ARTIKEL PILIHAN

GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Sebenarnya 21-12-2012 Bukan Hari Kiamat (Sesungguhnya)

Written By Situs Baginda Ery (New) on Sabtu, 22 Desember 2012 | 08.45

http://static.liputan6.com/201212/listrik-mati-nasa121219c.jpgKali ini saya Bahas sedikit mengenai Isu 21 Desember 2012 Kiamat Baiklah kawan Kiranya Semua Manusia di Dunia  mengetahui akan adanya Hari Akhir atau yang sering disebut dengan hari kiamat Baik dari berbagai agama atau kepercayaan yang mereka anut semua mempercayai adanya hari Kehancuran dunia. Namun menurut Suku Maya,suku yang tingal di teluk antara Guatemala dan Meksiko ini Mereka membuat perhitungan bahwa didalam satu tahun terdapat 18 bulan yang setiap bulannya terdiri dari 20 hari dan mereka menambahkan lagi 5 hari untuk peribadahannya sehingga setahun sama dengan 365 hari. Didalam penanggalannya itu mereka pun meramal akan terjadinya berbagai musibah, seperti kelaparan, banjir besar, perubahan iklim hingga berakhirnya bumi (kiamat) yang menurut penanggalan mereka jatuh pada tanggal 21 Desember 2012.Tanggal 21 Desember 2012 bertepatan dengan tahun 5126 M yaitu tanggal berakhirnya perhitugan panjang mereka yang sudah dimulai sejak tanggal 31 Agustus 3114 SM.


http://coretanyusuf.blogspot.com/2012/10/21-12-2012-bukan-hari-kiamat.html



Ada pula dalam buku-buku cina 
Seorang penulis yang bernama Fahd Amir al Ahmadi mengatakan bahwa banyak ilmuwan yang bersepakat dengan suku Maya ini akan adanya kejadian besar pada tahun 2012. Di Asia, hal yang sama telah ditunjukkan oleh berbagai buku yang ditulis oleh para astrolog Cina bahwa keturunan Dinasti Chang—yang menguasai Cina sejak tahun 1766 SM—akan berlangsung selama 3778 M (yang bertepatan dengan tahun 2012 M)
Di Perancis juga terdapat ramalan yang dibuat oleh seorang astrolog yang bernama Nostradamus bahwa planet-planet di angkasa akan berantakan pada akhir tahun 2000 yang akan mengakibatkan hancurnya kehidupan setelah 12 tahun.

Namun pernyataan diatas sama sekali jauh berbeda dengan pernyataan kiamat menurut isalam seperti beberapa ayat dan hadis yang tertulis di Al Qur'an :


Az Zukhruf 43:61. Dan sesungguhnya (Qur'an) benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikuti (Qur'an). Inilah jalan yang lurus.
Al Qamar 54:1. Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan
 Al Qiyyamah 75:8. dan apabila bulan telah hilang cahayanya
(Ini bisa berarti gerhana atau bulan sudah tidak mampu memantulkan cahaya matahari lagi karena hancur) 
AL Fushshilat 41:47: Kepada-Nyalah dikembalikan pengetahuan tentang hari Kiamat. Dan tidak ada buah-buahan keluar dari kelopaknya dan tidak seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan, melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Pada hari Tuhan memanggil mereka: "Dimanakah sekutu-sekutu-Ku itu?", mereka menjawab: "Kami nyatakan kepada Engkau bahwa tidak ada seorangpun di antara kami yang memberi kesaksian (bahwa Engkau punya sekutu)."
Muhammad 47:18: Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang?
Al Qiyamah 75:9: dan matahari dan bulan dikumpulkan,
Dari ayat ini bisa disimpulkan yang terjadi adalah gerhana matahari dimana kondisi bulan sudah hancur
Tanda kiamat dalam hadits
Dari Hudzaifah bin Asid Al Ghiffari RA, katanya, Rasulullah SAW menengok kami ketikakami sedang berbincang-bincang seraya bertanya: "Apa yang sedang kaliam perbincangkan?". Jawab sahabat "Kami sedang berbincang-bincang mengenai hari kiamat". Sabda beliau, "Sesungguhnya dia tidak akan terjadi sebelum 10 tanda: Ad Dukhan, Dajjal, Dabbah, Matahari terbit dibarat, Isa Anak Maryam turun, Ya'juj dan Ma'juj, Gerhana di timur, Gerhana di Baray, Gerhana di Jazirah Arab, Api menyala di Yaman, menghalau manusia ke padang Mahsyar."(HR Muslim No. 2466)
Kesimpulannya jika diurutkan dengan angka menjadi seperti dibawah ini:
1. Ad Dukhan
2. Dajjal
3. Dabbah
4. Matahari terbit dibarat
5. Isa Anak Maryam turun
6. Ya'juj dan Ma'juj
7. Gerhana di timur
8. Gerhana di Baray
9. Gerhana di Jazirah Arab
10. Api menyala di Yaman, menghalau manusia ke padang Mahsyar
Itulah beberapa kutipan yang diambil dari beberapa sumber mengenai Kiamat bahwa Sesungguhnya 21 desember 2012 bukan hari kiamat melainkan akhir perhitungan panjang yang sudah dimulai sejak tanggal 31 Agustus 3114 SM.
08.45 | 0 komentar | Read More

Cerita Bendera pada Sebuah Desa [Hari Pahlawan]

