ARTIKEL PILIHAN

GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Konspirasi Pecah Belah Irak Terbongkar

Written By Situs Baginda Ery (New) on Jumat, 25 Januari 2013 | 17.25

Penulis : Tim Global Future Institute (GFI)

Waspadalah terhadap gagasan otonomi daerah atau pemekaran provinsi baru, apalagi kalau gagasan tersebut muncul dari orang asing. Dalam kasus Irak pasca kejatuhan Saddam Hussein pada 2003 lalu, Peter Galbraith merupakan salah satu konseptor lahirnya Undang-Undang Dasar baru Irak yang menekankan betul betapa pentingnya desentralisasi dan otonomi daerah di Irak.

Dalam kerangka Rekonstruksi Irak, Galbraith memang tokoh sentral yang memegang peranan penting dalam Irak pasca Saddam sejak 2003. Dialah yang memperjuangkan lahirnya sebuah produk hukum baru pasca Irak menuju desentralisasi dan terbelahnya Irak menjadi tiga negara bagian dalam kerangka negara federal. Dengan kata lain, Peter Galbraith termasuk pejabat tinggi Amerika yang menghalalkan terjadinya dis-integrasi nasional di Irak.

Namun setelah enam tahun berlalu, ternyata terungkap bahwa Peter Galbraith memiliki kepentingan pribadi di Irak, dan gagasannya untuk Memecah-belah Irak menjadi negara bagian dalam kerangka negara federal, ternyata bukan murni atas dasar keyakinan politik  maupun ideologi.

Baru-baru ini, sebuah majalah terkenal Norwegia yang memfokuskan pemberitaannya di bidang keuangan, Dagens Naeringsliv (DN), mengungkap sebuah informasi yang cukup mengejutkan. Bahwa Galbraith, ternyata memiliki 5% saham di DNO's Duhok and Tawke Oil production di Kurdistan.

Tentu saja ini merupakan skandal besar karena akan menjadi bukti nyata bahwa keterlibatan Amerika dalam menyusun konstitusi baru (UUD) Irak pasca Saddam, ternyata sejak awal bermuatan kepentingan ekonomi-bisnis dari para petinggi pemerintahan Presiden George W. Bush. Dan skandal Galbraith, hanya sekadar salah satu bukti nyata dari kecurigaan masyarakat internasional yang sudah berkembang sejak invasi militer Amerika ke Irak.

Fakta yang diungkap majalah DN Norwegia bahwa Galbraith memilki kepemilikan saham sebesar 5% dari Production Sharing Agreement (PSA) sejak Juni 2004 lalu, dengan jelas membuktikan bahwa skema Amerika untuk merekonstruksi Irak sebagai negara federal yang bertumpu pada desentralisasi, ternyata berkaitan dengan kepentingan strategis Amerika di bidang ekonomi dan bisnis.

Namun kasus Galbraith, kesepakatan untuk melibatkan kepemilikan dirinya sebesar 5% saham tersebut batal gara-gara adanya kesepakatan kontrak baru pada 2008. Sehingga berakibat munculnya gugatan sebesar 500 juta dolar Amerika kepada DNO. Dan dalam hal gugatan ini, majalah DN memiliki bukti cukup kuat bahwa Galbraith termasuk salah satu para pihak yang menggugat DNO tersebut. Galbraith, menurut majalah DN merupakan satu dari dua orang pemilik modal misterius yang menggugat DNO.

Adapun satu lagi pemilik modal misterius yang menggugat DNO adalah mitra Galbraith asal Yaman, multi milioner bernama Shahir Abdul Haq. Mereka berdua bermitra melalui sebuah perusahaan konsultan bernama Porcupine.

Kalau fakta yang diungkap majalah DN Norwegia tersebut memang benar dan akurat adanya, maka dampaknya bisa menjadi luar biasa menggegerkan. Betapa tidak. Ini akan menjadi sebuah bukti nyata betapa proses penyusunan konstitusi Irak pasca Saddam sedari awal telah sarat dengan kepentingan bisnis. Yaitu, terkait secara langsung dengan beroperasinya kegiatan bisnis Perusahaan minyak DNO dan Tawke. Artinya, ada upaya secara sadar agar produk UUD baru Irak harus sejalan dengan kepentingan dan keuntungan bisnis jangak panjang dari  perusahaan minyak DNO dan Tawke di Kurdistan, Irak.

