ARTIKEL PILIHAN

GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Dibalik Lengsernya Gus Dur ( Gus Dur adalah sosok orang yang pintar, Gus Dur mengetahui akan permainan dunia intelijen )

Written By Situs Baginda Ery (New) on Minggu, 18 Agustus 2013 | 21.09


gustafalattas.wordpress.com

Setelah legsernya Soeharto dan setelah B.J. Habibi menjabat setahun, digelarlah pemilu pertama kali di era reformasi. Dalam kepemimpinan negeri ini,  sebenarnya intelijen dan militer masih mengarapkan B.J Habibi tetap menjadi presiden RI. Akan tetapi prediksi serta analisa para intelijen menemui suatu ke-galauan jika dipaksakan menjabat.
Salah satu kekecewaan rakyat pada habibi adalah hilang dan lenyapnya Timor-timor dari pangkuan NKRI, yang dihawatirkan kondisi negara ini semakin tidak menentu, bisa jadi kerusuhan ‘98 terulang kembali jika habibi dipaksakan terpilih.
Sementara sosok habibi dimata intelijen adalah  demokrat sejati, sehingga negara yang demokratis jika dipimpin oleh seorang yang demokrat tentu ketakukan melencengnya demokratis tidak akan terjadi.  Intelijen telah memberitahu dampak yang akan timbul, habibi sendiri menerima masukan dari intelijen yang berupa dampak serta ilustrasi apabila habibi memaksakan atau dipaksakan terpilih.
Seperti yang kita ketahui kala itu, berkat Amien Rais terbentukalah koalisi partai-partai islam disamping golkar juga mendukung, pada akhirnya Abdurrahman Wahid terpilihlah menjadi Presiden RI. Namun sebenarnya intelijenlah dibelakang semua itu.
Gus Dur adalah sosok orang yang pintar, Gus Dur mengetahui akan permainan dunia intelijen. Setelah mengetahui kinerja intelijen era soeharto yang mengecewakan serta terpilihnya dirinya yang ternyata suatu permainan, yang sangat disayangkan  Gus Dur begitu arogan memandang sebelah mata serta memperlihatkan ketidak percayaannya kepada intelijen, bahkan berniat membubarkan BIN -kala itu bernama BAKIN-.
Dalam usaha mereformasi militer dan mengeluarkan militer dari ruang sosial-politik, Gus Dur menemukan sekutu, yaitu Agus Wirahadikusumah, yang diangkatnya menjadi Panglima Kostrad pada bulan Maret. Pada Juli 2000, Agus mulai membuka skandal yang melibatkan Dharma Putra, yayasan yang memiliki hubungan dengan Kostrad. Melalui Megawati, anggota TNI mulai menekan Gus Dur untuk mencopot jabatan Agus. Gus Dur mengikuti tekanan tersebut, tetapi berencana menunjuk Agus sebagai Kepala Staf Angkatan Darat. Petinggi TNI merespon dengan mengancam untuk pensiun, sehingga Gus Dur kembali harus menurut pada tekanan.
Hubungan TNI dengan Gus Dur terlihat adanya ketidak harmonisan. Kesalahan terbesar Gus Dur adalah kepercayaan diri yang terlalu tinggi menganggap mampu mengatasi dan membangun negeri ini dari awal sendiri, namun bagai seorang bayi yang baru dilahirkan, apakah mampu hidup di alam liar yang ganas tanpa seseorang penjaga?
Tahun 2000 munculnya kasus bulogate dan brunaigate.
skandal pencopotan mentri
darurat militer maluku semakin memburuk
Amien Rais yang semula mendukung kini jadi pihak oposisi
Terperosoknya Gus Dur dalam kasus demi kasus membuatnya tergeletak, tak mampu lagi untuk bangkit. Lemahnya kemampuan administratif, kurangnya pengalaman dalam mengorganisir dengan baik, serta banyaknya orang-orang yang menyesatkan di sekeliling Gus Dur telah membuat Gus Dur membuta-tuli atas suara intelijen.
pada bulan Maret 2001, Gus Dur mencoba membalas oposisi dengan melawan disiden pada kabinetnya. Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Yusril Ihza Mahendra dicopot dari kabinet karena ia mengumumkan permintaan agar Gus Dur mundur. Menteri Kehutanan Nurmahmudi Ismail juga dicopot dengan alasan berbeda visi dengan Presiden, berlawanan dalam pengambilan kebijakan, dan diangap tidak dapat mengendalikan Partai Keadilan, yang pada saat itu massanya ikut dalam aksi menuntut Gus Dur mundur
Semua terlambat kala pemerintahannya goyah, bahkan Gus Dur sampai minta bantuan intelijen yang semula di kecewakan, namun apa yang terjadi? Gus Dur yang tidak punya rasa hormat pada intelijen disaat Gus Dur berjaya kini saat Gus Dur di ambang jurang kejatuhan meminta.Hmmm terlambat.
Gus Dur mulai putus asa dan meminta Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan (Menko Polsoskam) Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyatakan keadaan darurat. Yudhoyono menolak dan Gus Dur memberhentikannya dari jabatannya beserta empat menteri lainnya dalam reshuffle kabinet pada tanggal 1 Juli 2001
Pada akhirnya roda kepemimpinan tidak mampu tertahan lagi untuk berputar. Sekali lagi kekuasaan seorang presiden harus digulingkan secara tidak hormat. Gus Dur pada akhirnya merasakan kejamnya dunia politik serta pahitnya rasa pil yang harus ditelan mentah-mentah.
Akhirnya pada 20 Juli, Amien Rais menyatakan bahwa Sidang Istimewa MPR akan dimajukan pada 23 Juli. TNI menurunkan 40.000 tentara di Jakarta dan juga menurunkan tank yang menunjuk ke arah Istana Negara sebagai bentuk penunjukan kekuatan. Gus Dur kemudian mengumumkan pemberlakuan dekret yang berisi (1) pembubaran MPR/DPR, (2) mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dengan mempercepat pemilu dalam waktu satu tahun, dan (3) membekukan Partai Golkar sebagai bentuk perlawanan terhadap Sidang Istimewa MPR. Namun dekret tersebut tidak memperoleh dukungan dan pada 23 Juli, MPR secara resmi memakzulkan Gus Dur dan menggantikannya dengan Megawati Sukarnoputri
seperti inilah mungkin kalimat terakhir diperuntukkan untuk Gus Dur saat pelengserannya berhasil
Ma’af beribu ma’af Gus Dur, inilah dunia politik bukan dunia pesantren. sayonara Gus Dur….
Bagai seorang anak tiri yang ditelantarkan, intelijen menemukan jati dirinya saat Megawati mau mendengarkannya. Pada saat kondisi krusial Megawati mengambil jarak dari Gus Dur, intelijen sudah mempersiapkan ini, Megawati sendiri mengetahui dan mengikuti kode dari intelijen. Megawati yang dibelakangnya didukung oleh intelijen dan militer yang merupakan kekuatan sejati suatu negara disamping itu orang-orang intelijen dan militer yang memiliki segudang strategi memperlancar Megawati menempati singgasana orang nomor satu di negara ini. Sebagai jasa atas keberhasilannya, salah seorang otak keberhasilan diangkat menjadi Kepala Intelien Negara.
Berani tidak dikenal, mati tidak dicari, berhasil tidak dipuji, dan gagal dicaci maki
Salam untukmu intelijen
bacaan
wikipedia sejarah indonesia
intelijenindonesia.blogspot.com
by: http://politik.kompasiana.com/2012/06/29/dibalik-lengsernya-gus-dur-467872.html
21.09 | 0 komentar | Read More

Antara Gus Dur dan Morsi ( Kicauan media mengawali bulan Juli 2013 marak memberitakan kekacauan yang terjadi di Mesir )

137525530151538014 
HANGATNYA SUASANA POLITIK DI MESIR SAMPAI AKHIR JULI INI MEMBUKA TANGKI INGATAN KITA. SEJARAH BANGSA INDONESIA MENCATAT PENGUSIRAN KEKUASAAN PRESIDEN ABURRAHMAN WAHID (GUSDUR) DARI ISTANA NEGARA.
Kicauan media mengawali bulan Juli 2013 marak memberitakan kekacauan yang terjadi di Mesir. Bentrok antara pendukung dan anti Morsi mengakibatkan tanah Kairo berdarah-darah. Puluhan bahkan ratusan masa pendukung maupun anti morsi meninggal dan terluka.
Media live Mesir menayangkan bentrok saling lempar dikedua belah pihak. Pengerahan masa dari kelompok pendukung Morsi (Ikhwanul Muslimin) menyikapi secara damai tolak kudeta militer atas Presiden Morsi. Seperti yang diungkapkan media online wartanews.com, (25/7), Mohamed Badie, meminta pendukung Morsi tumpah ke jalan untuk menuntut kebebasan dan legitimasi atas kepemimpinannya.


Di Indonesia, ada getir kekhawatiran. Ribuan saudara kandung, saudara sebangsa yang tengah menimba pengetahuan dinegeri itu bersama para pekerja Indonesia membuat jantung berdebar. Keluarga menanti kembalinya sang mahasiswa baik di Al-Azhar yang sedang menyelesaikan studi maupun pojok lainnya di mesir untuk kembali ke Indonesia. Bahkan keresahan ini bukan untuk saudara-saudara kandung maupun sebangsa setanah air saja, namun sebagai sesama manusia di dunia. Nilai-nilai kehidupan didunia ini wajib untuk di hargai masing-masing individu. Bahwa nilai kehidupan sebagai manusia ini sangatlah berharga, yah, berharaga! Atas nama kemanusiaan hentikan konflik kepentingan ini menuju kedamaian persaudaraan.
Kekuasan yang relatif singkat, Presiden Morsi, serupa tapi ‘tak sama. Gus Dur menjadi Presiden, cukup singkat, 1999-2001. Kekurangan dan kelebihan selama pemerintahan Gusdur cukup menarik. Namun, jika ini benar-benar-benar, Gus Dur sangat mulia. Menurut sumber KBGD, Sejarah mencatat; Saat Gus Dur dilengserkan dari kursi Presiden, Gus Nuril sesepuh KBGD yang juga Panglima Berani Mati sudah mengepung Istana dengan pasukan berani mati. Jumlahnya ratusan ribu. Siap melawan kezaliman tentara yang jadi alat-alat para musuh Gus Dur untuk melengserkannya. Saat yang paling mendebarkan terjadi. Moncong senjata siap membidik oleh pasukan yang hanya bersenjata ala kadarnya. Kecintaan mereka terhadap Gus Dur yang membuat mereka rela mati karena tidak terima pemimpinnya di kuyo-kuyo.

