ARTIKEL PILIHAN

GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

GAUL ALA ISLAMI= MENJADI REMAJA GAUL ALA ISLAM

Written By Situs Baginda Ery (New) on Sabtu, 31 Agustus 2013 | 23.22

by: http://rramdan30.blogspot.com/2012/12/menjadi-remaja-gaul-ala-islam.html
Sobat muda dimana saja kamu berada, kita tentu udah nggak asing lagi nih dengan istilah ‘gaul’. Yach, tren yang udah membumi di lingkungan masyarakat, terlebih para ABG. Dari mulai model baju, celana ketat, rok mini, tanktop, sampe buku-buku dan majalah nggak ketinggalan ngebahas tren gaul. Tapi apa temen-temen tau, apa sih sebenernya arti gaul tersebut?

http://jaketmuslimkeren.com/wp-content/uploads/2012/09/Islam-itu-Kerenn...jpg
Nah sobat muda, Ada yang bilang, gaul itu punya banyak temen dan punya banyak wawasan. Di mana-mana ia dikenal. Banyak yang nelponin, banyak yang ngajakin hang-out bareng, banyak yang naksir, banyak juga yang iseng gangguin. Pokoknya, layaknya superstar lah, ia dikenal di manapun berada.
Kemudian Ada juga yang bilang, gaul itu ngikutin perkembangan zaman. Wah Pokoknya, orang bisa dikatakan gaul jika ia bisa ngikutin terus perkembangan zaman paling modern saat ini. Apa yang modern pasti diikutin. Dari bacaan modern yang ngebahas perselingkuhan artis, sampai film modern yang mengumbar nafsu dan kekerasan. Dari mulai celana gombrong di bawah mata kaki sampai celana ketat yang kesannya kayak telanjang. Dari baju kebesaran yang berumbai di mana-mana sampai kaos kekecilan model adik bayi. Semuanya diikutin. Namanya aja ngikutin tren modern! Waduh nyusahin banget yah, kalau gaul kayak begitu.
Ada lagi yang memaknai gaul sebagai kebiasaan belanja di moll, nongkrong di kafe, jago sms-an, jago pencet HP, dan sebagainya.
Tapi apa emang cuma sebatas itu aja definisi gaul yah?
Nah sobat muda, mari kita tengok yuck gaul yang sebenarnya.
Sobat muda, Dalam Islam sendiri, gaul berarti punya prinsip. Kan nggak lucu banget, kalo kita ngaku gaul tapi ke mana-mana cuma ikut-ikutan tanpa dasar alias moto copy. Nah, untuk itu kita kudu nyari tau prinsip tersebut. Sebagai seorang muslim, kita mempunyai cara gaul, yakni Dekati dan akrabi Ilmu Agama, khususnya Al-Qur’an dan As-Sunnah. Pramuka aja punya prinsip “Satyaku kudharmakan, dharmaku kubaktikan”, masa' sih kita sebagai seorang muslim yang merupakan ummat terbaik malah nggak punya prinsip. Tentunya Malu dong!!!
Lantas apa prinsip kita sebagai Muslim? Ada yang bilang “Hidup mulia atau mati syahid!”
Bener banget sobh! Seratus deh buat kamu yang menjawab bener tadi!
Selain itu, pribadi muslim yang gaul tercermin dalam sepuluh sifat. Simak baik-baik yaaa....! Setelah itu diamalkan. Baru deh kalian tepat disebut sebagai insan yang gaul.
1.      Salimul Aqidah (aqidah yang bersih)
Nah sobat muda, Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Alloh l. Dengan ikatan yang kuat itu kita nggak akan nyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang Muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Alloh ta’ala sebagaimana dalam firman-Nya:
"Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi Alloh tuhan semesta alam" (QS. Al An'am:162).
Karena aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka pada awal da'wahnya kepada para sahabat di Mekkah, Rosululloh n mengutamakan pembinaan aqidah, iman dan taukhid. Kita bisa tau hal tersebut Tentunya dengan membaca buku-buku Islami dan kajian-kajian yang bermanfaat.
Nah, jadi sobat Muda, kalo kalian emang ngebet banget pingin disebut manusia gaul, bersihkan tuh aqidahmu. Jangan melulu membersihkan wajah berjerawat! Oke sobh?
2.      Sahihul Ibadah (ibadah yang benar)
Sobat muda, Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rosululloh n yang penting. Dalam satu hadits, n beliau bersabda: "Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat". Dari ungkapan ini kita bisa nyimpulin nih, bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul n yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.
Muslim yang gaul emang muslim yang punya prinsip. Tapi prinsip kita harus berdasarkan kepada Al Qur'an dan Sunnah, bukan asal prinsip. Apalagi berprinsif sama hawa nafsu dan orang yang engga ngerti agama. Nggak banget deh!!!
3.      Matinul Khuluq (akhlaq yang kokoh)
Sobat muda, Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, khususnya kita nih sebagai generasi muda. Sifat tersebut harus ada baik dalam hubungannya kepada Alloh ta’ala maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia maupun di akhirat. Pingin kan ngerasain bahagia dunia-akhirat? Jelaslah.. Nah, karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rosululloh n diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Alloh l di dalam Al Qur'an yang artinya. "Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung"(QS. Al Qalam: 4).
4.      Qowiyyul Jismi (kekuatan jasmani)
Nah sobat muda, Qowiyyul jismi merupakan satu sisi yang harus ada pada setiap Muslim, kita katakana lagi khususnya kita sebagai pemuda. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan Alloh ta’ala dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya. Yang intinya untuk mencari ridho Alloh ‘azza wa jalla
Oleh karena itu sobat muda, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama dari pada pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi. Namun jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk hal yang penting, maka Rosululloh n bersabda yang artinya: "Mukmin yang kuat lebih dicintai Alloh daripada mukmin yang lemah (HR. Muslim),
Nah berarti dipoint ini berarti Gaul itu nggak mudah sakit-sakitan. Setuju,! karena itu sobat muda, Olah raga sebagai sesuatu yang Mubah bisa kita lalukan, sebagai sarana menyehatkan tubuh agar kita tetap kuat dalam menjalankan ketaatan kepada Alloh ‘azza wa jalla. Tapi jangan sampai juga waktu kita habis hanya untuk olah raga, apalagi sampe lupa waktu.
Kemudian, masalah jasmani tentunya berkaitan juga dengan gaya hidup kita, pasti kamu setuju dong..!? nah orang yang merokok tentunya jauh dari sehat jasmaninya, walaupun perokok kelihatan sehat tapi mereka sebenarnya kehilangan sebagian dari kehidupannya. Ko bisa gitu, jelasnya jika kita katakan kepadanya berhentilah merokok. Otomatis mereka akan menjawab.. sulit sekali, kalau ngga ngerokok terasa hampa hidup ini. Itulah sobat muda yang dimaksud dengan kehilangan sebagian kehidupannya, kerena ia ketergantungan oleh rokok. Apalagi minuman keras, naudzubillah dech, semoga kita dijaukan oleh Alloh ‘azza wa jalla dari hal tersebut. Amin
Kemudian selanjutnya, ke-5 Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu)
Sobat muda, Mujahadatul linafsihi merupakan salah satu kepribadian yang juga harus ada pada diri seorang muslim karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan. Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam.
Rosululloh sholollohu ‘alaihi wasallam bersabda: "Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)" (HR. Hakim)
Jadi sobat muda, orang yang gaul tidak akan bernafsu untuk memiliki ini dan itu, atau mengikuti hal ini dan itu. Jika ada seorang yang berpacaran tentunya kita sebagai seorang Muslim yang Gaul harus berprinsif bahwa pacaran adalah hal yang diharamkan dalam Islam, dan tidak mudah mengikuti orang yang melakukan hal tersebut. Apalagi dizaman sekarang Muscul Istilah Pacaran Islami, padahal pacaran sebelum menikah adalah perbuatan maksiat, masa perbuatan maksiat jadi Islami. Kalau gitu sekalian aja ada Mencuri Islami dan Meminum khomr Islami, kelewatan banget dong kalau gitu.
6.  Harishun Ala Waqtihi (pandai menjaga waktu)
Sobat muda, Harishun ala waqtihi merupakan faktor penting bagi manusia. Hal tersebut karena waktu mendapat perhatian yang begitu besar dari Alloh ta’ala dan Rasul-Nya. Alloh l banyak bersumpah di dalam Al Qur'an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal 'asri, wallaili dan seterusnya.
Alloh l memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan: "Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu". Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi.
Oleh karena itu sobat muda, setiap muslim amat dituntut untuk pandai mengelola waktunya dengan baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Jangan samapi waktu kita habis dengan hal yang tidak bermanfaat atau bahkan dengan kemaisiatan, seperti menghabisan waktu dengan mendengarkan atau bermusik, tentunya kalau sudah main music yang namanya waktu itu tidak terasa, samapi sampai sholat terlalaikan, naudzubillah deh.. padahal sobat muda, waktu terutama diamsa muda telah Alloh terangkan sebagai masa kuat diantara 2 masa lemah yaitu anak-anak dan masa tua, Alloh ta’ala berfirman yang artinya: 
“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari Keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah Keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS. Ar-Ruum: 54)
Maka diantara yang disinggung Nabi adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum datang sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.
7.      Nafi'un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain)
Sobat muda, Nafi'un lighoirihi merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada. Sehingga orang merasakan keberadaannya dan merasa kehilangan ketika ia tidak ada.
Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berfikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam kaitan ini, Rosululloh sholollohu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain" (HR. Qudhy dari Jabir).
Demikian beberapa point yang mewakili seorang muslim menjadi gaul, Khususnya bagi kita sebagai pemuda. Jangan sampai kita berkata gaul tapi tetep ikut-ikutan zaman tanpa menyaring mana yang baik dan mana yang buruk. WAllohu a'lam.
23.22 | 0 komentar | Read More

