by: http://multazam-einstein.blogspot.com/2013/09/pendekatan-dalam-sistem-pembelajaran.html
I. PENDAHULUAN
Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil
berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran
tertentu, serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya
pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan
sumber belajar yang ada. perencanaan pembelajaran mengarah pada proses
penerjemahan kurikulum yang berlaku. Sedangakan, desain pembelajaran
menekankan pada merancang program pembelajaran untuk membantu proses
belajar siswa. Hal inilah yang membedakan keduanya. Perencanaan
berorientasi pada kuriklum, sedangkan desain berorientasi pada proses
pembelajaran.
Namun demikian, baik pengembangan perencanaan maupun pengembangan desain
pembelajaran keduanya disusun berdasarkan pendekatan sistem.[1] Jika
kita berbicara tentang sistem, maka tidak akan lepas dari yang namanya
unsur/komponen dan ciri-cirinya, serta bagaimana pendekatan sistem itu
dipalikasiakan dalam pembelajaran PAI. Oleh karena itu, Agar mengetahui
lebih lanjut mengenai Pendekatan dalam Sistem Pengajaran, akan
dipaparkan lebih detail dalam makalah ini.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Apa Pengertian Pendekatan dalam Sistem Pengajaran?
B. Apa Saja Unsur-unsur Sistem?
C. Apa Saja Ciri-ciri Sistem?
D. Bagaimana aplikasi Unsur-unsur dan Ciri-ciri Sistem dalam Pembelajaran PAI?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan dalam Sistem Pengajaran
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.
Terdapat dua pendekatan terhadap pembelajaran yaitu yang berpusat kepada
guru (teacher centered approaches) dan yang berpusat kepada siswa
(student centered approaches).[2]
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang mempunyai
pengertian : 1. Suatu keseluruhan yang tesusun dari sekian banyak
bagian. 2 Hubungan yang berlangsung di antara satuan satuan atau
komponen komponen secara teratur. Dari kedua pengertian itu dapat di
tarik satu pengertian lagi bahwa sistem adalah suatu keseluruhan /
keutuhan yang terdiri atas sejumlah bagian, atau komponen yang saling
berhubungan secara teratur yang biasa juga disebut sebaga sub sistem.[3]
Istilah sistem sering didefinisikan suatu bangunan atau organisasi atau
lembaga yang terdiri dari sub komponen/elemen, yang berinteraksi,
berinterdependensi, dimana salah satu elemen/komponen rusak atau hilang
maka akan mengganggu komponen yang lainnya serta mengganggu kualitas
kinerja dari organisasi tersebut.[4] Sistem bukanlah “cara” atau
“metode” seperti yang banyak dikatakan orang. Cara hanyalah sebagian
kecil dari suatu sistem. Jadi yang dimaksud dengan sistem adalah sebagai
suatu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berhubungan untuk
mencapai tujuan tertentu.[5]
Pendekatan sitem (System Approach), adalah suatu proses yang dengan
kebutuhan diidentifikasi, problem dipilih, syarat-syarat pemecahan
problem diidentifikasi, pemecahan dipilih dari beberapa alternatif,
metode dan alat dicari dan diterapkan, hasil evaluasi, dan revisi yang
diperlukan terhadap seluruh bagian dari sistem tersebut dilaksanakan,
sedemikian rupa sehingga kebutuhan dapat tercapai.[6]
Makna sistem dalam pembelajaran berarti adanya pemahaman atau asumsi
guru bahwa pembelajaran harus didukung oleh berbagai elemen secara utuh
dan komprehensif, meninggalkan salah satu elemen akan menimbulkan
kegagalan proses pembelajaran. Artinya dalam pembelajaran guru tidak
cukup hanya menguasai materi saja, guru juga tidak cukup hanya pandai
menggunakan media dan metode saja, tetapi guru harus benar-benar mampu
melaksanakan semua faktor yang ada dalam pembelajaran secara
komprehensif.[7]
Pengajaran sebagai suatu sistem merupakan suatu pendekatan pengajar yang
menekankan hubungan sistematik antara berbagai komponen dalam
pengajaran. Hubungan sistematik mempunyai arti bahwa komponen yang
terpadu dalam suatu pengajaran sesuai dengan fungsinya saling
berhubungan satu sama lain dan membentuk kesatuan. Hubungan sistematik
atau penekanan kepada sistem, merupakan ciri pertama dari pengajaran
ini. Ciri kedua adalah penekanan kepada perilaku yang dapat di ukur atau
di amati.[8]
B. Unsur-unsur Sistem
Keberadaan unsur dalam sistem memiliki kedudukan yang sangat penting.