Tapi Gus Dur menasihati Gus Nuril “Gus, pun di terusaken. Kulo memang di fitnah lan kulo engkang leres dalam hal skandal bulog atau Brunayi, niki mung rekayasa mawon. Tetapi nek sampaian ngamuk negarane bubar. Kulo mboten ngijini Indonesia runtuh.Saya suka kebenaran tetapi lebih suka kemerdekaan dan ketentraman...
Perang atas kekuasaan tidak akan pernah habisnya. Semoga, dunia kita senantiasa aman dan damai diantara beragam keberagaman. Untuk saudaraku, saudara sebangsa dan setanah air yang sedang berjuang di tanah Mesir, jaga diri baik-baik dan segera selesaikan perjuanganmu. Kembali ke pangkuan tanah air Indonesia tercinta.
by: http://hankam.kompasiana.com/2013/07/31/antara-gus-dur-dan-morsi-578067.html 
21.05 | 0 komentar | Read More

Penggulingan Mursi dan Standar Ganda Demokrasi Barat- AS ( Arogansi Kekuatan Militer sebagai satu tyrani gaya baru yang diterapkan Barat )

137527729795539987
Foto : informationseducations.blogspot.com

artikel by: http://politik.kompasiana.com/2013/07/31/-penggulingan-mursi-dan-standar-ganda-demokrasi-barat-as-580869.html

Kudeta yang menggulingkan Pemerintahan Legitimate Mursi yang diperoleh melalui satu Pemilihan Umum yang Demokratis, adalah Arogansi Kekuatan Militer sebagai satu tyrani gaya baru yang diterapkan Barat. Alasan konyol bahwa penggulingan itu didasari Pemerintahan Mursi yang eksklusif, merupakan satu standar ganda yang diterapkan Kaum Kapitalis Liberal untuk memaksakan kekuasaan Kapitalis Militeristik terhadap Pemerintahan yang tidak bisa dikontrol, walaupun diperoleh secara Demokratis.
Adalah satu pernyataan yang konyol sekali, bahwa Penggulingan Mursi BUKAN KUDETA MILITER, hanya karena Posisi Mursi digantikan oleh Pemerintahan peralihan ( BONEKA ) dari kalangan sipil. Siapapun tahu bahwa Pemerintahan sipil itu hanya boneka yang segala kebijakan Pemerintahan dipegang sepenuhnya oleh Jenderal Al Sisi. Bukan satu rahasia pula, bahwa kudeta yang dilakukan Jendral Al Sisi didahului dengan “ RESTU PENTAGON “ bahwa Kudeta itu merupakan satu skenario Global melalui Demokrasi Barat standar ganda.
Demokrasi yang merupakan satu bentuk pengambilan keputusan suara rakyat melalui satu proses pemungutan suara, satu hal yang selalu didengungkan oleh Barat dengan kalimat sakral “ SUARA RAKYAT SUARA TUHAN “ kenyataannya hanya merupakan satu alat untuk melanggengkan kekuasaan MODAL dengan menggunakan kekuatan Militeristik. Inilah yang senyatanya terjadi. Tak satupun hasil keputusan rakyat yang akan didukung oleh Pegiat Demokrasi, bila akan bermuara pada adanya satu kekuatan yang tidak bisa dikontrol dan dikendalikan. Sebaliknya Para PEGIAT DEMOKRASI , tidak akan pernah berkeberatan terhadap Pemerintahan Monarchi Absolut, yang menindas rakyatnya sekalipun, bila Pemerintahan itu BERPIHAK kepada yang mengaku “ PEGIAT DEMOKRASI “
Amerika Serikat, yang oleh sebagian dari kalangan Masyarakat Indonesia dianggap sebagai MASTERNYA DEMOKRASI, sebagai acuan Pemerintahan Idaman itu, sebenarnya hanya satu Negara Kapitalis yang memaksakan DEMOKRASI sebagai acuan pengambilan keputusan terhadap satu Negara yang Merdeka, hanya sebagai alat untuk menguasai Pemerintahannya semata.
Amerika Serikat akan masuk kejantung semua kekuatan politik yang ada pada suatu Negara yang dituju, membiayai kekuatan Politik yang berseberangan, membangun Demokrasi semu kemudian menenggelamkan kekuatan Politik dalam HEDONISME DEMOKRASI. Hasil yang dicapai adalah, siapapun pemenangnya, akan bersimpuh menyusun sembah untuk mendapatkan “ PINJAMAN “ sebagai modal menyusun basis kekuatan Politik periode berikutnya. Demokrasi ini tidak akan pernah menghasilkan apa yang didengungkan sebagai “ SUARA RAKYAT SUARA TUHAN” bahkan menyentuhpun tidak. Akan tetapi yang terjadi adalah : “ SUARA KAPITAL - SUARA TUHAN” .
Bagaimana, apa bila Demokrasi benar-benar terujud dan suara rakyat tidak lagi bisa dikontrol?
Seperti yang terjadi di Mesir dimana rakyat secara mayoritas telah menentukan pilihan, SUARA RAKYAT telah memilih, sayangnya suara rakyat ini tidak bisa dikontrol maka standar gandapun diterapkan. Hanya dengan alasan MURSI membangun Pemerintahan secara eksklusif, maka Pemerintahan itu divonis layak untuk dijatuhkan. KUDETA PUN MENJADI JALAN KELUAR. Tak kenal lagi keabsahan adanya Partai Pemerintah dan Partai Oposisi.
Kejadian di Mesir merupakan satu peringatan terhadap Bangsa ini, terhadap yang masih setia terhadap Pancasila dan masih memperjuangkan Pancasila, bahwa apa bila Pancasila berhasil kita kembalikan sebagai LANDASAN DASAR FILOSOFI BERNEGARA, SEBAGAI LANDASAN FUNDAMENTAL IDEOLOGI BANGSA , bahwa bila UUD 45 dapat kita bersihkan dari benalu-benalu dan anasir ideologi Asing liberalis individualistik, Dihadapan kita akan terbentang Kejayaan Nusantara, akan tetapi itu akan berarti pula ANCAMAN INTERVENSI KAPITALISME seperti yang terjadi di Mesir, yaitu rekayasa kudeta dan ancaman berkobarnya perang saudara.
Karena Negeri ini telah banyak di isi oleh para PENGKHIANAT PANCASILA, yaitu kaum sekuler, liberalis dan kapitalis.
Benarkah Liberalisme, Kapitalisme dan Sekularisme pengkhianat Pancasila ?
Jawabnya terpampang dengan jelas pada artikel-artikel dibawah ini :
21.01 | 0 komentar | Read More

Indonesia, “Bukan Lagi Milik Beta” ( INDONESIA adalah negara dengan kekayaan alam yang sangat besar dan melimpah. Di sanalah tempat lahir beta, menyimpan banyak sumber mineral, energi, perkebunan, hasil hutan dan hasil laut yang sungguh amat melimpah )

Ilustrasi daerah tambang garapan negara asing
Ilustrasi daerah tambang garapan negara asing
INDONESIA adalah negara dengan kekayaan alam yang sangat besar dan melimpah. Di sanalah tempat lahir beta, menyimpan banyak sumber mineral, energi, perkebunan, hasil hutan dan hasil laut yang sungguh amat melimpah.
Di bidang pertambangan:
1. Peringkat 6 cadangan Emas;
2. Nomor 5 dalam produksi Tembaga;
3. Urutan 5 dalam produksi Bauksit;
4. Penghasil Timah terbesar di dunia setelah Cina;
5. Produsen Nikel terbesar kedua di dunia;
6. Tambang Grasberg Papua adalah tambang terbesar di dunia
7. Kesimpulannya, Indonesia berada dalam urutan teratas dalam hal bahan mentah (Raw Material)
Negara ini juga adalah produsen sumber energi terbesar :
1. Berada pada urutan nomor 2 eksportir Batubara di dunia setelah Australia;
2. Eksportir Gas Alam bersih LNG (Liquefied Natural Gas) terbesar di dunia, seperempatnya dikirim ke Singapura;
3. Eksportir terbesar Gas Alam Cair setelah Qatar dan Malaysia.
Dalam hal komoditi perkebunan:
1. Indonesia berada pada nomor 1 dalam produksi CPO (Crude Palm Oil);
2. Produsen Karet terbesar di dunia;
3. Urutan 3 dalam hal produksi Kakao;
4. Merupakan produsen Kopi terbesar di dunia bersama Vietnam dan Brazil.
Dan masih banyak lagi kekayaan alam yang Indonesia miliki, yang akibatnya menjadi sasaran utama investasi Internasional dalam rangka memburu bahan mentah. Umumnya investasi internasional berasal dari negara-negara industri maju. Tujuan utama investasi internasional di Indonesia ini tidak lain adalah untuk mengeruk bahan mentah yang menjadi kekayaan milik rakyat Indonesia.


Indonesia Sudah Jadi “Milik Negara Asing”
Sesungguhnya, saat ini Indonesia kembali di jajah dan sudah berhasil ditaklukkan oleh para kolonial dari Eropa dan negara-negara lainnya. Parahnya, bentuk penjajahan itu malah didukung oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam wujud MoU maupun kontrak yang berbau kongkalikong dalam mengeruk dan melahap habis kekayaan alam milik rakyat, sehingga sesungguhnya saat ini Ibu Pertiwi telah menangis terkapar tak berdaya karena “diperkosa” di depan anak bangsanya sendiri.
Tengok saja, total tanah atau lahan di Indonesia yang sudah dikuasai oleh perusahaan-perusahaan raksasa dari negara asing:
1. Sekitar 42 juta hektar untuk pertambangan Mineral dan Batubara;
2. terdapat 95 juta hektar untuk Minyak dan Gas;
3. Ada 32 juta hektar di sektor kehutanan;
4. Sekitar 9 juta hektar untuk Perkebunan Sawit.
Luas keseluruhan yang telah dikuasai dan dikontrol oleh negara luar telah mencapai 178 juta hektar. Padahal luas daratan Indonesia adalah 195 juta hektar.
Investasi di Indonesia benar-benar sudah didominasi oleh perusahaan asing:
1. Sedikitnya 95% kegiatan investasi mineral dikuasai dua perusahaan AS, yakni PT. Freeport Mc Moran, dan PT. Newmont Corporation;
2. Sebanyak 85% eksploitasi Minyak dan Gas sudah dikuasai oleh negara asing, termasuk 48% migas dikuasai Chevron;
3. Sebanyak 75-85% perkebunan Sawit dikuasai negara luar;
4. Sebanyak 95% Air minum juga dikuasai asing;
5. Infrastruktur jalan tol 95% milik asing;
6. Industri farmasi dikuasai asing sebesar 75%, juga industri asuransi 80%;
7. Sudah 99% sektor Perbankan kini dikuasai negara asing;
8. Sebanyak 100% Mineral diekspor;
9. Sekitar 85% gas diekspor;
10. Terdapat 75% hasil perkebunan diekspor.
Hal tersebut di atas diungkapkan Salamuddin Daeng, dari Indonesia for Global Justice (IGJ), saat mengisi diskusi pada acara Rakernas MKRI (Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia), Sabtu-Minggu (18-19 Mei 2013) yang lalu, di Jakarta.
Ia mengungkapkan bahwa investasi dalam rangka memburu bahan mentah di Indonesia telah berlangsung sejak lama. Yakni sejak era kolonialisme Eropa tahun 1600-an.
Hingga tahun 1870-an, kata Salamuddin, kekuasaan Kolonial Belanda hanya meliputi Jawa dan Sumatera. Wilayah-wilayah lain hanyalah kekuasaan yang sifatnya administratif belaka. “Namun sekarang dominasi modal asing telah meliputi seluruh wilayah Nusantara hingga ke pulau terluar dan pulau-pulau kecil pun telah jatuh ke tangan modal asing,” ungkapnya.


Di sebutkannya, corak investasi di Indonesia saat ini bercirikan investasi kolonial, dengan tiga ciri utama, yaitu : Pertama, investasi menguasai tanah dalam skala yang sangat luas; Kedua, investasi hanya berorientasi mencari raw-material untuk kebutuhan industri di negara-negara maju; Ketiga, seluruh keuntungan atas investasi dilarikan ke luar negeri dan ditempatkan di lembaga keuangan negara-negara maju.
Secara detail, dikatakannya, di Nusa Tenggara Barat (NTB), PT. Newmont Nusa Tenggara menguasai 50% wilayah NTB dengan luas kontrak seluas 1,27 juta hektar. Di Pulau Sumbawa salah satu wilayah NTB, Newmont menguasai 770 ribu hektar, atau setara dengan 50% lebih luas wilayah daratan Pulau Sumbawa yang luasnya 1,4 juta hektar. Sementara para bupati/walikota di tiga 5 kabupaten kota di Pulau Sumbawa juga terus memberi izin tambang di atas lahan-lahan yang tersisa. Saat ini lebih dari 150 izin usaha pertambangan yang beroperasi di NTB, baik yang sedang melakukan eksplorasi maupun produksi.

