by: http://algozely.wordpress.com/2007/10/02/andaikan-aku-tidak-mengenalnya/
Bismillah
Memang kalau hidup tidak bertemu dengan
masalah, rasanya kurang seru yah. Tapi sebenarnya apa sih masalah yang
biasa dihadapi oleh seorang pemuda?? salah satunya yaitu fitnah al-isyq atau
fitnah asmara. Fitnah ini bagaikan sebuah penyakit hati yang
memerlukan penanganan yang khusus untuk mengobatinya. Dikatakan bahwa
kalau penyakit al-isyq ini telah menggerogoti kesucian jiwa dan mengakar
dalam hati maka dokter pun akan sulit untuk mencarikan obat penawarnya
sehingga penderitanya sangat sulit untuk disembuhkan.
Sebenarnya apa sih yang menyebabkan
seseorang bisa terjangkit penyakit al-isyq? Ya, kekosongan hati
seseorang dari rasa mahabbah ( cinta ) kepada Allah, selalu berpaling
dariNya dan hatinya selalu dipenuhi kecintaan kepada selainNya.
Berkata ulama Salaf: penyakit cinta
adalah getaran hati yang kosong dari segala sesuatu selain apa yang
dicinta dan dipujanya. Allah berfirman mengenai Ibu Nabi Musa:
“Artinya ; Dan menjadi kosonglah hati
ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa,
seandainya tidak Kami teguhkan hatinya” [Al-Qasas :11]
Yakni kosong dari segala sesuatu kecuali Musa karena sangat cintanya kepada Musa dan bergantungnya hatinya kepada Musa.
Penyakit al-isyq ini seperti virus yang
sangat berbahaya, lalu bagaimana pula virus ini bisa berjangkit di diri
seseorang? Pertama : Karena mengganggap indah apa-apa yang
dicintainya. Kedua: perasaan ingin memiliki apa yang dicintainya. Jika
salah satu dari dua faktor ini tiada niscaya virus tidak akan
berjangkit.
Mahabbah al-isyq termasuk cinta yang
berlandaskan adanya kesamaan dan kesesuaian antara yang mencintai dan
yang dicinta, yang tidak akan sirna kecuali jika ada sesuatu yang
menghilangkannya. Cinta jenis ini, yaitu berpadunya ruh dan jiwa, oleh
karena itu tidak terdapat pengaruh yang begitu besar baik berupa rasa
was-was, hati yang gundah gulana maupun kehancuran kecuali pada cinta
jenis ini.
Timbul pertanyaan bahwa cinta ini
merupakan bertemunya ikatan batin dan ruh, tetapi mengapa ada cinta
yang bertepuk sebelah tangan? Bahkan kebanyakan cinta seperti ini hanya
sepihak dari orang yang sedang kasamaran saja, jika cinta ini
perpaduan jiwa dan ruh maka tentulah cinta itu akan terjadi antara
kedua belah pihak bukan sepihak saja?
Jawabnya yaitu bahwa tidak terpenuhinya
hasrat disebabkan kurangnya syarat tertentu, atau adanya penghalang
sehingga tidak terealisasinya cinta antara keduanya. Hal ini disebabkan
tiga faktor ; Pertama: bahwa cinta ini sebatas cinta karena adanya
kepentingan, oleh karena itu tidak mesti keduanya saling mencintai,
terkadang yang dicintai malah lari darinya. Kedua: adanya penghalang
sehingga dia tidak dapat mencintai orang yang dicintanya, baik karena
adanya cela dalam akhlak, bentuk rupa, sikap dan faktor lainnya. Ketiga:
adanya penghalang dari pihak orang yang dicintai.
Jika penghalang ini dapat disingkirkan
maka akan terjalin benang-benang cinta antara keduanya. Kalau bukan
karena kesombongan, hasad, cinta kekuasaan dan permusuhan dari
orang-orang kafir, niscaya para rasul-rasul akan menjadi orang yang
paling mereka cintai lebih dari cinta mereka kepada diri, keluarga dan
harta.
Duuh…kalau begitu bahaya banget ya virus
Al-Isyq ini. Sebenarnya saya pengen cerita sedikit tentang masalah
pribadi saya, yang saya juga merasa masih berjiwa muda ( walau usia tua
hehe ) yang pernah jatuh ke dalam jerat-jerat cinta semu dan virus
al-isyq yang sangat membuat saya menderita dengan semua perasaan itu.
Koq bisa? ya bisa saja walau toh saya mengakui bukan karena lingkungan
keseharian saya yang ikhtilat tapi karena saya kurang bisa menjaga hati
ketika mengenal seorang wanita. Weleh…ternyata saya bisa juga mengenal
wanita, tapi tidak usah dibahas yah! soalnya saya malu..
