Fakta merdeka masih jauh panggang dari api. Indonesia belum
merdeka dari segi ideologi, ekonomi, politik, hukum, budaya,
keterjajahan pemikiran, kebodohan, kemiskinan, kerusakan moral,
keterbelakangan dan masih banyak lagi. Indonesia belum merdeka dalam
arti kemandirian mengatur pemerintahan dan rakyat, Indonesia belum
berdaulat! Kenapa?
Indonesia masih dijajah oleh sejumlah negara-negara ASing melalui lembaga semacam PBB, IMF, WB, dll. Dengan menggunakan lembaga tersebut, pihak ASing menjajah dan mendikte Indonesia agar tunduk pada kepentingan yang menguntungkan ASing dan pasti merugikan pihak Indonesia. Sangat jelas terlihat dominasi ASing masih cukup kuat dalam banyak aspek.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) masih ada 31.02 juta jiwa yang terkategori miskin, yaitu rakyat yang pengeluarannya kurang dari Rp.211.726/bulan atau Rp.7000/hari. Tujuh ribu per hari???
68 tahun merdeka, tapi kondisi negara kaya ini sungguh memilukan! Kemiskinan merata di seluruh pelosok negeri. Angka pengangguran pun cukup tinggi, menurut data BPS angka pengangguran Indonesia mencapai 8,1 juta jiwa atau 6,8% dari total angkatan kerja 119,4 juta orang. Kebodohan pun menghinggapi generasi bangsa ini, data Kemendiknas menyebutkan 11,7 juta anak usia sekolah belum tersentuh dan terjamah oleh pendidikan. Hampir 16 juta jiwa anak yang tidak bisa merasakan pendidikan sampai SMP.
Rakyat terpaksa merangkak ketika dihadapkan pada kenaikan harga kebutuhan pokok yang liar tak terkendali. Harga melambung tinggi pasca kenaikan BBM baru-baru ini. Rakyat pun hanya bisa gigit jari ketika harapan yang mereka percayakan kepada parlemen tidak digubris. Pasalnya acap kali terlihat mereka sendiri lebih mementingkan dirinya sendiri.
Ini tidak akan terlepas dari akar masalah! Akar masalah apa?
68 tahun Indonesia menerapkan ideologi kapitalisme, ideologi ASing yang tidak berprikemanusiaan, ideologi yang tidak mengerti akan arti keadilan, kesejahteraan, kedamaian yang sesungguhnya! Demokrasi hanya sebagai topeng yang menutupi wajah arogan busuk para pengasongnya! Dari demokrasi lahirlah berbagai macam UU yang menyengsarakan rakyat. UU KUHP, UU Ormas, UU SDA, UU Migas, UU Minerba, UU Kelistrikan, UU Pendidikan, UU Kesehatan dan masih banyak lagi.
Apakah UU ini berpihak sama rakyat? Sehingga rakyat merasakan MERDEKA untuk menikmati kekayaan SDA negeri ini? Tidak!
UU ini hanya bisa menyengsarakan rakyat, hanya bisa menyudutkan rakyat dalam keterpurukan! UU yang hanya bisa mendzalimi rakyat! Pasalnya dari UU ini secara otomatis sumber daya alam kepunyaan rakyat dijarah dan dieksploitasi negara-negara ASing. UU ini bisa dikatakan sebagai “jalan tol” bagi para penguasa negara parasit untuk menciduk semua kekayaan negara ini! Example : UU Migas mengakibatkan sekitar 90% kekayaan migas (minyak dan gas) dikuasai oleh ASing, 75% kekayaan tambang, 50% perbankan dan masih banyak lagi. Belum cukupkah penderitaan ini?? Belum cukupkah pembodohan ini??
Sangat jelas dan bisa dilihat dengan menggunakan mata telanjang bahwa negara ini hakikatnya belum layak dikatakan telah MERDEKA!
Negara ini masih terjajah oleh negara-negara parasit lewat tangan-tangan para pengkhianat parlemen. Mereka adalah pengkhianat ulung, pengkhianat yang telah terlatih secara khusus, komprador lokal yang terdiri dari para penguasa, politikus, wakil rakyat dan para intelektual yang lebih loyal ke arah ASing hanya karena syahwat kekuasaan!
