Bagindaery kali ini menshare sebuah artikel tentang kesehatan dan dampak buruk dari makanan cepat siap saji,apa sajakah bahaya-bahaya tersebut,yuk sobat bagindaery kita simak artikel berkualitas dibawah ini.
1. Pengertian makanan siap saji
Makanan
sip saji adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis,
dan diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi
oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan
berbagai zat aditif untuk mengawetkan serta memberikan cita rasa bagi
produk tersebut.
2. Dampak positif makanan siap saji
Makanan
siap saji yang beredar di Indonesia saat ini mencapai 500-600 jenis.
Jenis tersebut terdiri dari makanan dan minuman yang diproduksi dalam
skala kecil dan besar. Ketersediaan makanan siap saji ini akan
memberikan kemudahan pemilihan jenis makanan, kualitas makanan dan
praktis. Inilah dampak positif dari adanya makanan siap saji.
3. Jenis makanan siap saji dan Dampak Negatifnya
Dilihat
dari sumber produksinya, Makanan siap saji dibagi menjadi tiga
kategori, yaitu: makanan siap saji ala restoran barat, produk instan ala
industri pabrik, dan makanan masak ala industri rumah tangga atau biasa
disebut dengan pedagang kaki lima.
a. Kategori Makanan siap saji ala restoran
makanan
pada kategori ini contohnya seperti pizza, hot dog dan sebagainya.
Dimana makanan yang tidak sehat tersebut berasal dari budaya barat yang
dibawa dan diperkenalkan ke Indonesia. Alhasil, banyak orang Indonesia
mengonsumsi makanan obesitas, dan menu modern masyarakat kini.
b. Makanan instan ala industri pabrik
Makanan
ini biasanya ditutup dengan kemasan yang bisa berasal dari plastic,
kaleng, kaca, atau bahan lainnya. Produknya pun bermacam, ada yang
berupa lauk pauk, mie instant, susu, keju, santan, dan nugget atau
sosis. Dampak negatif pada kategori ini adalah yang paling tinggi
karena dilihat dari faktor produksi yang digunakan, kemasan yang
dipakai, dan zat additif yang ditambahkan, makanan instan ini paling
banyak mengandung bahan kimia yang berbahaya.
Faktor
produksi yang berupa bahan mentah yang digunakan oleh produsen dapat
berupa bahan yang bergizi rendah. Selain itu, sebagian besar produsen
menggunakan kemasan yang tidak sesuai dengan standart nasional Indonesia
(SNI). Menurut
ketua federasi pengemasan Indonesia Hengky Darmawan menyatakan bahwa di
Indonesia sistem pengemasannya baru 10% sesuai aturan SNI. Pemilihan
jenis kemasan harus memperhatikan food grade dan food safety.[1]
Beberapa
faktor yang mempengaruhi produsen dalam memilih kemasan adalah tampil
menarik, mampu melindungi produk yang dikemas, dan pertimbangan
ekonomis. Bahan yang digunakan selama ini berupa plastik atau Styrofoam
(pembungkus mie instant dan nugget), PVC (polyvinyl clorida) untuk pembungkus kembang gula, kaleng makanan buah, susu, dan makanan lauk pauk.[2]
Zat
additif yang digunakan pun juga beragam. Mulai dari bahan pengawet,
pewarna, perasa hingga pemanis buatan terkandung dalam sebungkus makanan
instan. Zat pengawet dapat memicu terjadinya mutasi sel yang akhirnya
mengakibatkan penyakit Kanker. Zat pewarna dapat Menimbulkan alergi dan
kanker hati. Zat perasa seperti MSG menimbulkankerusakan otak. Dan zat pemanis dapat menyebabkan kanker kantong kemih, gangguan
saraf dan tumor otak. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa penyakit
kanker mendominasi dampak negatif yang ditimbulkan oleh zat additif.
Selain
yang dikemukakan diatas, adapun zat additif berbahaya yang tidak layak
dipakai dalam pembuatan makanan, namun masih saja dipakai sebagai bahan
tambahan, zat tersebut adalah Formalin dan Boraks. Formalin merupakan
zat pengawet pada mayat, sedangkan boraks merupakan zat pemutih pada
industri tekstil.
