by: http://seberkascahyarembulan.wordpress.com/2013/01/17/subhanalloh-ternyata-sudah-diajarkan-ya-doa-agar-kita-tidak-galau/
Di suatu pagi di kota madinah terlihat oleh baginda Rosululloh saw, seorang sahabat yang sedang duduk termenung, sebentar ia mengganti posisi duduknya, sebentar ia menengadah, sebentar kemudian ia menghela nafas,Ia adalah Abu Umamah yang sedang duduk dengan air muka yang lesu di dalam masjid, padahal ketika itu seperti biasanya seluruh penduduk Madinah sedang berada dalam kesibukan, baik bertani, berdagang, maupun mengurus keperluan rumah tangga
kemudian Rosululloh saw, mendekatinya dan berkata ” wahai Abu Umamah, aku lihat engkau sangat gelisah (baca :Galau), apa yang membuatmu gelisah ya Abu umamah?”
“benar ya Rosululloh, aku dalam keadaan gelisah, hutangku banyak, hingga akupun tak tenang dan tak betah tinggal di rumah”
Rasulullah SAW kemudian mendekati shahabatnya tersebut dan berkata, “Bukankah aku telah mengajarkanmu sebuah ucapan yang bila kamu mengucapkannya maka Allah akan menghilangkan kesedihan dan akan memberikan kelonggaran kepadamu?”
kemudian Rosululloh saw, membacakan do”a ini :
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesedihan, berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, berlindung kepada-Mu dari kebakhilan dan ketakutan, dan berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan kesewenang wenangan orang ” (HR Abu Daud)
Beliau menganjurkan untuk membacanya setiap pagi dan petang, dan Abu Umamah ini kemudian melaksanakan apa yang di wasiatka Rosululloh saw tersebut. dan perlahan tapi pasti kegelisahannyapun sirna, ia menjadi orang yang rajin bekerja hingga persoalan hutangnyapun sedikit demi sedikit terselesaikan.dan di dalam sejarah ia terjacata sebagai saudagar yang kaya raya.
Umahat Fillah Rohimakumulloh, ini adalah doa yang bisa kita sebut sebagai doa anti galau, dan dari doa ini sebenarnya kita bisa belajar ada 8 hal yang harus kita hindari agar kita bisa menjadi pribadi yang merdeka,
1/2. hammi (hummu)/hazzan (kesedihan) dua hal ini jika bersatu dalam diri manusia maka jiwanya akan gelisah, bahasa kerennya adalah galau.susah memutuskan sesuatu.kenapa kita gelisah?
yang jelas karena biasanya kita sering beramal bukan karena alloh SWT. mengerjakan sesuatu tidak di puji, ngambek, bekerja keras tak naik naik pangkat stress, dijanjikan sesuatu tak terlaksana kecewa, dsb. kita sering bersandar kepada makhluknya. Jika kita selalu menyandarkan sesuatu kepada makhluknya, maka siap siaplah kita menjadi orang yang senantiasa galau , padahal ketika kita mau bersandar kepada alloh, maka allohlah sang maha kuasa, yang membolak balikkan hati, yang memberi rizki, dsb.
perbanyaklah mengingat alloh swt, agar hati kita menjadi tenang.perbanyaklah Silaturahim, agar di beri kesehatan,keselamatan dan rizki kita terbuka lebar.
3/4. kelemahan/kemalsan,
lemah bisa berarti lemah fisik,lemah fikroh dan lemah ruhani, itulah sebabnya Alloh SWT, lebih mencintai orang beriman yang kuat dibanding dengan orang beriman yang lemah, meskipun di dalam keduanya sama sama terdapat kebaikan.
Rosululloh adalah pribadi yang kuat, kuat fisik, beliau pernah menang meawan jawara gulat, di saat perang khondak, tatkala para sahabat tak bisa menyingkirkan batu besar, maka rosulullohlah yang memecah batu besar tersebut hingga memercikkan api. beliau juga orang yang sangat cerdas, dan orang yang sangat tinggi kekuatan Ruhaninya.
jika kita mempunyai kekuatan fisik, fikroh dan ruhani, maka kitapun Insya alloh akan menjadi pribadi pribadi yang kuat,
manusia adalah fii ahsani takwim, sebaik baiknya bentuk, yakinlah bahwa kita mempunya potensi yang bisa kita lejitkan, jika kita merasa lemah secara fisik, fikroh bahkan ruhani maka kitapun akan menjadi orang yang lemah dan malas, bahkan bisa jadi menjadi orang yang kufur.
