ARTIKEL PILIHAN

GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

BERITA TERHEBOH= 28 Cara Meninggal Yang Lucu Dan Aneh

Written By Situs Baginda Ery (New) on Minggu, 14 April 2013 | 19.37

1. 1916: Grigori Rasputin, dukun sekaligus tokoh politik Rusia, diracun dengan dosis yang sangat tinggi ketika sedang menyantap makan malam bersama musuh politiknya. Namun dia tidak mati, dan dengan segera, seorang pembunuh mengendap-endap di belakang dan menembak tepat di kepalanya. Ketika ingin mengecek apakah Rasputin sudah tewas, si pembunuh tiba-tiba merasa ada kekuatan mistik yang mencekiknya. Rasputin ternyata masih hidup dan berusaha lari dari kepungan musuhnya. Sayangnya, ia tertembak tiga kali dan jatuh. musuh-musuhnya tersebut kemudian memukulinya dan melemparnya ke sungai yang sangat dingin (frozen river). Rasputin pun tewas. Namun dari hasil otopsi, diketahui Rasputin tewas bukan karena diracun, ditembak, dipukuli, atau mati beku, melainkan mati tenggelam karena pingsan dipukuli ketika dilempar ke sungai.


2. 1981: Pada bulan Maret 1981, Carl McCunn membayar pilot sewaan untuk menerjunkannya di sebuah danau terpencil dekat Sungai Coleen, Alaska, untuk memotret kehidupan liar. Namun sayang, ia lupa meminta sang pilot untuk menjemputnya kembali di bulan Agustus. Karena tidak mau mati dalam keadaan lapar, ia memilih untuk menembak kepalanya. Jasadnya diketemukan pada bulan Februari 1982.


3. 1322: Humphrey de Bohun, 4th Earl of Hereford tertusuk dan tembus oleh tombak tepat di bagian anusnya dalam the Battle of Boroughbridge.


4. 458 SM: Dramawan (pembuat drama) Yunani Aeschylus terbunuh ketika seekor elang menjatuhkan kura-kura di atas kepalanya. Sang elang menyangka bahwa kepala botak Aeschylus adalah batu. Untungnya, si kura2 selamat (orangnya mah mampus )


5. 2005: Seorang pemuda Korea Selatan, Lee Seung Seop (28 thn), pingsan kecapekan dan tewas setelah bermain Starcraft di warnet selama 50 jam tanpa berhenti.


6. 1984: Jim Fixx, orang yang menulis "The Complete Book of Running" dan menyerukan bahwa lari dan diet yang sehat dapat memperpanjang usia manusia, tewas akibat serangan jantung ketika ia sedang berlari. Dari hasil otopsi, ditemukan bahwa Fixx tewas setelah tiga arteri jantung Fixx tersumbat.


7. 1899: Presiden Perancis FĂ©lix Faure meninggal karena stroke, ketika sedang di-oral sex di kantornya.


8. Jean Baptiste Lully

Dia merupakan konduktor yang memimpin orkestra pada perayaan kesembuhan Louis XIV dari sakitnya pada tahun 1687. Karena terlalu bersemangat, ia menjatuhkan tongkat konduktor tepat pada ibu jari kakinya. Terjadi abses (infeksi dengan nanah) dan diikuti gangren (pembusukan). Lully menolak amputasi, dan akhirnya ia pun tewas karena infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh.

9. Bobby Leach (1858-1926)

Dia adalah seorang pemeran pengganti yang meninggal tahun 1926, dua bulan setelah tungkainya diamputasi gara-gara terpeleset kulit jeruk di jalanan, di Selandia Baru. Tungkainya patah dan terjadi infeksi berat. Saat itu belum ada antibiotic.

10. Isadora Duncan (1877-1927)

Dia adalah seorang tokoh tarian modern, mati gara-gara selendang. Pada September 1927, ia sedang naik mobil berkecepatan tinggi, dengan jendela terbuka. Saat itu ia memakai selendang yang berukuran besar. Karena selendangnya “terbang” sampai ke ban mobil, ia tercekik seketika dari jendela mobil.

11. Leslie Harvey

Dia adalah gitaris Stone the Crows, meninggal pada tahun 1972 karena tersengat listrik dari mikrofon yang ia gunakan di panggung konser.

12. Victor Morrow (1929-1982)

Dia dan 2 orang aktor anak yang bersamanya tewas karena terpenggal baling-baling helikopter saat sedang syuting untuk film Twilight Zone, pada tahun 1982. Kasus ini mendorong pemerintah Amerika Serikat merevisi undang-undang perlindungan tenaga kerja anak dan peraturan keamanan serta jaminan keselamatan di lokasi syuting.

13. Tennessee Williams (1911-1983)

Dia adalah penulis drama Amerika Serikat, tewas karena tercekik tutup botol yang tertelan saat ia mabuk di sebuah hotel di New York.

14. Dick Shawn (1924-1987)

Dia sedang melawak tentang kampanye politik di Amerika Serikat. Setelah mengatakan “I will not lay down on the job!” (Saya tidak akan meletakkan jabatan!), ia langsung terbaring di lantai. Penonton mengira itu adalah bagian dari lelucon. Tapi karena ia tak bangun-bangun lagi, beberapa petugas panggung pun memeriksanya dan memberikan napas darurat. Tidak lama kemudian ia pun meninggal.

15. Li Po

Penyair Cina Li Po (abad VII-VIII Masehi) merupakan penyair terkenal yang gemar mabuk-mabukan. Suatu saat ia sedang mabuk waktu naik perahu melewati sungai Yangtze. Ia melihat bayangan bulan di air. Karena mabuk, ia berusaha menggapai bayangan itu untuk memeluknya, namun gagal. Alhasil ia jatuh ke air dan tenggelam.

16. Hans Steininger

Hans Steininger merupakan orang Austria yang terkenal karena janggutnya yang terpanjang di dunia. Panjangnya sekitar 140 cm. Pada suatu hari di tahun 1567, terjadi kebakaran yang mengharuskan semua orang lari. Beliau lupa mengikat janggutnya yang panjang. Karena terburu-buru, ia menginjak janggutnya sendiri dan terjatuh. Lehernya patah dan ia pun tewas seketika.

17. Tycho Brahe

Tycho Brahe (1546-1601) adalah seorang ahli astronomi. Pada tahun 1601, ia sedang menghadiri jamuan makan besar yang sangat lama, di Praha (sekarang Ceko). Adat pada masa itu meyakini bahwa kabur di tengah jamuan makan, termasuk untuk buang air, adalah sangat tidak sopan. Akibatnya beliau terpaksa menahan buang air kecil selama jamuan. Kandung kemihnya melebar sampai ambang batas, dan terjadilah infeksi (sistitis) yang fatal. Beliau meninggal 11 hari kemudian.

18. Allan Pinkerton

Allan Pinkerton (1819-1884) adalah seorang agen detektif yang terkenal dengan Pinkerton detective agency-nya. Suatu hari ia sedang berjalan di trotoar. Ia terpeleset. Tidak sengaja lidahnya tergigit, dan terjadilah infeksi yang kemudian membunuhnya.

19. Jack Daniel

Mirip dengan Lully, tapi ini terjadi di awal abad 20 pada Jack Daniel, seorang pengusaha whiskey terkenal dari Tennessee, Amerika Serikat. Pada suatu subuh ia ingin membuka salah satu peti, namun ia lupa nomor kombinasinya. Ia mengamuk dan menendang peti tersebut. Salah satu jarinya terluka, meradang (infeksi), dan akhirnya menewaskannya.

20. Franz Reichelt

Pada tahun 1912 Franz Reichelt mengklaim dirinya berhasil mengembangkan jaket berparasut. Suatu penemuan baru. Ia ingin mencobanya dengan melompat dari puncak menara Eiffel. Sebelumnya ia berencana memakai boneka, namun akhirnya tidak jadi. Ia memutuskan menjajal sendiri jaket tersebut. Ternyata, seperti yang dikhawatirkan banyak orang, jaket itu tak berfungsi dan ia pun tewas seketika.

21. Ray Chapman

Ray Chapman (1891-1920) dikenal sebagai satu-satunya pemain yang tewas dalam pertandingan bisbol. Ia tewas karena kepalanya kena lemparan bola dari Carl Mays. Pada saat itu, bola bisbol selalu dilumuri tanah oleh pelempar bola sebelum dilemparkan, untuk mempersulit lawan melihat bolanya.

22. Alexander Woolcott

Pada tahun 1943, seorang kritikus nazisme dan fasisme bernama Alexander Woolcott meninggal setelah mengalami serangan jantung saat tengah membicarakan Adolf Hitler.

23. Christine Chubbuck

Christine Chubbuck (1944-1974) merupakan satu-satunya reporter televisi yang meninggal di tengah siaran langsung televisi. Ia menembak kepalanya sendiri pada siaran Suncoast Digest (WXLT-TV) tanggal 15 Juli 1974 dengan revolver 38 mm. Chubbuck sebelumnya memang sudah bermasalah dengan depresi yang berlarut-larut.

24. Robert Williams

Robert Williams sedang berusaha mengambil suatu barang di rak penyimpanan Ford Motor’s Flat Rock karena robot sedang tidak berfungsi. Tiba-tiba robot bergerak dan lengan robot tersebut membentur kepala Williams. Ia tewas seketika pada 25 Januari 1979. Hanya 2 tahun berselang, kecelakaan serupa terjadi di Jepang. Kenji Urada gagal mematikan robot yang akhirnya secara tidak sengaja mendorong tubuhnya ke dalam mesin giling.

25. David Grundman

Masih tahun 1982, David Grundman dan seorang temannya sedang pergi berburu kaktus. Mereka bertemu sebuah kaktus besar. Kaktus ini adalah kaktus Saguaro setinggi hampir 8 meter yang berumur kira-kira 100 tahun. Di depannya ada sebuah kaktus kecil. Mereka menembaki kaktus kecil dulu, berhasil. Sekarang giliran yang besar. Tapi yang terjadi, malah kaktus raksasa tadi tertembak sampai bolong, dan akhirnya jatuh menimpa Grundman. Ia meninggal seketika. Benar-benar balas dendam oleh kaktus.

26. Yooket Paen

Pada tahun 1991, seorang wanita Thailand berusia 57 tahun bernama Yooket Paen, terpeleset kotoran sapi sedang berjalan di kebunnya. Setelah itu ia terpegang sebuah kabel telanjang (tanpa bungkus), dan tersengat listrik sampai meninggal. Setelah pemakamannya, adik Paen datang ke kebun tersebut. Ia juga terpeleset kotoran sapi yang sama, terpegang kabel yang sama, dan meninggal juga.

27. Betty Stobbs

Pada tahun 1999, Betty Stobbs sedang memberi makan domba-dombanya dengan sepeda motor. Makanan untuk para domba tersebut terletak di bak belakang sepeda motornya. Saat itu, domba-domba tersebut rupanya sedang kelaparan. Mereka pun menyerbu bak belakang tersebut, sampai-sampai Stobbs terlempar ke jurang sedalam 30 meter. Ia belum meninggal karena “lemparan” ini. Namun ke mana sepeda motornya? Ternyata ada tepat di belakangnya, dan ia pun tewas tertimpa sepeda motornya sendiri.