Dan yang menjadi masalah, adalah ketika
saya belum mampu untuk menikahinya dalam waktu dekat dan ketika shaum
tidak bisa lagi menjadi pengerem ( koq bisa ?? ) maka yang timbul malah
jadi virus al-isyq, semuanya berjalan begitu saja ketika gejolak
perasaan memuncak dan selalu memikirkan dia ( duuuh..segitunya ) dan semuanya menjadi diluar dugaan.
Tapi ketika menyadari bahwa semua ini salah, saya jadi ingin bertaubat dan kembali menjalani hidup dengan wajar. (emang sekarang gak wajar?
) Dan yang pasti berusaha mempersiapkan semuanya demi tercapainya
pernikahan yang suci yang akan menghalalkan cinta saya sama si dia.
(penggemar jangan patah hati yah hahaha )
Jadi terapinya gimana dong supaya bisa sembuh dari virus ini? ini nih kiat-kiatnya:
1. Jika terdapat peluang bagi orang yang
sedang kasmaran tersebut untuk meraih cinta orang yang dikasihinya
dengan ketentuan syariat dan suratan taqdirnya, maka inilah terapi yang
paling utama. Sebagaimana terdapat dalam sahihain dari riwayat Ibn
Mas’ud Radhiyallahu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
“Artinya : Hai sekalian pemuda,
barang siapa yang mampu untuk menikah maka hendaklah dia menikah ,
barang siapa yang belum mampu maka hendaklah berpuasa karena puasa
dapat menahan dirinya dari ketergelinciran (kepada perbuatan zina)”.
Hadits ini memberikan dua solusi, solusi
utama, dan solusi pengganti. Solusi petama adalah menikah, maka jika
solusi ini dapat dilakukan maka tidak boleh mencari solusi lain. Ibnu
Majah meriwaytkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
“Artinya : Aku tidak pernah melihat ada dua orang yang saling mengasihi selain melalui jalur pernikahan”.
Inilah tujuan dan anjuran Allah untuk menikahi wanita, baik yang merdeka ataupun budak dalam firman-Nya:
“Artinya : Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah”.[An-Nisa : 28]
Allah menyebutkan dalam ayat ini
keringanan yang diberikannya terhadap hambaNya dan kelemahan manusia
untuk menahan syahwatnya dengan membolehkan mereka menikahi para wanita
yang baik-baik dua, tiga ataupun empat, sebagaimana Allah membolehkan
bagi mereka mendatangi budak-budak wanita mereka. Sampai-sampai Allah
membuka bagi mereka pintu untuk menikahi budak-budak wanita jika mereka
butuh sebagai peredam syahwat, keringanan dan rahmati-Nya terhadap
makluk yang lemah ini.
2. Jika terapi pertama tidak dapat
dilakukan karena tertutupnya peluang menuju orang yang dikasihinya
karena ketentuan syar’i dan takdir, penyakit ini bisa semangkin ganas.
Adapun terapinya harus dengan meyakinkan dirinya bahwa apa-apa yang
diimpikannya mustahil terjadi, lebih baik baginya untuk segera
melupakannya. Jiwa yang berputus asa untuk mendapatkan sesuatu, niscaya
akan tenang dan tidak lagi mengingatnya. Jika ternyata belum
terlupakan, akan berpengaruh terhadap jiwanya sehingga semangkin
menyimpang jauh.
Dalam kondisi seperti ini wajib baginya
untuk mencari terapi lain yaitu dengan mengajak akalnya berfikir bahwa
menggantungkan hatinya kepada sesuatu yang mustahil dapat dijangkau
adalah perbuatan gila, ibarat pungguk merindukan bulan. Bukankah
orang-orang akan mengganggapnya termasuk ke dalam kumpulan orang-orang
yang tidak waras?
Apabila kemungkinan untuk mendapatkan apa
yang dicintainya tertutup karena larangan syariat, terapinya adalah
dengan menganggap bahwa yang dicintainya itu bukan ditakdirkan menjadi
miliknya. Jalan keselamatan adalah dengan menjauhkan dirinya dari yang
dicintainya. Dia harus merasa bahwa pintu kearah yang diingininya
tertutup, dan mustahil tercapai.