Sehingga gugurlah citra Galbraith sebagai petinggi pemerintahan Amerika yang memprakarsai sebuah negara federal Irak semata didasari oleh keyakinan ideologis dan demi terciptanya Irak yang modern dan demokratis. Fakta yang diungkap majalah DN Norwegia, justru membuktikan bahwa invasi militer Amerika ke Irak memang sarat dengan berbagai motif busuk dan itikad buruk.

Dengan begitu, buku karya Galbaith bertajuk The End Of Iraq, terbitan 2006, yang pada waktu itu dinilai sebagai karya seorang negarawan Amerika yang punya itikad baik untuk kemajuan Irak, maka sekarang bisa dibaca sebagai bukti adanya sebuah konspirasi untuk memecah-belah Irak. Dan ironisnya, melalui bukunya ini, Galbraith lah yang memberi pengakuan secara tidak sadar bahwa dirinya terlibat dalam gerakan konspirasi memecah-belah Irak.

“Dua minggu sejak Saddam tumbang, saya mulai mengadakan rangkaian diskusi dengan para petinggi Kurdi di Irak untuk membahas masa depan Kurdistan di Irak. Dan apa yang mereka bisa capai di Irak melalui UUD baru Irak,” begitu kisah Galbraith di bukunya halaman 159.

Memang kalau kita nilai UUD Irak 2005, kekuasaan dan kewenangan pemerintahan pusat di Baghdad nampaknya memang lemah sekali. Dan hal ini ternyata berkat peran sentral dari Galbraith dan ”tangan-tangan tersembunyi” pihak Amerika dalam ikut campur menyusun UUD baru Irak. Dan dengan klausul yang memberi kekuasaan yang besar kepada negara bagian dalam kerangka sistem negara federal tersebut, kepentingan strategis para elit politik Kurdi di Irak telah diuntungkan dalam berhadapan dengan pemerintahan pusat Irak di Baghdad.

Bayangkan saja. Melalui UUD baru Irak hasil rancangan Galbraith itu, Pemerintahan Daerah Kurdistan berhak mendirikan angkatan bersenjatanya sendiri. Berhak sepenuhnya atas kepemilikan bumi, air, minyak dan mineral yang terkandung di wilayah Kurdistan. Bahkan Kurdistan berhak untuk mengelola ladang minyak yang ada wilayah kekuasaannya, termasuk dalam mengelola pendapatan hasil minyak mereka, meski pemerintahan pusat Baghdad tetap berwenang mengelola produksi komersial ladang minyak tersebut.

Namun di atas itu semua, peran sentral Peter Galbraith memang harus diwaspadai. Karena dalam soal pecah-belah negara berdaulat, Galbraith nampaknya memang ahlinya. Sewaktu menjadi Duta Besar Amerika untuk Krosia pada 1993-1998,  Galbraith termasuk salah satu actor intelektual yang berhasil memecah-belah negara Balkan menjadi Serbia, Bosnia dan Krosia. Padahal dulunya, ketiga negara itu menyatu dalam Republik Yugoslavia berkat rintisan Marsekal Joseph Broz Tito.

Bagi Indonesia, di tengah kekhawatiran kemungkinan skenario pecah belah di Papua dan Aceh, maka terungkapnya skandal Peter Galbraith seharusnya mendorong pemerintahan SBY dan pemimpin Badan Intelijen Negara yang sekarang dipegang oleh mantan Kapolri Sutanto, semakin waspada tehadap berbagai modus operandi intelijen asing di Indonesia.
17.25 | 0 komentar | Read More

Biografi Singkat Arnold Schwarzenegger (Pemain Film Terminator)

Arnold Alois Schwarzenegger lahir di Thal,Stiria Austria pada 30 Juli 1947.Ia adalah seorang Aktor Holywood,Binaragawan dan sekaligus Politikus,saat ini ia menjabat Gubernur California.
Arnold berawal berkewarganegaraan Austria lalu bekerja di Britania Raya secara singkat pindah kewarganegaraan Amerika pada 1968.Ia adalah Aktor yang sangat terkenal sungguhpun film filmnya sangat di gemari hingga saat ini,salah satu film yang sangat terkenal adalah Terminator.Ia terpilih menjadi gubernur pada Oktober 2003 dalam pemilu yang dipercepat untuk menggantikan Gray Davis.
Arnorld sukses membintangi film film action Hollywood,kepiawaian aktingnya saat memerankan peran super hero tidak dapat di pungkiri,film2 nya sukses di eropa bahkan penjuru Dunia.
Arnold pernah tersangkut kasus perselingkuhan dengan pembantunya,yang konon telah membuahkan seorang putra,gara gara kasus inilah yang hampir menamatkan karirnya di politik.Saat ini beliau baru saja merampungkan penggarapan Film yang di bintangi Bruce Willis,Silvestre Stalone dll.
17.17 | 0 komentar | Read More