Written By Situs Baginda Ery (New) on Jumat, 21 Desember 2012 | 22.52

Rudi anak seorang petugas desa. Hari ini mendapat mandat untuk mengibarkan Bendera Merah Putih di Lapangan Balai Desa. Itu pesan bapaknya melalui pesan pendek. Tugas bapaknya seperti ini disetiap pagi. Mengibarkan Sang Pusaka di kerekan depan kantor tempat bapak bekerja. Tetapi minggu ini beliau sedang ke Jakarta. Untuk berdemo tentang nasib para petugas desa. Untuk menuntut upah setimpal agar periuk-nasi rumah terisi ala-kadarnya. Sayang bapak Rudi menolak menjadi sekertaris desa dua tahun yang lalu. Yang sekarang Kang Maman di tunjuk jadi carik 3 bulan lalu itu malah dijadikan Pegawai Negeri.
“Itu bukan rejeki kita” kata bapak dahulu.
Tapi siapa tahan dengan gaji yang tak seimbang dengan pekerjaan? Ditambah lahan bengkok tak produktif akibat cuaca kurang bersahabat? Kali ini puncak rasa cemburu seorang lelaki karena masalah penghasilan menjadi membengkak akut. Bapak Rudi iri dengan Kang Maman. Tapi masih dengan akal sehat - itupun karena bisikan ibu yang menyejukkan- kemudian bapak Rudi menjadi anggota perkumpulan pengurus desa. Alih-alih bapak becek-cok tanpa sumber masalah jelas. Ataupun bapak Rudi mencalonkan menjadi kepala desa, dan tak pasti menjadi kepala desa. Ia mengikuti organisasi itu. Disana bapak Rudi mendapatkan bahwa nasib sama juga dialami oleh banyak pengurus desa. Lalu ada aba-aba dari pengurus pusat nasional. Mereka ke Istana untuk bersama-sama memperjuangkan segelintir nasib penghuni Balai Desa.
“Bapak mau jalan-jalan ke Jakarta nok, nanti bapak bawa oleh-oleh” kata bapak kepada adik Rudi. Masih merengek dan ingin ikut dengan bapaknya. Itu 3hari lampau.
Rudi kemudian menuju ke Balai Desa. Menggunakan sepeda tua milik bapaknya. Karena ini hari Pahlawan. Bapak Rudi menyuruh membawa bendera baru yang disimpan di rumah. Melajulah Rudi menggenjot dan menyelempangkan bendera di pundak. Sampai pada tikungan pertama ia mendapatkan Kang Udin yang hendak pergi ke sawah.
“Gimana Rud? Sudah dapat pekerjaan belum?” “Belum Kang. Kemarin sudah ngrim ke Outsourching. Ini nunggu panggilan.” Rudi adalah lulusan SMK. Jika bulan ini tidak mendapat panggilan pekerjaan. Ia akan hijrah ke Jakarta untuk mencari pekerjaan disana. Disana toh… ada sepupunya.
Rudi juga enggan meneruskan menjadi pengurus desa seperti Bapak. Jiwa muda berpetualang Rudi masih mendominasi. Sama seperti separuh teman-teman di desa yang merantau ke berbagai penjuru. Ia juga mendapati keputusan sama dengan dirinya. Bapak tak menyarankan untuk meneruskan pekerjaan sama dengan dirinya, ibu juga memerdekakan ia berkerja menjadi apapun dimanapun. Asal halal, itu kesepakatan bersama.
Konsentrasi Rudi terpecah karena perbincangan mengenai pekerjaan tadi. Sepeda Rudi tak mampu menghindari batu licin yang tergenangi air hujan semalam. Jatuhlah ia bersama bendera dan lamunan pekerjaan.
“Aduh… biyung… Benderanya kotor” ia menganggkat bendera yang menggenang bersama air cekungan disisi jalan. “Oi Rud makanya kalau jalan jangan ngelamunin si Rohimah. Haha…” kata seseorang dibelakang. Setelah Rudi menoleh ia mengenal bahwa itu teman sedesanya.
“Ah kamu Lan…”
“Tadi malam kamu nggak ada di Konser Dangdut RT 2?” tanya Alan. Melihat Rudi yang bangkit. Ia mematikan motor dan menolong. Owh bukan… bukan menolong Rudi, tapi sepedanya.
“Aku jaga rumah. Bapak ke Jakarta Lan. Kamu pulang kapan? Kok malam tadi sudah dangdutan?” tanya Rudi. Tapi matanya masih meratapi bendera baru yang terkena cipratan tanah.
Alan itu anak Kang Maman. Carik desa ini. Alan melanjutkan kuliah di Semarang. Ia mendapat pendidikan yang lebih tinggi seperti Rudi impikan. Rudi menginginkan itu. Tapi kenyataanya bapaknya tak mampu meneruskan ke Universitas. Dan masih banyak adik-adik bersekolah jauh dibawah umurnya. Tak patut ia menyalahkan apapun. Langkah selanjutnya hanya bekerja, menjadi mandiri dan mengangkat harkat keluarganya.
“Kemarin Rud. Mau kemana? Ke Balai Desa? Ayo tak bantu kesana.” “Oke. Terimakasih. Aku bisa kesana sendiri.”
“Nanti malam aku ke rumahmu ya, Rud.”
“Oke. Tak tunggu Lan” melihat Alan cepat berlalu dengan motor.
Ia menapak pedal sepeda menuju Balai Desa yang sudah di jangkauan mata. Kali ini bendera, ia tak panggul dipundak. Rudi menjepitnya di boncengan belakang. Risih karena kotor dapat menjalar ke bajunya.
Di istirahatkan sepeda pada sebuah dinding waktu ia mencapai Balai Desa. Lalu ia mencari ide untuk membersihkan Bendera. Sepi juga pagi ini. Pak Kades dan Pak Carik mungkin ke Kabupaten dan Kecamatan menghadiri Upacara Hari Pahlawan. Lalu petugas desa lain bersama bapak Rudi masih di Jakarta. Ia membuka kunci Balai Desa lalu menuju ke kamar mandi. Membuka kran tapi tak mengalir air kran itu. Melongok pada bak ternyata kosong.  Bagaimana ia bisa mencuci bendera? Harus pulangkah?
” Hujan! ” teriak Rudi. Terdengar rintik keras menerpa atap seng Balai Desa.
Ia kemudian keluar. Lalu cepat-cepat mengerek Bender Merah Putih menuju puncak tiang. Berharap hujan mampu melunturkan cipratan tanah. Mampu membersihkan Sang Saka. Mampu meluluhkan galau mudanya akan sebuah pekerjaan. Dan iri hati karena keadaan tak sesuai harapan.
note = Biyung:ibu, carik:sekretaris desa,
Kudus 10 November 2011 16:04 @Kompasiana- Fiksiana. Untuk semua petugas kelurahan dan balai desa se-Indonesia. Bagi saya meraka adalah Pahlawan Akar Rumput. Dan petugas pengibar bendera di desa/kelurahan.  Mengibarkan Sang Saka Merah Putih diwilayah mereka. I Love It.
22.52 | 0 komentar | Read More

: Sebuah Cerita Pendakian (Estafet Merbabu-Merapi)

