Diskusi Hangat Tentang Jodoh
Sebuah kata yaitu Jodoh dan menikah. Kini jadi
urutan pertama di mesin pencari otakku. Ia seperti barang yang harus
segera kami buru. Ia juga seperti most wanted, buron nomor wahid yang
selalu membayangi mimpi – mimpi kami. Trending topic world wide dunia
akhirat dalam doa – doa kami. Urusan pekerjaan yang paling dicari oleh
para wanita lajang se - ’usia’ kami. Number 1 list dari daftar urusan
kami yang harus segera dikerjakan. Juga jadi soal paling “berat” yang
sangat susah kami kerjakan, sebelum kami menemukan “kunci”nya. Jadi
berita yang paling disukai temanya, kerena kami ingin segera
merasakannya. Menu favorit yang paling dicari, yang selalu hangat sampai
akhir zaman. Tiket yang akan diburu terus selama jumlah perempuan lebih
banyak dari laki – laki. Pagi, siang, sore , malam, tak habis –
habisnya. Tak capek – capeknya. Tak henti – hentinya. Akan terus
berlangsung selama belum terlaksana hajatnya.
Menerima undangan pernikahan ? Merupakan kabar baik bukan ? Seharusnya. Tapi untuk orang yang belum menikah,
menerima undangan terus menerus, pasti lain rasanya bukan ? Ada rasa
nyeri di dada. Hueheuhe, memang sedikit lebay, tapi begitulah
kenyataanya. Ini benar – benar nyata.
***
Kata apa yang kubenci saat ini ? Yaitu adalah sebuah pertanyaan kapan
? Kapan nih jengs undangannya ? Kapan nyusul ? Kapan bawa gandengan ?
Kapan dikenalkan dengan kita ? Dan segenap kapan - kapan lainnya
sehingga aku menjawabnya menjadi kapan - kapan. Absurd. Sungguh
pertanyaan yang tak bisa kujawab. Apalagi kubocorkan. Sekedar
mengintippun aku tak kuasa.
Jadi tolong berhentilah bertanya padaku kawan..
***
Ibarat sebuah rahasia, jodohpun demikian adanya.
Siapa yang tidak menyukai sebuah rahasia ? karena ia sebuah rahasia,
makanya rasa ingin tahu semua orang seperti digali terus lubangnya.
Karena ia rahasia, yang berarti tidak semua orang tahu, makanya rasa
penasaran seluruh manusia seperti disetrum di pangkalannya. Namanya juga
rahasia, banyak sekali yang ingin mengintipnya. Membocorkan seluruh
isinya, sehinggga tidak lagi menjadi rahasia.
Lalu kapankah rahasia itu terkuak ? Hanya waktu
yang bisa menjawabnya. Begitupula dengan jodoh ! Hanya waktu yang akan
mempertemukannya. Hanya takdir Allah SWT yang akan menyingkapnya. Hanya
suratan nasiblah yang akan mengabarinya. Tugas kita setelah semua usaha
dan ikhtiar dikerahkan adalah terus berdoa ! Dan terus percaya serta
meyakininya !! Itu saja.
Begitulah, walaupun aku berlaku biasa saja, jauh
dilubuk hatiku, aku memikirkannya. Bahkan orang - orang sekitarku turut
‘pusing’ memikirkan perihal jodohku ini. Mereka berlomba - lomba ingin
mengenalkanku atau mencari - cari kenalan yang belum menikah. Mereka
juga berusaha sama gigihnya dengan kami. Hebat sekali bukan ?
Aku tak tahu mengapa keinginan untuk menikah kian
membuncah. Mengapakah ? Apakah karena aku kesepian ? Mungkin iya. Aku
butuh tempat berbagi. Aku tak bisa terus dalam kesendirian bukan ? Jadi
sebenarnya apa tujuanmu ? Sekedar ada yang menemani ? Ahh mungkin
sajakah.
Coba tanyakan lagi, mengapa ? Mengapa kau sangat
menginginkannya ? Mendambakannya ? Atau hanya karena tak ingin dicecar
terus menerus oleh orang - orang sekitarmu ? Bisa jadi itu salah
satunya. Jadi hanya untuk itu saja. Entahlah. Hari - hari semakin gundah
saja hati ini dibuatnya. Semakin tak karuan saja rasanya melihat semua
teman - teman akan meninggalkanku. Mereka sudah mulai membangun sesuatu
untuk masa depannya. Tak bolehkah aku berharap juga seperti mereka ?
Sudah kubilangkan ? Aku bosan jadi superwoman. Aku bosan kalau aku yang
harus selalu memimpin. Aku sangat ingin dipimpin. Bukankah menyenangkan
jika ada yang akan melindungi kita ? Menjaga kita ? Pasti menyenangkan
sekali bukan ?
Tampaknya aku mulai mengikuti keparanoidan ibuku dalam hal kecemasan tentang masalah jodoh. Ia sama khawatirnya denganku jelang umurku yang tanpa disadari terus merangkak naik tanpa diminta. Wajah ini kini juga terus mengiringi usia kami, ia serasa mengejek kami dengan terus bertambah kendur, omaygott ter - la - lu.
28 tahun tidak bisa
dikatakan muda lagi bukan ? Nyatanya diusia ini ,ketika kami berjalan,
belanja, ke mall, hampir semua orang menyapa kami dengan sebutan “ Bu
“. Panggilan ini semakin membuat kami gerah, kalap bukan main. Jarang
sekali akhir – akhir ini orang memanggil kami dengan sebutan “ Mba “.
Memang sudah segitu akutnyakah usia kami ini ? Wajar saja kami begitu
paranoid karena belum bisa memenuhi harapan orang – orang disekeliling
kami.
Harapan orang – orang diluar kami ini serasa
memberatkan punggung kami. Kami merasa terpojok dengan harapan – harapan
itu. Kami seperti disudutkan karena status single kami. Entah bagaimana
lagi aku harus menuliskan perihal jodoh yang selalu membuat kepalaku
terasa pusing ini. Pasalnya hampir setiap hari ibuku menanyakannya ? Kau
tahu bukan ? Kalau ibu yang bertanya tentang masalah ini, dada ini
terasa 3 kali lebih sesak dibanding orang lain yang bertanya hal yang
sama. Rasanya sungguh lain bila ibuku yang bertanya. Karena ini berarti
pengharapan lebih dari seorang Ibu. Harapan luar biasa dari seseorang
yang telah melahirkan kita.
Apakah aku selama ini terbebani dengan harapan
semua orang ? iya sepertinya aku belum bebas. Aku masih terpasung dengan
keinginan dan pandangan orang lain terhadapku. Mengapa tak kau buka
talinya ? Lepaskan ikatannya ? jangan lihat kanan atau kiri. Terus saja
melaju.
Makin kesini aku semakin saja terdesak. Aku
merasa sudah dipojok. Tak bisa lagi menghindar. Ibarat peribahasa sudah
diujung tanduk. Sebegitu akutkah keinginan - keinginan orang lain ini
terus mendesakku ? Ahhh aku limbung. Metalku terus merosot saja. Aku
jadi berkecil hati. Haruskah aku memiliki sikap
demikian ? Bagaimana ya ? Bagaimanakah aku harus menyikapinya ? Sedang
aku tak tahu dimana ia berada sekarang ? Entah dimana.
***
Hari ini aku senang sekali karena bisa berdiskusi
dengan para jomblowers. Ibaratnya kami perlu bertukar pikiran karena
punya ‘masalah’ yang sama. Saling mengingatkan saling menghibur dikala
sedih.
Memang perkara status bagi perempuan yang belum
menika, dimasyarakat juga kadang membuat pelik. Contohnya aku ? Dimana
kami akan memainkan peran dimasyarakat dengan status “tanggung“ seperti ini ? Remaja bukan. Jadi ketika Om Try,
aku menyebut ketua RT kami dengan sebutan om karena kami sudah kenal
lama, ketika om try memintaku untuk membantunya mengurus adik – adik
remaja dikarang taruna aku kontan menolaknya. “Masa saya om ? Saya buka remaja lagi, juga buka pemuda/I lagi “. Begitu juga ketika teh wawat meminta bantuanku untuk rapat di ibu – ibu pkk. Lah aku malah jadi anak bawang yang bisanya cuma diam saja tak berani ngapa – ngapain, juga karena paling kecil usianya. Makanya perkara status ini sangat membuatku resah juga tak enak hati. Dikomunitas mana kami akan bergabung ? Serba salahkan ?
