GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

4 Bahaya Dari Makanan Siap Saji Bagi Kesehatan

Written By Situs Baginda Ery (New) on Kamis, 08 Agustus 2013 | 15.22

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4gGCtECcDQCjFoEirnqgdKpYOAmqSBUKwhjy0UE4Psz6Hur8MUhyphenhyphenIIHh6Od8OTjelCXWXPCSijzzW6l-de1mwX7QQRA0ILAToDu5D9KzXZh9LxVnHYwLGlWsGnWDfabaGNfuJzYXvvavu/s1600/makan-rakus+junk.jpg 
Bagindaery kali ini menshare sebuah artikel tentang kesehatan dan dampak buruk dari makanan cepat siap saji,apa sajakah bahaya-bahaya tersebut,yuk sobat bagindaery kita simak artikel berkualitas dibawah ini.

1.      Pengertian makanan siap saji
Makanan sip saji adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis, dan diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan serta memberikan cita rasa bagi produk tersebut.

2.      Dampak positif makanan siap saji
Makanan siap saji yang beredar di Indonesia saat ini mencapai 500-600 jenis. Jenis tersebut terdiri dari makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala kecil dan besar. Ketersediaan makanan siap saji ini akan memberikan kemudahan pemilihan jenis makanan, kualitas makanan dan praktis. Inilah dampak positif dari adanya makanan siap saji.

3.      Jenis makanan siap saji dan Dampak Negatifnya
Dilihat dari sumber produksinya, Makanan siap saji dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: makanan siap saji ala restoran barat, produk instan ala industri pabrik, dan makanan masak ala industri rumah tangga atau biasa disebut dengan pedagang kaki lima. 

a.  Kategori Makanan siap saji ala restoran
makanan pada kategori ini contohnya seperti pizza, hot dog dan sebagainya. Dimana makanan yang tidak sehat tersebut berasal dari budaya barat yang dibawa dan diperkenalkan ke Indonesia. Alhasil, banyak orang Indonesia mengonsumsi makanan   obesitas, dan menu modern masyarakat kini.
b. Makanan instan ala industri pabrik
Makanan ini biasanya ditutup dengan kemasan yang bisa berasal dari plastic, kaleng, kaca, atau bahan lainnya. Produknya pun bermacam, ada yang berupa lauk pauk, mie instant, susu, keju, santan, dan nugget atau sosis. Dampak negatif pada kategori ini adalah yang paling tinggi karena dilihat dari faktor produksi yang digunakan, kemasan yang dipakai, dan zat additif yang ditambahkan, makanan instan ini paling banyak mengandung bahan kimia yang berbahaya.
Faktor produksi yang berupa bahan mentah yang digunakan oleh produsen dapat berupa bahan yang bergizi rendah. Selain itu, sebagian besar produsen menggunakan kemasan yang tidak sesuai dengan standart nasional Indonesia (SNI). Menurut ketua federasi pengemasan Indonesia Hengky Darmawan menyatakan bahwa di Indonesia sistem pengemasannya baru 10% sesuai aturan SNI. Pemilihan jenis kemasan harus memperhatikan food grade dan food safety.[1]

Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam memilih kemasan adalah tampil menarik, mampu melindungi produk yang dikemas, dan pertimbangan ekonomis. Bahan yang digunakan selama ini berupa plastik atau Styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget), PVC (polyvinyl clorida) untuk pembungkus kembang gula, kaleng makanan buah, susu, dan makanan lauk pauk.[2]

Zat additif  yang digunakan pun juga beragam. Mulai dari bahan pengawet, pewarna, perasa hingga pemanis buatan terkandung dalam sebungkus makanan instan.  Zat pengawet dapat memicu terjadinya mutasi sel yang akhirnya mengakibatkan penyakit Kanker. Zat pewarna dapat Menimbulkan alergi dan kanker hati. Zat perasa seperti MSG menimbulkankerusakan otak.  Dan zat pemanis dapat menyebabkan kanker kantong kemih, gangguan saraf dan tumor otak. Jadi,   dapat kita simpulkan bahwa penyakit kanker mendominasi dampak negatif yang ditimbulkan oleh zat additif.