Di Papua, Kontrak Karya (KK) Freeport seluas 2,6 juta hektar, HPH 15 juta hektar, HTI 1,5 juta hektar, Perkebunan 5,4 juta hektar, setara dengan 57% luas daratan Papua. Ini belum termasuk kontrak Migas yang jumlahnya sangat besar, sehingga diperkirakan Papua telah habis terbagi ke ratusan perusahaan raksasa asing.
Sementara di Kalimantan Timur (Kaltim) diperkirakan seluruh wilayah daratannya seluas 19,8 juta hektar juga telah dibagi-bagikan kepada modal besar dari negara asing. Izin tambang Mineral dan Batubara sekitar 5 juta hektar, Perkebunan 2,4 juta hektar, izin Hutan (HPH, HTI, HTR dan lain sebagainya) telah mencapai 9,7 juta hektar (data MP3EI). Ini pun belum termasuk kontrak Migas, sebagaimana diketahui Kaltim adalah salah satu kontributor terbesar pendapatan Migas negara.


Di Madura, luas kontrak Migas malah sudah melebihi luas Pulau Madura itu sendiri, yang diserahkan pemerintah kepada kepada Petronas, Huskil Oil, Santos, dan perusahaan asing lainnya.
Keseluruhan dan penguasaan asing itu adalah untuk menambah laju kemajuan negara-negara asing. Sementara Rakyat Indonesia hanya sibuk “menyanyi” dan “berjoget” seakan tak mau tahu dengan keadaan yang semakin dapat menghancurkan negeri ini. Sebagian lainnya hanya sibuk gasak, gesek, gosok antar-sesama, dan saling konflik antarsuku agama dan ras. Sungguh Pancasila juga ikut terkapar, terutama Sila ketiga dan Sila Kelima.
Sesungguhnya, terdapat salah seorang tokoh nasional yang sangat memahami kondisi ini, termasuk kiranya amat mengetahui strategi yang harus ditempuh agar Indonesia tidak “lumpuh” dikuasai oleh asing, yakni DR Rizal Ramli yang kini dikenal sebagai ekonom senior sekaligus tokoh oposisi yang selama ini sangat menentang kebijakan-kebijakan Pemerintahan SBY yang dinilainya hanya menguntungkan dan mengenyangkan negara-negara asing.


Sayangnya, langkah Rizal Ramli pada pilpres 2009 lalu mendapat hambatan hebat dari pihak-pihak yang diduga kuat antek-antek asing, sehingga Rizal Ramli tak bisa berbuat banyak.
Namun untuk memastikan rakyat Indonesia sejahtera, Rizal Ramli menyatakan jika rakyat memberinya amanah sebagai presiden 2014, maka akan mengamandemen UUD 1945 lagi, dengan tambahan utama kalimat “dimiliki oleh rakyat Indonesia” pada pasal 33. Kalimat inilah yang kelak benar-benar menjamin SDA Indonesia sepenuhnya dimiliki dan dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat. Bahkan Rizal Ramli mengaku berani menentang dominasi asing yang memang kini telah menguasai Indonesia. “Saatnya seluruh kedaulatan di negeri ini diserahkan kepada rakyat, bukan kepada dan untuk negara asing,” kata Rizal Ramli.
by: http://regional.kompasiana.com/2013/08/12/indonesia-bukan-lagi-milik-beta-583219.html
20.54 | 0 komentar | Read More

Omong Kosong Indonesia Merdeka ( Fakta merdeka masih jauh panggang dari api )

Fakta merdeka masih jauh panggang dari api. Indonesia belum merdeka dari segi ideologi, ekonomi, politik, hukum, budaya, keterjajahan pemikiran, kebodohan, kemiskinan, kerusakan moral, keterbelakangan dan masih banyak lagi. Indonesia belum merdeka dalam arti kemandirian mengatur pemerintahan dan rakyat, Indonesia belum berdaulat! Kenapa?
Indonesia masih dijajah oleh sejumlah negara-negara ASing melalui lembaga semacam PBB, IMF, WB, dll. Dengan menggunakan lembaga tersebut, pihak ASing menjajah dan mendikte Indonesia agar tunduk pada kepentingan yang menguntungkan ASing dan pasti merugikan pihak Indonesia. Sangat jelas terlihat dominasi ASing masih cukup kuat dalam banyak aspek.


Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) masih ada 31.02 juta jiwa yang terkategori miskin, yaitu rakyat yang pengeluarannya kurang dari Rp.211.726/bulan atau Rp.7000/hari. Tujuh ribu per hari???
68 tahun merdeka, tapi kondisi negara kaya ini sungguh memilukan! Kemiskinan merata di seluruh pelosok negeri. Angka pengangguran pun cukup tinggi, menurut data BPS angka pengangguran Indonesia mencapai 8,1 juta jiwa atau 6,8% dari total angkatan kerja 119,4 juta orang. Kebodohan pun menghinggapi generasi bangsa ini, data Kemendiknas menyebutkan 11,7 juta anak usia sekolah belum tersentuh dan terjamah oleh pendidikan. Hampir 16 juta jiwa anak yang tidak bisa merasakan pendidikan sampai SMP.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIpylCwMmoA0iQcJXARKbC751T-kVpL6x6GEuaG_rcTvPIHC23VQB5CTh0x0JguV1SwisHxxe8U6-qwZNlTKsiDnVlT391aADxC8EjUVdMg87Ezay3fdjKb-R4bYy0xaer6lZ9k7YaT7UF/s400/5736_1106482977796_1098444946_30259756_2726357_n.jpg

Rakyat terpaksa merangkak ketika dihadapkan pada kenaikan harga kebutuhan pokok yang liar tak terkendali. Harga melambung tinggi pasca kenaikan BBM baru-baru ini. Rakyat pun hanya bisa gigit jari ketika harapan yang mereka percayakan kepada parlemen tidak digubris. Pasalnya acap kali terlihat mereka sendiri lebih mementingkan dirinya sendiri.
Ini tidak akan terlepas dari akar masalah! Akar masalah apa?
68 tahun Indonesia menerapkan ideologi kapitalisme, ideologi ASing yang tidak berprikemanusiaan, ideologi yang tidak mengerti akan arti keadilan, kesejahteraan, kedamaian yang sesungguhnya! Demokrasi hanya sebagai topeng yang menutupi wajah arogan busuk para pengasongnya! Dari demokrasi lahirlah berbagai macam UU yang menyengsarakan rakyat. UU KUHP, UU Ormas, UU SDA, UU Migas, UU Minerba, UU Kelistrikan, UU Pendidikan, UU Kesehatan dan masih banyak lagi.


Apakah UU ini berpihak sama rakyat? Sehingga rakyat merasakan MERDEKA untuk menikmati kekayaan SDA negeri ini? Tidak!
UU ini hanya bisa menyengsarakan rakyat, hanya bisa menyudutkan rakyat dalam keterpurukan! UU yang hanya bisa mendzalimi rakyat! Pasalnya dari UU ini secara otomatis sumber daya alam kepunyaan rakyat dijarah dan dieksploitasi negara-negara ASing. UU ini bisa dikatakan sebagai “jalan tol” bagi para penguasa negara parasit untuk menciduk semua kekayaan negara ini! Example : UU Migas mengakibatkan sekitar 90% kekayaan migas (minyak dan gas) dikuasai oleh ASing, 75% kekayaan tambang, 50% perbankan dan masih banyak lagi. Belum cukupkah penderitaan ini?? Belum cukupkah pembodohan ini??
Sangat jelas dan bisa dilihat dengan menggunakan mata telanjang bahwa negara ini hakikatnya belum layak dikatakan telah MERDEKA!


Negara ini masih terjajah oleh negara-negara parasit lewat tangan-tangan para pengkhianat parlemen. Mereka adalah pengkhianat ulung, pengkhianat yang telah terlatih secara khusus, komprador lokal yang terdiri dari para penguasa, politikus, wakil rakyat dan para intelektual yang lebih loyal ke arah ASing hanya karena syahwat kekuasaan!
Itulah DEMOKRASI! Sistem produk manusia! Manusia yang serba lemah, kurang dan terbatas! Indonesia lebih memilih menerapkan ideologi ASing ini dan meninggalkan sistem serta hukum berdasarkan Alquran dan Alhadits.
by: http://politik.kompasiana.com/2013/08/15/omong-kosong-indonesia-merdeka-584410.html
20.52 | 0 komentar | Read More

( pencapaian apa yang diraih ketika Presiden SBY berkuasa ? ) Dicari Presiden Indonesia Berikut

Oleh Atep Afia Hidayat - Pergantian presiden merupakan hal yang biasa dalam suatu republik. Untuk Republik Indonesia undang-undang dasar (UUD) hasil amandemen mengamanatkan dipilih setiap lima tahun sekali, dan boleh mengulang jabatannya untuk periode kedua. Dengan sendirinya Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus rela meletakan jabatannya pada tahun 2014 dan tidak boleh dipilih lagi, beliau sudah menduduki jabatannya dua periode.


Lantas pencapaian apa yang diraih ketika Presiden SBY berkuasa ? Ya, banyak kemajuan di berbagai sektor kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti selama dua kali lima tahun negara dalam kondisi relatif aman dan stabil tidak ada gejolak yang berarti. Beragam parameter ekonomi menunjukkan perbaikan, meskipun penduduk miskin masih tersebar di seluruh daerah. Indikator perekonomian di atas kertas memang tidak identik dengan kondisi di lapangan. Begitu pula jumlah penganggur masih puluhan juta orang, sehingga pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri masih marak. Sebagian besar TKI masih memilih Malaysia sebagai tempat yang favorit untuk mencari penghidupan. Dalam hal ini ada hal yang kurang logis, yaitu kenapa Malaysia mampu menyediakan lowongan kerja, padahal kalau dilihat dari kekayaan sumberdaya alamnya mungkin hanya seperlima yang dimiliki negara kita.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgft0WuuRmgWDOW-Z3FlJN7L2PpoHeLg3X8NEyQAQfI0YoCNnxU_bz__ZJg62eFhieNZ5BUKIASknHYkuLNsGQs70R-adQdSJ3dXWa-RJHA0OYAwibwQcvHaD8DDNw_OIee3yyifnD1Xew_/s320/bursa+capres+2014.jpg
Setelah Pak SBY tidak menjabat lagi lantas siapakah yang layak menggantikannya ? Hal ini menjadi pertanyaan sebagian besar rakyat Indonesia. Apakah berharap dari kalangan militer lagi seperti Prabowo Subianto, Wiranto atau Sutiyoso, atau cukup dengan tokoh populer san merakyat seperti Joko Widodo dan Dahlan Iskan. Bisa juga dari kalangan intelektual yang datang dari kampus-kampus ternama negeri ini seperti Mahfud MD, atau dari kalangan pengusaha yang sudah terbukti piawai membangun bisnis dan menyediakan jutaan lowongan kerja seperti ChairulTanjung. Begitu pula dari kalangan artis tersohor negeri ini seperti Rhoma Irama, atau politisi yang menjadi dedengkot partai politik (Parpol) seperti Hata Rajasa dan sederet nama lainnya.
Ya, peluang masih terbuka untuk satu jabatan tertinggi di negeri ini yang akan segera lowong. Namun hal yang harus diperhatikan adalah bahwa Indonesia itu besar dan unik. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, tidak berbentuk satu hamparan, namun lebih dari 17 ribu hamparan daratan. Masing-masing hamparan daratan itu dihubungkan dengan lautan dengan berbagai variasi jarak, ada yang setengah kilo meter, bahkan ada yang ribuan kilometer. Hamparan daratan itupun amat beragam, mulai dari yang berukuran puluhan kilometer persegi sampai ratusan ribu kilometer persegi. Beberapa hamparan daratan di antaranya ternyata harus berbagi dengan negara lain seperti di Kalimantan, Sebatik, Timor dan Papua.
Area yang harus dikelola sang presiden hampir dua juta kilometer persegi daratan dan tiga juta kilometer persegi lautan, yang menyimpan kekayaan sumbedaya alam berlimpah. Idealnya keseluruhan rakyat Indonesia yang mendekati angka 250 juta jiwa seluruhnya sejahtera, hal itu dengan memperhatikan kekayaan sumberdaya alam yang luar biasa. Ya, inilah tantangan terbesar sang presiden, yaitu mampu mengelola kekayaan sumberdaya alam dengan sebaik-baiknya untuk kemakmuran segenap rakyatnya, sebagaimana yang diamanatkan UUD.


