Quetzalcoatl: sejenis makluk dari tamadun Maya berbentuk Naga yang bersayap. Tahukan anda yang Naga Melayu juga bersayap?
by: http://lokalgenius.blogspot.com/2013/04/misteri-peradaban-nusantara-yang-tak.html
Tahukah anda bahawa tamadun Melayu Nusantara menyimpan rahsia khazanah
dunia yang masih tidak terungkai hingga sekarang? bagi yang sering
membaca ATBM tulisan Srikandi pasti sudah mengerti serba sedikit tentang
perkara ini. bagi yang baru menyelami alam sejarah purba umat
Melayu dan konspirasi sudah tentu menggaru-garu kepala lutut...:). Ramai
para pengkaji khususnya dari seberang selat yang menyatakan bahawa
Nusantara adalah pusat peradaban dunia yang terawal sekali. namun saya
kurang setuju dengan hal ini kerana sebagai seorang islam kita tahu
bahawa tamadun terawal yakni tamadun Nabi Adam a.s bermula di timur
tengah atau tepatnya di makkah. namun sedikit demi sedikit tamadun ini
bergerak ke Nusantara dengan perpindahan dan perpecahan anak cucu Adam
sehinggalah membentuk Tamadun kuno Nusantara yang sehingga kini masih
diselubungi misteri.
Saya yakin anda sekalian akan kagum dengan pencapaian yang pernah
ditorehkan oleh para leluhur kita. penorehan sejarah gemilang ini
dibentangkan atau disiapkan oleh leluhur kita dalam pelbagai bentuk
antaranya ialah bangunan-bangunan batu yang megah, piramid yang misteri
serta batu-batu bersurat dan amalan serta paraktis kebudayaan yang amat
menakjubkan. diantara misteri-misteri yang akan kita cuba bincangkan
jikalaupun tidak mampu untuk kita rungkai sekaligus adalah mengenai
Candi-candi pelik yang terdapat di pulau Jawa seperti Candi Penataran
misalannya.
Misteri senibina Candi Penataran
Ketika Eropa masih berada di zaman kegelapan, ternyata leluhur kita
telah berhasil membangunkan sebuah binaan seperti Candi Borobudur,
Candi Prambanan, dan Candi Penataran. Sebuah karya agung yang sangat
rumit jika dipandang dari keindahan seninya, mahupun tingkatan kesulitan
pembuatannya. Siapa yang boleh tunjukkan saya ada bangunan di
peradaban lain yang lebih indah dengan detail yang rumit di abad itu
sila angkat kaki:)?
Candi Penataran
Candi Panataran dijumpai pada tahun 1815, tetapi hingga tahun 1850 ia
masih belum diketahui umum. Penemunya adalah Sir Thomas Stamford
Raffles (1781-1826. Raffles bersama-sama dengan Dr.Horsfield seorang
ahli Geografi mengadakan kunjungan ke Candi Panataran, dan hasil
kunjunganya dibukukan dalam buku yang berjudul “History of Java”yang
terbit dalam dua jilid. Jejak Raffles ini di kemudian diikuti oleh
para pengkaji lain yaitu : J.Crawfurd seorang pembantu residen di
Yogyakarta, selanjutnya Van Meeteren Brouwer (1828), Junghun (1884),
Jonathan Rigg (1848) dan N.W. Hoepermans yang pada tahun 1886 mengadakan
inventori di kompleks Panataran.
Komplek Candi Penataran
Candi Penataran adalah kompleks candi terbesar dan paling terpulihara
di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Candi ini merupakan candi yang kaya
dengan berbagai macam corak relief, arca, dan struktur bangunan yang
bergaya Hindu. Terdapat pahatan Kala (raksasa gigi menyeringai), arca
Ganesha (dewa ilmu pengetahuan dalam mitologi Hindu), arca Dwarapala
(patung raksasa penjaga pintu gerbang), dan juga relief Ramayana adalah
bukti bahwa Candi Penataran adalah candi Hindu.
Prasasti Palah yang terdapat di kawasan Candi Penataran menyatakan
bahawa candi ini mulai dibina sekitar tahun 1194, pada masa
pemerintahan raja Sirenggra yang memerintah kerajaan Kadiri, dan selesai
pada zaman kerajaan Majapahit.
Misteri relief di candi Penataran
Keunikan arkitektur bangunan candi yang ada di Nusanatara, khususnya di
pulau Jawa adalah bukti akan kehebatan nenek moyang bangsa
Melayu Nusantara. Sistem pertanian yang canggih telah ada sejak dahulu
kala. Itu belum lagi ditinjau dari kekayaan hasil perlombongannya.
Karya agung seperti candi lengkap dengan arca dan reliefnya hanya dapat
dihasilkan oleh sebuah bangsa dengan kebudayaan yang tinggi. Dan
bangsa dengan kebudayaan yang tinggi sudah pasti memiliki kekuatan
militeri yang unggul.Mari kita perhatikan relief yang terdapat di Candi
Penataran ini. Ada sebuah pertempuran diantara pasukan yang boleh
digambarkan berasal dari bangsa Nusantara, dan yang satu lagi adalah
pasukan yang berpakaian mirip dengan bangsa Amerika, seperti
bangsa-bangsa Aztec dan Maya.