Agar perencanaan dalam sebuah sistem dapat berjalan dengan baik, maka
diperlukan unsur-unsur yang harus ada didalamnya, berikut unsur-unsur
dalam suatu sistem yaitu:
1. Input (masukan) yaitu unsur-unsur yang sumber-sumbernya diterapkan atau dimanfaatkan, misalnya: sumber, biaya, personal.
2. Output (keluaran) yaitu hasil konversi dari proses suatu sistem, misalnya: hasil, produk atau keuntungan.[9]
Adapun unsur-unsur dalam sistem pembelajaraan yaitu:
1. Siswa
Proses pembelajaran pada hakikatnya diarahka untuk membelajarkan siswa
agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian, maka
proses pengembangan dan desain pembelajaran, siswa harus dijadikan pusat
dari segala kegiatan. Artinya keputusan-keputusan yang diambil dalam
perencanaan dan desain pembelajaran disesuaikan dengan kondisi siswa
yang bersangkutan, baik sesuai dengan kemampuan dasar, minat dan bakat,
motivasi belajar, dan gaya belajar siswa itu sendiri.
2. Tujuan
Tujuan adalah unsur terpenting dalam pembelajaran setelah unsur siswa
sebagai subyek belajar. Tujuan penyelenggaraan pendidikan diturunkan
dari visi dan misi lembaga pendidikan itu sendiri. Misalnya,
- a. Melatih siswa agar memiliki kemampuan tinggi dalam bidang tertentu
- b. Mengajarkan keterampilan dasar bagi siswa
- c. Memberikan jaminan agar menjadi lulusan tenaga kerja yang efektif dalam bidang tertentu, memiliki kreativias yang tinggi dan sebagainya.
Adapun tujuan yang bersifat khusus yang direncanakan oleh guru meliputi:
- a. Pengetahuan, informasi, serta pemahaman sebagai bidang kognitif
- b. Sikap dan apresiasi, sebagai tujuan bidang afektif
- c. Berbagai kemampuan sebagai bidang psikomotorik.
Dalam konteks pembelajaran, tujuan khusus dirumuskan sebagai teknik untuk mencapai tujuan pendidikan.
3. Kondisi
Kondisi adalah berbagai pengalaman belajar yang dirancang agar siswa
dapat mencapai tujuan khusus seperti yang telah dirumuskan. Pengalaman
belajar harus mendorong siswa aktif belajar baik secara fisik maupun
nonfisik. Merencanakan pembelajaran salah satunya adalah menyediakan
kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya
sendiri.
4. Sumber-sumber belajar
Sumber belajar berkaitan dengan segala yang memungkinkan siswa dapat
memperoleh pengalaman belajar. Didalamnya meliputi lingkungan fisik
seperti tempat belajar, bahan dan alat yang dapat digunakan, personal
seperti guru, petugas perpustakaan dan ahli media, dan siapa saja yang
berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung untuk keberhasilan dalam
pengalaman belajar.
