Tahun baru 2015 di Indonesia diawali
dengan harga bensin premium turun, tentulah pembuka tahun yang
menggembirakan. Turunnya harga premiun mulai 1 Januari 2015 ini bahkan
membuat premium tidak lagi disubsidi, dari Rp 8500 per liter menjadi Rp
7600 per liter, yeaaayyy ….. Di Jerman, kami minggu lalu pun mengisi
bensin super E10 dengan harga 1,19 Euro per liter sama dengan harga
bensin super tahun 2005 di Jerman padahal biasanya kami mengisi dengan
harga di atas 1,40 Euro per liter.
Bagi konsumen bensin dunia, turunnya
harga bensin dunia tentu kabar baik yang perlu dirayakan, tapi untuk
para produsen minyak mentah turunnya harga minyak sebuah momen
mendebarkan. Tapi kenapa harga minyak dunia turun? Akankah harga minyak
dunia di tahun 2015 terus turun?
Bulan Juni 2014 harga minyak mentah
masih seharga 115 USD per barrel, pertengahan Desember 2014 sudah
mencapai 59 USD per barrel. Para anggota OPEC bulan November 2014
berkumpul di Wina untuk membicarakan langkah selanjutnya, memotong
produksi minyak untuk menjaga harga tidak turun atau tetap pada produksi
minyak mentah sebanyak 30 juta barrel per hari. Ternyata pertemuan para
produsen minyak dalam OPEC tidak mencapai mufakat, yang artinya kondisi
dibiarkan berlanjut seperti sebelumnya sehingga penawaran minyak mentah
melimpah tersedia di pasar.Padahal OPEC menyuplai hampir 40% minyak
mentah dunia.
Seperti pada umumnya mekanisme pasar,
penawaran melimpah, permintaan turun maka harga pun turun. Demikian juga
dengan minyak mentah, padahal sejak tahun 2010 harga minyak mentah
melambai-lambai di atas 100 USD per barrel, karena sejak tahun 2000
permintaan minyak meningkat sejalan dengan meningkatnya perekonomian di
Cina dan terhentinya ekspor minyak dari Libia karena konflik di sana.
Sejak itulah kebutuhan minyak mentah menanjak dan harga pun terus naik
seperti terlihat dari grafik milik IEA di bawah. Maka mulailah banyak
negara mulai mencari sumber minyak mentah lain.
Menurut Wirtschaftswoche,
antara tahun 2000-2013 industri minyak dunia telah meningkatkan
investasi tahunannya untuk eksplorasi dan produksi dari 250 milyar USD
menjadi 750 milyar USD. Di USA bahkan 30% dari investasi dilakukan untuk
sektor energi, karena itu fracking boom pun sulit dihentikan dari modal pinjaman.
Ketika harga minyak mentah tinggi, tentu
saja investasi untuk mengeksplorasi minyak dari tempat yang sulit
menjadi menjanjikan. Hal ini pun memberikan hasil, karena sejak tahun
2008 USA telah menambah produksi minyak mentah per tahunnya sebanyak 4
juta barrel per hari ke pasar global, sementara total dunia sebesar 75
juta barrel per hari.
Namun sejak bulan Juli 2014, pemberontak
Libia membuka 2 keran minyak mentahnya dan mulai berproduksi dan
mengekspor kembali, ditambah dengan menurunnya permintaan minyak mentah
dari Cina dan Jerman karena krisis ekonomi, maka penawaran minyak dunia
pun menjadi berlebih di pasar global menyebabkan turunnya harga minyak
mentah. Sampai kapan minyak mentah akan terus turun ?? Mengapa Saudi
Arabia menolak menyetop produksi walaupun harga turun dan sampai harga
minyak mentah berapa ?? Pertanyaan demi pertanyaan yang sulit dijawab.
Harga minyak mentah turun ini telah
membuat Iran, Venezuela dan Rusia yang tidak masuk dalam OPEC pusing
tujuh keliling. Rusia yang masukan negaranya sangat tergantung dari
produksi minyak dan gas tentu saja menjadi kelimpungan dan mulai
mengalami resesi. Iran dan Venezuela pun tidak jauh berbeda dari Rusia,
sedang memikirkan jalan keluar untuk menghindari resesi di dalam
negerinya.
Ada beberapa teori konspirasi muncul
dengan kondisi minyak mentah dunia ini. Ada yang menyebut untuk
menyentil Rusia yang telah menduduki Ukraina, ada yang menyebut untuk
menahan produksi minyak mentah USA lewat fracking, ada yang
menyebut untuk menjatuhkan negara-negara tertentu. Ah …. pusing juga ya,
apa pun yang terjadi dengan harga minyak mentah dunia ke depan, sulit
diprediksi dan tampaknya kita tunggu saja ke depan. Untuk saya dan kita,
para konsumen, cukuplah sekarang ini bersenang ria saja dulu untuk
merayakan turunnya harga bensin, ya kan. Yipiiii … (ACJP)
http://peristiwa.kompasiana.com/luar-negeri/2015/01/01/ada-apa-di-balik-harga-minyak-dunia-terus-turun--713926.html?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kanawp
sumber lainnya:
http://www.vox.com/2014/12/16/7401705/oil-prices-falling
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com