5/6 kebahilan/ketakutan.
orang yang bakhil adalah orang orang yang senantiasa menghitung hitung apa yang sudah ia lakukan.ia akan bahagia manakala diuntungkan dan akan merasa rugi jika harus mengeluarkan apa yang menjadi miliknya.
untuk kita orang yang beriman, satu hal yang harus kita ingat adalah bahwa ada sebagian harta yang bukan menjadi hak kita.
satu kisah juga tentang Abu umamah, setelah ia bisa mengatasi rasa galaunya, ia menjadi orang yang pemurah, bersedekah dengan ikhlas, sehingga allohpun memberikan balasan dari arah yang tidak di sangka sangka,
Dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir berkata, “Seorang pembantu yang bekerja pada Abu Umamah menceritakan kepadaku, ‘Abu Umamah adalah orang yang suka bersedekah dan senang mengumpulkan sesuatu untuk kemudian disedekahkan. Dia tidak pernah menolak seorang pun yang meminta sesuatu kepadanya, sekali pun ia hanya bisa memberi sesiung bawang merah atau sebutir kurma atau sesuap makanan.
Pada suatu hari datang seorang peminta-minta kepadanya padahal ia sudah tidak memiliki itu semua, selain uang sebanyak 3 dinar. Orang itu tetap meminta juga, maka Abu Umamah memberikannya 1 dinar. Kemudian datang orang lain untuk meminta. Abu Umamah memberinya 1 dinar. Datang lagi satu orang, Abu Umamah memberinya 1 dinar juga.
Sudah barang tentu aku marah. Kemudian aku berkata, ‘Wahai Abu Umamah, engkau tidak menyisakan untuk kami suatu pun!’
Kemudian Abu Umamah berbaring untuk tidur siang. Ketika adzan Ashar dikumandangkan aku membangunkannya. Lalu ia berangkat ke masjid. Setelah itu aku bercakap-cakap dengan dia kemudian aku meninggalkannya untuk mempersiapkan makan malam dan memasang pelana kudanya
Ketika aku masuk kamar untuk merapikan tempat tidurnya, tiba-tiba aku menemukan mata uang emas dan setelah aku hitung berjumlah 300 dinar.
Aku berkata dalam hatiku, ‘Tidak mungkin dia melakukan seperti apa yang dia perbuat kecuali sangat percaya dengan apa yang akan menjadi penggantinya.’
Setelah Isya’ dia masuk rumah. Dan ketika melihat makanan yang telah tersedia dan pelana kuda telah terpasang ia tersenyum lalu berkata, ‘Inilah kebaikan yang diberikan dari sisi-Nya.’
Aku berada di hadapannya sampai ia makan malam. Ketika itu aku berkata, ‘Semoga Allah senantiasa mengasihimu dengan infak yang engkau berikan itu sebenarnya engkau telah menyisihkan simpanan, tetapi mengapa engkau tidak memberitahu aku, sehingga aku dapat mengambilnya.’
Abu Umamah bertanya, ‘Simpanan yang mana? Aku tidak menyimpan apapun!’
Kemudian aku angkat kasurnya, tatkala Abu Umamah melihat dinar itu ia bergembira dan sangat heran.
Serta merta aku potong tali ikatku, sebuah tali yang menandakan aku seorang Majusi atau Nasrani, dan aku masuk Islam.”
Ibnu Jarir berkata, “Aku melihat wanita itu (bekas budak) menjadi guru kaum wanita di masjid Himsha yang mengajarkan Alquran, sunah dan ilmu faraidh.
OLEH KARENA ITU, PERBANYAKNYALAH SEDEKAH, KARENA SEDEKAH ITU TAK MENGURANGI SEDIKITPUN DARI HARTA KITA.
6/8banyak hutang/dominasi manusia
Hutang adalah masalah yang saat ini sedang menjadi trend masyarakat modern.bahkan sampai ada anekdot, “hutang membuat hidup menjadi lebih hidup”
wah..gawat kan?sesuatu yang menyalahi sunatulloh, maka pasti akan hancur.
Bukankah Rosululloh saw, bersabda :
“Janganlah engkau jadikan dirimu ketakutan setelah merasakan ketenangan!”
Sahabat bertanya: “Kenapa seperti itu ya rosululloh?!”
beliau menjawab: “Karena hutang.”
Begitulah kenyataannya. Orang yang berhutang akan senantiasa dihantui ketakutan kerana dia dikejar-kejar untuk segera membayarnya.
Inilah salah satu faktor yang membuat ramai orang mengalami tekanan jiwa.
Rasulullah juga mengatakan:
“Hendaklah kamu jauhi hutang kerana hutang itu menjadi beban fikiran di malam hari dan rasa rendah diri di siang hari.”
orang yang memiliki hutang sudah pasti kemerdekaanya terkekang.bahkan rosululloh saw pun tak hendak menyolatkan mayat yang masih memiliki hutang
masya alloh, berbahagialh kita orang yang terbebas dari hutang.
bismillah, berniat untuk bebas dari hutang adalah langkah awal, semoga Alloh memudahkan langkah kita. dan menjadikan kita pribadi yang merdeka.aamiin.
wallohu alam bi showab.