1345914845521105137
Matahari Terbit dari Puncak Syarif
Kalau boleh diibaratkan, Merbabu itu layaknya seorang laki-laki gagah yang meminang Merapi, seorang perempuan yang misterius. Dua gunung ini berdiri sangat berdekatan dan hanya dipisahkan oleh sebuah desa bernama Desa Selo. Tulisan kali ini bercerita tentang rute perjuangan pendakian selama melakukan estafet dua buah gunung berpasangan ini.
Merbabu – Gunung Pertama: perjalanan awal
Perjalanan menuju puncak gunung Merbabu bisa dimulai dari empat jalut utama: Kopeng, Wekas, Cuntel, dan Selo. Pendakian kali ini akan dimulai dari Wekas mengingat perjalanan dimulai dari Magelang dan kendaraan pengangkut yang menuju jalur pendakian hanya menuju Desa Wekas.
Sebuah gapura yang berada di Desa Kaponan akan mengantarkan para pendaki menuju tempat pendaftaran. Di sini pendaki bisa membayar ojek untuk menuju pendaftaran atau memilih berjalan kaki dengan jarak sekitar 5 km yang menanjak dan ditemani vegetasi berupa pohon-pohon cemara. Sesekali pendaki akan bertemu dengan penduduk desa yang tersenyum hangat memberikan sebuah salam pembuka untuk para pendaki.
13459149151487006849
Pemandangan Awal Pendakian Merbabu
Selepas melakukan pendaftaran, pendakian bisa dilanjutkan menuju puncak Merbabu. Vegetasi awal yang menemani pendaki biasanya adalah hutan-hutan dengan tumbuhan yang lumayan tinggi, merupakan ciri khas daerah pegunungan bagian tengah. Hal ini wajar mengingat pendakian dimulai sudah pada level sekitar 1700 mdpl.
Pendakian melalui jalur ini merupakan pendakian yang melewati jalur perpipaan. Sesekali bunyi air yang mengalir di pipa akan menemani pendaki yang lewat jalur ini. Air di pipa ini merupakan air yang digunakan oleh penduduk di sekitar Merbabu sebagai sumber air bagi mereka.
1345914973737557316
Jalur Perpipaan di Jalur Pendakian
Lebih jauh, jalur pendakian ini masih akan dihiasi oleh rumah-rumah warga sekitar sebelum para pendaki masuk ke dalam jalur pendakian yang sudah tertutup oleh hutan. Hutan di gunung Merbabu ini memang cukup ramai dipenuhi penduduk desa. Sebagian besar dari mereka bekerja di ladang dan bertani. Tanaman tembakau pun tidak jarang ditemui di desa ini dan tembakau yang sedang dijemur oleh penduduk merupakan pemandangan yang biasa ditemukan. Sementara itu, keramahan dan senyum dari para penduduk adalah sebuah sapaan hangat yang menghiasi jiwa para pendaki.
Perjalanan melalui jalur ini merupakan model perjalanan yang menanjak dan hampir tidak ada “bonus” jalan landai. Air yang bisa diambil para pendaki akan berakhir di sebuah sabana luas yang biasa dijadikan tempat untuk bermalam bagi para pendaki. Di daerah inipun, air yang diambil harus berasal dari pipa yang mengalirkan air ke rumah penduduk sebab air lainnya akan berasa asam karena sudah tercampur dengan aroma belerang.
Perjalanan mendaki dilanjutkan hingga menuju sebuah cabang antara puncak menara pemancar dan
13459150301599095522
Menara Pemancar di Merbabu
jalanan menuju pos helipad dengan vegetasi yang sudah memendek dan penyambutan dari bunga edelweis dimulai. Pos helipad sendiri merupakan daratan yang tidak terlalu luas dan dibatasi oleh tebing yang curam. Sementara itu, menara pemancar merupakan pos dengan sebuah bangunan menara yang dibangun pada jaman Soeharto. Pos helipad dapat difungsikan sebagai tempat bermalam sebelum melakukan pendakian ke puncak.
Menunggu matahari terbenam di pos ini adalah pengalaman yang sangat indah. Hal ini ditambah dengan terdapatnya gunung Sumbing dan Sindoro di sebelah barat yang selalu menguntit selama pendakian dari Wekas.
13459158711407265179
Matahari Terbenam di Balik Gunung Sindoro dan Sumbing
Tiga puncak utama dan si Jembatan Setan
Gunung Merbabu memiliki tiga puncak utama: Syarif, Kenteng Songo, dan Trianggulasi. Ketiga puncak ini berdiri berentetan dengan Kenteng Songo berada di tengah.
Perjalanan dari pos helipad menuju puncak Syarif lebih didominasi oleh jalanan berbatu hingga menuju sebuah percabangan. Cabang di sebelah kiri akan mengantarkan pendaki ke Puncak Syarif sedangkan cabang sebelah kanan akan mengantarkan pendaki ke Kenteng Songo dan Trianggulasi.
Puncak Syarif sendiri merupakan sebuah lahan yang cukup luas yang bisa digunakan untuk bermalam. Di daerah ini pun, pendaki bisa melihat ke arah seberang adanya gunung Merapi yang berdiri berdampingan dengan gunung Merbabu.
Perjalanan dari Puncak Syarif menuju Puncak Kenteng Songo adalah perjalanan yang menegangkan. Di sini pendaki harus melewati suatu jalan yang dinamakan Jembatan Setan. Jembatan ini merupakan sebuah jalan setapak yang bagian kanan-kirinya adalah tebing yang curam. Pendaki harus berhati-hati di daerah sini. Hal ini ditambah dengan perjalanan menuju Puncak Kenteng Songo yang harus dilalui dengan sedikit melipir batu-batuan dan jalanan berpasir.
13459163151102672891
Puncak Syarif dan Jembatan Setan
1345915101189976619
Batu-batu di Puncak Kenteng Songo
Namun semua itu akan terbayar di Kenteng Songo. Di sini pendaki bisa melihat adanya kumpulan batu yang berlubang. Penduduk memercayai bahwa jika batu-batu itu dilihat dengan mata batin, jumlahnya akan berjumlah sembilan buah. Namun jumlah di sana tidak sebanyak itu. Dari puncak ini, selain bisa melihat adanya batu-batuan tentang Kenteng Songo, ada juga satu pemandangan menarik lainnya: Gunung Merapi yang mistis. Dari daerah ini, suasana mistis akan menyelimuti para pendaki yang melihat dengan jelas gunung Merapi di depannya.
Sementara itu, puncak Trianggulasi akan dicapai para pendaki setelah melewati jalanan yang tidak terlalu jauh. Inilah puncak tertinggi di Gunung Merbabu. Setelah ini, perjalanan turun akan dilakukan melewati daerah Selo sebab akan dilakukan proses estafet menuju Gunung Merapi.
Perjalanan turun
13459151951367981067
Gunung Merapi dari Puncak Kenteng Songo
Perjalanan menuju daerah Selo ini merupakan perjalanan yang tidak mudah. Hal ini wajar mengingat jalur Selo terkenal di antara para pendaki sebagai jalur terpanjang menuju puncak Merbabu. Jalur ini harus melewati jalanan berpasir dan sabana yang kering dengan semilir angin gunung yang dingin. Namun keunikan yang ditawarkan Selo kepada pendaki Merbabu adalah pemandangan Gunung Merapi yang selalu ada setiap saat: menguntit dari belakang jika pendaki naik dan bertatapan langsung ketika pendaki turun.
Perjalanan turun lewat Selo mengingatkan penulis dengan pendakian Argopuro. Jajaran perbukitan adalah makanan yang harus dilalap oleh para pendaki di sana untuk mencapai puncak ataupun untuk turun dari puncak. Jalanan berpasir tidak jarang membuat pendaki terpeleset dan akhirnya turun layaknya bermain prosotan di taman bermain. Pemandangan yang ditawarkan adalah kumpulan sabana, tumbuh-tumbuhan pendek, dan juga kumpulan edelweis.
1345916382166684054
Bukit-bukit di Jalur Pendakian Selo
Pemandangan ini akan berubah menjadi hutan tropis ketika pendaki sudah melewati seluruh jajaran perbukitan di daerah jalur Selo. Pada saat itu, jalur pendakian akan diliputi dengan tanaman-tanaman khas hutan tropis dengan tanaman yang memiliki diameter batang yang lebih besar. Perjalanan  turun terus dilakukan hingga menemui pos pelaporan jalur pendakian Selo.
Transit dan tukang ojek Desa Selo
Perjalanan transit menuju pendakian bisa mengandalkan tenaga pendaki sendiri. Jalan yang harus ditempuh sekitar 3-4 jam perjalanan. Selain itu, perjalanan menuju Merapi juga bisa menggunakan jasa ojek di Desa Selo. Tarif yang ditawarkan untuk ojek berkisar pada Rp 15.000 sampai Rp 20.000.
