by: http://muhfachrizal.blogspot.com/2011/02/hukum-ghibah-membicarakan-kejelekan.html
Apakah ghibah itu? Jawabannya dapat kita temukan
dalam hadist Rasulullah SAW berikut ini : --Rasulullah
bersabda, “Tahukan kalian apa itu ghibah?”, mereka
menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau bersabda, “Yaitu engkau menceritakan tentang saudaramu
yang membuatnya tidak suka.” Lalu ditanyakan kepada beliau, “Lalu bagaimana
apabila pada diri saudara saya itu kenyataannya sebagaimana yang saya
ungkapkan?” Maka beliau bersabda, “Apabila
cerita yang engkau katakan itu sesuai dengan kenyataan maka engkau telah meng-ghibahi-nya. Dan apabila ternyata tidak sesuai dengan kenyataan
dirinya maka engkau telah berdusta atas namanya.” (HR. Muslim) --
Dalil-dalil keharaman ghibah dan
bahayanya.
Ghibah termasuk perbuatan dosa besar, hal ini bisa ditemukan keterangannya
pada ayat dan hadist berikut ini :
1. Allah ta’ala berfirman : “Hai orang-orang yang
beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sebagian dari prasangka itu
dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah sebagian kalian menggunjingkan (ghibah)
sebagian yang lain. Adakah seorang di antara kamu
yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa
jijik kepadanya. Dan bertawakalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujuraat : 12)
2. “Sesungguhnya orang-orang
yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan
orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan akhirat.
Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nur – 19)
3. Di dalam Sunan
Abu Dawud tercantum sebuah hadist yang diriwayatkan dari jalan ‘Aisyah. Beliau berkata :
“Wahai Rasulullah, cukuplah menjadi bukti bagimu kalau ternyata Shafiyah itu
memiliki sifat demikian dan demikian.” Salah seorang periwayat hadist menjelaskan
maksud ucapan ‘Aisyah bahwa Shafiyah itu orangnya pendek. Maka Nabi SAW
bersabda, “Sungguh engkau telah mengucapkan sebuah kalimat
yang seandainya dicelupkan ke dalam lautan maka niscaya akan merubahnya.”
4. Di dalam Sunan
Tirmidzi terdapat riwayat yang menceritakan hadist dari jalan Ibnu ‘Umar, beliau berkata :
Rasulullah SAW naik mimbar dan menyeru dengan suara lantang, “Wahai segenap
manusia yang masih beriman dengan lisannya namun iman itu belum meresap ke
dalam hatinya janganlah menyakiti kaum muslimin. Dan janganlah melecehkan
mereka. Dan janganlah mencari-cari kesalahan-kesalahan mereka. Karena sesungguhnya barang siapa yang mencari-cari kejelekan
saudaranya sesama muslim maka Allah akan mengorek-ngorek kesalahannya.
Dan barang siapa yang dikorek-koorek kesalahannya oleh Allah maka pasti
dihinakan, meskipun dia berada di dalam bilik rumahnya.”
5. Diriwayatkan
dari Ibnu Umar ra. dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Wahai orang yang
telah menyatakan Islam dengan lisannya namun iman itu belum masuk ke dalam
hatinya, janganlah kalain semua menyakiti sesama muslim, janganlah kalian
membuka aib mereka, dan janganlah semua kalian semua mencari-cari (mengintai)
kelemahan mereka. Karena siapa saja yang mencari
kekurangan saudaranya sesama muslim maka Allah akan mengintai kekurangannya,
dan siapa yang akan diintai Alah kekurangannya maka pasti Allah akan ungkapkan,
meskipun dia berada dalam rumahnya.”
6. Rasulullah SAW
bersabda : “Ghibah itu lebih keras daripada zina.” Mereka bertanya,” Bagaimana ghibah lebih keras daripada zina, wahai
Rasulullah?” Beliau bersabda, “Sesungguhnya seorang telah berzina, kemudian
bertaubat dan Alah mengampuni dosanya, sedangkan orang
yang melakukan ghibah tidak akan diampuni Allah, hingga orang yang di-ghibah-nya mengampuninya.”
7. Dari Ibnu Umar
ra. Rasulullah SAW bersabda : “Siapa yang berkata
tentang seorang mukmin dengan sesuatu yang tidak terjadi (tidak dia perbuat),
maka Allah SWT akan mengurungnya di dalam lumpur keringat ahli neraka,
sehingga dia menarik diri dari ucapannya (malakukan sesuatu yang dapat
membebaskannya).” (HR. Ahmad)
8. Rasulullah SAW
bersabda : “Ketika aku di-mi’raj-kan
aku melewati suatu kaum yang memiliki kuku-kuku dari tembaga. Dengan kuku-kuku itu mereka mencakar-cakar wajah dan
dada-dada mereka sendiri. Maka aku berkata, “Siapakah mereka itu wahai
Jibril?” . Jibril menjawab, “Mereka itu adalah
orang-orang yang berani memakan daging-daging menusia serta menjatuhkan
kehormatan dan harga diri orang lain.” (HR. Abu Daud)
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com