Namun siapa yang mengelola SDA itu, sebab untuk mencapai taraf pengelolaan yang mumpuni diperlukan manusia-manusia berkualitas yang terlatih dan terdidik ? Tentu saja hal ini pun harus menjadi fokus sang presiden, yaitu bagaimana secara intensif meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM). Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa kualitas pendidikan di negeri ini tertinggal dari negara-negara tetangga terdekat, apalagi kalau dibandingkan Jepang dan Korea. Lantas apa penyebabnya ?
Ya, pendek kata banyak pekerjaan negara (PN) yang harus dikerjakan sang presiden. Memang tidak mudah untuk menduduki kursi nomor satu di pemerintahan itu, bukan sekedar populer tetapi memiliki visi kebangsaan yang jauh ke depan, terutama menyangkut “mau di bawa kemana Indonesia ini”. (Atep Afia)

Dipublikasikan juga melalui :

KangAtepAfia.com

by: http://politik.kompasiana.com/2013/07/21/dicari-presiden-indonesia-berikut-578680.html

20.48 | 0 komentar | Read More

Kisah dan Legenda Batu Gajah yang Unik di Tuban ( batu besar yang berada di tengah ladang yang ditanami jagung dan kacang )

Watu Gajah  ( batu Gajah ), begitulah warga Tuban menyebut sekumpulan batu besar yang berada di tengah ladang yang ditanami jagung dan kacang ini. Sesuai dengan namanya, bebarapa bongkahan batu itu jika dilihat secara sepintas memang bentuknya mirip dengan sosok gajah.
Selain bentuknya yang cukup unik, Watu gajah itu juga mempunyai sisi lain berupa kisah yang menarik  dan berkembang di masyarakat sekitar yaitu tentang legenda Watu Gajah.
Lokasi Watu Gajah  berada di desa Bejagung Kecamatan Semanding, tak jauh dari Jalan Raya Semanding menuju wisata Pemandian Bektiharjo.
Nama Watu gajah yang berarti Batu Gajah itu karena bila dicermati secara sepintas , beberapa bongkah batu besar itu  bentuknya  memang  seperti gajah dengan berbagai posisi dan pose. Ada yang menelungkup, berdiri, rebahan dan sebagainya.  Seolah lengkap dengan mata , telinga dan  belalai.
Batu-batu yang berwarna hitam itu sendiri  letaknya saling berdekatan. Setidaknya ada 5 batu besar yang bentuknya mirip gajah disana.  Sayang karena rimbunnya semak-semak di sekitar lokasi yang juga menutupi batu-batu itu, menjadikan bentuk gajah pada batu-batu itu menjadi kurang jelas.
Selain itu juga ada sebuah batu besar yang bentuknya seperti Puzzle dengan tiga keping pecahan batu.
Entah sejak kapan batu-batu itu disebut  dengan nama Watu Gajah. Konon, menurut legenda yang ditutur-tinularkan oleh warga setempat,  keberadaan Watu gajah ini  pada masa lampau ada kaitannya dengan sejarah Sunan Bejagung,  seorang ulama sakti yang  makamnya berada sekitar 500 meter arah utara dari Watu Gajah.

Menurut juru kunci dari makam Sunan Bejagung, Watu Gajah ini dulunya dikisahkan sebagai pasukan gajah dari Mapatih Gajah Mada yang akan menjemput Pangeran Penghulu (Sunan Bejagung), untuk kembali ke kerajaan Majapahit.
Namun di tengah perjalanan, ada seorang santri yang melihat dan segera melaporkan keberadaan pasukan itu ke hadapan Sunan Bejagung.
Akhirnya, pasukan gajah tersebut kemudian bisa diubah oleh Sunan Bejagung menjadi batu, tepat beberapa saat sebelum mereka berhasil sampai di pesantren. Cerita rakyat tersebut diperkuat dengan keterangan dari pemilik tanah setempat, yakni Bapak Takjim.
Dari bukit ini turun ke bawah menelusuri jalan setapakbisa langsung menuju ke kompleks makam dan pesantren Sunan Bejagung.
Terlepas dari Legenda itu,  Watu Gajah ini memang cukup menarik untuk dikunjungi. Apalagi karena letaknya yang berdekatan dengan lapangan milik desa setempat, bila sore hari ada saja warga yang berkerumun  di sekitar Watu Gajah.
Beberapa diantaranya bercengkerama dengan menduduki batu-batu itu.Di sekitar Watu Gajah ini juga terdapat gua yang juga ditumbuhi banyak  semak  belukar.
Melihat luasnya kawasan gua itu dan banyaknya lubang gua sebagai pintu masuknya, tampaknya  gua  di Watu Gajah ini  memiliki banyak lorong dan relung gua yang luas dan panjang.
Adanya gua di Watu Gajah itu tentunya menjadi banyak tanda Tanya besar yang cukup menarik perhatian yaitu bagaimana  bentuk dan keadaan dalam gua  itu dan apa saja  yang ada di dalamnya.
Andai gua-gua itu diteliti dan ditelusuri lebih lanjut ,  mungkin saja  di dalamnya terdapat   potensi  ‘  mutiara-mutiara terpendam ‘ yang berkaitan dengan  pesona keindahan gua alami.Entah lah bila Pemerintah Daerah setempat  tak  menyadari dan melihat potensi wisata yang terpendam itu dan membiarkannya terbengkalai begitu saja.
Bila hal ini yang terjadi, niscaya    kawasan Watu Gajah ini  akan bernasib sama seperti nasib Watu Ondo, Banyu Langse dan Air terjun Nglirip yang  terlantar tanpa adanya perhatian dari pihak yang terkait.
 
by: http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2013/08/05/kisah-dan-legenda-batu-gajah-yang-unik-di-tuban--581960.html
20.43 | 0 komentar | Read More

Bandung Bondowoso dan Mitos Perawan Tua ( Sumbernya saya dapat dari beberapa buku maupun cerita dari mendiang mbah kung )

Legenda ini amat akrab di telinga saya. Sumbernya saya dapat dari beberapa buku maupun cerita dari mendiang mbah kung. Salah satu versi yang saya ingat adalah pemuda yang bernama Joko Bandung dari Kerajaan Pengging (masuk wilayah Jawa Tengah).
Ia dikisahkan pernah berduel dengan seorang raksasa sakti yang bernama Bondowoso. Ilmu kanuragan keduanya sama-sama tinggi. Bondowoso akhirnya kalah dan terbunuh. Ia meminta izin agar rohnya menyatu dalam tubuh Joko Bandung dan menginginkan namanya digabung dengan Joko Bandung. Pemuda itu sepakat dengan nama barunya, Bandung Bondowoso. Kesaktiannya pun kian tak tertandingi.
Singkatnya, Bandung Bondowoso membantu ayahnya, Raja Pengging, untuk menggempur sebuah kerajaan di daerah Prambanan (antara Klaten dan Jogjakarta). Misi mereka adalah menundukkan Raja Boko. Sang raja dari Prambanan itu akhirnya gugur di tangan Bandung Bondowoso.
Ketika memasuki istana keputren, Bandung Bondowoso melihat seorang perempuan muda yang aduhainya tak terkira. Ia adalah Roro Jonggrang. Love at the first sight langsung menyelingkupi Bandung Bondowoso. 
http://fc03.deviantart.net/fs38/f/2008/318/7/7/Bandung_Bondowoso_by_subdivmaniac.jpg

Ia bermaksud meminang dan menikahi Roro Jonggrang. Namun, putri jelita itu sebenarnya menaruh rasa enggan. Sebab, Bandung Bondowoso adalah orang yang membunuh ayah Roro Jonggrang. Di sisi lain, ia tak berani menolak pinangan Bandung Bondowoso dengan alasan keselamatan nyawanya.
Roro pun mencari alasan. Ia bersedia dinikahi Bandung Bondowoso dengan mengajukan syarat. Yakni, proyek pembangunan seribu candi dan dua sumur yang amat dalam. Megaproyek ini harus rampung dalam waktu semalam sebelum ayam jantan berkokok pertanda fajar tiba. Tentu saja ini permintaan yang sangat berat dan terdengar mustahil.
Tetapi, Bandung Bondowoso tak kurang akal. Ia meminta bantuan makhluk halus untuk melaksanakannya. Para jin itu akhirnya memulai pembangunan candi tersebut satu per satu dengan kecepatan yang luar biasa. Proyek ini harus lebih cepat dan selesai sesuai agenda, tidak seperti proyek Wisma Atlet di Hambalang.
Melihat itu, Roro Jonggrang cemas. Apalagi, jauh sebelum fajar tiba, jumlah candi itu hampir mendekati seribu. Tak sudi menikah dengan Bandung Bondowoso, Roro meminta bantuan para gadis setempat. Mereka diminta memukulkan lesung padi yang bakal menggugah insting ayam untuk berkokok.
Maka, saat lesung-lesung itu dipukulkan, seketika ayam-ayam berkokok. Otomatis, hasrat Bandung Bondowoso untuk membangun seribu candi pun pupus. Padahal, tinggal sedikit lagi, pembangunan tersebut bakal selesai. 