Apa “Gaul” Menurut Islam? ( Banyak anak-anak muda zaman sekarang yang salah dalam penafsiran kata gaul )

by: http://bahauddinalfan.wordpress.com/2012/12/23/apa-gaul-menurut-islam/
Banyak anak-anak muda zaman sekarang yang salah dalam penafsiran kata gaul. Tetapi gaul yang saya maksudkan disini bukanlah gaul seperti di Kamus Bahasa Indonesia. Gaul menurut KBI adalah berteman. Sedangkan menurut anak muda, gaul adalah sesuatu yang good-looking, keren, cool, seksi dan lain-lain. Mereka bilang potongan-potongan rambut seperti mohawk, skin head, semir rambut, tindik dan lain-lain dianggap “gaul”. Mereka bilang anak-anak yang berpotongan tentara, celana dinaikkan, kacamata berukuran besar, dikaterogikan sebagai anak yang “culun”, “gak gaul”, bin “cupu”. Inilah penafsiran yang salah dimata anak-anak yang sholih-sholihah (termasuk penulis :D ). Karena apa?
Menurut anak gaul barang baik dianggap aneh, yang jelek dimuliakan. Contohnya nih, penulis pernah mengalaminya. Saat sahabat pondokku kuajak jalan-jalan ke suatu Mall, ia sedang memakai peci saat itu. Entah kenapa, banyak mata yang menyorot kami berdua. Mereka yang menyoroti kami pun berbisik-bisik membicarakan kami. Kami dianggap aneh oleh mereka.


Ini loh! Gaul ala Islam,.
:D
Apa yang salah dari kami? Toh, kami bukan pencuri, bukan orang nyasar, tapi kok dianggap aneh? Ini memang sesuai hadits Rasulullah bahwa anak muda zaman sekarang menganggap perkara yang baik, seperti akhlakul karimah, dianggap asing. Perkara yang “aneh”, seperti potongan rambut mohawk malah dianggap “gaul” mereka.

Maka dari itu, pakai saja prinsip “Gaul ala Islam”. Bagaimanakah? Yaitu dengan berusaha meneladani sikap-sikap yang positif dari sosok teristimewa se-jagat raya, Rasulullah. Menghormati yang tua, menyayangi yang muda, dan jutaan sikap positif lain dari Rasulullah. Kalau kita analogikan, jika kita ikut-ikutan anak muda yang gaul salah pengertian, otomatis kita akan kembali ke zaman jahiliyah, zaman kebodohan. Otomatis “anak muda yang gaul salah pengertian” pikirannya gak malah maju, tapi flashback ke alur sejarah yang penuh kebodohan. Sedangkan “Anak Gaul ala Islam” mengikuti alur majunya, yaitu keemasan Islam setelah adanya zaman kebodohan.

Katakan pada mereka bahwa “anak modern sejati” adalah anak yang gaul ala Islam. Yang mengikuti jalan yang lurus, jalan yang diridhoi Allah. Janganlah “gengsi” terhadap orang lain. Gengsi kalau nggak berangkat sekolah pakai mobil, gengsi kalau nggak punya HP, gengsi kalau nggak punya pacar. Udahlah, santai saja. Gak usah sok modern. Malah sikap-sikap gengsi itu yang nggak modern. Rasulullah pun tidak gengsi kalo nggak pakai baju mewah, beliau hanya berbajukan kain yang sederhana. Tapi, beliau tetap disanjung lho oleh kawan maupun lawan.

Be the “Gaul ala Islam” teenagers!
23.18 | 0 komentar | Read More

GAUL ISLAM= Ngapain Sih Kudu Dugem?

by: http://www.gaulislam.com/ngapain-sih-kudu-dugem
edisi 081/tahun ke-2 (16 Jumadil Awal 1430 H/11 Mei 2009)
Kamu tahu kan istilah dugem? Hehehe.. bukan dunia gembel atau duduk gembira, tapi ini akronim dari dunia gemerlap. Lho, memangnya ada ya dunia yang suram? Ah, kamu pura-pura nggak tahu deh. Ya, iyalah, kalo ada siang berarti ada malam, kalo ada cowok, berarti pasangannya cewek, kalo ada hujan berhadapannya dengan kemarau. Begitupun dengan dunia gemerlap, berarti berlawanan dengan dunia suram.
Kalo dunia gemerlap orang sepakat menyebut dunia yang penuh hura-hura, suka-suka, seneng-seneng, dan serba mudah dengan apa yang kita pengen, maka dunia suram adalah dunia yang udah bisa hidup aja untung, sehari bisa makan pun sudah alhamdulillah, pengen hiburan cukup nonton tivi tetangga atau di pos ronda, mau selimut cukup sarung kumal, mau rokok juga joinan ama temen, mau minum kopi segelas bertiga. Ya, orang sepakat “menggelari” kehidupan seperti ini dengan madesu alias masa depan suram atau dusur alias dunia suram. Lawannya tentu saja dugem, dunia gemerlap.
https://si0.twimg.com/profile_images/1781818745/2119751-jackie-chan-meme_super.png
Bro en Sis, istilah dugem tuh sebenarnya digunakan buat ajang suka-suka, hura-hura, hamburin banyak duit. Pesertanya nggak perlu juga orang kaya, adakalanya peserta dugem adalah mereka yang dari segi ekonomi pas-pasan atau bahkan kurang mampu. Tapi ketolong sama temennya yang tajir dan seneng gaul, akhirnya jadi deh ikutan ditraktir biar bisa dugem bersama. Bagi mereka biar tekor asal nyohor. Halah, cemen banget niatnya ya?
Tapi umumnya sih mereka yang suka dugem emang dasarnya udah tajir dari segi ekonomi. Nggak kesulitan kalo soal makan. Justru yang model gini hanya kesulitan untuk nyari tempat makan yang pas dan enak menurut selera mereka. Banyak orang Jakarta makan siangnya di Bogor atau di Bandung demi mencari kepuasan selera makan. Maklumlah, jarak Jakarta-Bogor kalo lewat tol dan memacu kendaraannya rata-rata 100 km per jam nggak nyampe setengah jam udah nyampe. Tentu aja nyarinya juga yang dekat ke gerbang tol. Kalo di Bogor udah disediain tuh tempat mangkal yang pas di sepanjang Jalan Pajajaran. Kalo ke Bandung? Bukan halangan juga, wong lewat Cipularang cuma 2 jam perjalanan. Kadang nggak nyampe kalo memacu kendaraannya dengan gaya Felipe Massa. Oya, tentu yang bisa gituan pastinya para eksekutif muda atau sejenisnya. Bukan eksekusut muda hehehe…

Okelah, itu kan ngomongin para eksekutif muda yang duitnya kayak ngambil dari pohon. Kalo remaja ada nggak yang suka dugem? Ada aja. Buktinya caf?-caf? tertentu ramai pengunjungya. Ada juga anak muda seumuran kamu yang di SMA atau paling banter anak kuliahan. Maklumlah, pelajar dan mahasiswa juga manusia, punya keinginan untuk suka-suka, senang-senang, hura-hura dan jaga gengsi dengan nongkrong di tempat makan atau tempat gaul yang bikin gengsi melambung. Kalo cuma makan di tempat nasi uduk biasa atau bubur ayam yang dijual keliling pake gerobak dan kita ngetem ama temen-temen di pos ronda itu sih kebangetan karena bikin nilai gengsi kita melorot.
Sobat muda muslim, bukan soal jajanan, makanan, atau tempat nongkrong yang enak dibuat dugem, tapi dugem bisa juga soal dandanan dan gadget yang bisa nunjukkin diri ke orang-orang bahwa, “gue anak gaul, gue biasa dugem, lihat dong pakaian dan gadget gue”. Gitu kira-kira.
Maka, di tengah kemajuan jaman saat ini, kita bisa memoles penampilan diri, bisa menjual diri kita di hadapan orang lain. Lihatlah, sarana informasi untuk itu udah banyak, kamu bisa gabung di situs jejaring sosial, bikin blog yang udah disediain secara gratis, bikin website, aktif di komunitas dunia maya, aktif di klub pencinta motor modif, penggemar sepeda tua, penggemar mobil tua, dan banyak ragamnya yang lain. Kamu bisa nunjukkin eksistensi kamu di sana. Ya, selama kegiatanya bermanfaat dan tidak melanggar hukum syara silakan saja.
Cuma emang nggak berhenti di situ. Namanya juga ajang kumpul-kumpul bareng teman, apalagi satu sama lain saling pamer apa yang dimilikinya, bukan tak mungkin kalo akhirnya jadi berubah sebagai ajang lomba nunjukkin eksistensi diri yang berlebihan. Jangankan di komunitas yang masih umum sekadar menyalurkan hobi, di komunitas anak ngaji aja adakalanya pamer ilmu pengetahuan dan kualitas akhlak. Selama untuk saling memotivasi diri, nggak ada salahnya. Tapi mohon maaf aja ya, kita masih khawatir kalo akhirnya terjerumus ke dalam riya’ atau malah kebablasan jadi pamer harta demi identitas diri agar bisa eksis di komunitas gaul kita. Bukan tak mungkin kalo akhirnya dugem juga deh.


