GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

‘tentang sebuah semangat yang hampir mati’

Written By Situs Baginda Ery (New) on Selasa, 11 Juni 2013 | 12.14

saat ini hari ku terasa panjang dan meletihkan ketika tidak ada lagi seorangpun didekat ku..

harapan ku ini dipenuhi dg pertanyaan “apa kita bisa seperti dulu lagi?”

kekuatanku sekarang diganti dengan rasa kehilangan.

kepastian yang aku rasakan setiap kali aku bangun pagi tidak lagi ada, seakan impian dan harapan ku terkubur dalam tanah yang begitu dalam, ditemani rasa sakit yg begitu perih.

aku merasa sakit setiap kali aku berjalan maju satu langkah setelah mundur walau hanya satu langkah,

aku tahu kemunduran dan menyerah bukanlah pilihan bagi yang telah merasakan sepinya luka dan perpisahan. aku ingin semuanya berubah.

aku tahu bagaimana rasanya melihat dunia dan mimpi ku satu persatu jatuh menjadi jutaan keping dikaki ku sampai tidak ada lagi yg tersisa dalam diri ku.

aku tahu rasanya disayangi jg menyayangi…

dan aku tahu rasanya menjadi keras dan dingin.

aku tahu cara berbahagia, aku tahu cara tersenyum. aku tahu kadang aku harus menghadapi sikap childish jg keegoisan ku.

aku tahu kadang semua niat dan usaha terbaik ku tidak cukup bagi orang lain.

aku tahu kadang aku menjadi frustasi kepada diri ini karena sesuatu yg melawan kata hati ku, uuuhhhmmm mungkin aku orang aneh…orang aneh yg tidak ingin membohongi perasaannya sendiri dan hanya bisa terdiam, lidah ini terasa kelu sekalipun aku ingin sekali berkata “sekarang aku terluka…”,

anehkah aku? mungkin semua orang menganggap seperti itu,

kenapa? apa dengan sikap ku yg aneh berarti ku jahat jg menyakiti, atau aku hanya menyakiti diri ku dg menahan semuanya dg “Diam”…

aku tahu bagaimana rasanya mempunyai sesuatu yg begitu berarti.

Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri dan bukan sebagai bayangan orang lain.

aku tahu apa itu harapan dan aku mengandalkannya sebagai perlindungan terakhir ku.

tapi ingatlah, aku akan berhenti berharap di saat aku hanya melihat keadaan dipenuhi kesedihan, rasa sakit dan kekecewaan.

mungkin menurut mu terdengar sedikit egois, tapi salahkah jika aku ingin meminta itu?

aku tidak ingin apapun, aku hanya ingin sekali saja aku merasakan sebuah senyuman, senyuman yg lepas tanpa beban. begitu juga aku ingin melihat mu tersenyum.

aku tahu bahwa kegelapan harus ada walau hanya untuk membuat sepercik sinar tampak semakin terang.

aku percaya pada diri ini dan orang yg kusayangi di saat ku berbuat sesuatu. sekalipun kadang ku berpikir sebaliknya dan merasa tidak seorang pun yg percaya kepada ku.

di atas segalanya, aku tahu bahwa semua ini telah membuat aku menjadi diri aku. dan aku merasa inilah hidup ku sekarang yg harus ku jalani dg sepenuh hati…

kadang aku tahu harus mengucapkan apa, berterima kasih atas semua yg kamu lakukan. bagaimana aku bisa cukup berterima kasih, saat itu ada orang yang bisa membuat hidup ku lengkap, karena kamu adalah seorang yg memberi ku ketenangan, seorang yg menyelimuti kesepian ku setiap malam, aku berharap kamulah orang yg bersedia berkorban, untuk selalu mendahulukan aku, yg membiarkan aku menguji segala kesabaran ku dan selalu sabar menghadapi sikap ku, meski childish, egois dan mungkin saja akan sedikit menyakitkanmu.

adakah kata-kata yg tepat?

bagi aku pertanyaan ini tidak mudah. apapun yg ingin aku katakan terasa tak pernah selesai.

bagi kerelaan mu berubah bersama ku, menerima apa adanya diri ini, dan menerima segala kelemahan ku, tidak menyayangi karena terpaksa, tapi menyayangi “hanya karena”…

aku mungkin seorang yg tak bisa memberi apapun yg kadang merasa kesepian.

