah, melalui Ubeid, bisa memasuki untuk membantu Noordin, setidaknya ada dua orang lain yaitu Parmin dan Deni. Salah satunya adalah lingkaran teman-teman dari Mahad Aly, dia menghadiri perguruan tinggi di Solo 2000-2003 – yang meliputi periode terburuk dari kekerasan dalam konflik komunal di Maluku dan Poso, 9 / 11 dan akibatnya, dan invasi ke Irak . Parmin, teman sekelasnya, berbicara tentang bagaimana Urwah dan Ubeid yakin dia dari kebutuhan untuk mengambil pendekatan yang lebih militan untuk berjihad. Orang lain di kelas yang sama, Deni, juga membantu Noordin berakhir pada tahun 2004, dan diragukan ada lagi orang lain yang radikal pada waktu yang sama.
Jaringan kedua yang merupakan basis dukungan bagi JI Noordin adalah industri penerbitan, untuk yang kedua ini (industri penerbitan) Urwah dan Ubeid berhubungan erat. Dalam hal buku-buku dan video mungkin tidak begitu masalah, tetapi relasi personal antara para penerjemah dan penerbit bahan jihad yang terikat dalam hubungan keluarga dan sekolah, yang berarti jika salah satu anggota memutuskan untuk membantu Noordin, yang lain kemungkinan dapat diandalkan untuk diam.
Kemunculan Urwah pada daftar pencarian polisi sedang diperlakukan sebagai bukti bahwa teroris yang sedang berkeliaran di luar merupakan ancaman keamanan utama. Ini adalah berlebihan, karena sebagian besar lebih dari 200 laki-laki dibebaskan tidak kembali kepada tindakan kekerasan (dan banyak dari mereka memainkan peran perifer dari awal). Tapi akar ideologi selalu akan menjadi masalah, dan Urwah adalah contoh utama. Pelajaran penting untuk menarik tidak begitu banyak yang dikeluarkan tahanan berbahaya – walaupun dalam kasus Urwah, itu benar – tetapi lebih bahwa salah satu orang baik terhubung jaringan Noordin bergabung secara signifikan dapat meningkatkan ukuran dan cakupan.