Tidak percaya? Baiklah. Sekarang cuba kita bandingkan pakaian pasukan yang mirip orang Amerika tersebut dengan gaya pakaian orang-orang suku Aztec dan Maya yang berasal dari benua Amerika.
Apakah kemiripan ini hanyalah kebetulan? Baiklah. Mari kita tengok
detail dari relief ini. Silakan perhatikan baik-baik pahatan yang
dilingkar merah.
Apakah benda yang terpahat bercabang tiga tersebut? Ya!! ia menyerupai
tanaman kaktus. Bandingkan dengan foto tanaman kaktus di sebelahnya.
Mirip bukan? Masalahnya, kaktus berasal dari mana ya? Adakah di wilayah
Nusantara pada waktu itu telah ada tanaman kaktus? Jawabnya tidak!
Tanaman kaktus hanya ada di benua Amerika! Masih berfikir bahwa itu
hanyalah kebetulan yang dibuat-buat? Mari kita lihat foto-foto di bawah!
Lihat relief wajah makhluk dengan lidah menjulur yang ada di Candi
Penataran! Bandingkan dengan arca kepala dan lidah menjulur yang ada di
Tlaltechutli, Mexico City! Adakah wujud persamaan di sana? Bandingkan
juga dengan topeng Rangda ala Bali.Masih kurang yakin? Nah, gambar di
bawah ini boleh membungkam ketidakyakinan orang-orang kita yang
sangat skeptis ni. Perhatikan kedua gambar di bawah .
Foto di sebelah kiri adalah arca Dwarapala (raksasa penjaga pintu
gerbang) yang berada di Candi Penataran. Akan tetapi di manakah asal
usul “arca Dwarapala” pada foto sebelah kanan? Jawabnya terletak di
kompleks kuil Chichen Itza peninggalan suku Maya, yang sekarang terletak
di semenanjung Yucatan, Amerika Tengah. Bukankah foto ini menunjukkan
kesamaan yang luar biasa hebat?Bukti lainnya ada di foto-foto berikut.
Foto pertama adalah “piramid” yang terdapat di Candi Sukuh yang
terletak di desa Karanganyar, kabupaten Surakarta, Jawa Tengah. Foto
disebelah adalah piramid suku Aztec yang terdapat di Tenochtitlan,
Mexico. Ini menunjukkan adanya kaitan antara kedua peradaban tersebut.
Selain itu masih banyak relief lain di Candi Penataran yang
menggambarkan orang-orang yang “diduga” berasal dari peradaban bangsa
lain.
Sangat banyak relief yang menunjukkan bangsa asing yang terpahat
disana. Pahatan-pahatan tersebut selalu digambarkan
sebagai sebuah bangsa yang seolah-olah takluk kepada satu bangsa lain
yang lebih berkuasa di Candi Penataran.Sayangnya sebahagian relief ada
yang sudah rosak, namun untungnya beberapa bahagian masih dapat dikaji.
Pada relief dibawah ini terlihat ada tiga orang di belakang orang yang
sedang duduk, dan di depannya ada dua orang yang sedang menyembah.
Kalau diperhatikan dengan jelas, orang yang paling kiri seperti orang
yang berpakaian dari suku bangsa Han , kemdian di depannya mirip orang
yang tergambar di Angkor wat [orng mon khmer], dan di depannya mirip
orang dari tamadun Maya, Inca atau Copan yang berasal dari Amerika
Latin. Sedangkan salah satu yang berkupiah di depan [paling kanan
sekali] seorang yang bertutup kepala seperti orang semitik atau juga
Assyrian. Dari gambar ini kita boleh perkirakan bahawa yang disembah
adalah yang duduk di tengah dan tiga orang yang berdiri di belakang
yang duduk adalah pengawalnya.
Dari gambar di bawah, terlihat ada dua relief yang memperlihatkan seseorang yang memakai songkok . Pakaian seperti ini boleh kita temui di daerah Turki, India hingga Pakistan.
Pada relief di bawah terlihat tiga orang yang bukan berpakaian ala kerajaan kita, posisi mereka menyembah dan duduk di bawah, sekilas pandang seperti cara berpakaiannya orang Mesir kuno.
Siapakah mereka dan apa mereka buat di sini? Setelah diamati dengan
lebih jelas, relief tersebut dipercayai adalah gambaran dari tiga orang
wanita. Perkiraan ini adalah karana dalam relief tersebut tidak
berjanggut.Kalau dianggap wanita Jepung ataupun Korea ada ketidaksamaan
yang terletak di model rambut dan jika dikatakan mirip serban dari
India, maka biasanya yang menggunakan adalah laki-laki yang selalu
digambarkan berjanggut.Pelik bukan releif ini. Namun apa yang pasti
tidak ada mana-mana suku kaum di Nusantara terutama kaum Melayu yang
berpakaian begitu.