Di suatu pagi di kota madinah terlihat oleh baginda Rosululloh saw, seorang sahabat yang sedang duduk termenung, sebentar ia mengganti posisi duduknya, sebentar ia menengadah, sebentar kemudian ia menghela nafas,Ia adalah Abu Umamah yang sedang duduk dengan air muka yang lesu di dalam masjid, padahal ketika itu seperti biasanya seluruh penduduk Madinah sedang berada dalam kesibukan, baik bertani, berdagang, maupun mengurus keperluan rumah tangga
kemudian Rosululloh saw, mendekatinya dan berkata ” wahai Abu Umamah, aku lihat engkau sangat gelisah (baca :Galau), apa yang membuatmu gelisah ya Abu umamah?”
“benar ya Rosululloh, aku dalam keadaan gelisah, hutangku banyak, hingga akupun tak tenang dan tak betah tinggal di rumah”
Rasulullah SAW kemudian mendekati shahabatnya tersebut dan berkata, “Bukankah aku telah mengajarkanmu sebuah ucapan yang bila kamu mengucapkannya maka Allah akan menghilangkan kesedihan dan akan memberikan kelonggaran kepadamu?”
kemudian Rosululloh saw, membacakan do”a ini :
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesedihan, berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, berlindung kepada-Mu dari kebakhilan dan ketakutan, dan berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan kesewenang wenangan orang ” (HR Abu Daud)
Beliau menganjurkan untuk membacanya setiap pagi dan petang, dan Abu Umamah ini kemudian melaksanakan apa yang di wasiatka Rosululloh saw tersebut. dan perlahan tapi pasti kegelisahannyapun sirna, ia menjadi orang yang rajin bekerja hingga persoalan hutangnyapun sedikit demi sedikit terselesaikan.dan di dalam sejarah ia terjacata sebagai saudagar yang kaya raya.
Umahat Fillah Rohimakumulloh, ini adalah doa yang bisa kita sebut sebagai doa anti galau, dan dari doa ini sebenarnya kita bisa belajar ada 8 hal yang harus kita hindari agar kita bisa menjadi pribadi yang merdeka,
1/2. hammi (hummu)/hazzan (kesedihan) dua hal ini jika bersatu dalam diri manusia maka jiwanya akan gelisah, bahasa kerennya adalah galau.susah memutuskan sesuatu.kenapa kita gelisah?
yang jelas karena biasanya kita sering beramal bukan karena alloh SWT. mengerjakan sesuatu tidak di puji, ngambek, bekerja keras tak naik naik pangkat stress, dijanjikan sesuatu tak terlaksana kecewa, dsb. kita sering bersandar kepada makhluknya. Jika kita selalu menyandarkan sesuatu kepada makhluknya, maka siap siaplah kita menjadi orang yang senantiasa galau , padahal ketika kita mau bersandar kepada alloh, maka allohlah sang maha kuasa, yang membolak balikkan hati, yang memberi rizki, dsb.
perbanyaklah mengingat alloh swt, agar hati kita menjadi tenang.perbanyaklah Silaturahim, agar di beri kesehatan,keselamatan dan rizki kita terbuka lebar.
3/4. kelemahan/kemalsan,
lemah bisa berarti lemah fisik,lemah fikroh dan lemah ruhani, itulah sebabnya Alloh SWT, lebih mencintai orang beriman yang kuat dibanding dengan orang beriman yang lemah, meskipun di dalam keduanya sama sama terdapat kebaikan.
Rosululloh adalah pribadi yang kuat, kuat fisik, beliau pernah menang meawan jawara gulat, di saat perang khondak, tatkala para sahabat tak bisa menyingkirkan batu besar, maka rosulullohlah yang memecah batu besar tersebut hingga memercikkan api. beliau juga orang yang sangat cerdas, dan orang yang sangat tinggi kekuatan Ruhaninya.
jika kita mempunyai kekuatan fisik, fikroh dan ruhani, maka kitapun Insya alloh akan menjadi pribadi pribadi yang kuat,
manusia adalah fii ahsani takwim, sebaik baiknya bentuk, yakinlah bahwa kita mempunya potensi yang bisa kita lejitkan, jika kita merasa lemah secara fisik, fikroh bahkan ruhani maka kitapun akan menjadi orang yang lemah dan malas, bahkan bisa jadi menjadi orang yang kufur.
