GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

MAHASISWA INDONESIA DI LUAR NEGERI= BERLEBARAN DI TENGAH NEGARA TAK KENAL IDUL FITRI

Written By Situs Baginda Ery (New) on Senin, 05 Agustus 2013 | 21.52


Betapa nikmatnya berlebaran di Indonesia. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, kita bisa menikmati suasana lebaran yang mengesankan. Mulai dari mengadakan takbiran keliling kampung,  bebas memilih akan salat Idul Fitri di mana, hingga berburu makanan Lebaran dari satu rumah ke rumah lain. Beberapa hari menjelang hari H Lebaran, suasana itu sudah terasa, setidaknya bagi pemudik.
Ya, berburu tiket mudik, ternyata menjadi bagian dari ‘kemeriahan’ berlebaran. Tapi, bagaimana dengan teman-teman kita yang tengah kuliah di negeri orang, terutama di negeri di mana Islam menjadi minoritas di sana? Suasana di atas pasti sulit ditemui. Apalagi kalau hari raya jatuh di hari kerja. Duh, pasti rasanya nelangsa sekali, mesti menghadiri kuliah di saat saudara-saudara di Indonesia berhari raya. Yuk kita simak pengalaman teman-teman kita yang merayakan Lebaran di luar negeri. Deni, mahasiswi Monash University asal Solok punya cerita unik. Idul Fitri lalu kebetulan jatuh pas hari kuliah. Karena Australia bukan negara muslim, tak ada tanggal merah saat itu, artinya, kuliah jalan terus.
“Di sini sepi-sepi saja,” ujarnya. “Aku pun tidak bisa salat Tarawih di masjid, soalnya aku tinggal di Glennhuntly, di sini ngak ada masjid. Tarawihnya sendirian aja di kost. Tapi, di sini (Monash University) ada komunitas mahasiswa muslim Indonesia, senasib di perantauan, kami menghilangkan rasa sepi dengan saling berbagi dan mengingatkan aja,” cerita Deni.
Salat Idul Fitri dilakukan Deni di Coburg City Hall, Melbourne. Di sana cukup banyak orang Indonesia, bahkan yang bukan dari Indonesia pun ikut salat di sana. Yang menyenangkan setiap keluarga membawa potluck, yakni makanan dari rumah. Seusai salat mereka semua berbagi potluck. Terasa sekali rasa kekeluargaan sebagai sesama orang Indonesia di sana. Makanan yang dibawa beragam, mulai dari lontong opor sampai sambal goreng hati. “Saat itu rasanya bahagia sekali bisa menemukan masakan Indonesia,” tutur Deni yang mengaku sering makan telur dadar yang dicampur sama ikan tuna kaleng.
http://media-cdn.tripadvisor.com/media/photo-s/03/9b/2e/11/singapore.jpg
Merayakan Idul Fitri di luar negeri juga dirasakan Danil mahasiswa Nanyang Technology University, Singapura. Tak ada tanggal merah di Singapura untuk hari raya Idul Fitri. Untung saja, pada saat Lebaran lalu jadwal kuliahnya sangat bersahabat. Kuliahnya baru dimulai pada sore hari.
Pagi hari raya, ia berangkat bersama teman-teman muslim menuju kedutaan. Di sana suasana sudah ramai.
“Banyak teman-teman muslim dari berbagai negara ikut salat Ied di kedutaan, ada yang dari Thailand, Pakistan dan lainnya. Pokoknya saat itu kita semua sama, meski berasal dari berbagai ras berbeda,” cerita Danil.
Seusai salat dan bersalam-salaman, yang diburu tentu saja makanan.
“Untuk mahasiswa yang biasa ngirit-ngirit, ketemu makanan gratis itu anugerah luar biasa,” ujar Danil, “Apalagi selama ini jarang ketemu makanan Indonesia seperti ketupat atau rendang. Makan-makan seperti jadi ajang balas dendam, padahal sebelumnya teman-teman di komunitas muslim sudah mengingatkan untuk jangan makan berlebihan, sebab membahayakan kesehatan, tapi apa boleh buat, habis gak tahan,” kenang Danil.
Yang menggembirakan Danil, malamnya ada acara makan-makan lagi. Kali ini diadakan NTUMS dan dihadiri mahasiswa-mahasiswa muslim asing. Para mahasiswa membawa makanan khas dari negara masing-masing untuk dimakan bersama. Mengenal aneka rasa makanan luar negeri menjadi kenikmatan tersendiri. Kegiatan tersebut, sedikit banyaknya bisa mengurangi kesedihan Danil karena tak bisa berkumpul dengan keluarga.
Ya, berkumpul dengan keluarga, ternyata salah satu nikmat terbesar pada hari raya Idul Fitri. Nikmat itu baru terasa bila kita jauh dari keluarga dan tak bisa pulang, seperti sobat-sobat mahasiswa kita ini. Tak penting jadinya baju baru atau duit lebaran yang akan didapat. Terjalinnya silaturahim jadi kebahagiaan terindah. (Laporan Mahreen)
by: http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8150:berlebaran-di-tengah-negara-tak-kenal-idul-fitri&catid=49:kampus&Itemid=201

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...