Ia murka dan mengutuk Roro Jonggrang. Seketika jadilah Roro Jonggrang membatu, menjadi candi. Candi ini juga diberi nama Candi Prambanan. Sementara candi-candi yang dibangun oleh para tukang dan arsitek dari kalangan jin itu dinamai Candi Sewu.
Para gadis yang membantu Roro Jonggrang juga tak luput dari kutukan Bandung Bondowoso. Mereka dituding terlibat dalam konspirasi dengan Roro Jonggrang. Yakni, berbuat curang agar Bandung Bondowoso gagal. Atas dakwaan tersebut, mereka dikutuk tak laku kawin sebelum usia tua atau sebelum mereka pindah ke tempat lain.
Legenda ini menarik untuk ditelisik. Terutama di kawasan dekat Candi Sewu dan Candi Prambanan. Yakni, apa benar ada perempuan setempat yang tidak kunjung menikah meski usianya paro baya. Mungkinkah ada hubungannya dengan mitos kutukan Bandung Bondowoso itu atau sebab lain. Ah, legenda memang selalu menawarkan hal-hal menarik. Seperti sejarah.
Sidoarjo, 4 Agustus 2013
by: http://sejarah.kompasiana.com/2013/08/04/bandung-bondowoso-dan-mitos-perawan-tua-581587.html
20.41 | 0 komentar | Read More

Anda penggemar F.C. Barcelona? Pasti tahu dengan nama Paulino Alcantara, Legenda Asia Pertama (yang Terlupakan)

Anda penggemar F.C. Barcelona? Pasti tahu dengan nama Paulino Alcantara. Ya dia merupakan salah satu legenda Barcelona. Dia merupakan legenda di era tahun 1918-1927. Ya walaupun orang tua saya belum hidup saat itu. Tapi saya tertarik untuk membaca kisah sang legenda ini. Mengapa? Karena saya cukup terkejut bahwa ada pemain Asia yang bisa menjadi seorang legenda di salah satu klub terbaik di dunia. Tidak hanya itu, dia bukanlah seorang keturunan Jepang, Korea, Cina, atau bahkan Arab dan Iran. Tetapi dia asli keturunan Filipina.
http://sidomi.com/wp-content/uploads/2012/02/paulino-alcantara.jpg

Alcantara lahir di Iloilo City dan pindah ke Barcelona pada umur tiga tahun. Dan bakatnya “ditemukan” oleh Joan Gamper dan dimasukkan ke klub. Paulino melakukan debut di usia 15 tahun. Menjadikannya rekor pemain termuda yang pernah bermain untuk Barcelona. Dia melakukan debut melawan Catala S.C dengan skor 9-0 dan dia mencetak hattrick. Debut di usia belia dan mencetak hattrick, satu hal yang sulit diulangi.
Di tahun 1916 dia sempat kembali ke negara asalnya, Filipina. Dan dia membela klub Bohemian Sporting Club. Hanya dua tahun lamanya beserta dua gelar dipersembahkan sebelum dia kembali ke Barcelona. Dia pun sempat membela tiga tim nasional yang berbeda. Catalunya, Filipina, dan Spanyol. Saat itu memang belum ada aturan larangan pemain membela lebih dari satu tim nasional. Selain itu, ada satu hal lagi yang membuatnya menjadi legenda dunia. Jumlah gol yang fantastis. yaitu 369 gol dari 357 pertandingan. Tetapi beberapa di antara berasal dari friendly match. Jadi anda sah-sah saja jika menyebut Lionel Messi sebagai pencetak gol terbanyak Barca. Tetapi dia memilih pensiun di usia 31 tahun dan menjadi dokter. Selama membela Azulgrana dia memberi total 17 gelar. Begitu banyak rekor yang dia torehkan sepanjang perjalanannya bersama Barcelona. Kadang saya tidak percaya dia seorang dari Asia Tenggara. Namanya mulai terlupakan seiring waktu. Sebagai warga Asia saya tidak ingin melupakannya. Karena dia pelopor “eksodus” Asia ke Eropa.

Begitulah kisah sang legenda Asia di Barcelona. Anda tidak mengetahuinya? Oh maaf, saya kira anda penggemar Barcelona, ternyata bukan. Sama seperti saya.
by: http://olahraga.kompasiana.com/bola/2013/08/06/legenda-asia-pertama-yang-terlupakan-582535.html
20.38 | 0 komentar | Read More

Anak Kelas 5 SD: Pak, Guru Besar Kok Korupsi?

Rektor Institut Teknologi Bandung, Akhmaloka, mewakili sivitas akademika ITB meminta maaf ke khalayak luas terkait kasus suap Rudi Rubiandini.
“ITB menyampaikan permohonan maaf yang mendalam kepada masyarakat dan bangsa Indonesia atas kejadian yang memprihatinkan dan sangat tidak kita harapkan ini,” kata Akhmaloka di Ruang Rapat Pimpinan Gedung Rektorat ITB (Tempo.co, 16/8/2013).
Soal memaafkan saya pikir rakyat Indonesia adalah bangsa pemaaf. Bahkan mungkin lebih dari itu: rakyat Indoensia sudah memaafkan jauh sebelum koruptor ditangkap KPK. Tidak ada bangsa yang kelapangan hatinya seluas rakyat Indonesia. Percayalah, ingatan rakyat terkait kasus suap Rudi Rubiandini akan segera tergerus oleh kasus lain. Minimal tergerus oleh kerasnya kerja memenuhi kebutuhan hidup.
http://palembang.tribunnews.com/foto/bank/images/pelaku-korupsi.jpg

Rakyat Indonesia tidak tertindas oleh ketidakmenentuan dalam kehidupan bernegara. Republik ayo, kerajaan monggo. Presidensial silakan, parlementer tak apa. Kalau pengurus negerinya mengabdi kepada mereka, ya, tidak dipuji. Kalau mengabdinya kepada diri penguasa sendiri, ya, dibiarkan. Kalau tidak mengabdi malah menganiaya, ya, dikutuk beberapa saat saja, tulis Cak Nun dalam Champion of Life.
Maka jangan kawatir Pak Akhmaloka, rakyat akan memaafkan bukan hanya kasus suap Rudi Rubiandini. Rakyat Indonesia sudah memaafkan bahkan tidak menuntut kepemimpinan kepada pemimpin.
Mengutip tulisan Cak Nun tentang “daya tahan” rakyat Indoensia, (mereka) tidak menuntut komitmen kerakyatan kepada petugas pemerintahan yang mereka upah. Tidak menagih kesejahteraan kepada pengelola tanah airnya, bahkan menyedekahkan kekayaan kepada kepala negara kepala pemerintahan dan seluruh jajarannya.
Yang bikin saya bingung menjawab adalah ketika putra saya, kelas lima sekolah dasar, bertanya, “Pak, Guru Besar kok Korupsi?”

Spontan saya terdiam. Apa saya harus menjawabnya seperti mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa korupsi dilakukan karena ada peluang. Kekuasaan sering membuat pemiliknya menyalahgunakan kewenangan (Tempo.co, 16/8/2013).
Apakah saya harus berceramah, seorang Guru Besar juga manusia yang gampang tergoda untuk mempertahankan atau mendapatkan kekuasaan yang lebih tinggi? Bahkan seorang “Guru Kecil” pun juga amat gampang melakukan manipulasi di sekolahnya dan mengajar seenaknya di kelas? Manipulasi SK demi lolos sertifikasi dilakukan ratusan guru di Jawa Timur (Jawa Pos, 16/8/2013).
Guru Besar sampai “Guru Kecil” terlibat korupsi dan manipulasi. Permintaan maaf rasanya seperti menyederhanakan masalah. Sementara yang dihadapi adalah darurat pendidikan yang miskin teladan.
Benar juga apa yang ditulis Cak Nun. “Jangankan tentang isi dunia, sejarah, negara, pemerintah, penggadaian kekayaan tanah air, korupsi, dan perampokan oleh luar maupun dalam negeri: sedangkan terhadap surga sesungguhnya mereka tidak rindu-rindu amat, dan terhadap neraka mereka tidak benar-benar ngeri.”
Atas pertanyaan putra saya tadi, sungguh, saya belum menemukan jawabannya. []
Pong Sahidy
by: http://edukasi.kompasiana.com/2013/08/16/anak-kelas-5-sd-pak-guru-besar-kok-korupsi-581708.html
15.56 | 0 komentar | Read More

( 1001 MISTERI DIBALIK PEMBUNUHAN SISCA YOVIE ) Menganalisa pesan misteri yang ditinggalkan Sisca Yovie


http://unik.kompasiana.com/2013/08/08/menganalisa-pesan-misteri-yang-ditinggalkan-sisca-yovie-579817.html
Pembunuhan sadis di cipedes, sukajadi-bandung pada tanggal 5 agustus 2013 kemarin menyisakan misteri. Rasa ingin tahu dan sok tahu saya terpancing untuk menganalisa misteri ini dan menemukan apa sesungguhnya jawaban dari pesan aneh yang ditinggalkan almarhumah sisca yovie di facebook dan siapa kemungkinan pembunuhnya ?

http://images.vg247.com/current//2013/08/killer_is_dead_03.jpg
Kronologis Pembunuhan

(berdasarkan apa yang saya baca di kompas.com)
Kemungkinan besar waktu TKP pada jam 18.00 (saat buka puasa). Korban dijambak rambutnya dan diseret dengan menggunakan motor sejauh kurang lebih 500 meter dari garasi kostnya dan setelah itu dibacok 2 kali pada bagian punggung dan 1 kali pada kepala. Di berita kompas, saya kurang jelas detail pembunuhannya, apakah korban dibacok lebih dulu baru kemudian diseret ataukah diseret dulu baru dibacok kemudian ? Saya mengasumsikan korban diseret lebih dulu baru kemudian dibacok dengan alasan tidak ada darah di depan garasi kost korban berarti lokasi pembacokan dilakukan setelah korban diseret lebih dulu.


Pelaku 2 orang dengan menggunakan motor, kemungkinan besar tanpa plat nomor atau plat palsu, keduanya memakai helm full face dan berjaket gelap, yang nyetir di depan bertubuh besar sedang yang duduk di belakang bertubuh kecil. Paling tidak itu gambaran dari para saksi yang melihat kejadian.
Setelah menyeret dan membacok korban, pelaku membuang korban begitu saja di jalan dan kabur meninggalkan TKP. Korban saat itu masih hidup. Korban meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.


Data Korban
umur 30 th, etnis tionghoa, branch manager perusahaan leasing mobil di bandung, punya 2 ktp berbeda dgn alamat wilayah bandung, tinggal di kost selama 1,5 th, pemilik kost hanya tahu korban berasal dari cirebon, menurut pemilik kost korban org baik yang belum pernah membawa teman pria atau wanita ke kost. Dengan kata lain korban tidak memiliki seorang teman pun. Tidak diketahui siapa orang tua dan keluarga korban, walau menurut pemilik kost, si korban seorang yang baik.


Kesimpulan Sementara
Korban seorang tertutup dan mempunyai latar belakang keluarga yang menyedihkan.
Pesan Aneh di Status Facebook Korban
Referensi di https://www.facebook.com/franceisca.yofie.1 dan https://www.facebook.com/franceisca.yofie?fref=ts


Pesan 30 April 2013
Kurang Ajar! Selagi hidupnyapun pernah mengusirmu dan tidak mau melihatmu! Bahkan 2 minggu sebelum kepulangannya mencurahkan rasa sakit hatinya padamu dan berpesan untuk tidak didatangi makamnya oleh bangsat seperti kau!! Sekarang lancang berani-beraninya menghadap ke makamnya! AN**ING BIADAB!!!


Pesan 29 April 2013
Di hari ke 7 kepulangan ibuku menghadap Yang Maha Kuasa, si an**ing biadab datang menabur bunga di makam ibuku yang pernah diseretnya ke kantor polisi!!! Tradisi etnis kami, tak seorangpun diperkenankan menghadap atau menabur bunga ke makam orang tersebut bila orang itu pernah menaruh luka sakit di hatinya! Karena akan mengeluarkan bau bangkai di rumah, dan akan mendatangkan petaka pada yang ditinggalkannya, pantas bau bangkai di rumah tercium menyengat! Dendamku tak akan aku hapus sampai ke liang lahatku!!