2.CILACAP CONNECTION

Link Cilacap adalah sebuah contoh bagaimana satu anggota keluarga yang terajak Noordin, dapat mengajak orang lain dan membangun basis lokal. Ini menjadi jelas setelah serangkaian penggerebekan polisi di Cilacap pada bulan Juni dan Juli 2009 yang Noordin Top telah tinggal di sana paling tidak sejak 2006 – dan ini mungkin setelah Urwah yang memimpin di sana. Empat rekan Noordin yang utama di Cilacap adalah: Saefuddin Zuhri alias Abu Sabit Lubaba, salah satu “alumni Afghanistan” dan anggota JI lama, ditangkap pada 21 Juni 2009; paman Saefudin Zuhri yaitu Baharudin alias Latif Baridin, 58, yang bersama Sabit mendirikan Pesantren Al-Muaddib dan sekarang pada daftar paling dicari polisi; Arina, 24, anak Baridin yang menikah dengan seorang pria bernama Ade Abdul Halim, sekarang diyakini Noordin, pada tahun 2006 dan memiliki dua anak berusia dua setengah tahun dan satu tahun ; dan Agus Mujiono, 32, seorang guru di pesantren al-Muaddib dan tukang reparasi elektronik yang diyakini telah mengkuburkan bahan peledak di halaman belakang rumah Baridin yang ditemukan polisi pada tanggal 23 Juni 2009. Dia sekarang pada daftar yang dicari polisi.
Sebagaimana dicatat di atas, link ke Urwah pada tahun 1999. Pada waktu JI berada pada ketinggian kekuatan dan pengaruh, dan wakalah Jawa Tengah atau divisi adalah salah satu yang terbesar. Yang wakalah dibagi menjadi unit yang disebut katibah, salah satu yang meliputi wilayah Cilacap-Purwokerto. Sebuah dokumen antara Juni 1999 daftar guru dan pengkhotbah untuk katibah; Urwah muncul sebagai seorang guru (mu’alim), Baridin baik sebagai seorang guru dan pendakwah (da’i). Sebuah yayasan bernama Yayasan Muaddib terdaftar sebagai penggalangan dana katibah.
Jika Urwah tahu Baridin dari mengajar di Cilacap, ia hampir pasti akan tahu keponakannya, Saefuddin Zuhri alias Abu Sabit, dan bisa memperkenalkannya kepada Noordin sekitar tahun 2004. Namun mereka bertemu pada bulan November-Desember 2004, tepat setelah pengeboman kedutaan Australia, Sabit sudah menganjurkan jihad global, yang dikhawatirkan oleh beberapa rekan-rekan JI-nya – yang berarti dia hampir pasti sudah dalam jaringan Noordin.
Ani Sugandi, direktur sebuah sekolah JI di Sumatra Selatan teringat bahwa pada akhir tahun 2004, Sabit datang berkunjung, dengan misi yang jelas, Ani Sugandi mengatakan : “Sabit mencoba untuk mempengaruhi saya untuk bergabung dengan grupnya, yaitu untuk melancarkan jihad, tapi aku menolak dengan cara sopan karena saya tidak setuju dengan pemikirannya”. “Sekitar dua bulan kemudian saya pulang ke Purbalingga, Jawa Tengah dan kemudian pergi ke Kudus dimana saya bertemu atasan [dalam organisasi JI], Mas Taufiq. Mas Taufiq mengatakan bahwa Sabit sudah meninggalkan kelompok kami [JI]“. Sabit kembali ke Sumatra pada tahun 2005, kali ini ia membentuk hubungan dengan sekelompok orang yang kemudian dikenal sebagai kelompok Palembang.
Setelah bom Bali kedua, dua anggota jaringan Noordin tiba di Cilacap. Mereka Bahrudin Soleh alias Abdul Hadi dan Parmin – teman sekelas Urwah – yang ditugaskan Noordin untuk usaha “jihad dengan pena”, menerjemahkan materi dari pejuang jihad Arab dan menulis pembenaran untuk berjihad untuk pembaca Indonesia. Kadang-kadang selama minggu ketiga Oktober 2005, Abdul Hadi memperkenalkan Parmin ke ikhwan (secara harfiah “saudara” tetapi digunakan untuk merujuk kepada orang dari kelompok yang berpikiran sama) . Parmin kemudian mengatakan kepada polisi: “Ikhwan, usia sekitar 35 tahun, tubuh besar, membawa saya ke rumahnya di sebuah kampung sekitar tujuh sampai sepuluh km dari Buntu-Kebumen utama jalan [di Cilacap]. Dia menjual madu dan herbal dan memiliki perpustakaan kecil di rumahnya. Aku tinggal di sana tiga malam. Dari percakapan dengan kami, aku tahu bahwa ia (ikhwan tersebut) telah menjalani pelatihan militer (tadrib Askari) di Mindanao”. Dia bertanggung jawab atas olahraga dan kebugaran fisik bagi ikhwan lokal tapi juga ia dikenal sebagai seseorang yang bisa memberikan ceramah yang baik. Dia juga mengatakan dia dianggap tidak taat kepada wakalah Jawa Tengah karena ia cenderung untuk menerima gagasan jihad internasional. Saya pernah “menekan” bahwa dia masih bisa tertarik pada suatu waktu ketika setiap orang dicurigai terlibat di Bali II sedang dicari oleh polisi. Dia berkata dengan tenang bahwa jihad adalah sebuah kewajiban, dan karena begitu banyak umat Islam mengabaikan itu, yang ditinggalkan untuk melancarkan jihad maka kalau bukan kita siapa lagi? Aku ingat bagaimana ia berani. Setiap sore sebelum shalat maghrib, saya diundang untuk memberikan nasihat (tausiyah) kepada sepuluh kelompok studi untuk sebelas ikhwan, terutama yang berusia 35 tahun atau lebih tetapi termasuk dua atau tiga SMA usia pemuda. Kelompok ini bertemu di sebuah taman kanak-kanak sekitar tiga sampai empat km jauhnya dari tempat saya tinggal, dikelola oleh Yayasan Al-Muaddib.
Pada bulan April 2006, polisi menggerebek sebuah tempat persebunyian di Wonosobo, tidak jauh dari Cilacap, di mana tidak hanya Abdul Hadi tetapi yang diduga sebagai Noordin, dalam pengrebegan itu Gempur Budi Angkoro alias Jabir, tewas. Sementara Noordin lolos harus berjalan ke Cilacap beberapa waktu lama kemudian. Dengan Arina ia menikah pada tahun 2006 namun sering tidak berada di desa tempat tinggal Arina, ini terbukti ketika pada akhir tahun 2006 di akhir Ramadan, ketika keluarga besar berkumpul untuk merayakan, Sabit meminta orang lain untuk berpura-pura sebagai suami Arina,tampak begitu para tetangga tidak berpikir apa pun tentang suami Arina.
Sabit terus berada dalam kontak dengan kelompok Palembang, menyediakan mereka dengan perlengkapan pembuatan bom dan instruktur yang memberi mereka pelatihan satu bulan di tahun 2007, Ario Mistam Sudarso Husamudin alias alias Aji, dari Purbalingga, dekat Cilacap, sekarang salah seorang pria yang dicari sehubungan dengan pemboman Juli 17. Bahkan setelah kelompok itu terungkap dan anggota-anggotanya ditangkap pada bulan Juli dan Agustus 2008, Noordin terus beroperasi keluar dari wilayah Cilacap sampai operasi polisi di sana pada Juni 2009. Tapi baik dia dan Sabit yang sering bepergian, termasuk, tampaknya, ke Jakarta.
Hubungan Noordin di Cilacap dibangun sekitar satu keluarga dan dua sekolah. Keluarga adalah Baridin Latif . Sekolah-sekolah yang di Pesantren Al-Muaddib di Cilacap dan sekolah yang jauh lebih besar, Pesantren Nurul Huda, di desa yang sama di Purbalingga tempat Mistam, bom di-structor tinggal. Seperti dengan sekolah tersebut, utama-ity of Nurul Huda staf dan mahasiswa tidak diragukan lagi warga negara yang taat hukum. Tetapi sekali bahkan satu atau dua guru dibawa ke sisi Noordin, peluang bahwa orang lain akan direkrut adalah tinggi.