Keunikan dari ojek yang ditawarkan di sini adalah bahwa ojek ini bisa dipesan meskipun tidak terlihat adanya pangkalan ojek. Setelah ditelusuri, ternyata pengojek di desa ini sebagian besar adalah penduduk sekitar sendiri.
Dalam sebuah perbicangan dengan salah seorang pengojek, ia mengaku bahwa pengojek adalah profesi sampingannya di saat musim pendakian. “Biasanya saya bertani atau berladang atau membantu orang membuat pintu dan kusen. Ojek ini hanya untuk membantu para pendaki,” katanya.
Mayoritas profesi dari penduduk Desa Selo memang adalah petani. Hal ini terlihat jelas dari lahan-lahan pertanian yang akan menyambut pendaki di daerah ini. Sebagian besar dari mereka memilih untuk menanam sayur-sayuran. Hal ini berbeda dengan tanaman tembakau yang lebih mendominasi ketika penulis mendaki dari daerah Wekas. “Kalau tembakau di daerah ini hanya sedikit sebab kualitasnya juga tidak baik. Tidak tahu kalau di daerah sana (Wekas),” tambah pengojek itu ketika penulis berbincang tentang profesinya sebagai petani.
Merapi – Gunung Kedua
Proses estafet gunung ini akan diakhiri di Gunung Merapi: sebuah gunung api yang baru saja “mengamuk” di tahun 2010 lalu.
13459156992012881951
NEW SELO
Perjalanan yang terkenal untuk menaklukkan Merapi di kalangan pendaki adalah perjalanan “tek-tok.” Perjalanan ini merupakan perjalanan naik-turun gunung dalam waktu sehari atau tanpa bermalam di gunung. Oleh karena itu, pendakian jenis ini juga terkenal di kalangan pendaki sebagai salah satu model ultra light hiking yang tidak perlu membawa tas carier dalam ukuran besar.
Pendakian jenis “tek-tok” lebih baik dilakukan pendaki dengan mengambil jam 12 malam atau jam 01.00 pagi hari. Perjalanan cepat akan membawa pendaki ke puncak merapi dalam waktu 5 jam. Oleh karena itu, pemilihan waktu yang tepat akan membawa pendaki tepat di puncak Merapi pada saat matahari terbit.
Perjalanan pasir yang terjal
Perjalanan menuju puncak Merapi didominasi oleh model perjalanan yang didominasi oleh trek pasir dan batu-batuan setelah sebelumnya tulisan “NEW SELO” ala Hollywood akan menyambut para pendaki. Hutan pertama yang ada di daerah ini didominasi oleh tumbuhan yang tidak terlalu tinggi. Perjalanan pun terasa amat gersang sebab tidak seperti di Merbabu yang masih diselimuti hutan tropis.
1345915768691609963
Menuju Puncak Merapi
Perjalanan sejati menuju puncak akan diawali di daerah Pasar Bubrah. Daerah ini merupakan sebuah daerah datar yang seringkali digunakan oleh pendaki untuk bermalam. Di daerah ini tidak ada tumbuhan dan hanya pasir dan batuan yang begitu berlimpah.
13459152691226171879
Pasar Bubrah
Pasar Bubrah menuju puncak adalah tempat tersulit pendakian dimulai. Medan yang berpasir dan menanjak akan membuat pendaki kesulitan untuk naik. Sekali melangkahkan kaki, maka akan kembali terperosok masuk ke bawah. Begitu seterusnya hingga tidak jarang membuat pendaki harus merangkak untuk menuju puncak. Perjalanan menuju puncak pun lama kelamaan akan didominasi oleh batu-batuan keras dan hal ini membuat pendakian lebih mudah meskipun kemiringannya tetap curam.
Namun semua upaya itu akan dibayar dengan melihat kawah Merapi yang masih aktif dan juga semburan asapnya yang di sekitar lereng. Bau belerang yang menyengat juga menjadi ciri khas dari gunung ini. Matahari terbit di sebelah Gunung Lawu pun menjadi panorama yang bersifat bebas ketika langit cerah.
13459159711153931978
Matahari Terbit dari Puncak Merapi
13459156211792489940
Kawah Merapi dan Lava Pijarnya
Cerita dari mereka untuk Merbabu dan Merapi
Perjalanan menuju puncak Merbabu dan Merapi adalah sebuah perjalanan sosial: berinteraksi dengan sesama pendaki dan tersenyum sembari bertanya jalan. Seorang pendaki yang bertemu penulis bercerita bahwa ini merupakan pendakiannya menuju puncak Merbabu yang ketiga kalinya dan baru kali ini ia mencapai puncak. “Kemarin-kemarin suasananya tidak mendukung,” katanya.
Lebih jauh, ia juga menceritakan tentang cerita yang berkembang di sekitar Merbabu. ‘Kata orang di sini ada pasar setan. Hanya aktif di malam hari. Teman saya pernah ke sana. Ia membeli patung Budha dengan harga seratus ribu rupiah dan waktu itu harganya lima puluh ribu. Anehnya, ketika ia keluar pasar setan, uang kembalian berubah menjadi daun dan patungnya tetap ada bahkan sampai dijual dengan harga ratusan juta,” katanya menambahkan.
Cerita pasar setan memang cerita yang cukup berkembang di daerah gunung. Teman dari rekan penulis juga bercerita bahwa ia pernah melakukan transaksi di pasar setan. “Namun ya, siapa yang tahu. Teman saya memang punya ‘kelebihan’,” kata pendaki itu.
13459155171063692951
Pendaki Mancanegara di Merapi
Perjalanan sosial ini juga kembali terulang di Merapi. Hanya saja kali ini penulis bertemu dengan wisatawan mancanegara yang kebetulan sedang berlibur. Kumpulan wisatawan ini berasal dari berbagai negara di Eropa: Republik Ceko, Perancis, dan Jerman. Salah seorang wisatawan ini langsung berdecak kagum ketika berada di puncak Merapi. Mengabadikan lewat video dan dan foto adalah hal yang biasa untuk mereka.
Salah seorang wisatawan mancanegara yang diajak berbincang oleh penulis menyatakan bahwa tidak ada gunung di Eropa yang seterjal ini. “Ini merupakan gunung yang paling menakutkan yang pernah saya daki,” katanya. Ia juga menambahkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat baik untuk wisata alam dan budaya. Hal inilah yang menjadikan alasan bagi ia dan kawan-kawannya untuk menghabiskan perjalanan selama sekitar tiga minggu di Indonesia yang rencananya akan diakhiri di Bali.
Tentang vandalisme dan sampah
13459161311653309944
Vandalisme di Kenteng Songo
Cerita-cerita pendakian ini tidak akan berhenti untuk hal-hal heroic penuh perjuangan menuju puncak ataupun cerita-cerita mistis. Cerita estafet gunung ini pun akan bercerita tentang rusaknya alam oleh jejak mereka yang mengaku “pecinta alam.”
Tidak ubahnya di dua gunung itu, sampah terlihat sangat berserakan di daerah-daerah yang datar. Selain itu, tangan-tangan jahil terlihat sangat sering mencoret-coret batuan yang seharusnya dijaga sebagai upaya mencintai alam. Sayang, predikat mereka sebagai pecinta alam mungkin hanya sebatas eksistensi belaka. Padahal, pencinta alam sudah selayaknya tidak meninggalkan apapun kecuali jejak kaki.
1345916178100720368
Sampah di Jalur Pendakian Merapi
Dan tentang mereka yang meninggal
1345914484988131703
Nisan atas Nama Simuh
Cerita-cerita pendakian ini akan berakhir dengan kesamaan dua gunung ini untuk menyimpan nisan sebagai peringatan bagi mereka yang meninggal di gunung. Hal ini mirip dengan nisan Gie yang ada di Semeru.
13459146301028469933
Nisan di Merapi
134591457082549675
Nisan atas Nama Sugiyanto
Tercatat sekitar dua buah nisan (Simuh dan Sugiyanto) ada di Gunung Merbabu dan satu nisan atas nama tiga orang (Achmad, Paulus, dan Arseno) ada di Gunung Merapi. Nisan-nisan ini setidaknya mengingatkan pendaki bahwa kematian selalu ada di depan mata dan puncak gunung yang telah ditaklukan tidak seharusnya membuat pendaki besar kepala namun merasa bahwa ternyata pendaki hanyalah sebagian kecil dari alam yang masih harus menghadapi kenyataan akhirnya: kematian.
22.47 | 0 komentar | Read More

