GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Sisi Lain Kecelakaan Dul Anak Ahmad Dhani: Menguras Harta Ahmad Dhani, karena Dul’ Bukan Anak Menteri

Written By Situs Baginda Ery (New) on Selasa, 10 September 2013 | 12.27

Ahmad Dani. (Liputan6.com)
Ahmad Dani. (Liputan6.com)

by: http://metro.kompasiana.com/2013/09/10/menguras-harta-ahmad-dhani-karena-dul-bukan-anak-menteri-591235.html
Kekhawatiran beberapa ahli hukum yang takut AQL akan mendapat perlakuan istimewa dari pihak kepolisian dan atau peradilan kelak cukup terjawab dengan pernyataan pers  sang ayah, Ahmad Dhani. Seniman musik paling berpengaruh di Indonesia itu juga menjawab dengan sangat bertanggung jawab dalam beberapa wawancara via telepon dengan dua stasiun berita nasional.
====
“Misalnya keluarga korban ingin anaknya sekolah sampai selesai, saya siap. Tidak hanya kuliah S1 tapi S2 dan S3 saya ladeni, dan tetap saya biayain. Tapi ini tanggung jawab tidak hanya materi,” ujar dia yang datang bersama dua putranya, Al dan El.
Untuk menyakini janji itu, Dhani pun sudah membuat perjanjian ‘hitam putih’.
“Mau enggak mau ya saya harus akomodir semua permintaan mereka. Jika ada yang menuntut ke jalur hukum pun silahkan, akan saya jalani,” tandas Dhani yang datang didampingi Jeri Marmen. (Liputan6.com).
====

Memang terjadi banyak perbedaan pandangan mengenai persoalan hukum yang mengikuti kasus kecelakaan maut ini. Seperti usia di bawah umur, orang tua yang membiarkan anaknya mengemudi dan peristiwa kematian dalam kecelakaan itu sendiri. Sehingga masyarakat yang mencoba ikut memberikan  komentar baik melalui media sosial dan atau artikel di blog masing masing, termasuk wartawan, jadi lupa bahwa ada waktu yang belum terjadi yaitu kasus ini belum masuk ke pengadilan dan itu artinya tidak perlu ada yang saling menghakimi, baik pada pelaku dan orang tuanya.
Meskipun sangat beralasan kenapa kita “sedikit khawatir” jika kasus ini berlalu begitu saja tanpa ada “efek Jera” bagi para pelanggar lalu lintas. Seperti kita cukup geli sendiri dengan kemampuan kita menebak hukuman yang ternyata begitu ringan kepada seorang Rasyid Rajasa, yang kemudian kita mengaitkannya dengan asumsi “hanya karena dia anak Menteri”.
Nah, ini juga hampir sama, anak seorang ternama, artis berpengaruh dan salah seorang yang memberikan kontribusi besar bagi industri kreatif di Indonesia.
Seperti yang disebutkan di atas, jawaban dan rasa tanggung jawab seorang Ahmad Dhani yang  bagi telinga penulis sangat tulus dan ikhlas sangat menyejukkan. Tidak ada kesan arogan atau mencoba beralibi ria dengan kasus yang menimpa anaknya itu. Dhani terlihat sangat bersedia bertanggung jawab baik dari segi perlakuan kepada para korban maupun jika itu harus menghadapi proses hukumnya.
Entah karena bias atau memang terlalu subjektif, saya tidak menemukan itu pada kejadian ketika anak menteri menubruk mobil orang dari belakang yang juga menyebabkan kematian yang sadis.
Dan gelagat yang terpenting dari semua proses pascakejadian adalah tidak ada yang berusaha menutupi apa pun dari pengamatan kita dan wartawan. Semua berjalan dengan terbuka, seperti mobil yang tidak ditutupi terpal atau AQL yang tidak dirawat di ruang superistimewa. Bahkan barang bukti diperlihatkan dengan apa adanya.
Semoga kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi pihak orang tua yang bisa memberikan apa pun yang diminta anaknya dari segi materi. Dan yang lebih penting, negara dengan aparatnya yang kita biayai dengan pajak itu mampu menjamin keamanan setiap warganya dengan menjalankan disiplin dan aturan berlalu lintas. Tidak ada keistmewaan bagi setiap orang jika memang tidak memenuhi syarat, dan tidak ada permainan ijin karena kecelakaan tidak memandang orang per orang.
Soal hukum, mungkin kita tidak perlu bereaksi seolah ahli hukum, sebab kita hanya penonton saat ini. Tetapi yang jelas, AQL a.k.a Dul, bukan anak menteri, hanya anak seorang musisi kara raya yang hartanya “perlu dikuras”?
;
;
=SachsTM=
===Ada pertanyaan yang mengganggu saya, mudah-mudahan ini dibaca rekan wartawan yang bertugas meliput kejadian ini dan atau pihak kepolisian.
1. Mengenai kecepatan mobil (sembari menunggu hasil analisa dan penyelidikan) sebenarnya bisa diteliti dengan mencari saat mobil lancer itu masuk pintu tol hingga saat kejadian perkara kemudian dihitung jarak dari pintu tol sampai TKP. Ini  akan memberikan gambaran kecepatan mobil yang bersangkutan (sesuatu yang tidak diperlihatkan/sorotan saat kejadian kecelakaan anak menteri).
2. Kepolisian harus memastikan bahwa pengemudi lancer alias AQL, tidak menggunakan telepon atau mengetik SMS ketika mengemudi, ini adalah kebiasaan buruk di negeri ini. Mudah menemukan pengendara mobil dan atau motor membaca atau membalas SMS ketika di jalan raya.

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...