by: http://murtiyoso.blogspot.com/2013/03/film-penuh-kontroversigreen-zone.html
Green Zone
merupakan film aksi-thriller garapan sineas papan atas, Paul
Greengrass. Film ini diinspirasi dari buku Imperial Life in the Emerald
City karya seorang jurnalis Rajiv Chandrasekaran yang konon ia tulis
langsung di zona hijau di Baghdad. Greengrass sebelumnya sukses dengan
film-film aksi berkualitas macam Bourne Supremacy, Bourne Ultimatum, serta film dokudrama, United 93. Ini merupakan kolaborasi kali ketiga antara sang sineas dengan aktor Matt Damon dengan didampingi Greg Kinnear, dan Amy Ryan.
Alkisah cerita filmnya dimulai beberapa minggu setelah pasukan sekutu menginvasi Irak. Roy Miller (Damon) dan timnya mendapat tugas untuk mencari senjata pemusnah masal berdasarkan info dari intel mereka. Dalam pencarian di tiga lokasi, Miller dan timnya selalu pulang dengan tangan hampa. Miller menganggap intel memberikan informasi yang salah namun semua dibantah oleh atasannya. Suatu ketika Miller tengah melakukan pencarian di sebuah lokasi, ia mendapat info dari seorang penduduk lokal bernama Freddy, bahwa di sebuah tempat tengah berlangsung pertemuan rahasia petinggi Irak. Miller yang menyergap lokasi tersebut kaget karena tanpa diduga pertemuan tersebut dihadiri jendral tangan kanan Saddam, Al-Rawi. Selanjutnya Miller dibantu Freddy berusaha terus membongkar konspirasi tingkat tinggi serta keterkaitan Al-Rawi dengan senjata pemusnah masal yang menjadi sebab musabab sekutu menyerang Irak.
Alkisah cerita filmnya dimulai beberapa minggu setelah pasukan sekutu menginvasi Irak. Roy Miller (Damon) dan timnya mendapat tugas untuk mencari senjata pemusnah masal berdasarkan info dari intel mereka. Dalam pencarian di tiga lokasi, Miller dan timnya selalu pulang dengan tangan hampa. Miller menganggap intel memberikan informasi yang salah namun semua dibantah oleh atasannya. Suatu ketika Miller tengah melakukan pencarian di sebuah lokasi, ia mendapat info dari seorang penduduk lokal bernama Freddy, bahwa di sebuah tempat tengah berlangsung pertemuan rahasia petinggi Irak. Miller yang menyergap lokasi tersebut kaget karena tanpa diduga pertemuan tersebut dihadiri jendral tangan kanan Saddam, Al-Rawi. Selanjutnya Miller dibantu Freddy berusaha terus membongkar konspirasi tingkat tinggi serta keterkaitan Al-Rawi dengan senjata pemusnah masal yang menjadi sebab musabab sekutu menyerang Irak.
Greengrass sebelumnya juga pernah membuat “interpretasi” sejenis, melalui filmnya Bloody Sunday serta United 93.
Fakta adalah kunci yang dipegangnya dan Greengrass hanya mencoba
menafsirkan awal sebuah peristiwa melalui data-data, buku, dokumen dan
sebagainya. Dalam Green Zone, fakta yang ia pegang adalah tidak
ditemukannya senjata pemusnah masal di Irak pasca invasi. Greengrass
dengan sangat menawan mampu memadukan fakta dengan kisah rekaan (fiksi)
menjadi sebuah tontonan yang sangat menghibur dan menegangkan. Filmnya
menyajikan bagaimana andil seorang Chief Miller dengan hanya dibantu
seorang penduduk lokal membongkar konspirasi yang dilakukan pejabat
Washington yang memberikan informasi palsu yang menjadi penyebab utama
sekutu melakukan invasi ke Irak.
Dalam filmnya kali ini Greengrass kembali dengan gayanya yang khas yakni, menggunakan teknik handheld kamera serta editing cepat. Untuk memperkuat nuansa “dokumenter” Greengrass juga menyajikan gambar filmnya dengan “flicker” (semut). Teknik-teknik tersebut menjadikan Green Zone layaknya sebuah film dokumenter. Terutama dalam adegan-adegan aksi kamera bergerak lebih cepat dan kasar lalu editing pun semakin cepat. Teknik-teknik diatas juga membuat akting para pemainnya tampak lebih natural.
Tidak diragukan Green Zone pasti menuai banyak kontroversi karena menyerang kebijakan pemerintah Amerika terkait invasi ke Irak. Sungguh-sungguh tidak dapat dipercaya plot bernuansa “anti-Amerika” seperti ini bisa diproduksi oleh Hollywood. Sineas dokumenter ternama, Michael Moore, berkomentar “I can't believe this film got made. It's been stupidly marketed as action film. It is the most HONEST film about Iraq War made by Hollywood”. Entahlah konspirasi tersebut benar atau tidak, apapun itu Green Zone adalah sebuah tontonan apik yang sangat menghibur dan bisa dibilang salah satu karya terbaik sang sineas. (B+)
Dalam filmnya kali ini Greengrass kembali dengan gayanya yang khas yakni, menggunakan teknik handheld kamera serta editing cepat. Untuk memperkuat nuansa “dokumenter” Greengrass juga menyajikan gambar filmnya dengan “flicker” (semut). Teknik-teknik tersebut menjadikan Green Zone layaknya sebuah film dokumenter. Terutama dalam adegan-adegan aksi kamera bergerak lebih cepat dan kasar lalu editing pun semakin cepat. Teknik-teknik diatas juga membuat akting para pemainnya tampak lebih natural.
Tidak diragukan Green Zone pasti menuai banyak kontroversi karena menyerang kebijakan pemerintah Amerika terkait invasi ke Irak. Sungguh-sungguh tidak dapat dipercaya plot bernuansa “anti-Amerika” seperti ini bisa diproduksi oleh Hollywood. Sineas dokumenter ternama, Michael Moore, berkomentar “I can't believe this film got made. It's been stupidly marketed as action film. It is the most HONEST film about Iraq War made by Hollywood”. Entahlah konspirasi tersebut benar atau tidak, apapun itu Green Zone adalah sebuah tontonan apik yang sangat menghibur dan bisa dibilang salah satu karya terbaik sang sineas. (B+)
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com