Mengungkap Bagaimana CaraIlluminati Menguasai Hollywood Dengan Mantan Anggota Illuminati



HJ Springer, Editor CentrExNews.com, menuliskan wawancara dengan Svali berikut menjadi 10 bagian. Dan kita tentunya mengucapkan terima kasih kepada ‘Svali’ karena telah memberikan informasi ini dan juga kepada HJ Springer yang memberitakan kisah ini. Anda dapat membaca banyak artikel yang ditulis oleh Svali dan melihat bukunya yang diterbitkan secara pribadi di http://www.suite101.com/. 

Dan kesimpulan dari buku tersebut mengingatkan bahwa Setiap orang yang berpikir di planet ini perlu lebih belajar mengenai agenda pengambilalihan oleh  Illuminati; jika tidak, kehidupan mereka dan anak-anak mereka akan merasakan penderitaan disebabkan ketidakpedulian, pengabaian, dan diamnya meraka atas hal ini.

Di sini saya hanya akan mengutip sebagian wawancara Hj springer dengan svali seorang mantan anggota illuminati, dan kutipan dari wawancara tersebut khusus mengenai dunia perfilman dan seluk beluknya yang secara terang benderang hampir sepenuhnya dikuasai oleh kelompok illuminati.
Dalam sesi wawancara dengan Svali ( Ex-Anggota Illuminati) untuk  Pengungkapan Sang Mantan Illuminati Kepada Dunia. Kali ini Dia mengungkapkan Cara Illuminati Menguasai Hollywood. 

                                               Wawancara HJ Springer dengan Svali

Q: Saya berpikir bahwa California adalah salah satu tanah utama Illuminati, dan saya pikir khususnya Hollywood. Apa yang kau pikirkan mengenai ini, berkaitan dengan pembuatan film, simbologi, keagungan, dan keseluruhan bagian pada umumnya?

Svali: Oh Tuan, apa Anda punya banyak waktu? Saya akan coba menjelaskan secara singkat. Illuminati yakin bahwa mengontrol media sama halnya dengan mengontrol publik. Ini adalah salah satu agenda mereka. Ingat, finansial, media, hukum, pemerintahan, dan pendidikan adalah area-area yang mereka targetkan sebagai jalan terbaik menguasai masyarakat.

Bagaimana mereka melakukan ini? Mereka tidak pergi kepada produser film dan mengatakan, “Ehm, ngomong-ngomong, kami adalah anggota Illuminati dan kami ingin Anda membuat film yang mempromosikan agenda kami”. (Ingat, mereka pun tidak bodoh).
Bahkan, mereka akan membentuk sebuah perusahaan kecil dalam bidang investasi yang mendanai film-film dengan ide yang mereka sukai. Mereka cukup membayar aktor, produser, sutradara, dan juga naskah, namun mereka tak pernah menyebutkan afiliasi mereka di depan publik juga mengapa mereka melakukan ini.

Disini uang berbicara, khususnya di Hollywood. Jika Anda memiliki uang, Anda bisa mendapatkan segalanya, dan mereka mengetahui hal ini. Mereka juga bisa mengarahkan uang menuju promosi iklan, dan lain-lain, untuk film mereka, lihatlah berapa banyak film tentang agama yang mendapat promosi secara besar-besaran dalam 20 tahun terakhir? Sangat sedikit. Dan berapa banyak film bertema mistik atau okultisme  yang mendapatkan promosi? Saya serahkan perkara ini kepada anda.

Ini semua terjadi secara perlahan, melalui proses halus karena mereka sangat sabar. Mereka telah bekerja di belakang layar selama beratus-ratus tahun, dan mereka tahu bahwa publik lambat dalam menerima ide-ide baru, karena itu harus dilakukan secara bertahap. Dalam hal ini mereka menyebutnya memimpin “domba-domba”, yang dalam anggapan mereka sebagai “manusia yang belum tercerahkan”.


