by: http://unik.kompasiana.com/2013/09/11/duldan-rumah-sakit-singapura-591512.html
“Dul” dan Rumah Sakit Singapura
Berita pukul 4 awal pagi ini di tv swasta memberitkan ” Dul” anak Ahmad Dhani dan Maya yang mengalami kecelakan di Tol Jagorawi akan segera dibawa kedua orang tuanya untuk dirawat di rumah sakit Singapura.
Kenapa…. apakah rumah sakit di Indonesia tidak ada yang bisa menangani rawatan untuk Dul yang juga diberitakan banyak media sudah dioperasi sebanyak tiga kali karena kecelakaan berakibat maut itu.
Di rawat di rumah sakit di Singapura, mungkin saja hanya menang dari segi bagaimana memperlakukan pasien saja yang luar biasa, seperti juga dilakukan di beberapa rumah sakit di Malaysia seperti di Kuala Lumpur, Pulau Penang dan Melaka yang banyak dikunjungi pasien dari Indonesia. Rumah sakit itu memberikan pelayanan yang lebih memang, tidak seperti rumah sakit lainnya yang tidak dikunjungi pasien Indonesia, dari segi bahasa saja rumah sakit itu akan melayan bukan saja bahasa inggris atau bahasa melayu atau bahasa cina dengan baik, juga bahasa tamil, india dan bahas Indonesia dengan lancar.
Mungkin yang tidak enaknya ( walaupun banyak uang ), biaya rawat inap seperti yang diceritakan teman saya di Singapura yang banyak membantu keluarga para pasien yang berobat di Singapura mahal sekali, ada yang samapi 8000 dolar singapura per hari, itu baru kamar tempat rawat inap, belum lagi kamar hotel yang disekitar rumah sakit yang banyak di kunjungi di Singapura itu rata rata 1000 dolar Singapura per harinya.
Obat untuk perawatan, jangan ditanya, mahal sekali kata teman di Singapura itu, karena semua obatyang diberikan adalah obat paten yang impor dari luar Singapura.
Tinggal dikalikan saja biaya perobatan di Singapura kata teman itu, makanya kalaupun kaya kata teman itu lagi, ada keluarga pasien yang cuma mampu menggunakan fasilitas rawatan ( terpaksa karena ruang lain penuh itu ) bertahan cuma seminggu kemudian pulang ke Indonesai dengan segala resiko.
Lainnya, sepeti apa yang dilakukan teman saya yang dokter di Jakarta, dia diminta bantuan teman lamanya karena ada kelurganya yang dirawat di rumah sakit di Singapura tahun lalu, tidak puas dengan layanan rumah sakit di Singapura itu, temannya minta bantuan untuk melihat apakah layanan yang diberikan di rumah sakit di Singapura itu sudah benar atau tidak karena dia merasa ragu , mikir kemudian setelah di rawat jika cuma seperti itu bisa dilakukan di Indonesia . Akhirnay teman yang dokter itu berkesimpulan pasien dibawa pulang saja ke Jakarta…..hehe.
Dengan mencaharter pesawat khusus ( enggak apa lah banyaak duit ini ) si sakit yang sudah dirawat satu minggu di Singapura itu dibawa pulang ke Jakarta dan langsung dari bandara Halim Perdanakusuma, dibawa untuk dirawat ke rumah sakit di Jalan Gatot Subroto Jakarta sampai sembuh, yok opo seh.
Mungkin banyak orang Indonesia lebih suka dirawat di Singapura atau di Malaysia karena disana pasien bisa dirawat dengan tenang tidak dikunjungi banyak keluraga pasien atau siapapun yang merasa sahabat atau keluarga pasien, sehingga baik pasien itu sendiri atau keluaganya menjadi terganggu, apa lagi ini Dul anaknya Ahmad Dahani dan Maya, siapa tak kenal?
