by: http://ide-inspirasi-nasihat.blogspot.com/2013/02/kisah-nyata-semua-sudah-terlambat-saat.html
Tidak ada yang lebih menyakitkan dibanding menyimpan perasaan
mendalam pada seseorang. Pengakuan itu belum sempat terucap, tetapi dia
yang aku cintai sudah pergi selamanya. Dia pergi tanpa tahu bahwa aku
mencintainya.
Sebut saja namaku Putri, aku berusia 25 tahun saat
kisah ini terjadi. Kisahku mungkin klise, aku jatuh cinta pada seorang
pemuda bernama Panji. Dia adalah kakak kelasku saat kami masih sekolah
di SMA yang sama. Saat kelas tiga, dia pindah ke kota lain. Tetapi
takdir mempertemukan kami kembali di kampus yang sama, saat kami
menempuh kuliah S2.
Ada satu hal yang selalu aku simpan dalam
hatiku, aku jatuh cinta padanya. Sejak masih duduk di bangku SMA, aku
selalu curi-curi pandang ketika jam istirahat. Kadang aku sengaja pamit
ke toilet hanya untuk melihatnya bermain basket saat kelasnya ada
pelajaran olahraga. Walaupun hanya menatapnya selama 5 menit, rasanya
kebahagiaanku penuh sepanjang hari.
Remaja selalu malu-malu
mengungkapkan isi hatinya, apalagi aku yang memang punya sifat pemalu.
Hampir tidak ada sinyal cinta yang aku kirim padanya. Aku tidak seberani
teman-temanku yang bisa titip salam atau terang-terangan mengatakan
suka pada cowok yang mereka suka. Jadilah aku memendam perasaanku.
Mungkin ini masih cinta monyet, yang akan memudar seiring berjalannya
waktu. Dan suatu saat kelak, aku akan benar-benar jatuh cinta di tingkat
yang lebih serius dengan pria lain.
Nyatanya perkiraanku salah.
Walaupun saat kuliah S1 aku sempat berpacaran dengan pria lain (namanya
Yanuar), aku tetap meletakkan kenangan akan Panji dalam hatiku. Singkat
cerita, saat aku mengambil S2, aku bertemu lagi dengan Panji. Takdir
tersebut membawaku pada rahasia yang terpendam. Hatiku kembali berdetak,
kembali merasakan indahnya jatuh cinta hanya dengan menatap kedua
matanya. Perasaan yang tidak pernah aku rasakan dengan Yanuar.
Beberapa
kali kami berada di kelas yang sama. Dia masih Panji yang ramah dan
suka bercanda. Hubungan kami tetap dekat, tapi tetap saja, tidak ada
keberanian untuk mengungkapkan rasa cintaku padanya. Bagaimana aku bisa
menyatakan perasaanku, ada Yanuar yang masih menjadi pacarku. Egois
memang, aku bahkan sering merasa bersalah pada Yanuar, tapi aku tidak
bisa membohongi hatiku. Jika saja Panji mengajakku untuk jadi
kekasihnya, atau bahkan istrinya, aku tidak akan menolak.
Sayangnya,
takdir yang mempertemukan kami harus berakhir. Suatu hari, di sebuah
musim penghujan di akhir bulan Desember, Panji mengalami kecelakaan. Dua
hari dia dirawat di UGD, tetapi nyawanya tidak tertolong. Dia pergi
selama-lamanya.
Duniaku hancur,
setiap inci tubuhku menjerit akan kepergiannya,
aku bahkan tidak bisa lagi merasakan sakitnya hatiku,
seolah ada bagian tubuhku yang hilang,
jika diibaratkan, aku bagai guci yang pecah berkeping-keping.
Aku
hadir dalam pemakamannya. Aku hadir dalam setiap acara doa yang
dilakukan keluarganya setiap malam. Di duka yang teramat sangat, ibu
Panji memintaku untuk menemaninya, setelah para tamu pulang.
"Mbak,
mbak ini temannya Panji yang namanya Putri kan?" ujar wanita tua itu.