Cerita Dibalik Sebuah Pernikahan


Bicara soal pernikahan ada kesedihan ada juga kebahagiaan. Sebelum berlanjut ke pokok permasalahan yaitu bicara tentang pernikahan, sekilas dulu tentang saya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGipz9EbNz_1EgchWS3Zymn6W2qxCONMKDHRK4LT2oBayBUXc4JTfmemNG4WABeevdyHgN6RizHGqVXJqBim1IxGyV0HuUbkiXsYCs8i-pQfvMVII3eWYO2TBaIpYWizlagUJCSdpOG0DP/s1600/puisi+kesepian.jpgSaya berumur 26 tahun, saat tulisan ini dibuat pastinya. Teman-teman saya juga ada yang berumur sama dengan saya, bahkan ada yang lebih tua dan lebih muda dari saya. Umur 26 tahun memang umur yang matang untuk melanjutkan hidup ke jenjang yang lebih mulia yaitu pernikahan. Tapi tidak semudah itu juga untuk berlanjut ke jenjang yang saya bilang hidup baru.
Banyak teman saya yang ingin menikah banyak juga yang masih ingin bersenang-senang dengan hidup kesendiriannya. Namun permasalahan disini, bagaimana seseorang memantapkan niat dirinya untuk menikah. Niat adalah salah satu faktor utama dalam pernikahan. Sekarang siapa yang tidak ingin menikah? Adakah orang yang tidak ingin menikah?
Saat ini teman-teman saya satu per satu sudah mulai memberanikan diri untuk menikah. Satu persatu juga mereka sudah mulai mempersiapkan segala sesuatunya tentang pernikahan. Dan satu persatu juga mereka mulai mencurahkan isi hatinya kepada saya. Rata-rata mereka mencurahkan tentang persiapan pernikahan. Ada yang mengeluh tentang biaya pernikahan, mengeluh tentang pasangannya yang bersikap cuek atas rencana pernikahannya dll. Entah kenapa saya selalu jadi tempat curhatan mereka, padahal saya belum menikah.
Disinilah moment yang paling lucu menurut saya. Orang yang memutuskan untuk menikah, namun masih memikirkan soal biaya dan sikap cuek dari pasangannya. Banyak yang bilang kalau niat menikah itu karena ibadah pasti akan ada jalan untuk pernikahannya termasuk soal dana atau biaya. Tapi permasalahannya, jika niatnya ingin menikah karena ibadah, tapi biaya tidak datang juga bagaimana?
Hal yang hampir sama yaitu dengan sikap cuek pasangannya. Kalau diambil mudahnya, “sudah jangan menikah sama dia, menikah saja dengan yang lain yang jauh lebih siap”. Tapi itu bukan merupakan solusi, itu malah memperparah kekalutan orang yang ingin menikah.
Berdasarkan pengalaman, biaya bisa ditabung bersamaan dengan rencana pernikahan. Ambil contoh, kita bisa ikut arisan yang bisa diambil saat mendekati hari H pernikahan, atau bisa juga yang sudah putus harapan, meminjam ke bank atau juga menjual kendaraan. Itu yang terjadi sebenarnya. Semoga sukses dengan rencana pernikahannya.
Cerita lain soal pernikahan yang saya alami.
Saya pernah mengikuti prosesi akad pernikahan seorang sahabat saya. Saat-saat yang paling mengharukan adalah saat akad nikah. Karena pengantin wanita harus meminta izin kepada orang tua untuk menikah dan memohon ampun kepada orang tua yang selama dia hidup mungkin melakukan berbagai macam keselahan. Kalau menurut saya, pengantin pria yang tidak terharu saat dengar calon istrinya meminta izin kepada orang tuanya untuk menikah, bukan pria. Egois saja sebenarnya.
Adegan lain yang membuat saya terharu yaitu adegan saat kedua mempelai sungkem kepada kedua orang tua. Bagaimana tidak terharu? Kita yang biasanya hidup tidak bisa jauh dengan orang tua, mulai saat itu setelah ada teriakan kata “SAH” kita sudah menjadi manusia baru yang hidup tidak lagi bergantung dengan orang tua. Dan kita harus sungkem memohon maaf atas segala perilaku yang mungkin pernah mneyakitkan orang tua kita, serta memohon restu untuk menjalani hidup yang baru dengan pasangannya.
Pernikahan sangat sakralpernikahan itu dilakukan sekali dalam hidup kita. Sebelum pernikahan kita juga harus bisa memantabkan hati kita terhadap pasangan kita. Saling mengerti dan saling memahami satu dan yang lainnya. Dan yang terpenting, pernikahan adalah sebuah prosesi untuk mengikatkan kedua belah pihak. Bukan hanya kedua mempelai, tapi juga kedua keluarga mempelai.
Jangan pernah anggap remeh tentang pernikahan. Dan jangan juga menganggap bahwa pernikahan itu menyeramkan. Jika memang sudah siap untuk menikah, menikahlah sebelum menyesal.
Untuk teman dan sahabat yang sudah menikah atau yang sedang mempersiapkan pernikahan, Selamat menempuh hidup baru. Semoga kalian menjadi pasangan yang langgeng dan dikaruniai anak yang berbakti bagi orang tua dan bangsa.
#Jadi mau nikah... 
21.18 | 0 komentar | Read More

Makna & Arti Kesepian Dalam Hidup

Pada waktu-waktu tertentu, seringkali kita merasa kesepian. Rasa sepi bisa juga muncul di saat kita berada di tengah keramaian. Perasaan sepi ada kaitannya dengan berubahnya keadaan dalam kehidupan kita. Kehilangan seseorang yang berarti, sahabat-sahabat sudah berganti status atau pindah tempat tinggal, ataupun jauh dengan keluarga.

http://www.berita8.com/images/berita/normal/kesepian576992@.jpgKesepian yang kita alami sejatinya bukan karena kita benar-benar sendiri, melainkan adanya dorongan perasaan yang membentuk persepsi tentang perbedaan diri kita dengan lingkungan sosial kita. Menurut John T. Cacioppo, seorang ilmuwan syaraf yang telah mempelajari isolasi manusia dan koneksi selama tiga decade, kesepian bukan aktualisasi dari kesendirian melainkan persepsi seseorang tentang isolasi sosial, sehingga apa yang dilihatnya seolah-olah membuatnya berbeda, terasing dari orang-orang di sekitarnya meskipun kenyataannya tidak seperti yang dipikirkannya.