Dan ini telah terjadi. Jumlah film mistik atau okultisme yang dihasilkan dalam 10 tahun terakhir saja bisa membuat setiap orang berhenti sejenak dan lalu berpikir. 
Mengapa begitu banyak film dengan tema ini? Mengapa terjadi pendangkalan sensitivitas di kalangan pemuda Amerika terhadap hal mistis dan magis? Coba perhatikan kartun-kartun pada Sabtu pagi. Saya tidak mengizinkan anak-anak saya menontonnya, kecuali untuk “animaniacs” dan Bugs Bunny beberapa kali. Malah kami menyewa film klasik tua oleh Audrey Hepburn dan John Wayne. 

Saya bisa mengirimi Anda beberapa artikel yang melakukan pekerjaan hebat dalam menginvestigasi Walt Disney, karena dia adalah seorang Illuminist, dan film-film Fantasia digunakan untuk memprogram anak-anak.

Beberapa film yang menggambarkan agenda Illuminist secara terang-terangan:
The Matrix. Anda bisa mengelupas saya dari langit-langit ketika saya melihat film tersebut. Referensi mengenai kondisi dan intinya begitu jelas, dan itu benar-benar tidak lucu.  

  
Fight Club: saya menyukai Brad Pitt dan Ed Norton, dan film ini adalah “anggukan persetujuan kepada pembangunan militer tersembunyi yang sedang berjalan, dan rata-rata orang tidak menyadarinya”. Selain itu, Ed berkarakter dissociative di film ini, setelah karakter Pitt mengambil alih, anda bisa perhatikan bahwa figur militer yang menciptakan pemujaan adalah tokoh yang “lebih kuat” dalam film ini?.



The Labyrinth: saya belum menontonnya, tapi suami saya sudah, dan semua hal yang ia sebutkan adalah murni cerita program Illuminati yang digunakan bersama anak-anak. Film-film lain dengan sudut pandang bertema mistik, atau yang menunjukkan fenomena psikis supranatural, perjalanan bintang, atau kontak dengan dunia roh dipastikan merupakan bagian dari agenda mereka. Saya tidak menontonnya sendiri. Melihat hal-hal nyata sudah mencukupi saya seumur hidup ini.



Upaya sensasionalisasi ritual dan simbol mistik lainnya di TV adalah contoh lain. Cerita hantu. Cerita penyihir wanita. Buku anak-anak mengenai ahli sihir dan pelatihannya sangat populer.
Oh ya, Starship Trooper. Film ini memiliki begitu banyak simbol pemujaan dan tentunya Illuminist juga mempunyai ideologi Aryan yang kuat, saya tertawa seketika saat melihatnya. Saya hitung sedikitnya ada 100 simbol. Jadi seseorang merasa senang melakukan sindiran dengan agenda Illuminist dalam film ini.

Banyak aktor dan aktris bagus yang digunakan dalam film-film yang didanai oleh orang-orang ini. Beberapa dari aktor atau aktris tersebut mungkin mengetahui agenda tersebut, sebagian besar mungkin tidak, asalkan mereka menerima bayaran. Beberapa dari mereka Illuminist juga, meskipun saya tidak tahu siapa orangnya. Saya tahu beberapa dari mereka, tapi saya tidak mau menanggung resiko gugatan pencemaran nama baik.

Ngomong-ngomong, saya terlalu sibuk melatih dan menghadiri pertemuan dan pembelajaran mengenai efek drug terhadap masyarakat, untuk membayar banyak waktu saya ketika masih menjadi anggota kelompok itu, maaf, saya tidak mengetahui banyak nama-nama tenar dalam ingatan saya. Saya merasa bosan hidup sebagai guru dan kepala trainer, dan kami jarang berdiskusi mengenai media kecuali fakta bahwa itu adalah alat untuk membawa “Tatanan Baru”, yang merupakan motivasi bagi semua Illuminist.
Saya ingin menjelaskan kesalahfahaman lainnya. Yaitu, Illuminist tahu bahwa mereka merupakan penjahat. Ketika berada dalam kelompok tersebut, saya dan orang-orang di sekitar saya secara ideologis menganggap keikutsertaan dalam agenda tersebut adalah sebuah KEBAIKAN. 
Ketika menjadi trainer saya berpikir saya sedang membantu orang lain mencapai bakat mereka secara penuh.
Saya yakin setelah bertahun-tahun bekerja keras dan berkeringat, kecerdasan saya telah meningkat, dan saya sudah menjadi pemimpin yang hebat. Saya bertarung dengan Jonathan dan yang lainnya di dewan saat saya berpikir bahwa mereka tidak fair, dan berdiri untuk orang lain di bawah saya. Yang lain juga melakukan hal serupa. Mereka secara jujur berpikir bahwa mereka sedang berbuat BAIK, dan jika Anda mengatakan kepada mereka bahwa itu salah, atau jahat, mereka akan terlihat bingung.

