Sebuah artikel yang dipublikasikan di dalam Program Pengembangan Agrikultur Afrika (CAADP), sebuah organisme yang didukung oleh Uni Afrika dan NEPAD sejak tahun 2003, mengutip pemberitaan Voice of America (VoA), memberikan kecurigaan mengejutkan bahwa kapal-kapal UE bisa dibilang mencuri ikan dari perairan Afrika.
Artikel VoA yang dikutip di CAADP, ditulis oleh Scott Stearns, menyatakan bahwa perompak dan pukat dari semua negara datang mengambil untung dari Pantai Barat Afrika karena kurangnya kapal pengawas dan tidak cukupnya uang untuk membeli bahan bakarnya.
Jeanson Djobo Anvran, direktur agensi Pantai Gading yang mengatur tentang perikanan, menyatakan bahwa mustahil untuk mengatakan darimana kapal-kapal itu berasal karena jumlahnya sangat banyak, tapi mereka datang saat malam hari dalam ukuran yang sangat besar hingga bisa menampung 2,000 pelaut.
Artikel itu mengutip analis industri perikanan mengklaim bahwa kapal-kapal yang memanfaatkan buruknya pengawasan maritim di Afrika Barat adalah kapal dari Eropa dan Asia, yang menangkap ikan senilai milyaran dolar tiap tahunnya.
Sementara negara-negara UE menyatakan bahwa peraturannya sangat ketat, artikel itu mengklaim bahwa kelompok-kelompok lingkungan menyebutkan kurangnya penegakan hukum di kepulauan Canary, di mana kapal-kapal besar itu membongkar muatannya dan mencampurnya dengan ikan legal yang ditujukan untuk pasar UE.
Sementara itu, menurut laporan terbaru Worldwide Fund for Nature (WWF), "omset" tahunan dari penangkapan ikan ilegal dan tidak dilaporkan di seluruh dunia mencapai angka 10 milyar dolar.
Didorong oleh berkembangnya permintaan dari negara-negara kaya, pencurian global ini meningkat dengan cepat. Seperti yang dinyatakan oleh FAO, setidaknya 30% makanan laut berasal dari perairan yang tidak muncul dalam laporan perikanan manapun.
Penangkapan ikan ilegal di perairan Afrika beraneka segi. Mulai dari pelanggaran peraturan (memancing di luar musimnya atau di wilayah yang tidak diijinkan, melebihi kuota, menggunakan cara-cara penangkapan yang menghancurkan) sampai penjarahan yang dilakukan oleh kapal-kapal tanpa ijin.
Identifikasi kapal-kapal ilegal itu semakin sulit karena kapal perompak berlayar menggunakan bendera dari negara-negara yang seringkali tidak memusingkan aktivitas mereka. Yang lebih buruk lagi, kapal-kapal itu bisa dengan mudah mengganti bendera dan namanya beberapa kali per musim untuk membingungkan pengawas. Kegelapan praktik ini, yang dikenal dengan sebutan "waltz bendera", dilengkapi dengan fakta bahwa para pemilik kapal ilegal biasanya bersembunyi di balik perusahaan-perusahaan shell, yang berbasis pada surga pajak.
Kapal-kapal ilegal biasanya menarget spesies bernilai tinggi (tuna sirip biru, udang, lobster dll) dan menggunakan cara-cara penangkapan yang menghancurkan, seperti bom ikan, dan membuang ikan yang dianggap tidak menguntungkan. Penangkapan ikan secara ilegal itu merampok sumber daya alam para nelayan dan mencegah perkembangan kanal ekspor. (rin/pv/aa) www.suaramedia.com
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com