Aku bisa melihat ada duka mendalam di balik senyumnya.
Aku mengangguk, lalu wanita itu mengajakku ke sebuah ruangan, yang menurutnya adalah kamar Panji.
Wanita
itu menceritakan sebuah rahasia yang tidak aku ketahui. "Anak ibu..
Panji, dia pernah bilang bahwa dia suka dengan Putri, cinta," lanjutnya.
Detik
demi detik berlalu, aku mendengarkan pengakuan ibu Panji bahwa putranya
ternyata memendam rahasia. Ternyata selama ini Panji melakukan hal yang
sama denganku, diam-diam merahasiakan perasaannya. Bahkan sejak masih
di bangku SMA.
"Waktu itu Panji pernah bilang, sekarang Putri
sudah punya pacar, mungkin harus menunggu nak Putri putus dulu, baru dia
berani jujur," lanjut ibu Panji dengan air mata yang jatuh dari pelupuk
matanya.
Aku tidak bisa menahan air mataku, aku menangis di dalam pelukan ibu Panji. Aku menangis hingga dadaku terasa ingin meledak.
Aku menyesal,
sangat menyesal.
Aku tidak sempat mengatakan bagaimana perasaanku padanya.
Hingga
detik ini, penyesalan itu masih ada. Masih mengganjal di dalam lubuk
hatiku yang terdalam. Rasanya bahkan jauh lebih berat dibandingkan saat
Panji masih hidup.
Kau bisa mendengar doa-doaku tiap malam, Panji?
Aku merindukanmu.
+++++++++++++++++++
(¸.•¨¯`* Jodoh, rezeki, maut,
adalah rahasia-Nya, namun apabila kita tidak mengupayakannya maka Jodoh
dan rezeki itu tidak akan pernah datang kepada kita. maka jemputlah
jodohmu. Sebab jodohmu adalah rezekimu, namun rezekimu bukan merupakan
jodoh.
(¸.•¨¯`* Jika jodoh datang
menghampirimu dan merasakan dia selalu bersemayam di hati kita, maka
dekatkanlah dan eratkanlah jodohmu itu, panggil dan sapalah dia. Sebab
Allah telah memilihkan jodohmu untuk dia. Wanita yang baik pastilah
mendapatkan pria yang baik!
(¸.•¨¯`* Jangan kedepankan rasa
egomu sebab Allah murka dengan egomu, sehingga setan dan iblis pun
dengan senang hati menyelimuti hatimu sehingga membuat egomu menjauhkan
jodohmu sendiri.
(¸.•¨¯`* Tidak ada kamus dalam
kehidupan jika seorang wanita harus terlebih dahulu menghubungi si dia,
maka harkat dan martabatnya akan jatuh, begitu pula sebaliknya tidak ada
nilai kelebihan jika seorang pria menghubungi wanita terlebih dahulu.
Namun semuanya tergantung pada individu masing-masing...! Mau dilihat
dari sudut pandang yang bagaimana sehingga harkat dan martabat kita
jatuh, malu, dan merendahkan diri dihadapan orang lain...!!
(¸.•¨¯`* Penyesalan
selalu datang terlambat, jika penyesalan datangnya di depan maka
manusia tidak akan pernah tahu bagaimana pengorbanan, bagaimana bentuk
perjuangan, bagaimana bentuk derita, dan bagaimana rasanya sakit hati,
dan bagaimana bentuk ujian dan cobaan ditimpakan kepadanya...
(¸.•¨¯`* Hidup itu indah apabila kita saling mencintai, namun keindahan tak akan sempurna jika keduanya atau salah satu di antaranya hanya memendam perasaan saja.
(¸.•¨¯`* Kunci kebahagiaan yang khakiki adalah munculnya naluri kejujuran setiap insan.
(¸.•¨¯`* Putus cinta emang udah biasa, namun cinta terpendam tersiksa sampai mati...
(¸.•¨¯`* Kisah nyata di atas setidaknya menginsipirasi kita, bagaimana usaha kita dalam menjemput jodoh.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com