Pesan 24 April 2013
Foto sebuah peti mati, kemungkinan besar peti mati mendiang ibu sisca yovie
Pesan 28 Maret 2013
Dear Karma, I have a list of people you missed
Pesan 20 Februari 2013
Don’t worry about what the fuck i’m doing. Worry about your damn self
Pesan 19 Februari 2013
Hayang mewi KEKESED nu gambarna bengeut Maneh !!!
(aku ingin beli alas kaki dengan gambar wajahmu)
Pesan 21 Januari 2013
Mungkin saya bukan orang baik, dan saya tidak perlu dianggap baik. Paling tidak saya tidak munafik dengan berpura-pura baik. Krn yang terpenting saya bisa berbuat baik !!


Menganalisa Pesan Aneh Almarhumah Sisca Yovie
Pesan 21 Januari diatas menyiratkan bahwa ada seseorang, saya kasih nama Mr.X, yang sebelumnya sangat dekat dengan keluarga sisca. Seorang yang awalnya baik tapi belakangan ternyata seorang yang menyengsarakan keluarga sisca bahkan sampai membuat ibu sisca sedih dan masuk rumah sakit dan berakhir pada kematian.
Mr.X ini walau menjadi sasaran kemarahan sisca tapi berulang kali menasehati sisca. Ini terlihat dari pesan tanggal 20 Februari diatas. Semakin memperjelas kalau Mr.X ini seorang yang dekat dengan keluarga sisca, sebab walau Mr.X ini melakukan kesalahan besar tapi masih memberikan perhatian untuk kebaikan sisca. Ini juga terlihat pada pesan tanggal 29 April dan 30 april diatas. Mr.X datang ke makam ibu sisca untuk menabur bunga, dari sini kita bisa lihat bahwa mr.X ini seorang teman dekat dari keluarga sisca. Walau melakukan kesalahan besar, dia masih mau datang ke makam ibu sisca walau dengan resiko menghadapi kemarahan keluarga sisca.
Mengapa saya katakan mr.X ini teman dekat ?
Mengapa bukan keluarga dekat ?


Kesimpulan ini saya peroleh dari pesan 29 April, pada kata MENURUT TRADISI ETNIS KAMI.  Kalau mr.X ini keluarga sisca, mestinya sisca tidak perlu menekankan kata tersebut. Dengan kata lain, mr.X ini adalah teman dekat keluarga sisca dari etnis diluar etnis tionghoa !
Saya mengasumsikan mr.X selain teman dekat keluarga sisca juga mungkin merupakan rekan kerja dari ibu sisca. Mungkin mr.X dan ibu sisca join bisnis yang akhirnya sampai menyeret ibu sisca berurusan polisi karena pekerjaan tersebut.
Bagi saya kesimpulan ini semakin memperjelas mengenai karakter sisca yovie yang tertutup dan tidak mempunyai seorang teman atau sahabat dekat. Ini bisa juga terlihat dari foto2 sisca yovie di facebook yang jarang terlihat bahkan sama sekali tidak terlihat background foto teman2nya. Jelas sekali kalau sisca yovie menderita kepahitan hidup akan pertemanan karena dia sudah melihat contoh buruk dari pertemanan yang membuat ibunya sakit-sakitan bahkan sampai meninggal.


Siapa kemungkinan Pembunuh Sisca Yovie dan Apa kemungkinan motifnya ?
Menurut saksi teman-teman kerja sisca. Almarhumah sisca belakangan ini sedang bermasalah dengan debt collector.
Ini menarik sekali bagi saya.
Dari analisa saya diatas, tentunya pembaca bisa merasakan ada sebuah benang merah. Dan joinan bisnis mr.x dan ibu sisca kemungkinan besar ada hubungan dengan debt collector (makanya sampai berurusan dengan polisi).
Karakter tertutup sisca yovie, plus kebenciannya atas etnis tertentu yang mencelakakan ibu sisca yovie, plus kebencian akan pekerjaan yang membuat ibu sisca yovie terpuruk, saya yakin dan percaya almarhumah sisca pasti secara sadar atau tanpa disadari sering mengeluarkan statement buruk pada seseorang atau bbrp orang sehingga orang tersebut DENDAM. Saya yakin perkataan buruk tersebut berhubungan dengan etnis!
Siapa pelakunya ? Biar polisi yang menangani.
15.40 | 0 komentar | Read More

Bulutangkis, Salah Satu Olahraga Terindah yang Ada ( olahraga bulutangkis ini yang membuat nama Indonesia harum di mata dunia )

by: http://olahraga.kompasiana.com/raket/2013/06/27/bulutangkis-salah-satu-olahraga-terindah-yang-ada-572374.html 
Bulutangkis, olahraga ini bisa dibilang begitu akrab dan dekat dengan kita orang Indonesia. Wajar, karena bisa dibilang hanya olahraga inilah yang benar-benar dapat dikatakan Indonesia berprestasi dan bersaing di level elit/atas dunia. Berbagai penghargaan dan pencapaian berhasil digapai oleh Indonesia melalui olahraga ini. Tentu, olahraga bulutangkis ini yang membuat nama Indonesia harum di mata dunia. Bahkan, faktanya, bulutangkis hingga saat ini menjadi satu-satunya olahraga yang mampu menyumbangkan seluruh medali emas Indonesia pada Olimpiade. Menunjukkan begitu tergantungnya harga diri dan olahraga Indonesia pada bulutangkis. Oleh karena sejarah dan fakta itulah, membuat orang Indonesia begitu antusias akan even-even bulutangkis, banyak juga anak anak yang berminat dan mau menjadi atlet bulutangkis.
https://sphotos-b-ord.xx.fbcdn.net/hphotos-prn2/p480x480/970272_10151732376760733_351125016_n.jpg

Banyak olahraga lain yang juga populer dan banyak digemari oleh orang, misalkan saja sepak bola, basket , voli atau tenis. Memang tiap olahraga punya seni dan keindahannya masing-masing dan tidak sama satu dengan yang lain. Ambil contoh olahraga sepak bola. Olahraga ini sudah begitu mendunia, dan hampir seluruh negara-negara di dunia memainkan olah raga ini dan menggemarinya. Ini karena sepakbola olahraga yang menarik dan indah. Permainan yang dimainkan oleh banyak pemain membutuhkan kerjasama yang baik dan kekompakan, baru skill dan finishing. Melalui olahraga sepak bola itulah cermin keadaan bangsa, bila prestasinya buruk, berarti negara itu berpotensi dicap sebagai bangsa yang tidak mampu bekerja sama dengan baik untuk membangun negeri, contohnya ya Indonesia, he he..
Tetapi, di sini saya lebih mau menekankan tentang olahraga populer nomor dua di negeri ini, yaitu bulutangkis. Entah kenapa saya amat menikmati menyaksikan olahraga yang satu ini. Saya sering sekali melihat di TV, bahkan di Youtube, karena saking cintanya akan olahraga ini. Di situ saya menjadi saksi betapa dahsyatnya pertandingan-pertandingan bulutangkis.  Berikut faktor-faktor yang membuat bulu tangkis begitu menarik untuk disaksikan:

Pertama, bulutangkis bisa dibilang olahraga yang sangat cepat dan enerjik. Rasa-rasanya tak ada olahraga lain yang begitu cepat dan enerjik layaknya bulutangkis. Bulutangkis sendiri dinobatkan sebagai olahraga raket yang tercepat dibandingkan Tenis, Tenis meja, Squash, dan mungkin yang lain. Untuk menghasilkan satu poin saja banyak sekali pukulan dan pergerakan yang tidak mudah dilakukan. Sangat berbeda dengan oleharga raket lainnya yang lebih ‘mudah’ dan sebentar dalam meraih poin demi poin. Menyaksikan perjuangan dan usaha para pemainnya sungguh memberi hiburan dan pembelajaran bagi saya
Kedua, bulutangkis menampilkan banyak variasi pukulan. Variasi pukulan dalam bulutangkis ada berbagai macam. Misal pukulan lob (pukulan ke arah lapangan belakang lawan), pukulan smash, pukulan netting , pukulan drop shot (kok seperti diletakkan di depan net lawan), jumping smash, pukulan backhand, pukulan forehand, pukulan servis,.. Hal itu sangat jarang kita jumpai di olahraga-olahraga lainnya. Bahkan pukulan mendasar macam servis pun bisa dilakukan dengan berbgai cara, ada servis panjang, servis pendek, dll. Pukulan pukulan yang ada ini membuat pertandingan bulutangkis menjadi amat menarik disaksikan dan tidak monoton. 

Penonton pun diajak menebak-nebak “habis gini diapain ya?” Kira kira begitu. Karena tak jarang banyak pukulan-pukulan pemain bulutangkis ‘menipu’, dan tidak terduga alias shocking strokes.
Ketiga, bulutangkis menggunakan shuttlecock bukan bola. Hal ini yang amat membedakan dan menjadi ciri khas dibanding dengan olahraga lain. Shuttlecock dipilih dan digunakan karena sifatnya ringan dan aerodinamis. Biasanya kan olahraga lain menggunkan bola sebagai objek pembantu. Shuttlecock sangat pantas bagi olaharga bulutangkis karena, bulutangkis olahraga yang cepat, oleh karena itu dibutuhkan objek yang ringan dan aerodinamis. Dalam bulutangkis, sebisa mungkin  shuttlecock jangan menyentuh arena permainan sendiri  (maksudnya di bulutangkis kok yang menyentuh tanah/lapangan terlebih  dahulu, otomatis poin bertambah) . Berbeda dengan tenis, dan sepak bola, maupun basket, di mana bola yang menjadi objek pembantu  sering sekali menyentuh tanah dan memantul. Juga, karena sifat bola yang biasanya berat dan susah dikontrol di ‘udara’ yang membuatnya tak cocok bagi bulutangkis.


Faktor berkutnya, adalah kecepatan, mungkin ini hampir mirip dengan nomor 1, tetapi saya sendirikan.  Faktor kecepatan ini sangat memengaruhi dalam bulutangkis. Permainan cepat yang tersaji di lapangan menimbulkan decak kagum karena sangat atraktif dan seru untuk ditonton. Bagaimana seringkali pemain yang berusaha mengembalikan shuttlecock dari  pukulan-pukulan/jumping smash lawan harus jatuh bangun untuk melakukannya. Hal ini sangat jarang ditemui di olahraga lain. Di mana, effort yang sangat baik dan ulet ditunjukkan oleh pemain-pemain bulutangkis. Lari dari sana ke sini, dari ujung kiri kanan, belakang lapangan pun harus diperjuangkan untuk dilakukan. Memang ini erat kaitannya dengan ketahanan fisik dan kelenturan dan daya tahan tubuh. Hal ini juga , yang membuat saya begitu kagum dan amat respek kepada atlet itu sendiri yang tidak hanya menampilkan permainan indah akan tetapi effort dan kesungguhan yang tercermin di lapangan. Tentu, tidak semudah terlihat di lapangan, untuk mencapai hal dan level tersebut diperlukan latihan keras dan kemampuan lebih.


Sayangnya, bulutangkis kurang begitu diminati di luar asia, karena kalah pamor dengan olahraga raket lainnya yaitu tenis. Tenis lebih mendapat banyak cover media, atensi, dan peminat. Padahal bagi saya bulutangkis jauh lebih attractive , quick dan of course entertaining. Hadiah turnamen bulutangkis pun kalah jauh dari turnamen-turnamen tenis dunia. Mungkin, karena mayoritas yang jago bulutangkis dari asia ya? Tetapi kalau di Indonesia, ga usah ditanya bulutangkis bisa dibilang sudah merakyat dan membudaya di sini, selain karena sejarah dan prestasinya yang dicapai, juga karena olahraga ini relatif murah, tidak semahal tenis misalnya. Inilah PR bagi BWF terutama lebih memasyarakatkan bulutangkis yang sebenarnya begitu indah dan menarik ini ke dunia.

