Di Jakarta Tidaklah sulit menemukan pria atau
wanita berusia diatas 30 tahun yang masih bujangan, disebut, joblo
sejati, bujang lapuk, bujangan kasep atau bujang seronok mengambil
istilah P. Ramlee bintang film Malaysia era 60an, status bujangan lapuk
bukanlah suatu hal yang memalukan bagi pria Ibukota, single but happy
begitu prinsipnya seperti yang dinyanyikan oppie anderesta. Pangkat
Joblo Abadi ini disandang oleh orang Jakarta dari berbagi strata title
dari pegawai biasa kerennya disebut executive hingga CEO. Namun
herannya sangat jarang status ini dipegang lama-lama oleh office boy
atau Cleaning Servicer pada status ini umumnya lebih cepat
menikah berapa kali pindah kantor penulis tak pernah jumpa OB yang
masih joblo, (bukan begitu?) bahkan rata2 begitu tamat SMA mereka
langsung menikah.
Umumnya Hapy single di Jakarta adalah pria/wanita
yang telah mengenyam pendidikan tinggi minimal D3 masa setelah lulus
adalah waktunya mengejar karir, melanjutkan pendidikan S1, lalu S2 dan
lain-lain. dan menikah dianggap sebagai salah satu gangguan untuk
meraih cita-cita yang luhur. Selain itu umumnya wanita/pria
karir disibukan pekerjaan yang tiada habisnya sehingga tidak mempunyai
waktu untuk pacaran. pergi pagi pulang tengah malam. (cari2 alasan
wkwkwk)
Sebenarnya berapa susah sih mencari pasangan di Jakarta?, Menurut pengalaman penulis mencari lawan jenis di Jakarta tidak
lah sulit, banyak tempat gaul yang memungkinkan untuk menemukan lawan
jenis bisa berupa forum Internet, gym, tempat kursus, transportasi umum
spt kereta api, bus kota, bandara, terminal, mal, kampus dan lain-lain,
semuanya terbuka luas di Jakarta (dengan baca buku cara strategy
mencari kenalan terbitan gramedia hal ini mudah dilalui bro and sista)
Karena telalu mudahnya untuk mendapatkan
kenalan membuat bujangan Jakarta menjadi sangat memilih untuk menjalani
hubungan secara serius biasanya pertemuan hanya berakhir pada kencan
pertama atau kedua selanjutnya bye-bye ada saja alasan yang dikemukan: kurang
cantik, kurang ganteng, terlalu pendek, terlalu tinggi, terlalu gemuk,
terlalu kurus, pendidikan tidak setara, terlalu pelit, terlalu cerewet, terlalu
perfect, terlalu cantik, butuh biaya tinggi, rumahnya telalu jauh,
kerjaannya tak keren, dan macam-macam yang pada dasarnya tidak begitu
prinsip. Pada akhirnya semua kencan berakhir. setelah itu kembali
hunting..