5. Hasil belajar
Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan
sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan demikian, tugas
utama guru dalam kegiatan ini adalah merancang instrumen yang dapat
mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai tujuan
pembelajaran. Berdasarkan data tersebut guru dapat mengembangkan dan
memperbaiki program pembelajaran.[10]
Unsur merupakan sinonim kata komponen. Dilihat dari fungsinya setiap
komponen ada yang bersifat integral dan ada unsur yang tidak integral.
1. Unsur integral adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari
keberadaan sistem itu sendiri. Misalnya komponen siswa dan guru. Kita
akan sulit menganggap bahwa sekolah itu ada manakala di sekolah itu
tidak ada siswa yang diajar atau tidak ada guru yang mengajar.
2. Komponen tidak integral adalah kmponen pelengkap. Artinya,
walaupun komponen itu tidak ada, maka tidak akan memengaruhi keberadaan
suatu sistem, walaupun mungkin akan mengganggu perjalanan sistem itu
sendiri. Misalnya komponen perpustakaan dalam suatu lembaga sekolah.
Walaupun sekolah tidak memiliki perpustakaan, akan tetapi tidak akan
menggoyahkan keberadaan sekolah tersebut.[11]
C. Ciri-ciri Sistem
Dari pengertian sistem yang telah dijabarkan di atas dapat diambil ciri utama suatu sistem, yaitu:
1. Setiap sistem memiliki tujuan
Setiap sistem pasti memiliki tujuan. Tujuan manusia sebagai organisme
adalah agar dapat melaksanakan tugas kehidupannya. Tujuan keberadaan
lembaga pendidikan adalah agar dapat melayani setiap anak didik untuk
mencapai setiap tujuan pendidikannya. Jadi dengan demikian, setiap
sistem memiliki tujuan yang pasti. Tujuan itulah yang menggerakkan
sistem.
2. Setiap sistem memiliki fungsi
Untuk mencapai tujuan, setiap sistem memiliki fungsi tertentu. Misalnya,
agar manusia dapat melaksanakan tugas kehidupannya. Adapun agar proses
pendidikan berjalan dan dapat mencapai tujuan secara optimal diperlukan
fungsi perencanaan, fungsi administrasi, fungsi kurikulum, fungsi
bimbingan, dan lain sebagainya. Fungsi inilah yang terus menerus
berproses hingga tercapainya tujuan.
3. Setiap sistem memiliki komponen
Untuk melaksanakan fungsi-fungsinya tiap sistem pasti memiliki
komponen-komponen yang satu sama lain saling berhubungan. Agar fungsi
perencanaan dapat berjalan dengan baik diperlukan komponen silabus dan
RPP, agar fungsi administrasi dapat menunjang keberhasilan sistem
pendidikan diperlukan komponen administrasi kelas, administrasi siswa,
administrasi guru, dan lain sebagainya. Agar kurikulum berfungsi sebagai
alat pendidikan diperlukan komponen tujuan, isi atau meteri pelajaran,
strategi pembelajaran serta komponen evaluasi pembelajaran. Sebagai
suatu sistem setiap komponen harus dapat melaksanakan fungsinya dengan
tepat.[12]
Jenis-jenis sistem bisa ditinjau dari aspek-aspek tertentu. Dalam hal
ini hanya ditinjau dari aspek yaitu aspek terbuka (suatu sistem yang
dapat menerima input dari luar sistem, misal berupa informasi dari
luar)[13] dan tertutup yang berarti kebalikan dari aspek terbuka.
Perencanaan pendidikan berkaitan dengan sistem terbuka. Oleh sebab itu
yang dibahas adalah sistem terbuka. Berikut ini ciri-ciri sistem
terbuka:
1. Mengimport energi, materi, dan informasi dari luar. Pendidikan
akan mendatangkan pengajar atau pendidik, uang, alat-alat belajar, para
siswa/ mahasiswa dan sebagainya dari luar sekolah dan erguruan tinggi.
2. Memiliki proses pendidikan akan memproses para siswa/ mahasiswa
sebagai bahan mentah dalam proses belajar mengajar untuk menjadi bahan
jadi beupa lulusan-lulusan.
