Apa yang ada dalam benak anda tentang bisnis properti?
Modal besar?
Urusan birokrasi yang rumit?
Alur kerja yang njelimet?
Pemasaran yang fantastis?
Atau menjadi broker atau RCTI (Rombongan Calo Tanah Indonesia; hehehe, gak apa-apa yang penting halal)?
Boleh-boleh saja dan sah-sah saja. Tapi tips berikut akan merubah pola pikir anda! Baca dengan teliti dan simak baik-baik…
Think Big, Start Small, Act Now
Entah siapa yang
memopulerkan kata-kata tersebut di atas. Tapi bagi saya, susunan kata
tersebut memberi energi positif yang sangat besar. Untuk memulai bisnis
properti memang dibutuhkan pemikiran yang besar, namun kadang kita
terjebak bahwa pemikiran besar kita membutuhkan usaha yang besar pula.
Sungguh tidak!
Runtutan berikut ini
akan memberikan gambaran kepada anda bahwa untuk berbisnis properti
sangat bisa dimulai dari hal yang kecil. Menjadi broker misalnya. Tapi
keuntungan anda tidak seberapa. Bagaimana kalau saya berikan tips untuk
menjadi developer / pengembangan perumahan dalam skala kecil. Empat,
lima, enam rumah, bahkan satu rumah pun bisa menjadikan dan
menghantarkan anda menjadi developer kelas wahid. Ingat cukup satu
rumah! Namun untuk mewujudkan impian besar anda, jangan hanya berhenti
di satu rumah saja. Fokus dan kontinuitas sangat dibutuhkan di sini.
Dengan anda
membidik perumahan kecil, anda tidak akan berhubungan dengan birokrasi
perijinan yang rumit. Di beberapa daerah batasannya berbeda-beda.
Biasanya di atas 4 kapling, anda sudah wajib menempuh perijinan mulai
dari fatwa lahan sampai dengan ijin lokasi. Sedangkan maksimal 4
kapling, anda cukup mengajukan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB. Ini
akan menekan jumlah modal yang musti anda keluarkan.
Modal Tidak Harus Besar
Modal! Ya! Modal tidak
harus besar. Syukur-syukur anda sudah memiliki tanah kapling yang siap
bangun. Entah itu milik orang tua anda, sahabat anda atau orang lain
yang mau bekerjasama dengan anda. Anda tidak perlu membeli kapling siap
bangun kan ?! Tinggal buka koran, cari iklan baris bertajuk TANAH
DIJUAL, telepon dan sampaikan tujuan anda. Singkat cerita, anda sudah
“memiliki” kapling siap bangun.
Untuk membangun
rumahnya dengan uang siapa? Gampang. Jangan kalah akal. Apabila tanah
sudah dikuasai, anda tinggal pasarkan berikut desain rumahnya. Tetapkan
saja uang muka penjualan sebesar 30% dari harga jual. Itu sudah
mencukupi modal anda untuk membangun rumah.
Logikanya dari
mana? Begini, misal anggaran pembangunan rumah adalah 2 juta/m2. Misal
anda menjual tipe 45 m2, sehingga total biaya bangunan adalah 90juta.
Harga jual tipe 45 misalnya 250 juta. Artinya 30% dari 250 juta adalah
75 juta. Artinya 75juta adalah 83,33% dari 90juta. Are we going to play a
hard cash? Oh no… jelas tidak. Manfaatkan tenaga kontraktor sehingga
kita bisa membayar kontraktor dengan progress. Kekurangan pembayaran
bisa kita cadangkan dari pencairan KPR yang sebesar 175juta.
Think! Bagaimana
jika kontraktor bersedia dibayar turn key, sampai dengan serah terima
kunci, sang kontraktor baru menerima pembayaran? Artinya 75juta adalah
MURNI UANG ANDA! Kontraktor dibayar dengan pencairan KPR yang bisa kita
siasati dengan apa yang biasa disebut STANDING INSTRUCTION atau
instruksi pencairan KPR dimana menyebutkan sejumlah dana untuk
ditransfer ke rekening kita dan kontraktor.
Desain rumahnya
dari mana? Itu mah gampang. Anda tinggal browsing di internet atau
mengkoleksi brosur perumahan yang memang laku keras, anda tinggal pilih
dan tentukan yang sesuai dengan tanah anda. Jika anda memiliki
kepiawaian menggunakan program desain, anda bisa kerjakan sendiri. Atau
anda tinggal bayar konsultan. Selesai!