So, bagi kita, barangkali punya HP aja udah seneng bukan kepalang. Dengan begitu, komunikasi jadi lancar. Apalagi kalo kita orangnya mobile banget. Cocok. Tapi nggak bagi teman-teman kita yang ngakunya remaja dugem. Bagi mereka, fungsi saja nggak cukup. Selain bisa dipake ngobrol ngalor-ngidul, HP kudu gaul dan menghibur. Coba aja, hampir tiap bulan produk teknologi komunikasi ini perkembangannya melompat-lompat. Kita-kita mah nggak bisa ngikutin deh. Maksudnya, nggak tahan. Baru liat model yang menurut kita udah hebat, eh, bulan berikutnya udah ganti lagi dengan fitur-fiturnya yang mengoda. Jadi nggak beli-beli deh. Selain bingung milih, duitnya kagak ada, Mas. Idih?
Bisa kebayangkan, kalo tiap bulan muncul produk HP baru, itu makin bikin remaja dugem tergoda pengen gonta-ganti ponsel hingga akhirnya kudu bolak-balik ke warteg (baca: warung telepon genggam). Begitulah gaya mereka. Hmm.. apa nggak boros tuh?
Dugem juga ada klasifikasinya
Dugem alias dunia gemerlap adalah gaya hidup yang menuntut serba keren, cool, trendi dan mewah. Para pegiat dugem ini berusaha abis-abisan untuk tampil prima, khususnya di depan orang lain. Mulai dari bacaan, makanan, busana, tontonan sampai tongkrongan. Kalo bacaan biasanya majalah-majalah yang banyak memuat soal mode, gosip artis en tips bergaul dengan sesama dugemer (aktivis dugem). Ini penting, soalnya kalau seorang remaja dugem ketinggalan berita maka bakalan terlempar dari arena pergaulan para dugemer. Biasanya, yang diobrolin seputar tempat nongkrong yang baru en asyik punya (nggak termasuk WC umum, lho), gosip artis, film bioskop macam ‘Terminator Salvation’ versi teranyar dari ‘Terminator’ atau film sekuelnya The Da Vinci Code, ‘Angels and Demons’, kalau olahraga pastinya sepak bola – apalagi menjelang Final Liga Champion Eropa yang mempertemukan Manchester United, tim dengan pertahanan terkokoh sepanjang musim ini dengan Barcelona, tim dengan strategi menyerang dan tersubur musim ini–, NBA atau balapan F1 dan MotoGP. Canggihan dikit mereka bicara soal internet atau handphone keluaran paling anyar. Ngobrolnya bisa di rumah temen yang kagak bikin boring atawa bete, atau kalau lagi tajir bisa juga di caf?. Kalau di masjid kayaknya sih nggak deh, mungkin takut kualat. Hahaha…

Aha.. saya jadi inget tulisan saya jaman dulu di Majalah PERMATA, di situ saya tulis bahwa remaja dugem juga kenal klasifikasi alias pembagian golongan. Setidaknya itu yang disurvei oleh Surindo, satu badan survey nasional. Sekurangnya ada delapan segmen psikografis remaja di perkotaan, yang masing-masing mereka diberi nama (1) Remaja funky (15%), Remaja Be-Te (11,7%), Remaja Asal (8,6%), Remaja Plin-Plan (22,7%), Remaja Boring (16,8%), Remaja Ngirit (14,8%), dan Remaja Cool (10,3%). Nah, lho banyak amat klasifikasinya ya?
Dalam surveinya Surindo menyebutkan kalau sebagian segmen ini kelihatan memberi harapan. Ada kelompok remaja yang sangat berhati-hati dalam berbelanja, tak mudah tertipu, mencari informasi sebelum membeli, terencana kritis, punya rasa percaya diri, dan punya perhatian terhadap masalah-masalah sosial. Tapi, sebagian lagi terlihat cemas, ragu-ragu, tak konsisten, tak punya rencana masa depan, bahkan tak percaya orang lain sehingga tak membuka diri atau berorganisasi. Wajar kalau dalam berbelanja mereka sering tertipu (ini tipikal remaja bete).


Bahkan ada yang percaya dirinya rendah, tapi gengsinya tinggi sekali (Remaja Asal). Ada lagi yang plin-plan, pas lagi ngetren lagunya Wali terbaru, “Cari Jodoh” ikut beli kasetnya (kalo nggak kebeli ya download gratisan di internet atau copy MP3 dari komputer teman), Korn bikin lagu baru eh ikutan nembang Blind biar kelihatan gaul. Eh, Ridho Rhoma dan Sonet 2 Band ngetop dengan Menunggu, ikutan juga goyang sambil nyanyi: “Derita?hidup?yang?kualami/ Duhai?pahit?sekali/ Pada?siapa?aku?berbagi/ Kalau?bukan?padamu/ Datanglah,?kedatanganmu?kutunggu/ Telah?lama,?telah?lama?’ku?menunggu”. Dasar plin-plan!
Nah, kamu masuk klasifikasi yang mana? Moga-moga masuk kelompok yang kesembilan alias golongan RRI, Remaja Rajin Ibadah atau golongan Botak alias Bocah Takwa (hehehe..maksain banget nggak sih?)
Bikin kantong bolong
Apa sih bahayanya dugem? Yang jelas biaya hidup untuk jadi remaja dugem itu nggak kecil. Sebaliknya, justru dengan maraknya gaya hidup dugem ini, udah berapa juta uang melayang percuam. Ujungnya memang menciptakan remaja-remaja borju. Menciptakan rasa persaingan di antara mereka dengan persaingan yang nggak pada tempatnya. Iya dong. Sebab, mereka berlomba dalam dunia gemerlap. Apa nggak puas dengan apa yang dimiliki selama ini? Sehingga kudu berlomba ngadain pesta ultah di diskotik, di hotel berbintang. Atau sekadar gonta-ganti HP dengan yang highend biar bisa main facebook-an dari ponsel, bawa mobil keluaran terbaru. Hmm… itu semua harus ditukar dengan uang. Bukan daun. Sekali lagi uang. Bener-bener bikin kantong bolong deh.
Bisa kamu bayangkan, jika untuk tampil dugem, seorang remaja kudu mengeluarkan uang rata-rata 300 ribu perak seminggu. Sebulan udah 1,2 jute rupiah tuh duit menyublim untuk dugem. Kira-kira, berapa penghasilan ortunya? Atau kalo nggak punya, udah ngutang berapa tuh sama temennya? Duh, sayang banget uang segitu banyaknya cuma dipake untuk hura-hura. Coba kalo diinfakkan ke masjid atau shadaqah ke fakir miskin, udah jelas pahalanya.


Bro en Sis, fenomena ini bikin miris kita. Terus terang aja kita prihatin dan merasa kasihan sama teman-teman kita yang udah terlanjur jadi aktivis dugem. Kita khawatir, kalo nanti ada banyak remaja yang perutnya udah nggak bisa lagi menerima makanan murah, karena kebanyakan diisi makanan mahal baik produk lokal maupun produk bule, apalagi yang masih belum jelas halal-haramnya. Gawat!
So, nyata banget dugem emang bikin kantong bolong. Yup, dugem telah menciptakan remaja-remaja yang boros dan nggak menghargai rizki yang selama ini diberikan kepadanya dari Allah Swt. Kasihan banget ya?
Bikin keras hati
Kebanyakan main bareng teman yang sok gengsi dan doyan hura-hura hamburin duit, kudu hati-hati. Bisa-bisa kita jadi ikutan gaya hidupnya. Namanya juga gengsi yang diprioritaskan, nggak heran dong kalo yang dilihat selalu masalah gaya, alias penampilan. Dan untuk itu, uang yang bicara dong. Uang dan uang. Ujungnya, kita bisa jadi nggak peduli sama tetangga kanan-kiri. Tetangga sebelah kanan kita menjerit kelaparan, kita asyik dengan makanan mahal dan doyan nonton konser musik yang karcisnya untuk sekali masuk bisa mencapai harga 100 mangkuk bakso (kalo satu mangkuk bakso harganya Rp 5000, udah ketahuan berapa tuh harga karcis). Hmm… itu hanya untuk memenuhi nafsu dugem kamu aja.
Itu artinya kamu udah punya hati sekeras batu. Kamu nggak gampang terenyuh dengan penderitaan teman or tetangga kamu. Kamu masih bisa tertawa di atas penderitaan orang lain. Minimal, cuek. Sikap kayak gitu pun udah jelek banget. Iya nggak sih?
Sobat muda muslim, terus terang kita nggak abis pikir. Coba aja bayangin, waktu tanggul Situ Gintung jebol, itu kan pas lagi rame-ramenya kampanye parpol menjelang pemilu dan konser-konser musik banyak digelar, serta film-film terbaru di bioskop jadi inceran. Coba deh, warga Situ Gintung yang kena ‘tsunami kecil’ nunggu antrian untuk ditolong, eh, sebagian yang lain, dari kita-kita ini, malah rebutan dan rela antri hanya untuk dapetin karcis bioskop 21 atau tiket konser dan ikutan pesta kampanye parpol.


