by: http://www.makarame.com/2012/05/pencegahan-obesitas-biasanya-dilakukan.html
Pencegahan
obesitas biasanya dilakukan dalam tiga tahapan. Pertama, pencegahan
primer, bertujuan mencegah terjadinya obesitas. Kedua, pencegahan
sekunder, bertujuan menurunkan prevalensi obesitas. Ketiga, pencegahan
tertier, bertujuan mengurangi dampak obesitas. Pencegahan primer
dilakukan menggunakan dua strategi pendekatan, yaitu pendekatan populasi
untuk mempromosikan cara hidup
sehat pada semua anak dan remaja beserta orang tuanya, serta pendekatan
pada kelompok yang berisiko tinggi menjadi obesitas. Usaha pencegahan
dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan di pusat
kesehatan masyarakat (Pranowo 2004).
Pencegahan
sekunder dan tersier lebih dikenal sebagai tata laksana obesitas serta
dampaknya. Prinsip dari tata laksana obesitas pada anak berbeda dengan
dewasa karena harus mempertimbangkan faktor tumbuh-kembang. Caranya
dengan pengaturan diet, bukan mengurangi jumlah asupan makanan tetapi
dengan mengatur komposisi makanan menjadi menu sehat antara lain
peningkatan aktivitas fisik, misalnya dengan membatasi aktivitas pasif,
seperti menonton televisi atau bermain komputer dan play stations,
mengubah pola hidup (modifikasi perilaku) menjadi pola hidup sehat,
baik dalam mengonsumsi makanan maupun dalam beraktivitas dan melibatkan
seluruh keuarga, sehingga tidak dirasa sebagai hukuman atau pengucilan
bagi si anak (Rahmi 2008).
Tabel 44 Rekomendasi pencegahan obesitas pada anak sesuai usia
USIA
|
REKOMENDASI
|
0 – 1 tahun
|
ASI
sangat membantu dalam menjaga peningkatan berat badan. Bayi dengan
ASI dapat mengontrol kapan ingin mengkonsumsi dan mengikuti
keinginannya sendiri ketika lapar.
|
2- 6 tahun
|
Sedini
mungkin kenalkan dengan kebiasaan yang sehat. Ajak anak untuk lebih
aktif dan berikan beragam makanan sehat. Mungkin butuh usaha lebih
agar anak dapat menerima beragam makanan, namun jangan menyerah.
|
7 – 12 tahun
|
Rangsang
anak agar lebih aktif setiap hari, dapat dengan kegiatan berkelompok
seperti olahraga atau permainan-permainan sehat lainnya. Ajak anak
juga tetap aktif dirumah, melalui kegiatan seperti berjalan, bermain
di halaman dan juga ajak mereka untuk terlibat ketika membuat makanan
sehat.
|
13 – 17 tahun
|
Remaja
cenderung menyukai makanan siap saji. Cobalah untuk mengarahkan
mereka untuk beralih menyukai makanan yang lebih sehat seperti buah,
sayur, serealia. Batasi makanan siap saji dengan kalori tinggi. Ajak
untuk lebih aktif setiap hari, jika anak Anda tidak ikut serta dalam
klub olahraga, sarankan mengikuti kegiatan yang lebih individual
seperti lari pagi, bersepeda, berenang, dan lain-lain.
|
Pada segala usia
|
Kurangi
waktu untuk menonton TV, komputer dan video game serta kurangi
camilan pada saat melakukan kegiatan tersebut. Berikan makanan sehat
sesering mungkin. Coba untuk selalu memberikan buah dan sayuran, dan
ajak anak untuk selalu sarapan setiap hari. Tetap rangsang anak untuk
melakukan berbagai macam aktivitas. Namun jangan paksa anak pada satu
jenis olahraga atau aktivitas, tapi bantulah mereka untuk menemukan
yang mereka suka dan dukung mereka.
|
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan untuk dapat mengurangi berat badan (Sanjaya 2009) adalah:
1. Jangan
mengurangi porsi makan yang terlalu drastis karena remaja juga memilki
aktiviats fisik yang memerlukan banyak energi seperti belajar.
2. Kurangi konsumsi fast-food dan soft-drink namun perbanyak mengkonsumsi sayur dan buah.
3. Sarapan di pagi hari sangat disarankan.
4. Lakukan aktiviats fisik 30 menit setiap hari. Bagi kamu yang sibuk 2 atau 3 kali seminggu sudah cukup namun perlu konsistensi.
5. Hindari konsumsi obat pelangsing.
Pemilihan
program penurunan berat badan yang aman dan berhasil bagi penderita
obesitas haruslah memperhatikan hal-hal berikut (Rocky 2008) :
1. Diet
harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan
(vitamin, mineral dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan harus
rendah kalori.
2. Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat badan secara perlahan dan stabil.
3. Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
Program
yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan setelah penurunan
berat badan tercapai. Pemeliharaan berat badan merupakan bagian tersulit
dari pengendalian berat badan. Program yang dipilih harus meliputi
perubahan kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang permanen, untuk
merubah gaya hidup yang pada masa lalu menyokong terjadinya penambahan
berat badan. Program ini harus menyelenggarakan perubahan perilaku,
termasuk pendidikan dalam kebiasaan makan yang sehat dan rencana jangka
panjang untuk mengatasi masalah berat badan.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com