Butuh BANYAK terapi dan pengembalian diri saya, dengan melakukan uji realitas bersama orang-orang normal untuk menyadari bahwa itu semua adalah kebohongan. Saya telah merasa dirusak. Saya telah mendedikasikan hidup saya untuk menolong orang lain untuk membawa keagungan tatanan baru, lalu saya mengetahui bahwa itu adalah KEJAHATAN dan penyimpangan. Saya telah melalui sebuah periode kesedihan dan duka cita yang panjang atas hal ini.
Kebanyakan Illuminist yang saya kenal bukanlah penjahat, mereka hanya ditipu. Hanya pimpinan tingkat ataslah yang seharusnya bertanggung jawab yang mungkin secara sadar berusaha menyakiti. 
Jadi intinya , anggota-anggota Illuminati itu adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai cara pandang yang berbeda dengan kebanyakan orang dan mereka adalah orang-orang yang jenius yang mampu mempengaruhi lingkungan disekitarnya dengan doktrin-doktrin ala Illuminati...dengan Loyalitas yang tinggi. makanya sangat sulit untuk melacak keberadaan mereka jika kita tidak diberitahu oleh Svali mantan anggota mereka sendiri.

Wasalam.

17.14 | 0 komentar | Read More

Green Zone, Konspirasi Pengadaan Senjata Pemusnah Massal

 Green Zone bercerita tentang pengungkapan ada atau tidak adanya Weapon of Mass Destruction (WMDs) atau senjata pemusnah massal yang kabarnya disembunyikan di Irak. Adalah seorang chief  warrant officer bernama Roy Miller (Matt Damon) yang ditugaskan untuk menemukan WMDs di Bagdad, Irak.
Setelah beberapa kali melakukan penggalian, Miller dan timnya tidak pernah menemukan WMDs yang disebutkan, meski informasi mengenai keberadaan WMDs berasal dari bagian intel. Hal itu membuat Miller mempertanyakan keakuratan data dan ada atau tidaknya WMDs itu.
Ketika timnya mulai menggali, salah seorang warga sipil bernama Freddie (Khalid Abdalaa) datang kepada Miller dan menceritakan kecurigaannya tentang adanya pertemuan rahasia yang dihadiri Jenderal Al Rawi (Yigal Naor), orang yang disebut-sebut mengetahui dengan pasti mengenai WMD’s.
Inilah saat yang menentukan bagi Miller. Ia merasa perlu untuk mengungkap kebenaran seputar keberadaan WMDs. Maka, Miller dan timnya, ditemani Freddie yang kemudian menjadi penerjemahnya, menggebrek tempat terjadinya pertemuan rahasia tersebut.  Baku tembak pun terjadi, namun Al Rawi berhasil lolos. Miller berhasil menawan “orang dalam” Al Rawi yang bernama Seyyed Hamza (Said Farraj), yang memiliki buku berisi data tentang tempat-tempat yang mungkin jadi persembunyian Al Rawi.
Tindakan inisiatid Miller itu tercium oleh Pentagon Special Intellegence Clark Poundstone yang langsung mengirim pasukan Delta Forces untuk mengambil alih apa yang telah dilakukan Miller karena hal itu di luar kewenangan Miller. Skuad Mille dan pasukan Delta Forces sempat terlibat pertengkaran. Hamza pun ditawan Delta Forces. Namun, data persembunyian Al Rawi tetap dipegang Miller.
Miller yang sudah tak lagi mempercayai Poundstone dan Pentagon Special Intelligence, memutuskan untuk membeberkan data tersebut kepada pegawai CIA Martin Brown (Brendan Gleeson. Baik Miller maupun Brown berpendapat bahwa WMDs itu tidak ada. Maka mereka merencanakan untuk mencari tahu tentang kebenarannya.
Sejak saat itu, Miller bekerja secara rahasia untuk CIA. Misi yang diembannya selanjutnya adalah menemui Hamzah dan menyogoknya dengan uang agar tidak memberikan informasi apa pun kepada Delta Forces. Namun sayang, Hamzah telah terlebih dahulu mati. Satu-satunya hal yang harus dilakukannya adalah menemui Al Rawi untuk mendapatkan kejelasan.