Tanpa disadari, kita mungkin sering merasa sedih, sendiri dan terasing di saat kita tahu bahwa sahabat-sahabat kita sering update status atau berkumpul di situs-situs jejaring sosial, mengadakan reuni atau sekedar bertemu di acara tertentu yang enggan kita ikuti. Perasaan seperti ini biasanya dipicu oleh persepsi tadi, “saya berbeda dengan mereka”. Faktornya, mungkin karena kita belum berubah status, belum menikah dan berkeluarga, belum sesukses mereka dan factor-faktor lain yang berhubungan dengan dominasi perasaan. Padahal, apa yang kita persepsikan tidak sepenuhnya benar. Karena itu, kesepian yang kita rasakan sejatinya merupakan respon psikologis dan fisiologis atas perubahan keadaan.
Kesepian yang kita rasakan bisa diatasi karena setiap individu memiliki kekuatan untuk memandang sesuatu dan mengubah cara pandangnya tersebut. Mengatasi kesepian bisa dikatakan seni menyeimbangkan persepsi dengan memperhatikan beberapa faktor berikut :
- Memahami dan menganalisa gejala yang muncul dalam diri kita. 
Kesepian jangan selalu diartikan dengan kesedihan, depresi, ketakutan atau kejenuhan. Setiap gejala bisa saja berbeda. Dengan memahami pemicunya, intensitas dan frekuensi kemunculannya, serta efek yang berpengaruh terhadap diri kita, kita bisa lebih siap mengatasi rasa kesepian itu atau bahkan menghindarinya jika akan berakibat destruktif.
- Mengubah gaya hidup kita dengan tidak melakukan kegiatan yang akan semakin menekan kita ke dalam rasa kesepian. 
Mengajak teman atau saudara untuk makan bersama, makan di luar, menonton film di bioskop atau bertegur sapa dengan tetangga bisa menjadi sesuatu yang membuat hidup kita berbeda. Awalnya, mungkin akan terasa sulit, tetapi hal-hal yang sederhana itu bisa memotivasi kita untuk bisa memahami dan menyelami beberapa jenis aktivitas sosial bahkan membantu memecahkan pola isolasi yang kita persepsikan. Memulai perubahan-perubahan kecil dalam keseharian kita akan berdampak pula terhadap perasaan dan cara pandang kita.
- Ketemuan, ngobrol secara langsung dengan teman-teman dari dunia maya (kopi darat).
 Sesekali bertemu dengan teman chatting, mengobrol dengan teman-teman baru bisa menjadi penawar kesepian. Berselancar di dunia maya memang bisa menjadi alternative sosial, tetapi tanpa adanya interaksi langsung rasa tidak akan banyak berpengaruh untuk mengatasi kesepian. Tatap muka, ekspresi dan suara secara humanis tetap tidak bisa tergantikan 100 persen oleh media teknologi.
- Berolah raga. 
Selain baik untuk kesehatan tubuh, olah raga juga dapat membantu menyeimbangkan faktor emosional dan psikologis kita. Saat ini banyak jenis olah raga yang memadukan olah tubuh dengan hal-hal yang bersifat meditasi, seperti yoga, spin atau latihan pernafasan. Jenis-jenis olah raga seperti ini memiliki efek mengubah pikiran, sehingga bisa berdampak pula terhadap kondisi perasaan kita. Ketika pikiran positif, perasaan juga akan semakin terasa lega. Karena itu, jenis-jenis olah raga seperti ini seringkali mengubah cara berpikir orang, membuat seseorang merasa bahagia dengan dirinya dan merasa menemukan eksistensi dirinya.
- Selalu mengingat bahwa kualitas jauh lebih penting. 
Kehidupan tidak hanya untuk sekedar mencapai popularitas sosial, tetapi ada tugas-tugas kemanusiaan tertentu yang menuntut kualitas kepribadian kita. Pengakuan lingkungan memang kita butuhkan, tetapi kita tak perlu merasa harus selalu sama seperti orang lain, merasa harus selalu lebih daripada orang lain dan tidak siap dengan kekurangan diri. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Apa yang terlihat bagus untuk orang lain, belum tentu baik untuk kita. Kualitas kepribadian kita akan menunjukkan siapa kita. Berbicara, bercerita, bertukar pikiranlah dengan orang terdekat yang benar-benar layak dipercaya atau membuat kita nyaman. Hal ini bisa membuat kita merasakan pencerahan dan membantu mengatasi kesepian.
- Menghilangkan dan menghindari rasa bersalah. 
Kesepian bukan semata-mata karena kita sendirian. Sebagai manusia, kita seringkali membutuhkan waktu untuk menenangkan diri, merenung, dan menyepi sendiri. Di saat seperti itu, jangan merasa bersalah atau merasa mendapatkan tekanan sosial. Biarkan diri kita menempati ruang yang dibutuhkan, sehingga kita mampu mengartikan diri kita secara utuh, bukan atas persepsi “keharusan sosial” semata.
- Memiliki dan merealisasikan nilai-nilai spiritualitas melalui kegiatan ibadah dan do’a. 
Disadari atau tidak, kesepian itu seringkali timbul karena adanya kekosongan batin, kehampaan hubungan vertical dengan Yang Maha Kuasa. Keyakinan akan Sang Pencipta merupakan sebuah keharusan yang pada akhirnya akan menuntun kita kepada ketenangan, kepasrahan dan mengingat tujuan hidup kita. Banyak mengingat-Nya akan membuat hati kita tenang, sehingga rasa kesepian tidak menjadi malapetaka bagi kehidupan kita.