3. KUNINGAN CONNECTION

Contoh lain dari hubungan keluarga berasal dari Kuningan, Jawa Barat, tidak jauh dari pantai lebih terkenal kota Cirebon. Empat dari tersangka utama dalam pemboman hotel adalah bagian dari satu keluarga yang berbasis di desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kuningan, dipimpin oleh Ahmad Jaelani, seorang Muslim moderat yang dirinya tidak terlibat dalam kejahatan. Ibrohim, tukang bunga yang menyelundupkan bom ke hotel dan meninggal dalam pengepungan di Temanggung, menikah dengan putri Ahmad, Sucihani. Ibrahim Amir alias Abdillah, orang yang ditangkap di Jakarta di 5 Agustus yang informasi dari Ibrahim mengarah pada penemuan plot terhadap Presiden Yudhoyono.
SYAIFUDIN putra Ahmad Jaelani, masih buron, adalah guru agama yang merekrut pelaku bom bunuh diri untuk dua hotel dan beberapa pemuda lainnya juga dan hampir pasti memiliki kontak langsung dengan al-Qaeda. Adiknya, Mohamed Syahrir, adalah teknisi Garuda yang mungkin juga bekerja sebentar untuk sebuah maskapai penerbangan Timur Tengah. Syahrir adalah satu-satunya anggota dari keluarga yang dikenal dengan polisi sebelum pemboman bulan Juli.
SYAIFUDIN adalah seorang radikal selama studi di Yaman dari sekitar 1995 sampai 2000. Dia dilaporkan melakukan kontak dengan JI saat kembali. Selama tahun terakhir ruang kerjanya, dia mungkin telah berkomunikasi dengan beberapa anggota JI muda dari Indonesia dan Malaysia yang belajar di Karachi, Pakistan, dan dikenal sebagai “al-Ghuraba” grup. Studi mereka di Pakistan yang diatur oleh Hambali, satu-satunya orang Indonesia yang ditahan di Guantanamo dan anggota JI. Hambali dikenal dengan koneksi yang paling dekat dengan al-Qaeda; pemimpin mereka adalah putra Abu Bakar Ba’asyir , Abdul Rohim. Kelompok, yang berhubungan dengan Khalid Sheikh Muhammad dan al-Qaeda lainnya anggota, terdiri dari anak-anak dan adik senior anggota JI, termasuk adik Hambali Gun-gun. Pada puncaknya, kelompok itu sekitar dua puluh anggota, beberapa di antaranya pergi ke Kashmir untuk berlatih bersama Lashkar-e-Tayyaba (LET), dan beberapa ke Camp Al-Faruq di Kandahar, Afghanistan. Kebanyakan tiba di Pakistan pada tahun 2000 dan belajar baik di Institut Abu Bakar di Karachi atau Jamiah-Dirosat, sebuah sekolah LET. Angkatan kedua dari Indonesia tiba pada tahun 2003; mereka dideportasi setelah hanya beberapa bulan disana.
Dua anggota lain dari kelompok al-Ghuraba adalah Mohamad Jibril, penerbit yang ditangkap di 25 Agustus, dan saudaranya Ahmad Isrofil. Tidak jelas namun bagaimana atau melalui siapa SYAIFUDIN bertemu Jibril atau jika kontak di Yaman dengan anggota al-Ghuraba juga tidak jelas memainkan peran apa . Kami juga belum tahu bagaimana atau melalui siapa dia bertemu dengan Ali Muhammad, di Saudi ditangkap di 17 Agustus, yang diyakini tinggal di sebuah rumah kontrakan di Kuningan, dekat rumah keluarga Jaelani. Tapi Jibril, SYAIFUDIN dan Ali diyakini memiliki dana untuk menjalankan operasi Noordin melalui kontak di Arab Saudi.
Kuningan-wilayah Cirebon menjadi tanah subur untuk merekrut radikal di keluarga Jaelani karena itu adalah benteng tua Darul Islam dan merupakan rumah bagi beberapa sekolah radikal. Yang paling penting di antaranya adalah berafiliasi JI-sekolah asrama (pesantren) al-Muttaqien di Beber, Cirebon, salah seorang guru yang pada tahun 2003 adalah kepala JI wakalah Jawa Barat. Dua lainnya berafiliasi JI-sekolah di sekitar Cirebon juga dikenal memiliki garis keras. Satu, Pesantren Al-Hussain di Indramayu, sekarang tidak lagi di tangan JI, menghasilkan angka di atas sayap militer JI, Saiful Anam alias Mujadid alias Brekele, sekarang di penjara. Itu adalah yang pertama kali Brekele merekrut beberapa orang yang membantu Noordin 2009 setelah pengeboman hotel, seperti yang tercantum di bawah ini. Ubeid, juga sering berkunjung di 2003-2004. Sekolah itu akhirnya dibawa kembali oleh pendiri Muhammadiyah , dan guru radikal, dipaksa keluar, mendirikan sekolah baru tidak jauh disebut Nurul Hadid.