28. Mariesa Weber

November 2006, Mariesa Weber (38 tahun) diduga hilang. Sudah 2 minggu ia tidak ditemukan keluarganya (padahal ia tewas di rumah sendiri!). Namun akhirnya ia ditemukan berada di bawah tumpukan rak buku yang jatuh. Tampaknya ia sedang berusaha mencolok kabel televisi ke colokan listrik, yang hanya bisa dicapai dengan berdiri di atas meja tulis di sebelah rak buku. Namun celakanya ia jatuh dengan kepala lebih dulu, dan rak

sumber: http://fenz-capri.blogspot.com/2010/07/cara-meninggal-yang-lucu-dan-aneh.html
19.37 | 1 komentar | Read More

Kisah Nyata 4 Kali Menghadapi Siksa Pada Saat Sakaratul Maut (Cerita ini merupakan kisah nyata yang saya dapatkan dari seorang kawan saya yang bekerja di rumah sakit)


4 Kali Hadapi Siksa Sakaratul Maut  (Disandur dari : Majalah Hidayah, Rubrik kisah nyata, Edisi Februari 2002)

Sakratul maut merupakan sebuah peristiwa luar biasa berat yang dihadapi oleh setiap manusia. Biasanya, keadaan sakratul maut yang dihadapi oleh seseorang ditentukan oleh amal perbuatannya selama hidup di dunia. Bagi orang-orang yang hidupnya penuh dengan maksiat, dapat dipastikan orang tersebut akan menghadapi sakratul maut dengan berat dan
menyakitkan. Tetapi, bagi orang yang selama hidupnya taat beribadah kepada Allah swt, insya Allah sakaratul maut yang
dihadapinya lebih ringan. 

Cerita ini merupakan kisah nyata yang saya dapatkan dari seorang kawan saya yang bekerja di rumah sakit di Jawa Timur, Ia bernama Abdul Ghofur. Di rumah sakit tersebut Ghofur bekerja sebagai pembimbing rohani yang bertugas memberikan bimbingan agama Islam kepada para pasien. Salah satu tugasnya adalah menemani dan membimbing orang-orang yang sedang mengalami sakratul maut.
http://www.nahimunkar.com/wp-content/themes/stylebook/timthumb.php?src=http%3A%2F%2Fwww.nahimunkar.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2014%2F01%2Fhell.jpg&q=90&w=795&h=470&zc=1
Menurut, certanya ini merupakan pengalaman unik satu-satunya yang pernah ia temui selama dua tahun bertugas membimbing orang-orang sakit dan orang-orang yang sedang mengalami sakratul maut. Ghofur meminta kepada penulis untuk mengganti nama pasien dan merahasiakan nama daerah kejadian.
Pada suatu pagi di tahun 1999 yang lalu, seperti biasa, Ghofur pergi kerumah sakit tempatnya bekerja. Rupanya, hari itu datang seorang pasien baru, yang bernama Romi. Pasien tersebut menderita penyakit Leukimia yang sudah parah. Menurut keluarganya, sebelum dibawa kerumah sakit Romi sudah satu bulan dirawat di rumahnya. Karena semangkin hari sakit yang dideritanya semakin parah, para tetangga memberikannya saran kepada keluarganya agar secepatnya membawa Romi ke rumah sakit.
Sampai dirumah sakit, Romi langsung dirawat di ruang ICU, tubuhnya yang besar tampak pucat dan lemah, tetapi sorot matanya seolah tidak mau diam. Dihidungnya terpasang pipa oksigen, dan tangannya terpasang pipa infus.


Seperti para pasien lainnya, beberapa jam setelah Ia masuk rumah sakit dan mendapatkan perawatan secukupnya dari para dokter, Romi mendapat bimbingan agama Islam dari rumah sakit itu. Kebetulan Ghofur lah yang mendaptkan tugas membimbing laki-laki yang bertubuh besar itu. Ketika pertama kali Ghofur mendatangi Romi. Romi sudah menunjukan sikap
yang kurang bersahabat, tidak seperti pasien lain yang selalu merasa senang didatangi petugas rumah sakit. Ghofur sempat merasa sedikit takut melihat wajah pasien yang tidak sedikitpun memberikan senyum kepadanya. Apa lagi ketika Ghofur melihat sekujur tubuh lelaki itu dipenuhi dengan berbagai gambar tato. Sisa-sisa bekas tato yang keras dan besarpun masih sedikit tampak pada tubuh itu, seolah memberi isyarat siapa laki-laki itu sebenarnya.
Setelah mengucapkan salam dan memperkenalkan diri, Ghofur pun mulai memberikan bimbingan agama Islam kepada Romi. “Sebagai sesama muslim saya hanya mengingatkan, banyak-banyaklah berdo’a, sebab semua penyakit itu datangnya dari Allah, sehingga hanya Allahlah yang mampu mencabut kembali. Jangan lupa pula beristigfar. Kita sebagai manusia tentu tidak luput dari segala dosa dan kesalahan. Mudah-mudahan saja dengan istigfar Allah mau mengampuni dosa-dosa yang pernah kita perbuat,” ucap Ghofur mencoba memulai memberikan bimbingan keagamaannya. “Sudah mas? Kamu itu emangnya siapa ? Saudara saya bukan, tetanggapun bukan, berani benar menasehati saya!” ujar Romi kesal.



Ghofur terkejut mendengar sambutan yang tidak bersahabat dari pasien baru itu, ia tidak menyangka seorang pasien yang tekulai lemah tanpa daya masih menunjukan kesombongannya di hadapan orang lain, terlebih dihadapan oang yang berniat membantu memberikan bimbingan keagamaan kepadanya. “Saya hanya hamba Allah yang kebetulan di tugaskan membriakn bimbingan keagamaan kepada sertiap pasien yang beragama Islam. Saya hanya mneginginkan setiap pasien merasa tentan dan nyaman hatinya meskipun sedang sakit,” Jawab Ghofur merendah.
“Mana ada orang sakit yang tenteram dan nyaman, kalau orang macam begitu ‘sok memberikan nasehat seperti itu. Kalau kamu mau berkhotbah di masjid, jangan bawa-banwa khotbah kesini!”. Ujar Romi dengan marahnya. Ghofur tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Ia hanya dapat bersabar sambil tidak berhenti-hentinya mengucapkan istighfar dalam hati.
“Baiklah kalau anda merasa terganggu dengan kehadiran saya, saya minta maaf. Saya hanya bisa mendo’akan semoga anda lekas embuh”, ucap Ghofur mengakhiri percakapan diantara mereka. Ghofurpun berlalu meninggalkan lelaki yang tampak masih kesal itu.
Rupanya sakit yang diderita oleh Romi terbilang sudah sangat parah, sehingga peluang untuk sembuh sangat kecil. Bahkan, satu minggu setelah kedatanganya di rumah sakit, sakit Romi akhirnya tidak bisa ditolong lagi. Pada siang yang panas itu, Romi harus berjuang menghadapi pedih dan sakitnya sakratul maut.
Beberapa perawat (suster) dan keluarga Romi ikut membantu menemani Romi menghadapi sakratul maut. Tidak ketinggalan, Ghofur juga di tugaskan membimbing lelaki itu mengajarkan kalimat-kaliamat talkin, agar sakratul maut yang dihadapinya bisa lebih mudah. “Laa ilaaha illallah, laa ilaaha illallah…,” bisik Ghofur berulang-ulang
ditelinga Romi. Para perawat dan keluarga Romi ikut membimbing Romi mengucapkan talkin.
Romi Tak dapat berbuat apa-apa. Ia hanya mengerang menahan sakit dengan membuka mulut lebar-lebar, seolah menjerit kesakitan. Begitupula matanya membelalak terbuka lebar, seperti orang yang sangat ketakutan.


“Nyebut-nyebut, Rom. Nyebeut!” Ujar ibunya meminta anaknya menyebut kalimat-kalimat talkin. “Laa ilaaha illallah, laa ilaaha illallah…” Ghofur terus mmebisikan talkin di telinga Romi.
Meskipun orang disekeliling Romi terus berusaha mengajarinya mengucapkan talkin, tetapi Romi tetap saja tidak mampu mengucapkannya. Dari mulutnya hanya terdengar erangan-erangan berat menahan rasa sakit yang amat sangat.
Waktu terus berlalu, setelah beberapa jam menahan pedihnya sakratul maut, akhirnya Romi menghebuskan nafas terakhirnya, dengan erangan panjang yang sangat memiriskan hati orang-orang yang melihat dan mendengarnya.
“hhhrrrrrrggggggghhhhh….!” Suara enrangan panjang dari suara Romi. “Alhamdulillah…” Ucap Ghofur dan para perawat menunjukan rasa syukur atas berakhirnya penderitaan yang dialami Romi dalam menghadapi sakratul maut.
Ghofur segera mengusap wajah Romi untuk menutup matanya yang masih terbelalak lebar. Para perawatpun mulai sibuk membuka pipa oksigen yang terpasang di hidungnya dan pipa infus yang terpasang di tangnnya. Semua orang yang hadir di ruangan itu yakin kalau Romi memang sudah meninggal.
Setelah semua peralatan yang semula terpasang di tubuh Romi di lepas para perawat segera meninggalkan ruangan. Sementra itu Ghofur segera menutup jasad Romi dengan kain putih, menunggu ambulan yang akan membawanya setelah keluarga Romi mengurusi semua biaya perawatan Romi di rumah sakit tersebut.
Kira-kira sepulu menit setelah melepas nafas terakhirnya, tiba-tiba tubuh Romi yang tertutp kain putih itu bergerak-gerak kembali. Ghofur dan keluarga Romi yang kebetulan masih berada di ruang itu terkejut bukan kepalang.
Ghafur setelah mendatangi tubuh yang dikiranya sudah mati itu. Ia membuka kain putih penutup tubuh Romi yang kesakitan menahan pedihnya sakratul maut pertama tadi. Ghafur terheran-heran, sebab ia yakin tadi Romi benar-benar sudah meninggal.
Pengalamannya selama ini dalam membimbing orang sekarat telah membuatnya hapal benar, bagaimana keadaan ornag yang melepaskan nafas terakhirnya dan mati. Tetapi kini keajaiban telah terjadi di depan matanya.

Ghafur segerah memanggil para perawat dengan menekan tombol yang ada di dingding ruang itu. “Dia hidup lagi,” Kata Ghafur kepada para perawat yang tergesa-gesa masuk ruangan. Para perawat segera memasangkan kembali pipa infus dan oksigen ketangan dan kemulut Romi. Ghafur kembali membimbing Romi dengan membisikan kalimat Talkin ke telinga lelaki yang kesakitan itu.
“Laa illaha illallah, laa ilaaha illallah…” bisik Ghafur berulang-ulang. Kelaurga Romipun ikut membantu membimbing mengucapkan kaliamt-kalimat talkin. Akan tetapi, Romi tetap saja tidak mampu mengucapkannya. Ia hanya terus engerang, menahan rasa pedih yang sungguh menyakitkan. Mata dan mulutnya terbuka lebar.