Poundstone yang telah mengetahui pengkhiatan Miller, mendatangi CIA dan membawa surat perintah bahwa CIA tak lagi diperkenankan untuk ikut campur dalam masalah di Irak. Miller pun dinon-aktifkan sementara. Akan tetapi, hal tersebut tak membuat langkah Miller menjadi surut.
Miller tetap berusaha untuk menemui Al Rawi, tapi orang-orang Al Rawi justru menangkap Miller terlebih dahulu. Dalam percakapan itu, Miller mengetahui bahwa WMDs sebenarnya tidak ada. Dan Al Rawi, yang dikenal sebagai “Magellan” versi cerita Poundstone, hanya dijadikan sebagai alat untuk menggelontorkan cerita tentang WMDs, dengan perjanjian bahwa tentara AS akan memberinya kekuasaan.
Malang bagi Miller dan Al Rawi, pertemuan mereka itu diketahui pihak Delta Forces yang langsung mengepung tempat persembunyian itu. Pasukan Delta Forces berniat membunuh Al Rawi, namun Miller justru mengejar Al Rawi dengan tujuan untuk menyelamatkan nyawa Al Rawi.
Miller membutuhkan Al Rawi tetap hidup karena ialah saksi yang bisa mengungkapkan kebenaran mengenai skandal yang telah dilakukan Poundstone. Namun sayang, Al Rawi akhirnya mati ditembak orang yang tak disangka-sangka, yaitu Freddie.
Ternyata selama itu Freddie terus membuntuti Miller. Dan ketika tiba mendapat kesempatan, ia membunuh Al Rawi. Freddie mengatakan itu adalah untuk mewujudkan perdamaian Irak karena rakyat Irak membenci Al Rawi.
Apakah yang terjadi kemudian? Apakah skandal Poundstone mengenai WMDs akan dibuka kepada pers? Mungkinkah Miller berani ambil risiko untuk memberitahu dunia tentang kebohongan AS tentang WMDs?
Film besutan Paul Greengrass yang bergenre action thriller war ini dikemas dengan alur cepat dan menarik. Setiap scene yang ditampilkan penuh dengan kejutan baru. Penonton akan dibuat “lelah” karena melihat adegan berlari dari para tokohnya. Penonton akan merasa ikut berlari di belakang para pemain.
Paul Greengrass dikenal sebagai sutradara yang ahli dalam membuat film-film aksi dan perang. Film-filmnya sebelum Green Zone juga tergolong sukses, sebut saja The Bourne Supremacy (2004) dan The Bourne Ultimatum (2007). Dalam kedua film itu juga, Greengrass berduet dengan aktor Matt Damon.
Akting Matt Damon dalam Green Zone tetap memesona seperti halnya saat ia memainkan trilogi The Bourne Identity (2002), The Bourne Supremacy (2004), dan The Bourne Ultimatum (2007). Matt Damon memang merupakan spesialis dalam action thriller war. Hal itu terlihat dalam film-film yang pernah dimainkannya Ocean’s Series (2001, 2004, 2007) dan Saving Private Ryan (1998).
Green Zone layak ditonton karena kecerdasan dan kerumitan cerita yang ditawarkan. Saat ini Green Zone masih diputar di bioskop-bioskop. Menurut catatan The Internet Movie Database (IMDb), popularitas film ini meningkat 366 persen dalam minggu ini.
tambahan dari saya pemilik blog bagindaery.blogspot.com
Menurut saya film ini sangat menarik perhatian,setelah anda melihat film Green Zone anda dapat mengambil keputusan sendiri bagaimana nilai film ini,apakah benar/hanya sebuah film,menurut saya sih setelah saya tonton semalam filmnya cukup bagus & meneganggkan,banyak pesan-pesan moral yang tersimpan pada film ini.
Tapi semua kembali kepada diri kita masing-masing.
17.09 | 0 komentar | Read More

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...