by: http://www.hamzahpalalloi.web.id/2013/06/menikmati-guyuran-hujan-ibukota-seru.html
BAGI warga Jakarta hujan selalu menjadi ancaman, sebab jika berlangsung
berjam-jam lamanya dipastikan banjir akan datang. Saya tak tahu kedepan,
sebab Gubernur Jokowi saat ini benar-benar fokus ‘mengusir’ banjir. Ini
diperlihatkan dengan proyek sejumlah waduk hingga rekondisi Kali
Ciliwung, sungai yang membelah metropolitan ini. Tetapi hari ini, saya
benar-benar menikmati guyuran hujan ibukota rasa-rasanya memasuki lorong
waktu masa silam saat kanak-kanak. Bedanya, kalau dulu bermain dengan
sejumlah kawan-kawan di pematang sawah, bercanda dan penuh gelak tawa,
setelah itu di tegur orang tua atau kakak-kakak lainnya. Wajar,
dikhawatirkan kena demam.
Tetapi hari ini, bersamaan dengan hari pemakaman Bapak Taufik Kiemas Ketua MPR-RI, saya justru menikmati hujan deras ini sembari menggenjot motor CBR Repsol sepanjang poros-poros protokoler ibukota. Karena menikmati sendiri tanpa kawan, jalanan terbilang sepi, sehingga ada perasaan jika saya hari ini menjelma seperti Ali Topan, sosok yang dikenal sebagai penguasa jalanan ibukota yang kemudian diangkat ceritanya ke layar lebar.
Perasaan itu muncul tatkala saya bermanuver kecil dalam genangan air, hingga seru-seruan jika kendaraan roda empat jenis Bus melintas. Maklum, percikan airnya begitu besar hingga siapa yang berada disekitarnya dipastikan basah kuyup. Benar-benar menikmatinya, apalagi bulir-bulir air hujan kali ini terasa seperti biji jagung, dan begitu cepat membasahi sekujur tubuh. Tatkala mengenai helm masker, maka ia seperti menimbulkan irama teratur, saya menikmatinya. Tentu, dompet, ponsel, sepatu apalagi pakaian dipastikan basah kuyup. Untungnya semua masih dalam kondisi baik.
Usia saya sebentar lagi memasuki kepala empat, tak sedetik pun berpikir jika hujan kali akan membuat saya demam. Justru saya semakin menggenjot motor racikan Thailand ini. Saya pikir motor seharga Rp 36 jutaan ini, cukup untuk seru-seruan di di hujan ibukota. Sedikit ada rasa pongah tatkala bebarengan dengan pengendara penikmat hujan ibukota lainnya. Sebab genjotan motor ini terbilang sangat laju. Sayangya saya bukan tiba pembalap, sehingga cukup dalam kecepatan 70-80 km per jam.
Setiba ini kos-kosan, saya kemudian memposting di facebook tentang ‘hujan seru’ hari ini. Beberapa kawan menngingatkan tentang efek negatif air hujan. Meriang misalnya. Tetapi yang lainnya cukup memberi ‘like’ sebagai tanda jika kemugkinan besar mereka menyukai aktifitas ini. Atau mungkin ogah-ogahan saja, sebab hujan bukan lagi sesuatu yang asing bagi segenap umat manusia.
Apakah hujan itu akan membuat sakit seseorang? Butuh pengkajian lanjutan, sebab dalam beberapa literatur disebutkan jika sebenarnya hujan itu membawa ‘efek bahagia’ sebab ia mengandung nilai emosional. Tentu kita bisa merasakan jika tetesan-tetesan hujan itu membasahi wajah kita. Secara kimiawi mungkin tak berlogika, sebab disebutkan jika sebenarnya hujan adalah air yang paling murni, yang justru bisa berakibat buruk terhadap jaringan kulit manusia. Bicara air murni, saya kerap ingat ‘air accu/aki’ yang biasa digunakan disetiap kendaraan. Bahkan beberapa montir kerap mengganti air aki ini dengan air hujan murni.