Ibu Romi tidak dapat menahan tangisnya menyaksilan anaknya menderita kesakitan menghadapi sakratul maut. Wanita itu menatap anaknya dengan tatapan sayu sambil sekali-kali menyeka air mata yang terus merembes di sudut matanya.
“Hhhhrrrgggrgrggggghhhhh…” Orang yang hadir di ruangan itu merasa lega melihat Romi mengakhiri penderitaan sakratul mautnya. Ghofur dan para perawat memeriksa dengan teliti tubuh Romi untuk memastikan keadaan Romi yang sebenarnya. Ternyatan secara medis Romi memang sudah tidak bernyawa. Tetapi para perawat tidak mau mencabut dulu pipa infus dan oksigen yang menempel di tubuh Romi, karena khawatir kalau-kalau kejadian seperti tadi terulang lagi.
Akhirnya jasad Romi dibiarkan beberapa saat di tempat tidurnya. Kurang lebih sepuluh menit kemudian, jasad itu bergerak-gerak kembali, seolah ada ruh baru yang dimasukan kembali ke jasad yang sudah meninggal itu. Orang-orang yang hadir di ruangan itu segera mengerumuni jasad Romi lagi, mereka kembali membimbing Romi yang kesakitan. Setelah lebih dari dua jam, Jasad Romi baru bisa mengembuskan nafasnya yang terakhir.


Ghofur dan para perawat kembali memeriksa kondisi jasad Romi, Setelah memastikan jasad itu sudah meninggal, mereka membiarkan lagi jasad itu tergeletak di atas tempat tidurnya. Mereka tetap khawatir kalau-kalau jasad itu bergerak kembali.
Ternyata dugaan mereka benar. Setelah sepuluh menit dibiarkan, lagi-lagi jasad Romi bergerak dan mulutnya mengerang kesakitan. Persis kejadian sebelumnya, orang-orang disekitar ruangan itu berusaha membimbing Romi, tapi Romi tetap saja menahan kesakitan. Dua jam kemudian Romi benar-benar menghembuskan nafasnya yang terakhir, setelah empat kali merasakan pedihnya sakratul maut.
Jasad Romipun dibiarkan di tempat tidurnya, mereka khawatir kalau-kalau jasad Romi kembali bergerak. Tetapi setelah berjam-jam dibiarkan dan tidak bergerak kembali, para perawat segera mencabut pipa infus dan oksigen dari tangan dan mulut Romi.
Ghofur yang sudah berpengalaman menangani orang-orang yang sedang sakratul maut, yakin kalau kejadian yang baru saja disaksikan merupakan kehendak Allah atas perbuatan yang dilakukan Romi selama masa hidupnya. Ghofur tahu, biasanya keadaan sakratul maut seseorang menjadi cermin dari perbuatan semasa hidup. Karena itu Ghofur ingin sekali menegtahui
bagaimana kehidupan Romi semasa hidupnya.


Sebelum kelaurga Romi membawa jasad Romi pulang ke rumahnya, Ghofur sempat mendatangi kelaurga Romi. Kepada mereka Ghofur terus terang bertanya apa yang telah dilakuakan oleh Romi sehinga ia harus mengalami penderitaan yang bergitu berat dalam menghadapi sakratul maut.
Kepada Ghofur akhirnya salah seorang kelaurga Romi menceritakan bahwa anaknya selama hidupnya penuh dengan perbuatan maksiat. Setiap hari anaknya mencari uang dengan cara memaksa orang-orang di pasar untuk memberikan uang kepadanya. Hampir semua orang dipasar takut kepadanya. Selain itu juga anaknya suka berjudi dan mabuk-mabukan. Setiap malam, anaknya menghabiskan waktunya di meja judi ilegal dibelakang pasar, dan pulang ke rumah dalam keadaan mabuk
berat.

Dari cerita yang diuangkapakan oleh keluarga Romi itulah kini Ghofur tahu apa yang selama hidupnya dikerjakan oleh Romi. Maka tidak heran jika ketika menghadapi sakratul maut, ia merasakan kepedihan yang amat sangat, kerena harus merasakan ruhnya di cabut sebanyak empat kali. Semoga kisah tersebut memberikan iktibar atau pelajaran bagi kita semua. Amien.
Disandur dari : Majalah Hidayah, Rubrik kisah nyata, Edisi Februari 2002
Anda Ingin menjadi Da’i Sejuta E-mail? Tolong anda kirimkan artikel ini kepada sesama Muslim, baik keluarga, sahabat, dan siapa saja yang anda kenal atau silakan cetak untuk bacaan keluarga di rumah.
http://bacailmumanga.wordpress.com/2012/02/06/4-kali-hadapi-siksa-sakaratul-maut/
19.33 | 0 komentar | Read More

Misteri di Saat Pemakaman Noordin M Top

Astaga, Air Selalu Mengalir Dari Liang Lahat Ketika Noordin M Top Dimakamkan
Beberapa kejadian unik mewarnai prosesi pemakaman Noordin M. Top di kampung halamannya, Pontian, Johor, Malaysia. Salah satu yang paling mencolok ialah proses menggali kubur yang tak mudah.

Reportase yang dikutip ruanghati.com dari Jawa Pos yang memantau sejak awal peng galian dimulai pascasalat Jumat menyaksikan, liang lahad yang disiapkan untuk Noordin terus-menerus mengeluarkan air. Sedikitnya tujuh orang penggali kubur yang mengenakan kartu pengenal khusus harus bekerja ekstra keras menjaga agar lubang yang disiapkan tetap kering.

”Kami sampai harus melibatkan jawatan kuasa pengairan (PDAM-nya Malaysia, Red) untuk membantu memompa air,” terang Setiausaha Jawatankuasa Tanah Pekuburan Islam Kampung Melayu Abdul Rahim Abd. Wahab.

Abdul Rahim mengatakan, sulit untuk menemukan orang yang boleh membantu penggalian dan menyelesaikan hal teknis. Sebab, polisi terus melakukan screening ter hadap nama-nama petugas pemakaman yang dia ajukan. ”IC (identity card, KTP, Red) pun harus benar-benar warga setempat. Jadi, kami tak mudah merumuskan langkah,” tegasnya

Sampai-sampai, hanya untuk mengeringkan tanah dan memasang penerangan di areal pemakaman pun Rahim harus melibatkan orang-orang yang benar berwenang di bidang itu. Untuk mengeringkan makam, Rahim menghubungi pejabat pengairan setempat. Untuk pemasangan listrik dan lampu penerangan, dia meminta bantuan tek nisi dari perusahaan listrik Malaysia. ”Saya tidak mau ambil risiko dan diperingatkan polisi gara-gara melibatkan orang yang tidak dikenali mereka,” tegas dia.

“Dia dikubur di sini atas permintaan keluarga. Di pemakaman ini pula, kedua orang tua Noor Din dikuburkan dan sebulan lalu abangnya yang nomor satu meninggal dan dikuburkan di sini juga,” kata salah seorang abang ipar Noor Din yang enggan disebutkan namanya. Semua keluarga Noor Din hadir dalam pemakaman.

Jamil dan sejumlah anggota keluarganya memang sempat membuka paksa peti mati Noordin dengan gergaji listrik dan gerinda. Hal itu dilakukan di samping liang lahat Noordin. Ketika peti terbuka, tampaklah di dalamnya jenazah yang sudah menghitam dengan mulut sedikit terbuka. Jenggot yang sudah memanjang dan lebat tidak menghalangi keluarga untuk membuktikan bahwa jenazah itu adalah benar-benar Noordin. Isak tangis dan teriakan takbir membahana ketika peti jenazah dibuka.

Ayah Noor Din, Mochamad Top, memiliki tiga orang istri dan ibu Noor Din adalah istri nomor dua dengan 13 anak. Noor Din merupakan anak bungsu dari 13 bersaudara. “Kami tidak ada penyambutan atau acara khusus. Setelah dikuburkan seperti biasa diadakan tahlilan di masjid kemudian di rumah,” kata Ida, salah seorang kerabat yang lain.

Ada sekitar 300 orang yang hadir di kuburan Noor Din. Mereka termasuk keluarga, tetangga, dan teman-temannya. Kurang lebih 50 polisi mengamankan pemakaman itu.
PEMAKAMAN yang dipimpin oleh imam Masjid Masjid An Nur M. Kassim Tambang itu berlangsung khidmat. Sejumlah pentolan JI terlihat di an tara kerumunan pelayat. Yang pa ling mencolok ada lah kehadiran Dr Abdullah Daud. Dia rekan Dr Az hari Husin dan Noordin semasa keduanya sama-sama menjadi pengajar alias dosen di University Teknologi Malaysia (UTM). Dr Abdullah September lalu bebas dari tahanan ISA di Kemunting Detention Center (KDC).
Beberapa sumber Jawa Pos yang merupakan anggota JI Mantiqi I Malaysia juga terlihat hadir. Namun, tidak sedikit di an tara mereka yang menyamar dan menutupi muka de ngan serban dan berkacama ta. Sebagian anggota JI itu terlihat ketika pro sesi pemakaman Noordin berlangsung di Masjid An Nur. Selepas itu, mereka membubarkan diri.
”Pengamanan memang ketat. Kami tidak ingin mengacaukan penghormatan terakhir kepada rekan kami ini,” ujar Abu Husni (nama samaran, Red), salah seorang mantan anak buah Noordin di Pesantren Luqmanul Hakiem, Johor.
Abu menyatakan, dalam minggu ini akan ada pertemuan besar yang melibatkan seluruh anggota jaringan Mantiqi I dan wakil Mantiqi II dan III. Pada pertemuan rahasia itu, para anggota JI, baik yang sudah nonaktif maupun yang masih aktif, akan membahas kelanjutan Thaifah Muqatilah alias pasukan tempur yang kerap disebut JI sempalan yang dipimpin Noordin.

PEMAKAMAN yang dipimpin oleh imam Masjid Masjid An Nur M. Kassim Tambang itu berlangsung khidmat. Sejumlah pentolan JI terlihat di an tara kerumunan pelayat. Yang pa ling mencolok ada lah kehadiran Dr Abdullah Daud. Dia rekan Dr Az hari Husin dan Noordin semasa keduanya sama-sama menjadi pengajar alias dosen di University Teknologi Malaysia (UTM). Dr Abdullah September lalu bebas dari tahanan ISA di Kemunting Detention Center (KDC).
Beberapa sumber Jawa Pos yang merupakan anggota JI Mantiqi I Malaysia juga terlihat hadir. Namun, tidak sedikit di an tara mereka yang menyamar dan menutupi muka de ngan serban dan berkacama ta. Sebagian anggota JI itu terlihat ketika pro sesi pemakaman Noordin berlangsung di Masjid An Nur. Selepas itu, mereka membubarkan diri.
”Pengamanan memang ketat. Kami tidak ingin mengacaukan penghormatan terakhir kepada rekan kami ini,” ujar Abu Husni (nama samaran, Red), salah seorang mantan anak buah Noordin di Pesantren Luqmanul Hakiem, Johor.
Abu menyatakan, dalam minggu ini akan ada pertemuan besar yang melibatkan seluruh anggota jaringan Mantiqi I dan wakil Mantiqi II dan III. Pada pertemuan rahasia itu, para anggota JI, baik yang sudah nonaktif maupun yang masih aktif, akan membahas kelanjutan Thaifah Muqatilah alias pasukan tempur yang kerap disebut JI sempalan yang dipimpin Noordin.