Tak adakah komunitas jomblowers yang bahagia ? yang happy – happy saja melewati hidup ini walaupun belum menikah ?
***
It’s only a matter of time.Ini hanya masalah waktu.
Setiap orang punya waktu yang berbeda – beda dalam
hal menikah. Ada yang duluan, ada yang belakangan. Ada yang cepat ada
juga yang lambat, mungkin yang agak “terlambat” karena harus
mempersiapkan yang lain atau ada amanah lain yang Allah SWT pinta
mengurusnya sebelum ia menikah.
Tidak ada jaminan sama sekali, orang yang menikah
duluan lebih mulia bukan ? atau yang menikah belakangan akan tercela
misalnya ? sama sekali tidak ada jaminannya. Lagian siapa sih yang mau
menikah belakangan ? siapakah yang meminta sampai saat ini belum menikah
atau tak kunjung dipertemukan dengan jodohnya ? tidak ada yang mau.
Tidak ada yang meminta bukan ?semuanya pasti ingin segera menggenapkan
setangah DienNya. Tidak ada orang yang mau menundanya.
Maka, janganlah kau tambah lagi kesedihan orang
yang belum menikah dengan terus bertanya. Janganlah kau tambah
kepedihannya dengan terus mencecarnya dengan pertanyaaan yang sama
setiap hari. Sungguh jangan pernah kau lakukan itu. itu hanya akan
menyakitkan orang yang ditanya terus menerus tentang itu. akan
membuatnya semakin sedih. Cukup bantulah dengan doa.
Jika ingin membantunya mencarikan jodoh tak perlu
kau umbar kemana – mana. Tak perlu kau sebut – sebut ke semua orang
seperti sedang mengobralnya. Menjadikannya layaknya barang jualan yang
sedang diskon. Itu sungguh akan menyakitinya. Jika ingin membantu cukup
hanya ia saja yang tahu.
Kita tak bisa melihat urusan ini ( urusan jodoh )
dari kacamata manusia. Membicarakan jodoh sama dengan membicarakan
takdir. Sama juga dengan membicarakan kematian. Jadi kalau anda ditanya
tentang maslah jodoh tanyakan lagi, apakah anda tahu kapan anda
meninggal ? sama tidak tahunya bukan ? begitupula jodoh. Itu seperti
takdir. Sesungguhnya Allah adalah Al Hasib Maha Penjamin. Dia sudah
menciptakan manusia berpasang – pasangan. So no worries, honey… don’t
be sad. Hehe menyemangati diri sendiri.
Lalu apa yang harus ku kuatirkan bukan ? Tinggal
menunggu saja. I just wait Ya Rabb… aku akan menunggu dengan sabar.
Masih berapa lama lagikah aku harus menunggu ? Baiklah. Tak perlu
ditanya lagi.Aku yakin Allah SWT sedang menyiapkanku agar benar - benar
siap melangkah menuju gerbang pernikahan yang suci. Dia.. Yaa Malikul
Mulk sedang menyiapkan kita, para calon ibu agar lebih matang lagi dalam
mempersiapkan ikatan suci, gerbang mahligai pernikahan. Aamiin Ya
Rabalalamin
sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/03/19/diskusi-hangat-tentang-jodoh-543570.html
Tentang Jodoh
Bismillah..
Jodoh, sebuah kata yang bila kita mendengarnya mungkin kita akan berfikir “siapa jodoh untukku?”, kemudian kita membayangkan beberapa orang yang kita kenal atau hanya sekedar pernah melihatnya kemudian bergumam dalam hati “mungkihkah dia jodohku?”, atau kita akan berkata “semoga dia jodohku”.
Jodoh itu di tangan Allah, begitu rahasia, sudah diatur, dirancang sebaik- baiknya. Sekeras apapun kita berusaha untuk mendapatkan seseorang, secepat apapun kita mengejar, kalau itu bukan jodohnya tidaklah di dapat. Kalaupun sempat bisa memilikinya itu hanyalah sesaat, cepat atau lambat hubungan itu akan segera berakhir. Dari pada kita disibukan dengan usaha- usaha dan fikiran- fikiran untuk mendapatkan seseorang yang kita sukai, dan kita tidak tahu apakah kelak dia baik atau buruk untuk bisa menjadi teman hidup, lebih baik kita serahkan semuanya kepada Allah, yang mengetahui yang ghaib, yang membolak- balikan hati, yang tak pernah jera memelihara hamba- Nya, yang terus mencukupi setiap kebutuhan. Mohonlah kepada Allah supaya kita bisa tetap istiqomah dlm beribadah kepada Allah, istiqamah dalam mengingat Allah, memohon supaya diberi hati yang khusyuk, bersih, suci, tak lupa juga kita harus tetap bersabar, bersabar dalam musibah, bersabar dalam menjalankan perintah-Nya, bersabar untuk tidak bermaksiat. Yakinlah kalau hati suci, bersih senantiasa berkhusnudzon pada Allah, insya Allah, Allah akan menyiapkan jodoh yang terbaik sebagai teman untuk menjalani hidup, sebagai penyemangat dalam beribadah kepada Allah.
Pernahkah sahabat memohon kepada Allah supaya diberi jodoh yang rajin, sholeh, pemaaf, penyayang, dermawan? Jika sahabat pernah berharap seperti itu, bercerminlah pada diri kita, koreksi kepribadian kita. Jangan- jangan tanpa kita sadari kita memohom jodoh yang dermawan tetapi kita masih kikir dan pelit. Kita memohon jodoh yang pemaaf padahal kita seorang pendendam, masih tersisa kesalahan orang lain yang belum kita maafkan dan mungin kita cenderung terus membencinya. Kita memohon jodoh yang rajin padahal kita begitu pemalas, memohon jodah yang penyayang padahal kita sendiri hanya memikirkan diri sendiri tanpa peduli dengan kesusahan saudara kita. Jika sahabat menginginkan sesuatu ada pada orang lain, maka adakan dulu sesuatu itu pada diri sahabat. Insya Allah kita akan mendapatkan apa yang kita harapkan, dan kalau ternyata ada kekecewaan tetaplah berkhusnudzon, karena Allah yang paling tahu modal kita, Allah tahu kualitas kita, Allah tahu apa yang tersembunyi di tiap- tiap hati hambaNya, mungkin ada niat yang salah, cara yang tak sesuai, ato ada dosa yang tidak kita sadari sehingga tidak mendapat ridho Allah. Atau mungkin Allah telah merencanakan yang terbaik untuk kita karena nikmat Allah datang dari tempat yang tidak kita duga, yakinlah semua indah pada waktunya.
untuk seseorang yang Allah siapkan untukku
Demi dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya
Aku kan berusaha bertahan dalam kesendirianku, kan ku relakan untuk tidak dekat dengan pria manapun (kecuali hanya sebatas teman), hanya untuk menunggumu. Aku yakin Allah telah menyiapkan mu untuk melengkapi kehidupanku. Insya Allah aku kan bersabar, sebagaimana sabarnya orang-orang sholeh yang berpuasa. Meraka sabar untuk tidak makan dan minum, dan apapun yang dapat membatalkan puasa karena yakin, pada saatnya ada waktu untuk berbuka. Begitupun aku, insya Allah aku pun yakin suatu saat Allah satukan kita. Dan hanya Allah yang Maha Tahu kapan kita pantas untuk disatukan. Semoga kau pun bersabar untuk menungguku, menunggu ketetapan Allah untuk kita.
sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/03/07/tentang-jodoh-534797.html
Jodoh, sebuah kata yang bila kita mendengarnya mungkin kita akan berfikir “siapa jodoh untukku?”, kemudian kita membayangkan beberapa orang yang kita kenal atau hanya sekedar pernah melihatnya kemudian bergumam dalam hati “mungkihkah dia jodohku?”, atau kita akan berkata “semoga dia jodohku”.
