GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Asal Muasal Adzan dan Iqomat Melalui Mimpi Shahabat dan Perihal Mimpi Maulana Ilyas

Written By Situs Baginda Ery (New) on Minggu, 01 Agustus 2010 | 19.29

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sebelumnya telah kami sampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan mimpi yang mana kami sampaikan hal tersebut setelah kami membaca seorang ulama salafi memberikan pandangan atau pernyataan yang berlebihan terhadap usaha da’wah dan tabligh ini. Sdr. sekalian dapat membaca enam tulisan kami dalam blog ini juga.

Setelah kami sampaikan pandangan berimbang itu, terdapat beberapa komentar yang masuk ke dalam blog kami. Dan kami sampaikan juga di forum yang lebih terbuka. Kami sangat berharap mudzakarah tersebut memberikan keterbukaan bagi kaum muslimin, terutama juga untuk sebagian salafi yang sudah jauh dan banyak memberikan pernyataan sepihak terhadap usaha da’wah. Tetapi kami perlu berlapang dada perihal-perihal tersebut.

Setelah tulisan ini, kami persilahkan kepada kaum muslimin untuk mengambil kesimpulan sendiri, termasuk juga teman-teman salafi sendiri. Apakah mimpi seperti Maulana Ilyas Rah itu seperti yang dituduhkan ulama salafi atau merupakan anugrah yang Allah swt berikan kepada seseorang? Sehingga kami tidak terlalu berdetail-detail lagi perihal itu, karena kami telah sampaikan hujah ataupun dalil penjelasan itu. Dan juga kami sudah sampaikan satu bab yang berkaitan dengan mimpi. Dan silahkan untuk dicari kitab tersebut dengan baik, kami dapatkan kitab tersebut di http://www.waqfeya.com/. Apakah salafi akan mengakuinya atau tidak? Kami serahkan perkara ini pada diri masing-masing. Dan kami tidak dapat memberikan hidayah kepada siapapun, dan hanya Allah swt tempat kita bergantung kita semua.

Dan bagi kami sendiri yang terjun dalam usaha da’wah ini tidak terpengaruh dengan mimpi tersebut, karena yang terpenting bagi kami Islam telah mengajarkan bagaimana kita menyikapi mimpi itu sendiri. Dan pelajaran-pelajaran Islam lebih jelas menerangkan hal-hal yang berkaitan dalam aktifitas-aktifitas usaha da’wah itu sendiri, seperti silaturahmi, da’wah, belajar, mengajar, sholat, ‘itikaf, dzikir, musyawarah, pikir kaum muslimin, saling menghormati, adab-adab keseharian, musyawarah, dll.

Dan kami telah sampaikan dalam tulisan sebelumnya, dengan adanya pernyataan sepihak sebagian Ulama Salafi, menjadikan kami pribadi terdorong untuk lebih mendalami uasaha da’wah ini lebih Ilmiyyah. Sehingga kami pribadi menjadi terbuka sendiri terhadap ucapan Maulana Ilyas Rah sendiri yang ringkas, “Bawalah Usaha Da’wah Dengan Ilmiyyah”. Kami berharap kepada Allah swt agar kami diistiqomahkan dalam kerja da’wah ini. Dengan begitu kami banyak ucapkan terimakasih terhadap ustadz salafi dan juga teman-teman salafi, dengan asbab salafi ini kami sendiri menjadi terbuka.

Tulisan ini menjelaskan sebuah mimpi yang dialami seorang shahabat tentang adzan dan iqomat. Mudah-mudahan kaum muslimin dapat memahami bahwa mimpi yang baik itu dapat diberikan pada siapapun. Kisah ini kami ambil dari satu Kitab Nailur Author Asy-Syaukani yang merupakan Kitab Syarh Kitab Al-Muntaqo Ibnu Thaimiyyah Rah. Kami dapatkan juga dari kitab Minhajul Muslim Syeikh Abu Bakar Al-jazairi.

“Dari Muhammad Bin Ishaq, dari Az-Zuhri, dari Sa’id Bin Musayyab, dari Abdullah Bin Zaid, ia berkata: Ketika Rasulullah SAW sudah menyetujui untuk dipukulnya lonceng, padahal sebenarnya beliau sendiri tidak menyukainya, karena menyerupai orang-orang Nashrani.