bukan karena alasan waktu, intens maupun kepercayaan ,,tapi berawal dari perasaan yg tumbuh namun selalu dibayangi hal yg dari awal rasanya begitu berat untuk diterima oleh hati kecil ini.

aku tidak minta untuk dipahami karena aku sendiri bahkan tidak bisa memahami diri ku. aku ingin diterima apa adanya. aku sering mempertanyakan keberadaan diri ku, arti hidup ku.

aku mempertanyakan apakah “dunia nyata” itu..??

dan mengapa aku tidak ada disana. aku merasa sangat kesepian. kadang hati ku menangis melihat semua keadaan ini, semua canda tawa saat itu selalu menggema dalam pikiran ku, di lain sisi aku harus diposisikan menjadi orang lain yg sebelumnya tidak pernah ku kenal.

jujur, aku tidak sanggup menerimanya. tolong jangan mencoba memahami ku seperti itu, atau terlalu cepat menilai ku jelek di mata mu. yang jelas hati ku selalu terbuka untuk mu walau aku tahu aku harus merasakan perih..

pernah terpikir oleh ku untuk menghiburmu dg sebuah pelukan. tapi aku rasa kamu akan menolak. tapi aku tahu mengapa? apakah dg memelukmu dapat membuatku merasa lebih baik atau malah akan memperdalam rasa sakit yg sama2 perlu kita lupakan…

ada seseorang yang memberikan banyak pertanyaan yang aku sendiri tidak pernah mampu untuk menjawab smuanya..aku hanya terdiam..berfikir..dan mengambil jalan pintas bahwa aku memang seorang pecundang..

pernahkah kamu menjalani kehidupan ku?

menghabiskan satu menit dalam posisi ku?

jika belum pernah…

katakan mengapa kamu lakukan semua ini?

pernahkah kamu bangun di pagi hari?

bertanya-tanya apakah saat ini adalah hari2 mu yg terakhir?

pernahkah kamu merasakan diri mu menjadi bayangan seseorang?

dan kamu terpaksa menerimanya walau hati mu menangis..

pernahkah kamu mengalami bahwa masa lalu dapat merusak segalanya?

dan kamu akhirnya menyadari bahwa semuanya berawal dari kesalahan mu…

pernahkah kamu belajar untuk menjaga sikap?

dan kamu akhirnya tahu sikap yg salah akan merusak segalanya

pernahkah kamu belajar untuk menjaga perasaan?

dan akhirnya kamu harus melukainya

pernahkah kamu berpikir kepercayaan adalah segala2nya?

dan akhirnya kamu sadar bahwa menjaga perasaan jauh lebih penting

pernahkah kamu belajar dari semua kesalahan mu?

dan berpikir cepat untuk coba memperbaiki semua

pernahkah kamu mencoba untuk berubah?

dan kamu sadar perubahan itu jalan terbaik

pernahkah kamu mencoba flashback?

dan akhirnya kamu tahu bahwa hidup bukanlah untuk kegagalan

pernahkah kamu merasa kamu bukanlah satu2nya dihatinya?

dan berharap ada yg menyadari bahwa perasaan tidaklah dapat di bagi2

pernahkah kamu berharap dan menunggu seseorang?

dan kamu merasa tidak yakin apakah seseorang akan datang

pernahkah kamu membenci seseorang?

dan kamu tahu bahwa kamu terpaksa melakukannya

pernahkah kamu berbohong dan menyembunyikan sesuatu?

dan akhirnya menjadi boomerang bagi diri mu sendiri

pernahkah kamu menghadapi dua pilihan yg sangat berat?

dan memaksa mu untuk memilih…

pernahkah kamu berjalan satu langkah?

dan akhirnya menjadi perubahan terbesar dalam hidupmu

pernahkah kamu duduk dibawah bintang2?

dan berharap ada seseorang mendengar keluhmu

karena kamu membutuhkan bahunya untuk menenangkan diri sejenak

pernahkah kamu memiliki seseorang yg sangat kamu sayangi yg selalu membuatmu tenang didekatnya?

pernahkah kamu ingin melindungi teman2 mu dan semua orang dari pandangan mu?

pernahkah kamu menutupi rasa bersalah, dengan pergi menjauh darinya?