Jodoh itu di tangan Allah, begitu rahasia, sudah diatur, dirancang sebaik- baiknya. Sekeras apapun kita berusaha untuk mendapatkan seseorang, secepat apapun kita mengejar, kalau itu bukan jodohnya tidaklah di dapat. Kalaupun sempat bisa memilikinya itu hanyalah sesaat, cepat atau lambat hubungan itu akan segera berakhir. Dari pada kita disibukan dengan usaha- usaha dan fikiran- fikiran untuk mendapatkan seseorang yang kita sukai, dan kita tidak tahu apakah kelak dia baik atau buruk untuk bisa menjadi teman hidup, lebih baik kita serahkan semuanya kepada Allah, yang mengetahui yang ghaib, yang membolak- balikan hati, yang tak pernah jera memelihara hamba- Nya, yang terus mencukupi setiap kebutuhan. Mohonlah kepada Allah supaya kita bisa tetap istiqomah dlm beribadah kepada Allah, istiqamah dalam mengingat Allah, memohon supaya diberi hati yang khusyuk, bersih, suci, tak lupa juga kita harus tetap bersabar, bersabar dalam musibah, bersabar dalam menjalankan perintah-Nya, bersabar untuk tidak bermaksiat. Yakinlah kalau hati suci, bersih senantiasa berkhusnudzon pada Allah, insya Allah, Allah akan menyiapkan jodoh yang terbaik sebagai teman untuk menjalani hidup, sebagai penyemangat dalam beribadah kepada Allah.
Pernahkah sahabat memohon kepada Allah supaya diberi jodoh yang rajin, sholeh, pemaaf, penyayang, dermawan? Jika sahabat pernah berharap seperti itu, bercerminlah pada diri kita, koreksi kepribadian kita. Jangan- jangan tanpa kita sadari kita memohom jodoh yang dermawan tetapi kita masih kikir dan pelit. Kita memohon jodoh yang pemaaf padahal kita seorang pendendam, masih tersisa kesalahan orang lain yang belum kita maafkan dan mungin kita cenderung terus membencinya. Kita memohon jodoh yang rajin padahal kita begitu pemalas, memohon jodah yang penyayang padahal kita sendiri hanya memikirkan diri sendiri tanpa peduli dengan kesusahan saudara kita. Jika sahabat menginginkan sesuatu ada pada orang lain, maka adakan dulu sesuatu itu pada diri sahabat. Insya Allah kita akan mendapatkan apa yang kita harapkan, dan kalau ternyata ada kekecewaan tetaplah berkhusnudzon, karena Allah yang paling tahu modal kita, Allah tahu kualitas kita, Allah tahu apa yang tersembunyi di tiap- tiap hati hambaNya, mungkin ada niat yang salah, cara yang tak sesuai, ato ada dosa yang tidak kita sadari sehingga tidak mendapat ridho Allah. Atau mungkin Allah telah merencanakan yang terbaik untuk kita karena nikmat Allah datang dari tempat yang tidak kita duga, yakinlah semua indah pada waktunya.
untuk seseorang yang Allah siapkan untukku
Demi dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya
Aku kan berusaha bertahan dalam kesendirianku, kan ku relakan untuk tidak dekat dengan pria manapun (kecuali hanya sebatas teman), hanya untuk menunggumu. Aku yakin Allah telah menyiapkan mu untuk melengkapi kehidupanku. Insya Allah aku kan bersabar, sebagaimana sabarnya orang-orang sholeh yang berpuasa. Meraka sabar untuk tidak makan dan minum, dan apapun yang dapat membatalkan puasa karena yakin, pada saatnya ada waktu untuk berbuka. Begitupun aku, insya Allah aku pun yakin suatu saat Allah satukan kita. Dan hanya Allah yang Maha Tahu kapan kita pantas untuk disatukan. Semoga kau pun bersabar untuk menungguku, menunggu ketetapan Allah untuk kita.
sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/03/07/tentang-jodoh-534797.html
Jodoh dari Tuhan
Berbicara perasaan, adakah sesuatu yang lepas dari cinta ? Kita adalah
pribadi yang terbelah dan tergopoh-gopoh untuk menemukan kembali serta
terhubung dengan belahan jiwa kita. Dalam bahasa Martin Buber, “ Setiap manusia membutuhkan “Kamu” untuk benar-benar memahami “Aku”. “
Karena hanya Tuhan yang sempurna. Dan kita tidak sempurna. Olehnya kita
diciptakan berpasang-pasangan. Jangan sampai kita merasa nyaman dengan
kejombloan kita tersebut dan menganggap bisa hidup sendiri. Hanya Tuhan
yang bisa abadi dalam kesendirian. Kita tak mampu samai-Nya. Ntar Syirik loh… !
Sesungguhnya, penyebab kejombloan terbesar dikarenakan kurangnya kecintaan kita kepada Sang Pemilik Cinta . Kita berlomba-lomba mencari pasangan yang ideal, yang membuat nilai sosial Kita terangkat. Tanpa pernah menyadari, apakah Kita sudah ideal ? Kita mencari sosok seanggun bunda fatima, padahal Kita tak semulia Sayyidina Ali. Fatima hanya pantas untuk Ali, dan Ali hanya pantas untuk Fatima. Itu rumusnya. Betul-betul egois ! Seperti kata Erich Fromm ; “ Penyakit manusia zaman modern ialah sangat tergila-gila dicintai. Kita baru pantas dicintai, jika kita tulus mencintai. Kita menggantungkan harapan kita pada sesuatu yang tak abadi. Sementara hanya Tuhanlah tempat menggantungkan segala harapan. Selain-Nya hanyalah harapan-harapan sekunder.
Miskonsepsi yang absurd dalam hubungan asmara adalah menganggap status hubungan adalah tujuan akhir. Tujuannya adalah kebahagiaan. Dan kebahagiaan dapat kita temui dari hal-hal kecil. Memang, ada atau tidaknya pasangan, bukanlah garansi kebahagiaan. Tapi kalau kita merasa sudah dapat membahagiakan diri sendiri, kenapa tidak berbagi kebahagiaan (altruisme) ?. Terlebih orang yang hendak kita bahagiakan tersebut adalah orang yang kita cintai. Namun, jika kita tidak bisa membahagiakan diri sendiri, tidak mungkin kita dapat membahagiakan orang lain. Mustahil memberi tanpa memiliki !
Jodoh memang ditangan Tuhan. Namun jodoh akan selamanya ditangan Tuhan jika Kita tidak berusaha menemukannya, Ujar Ippho Santosa. Dalam Injil, Matius 7 berbunyi : “ Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. “ Carilah dan ketuk pintu hatinya. Semoga dibukakan ! Seorang bijak tentu tahu kapan harus berhenti dan merasa cukup. Supaya dikira orang bijak, izinkan saya mengakhirinya dengan pesan ; ” Yang mencintaimu, tak kau cintai. Yang kau cintai, tak mencintaimu. Sang Pemilik Cinta akan menuntun jalan mana yang akan kau pilih. ” Kalau memang jodoh dari Tuhan, mengapa kita tak meraihnya ?
Semoga Bermanfaat
sumber: http://filsafat.kompasiana.com/2013/02/03/jodoh-dari-tuhan-531104.html
(Untuk Para Kaula Muda]
Lelaki yang sayang dan cinta padamu, pasti tidak akan pernah berani menyentuhmu, apalagi mengajakmu keluar mojok malam Minggu. Jangankan itu, untuk memandangmu saja tak mau. Bukan karena tidak cantik, tetapi karena itulah kehebatan sayang dan cinta hakiki yang bisa menundukkan pandangan kemaksiatan yang semu.