Sedikit cerita, mungkin ada manfaatnya, selamat pagi salam sukses dari Jakarta
“Dul” dan Rumah Sakit Singapura
Berita pukul 4 awal pagi ini di tv swasta memberitkan ” Dul” anak Ahmad Dhani dan Maya yang mengalami kecelakan di Tol Jagorawi akan segera dibawa kedua orang tuanya untuk dirawat di rumah sakit Singapura.
Kenapa…. apakah rumah sakit di Indonesia tidak ada yang bisa menangani rawatan untuk Dul yang juga diberitakan banyak media sudah dioperasi sebanyak tiga kali karena kecelakaan berakibat maut itu.
Di rawat di rumah sakit di Singapura, mungkin saja hanya menang dari segi bagaimana memperlakukan pasien saja yang luar biasa, seperti juga dilakukan di beberapa rumah sakit di Malaysia seperti di Kuala Lumpur, Pulau Penang dan Melaka yang banyak dikunjungi pasien dari Indonesia. Rumah sakit itu memberikan pelayanan yang lebih memang, tidak seperti rumah sakit lainnya yang tidak dikunjungi pasien Indonesia, dari segi bahasa saja rumah sakit itu akan melayan bukan saja bahasa inggris atau bahasa melayu atau bahasa cina dengan baik, juga bahasa tamil, india dan bahas Indonesia dengan lancar.
Mungkin yang tidak enaknya ( walaupun banyak uang ), biaya rawat inap seperti yang diceritakan teman saya di Singapura yang banyak membantu keluarga para pasien yang berobat di Singapura mahal sekali, ada yang samapi 8000 dolar singapura per hari, itu baru kamar tempat rawat inap, belum lagi kamar hotel yang disekitar rumah sakit yang banyak di kunjungi di Singapura itu rata rata 1000 dolar Singapura per harinya.
Obat untuk perawatan, jangan ditanya, mahal sekali kata teman di Singapura itu, karena semua obatyang diberikan adalah obat paten yang impor dari luar Singapura.
Tinggal dikalikan saja biaya perobatan di Singapura kata teman itu, makanya kalaupun kaya kata teman itu lagi, ada keluarga pasien yang cuma mampu menggunakan fasilitas rawatan ( terpaksa karena ruang lain penuh itu ) bertahan cuma seminggu kemudian pulang ke Indonesai dengan segala resiko.
Lainnya, sepeti apa yang dilakukan teman saya yang dokter di Jakarta, dia diminta bantuan teman lamanya karena ada kelurganya yang dirawat di rumah sakit di Singapura tahun lalu, tidak puas dengan layanan rumah sakit di Singapura itu, temannya minta bantuan untuk melihat apakah layanan yang diberikan di rumah sakit di Singapura itu sudah benar atau tidak karena dia merasa ragu , mikir kemudian setelah di rawat jika cuma seperti itu bisa dilakukan di Indonesia . Akhirnay teman yang dokter itu berkesimpulan pasien dibawa pulang saja ke Jakarta…..hehe.
Dengan mencaharter pesawat khusus ( enggak apa lah banyaak duit ini ) si sakit yang sudah dirawat satu minggu di Singapura itu dibawa pulang ke Jakarta dan langsung dari bandara Halim Perdanakusuma, dibawa untuk dirawat ke rumah sakit di Jalan Gatot Subroto Jakarta sampai sembuh, yok opo seh.
Mungkin banyak orang Indonesia lebih suka dirawat di Singapura atau di Malaysia karena disana pasien bisa dirawat dengan tenang tidak dikunjungi banyak keluraga pasien atau siapapun yang merasa sahabat atau keluarga pasien, sehingga baik pasien itu sendiri atau keluaganya menjadi terganggu, apa lagi ini Dul anaknya Ahmad Dahani dan Maya, siapa tak kenal?
Sedikit cerita, mungkin ada manfaatnya, selamat pagi salam sukses dari Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com