4. LAWEYAN CONNECTION

Contoh lain dari basis dukungan Noordin berasal dari daerah Solo, tempat bagi lebih dari selusin kelompok-kelompok radikal. Salah seorang pria tewas dalam serangan Bekasi pada tanggal 8 Agustus 2009, Air (kadang-kadang ditulis aher) Setyawan adalah seorang anggota “kelompok Laweyan”, yang diberi nama setelah dekat subdistrict Solo dan dikenal sebagai orang yang lebih dekat dengan organisasi Kompak dan Laskar Jundullah berbasis di Solo daripada kelompok JI. Pemimpinnya adalah Tri Joko Priyanto alias Joko Gondrong, dirilis lagi tahanan, yang dikatakan dekat dengan Urwah, Ubeid dan saudara Ubeid , Umar Burhanuddin.
Air Setyawan sebenarnya tidak pernah ditahan di penjara, seperti yang diberitakan, ia ditahan selama kurang dari dua bulan. Ia ditangkap pada bulan Juli 2004, kemudian dibebaskan pada tanggal 16 September 2004, seminggu setelah pengeboman kedubes Australia. Dalam jaringan radikal ia dikenal sebagai seorang yang memiliki hubungan dekat dengan Ring Jawa Barat berbasis Banten bahwa ia dianggap oleh beberapa orang untuk menjadi anggota. Teman SMA-nya Eko Joko Sarjono alias Peyang, anggota lain dari grup, juga tewas dalam serangan Bekasi.
Kelopok Laweyan merupakan kelompok kecil yang merupakan teritorial radikal berbasis jaringan yang dapat dimanfaatkan Noordin. Mereka tergabung dalam Forum Komunikasi Aktivis Masjid (Forum Komunikasi Aktivis Mesjid, FKAM). Banyak kelompok-kelompok diskusi radikal dari Jakarta yang tergabung dalam FKAM. Sragen, situsnya (http://addakwah-fkamsragen. blogspot.com) mempunyai link ke sejumlah situs jihad. Pada hari sebelum pelaku bom Bali dieksekusi FKAM Cabang Solo mengirim 50 anggota ke Lamongan memberikan dukungan moral.
Di 13 Agustus 2009, ketika mayat-mayat dari dua laki-laki Laweyan kembali ke keluarga mereka untuk dimakamkan, ratusan pendukung mereka bertemu dengan mereka, membawa spanduk bertuliskan “Selamat Datang Pahlawan Islam, Martir Air Setiwan dan Eko Joko Sarjono, Jihad Masih Lanjut “. Tiga kata yang terakhir itu menggunakan bahasa Inggris, seolah-olah pesan ke Barat yang dilihatnya sebagai musuh.
Radikal website seperti http://www.muslimdaily.net dan http://www.arrahmah.com dan menunjuk fakta bahwa masih darah mengalir dari luka-luka mereka seolah-olah mereka masih hidup, bukti kemartiran mereka. Abu Bakar Ba’asyir memimpin penguburan mereka, mengklaim mereka benar-benar sebagai pejuang, meski menggunakan cara salah. Ratusan yang hadir penguburan mereka, seperti ribuan orang yang datang untuk penguburan dari pelaku bom Bali pada bulan November 2008, adalah bukti dari luasnya dukungan Noordin jaringan, meski hanya sedikit yang benar-benar bergabung dengan operasi “mati syahid” .