“Saya teman seangkatan Noor Din waktu di sekolah dasar. Ia anak baik dan pintar. Terakhir berpisah pada usia 15 tahun. Ketemu lagi sudah menjadi dosen di Universiti Teknologi Malaysia Johor Bahru. Saya mendengar berita dia sedang dikejar-kejar pemerintah era Mahathir Mohamad. Ia sudah meninggal. Saya datang karena sebagai teman lama di waktu kecil,” kata seorang laki-laki yang enggan disebutkan namanya sambil meneteskan air mata.

Peti jenazah Noor Din sempat dibuka. Keluarga dan beberapa wartawan diberikan kesempatan untuk mengambil fotonya. Setelah itu, istri Noor Din, Siti Rahmah, meletakan tanah di dalam peti. Jenasah Noor Din dimasukan ke liang kubur bersama petinya kemudian diuruk dengan tanah.

Usai dikuburkan seorang imam membacakan doa didampingi beberapa keluarga Noor Din. Upacara penguburan selesai dan massa kemudian bubar. Tak ada pidato terakhir dari keluarga. (JPNN dan Vivanews)
sumber: http://forum.detik.com/astaga-air-selalu-mengalir-dari-liang-lahat-ketika-noordin-m-t121126.html?s=3e770aa4d6215f7325f6581249fd8c3e&





19.27 | 0 komentar | Read More

KETIKA ISTRI MENOLAK "AJAKAN" SUAMI (Sebuah Pelajaran Buat yang Sudah Berumah Tangga

" Sebaik-baik kamu adalah yang paling baik kepada istrimu.” (HR at-Tirmizi)
 http://statis.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2012/02/siluet-ikhwan-akhwat.jpg
Ani, sebut saja begitu, agak tak enak hati menyuguhkan kopi hangat untuk suami tercintanya pagi itu. Pasalnya, sang suami, Mas Hendra, nampak cuek. Wajahnya pun masam seperti orang kesal. Sebagai istri, Ani yakin muara kemuraman itu karena dia. Sudah tiga hari belakangan ini ia menampik ajakan Mas Hendra untuk berhubungan intim. Pertama, ia merasa lelah. Esok malamnya merasa tidak mood. Sedang malam ketiga ia tidur lebih awal dari biasanya.
Untuk menebus rasa bersalahnya, Ani pun tampil cantik dan berusaha bergairah di depan Mas Hendra. Namun karena mungkin terlanjur kesal, sang suami tidak menggubrisnya. Ani pun jadi meradang karena tidak mendapat tanggapan.
Rasa hati tak karuan itu segera ia bagi pada sahabatnya, Aisyah, yang sudah lebih lama berumahtangga. Sebagai sahabat, sang teman menasehatinya untuk segera meminta maaf. Apalagi perbuatan Ani itu termasuk berdosa.
Alasan yang dikemukakan Aisyah itu tentu saja bersandar pada sebuah hadits shahih riwayat Imam Bukhari, “Jika suami memanggil istrinya untuk tidur bersama (bersenggama), lalu istri menolak sehingga semalam itu suami menjadi jengkel (marah) pada istrinya, maka para malaikat mengutuk pada istri itu hingga pagi hari.”
Sebagai suami dan kepala rumahtangga, tentu Hendra punya otoritas penuh atas istrinya. Tak salah kalau ia marah. Tapi di satu sisi, kadang ia lupa bahwa sang istri tentu punya alasan di balik penolakannya, dan inilah yang kurang dipahami.
Menurut Syeikh Sa’ad Yusuf Abdul Aziz dalam Shahih Washaya ar-Rasul lin Nisa, seorang istri boleh saja menolak ajakan suaminya berhubungan badan sepanjanghal itu merupakan uzur syar’i atau sesuatu yang dibolehkan agama.
Jika perintah sang suami berbau hal-hal maksiat, seperti menyuruh istri meninggalkan shalat, membuka jilbab, membolehkan teman-teman suaminya untuk masuk ke dalam rumahnya ketika suami tidak ada, atau memerintahkannya untuk memutus tali silaturahim, barulah hal itu tidak perlu didengar atau dipatuhi. Sebab sabda Nabi saw, “Tidak ada ketaatan dalam kemaksiatan kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanya pada hal-hal yang baik saja (ma’ruf).” (HR Bukhari dan Muslim)
Senada dengan itu, pendiri Pusat Kajian Hadits, DR. H. Lutfi Fathullah MA, mengatakan bahwa ketika suami tidak ‘diberi’ di saat syahwatnya timbul, maka bisa muncul dua kemungkinan; apakah dia sanggup menahannya, ataukah dia tidak bisa menahan, alih-alih malah terjerumus ke arah perzinaan. “Maka pilihannya kalau tidak mau berzina, istri harus memberikan haknya,” ungkapnya.
Lagi pula, kendati tidak ada asbabul wurud, hadits permintaan bersenggama dari suami ini sebenarnya bisa saja dita’wilkan sebagai ‘senjata’ untuk menolak permintaan suami. Mengapa?
Di mata Lutfi, sebagaimana fakta umum di masyarakat, tak dimungkiri bahwa hasrat terbesar suami terhadap istrinya adalah keinginan menyalurkan nafsu seks.
Maka ketika keinginan tersebut tidak terpenuhi, mereka pun kecewa dan marah. Sedang kecenderungan hasrat terbesar istri pada suami adalah ekonomi atau yang lainnya, sementara seks bisa jadi prioritas kesekian. Sebab itu, tatkala keinginan istri tidak terpenuhi, mereka kerap menggunakan alasan tidak mau memenuhi kebutuhan seks suaminya.

Hak yang Sama
Pada hakikatnya, hubungan dua insan tidak akan terwujud bila salah satunya tidak menikmati. Keduanya harus saling terlibat berpartisipasi. Badriyah Fayumi, dalam Fikih Perempuan, Refleksi Kiai atas Wacana Agama dan Gender mengatakan bahwa mu’asyarah bi al-ma’ruf yang dijalankan suami-istri adalah harus saling memberi dan menerima, saling mengasihi dan menyayangi, tidak saling menyakiti, tidak saling memperlihatkan kebencian, dan masing-masing tidak saling mengabaikan hak dan kewajibannya. Tak terkecuali dalam masalah hubungan seks.
Maka, sebenarnya jika istri ‘minta’ tapi suami tidak memberi, juga dihukumi berdosa. Karena seks dalam sebuah pernikahan merupakan hak kedua belah pihak. Hanya saja, pihak istri jarang sekali ‘meminta’ lebih dulu. Hal ini disinyalir karena umumnya istri lebih kuat untuk menahan nafsunya ketimbang suami.
“Suami kalau sudah minta, kadang harus dituruti, bahkan lepas kendali kalau tidak dituruti,” tegas Luthfi yang menamatkan S2 di Jordan University itu.
Di zaman rasulullah pun pernah terjadi hal serupa. Ketika seorang sahabat bernama Abdullah bin Amr bin ‘Ash pernah tidak memberikan nafkah kepada istrinya. Rasulullah menegurnya keras, karena istri pun punya hak yang sama.
Dalam Al-Fiqhul Islami karangan DR. Wahbah az-Zuhaili, ihwal hubungan seks itu sendiri dalam pandangan mazhab fiqih Islam berbeda-beda. Mazhab Maliki mengatakan bahwa suami wajib menggauli istrinya, selama tidak ada halangan atau uzur, sebagaimana zahir teks hadits. Namun dari sini timbul pemahaman, bahwa ketika seorang istri menghendaki hubungan seks, suami pun wajib memenuhinya.
Sementara mazhab Syafi’i mengatakan bahwa kewajiban suami menyetubuhi istrinya pada dasarnya hanyalah sekali saja selama mereka masih menjadi suami-istri. Kewajiban ini hanyalah untuk menjaga moral istrinya.
Pandangan ini dilatarbelakangi oleh prinsip bahwa melakukan hubungan seks adalah hak seorang suami. Istri, menurut pendapat ini disamakan dengan rumah atau tempat tinggal yang disewa. Alasan lain adalah bahwa orang hanya bisa melakukan hubungan seks apabila ada dorongan syahwat (nafsu), dan ini tidak bisa dipaksakan. Akan tetapi, sebaiknya suami tidak membiarkan keinginan seks istrinya itu agar hubungan mereka tidak berantakan.
Adapun mazhab Hanbali menyatakan bahwa suami wajib menggauli istrinya paling tidak sekali dalam empat bulan, apabila tidak ada uzur. Jika batas maksimal ini dilanggar oleh suami, maka antara keduanya harus diceraikan. Mazhab ini mendasarkan pandangannya pada ketentuan ila’ (sumpah untuk tidak menggauli istri).

Keengganan istri melayani suami tentu saja memiliki alasan. Sebab itulah seorang suami harus bisa memahami alasan dibalik penolakan istrinya. Secara umum, istri kerap menolak ‘ajakan’ suami dalam kondisi seperti berikut:

1. Istri Hamil
Postur tubuh istri yang bertambah besar ditambah adanya si jabang bayi di dalam perut tentu agak menyulitkan melakukan senggama. Karenanya dalam kondisi hamil, hasrat seksual istri cenderung menurun. Namun hubungan intim selama hamil dibenarkan agama.
Dalam Fatwa-fatwa Kontemporer Tentang Problematika Wanita yang dikarang Musa Shalih Syaraf, dibolehkan suami-istri melakukan hubungan intim, kecuali jika ada pertimbangan kesehatan yang melarang sehingga menimbulkan beberapa bahaya bagi istri. Yang demikian itu bisa saja dilakukan dengan meminta saran kepada dokter spesialis kandungan, karena masa-masa kehamilan itu dituntut mengikuti nasehat-nasehat medis.

2. Istri Capek/Lelah
Mengurus rumahtangga dan anak bukanlah perkara mudah yang bisa dikerjakan dengan santai. Selain menguras tenaga dan waktu, pikiran pun harus terfokus penuh pada perkembangan anak. Mulai dari bangun tidur sampai kembali waktu tidur tiba. Tak heran jika energi istri pun terkuras tak bersisa. Apalagi istri yang punya peran ganda. Selain sebagai ibu rumahtangga, istri pun terlibat menopang kehidupan dapur keluarga.
Tak heran ketika ada sedikit kesempatan istirahat, mereka lebih memilih rehat ketimbang mengurus diri sendiri, bahkan tak jarang keberadaan suami pun terabaikan.
 Maka sebagai suami bijak, sudah sepatutnya tak terburu-buru menanggapi sikap istri dengan amarah. Justru memahami kesulitan sang istri bisa menjadi jalan terbukanya komunikasi yang baik. Pada akhirnya bahkan hubungan di atas ranjang pun tak mudah terganjal.

3.Istri Sakit
Dalam masalah ibadah apa pun, sakit adalah uzur yang sangat bisa dimaklumi. Kondisi badan yang tidak fit memang tidak memungkinkan seseorang beraktivitas. Apalagi jika sakit itu sudah amat membahayakan. Sudah sepatutnya suami memahami kondisi ini.

