Sejenak mengingat kembali Orasi Ilmiah Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat Dies Natalies ITS Surabaya pada Desember tahun 2010, beliau berkata pada semua lapisan masyarakat, industry dan pemerintahan untuk bersama membangun rasa optimis dan percaya diri bahwa Indonesia akan menjadi Negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat 15 tahun mendatang. Ingat saya, ini adalah pertama kalinya Presiden SBY menyatakan pada public mengenai agenda percepatan dan pertummbuhan ekonomi yang sekarang lebih dikenal dengan MP3EI. Tiga tahun sejak saat itu data kenaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan tren positif. Lembaga pemerintah mengklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2013 dapat meningkat 6,3 persen. Sebuah hasil yang membanggakan mengingat target pertumbuhan ekonomi tahun 2014 sebesar 7 persen. Dengan data-data yang ditunjukkan oleh para media dan lembaga ini menunjukkan gagasan Presiden SBY pada tahun 2010 berhasil?
Sebenarnya jika dilihat dari sisi dampak,
pertanyaan yang tepat adalah apakah pertumbuhan ekonomi berdampak
langsung dalam mengurangi kemiskinan dan sekaligus berdampak pada
pertumbuhan sektor industri baru. Dari data BPS kemiskinan memang turun
akan tetapi data yang disajikan oleh BPS juga masih menjadi perdebatan
mengenai kriteria orang miskin di Indonesia. Untuk pertumbuhan lapanagan
kerja atau industry baru ini yang layak untuk diperbincangkan. Suatu
bangsa dikatakan berkembang apabila mampu mengurangi jumlah
pengangguran, salah satu cara untuk mengurangi jumlah pengangguran
adalah dengan pembukaan lapangan pekerjaan baru. Hal ini biasa dikatakan
dengan wirausaha. Menurut suatu sumber,Negara dikatakan maju jika
memiliki 2% dari jumlah penduduknya adalah entrepreneur atau wirausaha.
Untuk perkembangan wirausaha di Indonesia sekarang nampaknya mulai naik
perlahan dikarenakan adanya berbagai program wirausaha dari berbagai
lembaga pemerintahan untuk pemuda-pemuda Indonesia. Akan tetapi, secepat
perkembangannya, kematian usaha-usaha baru ini juga sangat cepat.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa hanya sebagaian kecil bisnis yang
mampu bertahan pada 10 tahun pertama. Hal ini tentunya berdampak pada
jumlah pengangguran, penyerapan tenaga kerja hanya bisa dilakukan
sementara. Penyebab dari matinya sebuah usaha ini adalah tidak adanya
perkembangan inovasi pada unit bisnisnya.
Inovasi dapat diartikan sebagai proses dan/atau
hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan
(termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau
memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang
baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan
(terutama ekonomi dan sosial). Dari pandangan saya, bisnis yang
dilakukan tanpa adanya inovasi yang berlanjut hanya akan berumur pendek,
terutama untuk bisnis kuliner dan bisnis yang memanfaatkan teknologi.
Dengan semakin berkembangnya teknologi, kompetisi bisnis semakin ketat,
apabila tidak ada inovasi dari segi produk, manajemen, maupun pemasaran,
maka habislah bisnis kita. Dengan bertambahnya waktu konsumen pasti
juga akan merasa jenuh dengan produk kita, dan akan mencari sesuatu yang
baru. Contohnya, untuk usaha kuliner, banyak sekali usaha jajanan yang
setipe tetapi berbeda penjual, apalagi jika bersaing dengan jajanan
impor, apabila tidak ada inovasi berlanjut jelas kita kalah oleh kuliner
impor yang terus menyuguhkan sesuatu yang baru. Dengan adanya sebuah
inovasi berlanjut, maka umur bisnis akan tetap berlanjut, bahkan jumlah
penyerapan tenaga kerja akan semakin bertambah.
Selain dilihat dari sisi bisnis, kemajuan teknologi
merupakan salah satu asset yang tidak boleh dipandang sebelah mata
dalam pertumbuhan ekonomi. Dilihat dari tren sekarang, mobil
listrik,kendaraan bahan bakar gas, hingga roket sudah bisa dimiliki oleh
bangsa kita. Tren seperti ini tidak boleh ditinggalkan, bahkan harus
didukung oleh semua pihak, juga harus didukung melalui inovasi yang
berlanjut. Seperti kata Mantan Presiden RI, B.J. Habibi kita harus
memulai dari akhir dan mengakhiri dari awal. Dengan tertinggalnya kita
untuk masalah teknologi, maka lebih baik kita langsung memulai dari tren
paling akhir saat ini, dengan ditunjang untuk terus berinovasi maka
kita tidak hanya akan menjadi Negara berkembang, tetapi juga dapat
menjadi Negara yang sanggup bersaing dengan macan-macan teknologi dunia.
Dengan lahirnya inovasi, maka juga akan sejalan dengan lahirnya ekonomi
Indonesia, oleh karena itu saya menyebut bahwa Inovasi adalah ujung
tombak pembangunan bangsa. Seperti kata Presiden SBY, kita harus tetap
memiliki rasa optimis dan percaya diri bahwa Indonesia Bisa.
sumber: http://edukasi.kompasiana.com/2013/04/06/inovasi-ujung-tombak-pembangunan-bangsa-543426.html
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com