Dia justru akan senantiasa menjagamu dari apapun itu, termasuk dari godaan dirinya sendiri dan nafsu, senantiasa istiqamah sampai pernikahan menjamumu. Buang jauh-jauh ucap ‘I Love You’ sebelum ada ucap ‘Qabiltu’. Lempar jauh-jauh kata ‘I Miss You’, saat orang tuamu belum ada kata restu.
Jangan khawatir dan tak akan pernah terbalik; perempuan yang baik pasti berjodoh dengan lelaki yang baik. Maka, jadikan masa muda masa penuh prestasi, bukan masa penuh frustasi. Jemputlah cinta dengan jalan rahmat, bukan dengan jalan maksiat. Bahagiakanlah dulu orangtua dengan prestasimu, jangan terburu membahagiakan nafsu, sebab nafsu wujudnya semu.
Apa yang dibanggakan dengan pacaran? Sms-an, telpon-telponan, ketemuan, jalan-jalan, peluk-pelukan, ciuman, begituan, dan ujungnya bubaran. Kalau mau jemput jodoh, jangan bodoh. Jemput dengan bermunajat, bukan mendekat ke buaya darat. Galau karena jodoh itu wajar, itu proses hidup bagi sang pembelajar, yang ikhtiarnya bodoh itulah yang kurang ajar. Rutinkan ibadah, sedekah, do’a orang tua, puasa sunah, insya Allah jalan terang jodoh akan terbuka lebar.
Percuma juga kau tampak cantik bersolek, lantas merelakan wajah dan seluruh tubuh cantikmu dicolek-colek. Secara dhohir orang bisa katakan kau tetap cantik, tapi sesungguhnya kau sangat jelek. Bukan teman, orang tua, atau siapapun, tetapi di dekatmu syetan tampak kegirangan dan mengejek.
Ibarat membeli makanan, jelas, kita akan memilih lalu membeli makanan yang bergaransi bukan pilih yang basi. Selain gengsi juga merusak reputasi. Begitu jugalah saat anda memilih pendamping, pasti ingin yang asli juga halal, bukan yang aspal. Kau ini manusia mahal, punya akal pikiran, karenanya jangan jadi manusia murahan, putuskan dan tolaklah jika ada lelaki yang menjemputmu dengan murahan. :)
sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/03/30/versi-lengkap-malam-mingguan-versi-ldk-menjemput-jodoh-jangan-bodoh-untuk-para-kaula-muda-547162.html
Sesungguhnya, penyebab kejombloan terbesar dikarenakan kurangnya kecintaan kita kepada Sang Pemilik Cinta . Kita berlomba-lomba mencari pasangan yang ideal, yang membuat nilai sosial Kita terangkat. Tanpa pernah menyadari, apakah Kita sudah ideal ? Kita mencari sosok seanggun bunda fatima, padahal Kita tak semulia Sayyidina Ali. Fatima hanya pantas untuk Ali, dan Ali hanya pantas untuk Fatima. Itu rumusnya. Betul-betul egois ! Seperti kata Erich Fromm ; “ Penyakit manusia zaman modern ialah sangat tergila-gila dicintai. Kita baru pantas dicintai, jika kita tulus mencintai. Kita menggantungkan harapan kita pada sesuatu yang tak abadi. Sementara hanya Tuhanlah tempat menggantungkan segala harapan. Selain-Nya hanyalah harapan-harapan sekunder.
Miskonsepsi yang absurd dalam hubungan asmara adalah menganggap status hubungan adalah tujuan akhir. Tujuannya adalah kebahagiaan. Dan kebahagiaan dapat kita temui dari hal-hal kecil. Memang, ada atau tidaknya pasangan, bukanlah garansi kebahagiaan. Tapi kalau kita merasa sudah dapat membahagiakan diri sendiri, kenapa tidak berbagi kebahagiaan (altruisme) ?. Terlebih orang yang hendak kita bahagiakan tersebut adalah orang yang kita cintai. Namun, jika kita tidak bisa membahagiakan diri sendiri, tidak mungkin kita dapat membahagiakan orang lain. Mustahil memberi tanpa memiliki !
Jodoh memang ditangan Tuhan. Namun jodoh akan selamanya ditangan Tuhan jika Kita tidak berusaha menemukannya, Ujar Ippho Santosa. Dalam Injil, Matius 7 berbunyi : “ Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. “ Carilah dan ketuk pintu hatinya. Semoga dibukakan ! Seorang bijak tentu tahu kapan harus berhenti dan merasa cukup. Supaya dikira orang bijak, izinkan saya mengakhirinya dengan pesan ; ” Yang mencintaimu, tak kau cintai. Yang kau cintai, tak mencintaimu. Sang Pemilik Cinta akan menuntun jalan mana yang akan kau pilih. ” Kalau memang jodoh dari Tuhan, mengapa kita tak meraihnya ?
Semoga Bermanfaat
sumber: http://filsafat.kompasiana.com/2013/02/03/jodoh-dari-tuhan-531104.html
Kalau Jodoh dikejar tak datang
Jodoh merupakan salah satu hal yang tak bisa
diprediksi, bukan seperti harga saham yang masih bisa dilihat
kecenderungannya, melihat kecenderungan yang dulu-dulu, Jodoh bukan satu
hal yang pasti, bukan jaminan bahwa yang cantik cepat menikah atau
yang biasa-biasa aja lambat menikah .
Kisah percintaan yang dialami setiap insan manusia di dunia yang fana ini memang selalu unik dan berbeda-beda. Banyak yang bernasib mujur mendapatkan pasangan idamannya yang tampan, soleh, kaya raya dan lainnya dan tidak sedikit pula yang kurang beruntung jika sudah bicara soal jodoh.
Banyak orang terutama wanita yang berharap untuk segera dipertemukan dengan jodohnya, namun kadang kala hingga diusia senja tak pula kunjung mendapatkan jodoh , mungkin kalau disikapi secara bijaksana bisa menghasilkan hal yang positif , tetapi kalau disikapi dengan negatif maka yang ada uring-uringan dan membuat orang sekitar jadi ikut merasa pusing juga terutama keluarga dekat dan sahabat.
Hingga karena ingin mendapat jodoh banyak cara yang dilakukan orang untuk dapat menggapai jodoh yang dia inginkan, seperti ke biro jodoh sekarang sedang marak di internet , kalau dulu di versi offline , mendaftar lalu ikut pertemuan dll , tapi sekarang bahkan kalau kita ikut biro jodoh ada yang mendunia , sehingga kita bisa memilih yang sesuai dengan selera kita, reality juga ada yang berjudul mencari pasangan walau gak tau benar atau cuma rekayasa supaya rating naik , ataupun ke paranormal minta sareat yang kadang-kadang menyesatkan juga,karena tak sesuai dengan agama.
Biasanya, jodoh tak kunjung datang itu akibat dari pribadi yang tidak mau berusaha dan berbenah diri untuk mencari alasan mengapa jodoh tak juga menghampiri kita, walaupun dibalik itu semua itu adalah kembali kepada kehendak Allah SWT.
Padahal, sesuai dengan yang telah di janjikan oleh Allah bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan, artinya Allah memang telah mempersiapkan seseorang untuk dijodohkan dengan kita.
Lalu mengapa jodoh tak kunjung datang? Di mana pasangan yang telah Allah janjikan? Apakah Allah telah ingkar dengan janjinya? Atau kita yang harus mengejar jodoh?kemana kita harus mengerjarnya
Tidak mungkin Allah ingkar, karena Allah maha menepati janji. Jadi, seandainya jodoh itu tak kunjung datang juga, mungkin saja ada yang salah dengan diri kita. Dari pada pusing untuk datang ke biro jodoh atau mencari dan mengejar jodoh melalui ramalan bahkan paranormal, lebih baik menunggu sambil berusaha sembari berdoa agar diberikan jodoh yang terbaik oleh Allah.
Menurut Ketua Masjid Jami Al Muhajirin Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor, Soedjoko, jodoh merupakan suratan takdir yang telah ditentukan Allah sejak manusia lahir. Sehingga, sebagai manusia yang bertaqwa harusnya manusia berserah dan berdoa kepada Allah agar diberikan jodoh yang sholeh atau sholehah, kalau sudah waktunya insya allah dia akan datang sendiri .