(sebenarnya penampilan yang sebenarnya adalah
setelah menikah bukan pada saat pacaran, pepatah mengatakan kecantikan
istri anda adalah tanggung jawab anda, bisa saja yg saat pacaran
memiliki body aduhai dan sangat ideal stelah menikah 2 tahun setelah
punya anak jadi gembrot atau karena makan hati liat pasangan yang tidak
setia atau ringan tangan jadi kurus kering, jadi terlalu melihat fisik
semata bukanlah solusi kebahagian rumah tangga. Pendidikan Rendah, Kan
bisa sekolah lagi, kurang kaya, kan uang dicari bersama)
Faktor ekonomi juga jadi alasan yang sahih untuk menunda atau pilih2 jodoh, Hidup di Jakarta memerlukan biaya
yang tinggi hingga menyebabkan bujangan Jakarta sangat ketat menyeleksi
pasangannya, pertanyaan apa nanti setelah menikah ia mampu membiayai
gaya hidupku? atau akankah aku mampu membiayai hidupnya? adalah
pertanyaan yang kerap muncul dibenak, dan kenyataan bahwa sekarang bisa
membiayai hidup tanpa pasangan membuat para bujangan semakin betah menjomblohhhhhh…
(Rezeki sangat tergantung dengan gaya hidup dan
usaha, bisa saja sekarang calon kita adalah pegawai swasta rendahan
tapi ketika pindah kerja naik pangkat menjadi menengah atau sebaliknya
sekarang pegawai tinggi ketika kena PHK menjadi jobless, membiasakan
gaya hidup sederhana dan menyesuaikan dengan pendapatan adalah solusinya
mungkin kamu anak jenderal tapi kan sekarang kamu istri seorang sersan
atau letnan)
Selain itu hiburan di Jakarta
sangat melenakan kelompok perteman kampus, gaul, kursus, kantor selalu
saja rutin mengadakan acara seperti Nonton film bareng, makan bareng,
karaoke bareng, jalan-jalan bareng, shoping bareng dan lain-lain
sehingga waktu cepat berlalu dan tak terasa usia bertambah.
(sampai kapan mau gaul sampai kakek, ninik? gak
lucu mau ke diskotik pakai kursi roda wkwkwk, semua ada batasnya
biasanya teman kita jadi susah diajak gaul kalo sudah menikah karena
memang sekarang dia sudah memiliki kehidupan baru, jadi sebelum di
tinggal teman ada baiknya kita duluan yang cao.. he he eh)
perlu diingat bahwa pada masa bujangan juga
dosa sangat dekat karena waktu luang yang banyak dan mudahnya
mendapatkan kesenangan membuat para bujangan kerap melupakan agama
dengan melakukan kegiatan yang mengikuti hawa nafsu. Surfing internet
akhirnya bisa masuk ke situs maksiat baca-baca, tonton, liat dengar
akhirnya asik melakukan kegiatan menyenangkan diri sendiri. Selain itu
hiburan maksiat di Jakarta sangat banyak mulai dari diskotik, panti
pijet, blind date, ttm dan lain-lain. makanya jangan sering2 main ke
daerah kota he he he he … dan Benarlah pernyataan bahwa penghuni neraka terbesar adalah kaum bujangan,
(masa muda adalah masa dimana libido sex tengah
tinggi2nya sedangkan jakarta menawarkan pemuasannya dengan tarif yang
murah dan mudah jadi kalo sempat masuk ke dalam jurang kebebasan seks
dan hidup dunia malam sangat susah untuk keluar secara selamat he he
he)
So, kapan kawin?? itu pertanyaan yang memalukan
bagi para joblowan dan joblowati. Tentunya tidak mudah menjawab tetapi,
mungkin dijawab dengan,”Kapan-kapan sajalah jika Tuhan sudah kasih
Jodoh,”.
Dalam menikah prinsipnya harus NEKAD, jangan terlalu melihat
kecantikan, Kekayaan, Pendidikan, kalo dirasa orangnya baik (menjalankan
agama secara benar: prilaku jujur, hormat dg orang tua, penyanyang,
hormat dengan pasangan, sayang keluarga, sabar) sudah CUKUP.
Masalah kecantikan, Kekayaan, akan tertutupi dengan
prilaku semua diatas. Lebih baik mendapatkan pasangan yang
menentramkan walaupun biasa-biasa saja daripada cantik/ganteng menyiksa
batin bisa mati berdiri dibuatnya.
SO, selamat mencari pasangan hanya satu kata NEKAT
KAWIN.. selain itu berserahdirilah kepada Allah, Niatkan bahwa kita
kawin hanya semata-mata menunaikan Sunah Rosul dan minta dibariskan ke
Barisan Nabi SAW dialam akherat nanti.
by: http://jakarta.kompasiana.com/sosial-budaya/2010/10/15/menilik-gaya-hidup-bujangan-metropolitan-290564.html
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com