Pada suatu malam ketika aku tidur, tiba-tiba aku bermimpi. Ada seorang laki-laki yang mengenakan pakaian hijau, mengelilingi aku sedang ditangannya ada lonceng yang dibawanya. Lalu aku bertanya: Hai Hamba Allah! Apakah lonceng ini akan kamu jual? Ia menjawab: Akan kamu pergunakan untuk apa? Aku menjawab: Akan kupakai untuk memanggil orang untuk sholat.

Ia bertanya lagi: Maukah engkau, kutunjukkan yang lebih baik dari itu? Kau menjawab: Baiklah. Ia menjawab: Yaitu hendaklah engkau berkata:

ALLLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR

ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH, ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH

ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH

HAYYA ‘ALASH SHALAH, HAYYA ‘ALASH SHALAH

HAYYA ‘ALAL FALAH, HAYYA ‘ALAL FALAH

ALLLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR

LAA ILAAHA ILLALLAAH

Abdullah bin Zaid berkata: Kemudian ia mundur tidak seberapa jauh, dan berkata: Apabila engkau hendah iqomah, maka katakanlah:

ALLLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR

ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH

ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH

HAYYA ‘ALASH SHALAH

HAYYA ‘ALAL FALAH

QADQAAMATISH SHALAH, QADQAAMATISH SHALAH

ALLLAHU AKBAR

LAA ILAAHA ILLALLAAH

Abdullah bin Zaid berkata: Kemudian di waktu pagi aku datang kepada Rasulullah SAW untuk menceritakan kepadanya apa yang aku impikan itu. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya mimpi kamu itu adalah mimpi yang benar, Insya Allah. Kemudian Nabi memerintahkan adzan. Maka Bilal, Maula Abubakr, beradzan dengan lafal-lafal itu. Dan menyeru Rasulullah SAW untuk sholat.

Abdullah Bin Zaid berkata: Lalu Bilal datang kepada Nabi, kemudian memanggilnya pda suatu pagi untuk sholat subuh. Lalu Bilal mengeraskan suaranya dengan tinggi: ASH-SHALAATU KHAIRUM MINAN NAUUM. Sa’id bin Musayyab berkata: Lalu lafal ini dimasukkan ke dalam bagian dari adzan untuk sholat subuh.” (HR AHMAD)

“Dari Muhammad Bin Ishaq, dari Muhammad Bin Ibrahim At-Taimiy, dari Muhammad Bin Abdullah Bin Zaid, dari ayahnya, yang dikatakan dalam hadist tersebut: Maka tatkala di waktu pagi, aku datang kepada Rasulullah SAW, lalu aku ceritakan kepadanya apa yang kulihat itu. Maka Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya ini adalah mimpi yang benar, Insya Allah. Berdirilah bersama Bilal dan sampaikanlah kepadanya apa yang kamu impikan itu, karena Bilal itu lebih keras suaranya daripada kamu.

Ia berkata: Lalu aku menemui Bilal dan saya sampaikan kepadanya apa yang aku impikan itu, dan Bilal pun lalu adzan dengan lafal-lafal itu. Ia berkata: Lalu ‘Ummar Ibnul Khatab mendengar yang demikian itu, sedang ia berada di rumahnya. Kemudian keluar sambil menyeret selendangnya, dan berkata: Demi Allah, Yang telah mengutus Engkau (Muhammad) dengan benar. Sungguh akupun telah mimpi, persis seperti yang ia impikan. Lalu Rasulullah SAW mengucapkan: ALHAMDULILLAH.” (HR Abu Dawud)

“Dari Timirdzi meriwayatkan bagian dari hadits tersebut dengan sanad ini, dan ia berkata: Hadits ini adalah Hasan Shohih”

Mudah-mudahan penjelasan mimpi Shahabat di atas memberikan wacana dan pengetahuan kepada kita semua, dan bermanfaat bagi kita semua. Kisah di atas kami juga sampaikan di bagian blog lainnya yang kami kelola, yaitu http://kisahkisahislam.wordpress.com/. Kami serahkan segalanya kepada Allah swt. Terimakasih atas perhatiannya.

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...