Mengapa
status Facebook itu, menyudutkan Soekarno, menyindir Mohammad Hatta.
Mereka berkata: Indonesia Belum Merdeka. Kupahami, mereka kesal. Kecewa
dengan manajemen negara ini, hingga lafaz Indonesia Belum Merdeka
terkoarkan. Sungguh telah lama kugundahkan ucapan itu. Nyaris ucapan itu
ditenggerkan di BBMku via broadcast. Saya rada tak terima dan
mereplynya dengan kata sarkas: “Lebay”.
Entah apa di pikiran
mereka, hingga latah. Kemerdekaaan apalagi yang mereka dapat
apresiasikan?. Manalah ada satu negara merdeka dua kali dari
penjajahan?. Mereka berkoar atas penjajahan freeport Papua,
Inco-Surowako, Petrolium-Kalimantan dan seabrek ucapan demonstratif
lainnya.
Rusak pikiran, bak membenci mecit, rangkiang disunu.
Benci kepada tikus-tikus putih para koruptor, rangkiang dibakar. Benci
pada presiden ini, presiden itu, perjuangan Bung Karno-Bung Hatta
tersulut-sulut. Walau mereka bilang: “Sia-sia Soekarno-Hatta
memerdekakan negeri ini, sia-sia para pahlawan”. Apanya yang sia-sia???
Derma kita bukanlah
sebatas parade caci-caci kepada presiden ini, menteri itu, gubernur,
bupati sampai camat dan seluruh birokrat, di negara ini. Jangan karena
ulah mereka, kita merasa qiyamat. Sesungguhnya kita ini merdeka, merdeka
jika berpantang mencontohi mereka-mereka. Kita ini merdeka, merdeka
jika mental kita tak serupa mereka.
Enteng di ucapan, berat
di manifestasi. Siapakah di antara kita yang telah merdeka dari
perbuatan buruk, aksi tipu-tipu, jual-jual tanah air?. Lantas, masih
sudikah kita ‘mengata-ngatai’ bahwa negara secara resmi diakui dunia
internasional itu. Yah, 17 Agustuts 1945 itu adalah tempo yang sangat
sakral untuk Soekarno-Hatta dan seluruh kakek-nenek kita -para pahlawan
itu- tanpa kecuali. Terterjang peluru maut, meriam kematian menembus
dada mereka. Dan gugur kusuma bangsa,
Kemarin, kata-kata
Indonesia Belum Merdeka, kuterima juga. Kemarin pagi, pun saya masih
menyaksikan kata-kata itu. Apa tiada kata alternatif untuk mengungkapkan
rasa sesal di dalam hati, atau setidaknya diam jika tak mampu berkata
baik, bertutur elok dan bijak. Sungguh ini (menurutku) pemarginalan
terhadap tokoh-tokoh kemerdekaan ini.
by: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/08/18/sindiran-kepada-soekarno-hatta-582038.html
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com