Selain yang dikemukakan diatas, adapun zat additif  berbahaya yang tidak layak dipakai dalam pembuatan makanan, namun masih saja dipakai sebagai bahan tambahan, zat tersebut adalah Formalin dan Boraks. Formalin merupakan zat pengawet pada mayat, sedangkan boraks merupakan zat pemutih pada industri tekstil.

Seperti yang dikemukakan oleh Prof. Joko Waluyo, salah satu guru besar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.  “Jika formalin diteteskan pada tangan maka tangan yang terkena formalin tadi akan melepuh. Dapat dibayangkan, jika zat keras tersebut masuk dalam tubuh manusia dan menyentuh organ dalam yang lunak dan tipis. Maka yang terjadi adalah terhambatnya fungsi organ dikarenakan rusaknya organ-organ tersebut.” 2[3
]
Oleh karena itu, makanan siap saji pada kategori ini dianggap paling berbahaya. Dan kita harus berfikir dua kali untuk mengonsumsi makanan instan tersebut secara rutin, mengingat bahaya yang dikandungnya.  

c.  Makanan siap saji ala industri rumah tangga
Kategori yang terakhir berasal dari industri  rumah tangga (pedagang kaki lima). Yang perlu diwaspadai dari kategori ini adalah cara, alat, bahan, dan tempat yang digunakan untuk mengolah makanan. Biasanya pedagang kaki lima berdagang di pinggir jalan, seperti yang kita ketahui bahwa dijalan terdapat polusi udara. Polusi ini banyak mengandung unsur kimia yang berbahaya.

Tidak hanya mengandung bahan kimia saja, polusi udara juga menyebabkan berbagai macam mikroorganisme penyakit. Banyaknya transportasi yang melintas akan membawa kotoran yang ada dijalan menyebar ke segala arah, termasuk pada lokasi warung makan pedagang kaki lima. Sedangkan kondisi warung, hanya dilindungi oleh tenda yang terbuka. Oleh karenanya semakin mudah mikroorganisme penyakit yang hinggap pada makanan dan dimakan oleh manusia. Tidak dapat kita hitung berapa banyaknya bakteri parasit yang masuk dalam tubuh kita.

Faktor air pun juga ikut menyumbang dampak negatif, karena air yang digunakan adalah air mentah yang tidak dilindungi oleh wadah yang tertutup. Air untuk mencuci juga terbatas pada satu tempat. Dari bekas piring puluhan orang yang makan biasanya dicuci dengan air sama. Lain lagi dengan hinggapnya hewan vektor, yakni hewan perantara penyakit menular seperti kecoa dan lalat. 
4.      Upaya meminimalisasi dampak negatif
Dari banyaknya faktor penyebab dan akibat makanan tidak sehat tersebut. Mulai dari kategori pertama hingga ketiga ini, seharusnya ada upaya dari kita dalam meminimalisir pola hidup yang tidak sehat. hal ini dapat diupayakan dengan dua cara, secara internal dan eksternal.
  1. Secara internal :
Mengurangi konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan serta mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin diduga mengandung zat karsinogen (anti kanker) adalah vitamin A,C,E banyak terdapat dalam sayur dan buah asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan asparagus: vitamin B3, vitamin D dalam bentuk aktif terdapat pada mentega, susu, kuning telur hati, beras dan ikan
Seabagai orang yang mempunyai pengetahuan, kita harus bisa melakukan sosialisasi pada keluarga dan masyarakat tentang bahaya makanan siap saji, mengawasi, dan mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan pada anak serta membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah.

2. Secara Eksternal
Produsen, diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan, menjaga  kebersihan lokasi dagang, menggunakan cara pengolahan yang baik, dan menggunakan bahan yang higienis.
Konsumen, sebagai seorang konsumen yang baik, kita harus memilih tempat makan yang bersih, melihat nilai gizi pada bungkus makanan instan yang akan kita beli, dan memastikan produk tersebut telah menapat izin produksi dari BPOM.
Pemerintah, melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan program makanan tambahan anak sekolah dengan memanfaatkan sumber makanan lokal. Serta melukan evaluasi rutin di pasar.
Non-Pemerintah (LSM), memfasilitasi terbentuknya konsumen, mendorong peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global yang berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen.

by: http://progresif-nations.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...