15.05 | 0 komentar | Read More

Media Televisi Sentimen pada Bulutangkis ( Nasionalisme media, merdeka! )

http://duaribuan.files.wordpress.com/2013/08/brv1qpccqaaszvr-large.jpg
Bela-belain pagi nyetel TV, ingin menonton berita gembira dari Guangzhou. Karena kemarin tertinggal mengikuti siaran langsungnya, atau memang tidak ada TV yang live ya?setahu saya hanya siaran tunda jam 11 malam. Waktu yang enak untuk mendekatkan diri pada kasur. Dan semua tahu, kalau rekaman ya nggak seru, sudah tahu endingnya.
Kasihan bener bulutungkis, kalah komersil dibanding pertunjukan pembantaian timnas bola oleh Arsenal, Tim om Jose Mourinho dan lainnya. Beritanya juga bukan masuk headline, hanya nyempil dibelakang. Cuplikan gambarnya kebagian durasi minim sekali, pas poin terakhir saja. Padahal ini juara dunia lho, sekali lagi juara dunia.
Apresiasi minim, pelit memberi sanjungan pada pahlawan yang berhasil mengumandangkan Indonesia Raya di kandang macan, China. Duta bulutangkis rela tidak berlebaran di tengah keluarga mereka, demi merah putih. Kalau kalah dicaci maki tanpa henti, eh giliran menang, sepi-sepi saja, seperti tidak terjadi apa-apa. Miris.
Sepertinya media juga melihat, lebih penting kemenangan MU daripada Indonesia juara dunia. Gelar pertama Moyes lebih terhormat dijadikan pembahasan mendalam daripada 2 gelar dunia yang diraih  Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan,  Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir . Hingar bingar liga eropa yang baru dimulai lebih mendominasi.
Bulutangkis diperlakukan diskriminatif, padahal fakta berbicara. Bulutangkis yang bisa mengibarkan merah putih di negeri orang dengan gagah. Sementara sepak bola Indonesia baru taraf pertunjukan, jauh dari prestasi.
Nasionalisme media, merdeka!
by: http://media.kompasiana.com/mainstream-media/2013/08/12/media-televisi-sentimen-pada-bulutangkis-583544.html
15.01 | 0 komentar | Read More

( track record prestasi bulutangkis Indonesia mulai masuk kepada way yang benar ) Catatan Denovan: Ganda Campuran & Ganda Putra Indonesia Juara Dunia 2013. Tembok China Pun Mulai Runtuh

pelan tapi pasti, atau bahasa santainya slowly but sure, track record prestasi bulutangkis Indonesia mulai masuk kepada way yang benar. setelah sukses di Malaysia Super Series, India Super Series, Indonesia Super Series Premier serta Singapore Super Series. sore tadi Indonesia Raya kembali mengaung di Guangzhou Sport Centre China, dalam tajuk Kejuaraan Dunia 2013.

http://duaribuan.files.wordpress.com/2013/08/brzynzzcmaa-iji.jpg?w=290
ya di awali dengan Keberhasilan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil menjadi Dunia Juara Ganda Campuran 2013 setelah mengalahkan pasangan ranking 1 BWF Xu Chen/Ma Jin, tak mudah benar benar sangat tak mudah Owi/Butet mengalahkan mereka, kendati unggul mudah 13-21 di set 1 mereka mulai keteteran menghadapi presure smash keras Xu Chen, beruntung di set 3 Owi/Butet dengan pengalaman Liliyana mampu membimbing Owi sehingga ritme permainan mampu di kembalikan dengan mengejar ketertinggalan 17-20 dengan menutup laga menjadi 22-20 sekaligus mengunci gelar Juara Dunia 2013 !
di pertandingan ke 4 Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan menghadapi ganda flamboyan nan elite Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen, berbeda dengan pertandingan sebelumnya yang berjalan alot, kali ini arjuna Indonesia mampu dengan mudah mengalahkan Boe/Mogensen dengan 2 set langsung sekaligus menahbiskan sebagai Juara Ganda Putra Dunia 2013.
lagi menurut hemat saya ini adalah kabar baik bagi perbulutangkisan Indonesia yang seolah berada di titik nadir dalam rentan waktu 2009-2011. namun selepas akhir 2012 terutama di tahun ini prestasi bulutangkis Indonesia di semua sektor mulai memasuki babak baru menuju kebangkitan, gelar All England, Primer Super Series serta Kejuaraan Dunia yang di anggap sebagai Turnamen paling prestius Indonesia mampu mengirimkan wakilnya di podium Juara terutama di nomor Ganda Putra Ahsan/Hendra serta Ganda Campuran Owi/Butet.


memang tembok China masih belum bisa di runtuhkan sebab Alien seperti ganda putri Wang Xiaoli/Yu Yang dan tunggal putra Lin Dan msih perkasa. namun di beberapa nomor seperti ganda putra China mulai pontang panting sebab tumpuan mereka Cai Yun/Fu Haifeng masa emas nya mulai tergerus pemain semacam Lee Yong Dae/Koo Seung Hyun dan Ahsan/Hendra.
di tunggal putri keperkasaan trio “Wang” yaitu Wang Yihan, Wang Shixian serta Wang Lin merosot tajam, kini yang tersisa hanyalah Li Xuerui yang justru di kalahkan pebulutangkis berusia 18 Tahun asal Thailand Ratchanok Inthanon di Final Kejuaraan Dunia 2013 tadi sore
di akhir tulisan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gita Wirjawan yang telah merubah tatanan organisasi pelatnas Cipayung terutama mengembalikan Rexy Mainaky di sektor pelatih, saya yakina 2 tahun kedepan ada beberapa sektor bulutangkis Indonesia yang kembali ke jalur kejayaan. SEMOGA ! AMIN !
by: http://olahraga.kompasiana.com/raket/2013/08/11/catatan-denovan-ganda-campuran-ganda-putra-indonesia-juara-dunia-2013-tembok-china-pun-mulai-runtuh-580332.html
14.54 | 0 komentar | Read More

Pantaskah Lindan Menjadi Juara Bulutangkis Dunia 2013 ( Terus terang saya sangat terharu dan bangga sekali dengan prestasi apa yang telah di raih tim Indonesia dikejuaraan bulutangkis dunia 2013 )

Terus terang  saya sangat terharu dan bangga sekali dengan prestasi apa yang telah di raih tim Indonesia dikejuaraan bulutangkis dunia  2013 di Guangzhou.meski dengan susah payah ditengah2 suasana Ramadhan. Namun hal itu tidak mengurangi perjuangan mereka diajang kejuaraan tsb.dan buah hasil tersebut diraih dengan menjadi juara di 2 nomor ganda putra dan ganda campuran.
Nampaknya dengan keberhasilan Indonesia diajang kejuaraan tersebut bagai kado Lebaran setelah bersusah payah melewati rintangan.
http://news.xinhuanet.com/english/photo/2013-08/07/132611125_11n.jpg

Namun tampaknya tidak seperti yang dilakukan oleh atlet bulutangkis China no 1 dunia tunggal putra Lindan.dengan predikat sbg tuan rumah Ia diuntungkan dgn fasilitas wildcard, meskipun saat itu peringkatnya jauh dibawah standard untuk lolos kualifikasi karena sudah lama vakum sejak Olimpiade London 2012.
Nampaknya Lindan tidak mau susah payah dlm merebut dan mempertahankan gelar.ia seakan tidak malu dengan predikat super lindan atau atlet legenda bulutangkis dunia.dengan cuek menerima fasilitas tsb, yah meskipun karena tuan rumah.
Namun seakan sering terjadinya keculasan2an atlet2 China dalam berbagai ajang kejuaraan, nampaknya semakin menyadari bahwa keberhasilan atlet2 China layak dipertanyakan.
Berita paling menghebohkan saat dikejuaraan Olimpiade London 2012 kala itu atlet China saling mengalah untuk menghindari lawan.


Dan nampaknya semakin menyadari bahwa hasil perjuangan yg dilakukan atlet2 China banyak skandal, terbukti dari pertandingan partai final tunggal putra antara Lindan vs Lee chong Wei, yang di pertengahan babak AC mati, hal itu menyebabkan lee chong Wei tidak dapat konsentrasi di game kedua, meski di game pertama Ia sudah unggul, dan Ia pun tak dpt meneruskan pertandingan karena kejang otot akibat kepanasan.
Terlepas dari salah atau benarnya tulisan ini, yg pasti sy selaku penulis Sekaligus pemerhati olahraga bulutangkis, Sgt kurang respect dengan apa yang telah diraih oleh sang juara Lindan.meskipun Ia dikenal sbg juara dunia untuk  ke 5 kalinya.
by: http://olahraga.kompasiana.com/raket/2013/08/13/pantaskah-lindan-menjadi-juara-bulutangkis-dunia-2013-583813.html
14.51 | 0 komentar | Read More

( FILM TENTANG PKI INDONESIA ) Jagal/The Act of Killing: Film Wajib Tonton bagi Orang Indonesia

Written By Situs Baginda Ery (New) on Sabtu, 17 Agustus 2013 | 10.38

Lama saya tunggu Kompas mengulas film Jagal/The Act of Killing yang sudah mulai membuat kontroversi ini (walaupun sayangnya kontroversi berputar soal remeh-temeh apakah film ini untuk publik atau sebagai tesis). Sementara, di luar, para sejarawan, pengamat masalah sosial, pengamat budaya, seniman, dan aktivis HAM sudah mulai ramai berkomentar dan penasaran ingin segera menonton film ini. Tak juga muncul resensi di Kompas, baiklah saya putuskan menulis review film yang penting dan bagus ini di Kompasiana.
Hampir semua bertanya-tanya, bagaimana bisa menonton film ini di Indonesia, kapan akan diputar di Indonesia, di mana? Sementara pihak pembuatnya belum bisa memastikan, namun sejauh ini menyatakan bahwa pemutaran film di Indonesia niscaya diselenggarakan, lagi pula mereka telah menyatakan bahwa film ini, seperti film manapun dari seluruh dunia yang dicari peminatnya, niscaya akan tersedia di lapak DVD bajakan.
http://www.film.com/wp-content/uploads/2013/07/the-act-of-killing-anwar-congo.jpg