Itulah DEMOKRASI! Sistem produk manusia! Manusia yang serba lemah, kurang dan terbatas! Indonesia lebih memilih menerapkan ideologi ASing ini dan meninggalkan sistem serta hukum berdasarkan Alquran dan Alhadits.
by: http://politik.kompasiana.com/2013/08/15/omong-kosong-indonesia-merdeka-584410.html
Indonesia masih dijajah oleh sejumlah negara-negara ASing melalui lembaga semacam PBB, IMF, WB, dll. Dengan menggunakan lembaga tersebut, pihak ASing menjajah dan mendikte Indonesia agar tunduk pada kepentingan yang menguntungkan ASing dan pasti merugikan pihak Indonesia. Sangat jelas terlihat dominasi ASing masih cukup kuat dalam banyak aspek.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) masih ada 31.02 juta jiwa yang terkategori miskin, yaitu rakyat yang pengeluarannya kurang dari Rp.211.726/bulan atau Rp.7000/hari. Tujuh ribu per hari???
68 tahun merdeka, tapi kondisi negara kaya ini sungguh memilukan! Kemiskinan merata di seluruh pelosok negeri. Angka pengangguran pun cukup tinggi, menurut data BPS angka pengangguran Indonesia mencapai 8,1 juta jiwa atau 6,8% dari total angkatan kerja 119,4 juta orang. Kebodohan pun menghinggapi generasi bangsa ini, data Kemendiknas menyebutkan 11,7 juta anak usia sekolah belum tersentuh dan terjamah oleh pendidikan. Hampir 16 juta jiwa anak yang tidak bisa merasakan pendidikan sampai SMP.
Rakyat terpaksa merangkak ketika dihadapkan pada kenaikan harga kebutuhan pokok yang liar tak terkendali. Harga melambung tinggi pasca kenaikan BBM baru-baru ini. Rakyat pun hanya bisa gigit jari ketika harapan yang mereka percayakan kepada parlemen tidak digubris. Pasalnya acap kali terlihat mereka sendiri lebih mementingkan dirinya sendiri.
Ini tidak akan terlepas dari akar masalah! Akar masalah apa?
68 tahun Indonesia menerapkan ideologi kapitalisme, ideologi ASing yang tidak berprikemanusiaan, ideologi yang tidak mengerti akan arti keadilan, kesejahteraan, kedamaian yang sesungguhnya! Demokrasi hanya sebagai topeng yang menutupi wajah arogan busuk para pengasongnya! Dari demokrasi lahirlah berbagai macam UU yang menyengsarakan rakyat. UU KUHP, UU Ormas, UU SDA, UU Migas, UU Minerba, UU Kelistrikan, UU Pendidikan, UU Kesehatan dan masih banyak lagi.
Apakah UU ini berpihak sama rakyat? Sehingga rakyat merasakan MERDEKA untuk menikmati kekayaan SDA negeri ini? Tidak!
UU ini hanya bisa menyengsarakan rakyat, hanya bisa menyudutkan rakyat dalam keterpurukan! UU yang hanya bisa mendzalimi rakyat! Pasalnya dari UU ini secara otomatis sumber daya alam kepunyaan rakyat dijarah dan dieksploitasi negara-negara ASing. UU ini bisa dikatakan sebagai “jalan tol” bagi para penguasa negara parasit untuk menciduk semua kekayaan negara ini! Example : UU Migas mengakibatkan sekitar 90% kekayaan migas (minyak dan gas) dikuasai oleh ASing, 75% kekayaan tambang, 50% perbankan dan masih banyak lagi. Belum cukupkah penderitaan ini?? Belum cukupkah pembodohan ini??
Sangat jelas dan bisa dilihat dengan menggunakan mata telanjang bahwa negara ini hakikatnya belum layak dikatakan telah MERDEKA!
Negara ini masih terjajah oleh negara-negara parasit lewat tangan-tangan para pengkhianat parlemen. Mereka adalah pengkhianat ulung, pengkhianat yang telah terlatih secara khusus, komprador lokal yang terdiri dari para penguasa, politikus, wakil rakyat dan para intelektual yang lebih loyal ke arah ASing hanya karena syahwat kekuasaan!
Itulah DEMOKRASI! Sistem produk manusia! Manusia yang serba lemah, kurang dan terbatas! Indonesia lebih memilih menerapkan ideologi ASing ini dan meninggalkan sistem serta hukum berdasarkan Alquran dan Alhadits.
by: http://politik.kompasiana.com/2013/08/15/omong-kosong-indonesia-merdeka-584410.html
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com