Dari ketiga gambar di atas hampir mirip dengan relief-relief yang ada di candi Penataran. Jadi dapat diperkirakan bahawa relief itu berkemungkinan besar adalah wanita Mesir.
Pada relief-relief yang berada di tingkat dua bangunan Sitihinggil yang ada di Candi Penataran sangat jelas menunjukkan diorama penaklukan suatu bangsa yang mirip dengan bangsa Indian Amerika.
Dapat dilihat bahawa leluhur Nusantara berhasil mengambil alih salah
satu kereta berkuda dan memanah ke arah lawan. Namun peliknya Orang
Amerika tidak ada kereta kuda kerana teknologi roda tidak wujud di sana
sehinggalah kedatangan Sepanyol. Jadi puak apakah yang mirip dengan
orang Indian tersebut?
Relief ini dikatakan menggambarkan bahawa leluhur Nusantara berhasil
menusuk panglima dari bangsa Indian di benua Amerika. Mungkinkah kereta
kuda itu kepunyaan leluhur kita yang dibawa ke sana?
Menurut pemerhatian pengkaji Indonesia relief ini menunjukkan bala
bantuan Indian terburu-buru dan berlari menuju ke medan perang.
Alasannya adalah terlihat cara mereka berpakain adalah seperti orang
Indian terutama pada head gear mereka.
Dalam releif ini terdapat pasukan gajah perang dalam gerombolan tentera
yang dikatakan sebagai Indian tersebut. Persoalannya adakah ianya
betul-betul tentera Indian kerana Gajah tidak wujud di Amerika selepas
kepupusan Mammoth beribu tahun dahulu. Mungkin juga releif yang
dikatakan sebagai orang Indian ini adalah orang dari suku Mon Khmer
kerana kita dapat lihat head gear yang sama pada releif di angkor wat.
Mungkin peperangan ini adalah diantara Kemboja dan Jawa? Namun apa yang
masih menjadi misteri adalah sememangnya terdapat sebuah releif malahan
patung berbentuk gajah moden di Copan Amerika selatan tempat lahirnya
tamadun Mayan Copan yang misteri ini. Jadi adakah berkemungkinan leluhur
kita pernah sampai ke Copan dan memperkenalkan gajah kepada mereka?
wallah hua'lam.
Relief Gajah yang terdapat di Candi Penataran
Relief dan gambar Gajah di atas terdapat di daerah Copan – Honduras
yang sejenis dengan yang digambarkan leluhur kita di Candi Penataran;
menurut para ahli di Amerika, gajah sudah pupus 6500 tahun yang lalu.Pertanyaannya adalah: “Adakah leluhur kita sudah mempunyai peradaban pada 6500 tahun yang lalu?”. Menurut saya ianya tidak mustahil, bahkan mungkin lebih tua dari itu.
Relief prajurit dari benua Amerika yang terdapat di Candi Penataran.
Cara berpakaian mereka tak ubah seperti cara pakaian tentera Mayan.
Pada relief dibawah kita juga dapat melihat satu manusia yang bertutup
kepala tapi tidak menunjukkan berasal dari Nusantara. Mungkin ini raja
bangsa Indian?
Bukti-bukti awal dari misteri yang ada di Candi Cetho, Candi Sukuh dan
Candi Penataran ini sejajar dengan teori-teori yang dinyatakan oleh
Profesor Arysio Nunes dos Santos dari Brazil yang menyatakan bahwa
Atlantis itu benar-benar ada, dan berada di Nusantara. Prof. Arysio
Nunes dos Santos, seorang geologis dan Ahli fizik nuklear telah
menghabiskan waktu selama 30 tahun untuk membuktikan dari catatan Plato
tentang keberadaan peradaban Atlantis,semua hasil penelitiannya
mengarah ke Nusantara, sebagai anak bangsa Melayu Nusantara adakah
kita hanya boleh diamkan diri tanpa mengkaji hasil pengkajian kelas
dunia tersebut ?
Setelah mengamati penjelasan diatas, apakah benar bahwa leluhur
Nusantara pernah berhubung dengan bangsa-bangsa di seantero dunia?
Kemudian apakah leluhur Nusantara berhasil menapakkan kaki di benua
Amerika atau bangsa Amerika yang pernah mengunjungi Nusantara? Faktanya
adalah tidak pernah ada catatan sejarah yang menjelaskan bahwa bangsa
Amerika memiliki tradisi maritim yang hebat. Sebaliknya, leluhur
Nusantara adalah pelaut-pelaut ulung. ini belum lagi saya bincangkan
mengenai persamaan dari segi Budaya Naga dalam masyarakat nusantara
dengan masayarakat aztec dan Maya di amerika selatan. Malahan dari sudut
bahasa sekalipun ada diantara bahasa purba Aztec dan Maya yang
mempunyai persamaan dengan bahasa Melayu sebagai contoh perkataan Tanah
bagi orang Maya adalah bermaksud kawasan atau jajahan, ianya ada
persaman dengan bahasa Melayu bukan? Oleh itu saya tinggalkan topik ini
untuk anda fikir-fikirkan. sekian Wallah hua'lam.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com