Seperti
yang dikemukakan oleh Prof. Joko Waluyo, salah satu guru besar di
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember. “Jika formalin
diteteskan pada tangan maka tangan yang terkena formalin tadi akan
melepuh. Dapat dibayangkan, jika zat keras tersebut masuk dalam tubuh
manusia dan menyentuh organ dalam yang lunak dan tipis. Maka yang
terjadi adalah terhambatnya fungsi organ dikarenakan rusaknya
organ-organ tersebut.” 2[3
]
Oleh
karena itu, makanan siap saji pada kategori ini dianggap paling
berbahaya. Dan kita harus berfikir dua kali untuk mengonsumsi makanan
instan tersebut secara rutin, mengingat bahaya yang dikandungnya.
c. Makanan siap saji ala industri rumah tangga
Kategori
yang terakhir berasal dari industri rumah tangga (pedagang kaki lima).
Yang perlu diwaspadai dari kategori ini adalah cara, alat, bahan, dan
tempat yang digunakan untuk mengolah makanan. Biasanya pedagang kaki
lima berdagang di pinggir jalan, seperti yang kita ketahui bahwa dijalan
terdapat polusi udara. Polusi ini banyak mengandung unsur kimia yang
berbahaya.
Tidak
hanya mengandung bahan kimia saja, polusi udara juga menyebabkan
berbagai macam mikroorganisme penyakit. Banyaknya transportasi yang
melintas akan membawa kotoran yang ada dijalan menyebar ke segala arah,
termasuk pada lokasi warung makan pedagang kaki lima. Sedangkan kondisi
warung, hanya dilindungi oleh tenda yang terbuka. Oleh karenanya semakin
mudah mikroorganisme penyakit yang hinggap pada makanan dan dimakan
oleh manusia. Tidak dapat kita hitung berapa banyaknya bakteri parasit
yang masuk dalam tubuh kita.
Faktor
air pun juga ikut menyumbang dampak negatif, karena air yang digunakan
adalah air mentah yang tidak dilindungi oleh wadah yang tertutup. Air
untuk mencuci juga terbatas pada satu tempat. Dari bekas piring puluhan
orang yang makan biasanya dicuci dengan air sama. Lain lagi dengan
hinggapnya hewan vektor, yakni hewan perantara penyakit menular seperti
kecoa dan lalat.
4. Upaya meminimalisasi dampak negatif
Dari
banyaknya faktor penyebab dan akibat makanan tidak sehat tersebut.
Mulai dari kategori pertama hingga ketiga ini, seharusnya ada upaya dari
kita dalam meminimalisir pola hidup yang tidak sehat. hal ini dapat
diupayakan dengan dua cara, secara internal dan eksternal.
- Secara internal :
Mengurangi
konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan
serta mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin diduga mengandung zat
karsinogen (anti kanker) adalah vitamin A,C,E banyak terdapat dalam
sayur dan buah asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan asparagus:
vitamin B3, vitamin D dalam bentuk aktif terdapat pada mentega, susu,
kuning telur hati, beras dan ikan
Seabagai
orang yang mempunyai pengetahuan, kita harus bisa melakukan sosialisasi
pada keluarga dan masyarakat tentang bahaya makanan siap saji,
mengawasi, dan mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan pada anak
serta membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah.
2. Secara Eksternal
Produsen, diperlukan
kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat aditif
pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas
komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan,
menjaga kebersihan lokasi dagang, menggunakan cara pengolahan yang
baik, dan menggunakan bahan yang higienis.
Konsumen, sebagai
seorang konsumen yang baik, kita harus memilih tempat makan yang
bersih, melihat nilai gizi pada bungkus makanan instan yang akan kita
beli, dan memastikan produk tersebut telah menapat izin produksi dari
BPOM.
Pemerintah, melakukan
pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan yang
berlaku. Meneruskan kegiatan program makanan tambahan anak sekolah
dengan memanfaatkan sumber makanan lokal. Serta melukan evaluasi rutin
di pasar.
Non-Pemerintah (LSM), memfasilitasi
terbentuknya konsumen, mendorong peran serta masyarakat sebagai
pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global yang
berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai
pembela konsumen.
by: http://progresif-nations.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com