Rekan-rekan kompasianer pasti pernah mendengar istilah ‘Post
Power Syndrom’ yaitu gejala psikologis atau emosional yang sifatnya
negatif berupa perasaan dan sikap kecewa, bingung, ragu-ragu, khawatir,
takut, putus asa, ketergantungan, kekosongan, kerinduan, harga dirinya
menurun, merasa tidak lagi dihormati dan merasa terasing atau sendiri
walaupun dalam keramaian, yang muncul akibat seseorang yang tadinya
mempunyai pekerjaan padat, memegang jabatan tinggi dan berkuasa, namun
saat pensiun, semua itu hilang dan sudah tak dipunyai lagi.
Seorang pemimpin di suatu perusahaan, institusi, daerah atau negara, saat menjabat mempunyai kesibukan yang luar biasa, jadwalnya padat seharian, bekerja dari pagi dini hari sampai larut malam, tubuh bergerak dari satu tempat untuk satu kegiatan ke tempat lain untuk kegiatan lain, otak terus berpikir untuk memecahkan suatu permasalahan termasuk juga menemukan strategi untuk mempertahankan performance yang baik dan keunggulan lainnya dan memukul KO lawan-lawannya. Saat memasuki pensiun, semua kesibukan itu harus berhenti, tak ada lagi kegiatan super padat, tak ada lagi banyak pindah-pindah tempat dan kegiatan, otak tak pernah lagi berpikir yang berat-berat, yang ada adalah baca koran dan majalah seharian di rumah, yang justru membuat mata perih dan kepala pening, atau tidur seharian yang justru membuat badan kaku dan pegal linu, anak-anak sibuk dengan urusannya masing-masing, cucu-cucu sibuk dengan urusan sekolah dan kuliah, kakek atau nenek yang pensiun merasa terasing dan tak berguna, tak heran jadi lebih mudah jatuh sakit. Penyakit yang paling sering ditemui untuk pensiunan yang terkena ‘post power syndrom’ adalah jantung dan stroke.
SBY sudah menyadari betul akan bahaya post power syndrom tersebut, karena banyak teman-temannya, baik sipil maupun militer yang sudah pensiun dan tidak memegang jabatan tinggi dan penting lagi yang jatuh sakit. Walaupun SBY seorang pensiunan jenderal bintang 4 (sewaktu aktif sebagai tentara, sampai bintang 3, Kasospol TNI) dan seorang presiden RI yang menjabat 2 periode, SBY juga manusia biasa, bisa sakit dan meninggal dunia.
Tidak mau terkena post power syndrome, SBY pun ingin tetap sibuk bekerja setelah pensiun nanti. SBY pun memanfaatkan media online dan bergabung ke media sosial membuat akun facebook, google+, twitter dan You tube.
Kabarnya setelah pensiun SBY akan membuat akun kompasiana untuk menyalurkan hobbynya menulis, dan kepada seorang rekan wartawan SBY telah mengatakan ingin kembali aktif menulis dan mempublishnya di media cetak atau media online, seperti yang sering dilakukannya sewaktu menjabat Kasospol TNI. Tulisan-tulisan SBY banyak berkisar tentang situasi kondisi tanah air, bukan tidak mungkin SBY akan menulis juga cerita-cerita fiksi dan puisi, karena SBY sudah terkenal pandai menulis lagu.
Akhir kata, sebagai penutup tulisan ini, saya kutipkan kata-kata Stephen King di film Shawnsank Redemption yang legendaris, yaitu “get busy living or get busy dying.”
Selamat pagi Indonesia
by: http://politik.kompasiana.com/2013/07/08/facebook-dan-twitter-kesibukan-sby-di-masa-pensiun-571753.html
Seorang pemimpin di suatu perusahaan, institusi, daerah atau negara, saat menjabat mempunyai kesibukan yang luar biasa, jadwalnya padat seharian, bekerja dari pagi dini hari sampai larut malam, tubuh bergerak dari satu tempat untuk satu kegiatan ke tempat lain untuk kegiatan lain, otak terus berpikir untuk memecahkan suatu permasalahan termasuk juga menemukan strategi untuk mempertahankan performance yang baik dan keunggulan lainnya dan memukul KO lawan-lawannya. Saat memasuki pensiun, semua kesibukan itu harus berhenti, tak ada lagi kegiatan super padat, tak ada lagi banyak pindah-pindah tempat dan kegiatan, otak tak pernah lagi berpikir yang berat-berat, yang ada adalah baca koran dan majalah seharian di rumah, yang justru membuat mata perih dan kepala pening, atau tidur seharian yang justru membuat badan kaku dan pegal linu, anak-anak sibuk dengan urusannya masing-masing, cucu-cucu sibuk dengan urusan sekolah dan kuliah, kakek atau nenek yang pensiun merasa terasing dan tak berguna, tak heran jadi lebih mudah jatuh sakit. Penyakit yang paling sering ditemui untuk pensiunan yang terkena ‘post power syndrom’ adalah jantung dan stroke.
SBY sudah menyadari betul akan bahaya post power syndrom tersebut, karena banyak teman-temannya, baik sipil maupun militer yang sudah pensiun dan tidak memegang jabatan tinggi dan penting lagi yang jatuh sakit. Walaupun SBY seorang pensiunan jenderal bintang 4 (sewaktu aktif sebagai tentara, sampai bintang 3, Kasospol TNI) dan seorang presiden RI yang menjabat 2 periode, SBY juga manusia biasa, bisa sakit dan meninggal dunia.
Tidak mau terkena post power syndrome, SBY pun ingin tetap sibuk bekerja setelah pensiun nanti. SBY pun memanfaatkan media online dan bergabung ke media sosial membuat akun facebook, google+, twitter dan You tube.
Kabarnya setelah pensiun SBY akan membuat akun kompasiana untuk menyalurkan hobbynya menulis, dan kepada seorang rekan wartawan SBY telah mengatakan ingin kembali aktif menulis dan mempublishnya di media cetak atau media online, seperti yang sering dilakukannya sewaktu menjabat Kasospol TNI. Tulisan-tulisan SBY banyak berkisar tentang situasi kondisi tanah air, bukan tidak mungkin SBY akan menulis juga cerita-cerita fiksi dan puisi, karena SBY sudah terkenal pandai menulis lagu.
Akhir kata, sebagai penutup tulisan ini, saya kutipkan kata-kata Stephen King di film Shawnsank Redemption yang legendaris, yaitu “get busy living or get busy dying.”
Selamat pagi Indonesia
by: http://politik.kompasiana.com/2013/07/08/facebook-dan-twitter-kesibukan-sby-di-masa-pensiun-571753.html
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com