5. TEMANGGUNG CONNECTION

noordin styleJaringan Temanggung yang menggambarkan bagaimana aktivitas JI menyiapkan dasar bagi Noordin bergerak masuk tokoh kunci untuk jaringan Noordin di kabupaten ini adalah pejuang JI bernama Saiful Anam alias Mujadid alias Brekele. Tidak jelas apakah Noordin dengan Brekele pernah bertemu tatap muka, tapi orang-orang di sekelilingnya pada tahun 2006-2007 termasuk beberapa yang membantu Noordin dalam pelarian. Sekarang di penjara, Brekele adalah satu-orang pusat komunikasi sebelum penahanannya, dalam komunikasi langsung dengan sayap militer JI; dengan laki-laki yang berperang di Poso; dengan alumni dari beberapa militan khususnya-sekolah JI, dan dengan keluarga yang rumahnya di Temanggung menjadi fokus dari pengepungan pada 8 Agustus 2009. Bahkan, rumah Brekele yang sama yang digunakan sebagai tempat bersembunyi untuk lebih dari satu tahun sebelum ia ditangkap pada Maret 2007, dan menyatakan kejutan kepada media bahwa setiap orang akan kembali ke rumah karena hal itu begitu terkenal ke polisi .
Brekele bergabung dengan JI pada tahun 2000 setelah lulus dari Pesantren Al-Hussein, sekolah JI yang bertempat di Indramayu, Cirebon. Ia melakukan praktek mengajar pertama di Lombok, kemudian di Bali di bawah pimpinan kepala JI wakalah Nusatenggara Barat. Ia pergi ke Ambon dengan JI pada tahun 2001, lalu ke Sulawesi Tengah pada tahun 2002 di mana dia mengelola sebuah kamp pelatihan kecil untuk pejuang pergi ke Poso.
Kadang pada tahun 2004, ia memberikan senjata yang digunakan dalam salah satu sesi pelatihan yang Urwah dan Ubeid dilakukan di Banten sebelum pengeboman kedutaan Australia. Setelah Mei 2005 Pengeboman pasar di Tentena, di luar Poso, di mana 21 orang tewas, Brekele, yang merupakan salah satu pelaku, lari kembali ke Jawa lama kemudian dan menjadi bagian dari sayap militer JI, yang dipimpin oleh Abu Dujana .
Dari titik ini ia didasarkan terutama di Temanggung, menjalankan kursus pelatihan untuk anggota JI di dekat bukit-bukit dan di stadion olahraga setempat. Pada September 2006, ia berlari dari penembakan yang tajam tentu saja dengan M-16, di sebuah wilayah terpencil di sepanjang pantai Jawa. Salah seorang peserta kemudian ditembak oleh polisi dalam serangan di daerah Yogyakarta yang mengarah pada penangkapan beberapa orang lain di sayap militer; kemarahan atas pembunuhan itu telah dikirim orang lain untuk Noordin.
Pada bulan Februari 2007, pemimpin JI mengadakan pertemuan di Parakan, Temanggung, untuk membahas apakah mereka harus melancarkan sebuah tindakan balas dendam terhadap operasi polisi di Poso, di mana empat belas pejuang muslim tewas. Tindakan amir (panglima) saat itu mengatakan kelompok harus fokus pada pembangunan kembali JI sebagai sebuah organisasi, ia tidak berpikir JI harus melakukan operasi untuk fif-lain remaja. Ini mau berbuat sesuatu sikap juga mungkin telah mendorong anggota JI tambahan terhadap Noordin.
Tiga pemuda dari Temanggung yang datang menjadi perhatian polisi sehubungan dengan kegiatan Noordin telah ditarik ke dalam orbit Brekele setelah ia tiba di sana dari Poso. Salah satunya adalah Tataq, putra Mujahri, pemilik rumah tempat tinggal Brekele. Brekele menjadi imam masjid di dekat rumah Mujahri, dan bergabung dengan Tataq sesi belajar Al-Quran dan menjadi seorang “aktivis masjid”, tapi bukan anggota JI. Dua orang lain yang menjadi dekat dengan Brekele selama periode ini adalah Aris Susanto, 31, dan Indra Arif Hermawan, 22, dua bersaudara yang merupakan keponakan Mujahri. Aris dan Indra ditangkap sebelum pengepungan 8 Agustus ; sementara Tataq status masih belum jelas.