3. Menghasilkan output atau mengeksport materi, energi, dan informasi.
4. Merupakan kejadian yang berantai, input diproses mengeluarkan output.
5. Memiliki negatif entropy, yaitu suatu usaha untuk menahan
kepunahan dengan cara membuat import lebih besar daripada eksport.
6. Mempunyai alur informasi sebagai umpan balik untuk memperbaiki diri.
7. Ada kestabilan yang dinamis.
8. Memiliki diferensi yaitu spesialisasi-spesialisasi.
9. Ada prinsip equifinalty yaitu banyak jalan untuk mencapai tujaan
yang sama. Pemerintah memberi kesempatan kepada pendidik untuk
berkreasi menciptakan cara-cara yang lebih baik dalam usaha memajukan
pendidikan.[14]
D. Aplikasi Unsur-unsur dan Ciri-ciri Sistem dalam Pembelajaran PAI
Unsur-unsur serta ciri sistem pasti ada dalam suatu sistem, karena
adanya sistem tidak akan lepas dari unsur dan ciri tersebut. Aplikasi
dalam pembelajaran berarti suatu proses untuk menerapkan makna sistem
dalam proses pembelajaran. Aplikasi dalam pembelajaran mengandung makna:
1. Adanya pemahaman secara utuh, komprehensif dan terpadu, bahwa
proses pembelajaran itu sangat tergantung dari berbagai elemen, jika
salah satu elemen terganggu atau rusak maka akan mengganggu keberhasilan
proses pembelajaran. Dengan demikian guru mampu memberdayakan seluruh
elemen yang ada dalam pembelajaran.
2. Adanya sifat dan sikap keterbukaan yang dimiliki guru dan siswa,
yaitu adanya kesediaan untuk menerima kritik atau informasi dari luar,
kita harus menerima kritik atau masukan dari pendapat orang lain. Jika
merasa dirinya benar dan orang lain salah maka sistem tidak akan bisa
diterapkan dalam proses pembelajaran.
Jika berfikir sistem diterapkan dalam pembelajaran, maka seorang guru harus melakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan pembelajaran (tujuan instruksional). Tujuan
adalah suatu rencana atau rumusan yang akan diperoleh. Rumusan tujuan
akan sangat membantu guru dalam menentukan arah atau strategi dalam
pembelajaran. Dengan demikian, menentukan tujuan pembelajaran berarti
menentukan arah tentang proses pembelajaran
2. Melakukan proses pengumpulan data dan proses analisisnya. Data
yang dikumpulkan adalah data menyangkut tentang (a) anak didik yang
meliputi kemampuan awalnya (entry behavior), tingkat perhatian, kualitas
motivasi, konsentrasi, kedisiplinan, latar belakang sosial, ekonominya.
(b) data tentang materi pelajaran (mata pelajaran) yang meliputi jenis
materinya baik bersifat logika, etika, dan lain-lain. (c) data tentang
guru yang meliputi masalah kompetensi kepribadian, sosial, profesional
dan pedagogik, gaya yang dilakukan dalam mengajar, cara mengevaluasi,
kemampuan pengelola kelas dan kemampuan memahami landasan kependidikan.
(d) data tentang sistem kepemimpinan yang meliputi pola dalam menyusun
perencanaan, cara dalam mengidentfikasi permasalahan, cara mengambil
keputusan. Seluruh data tersebut dianalisis sehingga nantinya dapat
dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran.
3. Hasil analisis terhadap data tersebut di atas, kemudian
dijadikan dasar atau landasan guru dalam menyusun materi dan melakukan
proses pembelajaran agar proses pembelajaran benar-benar berjalan secara
efektif dan efisien. [15]
Dalam pembelajaran PAI, misalkan seorang guru dalam menentukan materi
atau sistem pembelajaran yang akan di terapkan kepada murid-muridnya,
hendaknya seorang guru mengetahui karakter muridnya dan mengetahui
meteri yang akan di ajarkan sehingga materi dapat terserap oleh murid
dan pembelajaran berjalan secara efektif.
