GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Ketika Umar Akan Penggal Kepala Orang

Written By Situs Baginda Ery (New) on Minggu, 09 Juni 2013 | 21.16

Nasib malang menimpa salah seorang musyrikin Quraisy, Hakam bin Kaisan. Kekalahan kelompoknya dalam perang Badar mengubah jalan hidupnya sebagai tawanan dan hampir saja kehilangan kepala.

Umar bin Khattab beriniat akan memenggal kepala Hakam lantaran tak terlalu sabar menunggu keinsafan orang Quraisy tersebut atas ajaran Islam. Meski sebagai tawanan, Hakam tetap tak beranjak dari ajaran jahiliyahnya.
 ”Sebaiknya lepaskan saja ia. Kita serahkan saja kepada Rasulullah,” usul bawahan Umar, Miqdad bin Amr.
Mereka akhirnya sepakat membawa Hakam menghadap Rasulullah SAW. Dalam pertemuan itu, Hakam menerima  banyak pelajaran dari Rasulullah.
”Ya Rasulallah, untuk apa Engkau mendakwahinya? Demi Allah, orang ini tidak akan masuk Islam sampai akhir abad. Biarkan aku memenggal kepalanya supaya ia kembali ke perut neraka Hawiyah,” protes Umar.
Rasulullah tak menoleh sedikit pun kepada Umar. Mungkin mengabaikannya. Tapi, Hakam akhirnya benar-benar jatuh hati dengan Islam.
http://www.rgbstock.com/cache1nGiz6/users/h/hi/hisks/300/mhYfrxo.jpg Menyaksikan kebijaksanaan Nabi dan proses Hakam memeluk Islam, Umar pun menyesali perbuatannya. ”Bagaimana aku sampai membantah Nabi SAW untuk perkara yang sesungguhnya beliau lebih mengetahui?” katanya.
Diriwayatkan, Hakam pernah bertanya kepada Rasulullah, ”Apa itu Islam?”
”Engkau menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya dan Engkau bersaksi bahwa Muhammad itu hamba dan utusan-Nya,” jawab Rasulullah.
”Sungguh aku telah memeluk agama Islam,” jawab Hakam.
Nabi segera menoleh kepada para sahabatnya. ”Seandainya saja aku memenuhi keinginan kalian (untuk membunuh Hakam) beberapa saat yang lalu, pasti ia sudah masuk neraka.”
Dalam perkembangannya, Hakam berubah menjadi muslim yang sangat saleh dan taat. Bahkan Hakam turut berjuang di medan perang bersama Nabi hingga ia wafat sebagai syahid di Bi’r Ma’unah.
Bi’r Ma’unah adalah tempat syahidnya 70 sahabat pada bulan Shafar tahun ke-4 Hijriyah. Saat itu, Rasulullah mengungkapkan rasa dukanya yang mendalam atas peristiwa memilukan yang menimpa para sahabatnya selama beberapa hari dengan qunut nazilah. (Mahbib Khoiron)

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...