Yang menyebabkan umat Islam belum mampu unggul atas umat lain, karena
umat Islam sendiri belum sungguh-sungguh dalam mengamalkan ajaran Islam
secara kaffah
SIAPA manusia
yang lahir ke dunia ini yang tidak ingin sukses, semua pasti sangat
menginginkannya. Tetapi, faktanya kenapa banyak orang gagal?
Semua itu bukan karena mereka tidak
pintar, tidak punya kesempatan atau tidak kaya. Yang terjadi adalah
mereka tidak memegang kunci utama untuk sukses dalam belajar dan
berkarya di masyarakat.
Jika dikatakan bahwa setiap pintu ada
kuncinya, demikian pula halnya dengan setiap urusan, termasuk urusan
kesuksesan. Semua ada kuncinya. Lantas apa kunci utama untuk sukses itu?
Jika mengacu pada apa yang Allah sampaikan
di dalam Al-Qur’an, maka setidaknya ada tiga kunci utama untuk meraih
sukses belajar dan berkarya di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Membaca
Bagaimana seorang Muslim akan bisa
memegang kunci utama sukses bila ia sendiri tidak mengetahui apa itu
kunci utama. Dalam konteks ini maka membaca sudah tidak bisa
ditawar-tawar lagi.
Apalagi, secara historis ayat pertama yang
Allah turunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alayhi wasallam adalah
perintah tentang membaca. Dengan kata lain, idealnya setiap Muslim itu
minimal memiliki kecintaan atau tradisi membaca.
Hal ini telah dicontohkan oleh generasi
sahabat dan ulama salafus-shalih. Utamanya dalam membaca Al-Qur’an. Para
sahabat bahkan tidak sekedar membaca tetapi sangat antusias mengamalkan
bacaan Al-Qur’annya, sehingga wajar jika mereka tidak pernah dilanda
kegalauan dan kebingungan.
Dari generasi ulama terdahulu kita bisa
lihat dari apa yang diteladankan oleh Imam Syafi’i. Kita bisa bayangkan,
dalam usia 7 tahun sudah bisa hafal Al-Qur’an dan pada usia 9 tahun
sudah bisa menghafal sebuah buku yang ditulis Imam Malik.
Hal ini menjadi satu bukti kuat bahwa
membaca adalah kunci utama untuk sukses belajar dan berkarya di
masyarakat. Dan, hasilnya pun bisa terbukti, kala dewasa Imam Syafi’i
tidak saja mampu menulis kitab yang dibutuhkan zamannya tetapi juga
menjawab tantangan kaum orientalis yang hendak mengobrak-abrik tatanan
keilmuan Islam di bidang fiqh dan usul fiqh.
Jadi, mulai sekarang canangkan semangat
untuk gemar membaca, utamanya membaca Al-Qur’an, Hadits, Sejarah Nabi
serta sahabat, dan buku-buku yang bermanfaat dalam membangun semangat
kita untuk menjadi Muslim yang bermanfaat dalam kehidupan ini. Karena
membaca adalah salah satu kunci utama untuk sukses belajar dan berkarya
di masyarakat.
Jika kita memang benar-benar mengikuti
sunnah Nabi Muhammad dan berpegang di atas prinsi ahlussunnah wal
jama’ah sudah semestinya kita mengisi hari-hari kita dengan senantiasa
gemar membaca.
Bersungguh-sungguh
Setelah membaca, kita mesti
bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintah agama. Mulai dari yang
bersifat wajib, sunnah atau pun hal-hal tertentu yang bisa meningkatkan
kualitas diri kita sebagai Muslim yang bertakwa.
Kata bijak mengatakan, “Setiap manusia
berangkat dari titik yang sama, dan yang membedakan hasil dan posisi
nantinya adalah tingkat kesungguhannya.”
Seperti kita ketahui, yang menjadikan
pribadi sahabat di zaman Nabi unggul bukan karena mereka cerdas atau
lengkap fasilitas, tetapi karena mereka bersungguh-sungguh menjalankan
ajaran Islam secara kaffah.
Sebaliknya hari ini, yang menyebabkan umat
Islam belum mampu unggul atas umat lain, karena umat Islam sendiri
belum sungguh-sungguh dalam mengamalkan ajaran Islam secara kaffah. Baik
dalam konteks individu maupun kolektif, sehingga Islam tidak
termanivestasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Akan tetapi, untuk saat ini mari fokuskan
pada diri kita masing-masing untuk bersungguh-sungguh dalam mengisi
hari-hari sesuai tuntunan Rasulullah. Mulai dari bersungguh-sungguh
membaca, mengkaji, menggali dan mendalami Al-Qur’an dan Sunnah berikut
mengamalkannya, sampai benar-benar sungguh-sungguh dalam menempa diri
untuk menjadi Muslim yang berkualitas dan bermanfaat.
Apabila ini bisa kita lakukan, insya Allah akan ada jalan dari sisi Allah Ta’ala. Sebagaimana janji-Nya;
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan orang-orang yang berjihad untuk
(mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka
jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta
orang-orang yang berbuat baik.” (QS: Al-Ankabut [29]: 69).
Dan, dalam pepatah Arab dikatakan, “Man Jadda wajada” (siapa yang bersungguh-sungguh niscaya akan sampai).
Istiqomah
Setelah membaca, kemudian
bersungguh-sungguh, langkah selanjutnya adalah istiqomah (konsisten).
Ide besar apa pun dan tenaga sekuat apa pun jika tidak konsisten dalam
menjalaninya tidak akan memberikan dampak sedikit pun. Karena itu kunci
utama yang tidak kalah pentingnya adalah istiqomah.
Dalam pepatah bijak kita dikatakan,
“Belakang parang pun, bila diasah setiap hari akan tajam juga.” Artinya,
siapa pun, dari mana pun, keturunan siapa pun kalau memang istiqomah
dalam menempa dirinya dalam ketaatan akan sukses juga.
Hal itulah yang dilakukan oleh Zaid bin
Haritsah, anak angkat Rasulullah yang sebagian orang menyebutnya sebagai
budak. Karena istiqomah meneladani Nabi, ia bisa menjadi seorang
jenderal pasukan Muslim. Pun demikian dengan putranya, Usamah bin Zaid
yang dipercaya Rasulullah menjadi panglima pasukan Muslim kala
menghadapi tentara Romawi.
Jadi, istiqomah itu sangat luar biasa.
Orang biasa akan jadi luar biasa dengan istiqomah. Orang tidak
diperhatikan akan tumbuh menjadi pribadi yang diperhitungkan dengan
istiqomah. Oleh karena itu, istiqomahlah dalam iman, takwa dan
peningkatan kualitas diri. Sebab, segala kesulitan kuncinya ada pada
keistiqomahan. Allahu A’lam.*/Imam Nawawi, Pimred Majalah Mulia
Rep: Imam Nawawi
Editor: Cholis Akbar
http://www.hidayatullah.com/kajian/gaya-hidup-muslim/read/2014/05/26/22138/tiga-kunci-utama-raih-kesuksesan-dan-kebahagiaan.html#.VROL1yxEsqE
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com