pernahkah kamu melakukan hal terbodoh dan nekat, dan akhirnya kamu sadar bahwa semua tidaklah ada gunanya?

pernahkah kamu berpikir bahwa diam adalah satu2nya jalan keluar?

pernahkah kamu berpikir untuk menyembunyikan diri, di balik semua kata2 mu?

pernahkah kamu menyakiti seseorang karena kekurangannya?

padahal dia telah memberikan segalanya yg ada didalam dirinya?

pernahkah kamu merasa kehilangan seseorang?

disaat kamu ingin mengucapkan maaf kepadanya atas semua yg kamu lakukan kepadanya?

pernahkah kamu merasakan sakit yg begitu pedihnya, sehingga kamu menangis hingga tertidur?

pernahkah kamu menjalani kehidupan ku?

menghabiskan satu menit dalam posisi ku?

jika belum pernah…

katakan pada ku mengapa kamu menghakimi ku seperti ini?

“aku itu..

Hanya ingin merasakan sentuhan kehidupan yang berliku, merasakan indahnya kebencian, merasakan manisnya pengkhianatan, dan merasakan senangnya perpecahan… Hanya ingin merasakan sentuhan kematian yang pasti, merasakan buruknya kebahagiaan, merasakan pahitnya percintaan, dan merasakan sedihnya pertautan hati… aku hanya manusia yang merasakan semua itu, sesudah aku mati dan sebelum aku hidup. Aku lah yang merasakannya. Dan hanya aku… “

saat ini rasanya harapanku satu persatu berjatuhan…

marah, sakit, sedih, galau, kecewa, semua sudah cukup dalam merasuki smua hidupku…

rasanya aku ga ingin melihat keadaan seperti ini lg…

rasanya aku ga ingin mengulang semua ini lg…

saat ini ingin sekali aku pergi ke sesuatu tempat sunyi dimana hanya aku dan Tuhan yang tau apa yang aku rasakan,

Namun terkadang aku sendiri tidak mampu melakukannya

Rasanya aku menjadi orang yang ga pernah bisa diandalkan…

“tidak pernah bisa diandalkan…”, katanya…

itu sebuah kata yg paling ku benci dalam hidup…

walau hanya sekali terucap,

tapi sudah cukup buat ku terjatuh sampai dasar

apakah dengan semudah itu kata tsb harus keluar…???

apakah sehina itu, sehingga aku pantas mendapatkannya

apakah dengan semudah itu semua harus terjadi tanpa berpikir panjang,

apakah tidak ada lagi kata yg lebih baik dari itu

apakah dengan semudah itu semua pengorbanan selama ini hilang bersama kata itu

hanya karena keinginan sesaat…

apakah harus seperti itu yg akhirnya aku dapat,

hanya karena aku memang tidak mampu memenuhi sebuah permintaan…

apakah hal itu terlalu penting dimatanya dibanding keberadaanku, dan kenapa harus aku yg akhirnya mendapatkanya..??

apakah yg aku lakukan selama ini belum cukup, sehingga dengan teganya semua keluar begitu saja

apakah ini balasan dari semua pengorbanan ku selama ini, yg ku lakukan dengan sesuatu yang bernama “ ketulusan “..

sebuah kata, “tidak pernah”…

apakah itu harga mati yg harus aku dapat dari semua yg aku lakukan selama ini…??

semua yg telah aku lakukan selama ini…

cuma berakhir dg kata “aku tidak pernah bisa diandalkan”

apakah begitu mudah menilai seseorang tanpa melihat kebelakang

apakah begitu sempurna dirinya sehingga menganggap seseorang jauh lebih buruk dimatanya

apakah begitu tidak berartinya diri ku, sehingga kata itu meluncur sampai menusuk sedalam2nya hati ini…

apakah begitu teganya dunia ini sehingga pengorbanan ini serasa tidak pernah dihargai,

sehingga menjudge bahwa aku tidak lebih hanya seperti seseorang “Pecundang” yg tidak pernah bisa melakukan sesuatu…

smangatku untuk menjalankan hari-hari dengan lebih baik, menghilang lagi..

Apa bener bahwa aku sudah tidak pantas mendapatkan sebuah kata yg lebih baik dari itu

begitu tidak bergunanya kah aku?

sumber:   http://stay4liv.wordpress.com/tag/tentang-sebuah-semangat-yang-hampir-mati/

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...