5/6 kebahilan/ketakutan.
orang yang bakhil adalah orang orang yang senantiasa menghitung hitung apa yang sudah ia lakukan.ia akan bahagia manakala diuntungkan dan akan merasa rugi jika harus mengeluarkan apa yang menjadi miliknya.
untuk kita orang yang beriman, satu hal yang harus kita ingat adalah bahwa ada sebagian harta yang bukan menjadi hak kita.
satu kisah juga tentang Abu umamah, setelah ia bisa mengatasi rasa galaunya, ia menjadi orang yang pemurah, bersedekah dengan ikhlas, sehingga allohpun memberikan balasan dari arah yang tidak di sangka sangka,
Dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir berkata, “Seorang pembantu yang bekerja pada Abu Umamah menceritakan kepadaku, ‘Abu Umamah adalah orang yang suka bersedekah dan senang mengumpulkan sesuatu untuk kemudian disedekahkan. Dia tidak pernah menolak seorang pun yang meminta sesuatu kepadanya, sekali pun ia hanya bisa memberi sesiung bawang merah atau sebutir kurma atau sesuap makanan.
Pada suatu hari datang seorang peminta-minta kepadanya padahal ia sudah tidak memiliki itu semua, selain uang sebanyak 3 dinar. Orang itu tetap meminta juga, maka Abu Umamah memberikannya 1 dinar. Kemudian datang orang lain untuk meminta. Abu Umamah memberinya 1 dinar. Datang lagi satu orang, Abu Umamah memberinya 1 dinar juga.
Sudah barang tentu aku marah. Kemudian aku berkata, ‘Wahai Abu Umamah, engkau tidak menyisakan untuk kami suatu pun!’
Kemudian Abu Umamah berbaring untuk tidur siang. Ketika adzan Ashar dikumandangkan aku membangunkannya. Lalu ia berangkat ke masjid. Setelah itu aku bercakap-cakap dengan dia kemudian aku meninggalkannya untuk mempersiapkan makan malam dan memasang pelana kudanya
Ketika aku masuk kamar untuk merapikan tempat tidurnya, tiba-tiba aku menemukan mata uang emas dan setelah aku hitung berjumlah 300 dinar.
Aku berkata dalam hatiku, ‘Tidak mungkin dia melakukan seperti apa yang dia perbuat kecuali sangat percaya dengan apa yang akan menjadi penggantinya.’
Setelah Isya’ dia masuk rumah. Dan ketika melihat makanan yang telah tersedia dan pelana kuda telah terpasang ia tersenyum lalu berkata, ‘Inilah kebaikan yang diberikan dari sisi-Nya.’
Aku berada di hadapannya sampai ia makan malam. Ketika itu aku berkata, ‘Semoga Allah senantiasa mengasihimu dengan infak yang engkau berikan itu sebenarnya engkau telah menyisihkan simpanan, tetapi mengapa engkau tidak memberitahu aku, sehingga aku dapat mengambilnya.’
Abu Umamah bertanya, ‘Simpanan yang mana? Aku tidak menyimpan apapun!’
Kemudian aku angkat kasurnya, tatkala Abu Umamah melihat dinar itu ia bergembira dan sangat heran.
Serta merta aku potong tali ikatku, sebuah tali yang menandakan aku seorang Majusi atau Nasrani, dan aku masuk Islam.”
Ibnu Jarir berkata, “Aku melihat wanita itu (bekas budak) menjadi guru kaum wanita di masjid Himsha yang mengajarkan Alquran, sunah dan ilmu faraidh.
OLEH KARENA ITU, PERBANYAKNYALAH SEDEKAH, KARENA SEDEKAH ITU TAK MENGURANGI SEDIKITPUN DARI HARTA KITA.
6/8banyak hutang/dominasi manusia
Hutang adalah masalah yang saat ini sedang menjadi trend masyarakat modern.bahkan sampai ada anekdot, “hutang membuat hidup menjadi lebih hidup”
wah..gawat kan?sesuatu yang menyalahi sunatulloh, maka pasti akan hancur.
Bukankah Rosululloh saw, bersabda :
“Janganlah engkau jadikan dirimu ketakutan setelah merasakan ketenangan!”
Sahabat bertanya: “Kenapa seperti itu ya rosululloh?!”
beliau menjawab: “Karena hutang.”
Begitulah kenyataannya. Orang yang berhutang akan senantiasa dihantui ketakutan kerana dia dikejar-kejar untuk segera membayarnya.
Inilah salah satu faktor yang membuat ramai orang mengalami tekanan jiwa.
Rasulullah juga mengatakan:
“Hendaklah kamu jauhi hutang kerana hutang itu menjadi beban fikiran di malam hari dan rasa rendah diri di siang hari.”
orang yang memiliki hutang sudah pasti kemerdekaanya terkekang.bahkan rosululloh saw pun tak hendak menyolatkan mayat yang masih memiliki hutang
masya alloh, berbahagialh kita orang yang terbebas dari hutang.
bismillah, berniat untuk bebas dari hutang adalah langkah awal, semoga Alloh memudahkan langkah kita. dan menjadikan kita pribadi yang merdeka.aamiin.
wallohu alam bi showab.
20.26 | 0
komentar | Read More