Apakah rasa peduli kita udah pudar ditelan jaman? Apa iya kita tega menyaksikan saudara-saudara kita yang lagi menderita? Rasanya, jauh di lubuk hati kita yang paling dalam, mungkin masih tersisa setitik perasaan iba kita. Namun perasaan itu nyaris tak bisa terdeteksi, karena kalah dengan gaya hidup dugem yang emang udah nguasai dirimu. Padahal, dalam se uah riwayat dari Hudzaifah Bin Yaman r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang tidak ihtimam (peduli) terhadap urusan umat Islam, maka bukan golongan mereka.”(HR at-Tabrani)
Dalam hadis lain, Rasulullah saw. bersabda (yang artinya), “Perumpamaan orang-orang beriman dalam kecintaan, kasih-sayang dan ikatan emosional ibarat satu tubuh. Jika salah satu anggotanya sakit, mengakibatkan seluruh anggota tidak dapat istirahat dan sakit panas.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Ternyata, gegar budaya yang sala satunya muncul ‘tradisi’ dugem, bikin kita jadi cuek dengan sesama, dan doyan hura-hura. Udah gitu, karakter budaya populer yang memang bergerak begitu cepat, sangat cepatnya, sampai-sampai tanpa sadar kita diminta dengan ikhlas (baca:dipaksa) tunduk dengan logic of capital, logika proses produksi di mana hal-hal yang dangkal dan cepat ditangkap yang cepat laku. Anthony Giddens menyebutnya sebagai dunia yang sedang berlari dan semua yang selalu berlari satu trek lebih tinggi memang tidak memiliki kesempatan untuk renungan-renungan yang mendalam. Yang penting dalam dunia ini adalah menjual dan membeli. Nah, lho.
Nah, teman-teman. Apakah kita mau mengorbankan hati nurani, keimanan dan ukhuwah kita hanya untuk mengikuti gaya hidup yang gemerlap tanpa juntrungan, apalagi melanggar syariat? Sayang banget hidup ini hanya disia-siakan. [solihin: osolihin@gaulislam.com]
23.16 | 0 komentar | Read More

TOP LAGU TENTANG PERSAHABATAN= Daftar Lagu tentang "Persahabatan"

by: http://semualaguindonesia.blogspot.com/2011/10/daftar-lagu-tentang-persahabatan.html
Peterpan - Sahabat
Sherina - Persahabatan
Nidji - Arti Sahabat
Sindentosca - Kepompong
Chrisye - Sahabat
Nindy feat. Audy - Untuk Sahabat
Padi - Sahabat Untuk Selamanya

The Rain - Lagu Untuk Persahabatan
Drive - Sahabat
Andra and The Backbone - Sahabat
Pasto - Sahabat
Gleen Fredly - Salam Bagi Sahabat
Rio Febrian - Sahabat
Cokelat - Nyanyian Sahabat
Alika - Sahabat Tersayang
Lumier - Sahabat
Cherry Belle - Best Friends Forever
Blink - Best Friend
Mocca - Friend
Super Seven - Sahabatku (Best Friend Forever)

Endank Soekamti - Long Live My Family
Ipang - Sahabat Kecil
Super Girlies - Aw Aw Aw
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg2eU7Oi_pT4c_C9tPkj4X_MaVVd_5t-YW-T589CVpUfu7PVnDpCbxoHqR7eojtFgVl1YG1IhkoglctQAp3SpkdlkGA6PMPHGR8hn4SPa6VEyA1FNWhykkNd7xD8H6L11jI9bZTRx9bspD/s640/persahabatan+3.jpg

dan masih banyak lagi ...


kalau ada lagu lain tentang "persahabatan" yang ingin direkomendasi, silahkan komen di blog ini.
23.13 | 0 komentar | Read More

HUJAN PENUH BERKAH= Beberapa Amalan Ketika Turun Hujan

by: http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/2795-beberapa-amalan-ketika-turun-hujan.html
hujan Segala puji bagi Allah Ta’ala atas segala macam nikmat yang telah diberikan-Nya. Dan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta keluarga, para sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZLWalKl5cUsWXOhGRcg9lnbEkLjw2HHOmMr7irN83cSfsDh6UeBG7XVVbMf1ue0Yh67GAVhBg25vWl7X8l_0f_s3rVxRxVcJ91EZjkYOuSuA3Rbpcdbq9frnl820y7OHk7qf8uqxFpik/s320/mawar.jpg
Segala puji bagi Allah, pada saat ini Allah telah menganugerahkan kita suatu karunia dengan menurunkan hujan melalui kumpulan awan. Allah Ta’ala berfirman,

أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ (68) أَأَنْتُمْ أَنْزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُونَ (69)

”Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?” (QS. Al Waqi’ah [56] : 68-69)

Begitu juga firman Allah Ta’ala,

وَأَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا (14)

”Dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah.” (QS. An Naba’ [78] : 14)

Allah Ta’ala juga berfirman,

فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ

”Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya.” (QS. An Nur [24] : 43) yaitu dari celah-celah awan.[1]

Merupakan tanda kekuasaan Allah Ta’ala, kesendirian-Nya dalam menguasai dan mengatur alam semesta, Allah menurunkan hujan pada tanah yang tandus yang tidak tumbuh tanaman sehingga pada tanah tersebut tumbuhlah tanaman yang indah untuk dipandang. Allah Ta’ala telah mengatakan yang demikian dalam firman-Nya,

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنَّكَ تَرَى الأرْضَ خَاشِعَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ إِنَّ الَّذِي أَحْيَاهَا لَمُحْيِي الْمَوْتَى إِنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya, Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Fushshilat [41] : 39). Itulah hujan, yang Allah turunkan untuk menghidupkan tanah yang mati. Sebagaimana pembaca dapat melihat pada daerah yang kering dan jarang sekali dijumpai air seperti Gunung Kidul, tatkala hujan itu turun, datanglah keberkahan dengan mekarnya kembali berbagai tanaman dan pohon jati kembali hidup setelah sebelumnya kering tanpa daun. Sungguh ini adalah suatu kenikmatan yang amat besar.

Sebagai tanda syukur kepada Allah atas nikmat hujan yang telah diberikan ini, sebaiknya kita mengilmui beberapa hal seputar musim hujan. Untuk tulisan pertama, kami akan menjelaskan amalan-amalan yang semestinya dilakukan seorang muslim ketika hujan turun. Setelah itu, kita akan memperjari fenomena kilatan petir dan geledek. Dan terakhir kita akan mengkaji bersama mengenai beberapa keringanan di musim penghujan. Semoga bermanfaat.

:: Beberapa Amalan Ketika Turun Hujan ::



[1] Keadaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Tatkala Mendung

Ketika muncul mendung, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu khawatir, jangan-jangan akan datang adzab dan kemurkaan Allah. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى نَاشِئاً فِي أُفُقٍ مِنْ آفَاِق السَمَاءِ، تَرَكَ عَمَلَهُ- وَإِنْ كَانَ فِي صَلَاةٍ- ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْهِ؛ فَإِنْ كَشَفَهُ اللهُ حَمِدَ اللهَ، وَإِنْ مَطَرَتْ قَالَ: "اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً"

”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila melihat awan (yang belum berkumpul sempurna, pen) di salah satu ufuk langit, beliau meninggalkan aktivitasnya –meskipun dalam shalat- kemudian beliau kembali melakukannya lagi (jika hujan sudah selesai, pen). Ketika awan tadi telah hilang, beliau memuji Allah. Namun, jika turun hujan, beliau mengucapkan, “Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah jadikanlah hujan ini sebagi hujan yang bermanfaat].”[2]

’Aisyah radhiyallahu ’anha berkata,

كَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا رَأَى مَخِيلَةً فِى السَّمَاءِ أَقْبَلَ وَأَدْبَرَ وَدَخَلَ وَخَرَجَ وَتَغَيَّرَ وَجْهُهُ ، فَإِذَا أَمْطَرَتِ السَّمَاءُ سُرِّىَ عَنْهُ ، فَعَرَّفَتْهُ عَائِشَةُ ذَلِكَ ، فَقَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « مَا أَدْرِى لَعَلَّهُ كَمَا قَالَ قَوْمٌ ( فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ ) »

”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam apabila melihat mendung di langit, beliau beranjak ke depan, ke belakang atau beralih masuk atau keluar, dan berubahlah raut wajah beliau. Apabila hujan turun, beliau shallallahu ’alaihi wa sallam mulai menenangkan hatinya. ’Aisyah sudah memaklumi jika beliau melakukan seperti itu. Lalu Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mengatakan, ”Aku tidak mengetahui apa ini, seakan-akan inilah yang terjadi (pada Kaum ’Aad) sebagaimana Allah berfirman (yang artinya), ”Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka.” (QS. Al Ahqaf [46] : 24)”[3]

Ibnu Hajar mengatakan, ”Hadits ini menunjukkan bahwa seharusnya seseorang menjadi kusut pikirannya jika ia mengingat-ingat apa yang terjadi pada umat di masa silam dan ini merupakan peringatan agar ia selalu merasa takut akan adzab sebagaimana ditimpakan kepada mereka yaitu umat-umat sebelumnya.”[4]

[2] Mensyukuri Nikmat Turunnya Hujan

Apabila Allah memberi nikmat hujan, dianjurkan bagi seorang muslim dalam rangka bersyukur kepada-Nya untuk membaca do’a,

اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً

“Allahumma shoyyiban naafi’aa [Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat].”