4. Istri Haid
Bersenggama dalam kondisi istri sedang haid adalah haram, sebagaimana al-Qur’an menyatakan, “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, ‘Haid itu adalah suatu kotoran.’ Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid.” (QS. al-Baqarah: 222)
Alasan di balik pengharaman ini dikarenakan darah haid itu memiliki bau yang tidak sedap dan dapat mendatangkan beberapa penyakit yang berbahaya bagi suami dan istri. Namun, Imam Ahmad bin Hanbal berpendapat, jika ada orang yang akhirnya melakukan senggama pada waktu haid, disunnahkan baginya bersedekah setengah atau satu dinar.
Sejatinya hubungan seks bukanlah sekedar penyaluran syahwat. Hubungan seks antar suami-istri juga merupakan ungkapan cinta kasih agar pondasi rumahtangga semakin kokoh.
Mengungkapkan rasa cinta tentu saja tidak bisa dengan bahasa kasar dan memaksa. Sebab itulah hadits terkait menggunakan lafaz da’aa (meminta, mengajak). Hal ini, bagi Lutfi, sekaligus menyanggah anggapan kalangan yang menyatakan bahwa perkosaan dalam rumahtangga itu ada. Adapun lafaz rajul (laki-laki, suami) sebagai subyek, tak lain merupakan ungkapan kebiasaan.
“Dalam banyak firman-Nya, Allah menggunakan lafaz sesuai kebiasaan, misalnya was sariqu was sariqatu, laki-laki dan perempuan pencuri, lelaki disebut lebih dulu karena yang biasa mencuri laki-laki, baru kemudian disusul dengan perempuan, namun di tempat lain kadang perempuan dulu yang disebutkan,” jelas ustadz yang mengenyam studi S3 di Universitas Kebangsaan Malaysia.
Jika hubungan seks telah sama-sama dipahami sebagai kebutuhan bersama, akan sangat mudah mengkomunikasikan segala kendala yang datang. Maka saat uzur syar’i seperti haid jadi kendala, tentu saja keduanya tetap bisa melakukan hubungan intim selama tidak memasuki wilayah yang dilarang (antara pusar-lutut).
Bahkan ketika salah satu pasangan tidak mood, bisa saja gairah dibangkitkan selama keduanya sama-sama mau terbuka membicarakannya. Perbincangan ringan bukan tidak mungkin melahirkan candaan-candaan mesra, yang pada akhirnya bisa membangkitkan gairah untuk bercinta.[ ]
sumber: http://majalah-hidayah.com/ilmu/nisa/bila-istri-menolak-ajakan-suami.html
19.25 | 0 komentar | Read More

Misteri antara Suka, Cinta dan Sayang!

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqGyRhWZWISnCBtccADFdQuSPvMso1rPyYLkmYusiiCeKccjw0f5q3jd15ndx3Rm-GPrrde15FyCoxXQq-1eYpRM-f8nswrPsPi4FydfQLDOl6zNWdl5JVYwn_ijcx5RELtfgQurvzkAS9/s1600/alove.jpg
Telah lama kami diskusikan, sebuah pertanyaan sepele, namun tak berpengaruh sepele. Asmara, adalah sebuah bahasa yang universal. Dihirup di warung kopi, dicerna oleh skandal politik, disikat para pemuda-pemudi, dikunyah di pesta arisan dan diperbincangkan di pangkalan becak sekalipun. Pertanyaan sepele yang saya maksud adalah ; apa perbedaan mendasar antara perasaan suka, cinta, sayang dan tanpa perasaan sama sekali. Mari kita lanjutkan diskusinya !
1.  Tahap Tanpa Perasaan
Katakanlah, Amir baru saja masuk ke perguruan tinggi. Begitupun dengan Aden, teman sekelas Amir yang baru saja mereka berkenalan. Dalam hati Amir, tidak memiliki perasaan apapun terhadap Aden. Pun dalam hati Aden, tidak memiliki perasaan apapun terhadap Amir. Entahlah karena intensitas atau hal ikhwal lain, sehingga mereka tidak memiliki perasaan apapun, satu sama lain.
Analoginya seperti manusia dan batu. Setiap manusia tidak memiliki hubungan apapun terhadap batu. Dan setiap batu tidak memiliki hubungan apapun terhadap manusia. Kendati, Kita sering mendengar hardikan ; ” dasar manusia batu “. Itu hanya sekadar ungkapan yang menggambarkan seseorang yang keras kepala atau berkarakter keras. Jadi, manusia dan batu tak memiliki hubungan apapun. Dalam ilmu logika, hubungan ini disebut, hubungan perbedaan. (Seluruh A # B, dan seluruh B # A).
2.  Tahap Suka
Setahun berjalan, Amir mulai menyimpan perasaan terhadap Aden. Aden pun begitu. Akan tetapi, hati kedua insan ini masih belum belum terpaut seutuhnya. Sebagian hati Amir mulai diisi oleh perasaan terhadap Aden. Namun, sebagian hati Amir yang lain, masih dapat terisi oleh bayangan wanita-wanita lain. Setali tiga uang, sebagian hati Aden sudah terisi oleh kehadiran sang Amir. Namun, sebagian hati Aden yang lain, masih dapat terisi oleh anasir-anasir pria selain Amir. Inilah yang disebut perasaan suka. Hati masih bisa menampung imajinasi selain dia. Dengan kata lain, dia bukan satu-satunya.
Analoginya seperti manusia dan putih. Sebagian dari manusia itu putih. Akan tetapi, sebagian yang lain tidak berwarna putih (orang kulit hitam, kuning, dll). Dan sebagian dari putih itu manusia (orang kulit putih). Akan tetapi, sebagian putih yang lain, bukan manusia (salju putih, kapas putih, dll). Jadi, hubungan antara manusia dan putih hanya terhubung sebagian, satu sama lain. Dalam ilmu logika, hubungan ini disebut, hubungan umum-khusus dari satu segi. (Sebagian A = B, sebagian A # B, sebagian B = A, sebagian B # A).
3.  Tahap Mencintai atau Dicintai
Singkatnya, karena intensintas pertemuan baik di kelas, kantin, organisasi, perpustakaan, diskusi kelompok hingga ngedate. Kini, seluruh hati Amir tercurahkan teruntuk Aden seorang. Atau bahasa syahdunya, Amir terlanjur cinta. Hatinya sudah buta untuk melihat gadis yang lain. Malangnya, tidak seluruh hati Aden terpikat terhadap Amir. Aden masih menyimpan sepenggal rasa terhadap mantan terbaiknya yang bernama Rakhmat. Walaupun Aden juga suka terhadap cara Amir yang begitu perhatian. Perasaan Amir terhadap Aden disebut mencintai. Otomatis, status Aden dari sang Amir adalah dicintai.
Analoginya seperti manusia dan hewan. Seluruh manusia adalah hewan. Tetapi, tidak semua hewan adalah manusia. Kuda contohnya, kuda adalah hewan tapi ia bukan manusia. Melainkan sebagian hewan itu manusia.  Faktanya, manusia dan hewan (kuda) tidak jauh berbeda. Keduanya dapat berjalan, berlari, makan, tidur, berhubungan seks. Hanya satu pembedanya, manusia dapat berpikir rasional. Kita sama saja dengan hewan (kuda), jika kita hanya makan, minum dan berhubungan seks. Kita baru dapat dikatakan hewan yang rasional (manusia) jika kita dapat berpikir secara rasional. Dalam ilmu logika, hubungan ini disebut, hubungan umum-khusus mutlak. (Seluruh A = B, Sebagian B # A, sebagian B = A).
4.  Tahap Saling Mencintai
Dikarenakan perhatian Amir terhadap Aden yang sangat tulus dan penuh kasih. Akhirnya, Aden membalas cinta Amir. Sehingga, seluruh hati Aden kini terpatri hanya untuk Amir seorang. Sebagaimana seluruh hati Amir yang teruntuk  Aden saja. Mereka termaktub dalam tahap saling mencintai. Kalau dalam film, disebut happy ending !.
Analoginya seperti manusia dan rasional. Seluruh atau setiap manusia itu dapat berpikir rasional. Dan seluruh yang dapat berpikir rasional adalah manusia. Kemuliaan manusia dibanding dengan makhluk-makhluk lainnya adalah rasionalitas di tengah-tengah  materi yang sangat terbatas. Kendati, terkadang manusia enggan memanusiakan dirinya sendiri dengan menyia-nyiakan daya fungsi akal rasionalnya. Dan lebih tunduk pada hawa nafsunya yang sangat rentan serta rendah. Jadi, hubungan antara manusia dan rasional terpaut menyeluruh, satu sama lain. Dalam ilmu logika, hubungan ini disebut, hubungan persamaan. (Seluruh A = B, seluruh B = A).
Dimanakah Tahap Anda ?
Sampai disini, sedikit banyak Kita telah mafhum akan perbedaan mendasar antara perasaan suka, cinta, sayang dan tanpa perasaan sama sekali. Berkenaan dengan perasaan sayang, ia tidak jauh berbeda dengan perasaan cinta. Bedanya hanyalah, sayang lebih universal ketimbang cinta. Kita biasa mendengar ; ” Amir penyayang kucing atau Aden penyayang bunga “. Bukan pecinta kucing atau pecinta bunga. Itu berarti, sayang bisa kita terapkan pada jenis apa saja, meskipun tak sejenis dengan kita (bukan manusia). Itulah mengapa Tuhan disebut Maha Penyayang karena Dia mampu menyanyangi semuanya, Baik Dirinya sendiri, maupun ciptaan-Nya.
Biasanya, kita menyatakan cinta atau menawarkan cincin permohonan nikah terlalu kepedean, hingga akhirnya terburu-buru. Sementara, hubungan perasaan kita dengan si dia masih dalam tahap suka atau paling banter mencintai/dicintai. Memang, si dia membutuhkan kepastian. Namun, kita juga kudu memastikan hubungan perasaan kita sudah sampai tahap mana. Saran penulis, sampailah dulu pada tahap saling mencintai baru menyatakan perasaan atau menawarkan cincin permohonan nikah. Tulisan ini hanya seutas pemikiran penulis. Koreksi dari pembaca sangat dibutuhkan. Seperti yang dikatakan Jalaluddin Rumi : ” Di luar perbuatan salah dan benar, ada sebuah lapangan. Aku akan menemuimu disana. ” ” Barang siapa yang mencari, ujar James Allen, pasti menemukan. Dan barang siapa yang mengetuk pasti dibukakan. “ Carilah dan ketuklah pintu hatinya, semoga dibukakan !.
Semoga Bermanfaat, Wallahu a’lam.
sumber: http://edukasi.kompasiana.com/2012/06/21/perbedaan-antara-suka-cinta-dan-sayang-472358.html
19.18 | 0 komentar | Read More