Sumber :
21.08 | 0 komentar | Read More

(Sebuah Kesepian) Penyebab Dan Obat Kesepian

Malam minggu sepertinya bukan selalu menjadi malam yang dipenuhi dengan suka cita. Ramainya ibu kota bukan berarti menunjukan para pelakunya yang sedang bersenang ria. Karena mungkin saja wajah dan bibir mereka tersenyum. Tapi di dalam hati mereka ada sesuatu yang kosong. Bingung mencari apa sebenarnya yang kurang. Efeknya terkadang terasa sepi, dan terkadang terasa sedih. Pastinya itu ada sebuah sebab, karena tidak mungkin ada suatu yang timbul tapi tidak ada sebabnya.
http://fahminian.files.wordpress.com/2012/09/kopi.jpgBanyak orang yang salah dalam mencari penyebabnya. Sehingga ketika mereka mencari penawar atau obatnya, mereka menggunakan cara atau obat yang salah juga. Akhirnya bukan hati yang terisi dengan kebahagian. Malah berbalik semakin kosong dan sepi. Disinilah kita harus belajar apa sebenarnya penyebab hati yang sepi ini. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa kesepian adalah salah satu penyebab manusia banyak menjadi galau. Dan sudah bisa dipastikan juga bahwa kebutuhan manusia terhadap pengakuan lebih mereka butuhkan dibanding kebutuhan mereka terhadap makanan. Dan pengakuan ini juga tidak mungkin kita dapatkan sedangkan dalam hati kita sendiri saja masih terasa sepi. Walaupun mungkin banyak orang disekeliling kita, tapi perasaan sepi di hati itu bukan hanya karena tidak ada orang yang ada disekitar kita. Tapi ada hal yang lebih urgen dari itu yang menyebabkannya.
sepi
Pada malam minggu ini mungkin giliran sayalah yang merasakannya. Entah kenapa, setelah isya tadi saya merasa ada sesuatu yang kosong di hati saya. Padahal baru saja tadi sore saya berkumpul dengan teman-teman saya. Dan sehabis isya juga tadi saya sempat keluar bersama teman juga. Tapi entah kenapa hati ini masih terasa sepi. Dan ketika sampai kost, saya mulai melamun sendiri. Apa sebenarnya penyebab semua ini, atau kah mungkin ada yang salah dalam diri saya. Mencoba merenung kembali, apa yang belum dan kurang saya lakukan. Mungkin ilham atau entah apa namanya. Tapi ketika saya merenung tadi. Saya seperti mendapat bisikan bahwa kosongnya hati saya ini tidaklah lain karena mungkin belakangan ini saya kurang dekat kepada Sang Maha Pencipta. Kepada Dzat yang membolak-balikan hati manusia. Kesibukan dan obsesi duniawai mungkin sudah terlalu menjalar dipikiran saya. Sehingga saya lupa bahwa ketika waktunya istirahat atau mengadu. Saya hanya memendamnya sendiri, tidak saya curhatkan atau adukan kepada yang Maha Kuasa. Dan kurangnya saya memberi manfaat atau menolong orang lain mungkin juga menjadi salah satu penyebab rasa kesepian saya. Karena saya pernah membaca bahwa, salah satu manfaat dari sodaqoh adalah memberikan rasa manfaat kepada si pemberi. Dia akan merasakan kebahagian karena sudah saling berbagi. Perenungan panjang tadi mungkin mengantarkan saya menemukan dua penyebab rasa kesepian saya yaitu kurang dekatnya saya kepada Allah SWT dan kurangnya saya juga untuk saling berbagi dan memberi. jika sobat semua menemukan masalah yang sama dengan saya. Mungkin dua penyebab ini bisa dijadikan acuan atau referensi apakah masalah kesepian yang dialami sobat sama dengan saya atau tidak.
Obat kesepian, jika kita sudah menemukan penyebabnya. Sangatlah mudah  untuk kita menemukan penawar atau obatnya. Karena seorang dokter pun tidak akan sembarang memberi obat jika tidak mengetahui penyakit pasiennya. Dan sekarang kita sudah meneumkan dua penyebab atau penyakitnya. Obatnya hanyalah lawan kedua penyebab itu yaitu dengan makin mendekatkan diri kita kepada Allah SWT dan berusaha untuk makin banyak berbagi dan memberi. Jika dua hal itu sudah dilakukan, insya Allah hati yang sepi ini akan kembali bahagia. Terisi suatu cahaya yang tidak lain hanya Sang Kholiq lah yang mencipta.
Apakah kalian juga Sedang merasa kesepian sobat?
21.04 | 0 komentar | Read More