Mungkin ini yang masuk akal, sebab hujan pertama biasanya mencuci segala pencemaran diangkasa yang dilewatinya, sehingga jika terkena hujan ini akan membawa dampak negatif bagi tubuh.
Tetapi yang pasti, literatur lain menyebutkan jika sebenarnya hujan itu penting untuk dipersepsikan positif. Menjauhkan pikiran jika hujan berefek buruk. Sebab banyak yang jatuh sakit justru mereka yang mengeluhkan jika dirinya kehujanan, sementara bagi mereka yang riang, penuh gelak tawa, justru hujan menjelma layaknya pengobat stress..apakah ini asumsi belaka? Anda bisa mengomentarinya.
Saya kemudian tertarik dengan sejumlah posting blogger tentang manfaat air hujan, disana disebutkan ada manfaat bagi kesehatan lambung. Ya, bagi anda yang memiliki masalah dengan gangguan lambung seperti maag, kandungan gas berlebih, rasa kembung atau sebah dan lain-lain dapat mencoba resep sederhana ini.
Tetapi hari ini, bersamaan dengan hari pemakaman Bapak Taufik Kiemas Ketua MPR-RI, saya justru menikmati hujan deras ini sembari menggenjot motor CBR Repsol sepanjang poros-poros protokoler ibukota. Karena menikmati sendiri tanpa kawan, jalanan terbilang sepi, sehingga ada perasaan jika saya hari ini menjelma seperti Ali Topan, sosok yang dikenal sebagai penguasa jalanan ibukota yang kemudian diangkat ceritanya ke layar lebar.
Perasaan itu muncul tatkala saya bermanuver kecil dalam genangan air, hingga seru-seruan jika kendaraan roda empat jenis Bus melintas. Maklum, percikan airnya begitu besar hingga siapa yang berada disekitarnya dipastikan basah kuyup. Benar-benar menikmatinya, apalagi bulir-bulir air hujan kali ini terasa seperti biji jagung, dan begitu cepat membasahi sekujur tubuh. Tatkala mengenai helm masker, maka ia seperti menimbulkan irama teratur, saya menikmatinya. Tentu, dompet, ponsel, sepatu apalagi pakaian dipastikan basah kuyup. Untungnya semua masih dalam kondisi baik.
Usia saya sebentar lagi memasuki kepala empat, tak sedetik pun berpikir jika hujan kali akan membuat saya demam. Justru saya semakin menggenjot motor racikan Thailand ini. Saya pikir motor seharga Rp 36 jutaan ini, cukup untuk seru-seruan di di hujan ibukota. Sedikit ada rasa pongah tatkala bebarengan dengan pengendara penikmat hujan ibukota lainnya. Sebab genjotan motor ini terbilang sangat laju. Sayangya saya bukan tiba pembalap, sehingga cukup dalam kecepatan 70-80 km per jam.
Setiba ini kos-kosan, saya kemudian memposting di facebook tentang ‘hujan seru’ hari ini. Beberapa kawan menngingatkan tentang efek negatif air hujan. Meriang misalnya. Tetapi yang lainnya cukup memberi ‘like’ sebagai tanda jika kemugkinan besar mereka menyukai aktifitas ini. Atau mungkin ogah-ogahan saja, sebab hujan bukan lagi sesuatu yang asing bagi segenap umat manusia.
Apakah hujan itu akan membuat sakit seseorang? Butuh pengkajian lanjutan, sebab dalam beberapa literatur disebutkan jika sebenarnya hujan itu membawa ‘efek bahagia’ sebab ia mengandung nilai emosional. Tentu kita bisa merasakan jika tetesan-tetesan hujan itu membasahi wajah kita. Secara kimiawi mungkin tak berlogika, sebab disebutkan jika sebenarnya hujan adalah air yang paling murni, yang justru bisa berakibat buruk terhadap jaringan kulit manusia. Bicara air murni, saya kerap ingat ‘air accu/aki’ yang biasa digunakan disetiap kendaraan. Bahkan beberapa montir kerap mengganti air aki ini dengan air hujan murni.