Misteri Antara Cinta dan Nafsu

Ujian Cinta adalah Nafsu

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinIhyphenhyphenYUlP3H803B39_zsueFRGqU8PekMO6SLOYtDYvKFI9wuZa9Elc9oknuMrOqAHMT1jADF-rEZEHQ-8QCWqQ56DUDt6lQBz0ndmKQGYew3ZbBuHtkh9KsNRPUg5rh-KVKlMGVcvCqQU3/s1600/walimahan+copy.jpg
Terkadang kita sangat susah membedakan Cinta dan Nafsu, kita sering kali terjebak oleh jargon-jargon yang di lantunkan pada lagu-lagu populer saat ini, dengan menyebut Cinta abadi, cinta terakhir atau bahkan cinta sampai mati. Padahal ini justru sangat mengkaburkan arti cinta atau bahkan bertolah belakang dengan makna cinta itu sendiri.  Nah loh…. jadi gemana.
Jadi sebelum kita terbuai atau bahkan terperdaya dengan definisi yang menyesatkan dengan cinta, maka alangkah baiknya kita mendefinisikan cinta itu dulu pada tataran nilai yang universial, salah satunya adalah Cinta Tuhan kepada manusia. Bagaimana cinta Tuhan kepada hambanya. Mudah saja kita definisakan. Bahwa Cinta Tuhan kepada hambanya adalah bentuk  Rahman (Pengasih) dan Rahim (Penyayang) yang tak pernah berbalas dan mengharap balas. Itulah perwujudan cinta yang sangat universal. Sehingga bila manusia mengatakan bahwa cintanya sudah dapat menyentuh kualitas  tersebut, maka sebenarnya manusia tersebut telah masuk kedalam surganya Tuhan, kendati manusia tersebut masih di Alam dunia ini. Sebab hanya orang yang memiliki rasa Kasih dan Sayang yang tak berbalas inilah orang-orang yang dikategorikan sebagai orang-orang yang memiliki tingkat keihlasan, kesabaran dan juga kepasarahan yang tinggi, sehingga kondisi  apapun yang dialaminya dirinya akan selalu perpandangan positif.
Kembali lagi ke permasalahan Cinta tadi, mengapa saya katakan bahwa jargon-jargon cinta saat ini banyak yang menyesatkan, sebab jargon-jargon cinta saat ini lebih banyak mengumbar Nafsu (keinginan terlalu berlebihan di luar batas norma dan kemampuan diri) sehingga cinta tersebut di definisikan sebagai cinta yang sebenarnya. Padahal cinta yang sebenarnya tetaplah tidak melebih-lebihkan perasaan itu sendiri, sebab bila cinta telah terlalu melebih-lebihkan itu akan jatuh ke areal nafsu. Sedangkan nafsu ini selalu di bumbui oleh bermacam motif, seperti  cepat marah, rasa memiliki yang berlebihan, cemburu buta, dan hal-hal emosional lainya yang selalu mengarah pada keruwetan kehidupan.
Jadi sahabat, menurut hemat saya, sebenarnya yang membuat cinta itu semakin sulit adalah ketika kita tak mampu memahami cinta itu dengan benar. Sedangkan kita ini sering bermain-main perasaan cinta. Celakanya itu kita bilang sebagai cinta itu sendiri. Gampangnya bila cinta itu menenagkan kehidupanmu maka itulah cinta yang sebenarnya, namun bila cinta itu semakin memusingkan dirimu atau bahkan menghancurkan hidupmu, maka yakinlah bahwa itu hanya sekedar nafsu yang mengatasnamakan cinta yang menghancurkan norma-norma kehidupanmu. Sehingga Cinta itu Tahan Uji sedankan Nafsu itu akan luntur.
Jadi sahabat, jagalah cintamu dengan kesetiaan, peliharalah cintamu dengan kasih, dan kokohkan Cintamu dengan sayang. Dan sempurnakan dengan keihlasan. insayAllah itu semua bukan untuk siapa-siapa melainkan untuk kebahagiaanmu sendiri. Allahualam Bissawwab
sumber: http://muda.kompasiana.com/2013/02/13/ujian-cinta-adalah-nafsu-533973.html
19.16 | 0 komentar | Read More

Misteri Sekolah Bagus Namun Mahal

Sekolah ”Bagus’ di Indonesia Harganya Selangit

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzEuyV0by7Yqt-FjPdk0OZwyV6ZML5QdZSAkPWKdvILC7zT3x_a05f8_bz9sBEQuB3nuwYX0hvX9T2hqqB7MXnNc7JQmR_d1iyjOeeWMlSc2WD74a1Pd6EjM8eipdXWiw8lmhMf3kGuoo/s1600/Depressed4.jpg

Ingin kembali ke tanah air namun ditampar kebimbangan luar biasa karena tidak yakin dengan sisitem pendidikan Indonesia saat ini. Kenapa sekolah yang katanya ‘bagus’ itu mahal sekali? Ada apa dengan sistem pendidikan di Indonesia? Seharusnya anak-anak di Indonesia tidak perlu membayar pendidikan berkualitas. Itu adalah hak anak bangsa. Dan kewajiban negara memenuhi pendidikan mereka. Seharusnya tidak perlu ada label sekolah ‘bagus’ dan ‘tak bagus’ karena semua sekolah harusnya dijamin pemerintah kualitasnya. Apalagi hingga ada label sekolah ‘plus’, SBI(Sekolah Bertaraf Internasional) dan RSBI ( Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) yang ketika saya cakar ‘google’ uang pangkal masuk dan uang sekolahnya membuat mata saya keluar. Bukankah Indonesia menganut ideologi Pancasila? Yang di dalam butir silanya, menyatakan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia? Keadilan apa? Bila di dalam mengenyam pendidikan saja ada jurang yang curam antara ‘orang berduit’ dengan yang ‘tidak berduit’. Saya jadi bingung. Atau memang iya, pemerintah tidak mau bingung dengan tugasnya sehingga membiarkan rakyat macam saya yang bingung?! Kalau pada sekolah yang dicap ‘bagus’ biaya sekolahnya hingga puluhan jutaan, maka SEKOLAH DI INDONESIA ADALAH SEKOLAH YANG TERMAHAL DI DUNIA.
Di negara mana pun ada sekolah Internasional. Misalnya di Jakarta ada DIS (Deutsch Inernational School)–Sekolah Jerman Internasional. Di Jerman sendiri terutama di kota besar yang banyak pekerja asingnya, ada sekolah internasional, misalnya ‘Frankfurt International School’. Sekolah internasional tentu saja bertujuan memudahkan seorang anak yang berasal dari negaral lain mengakses pendidikan di sebuah negara yang baru ditempatinya. Ini juga niat saya, bila pindah ke Indonesia menyekolahkan anak saya di DIS tetapi masih mempertimbangkan banyak hal termasuk uang sekolah yang mencapai 64 juta lebih setahun. Tentu angka ini fantastis buat kantong saya. Dan biasanya biaya sekolah internasional itu ditanggung oleh perusahaan tempat orangtua si anak bekerja. Sayangnya, kepulangan ke Indonesia tidak dalam rangka kerja, tapi pulang kampung he..he…
Lalu saya mengobok-ngobok ‘google’ mencari sekolah-sekolah yang katanya ‘bagus’. Luar biasa, biaya sekolah yang ‘bagus’ itu langsung membuat hidung saya memanjang. Bahkan hanya untuk uang pangkal saja, ada yang mencapai 75 juta. Dan yang membuat saya bingung, ada sekolah nasional plus, Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Saya cari tahu keunggulan dari sekolah yang menempelkan ‘cap’ demikian. Saya kok jadi tidak teryakini. Kualitas sekolah tidak ditentukan oleh kemampuan anak-anak berbahasa Inggris atau Arab. Bukan itu. Sekolah adalah tempat anak-anak menimba ilmu, memahami kehidupan bersosialisasi, membentuk kepribadian dan jati diri, mengoptimalkan kemampuan, mengembangkan ide dan kreatifitas, menumbuhkan rasa kemanusiaan, berani menampilkan dirinya dan pandangannya.
Sekolah bukan hanya fisik yang megah tetapi tempat kedua setelah keluarga di rumah. Guru adalah orangtua kedua, sahabat adalah saudara ’seperjuangan’ dalam semangat meraih sesuat yang belum diketahui. Begitulah yang saya tahu tentang sekolah di Jerman. Suatu hari anak saya sakit, dan karena cuek, saya baru akan mau menelepon sekolahnya pada pukul 9. Tapi baru pukul 08.15 petugas sekolah sudah menelepon terlebih dulu, mengabarkan anak saya tidak ada di ruang kelasnya. Saya tertegun. Di buku ‘catatan tugas’ sekali-sekali ada catatan dari gurunya mengenai pr atau sesuatu tentang anak saya. Anak saya akrab dengan guru-gurunya. Tiap kali bertemu walau bukan di sekolah, mereka mau saling melepas canda. Karena sekolah juga adalah rumah, anak harus merasa nyaman di ruang kelasnya, pada musim panas mereka boleh mengenakan sandal he..he.. (hal yang tabu di Indonesia, sampai kaki keriput dalam sepatu).
Pada pertemuan antara orang tua, guru dan kepala sekolah. Tidak ada istilah basa-basi, semua dijelaskan secara gamblang mengenai prestasi dan kendala anak. Satu hal lagi, saya tidak bisa menentukan anak saya bersekolah dimana saya mau. Semua ada aturannya. Sesuai dengan tempat tinggal, maka anak saya bersekolah di sekolah tempat saya tinggal, tidak bisa di daerah lain. Pemerintah setempat sudah menyediakan segalanya, setahun sebelum seorang anak si A memasuki bangku sekolah. Selama setahun persiapan memasuki bangku sekolah di TK, pihak TK dan sekolah mengadakan observasi mengenai pola tingkah laku anak, kemampuan motorik dan kecerdasan anak. Evaluasi ini, tentu untuk pengamatan lebih lanjut ketika anak menduduki bangkunya di kelas pertama. Sekolah di Indonesia, kok saya malah merasa terlalu liberal. Siapa saja boleh memilih sekolah apa saja tergantung kemampuan ekonomi dan kemampuan anak?! Tapi saya yakin, pasti ada sekolah yang bagus di Indonesia, yang tidak hanya menggaungkan prestise tetapi prestasi. Sekolah yang memiliki guru-guru berhati samudera.
Bandingkan dengan sekolah di Eropah. Yang Paling saya tahu di Jerman (karena sekarang saya tinggal di Jerman). Negara yang menganut ideologi liberal. Tetapi dalam beberapa aplikasi tatanana kehidupan bermasyarakat justru sosialis bahkan komunis. Termasuk sistem pendidikan. Semua kualitas sekolah di setiap daerah dan tempat sama. Tidak ada cap ‘taraf internasional’. Kecuali memang sekolah internasional yang sebenarnya untuk ‘anak internasional’ (anak dari negara lain, yang orang tuanya bertugas di Jerman). Setiap anak wajib sekolah. Kewajiban ini dipertanggungjawabakan pemerintah. Dengan memberi pendidikan gratis. Artinya memang gratis. Sampai saat ini, saya belum mengeluarkan sepeser pun yang berkaitan dengan pendidikan anak saya dari mulai kebutuhan buku bacaan hingga buku tulis, alat-alat praktek di sekolah dan lainnya. Andai kata, saya jadi milioner sekalipun, di Jerman saya tidak bisa sok menyekolahkan anak saya di tempat ‘hebat’. Karena memang tidak ada tempatnya. Sekali lagi semua kualitas sekolah seragam. Saya juga tidak bisa menyekolahkan anak saya di sekolah internasional tanpa alasan yang tepat meski saya mampu membayar untuk sekolah itu.
Begitu otoriterkah pemerintah terhadap pendidikan anak saya? Padahal saya tinggal di negara yang mengagungkan kebebasan. Bisa jadi iya. Tapi saya fine-fine aja. Karena memang itu demi kebaikan setiap anak. Jelas pemerintah Jerman sibuk mengatur nasib pendidikan setiap anak di negaranya. Anak-anak itu adalah anak-anak mereka. Yang kelak meneruskan nasib bangsa dan negara. Wajar kalau mereka perduli. Lalu kenapa di Indonesia justru pemerintah meliberalkan sistem pendidikannya? Siapa yang kaya. Yeah siapa yang kaya maka dia dapat! Mirisnya, juga untuk menikmati pendidikan.
sumber: http://edukasi.kompasiana.com/2013/04/10/sekolah-bagus-di-indonesia-harganya-selangit-549674.html
19.08 | 0 komentar | Read More