Itulah yang Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ucapkan ketika melihat turunnya hujan. Hal ini berdasarkan hadits dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha,

إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ « اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً »

”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”.[5]

Ibnu Baththol mengatakan, ”Hadits ini berisi anjuran untuk berdo’a ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatan.”

Al Khottobi mengatakan, ”Air hujan yang mengalir adalah suatu karunia.”[6]

[3] Turunnya Hujan, Kesempatan Terbaik untuk Memanjatkan Do’a

Ibnu Qudamah dalam Al Mughni[7] mengatakan, ”Dianjurkan untuk berdo’a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ

’Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : [1] Bertemunya dua pasukan, [2] Menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun.”[8]

Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ وَ تَحْتَ المَطَرِ

“Dua do’a yang tidak akan ditolak: [1] do’a ketika adzan dan [2] do’a ketika ketika turunnya hujan.”[9]

[4] Ketika Terjadi Hujan Lebat

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu saat pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian ketika hujan turun begitu lebatnya, beliau memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a,

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

“Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari [Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan].”[10]

Ibnul Qayyim mengatakan, ”Ketika hujan semakin lebat, para sahabat meminta pada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam supaya berdo’a agar cuaca kembali menjadi cerah. Akhirnya beliau membaca do’a di atas.”[11]

Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahwa do’a di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya.[12]

[5] Mengambil Berkah dari Air Hujan

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, ”Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami mengatakan, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَالَى

“Karena hujan ini baru saja Allah ciptakan.”[13]

An Nawawi menjelaskan, “Makna hadits ini adalah hujan itu rahmat yaitu rahmat yang baru saja diciptakan oleh Allah Ta’ala. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertabaruk (mengambil berkah) dari hujan tersebut.”[14]

An Nawawi selanjutnya mengatakan, ”Dalam hadits ini terdapat dalil bagi ulama Syafi’iyyah tentang dianjurkannya menyingkap sebagian badan (selain aurat) pada awal turunnya hujan, agar terguyur air hujan tersebut. Dan mereka juga berdalil dari hadits ini bahwa seseorang yang tidak memiliki keutamaan, apabila melihat orang yang lebih berilmu melakukan sesuatu yang ia tidak ketahui, hendaknya ia menanyakannya untuk diajari lalu dia mengamalkannya dan mengajarkannya pada yang lain.”[15]

Dalam hal mencari berkah dengan air hujan dicontohkan pula oleh sahabat Ibnu ‘Abbas. Beliau berkata,

أَنَّهُ كَانَ إِذَا أَمْطَرَتِ السَّمَاءُ، يَقُوْلُ: "يَا جَارِيَّةُ ! أَخْرِجِي سَرْجِي، أَخْرِجِي ثِيَابِي، وَيَقُوْلُ: وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكاً [ق: 9].

”Apabila turun hujan, beliau mengatakan, ”Wahai jariyah keluarkanlah pelanaku, juga bajuku”.” Lalu beliau membacakan (ayat) [yang artinya], ”Dan Kami menurunkan dari langit air yang penuh barokah (banyak manfaatnya).” (QS. Qaaf [50] : 9)” [16]

[6] Dianjurkan Berwudhu dengan Air Hujan

Ibnu Qudamah mengatakan, ”Dianjurkan untuk berwudhu dengan air hujan apabila airnya mengalir deras.”[17]

Dari Yazid bin Al Hadi, apabila air yang deras mengalir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

اُخْرُجُوا بِنَا إلَى هَذَا الَّذِي جَعَلَهُ اللَّهُ طَهُورًا ، فَنَتَطَهَّرَمِنْهُ وَنَحْمَدَ اللّهَ عَلَيْهِ

”Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci.” Kemudian kami bersuci dengan air tersebut dan memuji Allah atas nikmat ini.”[18]

Namun, hadits di atas adalah hadits yang lemah karena munqothi’ (terputus sanadnya) sebagaimana dikatakan oleh Al Baihaqi[19].

Ada hadits yang serupa dengan hadits di atas dan shahih,

كَانَ يَقُوْلُ إِذَا سَالَ الوَادِي " أُخْرُجُوْا بِنَا إِلَى هَذَا الَّذِي جَعَلَهُ اللهُ طَهُوْرًا فَنَتَطَهَّرُ بِهِ "

“Apabila air mengalir di lembah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci”. Kemudian kami bersuci dengannya.”[20]

[7] Janganlah Mencela Hujan

Sungguh sangat disayangkan sekali, setiap orang sudah mengetahui bahwa hujan merupakan nikmat dari Allah Ta’ala. Namun, ketika hujan dirasa mengganggu aktivitasnya, timbullah kata-kata celaan, “Aduh!! hujan lagi, hujan lagi”.

Perlu diketahui bahwa setiap yang seseorang ucapkan, baik yang bernilai dosa atau tidak bernilai dosa dan pahala, semua akan masuk dalam catatan malaikat. Allah Ta’ala berfirman,

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

”Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf [50] : 18)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لاَ يُلْقِى لَهَا بَالاً ، يَرْفَعُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لاَ يُلْقِى لَهَا بَالاً يَهْوِى بِهَا فِى جَهَنَّمَ

“Sesungguhnya ada seorang hamba berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dia pikirkan lalu Allah mengangkat derajatnya disebabkan perkataannya itu. Dan ada juga seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang membuat Allah murka dan tidak pernah dipikirkan bahayanya lalu dia dilemparkan ke dalam jahannam.”[21]

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menasehatkan kita agar jangan selalu menjadikan makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa sebagai kambing hitam jika kita mendapatkan sesuatu yang tidak kita sukai. Seperti beliau melarang kita mencela waktu dan angin karena kedua makhluk tersebut tidak dapat berbuat apa-apa.

Dalam sebuah hadits qudsi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,

قَالَ اللَّهُ تَعَالَى يُؤْذِينِى ابْنُ آدَمَ ، يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ ، بِيَدِى الأَمْرُ ، أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ

“Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.”[22]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

لاَ تَسُبُّوا الرِّيحَ

”Janganlah kamu mencaci maki angin.”[23]

Dari dalil di atas terlihat bahwa mencaci maki masa (waktu) dan angin adalah sesuatu yang terlarang. Begitu pula halnya dengan mencaci maki makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa, seperti mencaci maki angin dan hujan adalah terlarang.

Larangan ini bisa termasuk syirik akbar (syirik yang mengeluarkan seseorang dari Islam) jika diyakini makhluk tersebut sebagai pelaku dari kejelekan yang terjadi. Meyakini demikian berarti meyakini bahwa makhluk tersebut yang menjadikan baik dan buruk. Ini sama saja dengan menyatakan ada pencipta selain Allah. Namun, jika diyakini yang menakdirkan adalah Allah sedangkan makhluk-makhluk tersebut bukan pelaku dan hanya sebagai sebab saja, maka seperti ini hukumnya haram, tidak sampai derajat syirik. Dan apabila yang dimaksudkan cuma sekedar pemberitaan, -seperti mengatakan, “Hari ini hujan deras, sehingga kita tidak bisa berangkat ke masjid untuk shalat”, tanpa ada tujuan mencela sama sekali maka seperti ini tidaklah mengapa.[24]

Intinya, mencela hujan tidak terlepas dari hal yang terlarang karena itu sama saja orang yang mencela hujan mencela Pencipta hujan yaitu Allah Ta’ala. Ini juga menunjukkan ketidaksabaran pada diri orang yang mencela. Sudah seharusnya lisan ini selalu dijaga. Jangan sampai kita mengeluarkan kata-kata yang dapat membuat Allah murka. Semestinya yang dilakukan ketika turun hujan adalah banyak bersyukur kepada-Nya sebagaimana telah diterangkan dalam point-point sebelumnya.

[8] Berdo’a Setelah Turunnya Hujan

Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat shubuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jama’ah shalat, lalu mengatakan, ”Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian?” Kemudian mereka mengatakan,”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ »

“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.”[25]

Dari hadits ini terdapat dalil untuk mengucapkan ‘Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah) setelah turun hujan sebagai tanda syukur atas nikmat hujan yang diberikan.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah mengatakan, ”Tidak boleh bagi seseorang menyandarkan turunnya hujan karena sebab bintang-bintang. Hal ini bisa termasuk kufur akbar yang menyebabkan seseorang keluar dari Islam jika ia meyakini bahwa bintang tersebut adalah yang menciptakan hujan. Namun kalau menganggap bintang tersebut hanya sebagai sebab, maka seperti ini termasuk kufur ashgor (kufur yang tidak menyebabkan seseorang keluar dari Islam). Ingatlah bahwa bintang tidak memberikan pengaruh terjadinya hujan. Bintang hanya sekedar waktu semata.”[26]

Demikian beberapa amalan yang bisa diamalkan ketikan hujan turun.