Terlalu banyak lapis cerita dalam film ini, dari sisi psikologis pembunuh, dari peran media, pengaruh Amerika Serikat, film, metoda pembuatan film, peran imajinasi, dan banyak lapis-lapis lainnya. Film ini seperti sebuah bawang raksasa, yang kalau kita kupas satu lapis, maka kita akan menemukan lapis berikutnya, lapis lain, begitu seterusnya. Saya akan bahas mengenai satu aspek saja, peran imajinasi dalam membentuk pemahaman bangsa mengenai sejarahnya, dan bagaimana kemudian bersikap dan menjalani hidup.
Film ini bercerita tentang bagaimana para pembunuh massal, bukan hanya bisa berbangga dan mengumbar sesumbar mengenai bagaimana mereka membunuh korban-korbannya dengan rincian yang mengerikan, tetapi juga bagaimana perbuatan yang digolongkan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan itu justru oleh publik, oleh siaran talk-show televisi malah dianggap sebagai sebuah perbuatan heroik. Bagaimana mungkin?
Ini semua terjadi tentunya dari keberhasilan gencarnya propaganda hitam rezim Orde Baru yang segera dimulai ketika G30S, operasi militer yang amburadul itu, berhasil ditaklukkan. Berusaha menggulingkan Soekarno yang punya pendukung kuat, dari kelompok kiri, bukan hanya komunis, dan PKI, tetapi juga banyak organisasi massa yang berafiliasi dengannya, cikal bakal rezim Orde Baru di bawah Soeharto segera melancarkan kudeta merayap dengan menghabisi–tanpa kenal rasa perikemanusiaan–ratusan ribu sampai jutaan pendukung setia Soekarno tersebut.
Untuk membuat pembunuhan massal jadi ‘mudah’, film ini mengungkapkan, yang pertama-tama dilakukan adalah bermain dengan imajinasi dan fantasi masyarakat. Komunis harus dibuat kelihatan kejam, siap membantai orang Indonesia lain yang non-komunis. Mereka harus dibuat tampak seperti haus darah. Oleh karenanya orang bersiap untuk ‘membela diri’ dengan membunuhi mereka terlebih dahulu, banyak orang beralasan, “Pada saat itu, kalau tidak membunuh, ya kita yang dibunuh.”
Banyak yang tidak mempertanyakan situasi itu. Apakah betul situasinya seperti itu? Ataukah itu gambaran di kepala mereka yang dibentuk oleh propaganda hitam media (yang pada saat itu sepenuhnya dikontrol oleh Angkatan Darat)? Orang termakan hasutan dengan mudahnya. Dan beberapa minggu sesudah G30S yang menegangkan (tapi tanpa kerusuhan dan kekerasan) dipecah oleh dibantainya orang-orang yang dituduh terlibat G30S. Mereka dibunuh, dan mayatnya entah dibuang ke sungai, dikubur dalam lubang kuburan massal tanpa nisan.
Begitu banyak korbannya, sehingga sukar dikira jumlah persisnya. Kebanyakan peneliti bersepakat di seputar angka 500.000 jiwa yang dibunuh; sementara itu angka paling tinggi, dibanggakan oleh pelaku dan pengorganisasi pembantaian itu mencapai 3 juta orang lebih–lebih banyak dari korban perang Vietnam. Sedemikian buruknya pembantaian ini, sejarawan menyebut pembantaian 1965-66 di Indonesia adalah pembunuhan massal terburuk di paruh kedua abad ke-20.
Dari pembantaian inilah para pelakunya kemudian membangun kekuasaannya dengan juga mempermainkan imajinasi rakyat secara umum. Pertama, yang didengungkan dan digaungkan selalu adalah korban di pihak mereka. Misalnya, jatuhnya korban 7 perwira tinggi di Jakarta akibat operasi G30S. Hampir di semua kota di Indonesia, nama mereka menjadi nama jalan. Setiap tahun diadakan upacara untuk menggaungkan peristiwa tersebut. Monumen didirikan di Lubang Buaya. Sebuah museum yang menggambarkan kekejaman penyiksaan para perwira tersebut dibangun di sebelahnya (sekalipun hasil pemeriksaan forensik dokter justru berkebalikan dan menyatakan bahwa tidak terjadi penyiksaan pada semua perwira yang dibunuh tersebut).
Kita tahu bahwa pembunuhan tujuh perwira tersebut tragis dan tidak patut, namun demikian, pertanyaannya, jika untuk kematian 7 orang tersebut dibuatkan museum dan monumen sebesar itu, serta diperingati setiap tahunnya, bagaimana dengan kematian dan pembunuhan yang menimpa ratusan ribu sampai jutaan orang yang dikait-kaitkan sebagai pembalasan atas kematian 7 orang tersebut? Seberapa besar monumen yang harus dibangun, jika perbandingan skalanya adalah 7:500.000? Lalu jika kematian yang 7 itu diperingati setiap tahun, seberapa sering selayaknya kita peringati kematian yang 500.000 itu?
Nyatanya, di sini imajinasi kembali berperan. Dalam imajinasi masyarakat Indonesia, kematian yang 500.000 itu tidak pernah ada. Itu sebabnya, rezim Orde Baru diterima keabsahannya mentah-mentah selama lebih dari 3 dasawarsa, bahkan sampai hari ini, masih ada yang mau mengangkat Soeharto sebagai pahlawan nasional. Orang yang paling bertanggung jawab atas terjadinya pembunuhan massal terburuk di paruh kedua abad ke 20 ini?
Sebuah laporan jurnalistik mengatakan bahwa separo mahasiswa tidak pernah mengetahui bahwa di Indonesia pernah ada pembantaian massal yang menghabiskan nyawa ratusan ribu manusia pada 1965-1966. Ini juga keberhasilan propaganda rezim Orde Baru menghipnotis rakyatnya. Sebagai misal, pembunuhan perwira tinggi dan operasi G30S masuk dalam pelajaran sejarah dari SD sampai SMA, berulang-ulang, dan tak kurang di belakang nama operasi Gerakan 30 September (nama yang disebut oleh para organisatornya) ditambahi oleh sejarawan resmi Orde Baru dengan “/PKI” bagai vonis yang telak–walau tak pernah dibuktikan–bahwa seluruh anggota PKI, siapapun, di manapun, yang kurang lebih 3 juta jumlahnya, bersalah dan terlibat dalam sebuah operasi militer yang dirahasiakan dengan ketat. Buku teks sejarah yang tidak mencantumkan “/PKI” dibakar oleh pihak kejaksaan. Kita tahu bahwa ada beberapa pimpinan PKI yang terlibat dalam operasi G30S ini, tetapi menimpakan kesalahan pada semua anggota partai dan organisasi lain yang berafiliasi dengannya bukan hanya tidak masuk akal, tetapi juga merupakan pelanggaran prinsip keadilan yang fatal.
Daya kritis (berpangkal pada imajinasi) jutaan murid dipangkas dengan pelajaran ini. Tidak boleh dipertanyakan, bagaimana mungkin intelijen militer/aparat negara tidak mengetahui atau mengendus adanya rencana penculikan perwira tinggi pada dini hari 1 Oktober 1965, sementara ada 3 juta orang lainnya bukan hanya tahu, tetapi terlibat di dalam operasi tersebut. Ini tidak masuk akal. Kalau memang 3 juta orang ini tidak tahu dan tidak terlibat, mengapa mereka semua dipukul rata dianggap bersalah, lalu kenapa yang bukan PKI, tapi misalnya organisasi yang berafiliasi atau mendukung PKI, seperti Pemuda Rakyat, Lembaga Kebudayaan Rakyat, Serikat-Serikat Buruh, anggotanya juga ditangkapi, dibunuhi? Dan kenapa semuanya dilakukan tanpa pemeriksaan dan pengadilan yang memadai? Bagaimana ratusan ribu sampai jutaan bisa dibunuh, yang lainnya disiksa, dipenjara, dibuang, dirusak dan dirampas harta bendanya, tidak sedikit yang diperkosa, dan selama berpuluh tahun kemudian dicabut hak-hak sipilnya, didiskriminasi, dan diperhinakan? Bagaimana ini semua diorganisasi? Apa peran negara di dalamnya? Atau bagaimana sikap dan tindakan aparat dalam hal ini? Apakah mereka ikut melakukan pelanggaran HAM berat ini (by commission) atau mereka membiarkan pelanggaran itu terjadi (by omission). Menarik mencermati laporan Komnas HAM mengenai Pelanggaran HAM yang Berat 1965-1966, di situ bisa kita baca betapa negara ikut terlibat dalam 9 dari 10 jenis kejahatan terhadap kemanusiaan.
Film “Pengkhianatan G30S/PKI” ikut memperkuat citra kejam dan kejinya komunis. Film ini selama 4 jam habis-habisan menceritakan tentang bagaimana (dalam rekonstruksi sejarawan resmi Orde Baru) terjadinya pembunuhan 7 perwira tinggi AD itu, tetapi segera berhenti dan layar ditutup dengan pemakaman para perwira tersebut. Sudah.
Bahwa ada pembunuhan dan penindasan terhadap jutaan orang beberapa minggu sesudahnya, dan berlangsung selama bertahun-tahun, tak satu frame pun termuat dalam film itu. Bahwa ada rezim yang dibangun di atas tumpukan mayat orang tak bersalah yang tersebar di berbagai kuburan massal tanpa nisan di seluruh Indonesia itu tak jadi film wajib yang harus ditonton semua pemirsa TV, anak sekolah di bioskop, selama bertahun-tahun.
Tidak heran kalau orang Indonesia lantas jadi tidak peka terhadap impunitas dan kekerasan yang melingkupi, dan terjadi di sekitarnya. Mereka terperangkap, karena imajinasi mereka menyetujui, bahwa ada kekerasan (pembunuhan, pembantaian) yang perlu dilakukan–demi kebaikan atau tujuan yang lebih besar. Yang perlu kita ketahui kejahatan yang diperlukan (necessary evil itu) seringkali, hampir setiap kali, sebetulnya hanyalah kejahatan, yang digembar-gemborkan, dipropagandakan sebagai “diperlukan/necessary.” Daya tangkal kita sebetulnya adalah kemampuan berimajinasi dan berpikir kritis. Sayangnya, amarah, provokasi, dan kebuntuan hati sering menumpulkan dan memangkas pikiran kritis. Manusia jadi gampang dihasut, lalu dihibur dengan berbagai propaganda yang menjustifikasi bahwa pembunuhan tersebut terpaksa, membela diri, demi ini dan demi itu.
Nah, kembali lagi ke film The Act of Killing/Jagal, kita dibawa ke alam fantasi para pembunuh itu. Bukan hanya bagaimana, serta fantasi apa yang mereka bangun dan sediakan untuk orang Indonesia, tetapi juga bagaimana fantasi/imajinasi seseorang berperan dalam perbuatan pembunuhan (act of killing) itu sendiri. Bagaimana film mengilhami seseorang untuk menggunakan tekniknya, bagaimana seseorang membayangkan dirinya sebagai bintang film yang berperan ketika membunuh orang lain supaya pembunuhan jadi lebih mudah dilakukan.
Film ini begitu menyentak. Mencubit penonton dengan sangat keras, apalagi orang Indonesia, untuk membangunkan kita dari mimpi buruk yang masih terus kita jalani begitu lamanya sehingga kita terbiasa dan menganggapnya sebagai realita. Menonton film ini membuat kita terjaga, membuat kita sadar bahwa realitas yang kita lihat sehari-hari sepenuhnya telah terbungkus oleh hiasan manis untuk menutupi borok-borok sejarah yang terbuka menganga penuh nanah dan belatung.
Kita perlu segera menyembuhkan luka itu. Cara terbaik adalah dengan pertama-tama, membongkar bungkus hiasan manis, fantasi yang disediakan oleh rezim Orde Baru itu. Kita harus lepas dulu dari propaganda itu. Kita harus bangun dari mimpi buruk ini. Tidak mungkin bangsa atau pemimpin bangsa ini memulai rekonsiliasi atau meminta maaf secara resmi dalam tidur, belum menyadari apalagi mengakui apa borok yang tersimpan dalam sejarah itu. Permintaan maaf yang disampaikan ketika bermimpi itu tidak ada bedanya dengan ngelindur. Tidak akan digubris, membawa perubahan berarti, apalagi diucapkan sambil lalu dalam pidato yang juga membahas keberhasilan pembangunan dan stabilnya harga beras.
Kalau kita termasuk yang sulit bangun, atau memang lebih menyukai tidur, saran saya: tonton film ini. Lalu mulailah berbagi cerita.
Karena perubahan, dimulai ketika orang berbagi cerita.
——————-
Facebook page untuk film Jagal/The Act of Killing
artikel by: http://hiburan.kompasiana.com/film/2012/09/28/jagalthe-act-of-killing-film-wajib-tonton-bagi-orang-indonesia-497378.html
10.38 | 0 komentar | Read More

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...