Inilah Cara Warga Kampung Aceh Mengakhiri Premanisme

http://statis.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2012/02/siluet-demonstrasi-mahasiswa-2.jpgTulisan ini sama sekali bukan untuk memprovokasi pembaca untuk main hakim sendiri. Namun hanya berbagi cerita bahwa aksi massa dalam membrantas preman bisa terjadi di mana saja.
Simpang dam, sampai tahun 2003 merupakan daerah yang sangat ramai namun kumuh. Bisa dikatakan seperti teminal plus pasar basah. Pedagang kaki lima ramai memadati jalan masuk pintu satu. Sehingga tidak bisa dijadikan akses masuk ke kawasan Batamindo. Di sana juga tempat turun naiknya penumpang yang menuju ke segala arah.
1365864536420076296
Tempat seperti ini menjadi lahan empuk para calo dan preman untuk beraksi. Setiap hari ada saja tindak kejahatan terjadi di sana. Kecopeten, pelecehan seksual, jambret, pembunuhan, dan tak jarang pengeroyokan.
Bukan tidak pernah dirazia, aksi aparat ini hanya bisa meredam keadaan satu dua hari saja. Habis itu kembali seperti semula.
Aksi yang sering membuat jengah para supir yaitu pengutipan uang calo. Supir wajib memberi upeti 500 – 1000 rupiah untuk setiap keberangkatan. Tak terkecuali yang sekedar lewat, dimintai juga.
Sebenarnya sebuah pos polisi berdiri berada di titik rawan kejahatan. Entah petugas pura-pura tidak tahu atau tahu sama tahu aksi para calo tersebut dibiarkan saja.
Karena dinilai tempat basah, simpangdam pun sering menjadi rebutan geng preman antar suku.. Hukum rimba pun berlaku siapa kuat itu yang berkuasa. Mereka saling intai mencari titik lemahnya. Salah satu kejadian yang menggenaskan ketika aksi balas dendam dilakukan salah satu suku. Secara berkelompok mereka memburu orang yang dinilai menjadi musuhnya dan mengejar sampai ke dalam gedung plaza. Sekuriti dan orang-orang sekitar tidak bisa berbuat banyak ketika di depan matanya segerombolan preman membantai dan mencincang lawannya.
Kejadian serupa terus terulang. Tidak nampak tindakan tegas dari aparat. Hanya opini yang bermain di surat kabar. Di lapangan tak kelihatan aksinya.
Simpang Dam berubah aman, disebabkan terbunuhnya seorang supir taksi. Kejadiannya kurang lebih seperti ini. Salah seorang supir taksi yang mau berangkat dimintai uang oleh seorang preman sambil menegak minuman keras. Namun, Supir menolaknya dengan alasan tak dapat penumpang. Merasa keinginannya tidak digubris, secara tiba-tiba dia menusukkan pisau ke dada supir. Nyawa sopir pun tak tertolong lagi.
Ternyata sopir itu warga kampung aceh yang tinggal di sekitar Simpang Dam. Hal inimenyulut kemarahan warga setempat. Spontan warga kampung aceh pun menyerbu tempat mangkalnya para calo. Entah bagaiamana nasibnya para preman saat itu yang tertangkap, masih beruntung yang bisa kabur menyelamatkan diri. Untuk mengantisipasi kejadian selanjutnya dan dikhawatirkan preman kembali datang, secara bergilir warga pun bergantian piket untuk menjadi mata-mta di sekitar Simpang Dam. Mereka sepakat bila ada preman dan sejenisnya, akan dihabisi.
1365864498183338961
Salah satu ekspresi tekad bulat dalam memerangi preman. Wargapun membuat statmen dalam plang “Kami menolak calo di sekitar simpang dam” tertanda warga aceh.
Seperti dalam film India aparat dan pejabat kota baru turun tangan untuk menyelesaikannya. Sebuah pos polisi permanen dibangun di sekitar simpang dam. Sampai saat ini simpang dam aman. Aman saja. Bila ada ingin mencoba jadi preman di sini, siap-siap saja kena ronceng warga kapung Aceh.
Paparan di atas sebagai contoh, bisa secara tiba-tiba, tanpa diketahui waktunya, massa bergerak sporadis dan main hakim sendiri untuk menyelesaikan masalah premanisme. Hal ini saya khawatirkan benar-benar terjadi di Yogya. Bila petrus di lakukan aparat, bisa jadi brutus (perburuan misterius) akan dilakukan warga Yogya. Siapa yang menjamin bisa hal itu tidak akan terjadi?
Untuk itu saya sarankan aparat segera bergerak cepat merespon keinginan masyarakat. Tangkap para pelaku premanisme, Perlihatkan keadilan dan kebenaran kepada warga. Satu lagi laksanakan slogan kami melayani dan mengayomi dengan sebenar-benarnya.
sumber: http://hukum.kompasiana.com/2013/04/13/cara-warga-kampung-aceh-mengakhiri-premanisme-550844.html
19.00 | 0 komentar | Read More

Anak Jalanan (Bacaan yang Menarik Bulan April 2013)

http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/06/1338660558940078892.jpg
Anak Jalanan
Oleh: Shandy Saeful Rachman

Hidup bahagia merupakan suatu impian bagi setiap orang. Namun kadar kebahagiaan setiap orang berbeda-beda. Ada yang beranggapan bahwa ukuran bahagia ialah dengan memiliki harta yang berlimpah, jabatan tinggi, rumah besertakan mobil yang mewah, ada juga yang mengartikan kebahagiaan adalah pada saat setiap orang yang kita sayangi selalu ada di sekitar kita. Dan ada pula yang mendefiniskan bahwa bahagia adalah ketika kita mempunyai segalanya.
Setiap manusia tidak ada yang pernah merasa puas, ketika sudah mencapai sesuatu yang diinginkannya selalu menginginkan sesuatu yang lain lagi. Itulah hakikat dasarnya manusia. Kita tidak pernah merasa puas meskipun sebenarnya hidup kita sudah lebih dari cukup. Itulah sebabnya ada pepatah yang mengatakan bahwa diatas langit masih ada langit. Jangan pula kita merasa bahwa kita adalah orang yang memiliki segala-galanya. Sadarlah bahwa dibawah kita masih ada yang membutuhkan uluran tangan dan kasih sayang dari kita.
Pernahkah kita memperhatikan bahwa dibawah kalian ada orang-orang yang butuh kita? Pernahkah kalian merasa bahwa hidup kalian sudah lebih dari cukup? Mungkin bila kita melihat orang jalanan atau pengamen yang selalu ada di benak kita adalah anak kita yang kotor, kumuh, dan nakal. Memang semua itu benar, tapi ada suatu hal yang lebih berharga di balik semua itu. Anak jalanan / pengamen mempunyai suatu keistimewaan yang tidak kita miliki. Apa keistimewaannya? Tiap hari mereka mampu melawan kekejaman kehidupan hanya untuk 1 tujuan yaitu mencari uang untuk hidup 1 hari.
Anak jalanan sama seperti anak-anak lain pada umumnya. Mereka ingin bahagia, mereka ingin bermain, mereka ingin tumbuh normal seperti anak-anak lainnya. Pada dasarnya, anak jalanan tidak berbeda dengan anak-anak biasa. Hanya saja takdirnya yang berbeda. Sebenarnya mereka (anak jalanan) tidak ingin menjadi anak jalanan. Sebenarnya mereka ingin seperti kalian. Mereka ingin bersekolah, mereka ingin punya pakaian bagus, mereka ingin makan makanan enak, mereka ingin punya barang-barang bagus, mereka ingin jalan-jalan. Namun, mereka berbeda nasib dengan kita. Boro-boro mau jalan-jalan dan punya pakaian bagus. Buat makan aja susah. Tidakkah kita pernah merasa sedih melihat keadaan mereka? Atau.. kalian malah benci ketika kalian berhenti dilampu merah dan melihat anak jalanan dan kumuh, kucel, dekil dan bau matahari mengetok-ngetok pintu mobil kalian untuk menawarkan Koran, mainan, atau hanya bertepuk-tepuk tangan sambil bernyanyi. Apakah kalian mengusir mereka, pura-pura tidak tahu?
Seharusnya kita sadar bahwa anak jalanan bukanlah sesuatu yang harus dijauhi. Bukanlah hal yang harus dibenci. Mereka tidak seberuntung kalian yang bisa mendapatkan apa saja yang kalian inginkan. Kalau bukan kita, siapa lagi yang bisa diharapkan? Kita sebagai generasi muda sudah semestinya tidak hanya sekadar mengeluh dan berkomentar saja. Ada baiknya kalau kita sebagai anak muda yang sekiranya masih bisa mampu membantu dan membimbing anak-anak jalanan. Mungkin bagi kita yang memiliki waktu lebih dan memiliki ilmu, tidak ada salahnya mengajarkan kepada mereka. Bagi kalian yang memiliki uang lebih, tidak ada salahnya berbagi dengan mereka. Insha Allah, kalau setiap anak muda memiliki keinginan dan tindakan yang baik seperti demikian, suatu saat tidak akan ada lagi yang namanya anak jalanan. Jangan selalu mengaharapkan pemerintah yang tidak mempunyai kepastian nyata. Nasib masa depan negara kita ada ditangan generasi muda!
sumber: http://jakarta.kompasiana.com/sosial-budaya/2013/04/05/anak-jalanan-548437.html
18.54 | 0 komentar | Read More