Pria yang akrab disapa Djoko ini juga mengatakan, jodoh itu memang benar-benar di tangan Allah. Artinya, kita tidak pernah tau kapan, di mana, bagaimana dan dengan siapa kita akan berjodoh yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha dan berdoa sampai waktunya tiba.
“Tugas kita bukan untuk mencarinya (jodoh), tapi mempersiapkan diri untuk menerimanya. Ketika sudah siap menurut Allah, pastilah jodoh itu akan datang dari jalan yang tidak terpikirkan oleh kita,” ujar Djoko saat berbincang dengan merdeka.com di pelataran Masjid Al Muhajirin, Minggu (25/11).
Untuk itu, lanjut dia, di dalam ajaran Islam tidak dianjurkan untuk berpacaran karena itu mendekatkan dengan zinah, dan walaupun dengan segala alasan termasuk mencari kecocokan dan mengenal lebih dekat satu sama lain. Apalagi, tambah dia, dengan melakukan cara-cara yang tidak dianjurkan atau bahkan diharamkan di dalam Islam, seperti pergi ke paranormal untuk mendapat pasangan.
Lebih jauh dia memaparkan, yang perlu di garis bawahi adalah jodoh di tangan Allah. Jadi, jemputlah jodoh itu dengan cara-cara yang sesuai ajaran Islam, serta memohonlah agar Allah memberikan jodoh yang baik kepadamu.
“Dalam surat Asy-Syura ayat 83, Allah berfirman, Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku Hikmah dan pertemukanlah aku dengan orang-orang yang shaleh,” terang dia.
Selain itu, kata Djoko, jodoh tidak dapat dihindari walau kita belum menginginkannya. Jodoh juga tidak dapat dikejar walaupun ketika kita terlalu menginginkannya, jadi betul bahwa Jodoh itu kehendak Allah .
“Oleh sebab itu, Allah menentukan jodoh kita, maka tidak layak bagi kita merasa bimbang atau grasak grusuk karena belum dapat (jodoh), kalau sudah sampai waktunya, jodoh itu pasti akan datang sendiri,” tegas dia.
Lalu bagaimana apabila kita apalagi wanita misalnya sudah beranjak tua dan jodoh pun tak kunjung menghampiri?
“Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 45, Dan jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya yang demikian itu amat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Rabbnya, dan mereka akan kembali kepada-Nya,” jelas dia.
Dengan ayat itu, lanjut Djoko, Allah memberi harapan bahwa setiap doa yang disampaikan pada-Nya dengan tulus dan sungguh-sungguh insya allah pasti akan dikabulkan.
Karena dengan bersikap sabar dan melaksanakan salat, kata Djoko, hal itu yang membentengi kita dari godaan syaitan yang berharap manusia salah langkah dalam masalah jodoh, sehingga bukan mendekatkan kita kepada Allah SWT , malah mengacaukan hidup kita .
Untuk itu dia berharap, bagi siapa saja yang sulit dan belum mendapatkan jodoh untuk tetap bersabar dan bertawakal kepada Allah agar diberikan pasangan yang terbaik dan beriman , karena mendapatkan jodoh yang sembarangan akan menyulitkan kita cepat atau lambat.
“Jangan sampai anak-anak muda sekarang ingin punya pacar tapi pergi ke biro jodoh dan dukun, bukan mereka yang kasih kita jodoh kok,” tutup dia
Maka dari itu jangan merasa gundah gulana , jangan galau , jangan berpikiran negatif dan perasaan tak berharga, tapi pasrahkan saja pada Allah SWT, sambil berusaha intropeksi, mungkin saja kalau kita diberi jodoh sekarang, kita belum siap , ataupun kalau yang belum diberi barangkali kalau dengan yang itu maka kurang baik, dan Allah menguji keimanan kita apakah sanggup atau tidak dengan apa yang ditetapkan Allah SWT.
Jangan sampai kita belum dapat jodoh terus kita jadi pribadi yang jutek, tak menyenangkan , dan pribadi kurang baik lainnya, tapi patahkan bahwa walau kita belum punya jodoh kita adalah pribadi yang baik, seorang yang cantik, berprestasi, berjiwa sosial tinggi, mau menolong , bersahabat, sholeh/sholehah, enak diajak berkomunikasi , menyukai anak-anak dan hal-hal yang bisa membuat orang tidak memandang kita sebelah mata, dan orang juga senang dengan keberadaan kita di tengah mereka .
Banyak kok di sekitar kita, orang jomblo atau belum mempunyai jodoh , tapi tetap mendapat tempat di hati masyarakat, karena mereka itu orang yang istimewa, jadi orang pun tak mempermasalahkan kesendirian mereka, bahkan malah salut.
dengan inspirasi dan kutipan dari koran merdeka 25/11/2012
sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/03/28/kalau-jodoh-dikejar-tak-datang-546077.htmlKisah percintaan yang dialami setiap insan manusia di dunia yang fana ini memang selalu unik dan berbeda-beda. Banyak yang bernasib mujur mendapatkan pasangan idamannya yang tampan, soleh, kaya raya dan lainnya dan tidak sedikit pula yang kurang beruntung jika sudah bicara soal jodoh.
Banyak orang terutama wanita yang berharap untuk segera dipertemukan dengan jodohnya, namun kadang kala hingga diusia senja tak pula kunjung mendapatkan jodoh , mungkin kalau disikapi secara bijaksana bisa menghasilkan hal yang positif , tetapi kalau disikapi dengan negatif maka yang ada uring-uringan dan membuat orang sekitar jadi ikut merasa pusing juga terutama keluarga dekat dan sahabat.
Hingga karena ingin mendapat jodoh banyak cara yang dilakukan orang untuk dapat menggapai jodoh yang dia inginkan, seperti ke biro jodoh sekarang sedang marak di internet , kalau dulu di versi offline , mendaftar lalu ikut pertemuan dll , tapi sekarang bahkan kalau kita ikut biro jodoh ada yang mendunia , sehingga kita bisa memilih yang sesuai dengan selera kita, reality juga ada yang berjudul mencari pasangan walau gak tau benar atau cuma rekayasa supaya rating naik , ataupun ke paranormal minta sareat yang kadang-kadang menyesatkan juga,karena tak sesuai dengan agama.
Biasanya, jodoh tak kunjung datang itu akibat dari pribadi yang tidak mau berusaha dan berbenah diri untuk mencari alasan mengapa jodoh tak juga menghampiri kita, walaupun dibalik itu semua itu adalah kembali kepada kehendak Allah SWT.
Padahal, sesuai dengan yang telah di janjikan oleh Allah bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan, artinya Allah memang telah mempersiapkan seseorang untuk dijodohkan dengan kita.
Lalu mengapa jodoh tak kunjung datang? Di mana pasangan yang telah Allah janjikan? Apakah Allah telah ingkar dengan janjinya? Atau kita yang harus mengejar jodoh?kemana kita harus mengerjarnya
Tidak mungkin Allah ingkar, karena Allah maha menepati janji. Jadi, seandainya jodoh itu tak kunjung datang juga, mungkin saja ada yang salah dengan diri kita. Dari pada pusing untuk datang ke biro jodoh atau mencari dan mengejar jodoh melalui ramalan bahkan paranormal, lebih baik menunggu sambil berusaha sembari berdoa agar diberikan jodoh yang terbaik oleh Allah.
Menurut Ketua Masjid Jami Al Muhajirin Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor, Soedjoko, jodoh merupakan suratan takdir yang telah ditentukan Allah sejak manusia lahir. Sehingga, sebagai manusia yang bertaqwa harusnya manusia berserah dan berdoa kepada Allah agar diberikan jodoh yang sholeh atau sholehah, kalau sudah waktunya insya allah dia akan datang sendiri .