6. BOGOR CONNECTION

Kelompok Bogor mungkin terbukti menjadi salah satu yang paling menarik dalam penyelidikan ini. SYAIFUDIN Jaelani, pernah terlatih di Yaman berasal dari Kuningan, diketahui telah merekrut dua pembom bunuh diri sejak tinggal di sana. Dia telah menjalankan klinik medis Islam sejak tahun 2007. Ia juga terikat pemuda di luar gaya treks kelangsungan hidup di perbukitan di luar Bogor, termasuk Dani Dwi Permana, pembom berusia delapan belas tahun .
Di 12 Agustus bahan pembuatan bom ditemukan di Cimapar, Kecamatan Sukaraja, Bogor. Saat laporan ini naik cetak, belum ada yang sudah terbukti link ke kelompok Noordin, walaupun seorang penduduk desa mengatakan kepada pers bahwa orang yang menyewa gudang di mana mereka disimpan adalah mirip Eko Joko Sarjono, salah satu dari dua laki-laki Laweyan ditembak oleh polisi di Bekasi. Ada beberapa kemungkinan mengapa SYAIFUDIN Jaelani tinggal di Bogor. Kediaman Presiden Yudhoyono di Cikeas, Bogor, dan jika kelompok bisa menanam bunga di sebuah hotel tiga tahun sebelum operasi, mereka mungkin dianggap Bogor kawasan strategis untuk sebuah basis.
Kedua, Bogor adalah merekrut tidak diragukan lagi daerah yang subur. Mungkin kebetulan, tapi Sukaraja tidak jauh dari Cijeruk yang memiliki dua link radikal di masa lalu. Pada tahun 1999, sebuah sempalan Darul Islam AMIN atau dikenal sebagai Batalyon Abu Bakar tinggal di sana sehingga mereka bisa berlatih di lereng Gunung Salak, dekat sebuah gunung berapi. Beberapa mantan anggota AMIN mendapatkan pelatihan tambahan di Mindanao dan pada akhir 2008 yang dikenal sebagai orang frustrasi karena kurangnya kesempatan jihad di Indonesia – dan dengan demikian bisa pilihan rekrutmen yang berpotensi untuk Noordin.
Cijeruk adalah operasi Omar al-Faruq Al-Qaeda terakhir, yang telah tinggal di desa Cisalada di sana dengan istri, Mira Agustina, selama lebih dari satu tahun ketika ia ditangkap pada bulan Juni 2002. Ini akan menarik untuk mengetahui apakah SYAIFUDIN punya kontak dengan al-Faruq selama masa jabatannya di Indonesia.
Finally, daerah di sekitar Bogor mempunyai banyak community Arab, dan isu orang-orang dari daerah Teluk berdatangan selama liburan beberapa orang diantara mereka bertujuan untuk membuat “kontrak perkawinan” dengan perempuan Indonesia. Pria Timur Tengah datang dan pergi kurang menarik perhatian dari mereka yang mungkin dari daerah lain.
Kelompok-kelompok radikal di Bogor lebih dekat dengan Darul Islam dan masyarakat salafi dari JI, dan sementara banyak yang ketat jihad Salafi melihat saudara-saudara mereka sebagai bid’ah, telah ada beberapa kasus crossover. SYAIFUDIN Jaelani berpendidikan di Yaman mungkin menunjuk ke sebuah koneksi salafi: sangat sedikit anggota JI telah belajar di Timur Tengah, sedangkan salafi terkemuka di Indonesia memiliki ikatan kuat dengan ulama Yaman (cendekiawan dan pemuka-pemuka agama).