Sebuah Pelajaran Hidup dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek

http://www.kabar24.com/wp-content/uploads/2012/10/tol2.jpgSebagai bĂ©ntuk tanggung jawab kepala RT mencari nafkah untuk anak-istri, maka setiap hari kutempuh jarak ±40 km antara cakung-cikarang melewati tol jakarta-cikampek…
Jalan toL ini selalu memperlihatkan paradox yg konyol… Jalur cepatnya selalu macet, jalur lambat juga macet, yg ga macet adalah bahu jalan… Jadi bagi org yg nekat yg ga mau ikut aturan, bahu jalan selalu dipergunakan demi mencapai tujuan dengan lebih cepat walaupun melanggar hukum.
Nah, dalam menempuh rute yg sama selama bertahun-tahun, ada beberapa pelajaran yg saya dapatkan dari jalan tol ini. PĂ©lajĂ ran iñi sangat penting bagi para pebisnis/politikus/pegawai negeri/polisi/tentara/jaksa dll profesi di indonesia karena memang sesuai dengan carut-marut negeri ini …
Catatan sayĂ  sbb:
1. Pakailah cara instan / jalan pintas (bahu jalan) apabila anda ingin lebih cepat sampai (baca: kaya) dibanding jĂ lur cepat maupun jalur lambat (jalur resmi).
ApabĂ­la ada mob¡l polisi di bahu jalan, cepatlah kembali ke jalur resmi (cepat/lambat), dan apabila sudah melewati polisi, anda bisa kembali ke bahu jalan (cara instan) utk mempercepat tujuan anda…
Tapi cara ini melanggar hukum lo…
2. Untuk anda pemakai jalur resmi (org tertib / taat aturan), ada peluang mendapat jalanan kosong melompong apabila anda memberanikan diri berspekulasi melewati truk2 besar yg menghalangi pandangan ke arah depan. Halangan itu kadang mémang membuat kita tidak bisa melihat ke (masa) depan karena memang (sepertinya) jalanan di depan juga padat, padahal biasanya kosong melompong alias lancar. Jadi bagi para pebisnis yg terhalang atau macet, semestinya berani mencoba berinovasi (melewati truk besar tsb) sehingga terbuka peluang bisnis yg lebih besar/lancar.
3. Bagi anda yg enggan berspekulasi/berinovasi, siap2lah anda mengalami macet yg memperpanjang waktu tempuh dan menguras tangkí minyak (modal) anda, sehingga kemungkinan kendaraan/bisnis/karir anða tidak akan sampai ke tujuan yg anda inginkan krn kehabisan minyak/modal. Anda bisa saja sampai ke tujuan, tapi tangki minyak/modal añda harus lah banyak sekali.
4. Bagi yg naik angkutan umum (dalam hal ini adalah karyawan, saya salah satu contohnya), anda sungguh tidÀk punya pilihan. Apabila kendaraan umum (perusahaan, boss/owner adalah sopirnya) anda berani lewat bahu jalan dan lolos dr jeratan hukum, anda2 dipastikan akan ikut menikmati (kalau boss/owner mau berbagi) kesuksesan/bonus keuntungan dari kendaraan umum tersebut. Apabila kendaraan umum anda mogok/mañdeg kehabisan bahan bakar/modal karena tidak mau/berañi berinovasi, maka anda harus turun dan berjalan kaki alias di PHK.
DemikiĂ nlah sekelumit pelajaran hidup yang saya dapatkan dr perjalanan melewati tol jakarta-cikampek selama bertahun2. Sebenarnya masih banyak pelajaran lain yg saya petik, tp kali ini saya batasi sampai dĂ­sini saja. Nanti kalau ada mood menulis, saya akan lanjutkan.
Cakung, malam 4 April 2013
sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2013/04/04/pelajaran-hidup-dari-jalan-tol-jakarta-cikampek-548037.html
18.49 | 0 komentar | Read More

Pembahasan Mengenai Orang Tua di Jaman Sekarang

Tentang Orang Tua Jaman Sekarang

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3XRapVWgc3ikmHYCT_6vclKpP50vKRpewfaRdqBivcBeehvhKju4dKwqhW7zX9ynMLuglIvz9Bc6IGJ3QabF0I4RVgfh83FKH1oFllkr1OgjS9hIJ4O7b_OAQ_p9e18rnWObg6AW3rzri/s1600/silhouette-photography-35.jpgORANG TUA terdiri dari Bapak dan Ibu. Bapak sebagai kepala rumah tangga berkewajiban mengayomi keluarganya, istri beserta anak-anaknya. Bekerja dan berusaha memenuhi segala kebutuhan dan keperluan sehari-hari termasuk bertanggung jawab pada pendidikan sang buah hati.
Sementara Ibu adalah pasangan Bapak dalam mengelola hasil jerih payahnya. Merawat segala sesuatu yang berada di dalam rumah atau di luar rumah, termasuk yang bersifat moril atau materiil.
ANAK. Adalah sosok yang terlahir dari penyatuan Ibu dan Bapak. Sosok yang pantas untuk mendapat pengayoman, di rawat serta di jaga dengan segala nilai-nilai kebaikan dan kelembutan.
Tapi seiring makin majunya peradaban manusia, definisi sederhana perihal Bapak dan Ibu semakin luntur. Hal ini di tandai dengan makin maraknya kejahatan-kejahatan yang dilakukan dengan mengorbankan keberadaan seorang anak. Baik masih usia balita, batita atau remaja.
Baru beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah artikel perihal perkosaan yang terjadi pada seorang anak, dan tadi pagi berita serupa juga saya lihat di salah satu media televisi.
Jika seorang Bapak lebih identik dengan perilaku pelecehan seksual pada anak perempuannya, maka tidak jauh beda dengan pasangannya yaitu seorang ibu. Dengan alasan yang tidak masuk akal, seorang ibu bisa berperilaku sadis pada anak-anaknya. Mulai menyakiti secara fisik bahkan hingga mengakhiri hidup si anak.
Orang tua disini tidak hanya bicara tentang sosok Bapak atau Ibu dalam makna harafiah, namun juga menyakup sosok “Orang Tua” dalam bidang pendidikan.
Konon orang tua dalam bidang pendidikan merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, tapi karena perubahan iklim peradaban. Nilai moralnya Ikut-ikutan luntur. Nilai-nilai kebaikan dan kebenaran sebuah ilmu telah dibelokkan demi memenuhi kepentingan pribadi. Secara syahwat atau materi. Rasa tanggung jawab kepada masa depan generasi muda sudah di anggap sangat sepele. Merasa bahwa semua bisa teratasi tanpa harus berurusan dengan hukum.
Betapa mengkhawatirkan sekali sebutan Orang tua pada masa sekarang ini. Sikap dan perilakunya makin berbanding terbalik dari amanat yang diembannya.
Bukan tidak mungkin kondisi seperti ini juga ikut mempengaruhi perilaku seorang anak. Jika seorang anak mulai merasa tidak nyaman dengan dunianya, maka yang akan terjadi adalah penyimpangan-penyimpangan perilaku seorang anak pada hal-hal yang tidak semestinya.
Tidak hormat pada yang lebih tua, bersikap brutal pada lingkungan sekitar dan sikap perilaku negatif lainnya.
Ada pepatah mengatakan bahwa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Saya tidak sepenuhnya mendukung pepatah ini, karena saya percaya belaian kasih sayang orang tua akan mampu mengubah keadaan atau kondisi seorang anak.
Jika seorang anak ber-bapak-an seorang mantan pencuri, bukan tidak mungkin akan memiliki seorang anak dengan profesi sebagai polisi.
Hal ini bisa saja terjadi jika seorang bapak yang mantan pencuri tersebut menerapkan disiplin ilmu bahwa tindakan yang pernah dilakukannya adalah sikap tidak terpuji bahkan sikap yang merugikan orang lain.
Sebagai seorang anak, Bapak dan Ibu saya pernah bersikap yang berefek pada diri saya.
Namun karena limpahan kasih dan sayang beliau-beliau begitu luar biasa bagi saya, yang terjadi mereka mampu mengkontrol beberapa sikap saya yang menjurus ke arah negatif.
Menjadi orang tua bukanlah suatu pilihan yang mudah tapi bukan berarti menjadi orang tua adalah pekerjaan yang sulit.
Menurut saya, apapun kondisi dan situasinya sikap yang dilandasi cinta kasih akan selalu berbuah manis.
sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/03/16/tentang-bapak-ibu-dan-anak-537472.html
18.46 | 0 komentar | Read More

Misteri Kontroversi Ujian Nasional

Ujian Nasional: Wajah Suram Ironi Pendidikan

http://www.lawyerswithdepression.com/wp-content/uploads/2012/04/stress-management-technique.gif
15 April 2013, memang bukan tanggal spesial. Namun, bagi pelajar kelas 3 SMA/sederajat, ini adalah penentuan, perjudian diatas kertas LJK. Setiap tahun Kemdikbud (dulu Kemdiknas), dibawah pimpinan Menteri Muhammad Nuh, selalu “bereksperimen” untuk menemukan “inovasi” kebijakan menyangkut Ujian Nasional.
Setiap tahun ajaran baru, Kemdikbud selalu saja memiliki kebijakan baru, khusus tahun ini, yang baru adalah Ujian Nasional (UN) diselenggarakan dalam 20 paket soal, artinya setiap siswa dalam satu ruangan memiliki soal berbeda. Alasannya, Kemdikbud ingin mencegah terjadinya kebocoran soal, namun jika ditelaah, Kemdikbud tidak hanya mencegah kebocoran, namun juga mencegah berkembangnya karakter pelajar. Pelajar seakan-akan dihadapkan pada jembatan “Shiratal Mustaqim”-nya sekolah, membuat mental dan psikis tertekan, bukan hanya siswa, orang tua dan guru pun ikut uring-uringan dengan UN.
Apa yang sebenarnya tujuan UN? Di Finlandia, negara bangsa Viking yang pendidikannya nomor 2 terbaik didunia ini tidak mengenal UN, bahkan disana tidak ada PR, ditambah istirahan 72 menit. Di China, dinegara komunis yang masih tersisa ini, sistem pendidikannya tidak mengenal teknik “hafalan”, hanya ada aplikasi dan implementasi yang nyata. Atau, dinegara komunis yang lain, Kuba, bertahun-tahun diembargo oleh AS, menjadikan Kuba mandiri, termasuk dalam pendidikan. Angka buta huruf di Kuba bahkan mendekati 0%. Sementara, Indonesia, cenderung konservatif dan reaksioner, jelas kebijakan UN adalah bentuk nyata borok pendidikan nasional, bukannya dirubah, justru “diupgrade”.
UN seakan-akan momok yang terpatri paten diotak setiap Indonesia, UN tak akan bisa mengukur kecerdasan seorang siswa, karena pada hakekatnya setiap manusia memiliki kelebihan berbeda, contoh seorang siswa yang sangat andal matematika akan sangat diuntungkan dibanding siswa yang pandai sejarah, karena matematika di UN-kan sementara sejarah tidak, sehingga seakan-akan pelajar yang pandai matematika itu digolongkan cerdas. Ketololan ini terus dibudayakan oleh pemerintah, sampai kapan pelajar harus tertekan, bukankah pendidikan adalah hak setiap warga negara, bukannya sekedar menjalankan kewajiban lulus Ujian Nasional.
Terakhir dari saya. Tahun ini saya adalah salah satu pelajar korban ke diktatoran dan totalitarian sistem pendidikan Muhammad Nuh, 2 hari lagi saya harus menghadapi soal-soal selama 4 hari yang akan menentukan 1095 hari saya di SMA. Saya mohon pada para Kompasianer, do’anya agar saya sukses menghadapi lubang besar yang bernama Ujian Nasional. Terima kasih, salam Kompasianer.
sumber: http://edukasi.kompasiana.com/2013/04/13/ujian-nasional-wajah-suram-ironi-pendidikan-550723.html
18.40 | 0 komentar | Read More

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...