Pria yang akrab disapa Djoko ini juga mengatakan, jodoh itu memang benar-benar di tangan Allah. Artinya, kita tidak pernah tau kapan, di mana, bagaimana dan dengan siapa kita akan berjodoh yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha dan berdoa sampai waktunya tiba.
“Tugas kita bukan untuk mencarinya (jodoh), tapi mempersiapkan diri untuk menerimanya. Ketika sudah siap menurut Allah, pastilah jodoh itu akan datang dari jalan yang tidak terpikirkan oleh kita,” ujar Djoko saat berbincang dengan merdeka.com di pelataran Masjid Al Muhajirin, Minggu (25/11).
Untuk itu, lanjut dia, di dalam ajaran Islam tidak dianjurkan untuk berpacaran karena itu mendekatkan dengan zinah, dan walaupun dengan segala alasan termasuk mencari kecocokan dan mengenal lebih dekat satu sama lain. Apalagi, tambah dia, dengan melakukan cara-cara yang tidak dianjurkan atau bahkan diharamkan di dalam Islam, seperti pergi ke paranormal untuk mendapat pasangan.
Lebih jauh dia memaparkan, yang perlu di garis bawahi adalah jodoh di tangan Allah. Jadi, jemputlah jodoh itu dengan cara-cara yang sesuai ajaran Islam, serta memohonlah agar Allah memberikan jodoh yang baik kepadamu.
“Dalam surat Asy-Syura ayat 83, Allah berfirman, Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku Hikmah dan pertemukanlah aku dengan orang-orang yang shaleh,” terang dia.
Selain itu, kata Djoko, jodoh tidak dapat dihindari walau kita belum menginginkannya. Jodoh juga tidak dapat dikejar walaupun ketika kita terlalu menginginkannya, jadi betul bahwa Jodoh itu kehendak Allah .
“Oleh sebab itu, Allah menentukan jodoh kita, maka tidak layak bagi kita merasa bimbang atau grasak grusuk karena belum dapat (jodoh), kalau sudah sampai waktunya, jodoh itu pasti akan datang sendiri,” tegas dia.
Lalu bagaimana apabila kita apalagi wanita misalnya sudah beranjak tua dan jodoh pun tak kunjung menghampiri?
“Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 45, Dan jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya yang demikian itu amat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Rabbnya, dan mereka akan kembali kepada-Nya,” jelas dia.
Dengan ayat itu, lanjut Djoko, Allah memberi harapan bahwa setiap doa yang disampaikan pada-Nya dengan tulus dan sungguh-sungguh insya allah pasti akan dikabulkan.
Karena dengan bersikap sabar dan melaksanakan salat, kata Djoko, hal itu yang membentengi kita dari godaan syaitan yang berharap manusia salah langkah dalam masalah jodoh, sehingga bukan mendekatkan kita kepada Allah SWT , malah mengacaukan hidup kita .
Untuk itu dia berharap, bagi siapa saja yang sulit dan belum mendapatkan jodoh untuk tetap bersabar dan bertawakal kepada Allah agar diberikan pasangan yang terbaik dan beriman , karena mendapatkan jodoh yang sembarangan akan menyulitkan kita cepat atau lambat.
“Jangan sampai anak-anak muda sekarang ingin punya pacar tapi pergi ke biro jodoh dan dukun, bukan mereka yang kasih kita jodoh kok,” tutup dia
Maka dari itu jangan merasa gundah gulana , jangan galau , jangan berpikiran negatif dan perasaan tak berharga, tapi pasrahkan saja pada Allah SWT, sambil berusaha intropeksi, mungkin saja kalau kita diberi jodoh sekarang, kita belum siap , ataupun kalau yang belum diberi barangkali kalau dengan yang itu maka kurang baik, dan Allah menguji keimanan kita apakah sanggup atau tidak dengan apa yang ditetapkan Allah SWT.
Jangan sampai kita belum dapat jodoh terus kita jadi pribadi yang jutek, tak menyenangkan , dan pribadi kurang baik lainnya, tapi patahkan bahwa walau kita belum punya jodoh kita adalah pribadi yang baik, seorang yang cantik, berprestasi, berjiwa sosial tinggi, mau menolong , bersahabat, sholeh/sholehah, enak diajak berkomunikasi , menyukai anak-anak dan hal-hal yang bisa membuat orang tidak memandang kita sebelah mata, dan orang juga senang dengan keberadaan kita di tengah mereka .
Banyak kok di sekitar kita, orang jomblo atau belum mempunyai jodoh , tapi tetap mendapat tempat di hati masyarakat, karena mereka itu orang yang istimewa, jadi orang pun tak mempermasalahkan kesendirian mereka, bahkan malah salut.
dengan inspirasi dan kutipan dari koran merdeka 25/11/2012
Humor: Jodoh itu, ya, Harus Dicari!
Alkisah,
di sebuah taman kota itu, duduklah dua orang bersahabat : berkicau
tentang segala sesuatu! Setelah sekian waktu memuntahkan segala anekdot,
elegi serta roman. Kedua orang bersahabat itu, pun beralih topik pada
masalah perjodohan.
“Eh bray, sudah sekian lama gw menanti jodoh gw, namun sang jodoh belum juga menghampiri” curhat si Aa, penuh kekesalan!
“Btw, lo udah usaha : belum?” timpal si Bb, penasaran!
“Yah, kan sudah ada di kitab ketetapan. Ngapain juga di usahain, nanti kan datang sendiri!” jelas si Aa, dengan muka tebalnya!
“Berarti, sama saja kaya orang kelaparan, tapi gak berusaha mencari makan. Hanya menunggu, berharap makanan turun dari langit!” si Bb ber-analogi, dengan wajah sumringah!
“Antara rizki, jodoh dan maut, kan beda bray?” si Aa, mulai ragu dengan pendiriannya!
“Kalau
rizki sama jodoh menurut gw sama, bersifat sosial dan tergantung
pilihan, yang di dalamnya terdapat kuasa Allah. Tapi kalau mati, itu
sudah pasti. Walau kadang dicari (bunuh diri), kadang datang sendiri,
tanpa perlu di minta!” Bb menerangkan, dengan dialektika ceteknya!
“Berati gw harus “ngiklan” donk?” si Aa, manggut – manggut. Kemudian bertanya dengan wajah polosnya!
“Yah,
itu sih terserah lo. Mau “ngiklan” ke, mau teriak di jalan ke, bahkan
lo samperin orang yang lo anggap jodoh lo, pun gak masalah : Asal tetap
beradab!” Bb, bersemangat. Menyemangati teman seperjuangannya!
“Btw, gw jadi ingat kisah Nabi yang di lamar oleh Siti Khadijah.” Aa, mulai menyadari kepikunannya!
“Nah, tuh dah tahu!” jawaban santai dari si Bb, sesantai wajahnya yang terlihat berwibawa!
“eh, lo punya teman buat di ajak nikah gak?” lagi, pertanyaan konyol dari si muka polos!
“Enak
aja, emang gw biro jodoh. Btw, Sekarang nyari jodoh gampang bangat
bray, lo tinggal buat akun facebook, twitter, atau buat akun terverify
di kompasiana. Lo bisa PDKT dengan siapa pun yang lo “pengen!” Tapi
ingat, tetap utamakan “adab,” ya bray!” dengan sedikit humor, Bb menganjurkan.
“Btw, Facebook, Twitter dan Kompasiana, biro jodoh ya bray?” lagi dan lagi, pertanyaan polos se polos muka orangnya!
“what?….@#$%@^&@*?!” Bb, bertanya dalam hati penuh kebingungan!
“Iya gak bray?” Aa, masih ngotot dengan pertanyaannya!
“Mmm..
bisa iya, bisa juga bukan! Iya, karena cukup banyak yang akhirnya
menikah lewat jejaring tersebut. Bukan, karena mereka belum pernah
secara resmi, mengumumkan bahwa media -media tersebut adalah : biro
jodoh!” walau kesal, Bb tetap meladeni pertanyaan konyol si Aa!
“Oww begitu ya bray! Trus gimana caranya agar gw bisa menjadi anggota mereka!” Aa, kembali bertanya!