Mungkin ini yang masuk akal, sebab hujan pertama biasanya mencuci segala pencemaran diangkasa yang dilewatinya, sehingga jika terkena hujan ini akan membawa dampak negatif bagi tubuh.
Tetapi yang pasti, literatur lain menyebutkan jika sebenarnya hujan itu penting untuk dipersepsikan positif. Menjauhkan pikiran jika hujan berefek buruk. Sebab banyak yang jatuh sakit justru mereka yang mengeluhkan jika dirinya kehujanan, sementara bagi mereka yang riang, penuh gelak tawa, justru hujan menjelma layaknya pengobat stress..apakah ini asumsi belaka? Anda bisa mengomentarinya.
Saya kemudian tertarik dengan sejumlah posting blogger tentang manfaat air hujan, disana disebutkan ada manfaat bagi kesehatan lambung. Ya, bagi anda yang memiliki masalah dengan gangguan lambung seperti maag, kandungan gas berlebih, rasa kembung atau sebah dan lain-lain dapat mencoba resep sederhana ini.
- Tadahlah "air hujan" secara langsung dari alam setelah "hujan" berlangsung kira kira 10 menit (jangan melalui talang, batang daun dan lain-lain).
- Pindahkanlah "air hujan" tersebut ke dalam botol atau gelas dan endapkan selama 24 jam.
- Setelah 24 jam, ambil setengah bagian "air" paling atas.dan dimasak sampai mendidih (seperti memasak "air" minum).
- Konsumsi secara rutin "air hujan" yang telah dimasak tersebut secara rutin, dapat juga menjadi pengganti "air" minum kita sehari – hari.
- Cobalah minum secara rutin sampai sekitar 20 liter dan rasakan "manfaat"nya
Bila "hujan" turun dengan derasnya, maka cobalah Anda "manfaat"kan sebaik mungkin.
Peneliti Australia mendapati, "hujan" bisa meningkatkan kemampuan otak untuk mengingat. Sebuah tim dari University of New South Wales menanyai pembeli di Sydney selama masa dua bulan. Mereka menemukan orang bisa melalui tes ingatan lebih baik saat cuaca buruk dan pembeli sedang merasa depresi. Penemuan itu dilaporkan di Journal of Experimental Psychology. Penelitian ini sejalan yang didapatkan sebelumnya, mahasiwa yang sedang bersedih memiliki IPK lebih tinggi dibandingkan yang bahagia.
Peneliti mengatakan bahagia cenderung menyebabkan pikiraan terlalu lepas sehingga kurang fokus dengan lingkungannya. Sedangkan mood negatif malah meningkatkan perhatian dengan lingkungan di sekitarnya menjadi kian besar "manfaat air hujan" yang lain adalah untuk merendam mata dan sekaligus mencuci muka, untuk apa itu...?? saya pernah baca di salah satu situs di internet ternyata orang jaman dulu itu mengapa meskipun umurnya sudah aga begitu lama tetapi penglihatannya masih lumayan normal. Salah satunya karena mereka menggunakan "air hujan" merendam mata mereka, satu lagi "manfaat air hujan" yaitu agar kita awet muda dan sehat mau tau caranya..?? yaitu anda cukup menadah "air hujan" murni setelah kira-kira sudah cukup lalu anda minum sepuasnya,
Mungkin Anda bisa mencobanya, apakah ini benar atau tidak. Yang pasti untuk sementara, saya hanya mendapatkan jika hari ini hujan benar-benar memberi efek bahagia di tengah keruwetan ibukota...semoga saja malam ini bisa tidur nyenyak!
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com