Semoga Allah memudahkan posting selanjutnya mengenai fenomena kilatan petir dan geledek.


Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel http://rumaysho.com



[1] Lihat Majmu’ Al Fatawa, Ibnu Taimiyyah, 24/262, Darul Wafa’, cetakan ketiga, 1426 H.

[2] Lihat Adabul Mufrod no. 686, dihasankan oleh Syaikh Al Albani

[3] HR. Bukhari no. 3206

[4] Fathul Bari Syarh Shohih Al Bukhari, Ibnu Hajar Al ’Asqolani Asy Syafi’i, 6/301, Darul Ma’rifah, Beirut, 1379 H

[5] HR. Bukhari no. 1032, Ahmad no. 24190, dan An Nasai no. 1523.

[6] Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 5/18, Asy Syamilah.

[7] Al Mughni fi Fiqhil Imam Ahmad bin Hambal Asy Syaibani, Ibnu Qudamah Al Maqdisi, 2/294, Darul Fikr, Beirut, cetakan pertama, 1405 H.

[8] Dikeluarkan oleh Imam Syafi’i dalam Al Umm dan Al Baihaqi dalam Al Ma’rifah dari Makhul secara mursal. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shohihul Jaami’ no. 1026.

[9] HR. Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ no. 3078.

[10] HR. Bukhari no. 1014.

[11] Zaadul Ma’ad, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, 1/439, Muassasah Ar Risalah, cetakan ke-14, tahun 1407 H.

[12] Lihat Dzikru wa Tadzkir, Sholih As Sadlan, hal. 28, Asy Syamilah.

[13] HR. Muslim no. 898.

[14] Syarh Muslim, Yahya bin Syarf An Nawawi, 6/195, Dar Ihya’ At Turots Al ‘Arobiy, cetakan kedua, 1392 H.

[15] Syarh Muslim, 6/196.

[16] Lihat Adabul Mufrod no. 1228. Syaikh Al Albani mengatakan sanad hadits ini shohih dan hadits ini mauquf [perkataan sahabat].

[17] Al Mughni, 2/295.

[18] Dikeluarkan oleh Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro (3/359) dan Tuhfatul Muhtaj (1/567). Dikeluarkan pula oleh An Nawawi dalam Al Khulashoh (2/884) dan Ibnu Katsir dalam Irsyadul Faqih (1/216) [dinukil dari http://dorar.net ]. Lihat pula Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim, 1/439. Hadits ini adalah hadits yang lemah karena munqothi’ yaitu ada sanad yang terputus.

[19] Syaikh Al Albani dalam Dho’if Al Jaami’ no. 4416 mengatakan bahwa hadits ini dho’if.

[20] HR. Muslim, Abu Daud, Al Baihaqi, dan Ahmad. Lihat Irwa’ul Gholil no. 679. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.

[21] HR. Bukhari no. 6478.

[22] HR. Bukhari no. 4826 dan Muslim no. 2246, dari Abu Hurairah.

[23] HR. Tirmidzi no. 2252, dari Abu Ka’ab. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.

[24] Faedah dari guru kami Ustadz Abu Isa hafizhohullah. Lihat buah pena beliau “Mutiara Faedah Kitab Tauhid”, hal. 227-231, Pustaka Muslim, cetakan pertama, Jumadal Ula 1428 H.

[25] HR. Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71, dari Kholid Al Juhaniy.

[26] Kutub wa Rosa’il Lil ‘Utsaimin, 170/20, Asy Syamilah.
22.34 | 0 komentar | Read More

TENTANG HUJAN= HUJAN, yang Dirindukan Namun (kadang) Dicaci

by: http://newzizzahaz.wordpress.com/2013/01/23/hujan-yang-dirindukan-namun-kadang-dicaci-2/
Akhir tahun di bulan Desember dan awwal tahun di bulan Januari adalah saat-saat hujan berkuasa, biasanya baru deras-derasnya. Tiap hari hujan, seakan tak kenal waktu, bisa pagi, sore atau malam hari. Kadang diselingi dengan badai yang bisa memporak-porandakan bangunan dan pepohohan, atau suara petir yang menggelegar memekakkan telinga. Hujan yang datang menghapus kemarau panjang yang terjadi beberapa bulan yang lalu.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlRnUi6C6dRUeSOacZ420aYYY4shNo4FIG7vmPReVAbU43twBauPwE_MRT-pvQpGa40cVOZSw-a9Us87MihGRVrsxo616sLPpa9l8idNEugcKnkTPjq_M4aIDHHTJX600_w0awh5RFN-Km/s1600/hari+hujan+berkah.jpg
Hujan memang begitu dirindukan oleh seluruh makhluq, manusia, hewan dan tumbuhan, semua membutuhkan hujan. Tapi ketika hujan itu datang, tak sedikit manusia yang mencelanya, bahkan mengusirnya pergi.Banyak ungkapan yang keluar dari mulut manusia menghujat atau mencela hujan ini. “Sial…gara-gara hujan usahaku bangkrut (penjual es sih…)“. “Hujan lagi…hujan lagi…acaranya gagal nih…”. “Sial…gara-gara hujan…pertandingan sepak bolanya ditunda deh…” Masih banyak ungkapan menghujat, padahal sebetulnya hujan adalah rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Air hujan adalah air yang penuh berkah, karena dengannya manusia dan makhluk hidup yang lain bisa melangsungkan kehidupannya. Lihatlah…ketika hujan turun beberapa hari, tumbuh-tumbuhan akan bermunculan, biji-bijian yang terkubur di tanah berubah menjadi tumbuhan yang hidup, hewan-hewan kecil menampakkan diri karena guyuran hujan yang sejuk.
Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَنَزَّلۡنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً۬ مُّبَـٰرَكً۬ا فَأَنۢبَتۡنَا بِهِۦ جَنَّـٰتٍ۬ وَحَبَّ ٱلۡحَصِيدِ

“Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam”
(Qs Qaaf 9).

وَجَعَلۡنَا مِنَ ٱلۡمَآءِ كُلَّ شَىۡءٍ حَىٍّ‌ۖ أَفَلَا يُؤۡمِنُونَ

“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”
(Qs Al-Anbiya’ 30).
Sesungguhnya, hujan itu sama dengan kita, dia hanyalah makhluq Allah, hanya wujudnya saja yang berbeda. Hujan yang turun, deras atau hanya gerimis, itu semua adalah atas perintah aturan Allah. Hujan tidak bersalah…dia hanya patuh atas perintah Allah, apa yang dilakukannya tidak pernah menyimpang dari aturan Allah subhanahu wa Ta’ala. Maka…mencela dan menghujat hujan secara tidak langsung sama saja dengan menghujat sang pencipta hujan yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala.Padahal Allah menurunkan hujan adalah sebagai rahmat Allah kepada makhluqnya. Lalu apakah pantas bagi sebagian orang yang menolak hujan padahal hujan itu air yang penuh berkah. Lihatlah beberapa manusia rela berbuat kesyirikan dengan mengundang pawang hujan untuk menolak hujan hanya karena anggapan mereka tentang hujan yang akan merusak acara mereka. Astaghfirullah…mereka rela menukar berkah dengan kesyirikan, semoga hal ini tidak akan terjadi lagi.
Namun di sisi lain…musim hujan selalu menimbulkan bencana yang kadang merenggut jiwa makhluq hidup lainnya. Lihatlah banjir, tanah longsor, lahar dingin dan berbagai penyakit yang ditimbulkannya. Apakah ini termasuk berkah…atau hujan merupakan bencana????
Bagaimanapun, Hujan tetap hujan berkah, kalaupun itu menjadi bencana sesungguhnya salah manusia sendiri. Lihatlah…hutan-hutan yang seharusnya menjadi penahan air digunduli oleh manusia, hutan-hutan dibakar oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab, daerah-daerah resapan air dijadikan pemukiman, sungai-sungai menjadi dangkal karena sampah yang dibuang sembarangan. Drainage untuk jalannya air tidak dibuat dengan baik, sehingga air menggenang karena tidak mendapatkan jalan untuk mengalir dengan baik. Manusia mengubah hujan berkah menjadi hujan bencana yang selalu menimbulkan korban jiwa. Makanya salah besar bila kita menyalahkan hujan sebagai biang bencana. Jangan timpakan kesalahan diri pada alam yang tidak tahu menahu tentang itu.
Musim hujan tahun ini begitu saya nantikan, begitu saya rindukan, saya teringat dengan masa kecil…ketika musim hujan begitu deras-derasnya, saya dan teman-teman sering bermain hujan sampai basah kuyub. Lari-lari, sepak bola, berendam di sawah yang dilewati air dengan arus yang tidak begitu deras, sampai-sampai bibir dan ujung jari kebiruan dan telapak tangan keriput.Maklum anak desa, orang tua saya tidak pernah melarangnya atau memarahi saya ketika pulang-pulang dalam keadaan basah dan kotor. Alhamdulillah saat itu sehat-sehat saja, badan tidak menjadi demam atau pilek, malah menjadi kebal. Bagi orangtua jaman sekarang tidak ada salahnya memperkenalkan hujan kepada anak-anak dengan menyuruhnya bermain hujan berbasah-basahan dan berkotor-kotor dengan tanah yang becek. InsyaAllah tidak akan apa-apa karena hujan mengandung berkah Allah.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa salama juga begitu senang ketika menyambut hujan, karena beliau tahu tentang keberkahan hujan ini. Dalam hadits dari Anas Radhiallahu anhu, Rasulullah bahkan bertabarruk(mengambil berkah) dari air hujan:
“Kami bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah kehujanan. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami mengatakan, ‘Ya Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?’ Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Karena dia baru saja Allah ciptakan”
(HR Muslim).
Bagaimana????Siapkah semua menyambut berkah Allah ini? Persiapkan diri Anda semua…
Semoga tulisan ini bermanfaat.
22.31 | 0 komentar | Read More

Berkah Pagi Hari ( Sesungguhnya hujan adalah berkah dari Allah )

by: http://tiasabrina.blogspot.com/2012/05/berkah-pagi-hari.html
Bismillahirrahmaanirrahiim

Hujan pagi pertama di kota Bungo.
http://jagokluruk.files.wordpress.com/2011/10/rain-1.jpg
Sesungguhnya hujan adalah berkah dari Allah.