7.BANTEN CONNECTION

Faksi Darul Islam dikenal sebagai Ring Banten, di bawah kepemimpinan Kang Jaja alias Aqdam, telah longstanding link ke Noordin, secara luas sebelumnya didokumentasikan dalam laporan Crisis Group. Ring Banten membantu anggota dalam bom Bali pertama, mereka menyediakan pelaksana operasi di lapangan dan pelaku bom bunuh diri untuk tahun 2004 membom kedutaan. Salah satu benteng kelompok ini adalah wilayah pedalaman Pandeglang, Banten, tempat tinggal bagi Nana Ikhwan Maulana, pembom bunuh diri dalam operasi 17 Juli. Masih belum jelas apakah Nana adalah anggota, namun mengingat sejarah masa lalu, kelompok akan menjadi mitra logis untuk setiap operasi berlangsung di Jakarta atau Jawa Barat – dan SYAIFUDIN Jaelani telah berkembang dengan baik bisa kontak sendiri dari Bogor. Hal ini diyakini memiliki lebih dari 100 anggota atau simpatisan.

8.SEKOLAH JI CONNECTION

Jaringan JI sekitar 50 sekolah terus menjadi important sebagai sumber rekrutmen dan pendukung, melalui kurikulum dan melalui kegiatan ekstrakurikuler serta ikatan-ikatan alumni. Sekolah-sekolah ini juga adalah tempat di mana ekstremis yang mengunjungi dapat memiliki efek radicalising dengan konsekuensi yang tak terduga, dan di mana hubungan dengan Noordin, bahkan pada satu langkah dihapus, bisa menjadi sensasi seumur hidup bagi siswa yang mudah dipengaruhi.
  1. Pesantren Al-Muttaqien, Jepara : Satu sekolah jaringan Noordin adalah Pesantren Al-Muttaqien di Jepara, tidak boleh disamakan dengan sekolah dengan nama yang sama di Cirebon, di bawah ini. Pada satu tingkat, itu merupakan inti dari “mainstream” JI yang menolak metode Noordin. Kepala sekolah, Sartono, adalah mantan kepala wakalah Jawa Tengah, dan laki-laki disebut sebagai “Mas Taufik” di atas, yang menolak pendekatan Sabit, juga mengajar di sana. Hal ini dikenal terutama sebagai sekolah untuk anak perempuan, salah satu lulusan yang lebih dikenal sebagai istri dari al-Qaeda Omar Al-Faruq, tetapi juga dibutuhkan sejumlah anak laki-laki.
    Jika kokoh berlabuh di mainstream JI, al-Muttaqien memiliki koneksi ke aliran yang lebih militan juga. Urwah secara formal menghabiskan enam tahun di sana, 1990-1996; adiknya sudah terdaftar di sana pada tahun 2005. Mas Selamat Kastari, anggota JI Singapura yang melarikan diri dari penjara pengamanan maksimum di Singapura pada tahun 2008, mengutus anak di sana. Dari 2004 hingga 2006, seorang guru dari Al-Muttaqien bernama Helmi Hanafi, seorang Cilacap asli, dikirim ke sekolah JI di Sumatera Selatan untuk membantu seperti yang baru saja didirikan – dan ia dikirim atas rekomendasi Sabit. Mustaghfirin, salah seorang pria ditangkap setelah serangan Wonosobo tahun 2006 untuk membantu Noor-din, juga seorang alumni.
  2. Al-Muttaqien, Beber, Cirebon : Salik Firdaus, salah satu dari tiga pembom bunuh diri dalam bom Bali 2005, masuk di sekolah ini, dan menurut para tetangganya, menjadi jauh lebih garis keras sebagai hasilnya. Sholahuddin al-Ayubi, yang ditahan dalam penggerebekan polisi di tempat persembunyian di Wonosobo pada bulan April 2006, mengajar di sana, begitu juga istri kedua Abu Husna, pemimpin senior JI ditangkap di Malaysia pada awal 2008 dengan tiket ke Damaskus. (Sementara Abu Husna sendiri dilaporkan menentang kegiatan Noordin, sebagian pengikutnya lebih sedikit pemesanan.) Akhirnya, ada laporan yang belum dikonfirmasikan bahwa Ibrohim, tukang bunga, dilaporkan memiliki seorang putri yang mendaftarkan diri pada saat-Shobirin, cabang al-Muttaqin untuk siswa yang lebih muda.