Download Tafsir Ibnu Katsir Lengkap 30 Juz Terjemahan Indonesia


Tafsir Ibnu Katsir lengkap 30 juz beserta terjemahan dalam bahasa indonesia saat ini bisa anda download full gratis melalui yusuf blog ini, tafsir Al-Quran 30 juz karya Ibnu Katsir ini bisa anda download lengkap dalam satu paket download tanpa terpisah, melalui mediafire dengan ukuran file 115 MB.

Ibnu katsir adalah seorang ulamak dan pemikir islami yang sangat terkenal dengan karya-karya tulisnya yang sangat banyak, salah satu yang sangat terkenal dari karya beliau adalah Tafsir Ibnu Katsir yang sudah sangat populer di kalangan umat islam. Sebuah kitab yang berisi tentang tafsir dari kitab suci Al-Quran.

Ismail bin katsir adalah nama asli dari Ibnu katsir, beliau lahir di Busra Suriah pada tahun 1301 dan meninggal di damaskus Suriah pada tahun 1372 dalam usia 71 tahun.

Diantara guru-guru Ibnu Katsir adalah Burhanuddin al-Fazari,beliau juga berguru kepada Ibnu Taymiyyah di Damaskus, Suriah, dan kepada Ibnu al-Qayyim. Ia mendapat arahan dari ahli hadis terkemuka di Suriah, Jamaluddin al-Mizzi, yang di kemudian hari menjadi mertuanya. Ia pun sempat mendengar langsung hadis dari ulama-ulama Hejaz serta memperoleh ijazah dari Al-Wani.


Tahun 1366, oleh Gubernur Mankali Bugha Ibnu Katsir diangkat menjadi guru besar di Masjid Ummayah Damaskus.Ibnu katsir meninggal dunia tidak lama setelah ia menyusun kitab Al-Ijtihad fi Talab al-Jihad (Ijtihad Dalam Mencari Jihad) dan dikebumikan di samping makam gurunya, Ibnu Taimiyah.

Bagi shabat Yusuf Blog yang hendak memperdalam ilmunya dalam memahami isi dari kitab suci Al-Quran, maka kitab tafsir ibnu katsir lengkap 30 juz dan terjemahan dalam bahasa indonesia ini layak untuk anda download dan miliki secara gratis.


Tafsir Ibnu Katsir Juz 1

Tafsir Ibnu Katsir Juz 2

Tafsir Ibnu Katsir Juz 3

Tafsir Ibnu Katsir Juz 4

Tafsir Ibnu Katsir Juz 5

Tafsir Ibnu Katsir Juz 6

Tafsir Ibnu Katsir Juz 7

Tafsir Ibnu Katsir Juz 8

Tafsir Ibnu Katsir Juz 9

Tafsir Ibnu Katsir Juz 10

Tafsir Ibnu Katsir Surat At Taubah (Juz 11)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Yunus (Juz 11)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Huud (Juz 12)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Yusuf (Juz 12)

Tafsir Ibnu Katsir Juz 13
 
Tafsir Ibnu Katsir Juz 14

Tafsir Ibnu Katsir Juz 15

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Kahfi (Juz 16)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Maryam (Juz 16)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Thoha (Juz 16)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Anbiyaa (Juz 17)
 
Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Hajj (Juz 17)
 
Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mu’minuun (Juz 18)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Ahqaaf (Juz 26)
 
Tafsir Ibnu Katsir Surat Muhammad (Juz 26)
 
Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Fath (Juz 26)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Hujurat (Juz 26)
 
Tafsir Ibnu Katsir Surat Qaaf (Juz 26)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Adz Dzariyat (Juz 27)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Ath Thuur (Juz 27)

Tafsir Ibnu Katsir Surat An Najm (Juz 27)
 
Tafsir Ibnu Katsir Surat AL Qomar (Juz 27)
 
Tafsir Ibnu Katsir Surat Ar Rahman (Juz 27)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Waqi’ah (Juz 27)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Hadid (Juz 27)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mujadilah (Juz 28)
 
Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Hasyr (Juz 28)
 
Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mumtahanah (Juz 28)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Ash Shaf (Juz 28)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Jumuah (Juz 28)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Munaafiqun (Juz 28)
 
Tafsir Ibnu Katsir Surat Ath Thoghabun (Juz 28)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Ath Thalaq (Juz 28)

Tafsir Ibnu Katsir Surat At Tahrim (Juz 28)
 
Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mulk (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Qolam (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat AL Haqqoh (Juz 29)
 
Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Ma’arij (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Nuh (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Jin (Juz 29)
 
Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Muzammil (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mudatstsir (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Qiyamah (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Insaan (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mursalaat (Juz 29)

Tafsir Ibnu Katsir Surat An Naba (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat An Nazi’at (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al ‘Abasa (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat At Takwir (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Muthoffifin (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Buruuj (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Ath Thoriq (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Ghasyiyah (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Fajr (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Asy Syams (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Alamnasyrah (Juz 30)
 
Tafsir Ibnu Katsir Surat At Tin (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al ‘Alaq (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Qodr (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Bayyinah (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Zalzalah (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al ‘Adiyat (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Qaari’ah (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al ‘Ashr (Juz 30)
 
Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Humazah (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Fill (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Quraisy (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Maa’uun (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Kautsar (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Kafiruun (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat An Nashr (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Ikhlash (Juz 30)

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mu’awwidzatain (Juz 30)


Link Sumber: Situs Islam Oma Supartana
20.58 | 0 komentar | Read More

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...