وَهُوَ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً طَهُورًا * لِنُحْيِيَ بِهِ بَلْدَةً مَيْتًا وَنُسْقِيَهُ مِمَّا خَلَقْنَا أَنْعَامًا وَأَنَاسِيَّ كَثِيرًا * وَلَقَدْ صَرَّفْنَاهُ بَيْنَهُمْ لِيَذَّكَّرُوا فَأَبَى أَكْثَرُ النَّاسِ إِلا كُفُورًا
“Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih, agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak. Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (daripadanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat)” [QS. Al-Furqaan : 48-50].
Saat hujan itu juga salah satu waktu yang doa2 dikabulkan.

Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR Al Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami', 3078)

Terkadang, hujan pagi hari sering mendapat kutukan dari orang2 yang ingin berangkat kerja, sekolah ataupun aktivitas lainnya di luar rumah. Yah, apalagi bagi kami2 yang tidak punya kendaran yg beratap. Rasanya hujan pagi adalah hambatan yang luar biasa.

Hujan tetaplah hujan, yang selalu membawa keberkahan bagi setiap makhluk. Daripada menggerutu saat hujan, mending hujan diisi dengan doa2. ^_^

*ditulis saat sedang menunggu antrian mandi..:p
22.26 | 0 komentar | Read More

Kisah Orang-Orang yang Mencoba Melawan Takdir Kematian dalam Film Final Destination ( Kematian Selalu Membayangi Hidup Kita )

by: http://hiburan.kompasiana.com/film/2011/09/29/final-destination-399305.html
Dari segi cerita, tentunya film ini memang tidak jauh dari seseorang yang mendapat “penglihatan” tentang kejadian tragis yang akan menimpanya disaat akan melakukan suatu perjalanan. Dan, setelah mendapat penglihatan tersebut, orang tersebut akan memberitahukan kepada teman-temannya dan tentu saja teman-temannya tidak langsung mempercayainya (meskipun pada akhirnya mereka mengikuti). Dan, tak lama kemudian, kecelakaan tersebut terjadi dan memakan korban yang cukup banyak. Setelah itulah, kematian memburu mereka satu persatu dengan cara yang juga tidak kalah tragisnya. Perbedaan setiap film Final Destination hanya terletak pada awal kecelakaan itu terjadi dan cara kematian setiap orang yang selamat dari kecelakaan awal tersebut. Saya akan sedikit mereview mengenai film Final Destination dari yang pertama hingga keempat.
Pada Final Destination pertama, kecelakaan terjadi di pesawat. Dimana, para siswa ingin pergi ke Perancis dengan menggunakan pesawat. Saat pesawat akan take-off, salah satu murid (diperankan oleh Devon Sawa) mendapat “penglihatan” bahwa pesawat yang ditumpangi akan meledak. Pada akhirnya, orang tersebut dikeluarkan dan diikuti oleh beberapa teman lainnya. Setelah itu, barulah mereka percaya setelah melihat pesawat yang seharusnya ditumpangi tersebut meledak tak lama setelah take-off. Setelah itu lah, kematian tetap memburu mereka yang selamat satu persatu.
https://sphotos-b-ord.xx.fbcdn.net/hphotos-prn2/p480x480/954787_420540438056955_1755203249_n.jpg
Pada Final Destination 2, kecelakaan yang terjadi adalah kecelakaan mobil yang melibatkan banyak kendaraan dan korban. Seorang cewek mendapatkan “penglihatan” akan terjadi suatu kecelakaan besar yang menyebabkan dirinya serta teman-temannya tewas. Setelah mendapat penglihatan tersebut, ia memperingatkan temannya serta orang-orang disekitarnya untuk menyingkir dari jalanan tersebut karena akan terjadi kecelakaan besar. Dan, seperti pada film pertama, mereka tidak langsung percaya dan malah menganggapnya bermimpi meskipun pada akhirnya mereka mengikutinya. Pada akhirnya, setelah mereka menyingkir, kecelakaan tersebut terjadi, dan mereka yang melihatnya terkejut sekaligus takut. Setelah itulah kematian juga mengintai mereka yang selamat dari kecelakaan itu.
Dalam Final Destination 3, kecelakaan yang terjadi di awal film adalah kecelakaan sebuah rollercoaster di taman bermain. Seorang cewek berhasil mendapatkan penglihatan tersebut dan lagi-lagi mencoba memberi peringatan terhadap teman-temannya agar tidak menaiki rollercoaster tersebut. Lagi-lagi, teman-temannya menganggap cewek itu hanya merasa paranoid terhadap rollercoaster (meskipun pada akhirnya ada beberapa yang mengikuti). Setelah kecelekaan itu terjadi, tentunya kematian mengikuti mereka yang selamat dari kecelakaan itu.
Di Final Destination 4, kecelakaan terjadi di arena balapan mobil. Lagi-lagi orang-orang yang selamat dari kecelakaan tersebut terus diintai kematian dengan cara yang tragis pula.
Nah, di film Final Destination 5 yang baru keluar bulan ini, cerita berawal dari seorang cowok yang mendapat penglihatan mengenai kecelakaan bis yang dinaikinya di jembatan yang runtuh. Dalam “penglihatan” tersebut, ia melihat teman-temannya tewas dengan cara yang tragis. Sehingga, saat ia selesai mendapat “penglihatan” tersebut, ia segera memberitahukan teman-temannya agar segera keluar dari bis tersebut karena jembatan akan runtuh. Teman-temannya pun heran mengapa ia bisa mengetahui jika jembatan itu akan runtuh dan menewaskan banyak orang.
Saya sendiri adalah salah satu penikmat film Final Destination dari yang pertama hingga yang terakhir ini. Meskipun jalan ceritanya cenderung sama, namun saya tertarik melihat bagaimana setiap kematian datang menjemput dengan cara yang berbeda-beda.
Dari kelima film tersebut, apabila diurutkan dari yang paling “keji” sampai yang “terlembut” cara kematian menjemputnya, menurut saya yang nomor satu adalah Final Destination 5, kemudian disusul Final Destination 2, Final Destination 4, Final Destination 3, dan terakhir Final Destination 1. Namun, secara overall, saya paling menyukai Final Destination yang pertama.

Menurut kalian… Final Destination mana yang menurut anda paling bagus???

FINAL DESTINATION


FINAL DESTINATION 2


FINAL DESTINATION 3

FINAL DESTINATION 4

FINAL DESTINATION 5

21.04 | 0 komentar | Read More

MISTERI NYATA FINAL DESTINATION= Ini Dia Final Destination Di Dunia Nyata

Vemale.com - Siapa yang tidak familiar dengan film bertemakan kematian yang satu ini. Ya, Final Destination. Hingga kini, telah rilis 5 buah judul film di dunia perfilman dunia. Film yang awalnya rilis pada tahun 2000 ini telah mendapatkan tempat khusus bagi moviegoers yang menyukai film-film dengan tema horor supranatural.
Benang merah dari cerita ini adalah tentang seorang anak muda yang mendapatkan visi akan kematian masal yang akan ia dan sekitarnya alami. Ia pun setelah mendapatkan visi tersebut berusaha untuk 'mencegah' kematian yang seharusnya datang saat itu. Namun, sekuat apapun ia berusaha, kematian memang tidak bisa dihindarkan.
http://fakhrimuhammadaldi.files.wordpress.com/2012/05/malaikat2bmaut1.jpg
Nah, persis dengan plot cerita film ini, seorang gadis asal Brasil bernama Jessica de Lima Rohl ini juga rupanya secara tidak sengaja menunda kematiannya selama seminggu. Begini kisahnya...
Jessica saat itu akan menghadiri sebuah pesta di sebuah club Kiss di kota Santa Maria. Ia juga bertanggung jawab atas penjualan tiket dan saat itu, ia berhasil menjual 238 tiket. Kemudian, atas alasan yang tidak diketahui, kekasihnya Stefanel, menelponnya dan memintanya untuk tidak pergi ke club tersebut. Ia pun menuruti perkataan kekasihnya dan ajaibnya, perkataan itulah yang menyelamatkan nyawanya.
Malam itu, saat pesta sedang berlangsung, naas sedang menimpa siapa saja yang datang ke pesta tersebut. Tidak disangka, club Kiss terbakar dan tidak menyisakan satu orang pun dalam keadaan selamat. Jessica yang mengetahui hal tersebut, awalnya merasa beruntung karena tidak menjadi korban.
Satu minggu kemudian, ia berencana menemui kekasihnya untuk menyaksikan sisa-sisa club Kiss yang terbakar. Ia pun berangkat dari Toledo, kota tempat ia tinggal. Namun, memang kematian tidak bisa ditunda, Jessica dan kekasihnya, ketika sedang dalam perjalanan menuju club, menabrak sebuah truk.
Jessica tewas seketika di tempat kejadian, sedangkan Stefanel meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Sudah melihat dimana benang merah dari film Final Destination dan kejadian yang menimpa Jessica, Ladies?
20.57 | 0 komentar | Read More

