Aku sangat menyesali dengan peristiwa ini. Bagiku Allah tidak adil.
kenapa aku harus menjalani semua tuduhan itu, semua siksaan ini, semua
keluargaku ikut jadi korban.
Buat semua yang baca ini, semoga bisa menjadi gambaran untuk selalu
lebih hati-hati dalam segala hal bahkan untuk hal yang di luar akal.
Siksaan ini harus aku jalani dengan penuh keiklasan. Betapa tidak, aku ngaak bersalah!!!!!!!!
Awal cerita, aku sedang mengikuti sebuah pengajian rutin mingguan
yang gak jauh dari rumah. Inilah kegiatan yang gak pernah aku tinggalkan
setiap Jum’at malam.
Saat itu ada pesan masuk di HPku. Seketika aku langsung keluar dari
ruang pengajian itu. Teman kerjaku, sudah ada di depanku, tiba-tiba dia
menyerahkan amplop kecil sambil ngomong “aku titip ini sebentar, nanti
aku ambil lagi”
Spontan aku terima saja titipan temanku itu. Tanpa aku tau apa
isinya (Inilah kecerobohan dan kebodohanku yang merusak semuanya).
Hanya dalam hitungan menit, mobil polisi datang dan langsung
menyergap kami. Ya ampun…ternyata temanku incaran polisi???? tapi
kenapa? salah apa dia??
Polisi itu terus mendesak pengakuan N (temanku) dan menggeledah
semua tapi tak ada yang ditemukan. Aku masih dikerubuti penasaran.
Spontan si N menunjuk ke arahku. Dia tuh yang bawa…Itu ucapan yang
mengacu polisi segera beralih ke aku. Langsung aku digeledah, dan polisi
mengambil amplop yang ada di saku baju koko yang aku pakai (karena aku
sedang mengikuti pengajian). Semakin aku penuh kecemasan. Terbukti, aku
dan sekelompok teman N digiring ke mobil polisi. Ganja!!! rupanya isi
amplop titipan N.
Kenapa aku dibawa?apa salahku?aku hanya menerima titipan N yang menitipkan amplop itu ke aku?
Tapi dalam hukum yang kejam itu, aku tetap kena pasal karena saat
operasi aku terbukti mengantongi barang haram itu. Hukum memang benar2
kejam. Tak peduli apapun. Cerita nyata yang aku ceritakan ke polisi
hanya dianggap pembelaan. Didukung oleh si N yang tak meng’iyakan apa
kronologis cerita yang aku berikan ke polisi. Teman yang sangat egois.
Apa salahaku?????? Aku hanya dititipi sebuah amplop dalam kondisi aku
sedang mengikuti pengajian. Tapi inilah kenyataan hidup yang harus aku
jalani. Hanya Allah yang tau sebenarnya, Allah yang tau kejujuranku
walaupun tak sah di mata hukum dunia. Aku yakin hukum Allah akan
berkata.
Aku harus meninggalkan cerita pahit ini. Keluarga yang sangat
menyesalkan kenyataan ini tak bisa berbuat apa-apa. Maafkan aku atas
kebodohanku ini hingga kalian ikut menanggung cerita aib. Belum lagi
putri kecilku yang belum genap 1 bulan harus aku tinggalkan. Istriku,
maafkan aku dalam repotnya kamu mengurus si kecil masih harus menanggung
semua ini.
Hukum tetap berjalan..aku salah di mata hukum. Kunci yang ada di
pengakuan si N menjeratku ke sel tahanan. Entah apa yang membuat si N
terlalu tega melakukan semua ini ke aku.
Kamu teman yang menusuk hidup keluargaku..
Pelajaran hidup yang sangat penting aku jalani, agar aku menjadi
insan yang lebih baik. Aku ikhlas dengan semua ini. Semoga pertolongan
Allah akan segera datang. Semoga Allah membuka hati N agar mau mengakui
cerita sebenarnya, bahwa aku terjebak oleh ulahnya. Semoga kepastia itu
akan segera datang…
Teman adalah orang penting dalam hidup kita. Tapi teman tega
menusukku. Entah apa namanya yang sedang aku jalani sekarang ini.
Sial,apes,cobaan,ujian, atau apapun itu yang membuatku harus dikurung
dalam kesalahan palsu.by: http://makanati.wordpress.com/2012/05/15/teman-yang-menusuk-dari-belakang/
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com