Perhitungan Sederhana
Ingat, kita adalah
developer kecil-kecilan. Perhitungannya pun sederhana sekali. Misal
tanah seluas 100 m2 dihargai 300ribu/m2. Sehingga harga tanah adalah 30
juta. Bangunan tipe 45 seperti hitungan di atas adalah 90 juta. Artinya
modal anda adalah 120 juta. Survey harga rumah yang setipe dengan rumah
anda. Misal harga tipe 45 di sekitar lokasi anda adalah sebesar 300
juta. Logika sederhana, jika anda menjual rumah anda dengan harga 250
juta laku tidak? Keuntungan anda kotor anda adalah 130 juta bukan?
Jika anda memodali
seluruhnya yakni sebesar 120 juta artinya anda mempunyai keuntungan
kotor 108,33%. Padahal konsumen memodali anda 75 juta (ingat uang muka),
artinya anda hanya memodali 45juta yang artinya anda mempunyai
keuntungan kotor 288% dari modal anda. Padahal tanah yang anda kuasai
adalah tanah kerjasama dengan sahabat anda seharga 30juta (ingat harga
tanah), artinya modal anda cukup 15juta, artinya keuntungan kotor anda
866,67%. Nabung dimana dengan 15 juta bisa menghasilkan 866,67%?
Fantastis kan?
Padahal (lagi)
kekurangan anda sebesar 15 juta untuk pembayaran kontraktor akan anda
bebankan dalam pencairan KPR, artinya modal anda 0 rupiah!!! Ehmm yang
ini sedikit tidak masuk akal. Walau bagaimanapun, anda pasti akan keluar
modal, tapi semangatnya adalah MODAL TIDAK HARUS BESAR!
Alur Kerja Mudah
Alur kerja ini bisa
dipahami jika anda mengetahui siapa stake holder anda. Anda akan
berhubungan dengan pemilik tanah, kontraktor, konsumen, rekanan bank,
dan birokrasi. Sebagian besar sebenarnya sudah terbaca dari
tulisan-tulisan di atas. Saya singkat sebagai berikut :
Pemilik tanah – Pemasaran – Kontraktor — Perbankan
Dengan pemilik
tanah, anda musti mempersiapkan perjanjian perikatan jual beli (notaril
bila diperlukan). Ini adalah langkah awal. Langkah kedua adalah
memasarkan produk anda. Anda bisa memasarkan dengan brosur, iklan di
media massa atau mailing list. Jika terjadi kesepakatan dengan pembeli,
anda musti mempersiapkan perjanjian perikatan dengan pembeli / konsumen.
Rangkaian pemasaran
selain perjanjian dengan konsumen adalah penagihan uang muka,
persetujuan desain rumah dan proses persyaratan KPR (kredit pemilikan
rumah) di bank.
Apabila sudah
terpenuhi, maka anda musti mengundang kontraktor yang akan membangun.
Perjanjian dengan kontraktor juga musti dibuat. Biasanya termaktub di
dalamnya adalah gambar kerja, spesifikasi bangunan, harga kontrak
pembangunan, cara pembayaran, jangka waktu pembangunan dan target
pembangunan.
Setelah rumah
selesai 100%, anda bisa memproses pencairan KPR di bank. Di sinilah anda
musti mempersiapkan legalitas dengan konsumen, legalitas rumah yakni
dengan proses jual beli di notaris, berikut juga IMB.
State Mission, Fokus dan Kerja Cerdas
State mission
sebenarnya adalah kalimat yang menggugah pertama kali yakni Think Big.
Berpikir besar! Tujuan anda tentunya tidak hanya berhenti dengan menjual
1 rumah saja bukan. Hanya dengan menjual 1 unit rumah SAJA belum tentu
akan membuat anda bisa mapan.
Jadi tetapkan
tujuan anda, misalnya tujuan anda adalah mendapatkan pasive income dari
properti. Sungguh, bukan hal mustahil. Dengan keuntungan 1 unit rumah,
anda sudah bisa membeli 1 aset rumah kelas RSS dan anda bisa mendapatkan
passive income dengan menyewakan rumah tersebut.
Atau tujuan anda
misalnya menjadi developer perumahan terbesar di kota anda. Maka
jadikanlah bisnis kecil anda ini adalah kurva belajar menuju sesuatu
yang anda cita-citakan.
Atau anda ingin mendapatkan passive income
dengan mengikuti bisnis properti berjaringan. Anda tinggal taruh
keuntungan anda tersebut dalam bisnis properti berjaringan, sembari
terlibat dalam operasional yang tentunya akan meningkatkan kemampuan
anda berbisnis properti. Tujuan ini juga tidak mustahil.
Artinya anda memang harus fokus dan bekerja cerdas agar state mission yang sudah anda cita-citakan sejak awal akan terwujud.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com