KISAH NYATA ORANG ISLAM= KISAH NYATA SELAMAT DARI PESAWAT YANG TERBAKAR

by: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=531422866882519&set=pb.448677201823753.-2207520000.1355493875&type=3&theater
Bismillahir-Rahmaanir-Rahi
m ... Ada seorang temanku dari Riyadh yang bercerita: ... Kami mempunyai tetangga, yaitu sebuah keluarga pendatang. Orang tua mereka sudah tua. Keduanya biasa pergi ke Mekah dan tinggal di sana satu bulan atau lebih, sesudah itu pulang menemui anak-anak mereka lalu tinggal dalam waktu yang lama, kemudian kembali lagi
 ke Mekah, dan begitu seterusnya.

Kedua suami-istri itu sebenarnya sudah berumur 60 tahun, tetapi fisik keduanya masih sehat sehingga bisa mengerjakan sendiri apa saja yang diperlukan.

Pada suatu ketika, pasangan suami-istri tersebut hendak pergi ke Mekah. Pada awalnya, kepergian mereka dicegah oleh anak mereka.

Namun, pada sore hari Selasa, 8 Syawal 1400 H, akhirnya pasangan suami-istri tersebut diantar oleh sang anak menuju ke bandara. Setelah sampai di ruang tunggu bandara, mereka pun berpisah. Anak tersebut pergi ke tempat kerjanya satu jam menjelang pengumuman perjalanan dikumandangkan.

Sambil menunggu pengumuman, lelaki tua itu berbaring berbantalkan kain ihram, setelah berpesan kepada istrinya, “Nanti kalau mereka mengumumkan pesawat akan berangkat, bangunkan saya.”

“Insya Allah,” jawab istrinya singkat. Kemudian, wanita tua itu diam. Sambil menunggu, terkadang dia berbincang-bincang dengan para wanita lain sekelilingnya, kemudian dia katakan, “Saya mau pergi ke toilet.”

Selanjutnya, dia pergi menuju toilet samping masjid di bandara tersebut. Karena dia merasa tidak bisa menggunakan dengan baik toilet dalam bandara atau toilet yang dibuat model Eropa, sang istri pun tertahan lama di toilet tersebut. Ketika kembali dari sana, ternyata orang-orang sekelilingnya telah pergi.

Sang istri pun segera membangunkan suaminya. Setengah berteriak dia katakan kepadanya, “Hai Abu Muhammad, orang-orang sudah pergi, mereka meninggalkan kita.”

Orang tua itu bangun dengan gelagapan, lalu mengambil barang-barangnya, kemudian pergi ke pintu gerbang. Ternyata petugas di sana mencegahnya untuk masuk dengan mengatakan, “pesawat telah tinggal landas, Paman, ke mana engkau tadi? Tunggulah penerbangan berikutnya tiga jam lagi.”

Orang tua tersebut tak bisa berbuat apa-apa selain menengok kepada istrinya, lalu menumpahkan segala kemarahannya kepada istrinya. Istrinya tersebut dibentaknya seraya berkata, “Kenapa kita sampai tertinggal oleh pesawat? Ke mana kamu tadi?”

Seorang petugas segera datang, lalu berkata, “Paman, marilah istirahat di sini saja dulu, insya Allah segala sesuatunya akan beres.”

Akan tetapi, lelaki tua itu malah semakin berang. Dia marah sekali, sementara sang istri berupaya meredakan amarah suaminya, tetapi tidak juga berhasil. Lelaki tua itu terus saja mengecam istrinya, “Kenapa, kenapa, dan kenapa,” dan seterusnya.

Di tengah hujan kecaman yang kian gencar itu, tiba-tiba terjadi sesuatu yang mengejutkan. Terdengar pengumuman di bandara bahwa pesawat yang baru saja berangkat mengalami gangguan pada salah satu mesinnya, kemudian gangguan itu makin parah, dan akhirnya pesawat itu terbakar.

Pilot pesawat itu telah menghubungi pusat pengendalian di bandara, meminta agar diizinkan melakukan pendaratan darurat. Namun, selalu saja dijawab, “Tunggulah sebentar, landasan pacu masih sibuk.”

Namun, setelah pilot menyaksikan api makin besar, tidak ada yang bisa dia lakukan selain mendarat darurat di landasan pacu. Tiba-tiba tampaklah kobaran api dari segala penjuru pesawat. Seketika itu juga para petugas keamanan dan paramedis memburu masuk ke bandara untuk menyelamatkan para penumpang yang berjumlah lebih dari 300 orang.

Akan tetapi, tidak berhasil, musibah tersebut menyebabkan terjadinya insiden luar biasa dan tewasnya semua penumpang. Mereka tidak bisa keluar dari pesawat karena terjebak kobaran api di mana-mana. Mereka hangus, bahkan sebagian besar dari mereka tak bisa dikenali lagi wajahnya. Semoga Allah merahmati yang mukmin dari mereka.. Sementara itu, lelaki tua tadi masih mengecam istrinya dengan suaranya yang keras.
http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/ilustrasi_101104101240.jpg
Orang-orang pun segera mendengar peristiwa naas itu. Langsung mereka berhamburan datang dari segala penjuru menuju ke bandara. Mereka datang berbondong-bondong. Masing-masing ingin mengetahui dan meyakinkan keselamatan keluarganya.

Mereka menyangka bahwa pesawat yang ditumpangi keluarganyalah yang mendapat musibah, hingga akhirnya para petugas bandara mengumumkan kejadian itu secara rinci.

Syandan, Lelaki tua tadi, tiba-tiba didekap oleh anaknya seraya berkata, “Ayah, alhamdulillah, kau selamat, mana ibu?”

Lelaki tua itu menarik napas panjang, lalu berkata, “Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami berdua. Demi Allah, anakku, sebelumnya aku marah dan sedih sekali karena tertinggal oleh pesawat. Aku tidak pernah mengecam ibumu atas apa pun seperti yang aku lakukan terhadapnya hari ini.

Akan tetapi, astaghfirullah wa atubu ilaih. Aku bersaksi demi Allah bahwa apa pun yang mesti meleset dari dirimu, ia takkan mengenai kamu dan apa pun yang ditakdirkan mengenai kamu ia takkan meleset darimu. S

egala sesuatu di sisi Tuhan kita telah ada ketentuannya. Oleh karena itu, apa pun yang Dia kehendaki, pasti terjadi dan apa pun yang tidak Dia kehendaki takkan terjadi. Mahabenarlah Allah yang berfirman, “Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. ” (QS. An-Nisa: 19)

Di antara hal-hal ajaib yang patut diterangkan di sini berkenaan dengan insiden pesawat ini –yang memberi pelajaran berharga bagi setiap muslim dan keimanan yang mendalam tentang qodha dan qadar- ialah berita yang disiarkan oleh sk. Al-Madinah (Saudi), bahwa salah seorang karyawan Saudis Airlines yang bernama Sami Husnain.

Dia bekerja sebagai co pilot. Pada hari itu, dia sebenarnya sedang cuti. Akan tetapi, saat itu dia pergi ke bandara beserta anaknya untuk mengantarkan beberapa surat pribadi. Ternyata salah seorang temannya yang ditunjuk menggantikan tugasnya sebagai co pilot pada penerbangan yang naas itu berhalangan karena sesuatu yang mendadak sehingga tidak bisa melakukan penerbangan.

Oleh karena itu, dengan sukarela Sami menggantikannya melakukan penerbangan itu. Kemudian dia pun segera pulang ke rumah untuk mengenakan pakaian kerja dan mengembalikan anaknya. Setelah segala sesuatu telah siap, dia pun keluar dari rumahnya dan segera berangkat setelah mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya.

Ternyata itu adalah ucapan selamat tinggal yang terakhir baginya. Mahabenarlah Allah Yang Mahaagung dalam firman-Nya, “Dan, siapa pun tidaklah mengetahui apa yang akan dia lakukan besok, dan siapa pun tidaklah mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesunguhnya Allah Mahatahu lagi Mahawaspada.” (QS. Luqman: 34)

Wallahu a'lam bish-shawab ...

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...



Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya
20.50 | 0 komentar | Read More

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...