Salah satu unsur dari sistem yaitu tujuan. Dalam pembelajaran PAI pun
tidak terlepas dari yang namanya tujuan. Adapun tujuan Pendidikan Agama
Islam (PAI) yaitu bertujuan meningkatkan keimanan pemahaman,
penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga
menjadi manusia Muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta
berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara serta untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih
tinggi.
Fungsi pengajaran Agama Islam yaitu:
1. Pengembangan: yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
2. Penyaluran: yaitu untuk menyalurkan peserta didik yang memiliki
bakat khusus di bidang agama agar bakat tersebut dapat berkembang
optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan dapat pula
bermanfaat untuk orang lain
3. Perbaikan: yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekuranan pemahaman dalam ajaran agama Islam dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Pencegahan: yaitu untuk mengkal hal-hal negatif dari lingkungan
peserta didik atau dari budaya lain yang dapat membahyakan dan
menghambat perkembangan dirinya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
5. Penyesuaian: yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah
lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.
6. Sumber nilai: yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
7. Pengajaran: yaitu untuk menyampaikan pengetahuan keagamaan yang fungsional.[16]
Dalam undang-undang SISDIKNAS No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional menyatakan bahwa “pendidikan nasional berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepaa tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat ,berilmu,
cakap, kreatif, mandiri ,dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.”
Menurut tafsir (2002), bagi umat islam dan khususnya dalam pendidikan
islam, kompetensi iman dan taqwa serta memiliki akhlak mulia tersebut
sudah lama disadari kepentinganya, dan sudah diimplementasikan dalam
lembaga pendidikan islam. dalam pandanngan islam, peran kekholifahan
manusia dapat direalisasikan melalui tiga hal yaitu:
1. Landasan yang kuat berupa iman dan takwa
2. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Akhlak mulia
Dari beberapa pendapat diatas, maka pendekatan sistem pengajaran PAI
adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi ,
saling berfungsi secara kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka
mewujudkan generasi-generasi yang berwawasan luas beriman dan bertakwa
serta memiliki akhlak yang mulia.[17]
[1] Wina sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Perdana Media Group, 2008), hal. 9.
[2] Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 380.
[3] M. Chabib Thoha dan Abdul mu’ti, PBM-PAI DI SEKOLA Heksistensi dan
proses beajar-mengajar pendidikan agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka
belajar offset,1998), hal. 3-4.
[4] Saekhan Muchith, Pembelajaran Kontekstual, (Semarang: Rasail Media Group, 2008), hal. 17.
[5] Wina sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Perdana Media Group, 2008), hal. 1-2.
[6] Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal. 46.
[7] Saekhan Muchith, Pembelajaran Kontekstual..., hal. 18.
[8] R.Ibrahim dan Nana syaodih S., Perencanaan Pembelajaran, (Jakata: Rineka Cipta, 2003), hal. 51.
[9] Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal. 46-47.
[10] Wina sanjaya, Perencanaan dan..., hal. 9-13.
[11] Wina sanjaya, Perencanaan dan..., hal. 4
[12] Wina sanjaya, Perencanaan dan..., hal. 2-3.
[13] Harjanto, Perencanaan Pengajaran,...hlm. 45
[14] Made Pidarta, Perencanaan Pendidikan Partisipatori dengan Pendekatan Sistem, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 18-19.
[15] Saekhan Muchith, Pembelajaran Kontekstual..., hal. 19-21
[16] M. Chabib Thoha dan Abdul Mu’ti, PBM-PAI DI SEKOLA Heksistensi dan..., hal. 181-182.
[17] http://catatanmerita43.blogspot.com/2013/05/system-approach.html, diunduh pada 26/09/2013 pkl. 16:00.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com