  3. Pesantren Darusy-Syahada, Simo, Boyolali : Setelah dikembangkan dalam keretakan Abu Bakar Ba’asyir’s pesantren, Al-Mukmin di Ngruki, pada tahun 1995, banyak guru yang lebih radikal, termasuk Abu Husna, kiri dan bergabung dengan sekolah lain. Darusy-Syahada adalah salah satu. Sekolah ini dikelola oleh Ubeid saudara ipar, Mustaqim. Teman Urwah Parmin dan Noordin terlambat yang terlabat ke camp abu Jabir, masih mahasiswa di sana pada waktu yang sama. Salik Firdaus, para pembom bunuh diri Bali II, adalah masuk dalam kelas yang sama dengan adik Ubeid, Umar Burhanuddin. Umar lulus dari sekolah pada tahun 2002 dan mengajar di sana selama dua tahun; salah satu rekan-rekan guru itu Bahruddin Soleh alias Abdul Hadi, salah seorang pembantu utama Noordin. Dua dari al-Ghuraba anggota kelompok belajar di sana. Pada Juni 2009, seorang buronan JI Singapura, Husaini alias Hendrawan, ditangkap saat akan mengunjungi dua anaknya belajar di sana. Pada bulan Juli 2009, Surat kabar Indonesia melaporkan bahwa polisi mencurigai bahwa material explosives yang ditemukan di Bekasi pada bulan Agustus mungkin telah diangkut melalui Simo, Boyolali dan bahwa bom hotel mungkin sudah sebagian dibangun di sana.
  4. Mahad Aly (Universitas an-Nur), Solo : Sebagaimana dicatat, sekolah ini adalah tempat di mana Urwah, Ubeid dan Parmin semua menjadi pengikutNoordin , dan Noordin mungkin masih bisa menarik alumni informal jaringan-kerja. Abdullah Mudhofar alias Ustadz Hiban, salah satu guru JI radikal di Poso tewas oleh polisi pada 2007, adalah alumnus; saudaranya adalah seorang anggota kelompok al-Ghuraba. Pada waktu maksimum pengaruh terhadap gerakan ekstremis, sekolah ini dipimpin oleh Abu Fida, yang juga membantu Noordin bersembunyi pada tahun 2004; ia sekarang menjadi anggota dewan pemerintahan Abu Bakar Ba’asyir organisasi baru, JAT. Sekolah Waru pindah ke desa di Sukoharjo, Solo, sekitar 2007 dan tampaknya tidak memainkan peran yang sama yang dulu.
  5. Pesantren Darul Fitrah, Sukoharjo, Solo : Heri Sigu Sam Musikal, seorang pemuda yang menjadi magang pembuatan bom saat pengeboman ke kedubes Australia , sedang mengajar di sini ketika ia direkrut oleh Noordin pada tahun 2004. Salah seorang pria, Maruto Jati Sulistiono, pada daftar pencarian polisi untuk membantu Noordin pada tahun 2006 dan mungkin masih merupakan bagian dari timnya, itu dikatakan telah baru-baru ini tinggal di Darul Fitrah.
  6. Pesantren Darul Manar, Kepung, Kediri : Pada tahun 2004, Umar dan Bahruddin Burhanuddin Soleh alias Abdul Hadi bertemu di Darul Manar, dan Umar melanjutkan mengajar selama dua minggu pada instruksi Abdul Hadi. Pada tahun 2005, Dr Azhari Husin diyakini tinggal di sini. Pada bulan Agustus 2005, Abdul Hadi dan Parmin telah mengadakan pertemuan di sini untuk mendiskusikan persembunyian Noordin. Sebagaimana dicatat di atas, dihasilkan sekolah dua orang yang terlibat dalam menyewa tempat persembunyian di Wonosobo, Aris Ma’ruf dan Abdul Hadi mahasiswa, Ragil.
Ini hanyalah sebuah pandangan penilaian dari sekolah yang berafiliasi JI yang muncul dalam kaitannya dengan Noordin bersembunyi atau merekrut anggota baru dari kelompoknya. Lain yang disebutkan dalam keterkaitan dengan serangan 17 Juli Pesantren Al-Muaddib di Cilacap dan Nurul Huda di Purbalingga. Pemerintah Indonesia telah datang dengan tidak ada rencana sistematis untuk menyikapi masalah-masalah yang diajukan oleh sekolah-sekolah ini, tapi jawabannya tidak menutup mereka. Ini adalah pemantauan mereka, menarik mereka dan menundukkan mereka untuk jauh lebih intensif pengawasan dari saat ini sedang berlangsung.
Sementara sebagian besar dari mereka menggunakan sistem yang dikenal sebagai Islam Education Metode (Manhaj Tarbiyah Islam, MTI) untuk mereka yang lebih tua siswa, di mana tulisan-tulisan Abdullah Azzam dan pentingnya jihad menonjol, problem yang tidak begitu banyak yang kurikulum seperti itu kelas kecil setelah sesi belajar agama di mana individu guru dapat menilai potensi siswa dan menarik mereka ke dalam aktivitas yang lebih ekstrim.
Sumber : ICG
19.47 | 0 komentar | Read More

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...