“Emang Gangster!! Ya,
tinggal daftar aja bray. Masa dari dulu bisanya cuman hidupin TV,HP,
ngirim email sama SMS doank! Bahakan emailnya, pun pake punya gw!” Bb menjawab dengan humor dengan muatan penuh hina!
“Hehe, maklum gaptek!” Aa, mulai sadar diri!
“Hihi, bukan gaptek bray, tapi lo aja yang malas baca!” lagi, Bb menghina secara halus namun menusuk!
Dialog singkat tentang
jodoh itu, akhirnya menjadi masukan baru bagi si Aa untuk mencari apa
yang selama ini dinantinya. Si Aa baru memahami, bahwa ternyata jodoh
itu harus di cari, bukan di nanti. Sebab mustahil jika hanya berdiam
diri, lalu berharap seorang bidadari menghampiri, menemani langkah
hidupnya yang masih teramat “panjang” itu!
sumber: http://hiburan.kompasiana.com/humor/2013/01/24/humor-jodoh-itu-ya-harus-di-cari-522485.html
[Versi Lengkap Malam Mingguan Versi LDK]. “Menjemput Jodoh, Jangan Bodoh”. :) (Untuk Para Kaula Muda]
Versi Lengkap Malam Mingguan Versi LDK]. “Menjemput Jodoh, Jangan Bodoh”. :)(Untuk Para Kaula Muda]
Lelaki yang sayang dan cinta padamu, pasti tidak akan pernah berani menyentuhmu, apalagi mengajakmu keluar mojok malam Minggu. Jangankan itu, untuk memandangmu saja tak mau. Bukan karena tidak cantik, tetapi karena itulah kehebatan sayang dan cinta hakiki yang bisa menundukkan pandangan kemaksiatan yang semu.
Dia justru akan senantiasa menjagamu dari apapun itu, termasuk dari godaan dirinya sendiri dan nafsu, senantiasa istiqamah sampai pernikahan menjamumu. Buang jauh-jauh ucap ‘I Love You’ sebelum ada ucap ‘Qabiltu’. Lempar jauh-jauh kata ‘I Miss You’, saat orang tuamu belum ada kata restu.
Jangan khawatir dan tak akan pernah terbalik; perempuan yang baik pasti berjodoh dengan lelaki yang baik. Maka, jadikan masa muda masa penuh prestasi, bukan masa penuh frustasi. Jemputlah cinta dengan jalan rahmat, bukan dengan jalan maksiat. Bahagiakanlah dulu orangtua dengan prestasimu, jangan terburu membahagiakan nafsu, sebab nafsu wujudnya semu.
Apa yang dibanggakan dengan pacaran? Sms-an, telpon-telponan, ketemuan, jalan-jalan, peluk-pelukan, ciuman, begituan, dan ujungnya bubaran. Kalau mau jemput jodoh, jangan bodoh. Jemput dengan bermunajat, bukan mendekat ke buaya darat. Galau karena jodoh itu wajar, itu proses hidup bagi sang pembelajar, yang ikhtiarnya bodoh itulah yang kurang ajar. Rutinkan ibadah, sedekah, do’a orang tua, puasa sunah, insya Allah jalan terang jodoh akan terbuka lebar.
Percuma juga kau tampak cantik bersolek, lantas merelakan wajah dan seluruh tubuh cantikmu dicolek-colek. Secara dhohir orang bisa katakan kau tetap cantik, tapi sesungguhnya kau sangat jelek. Bukan teman, orang tua, atau siapapun, tetapi di dekatmu syetan tampak kegirangan dan mengejek.
Ibarat membeli makanan, jelas, kita akan memilih lalu membeli makanan yang bergaransi bukan pilih yang basi. Selain gengsi juga merusak reputasi. Begitu jugalah saat anda memilih pendamping, pasti ingin yang asli juga halal, bukan yang aspal. Kau ini manusia mahal, punya akal pikiran, karenanya jangan jadi manusia murahan, putuskan dan tolaklah jika ada lelaki yang menjemputmu dengan murahan. :)
sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/03/30/versi-lengkap-malam-mingguan-versi-ldk-menjemput-jodoh-jangan-bodoh-untuk-para-kaula-muda-547162.html
Jodoh: Unpredictable (Tidak Dapat Diramalkan)
Jangan pernah mempercayai jika kita pernah diajak
oleh seseorang untuk bertemu dengan tukang peramal atau dukun sulap
hanya untuk melihat ramalan kehidupan kita kedepan.
Tapi banyak juga orang yang begitu yakin dan percaya bahwa jodohnya adalah orang kaya, atau pejabat, atau pengusaha atau lainnya. Atau juga ada yang percaya ketika tukang peramal mengatakan bahwa kamu akan mendapat jodoh yang miskin dan jelek, tapi jika kamu lebih keras lagi berusaha maka akan jauh dari jodoh yang demikian. Sehingga diberilah tips-tips ampuh untuk mencegah supaya tidak mendapat jodoh yang miskin dan jelek.
Padahal tujuan utama untuk diberikan tips-tips itu adalah hanya untuk mendapat bayaran (sesuai dengan harga standar masing-masing).
Akhirnya kitapun terkecoh dengan ramalan-ramalan itu. Coba kita bayangkan sendiri, apakah kita tidak sadar? ketika melihat Istrinya dukun sulap (peramal) itu ternyata hanya wanita biasa saja. Kenapa dia tidak mendapatkan istri yang lebih cantik atau kaya atau wanita hebat yang dikenal oleh khalayak ramai? Itu menandakan bahwa jodoh itu memang tidak bisa diramalkan. Jika pun kita percaya terhadap apa yang dikatakan oleh peramal, maka kita telah syirik kepada Allah. Patut untuk segera kita bertaubat nasuha, dan jangan pernah mengulangi lagi terhadap ramalan-ramalan yang bodoh.
Kita hanya boleh berusaha dan berdo’a untuk mendapatkan jodoh seperti keinginan kita sendiri. Tapi jika datang ke tempat peramal hanya untuk meramalkan jodoh kita, itu suatu langkah yang sia-sia, sangat dilarang dan bukanlah usaha yang dimaksudkan demikian. Karena apa yang dikatakan oleh peramal itu hanya penipuan belaka.
sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/03/18/jodoh-unpredictable-tidak-dapat-diramalkan-538041.htmlTapi banyak juga orang yang begitu yakin dan percaya bahwa jodohnya adalah orang kaya, atau pejabat, atau pengusaha atau lainnya. Atau juga ada yang percaya ketika tukang peramal mengatakan bahwa kamu akan mendapat jodoh yang miskin dan jelek, tapi jika kamu lebih keras lagi berusaha maka akan jauh dari jodoh yang demikian. Sehingga diberilah tips-tips ampuh untuk mencegah supaya tidak mendapat jodoh yang miskin dan jelek.
Padahal tujuan utama untuk diberikan tips-tips itu adalah hanya untuk mendapat bayaran (sesuai dengan harga standar masing-masing).
Akhirnya kitapun terkecoh dengan ramalan-ramalan itu. Coba kita bayangkan sendiri, apakah kita tidak sadar? ketika melihat Istrinya dukun sulap (peramal) itu ternyata hanya wanita biasa saja. Kenapa dia tidak mendapatkan istri yang lebih cantik atau kaya atau wanita hebat yang dikenal oleh khalayak ramai? Itu menandakan bahwa jodoh itu memang tidak bisa diramalkan. Jika pun kita percaya terhadap apa yang dikatakan oleh peramal, maka kita telah syirik kepada Allah. Patut untuk segera kita bertaubat nasuha, dan jangan pernah mengulangi lagi terhadap ramalan-ramalan yang bodoh.
Kita hanya boleh berusaha dan berdo’a untuk mendapatkan jodoh seperti keinginan kita sendiri. Tapi jika datang ke tempat peramal hanya untuk meramalkan jodoh kita, itu suatu langkah yang sia-sia, sangat dilarang dan bukanlah usaha yang dimaksudkan demikian. Karena apa yang dikatakan oleh peramal itu hanya penipuan belaka.