3. Jika ternyata jiwanya yang selalu
menyuruhnya kepada kemungkaran masih tetap menuntut, hendaklah dia mau
meninggalkannya karena dua hal, pertama karena takut (kepada Allah)
yaitu dengan menumbuhkan perasaan bahwa ada hal yang lebih layak
dicintai, lebih bermanfaat, lebih baik dan lebih kekal. Seseorang yang
berakal jika menimbang-nimbang antara mencintai sesuatu yang cepat sirna
dengan sesuatu yang lebih layak untuk dicintai, lebih bermanfaat,
lebih kekal dan lebih nikmat, akan memilih yang lebih tinggi
derajatnya. Jangan sampai engkau menggadaikan kenikmatan abadi yang
tidak terlintas dalam pikiranmu dengan kenikmatan sesaat yang segera
berbalik menjadi sumber penyakit. Ibarat orang yang sedang bermimpi
indah, ataupun menghayal terbang melayang jauh, ketika tersadar
ternyata hanyalah mimpi dan khayalan, akhirnya sirnalah segala
keindahan semu, tinggal keletihan, hilang nafsu dan kebinasaan
menunggu.
Kedua keyakinan bahwa berbagai resiko
yang sangat menyakitkan akan ditemuinya jika dia gagal melupakan yang
dikasihinya, dia akan mengalami dua hal yang menyakitkan sekaligus,
yaitu: gagal dalam mendapatkan kekasih yang diinginkannya, dan bencana
menyakitkan dan siksa yang pasti akan menimpanya. Jika yakin bakal
mendapati dua hal menyakitkan ini niscaya akan mudah baginya
meninggalkan perasaan ingin memiliki yang dicinta. Dia akan bepikir
bahwa sabar menahan diri itu lebih baik. Akal, agama , harga diri dan
kemanusiaannya akan memerintahkannya untuk bersabar sedikit demi
mendapatkan kebahagiaan yang abadi. Sementara kebodohan, hawa nafsu,
kezalimannya kan memerintahkannya untuk mengalah mendapatkan apa yang
dikasihinya . orang yang terhindar adalah orang-orang yang dipelihara
oleh Allah.
4. Jika hawa nafsunya masih tetap ngotot
dan tidak terima dengan terapi tadi, maka hendaklah berfikir mengenai
dampak negatif dan kerusakan yang akan ditimbulkannya segera, dan
kemasalahatan yang akan gagal diraihnya. Sebab mengikuti hawa nafsunya
akan menimbulkan kerusakan dunia dan menepis kebaikan yang datang,
lebih parah lagi dengan memperturutkan hawa nafsu ini akan
menghalanginya untuk mendapat petunjuk yang merupakan kunci
keberhasilannya dan kemaslahatannya.
5. Jika terapi ini tidak mempan juga
untuknya, hendaklah dia selalu mengingat sisi-sisi kejelekan
kekasihnya, dan hal-hal yang membuatnya dapat menjauh darinya, jika dia
mau mencari-cari kejelekan yang ada pada kekasihnya niscaya dia akan
mendapatkannya lebih dominan dari keindahannya, hendaklah dia banyak
bertanya kepada orang-orang yang berada disekeliling kekasihnya tentang
berbagai kejelekannya yang tersembunyi baginya. Sebab sebagaiman
kecantikan adalah faktor pendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya
demikian pula kejelekan adalah pendorong kuat agar dia dapat
membencinya dan menjauhinya. Hendaklah dia mempertimbangkan dua sisi
ini dan memilih yang terbaik baginya. Jangan sampai terperdaya dengan
kecantikan kulit dengan membandingkannya dengan orang yang terkena
penyakit sopak dan kusta, tetapi hendaklah dia memalingkan
pandangannnya kepada kejelelekan sikap dan prilakunya, hendaklah dia
menutup matanya dari kecantikan fisik dan melihat kepada kejekan yang
diceritakan mengenainya dan kejelekan hatinya.
6. Jika terapi ini masih saja tidak
mempan baginya, maka terapi terakhir adalah mengadu dan memohon dengan
jujur kepada Allah yang senantiasa menolong orang-orang yang ditimpa
musibah jika memohon kepadaNya, hendaklah dia menyerahkan jiwa
sepenuhnya dihadapan kebesaranNya, sambil memohon, merendahkan dan
menghinakan diri. Jika dia dapat melaksanakan terapi akhir ini, maka
sesunguhnya dia telah membuka pintu taufik (pertolongan Allah).
Hendaklah dia berbuat iffah (menjaga diri) dan menyembunyikan
perasaannya, jangan sampai dia menjelek-jelekkan kekasihanya dan
mempermalukannya dihadapan manusia, ataupun menyakitinya, sebab hal
tersebut adalah kezaliman dan melampaui batas.
Gimana? masih ingin terjerat virus
al-isyq ini? lebih baik nikah aja biar tidak tersiksa terus-terusan.
Terapi yang tepat untuk penulis. hehehe…
Salam
Tulisan ini dikhususkan buat mereka yang belum menikah, yang sudah menikah ya pastinya sudah merasakan yah
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com