Matematika Pun Mengenal Jodoh
Matematika.
Kebanyakan dari kita jika mendengar Matematika pasti yang muncul
pertama kali adalah deretan angka-angka dan segelintir rumus yang tak
jarang membuat pusing tujuh keliling (kayak thowaf aja 7 keliling,
hehehe). Tapi sebenarnya lebih dari hanya sekedar itung-itungan,
Matematika sangat peduli dengan hidup kita. Mau buktiiii???? Yupzz, .tak
pernah terpikirkan sebelumnya, ternyata Matematika pun mengajarkan kita
bagaimana menaruh rasa pada lawan jenis, dan bagaimana sebaiknya kita
mencari jodoh, dan jodoh yang tepat buat kita.
Kita
yang pernah belajar Matematika baik di SMP maupun SMA pasti pernah
mendengar fungsi kan? Yupz, pintar betul seribu persen. Pemetaan dari
daerah asal ke daerah kawan dengan beberapa aturan tertentu yang akrab
disebut fungsi tersebut ternyata juga mempunyai sisi filosofinya.
Kita
ibaratkan kita menjadi daerah asalnya dan lawan jenis kita menjadi
daerah kawannya. Tidak dikatakan fungsi jika satu elemen dari daerah
asal memetakan lebih dari satu di daerah kawan. Jelas kan??? Salah satu
aturan fungsi tersebut mengajarkan pada kita, bagaimana kita harus
menjaga kesetiaan kita. Alias, hatinya tidak boleh bercabang.
Akan
tetapi akan berbeda lagi jika semua elemen dari daerah asal memetakan
hanya pada satu elemen di daerah kawan. Meskipun, semua elemen di daerah
asal memetakan hanya pada satu elemen di daerah asal, pemetaan tersebut
masih bisa disebut dengan fungsi. Tidak diharamkan jika banyak dari
kita mempunyai satu selera yang sama. Sama-sama suka pada satu orang
yang sama. Kok jadi kebanyakan kata sama yaaa,hehehe. Yang jelas, masih
dianggap wajar dan tak berdosa jika kita menyukai satu orang yang sama.
Sebenarnya,
penerapan aturan fungsi tersebut tidak hanya pada masalah perasaan yang
popular disapa dengan cinta saja sih. Dalam masalah keyakinan pun juga
bisa diterapkan. Kita sebagai umat yang beragama sudah seharusnya lah
kita hanya beriman pada 1 Tuhan (Tuhan YME).
And then,
dalam pemetaan fungsi tersebut bersifat tertutup. Maksudnya elemen dari
daerah asal hanya akan dipetakan pada daerah kawan yang sejenis.
Misalnya, kalau daerah asal merupakan himpunan dari bilangan bulat, maka
pemetaan di daerah kawannya pun juga bilangan bulat. Aturan fungsi
tersebut juga mempertegas dan mengingatkan kita agar kita selalu
memperbaiki diri kita. Karena jodoh kita adalah cerminan kita. Orang
baik diperuntukkan orang baik dan begitu juga sebaliknya.
So,
pelajaran yang bisa kita ambil dari aturan fungsi tersebut, baiknya
kita menjadi sosok yang setia. Setia dalam rasa, baik kepada lawan jenis
maupun pada Sang Maha Pencipta segala rasa. Dan teruslah berusaha
menjadi sosok yang terbaik, terus memperbaiki diri untuk mendapatkan
yang terbaik juga.
sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/03/13/matematika-pun-mengenal-jodoh-541629.html
Jodoh, dari Hal Terkecil!
Cinta itu bisa muncul dari sisi terkecil yang
berkesan. Tak salah kalau teman saya lebih melihat betis sebagai ukuran
utama pilihan pertama. Kalau betisnya sudah mulus dan menarik yang lain
mengikuti, katanya sambil tertawa. Teman yang lain bilang: saya lebih
suka perempuan yang mempunyai rambut lurus yang keriting, lewat! Ada-ada
saja! Dan dari hal itulah mereka mendapatkan pasangan hidupnya/jodoh.
Tapi saya tidak bermaksud menulis tentang hal-hal yang begituan,
walaupun menarik untuk dibahas.
Jodo(h). Yah, itu adalah kata yang pas untuk bersatunya dua insan yang saling menyinta. Jodoh bisa berarti orang yang cocok menjadi suami istri atau sesuatu yang cocok menjadi sepasang, pasangan. Begitu pun kecintaanku pada kompasiana muncul karena aku suka cerita fiksi, fiksiana. Pada awalnya aku tak begitu peduli dengan nama kompasiana, cerpen-cerpenlah yang membawaku kedalam pusaran ini. Aku menemukan cerita-cerita menarik dengan redaksi yang tidak direduksi. Kalau membaca cerpen di media cetak, yang kutemukan hanya keseragaman tema yang ditentukan redaktur pada setiap terbitannya. Hehehe…ngarang!
Setelah sekian lama membaca cerpen dan mengoleksinya, aku malah tambah suka bahkan cinta. Tidak hanya fiksiana tapi kompasiana secara umum aku suka. Tidak berlebihan aku sebut aku telah menemukan jodohku. Curahan hati, catatan harian, mengisi kekosongan hati, dikala galau atau suntuk, bahkan ketika libido tex (teks) lagi tinggi kompasiana mampu memuaskanku. Tak ada penolakan atau pun basa basi, semua diterima tanpa syarat. Sebagai mas kawin waktu itu, aku buatkan lamaran dengan membuat akun pribadi di kompasiana. Akun itu adalah tanda jadi bahwa ku akan selalu setia sebagai pasangan yang bertugas membaca dan menulis…lebay.com. Kompasiana jadi jodohku!
Hati-hati bila mata anda sudah terpagut pada hal kecil di kompasiana. Kalau diteruskan akan mengakibatkan kecanduan…Berbahaya!
sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/03/03/jodoh-dari-hal-terkecil-533697.html
Jodo(h). Yah, itu adalah kata yang pas untuk bersatunya dua insan yang saling menyinta. Jodoh bisa berarti orang yang cocok menjadi suami istri atau sesuatu yang cocok menjadi sepasang, pasangan. Begitu pun kecintaanku pada kompasiana muncul karena aku suka cerita fiksi, fiksiana. Pada awalnya aku tak begitu peduli dengan nama kompasiana, cerpen-cerpenlah yang membawaku kedalam pusaran ini. Aku menemukan cerita-cerita menarik dengan redaksi yang tidak direduksi. Kalau membaca cerpen di media cetak, yang kutemukan hanya keseragaman tema yang ditentukan redaktur pada setiap terbitannya. Hehehe…ngarang!
Setelah sekian lama membaca cerpen dan mengoleksinya, aku malah tambah suka bahkan cinta. Tidak hanya fiksiana tapi kompasiana secara umum aku suka. Tidak berlebihan aku sebut aku telah menemukan jodohku. Curahan hati, catatan harian, mengisi kekosongan hati, dikala galau atau suntuk, bahkan ketika libido tex (teks) lagi tinggi kompasiana mampu memuaskanku. Tak ada penolakan atau pun basa basi, semua diterima tanpa syarat. Sebagai mas kawin waktu itu, aku buatkan lamaran dengan membuat akun pribadi di kompasiana. Akun itu adalah tanda jadi bahwa ku akan selalu setia sebagai pasangan yang bertugas membaca dan menulis…lebay.com. Kompasiana jadi jodohku!
Hati-hati bila mata anda sudah terpagut pada hal kecil di kompasiana. Kalau diteruskan akan mengakibatkan kecanduan…Berbahaya!
sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/03/03/jodoh-dari-hal-terkecil-533697.html
bagindaery.blogspot.com menggabungkan semua artikel tentang jodoh yang berasal dari situs kompasiana,ditiap bacaan diatas sudah ada judul dan sumber masing-masing.
2 komentar:
sangat menginspirasi tentunya
Mas Khairol: Terima kasih telah berkunjung ke blog saya mas,,
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com