Hubungan percintaan
dua anak manusia tak selamanya berjalan indah. Ada kalanya pertengkaran
hebat berujung pada perceraian, namun ada juga pasangan yang mampu
menyelesaikan masalah tersebut secara baik-baik.
Cinta memang tak pernah kenal usia. Baik tua-muda bila sedang jatuh cinta semua akan terasa indah. Tapi jangan dibayangkan sakitnya ketika putus cinta, terkadang akal sehat kalah dengan emosi sesaat.
Sejumlah kasus
cukup menjadi contoh, di mana salah satu pasangan memilih mati ketika
tak bisa lagi merajut kasih dengan si dia. Tentu itu bukan solusi, tapi
malah membuat luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Berkaca dari
kejadian tersebut, sudah saatnya anak manusia berfikir seribu kali untuk
tidak mengambil tindakan bodoh itu. Perlu disadari, putus cinta
bukanlah akhir segalanya.
1. Pacar menolak diajak balikan
Putus asa cinta
ditolak, seorang pemuda mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Tragisnya, gantung diri dilakukan di pohon belimbing depan rumah mantan
kekasihnya di Kampung Rawabugel, Margamulya, Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Hendriana (24)
tergantung di pohon dengan menggunakan jaket disambung dengan kawat
kabel. Pekerja bangunan di PT Summarecon Bekasi itu nekat mengakhiri
hidupnya karena ditolak untuk merajut hubungan kembali dengan mantan
pacarnya itu.
"Dua bulan lalu
baru putus dengan ST," kata Kasi Humas Polsek Bekasi Utara, Aiptu Al
Kauri. Buktinya ada pesan singkat dari Hendirana kepada ST, meminta
menjalin hubungan kembali, namun korban mengancam akan bunuh diri jika
permintaannya itu ditolak.
2. Putus dengan pacar
Hanya karena putus
cinta dengan sang kekasih, seorang pemuda memilih mengakhiri hidupnya
dengan gantung diri. Saat ditemukan tubuh Warso (29) tergantung di pohon
mangga.
Peristiwa itu
pertama kali diketahui oleh salah seorang warga dinihari tadi di Jalan
Masjid, Jatisampurna, Kota Bekasi. Oleh warga kasus ini kemudian
dilaporkan ke Polsek Pondok Gede.
Berdasarkan
keterangan sejumlah saksi dan kerabatnya, diduga Warso mengakhiri
hidupnya karena tidak mampu mengatasi rasa patah hatinya. Namun hingga
kini belum diketahui keberadaan kekasih korban.
Seorang ibu rumah
tangga di Pamulang, Tangerang Selatan, patah hati mendapati sang suami
menikah lagi. Armawati (32) mengakhiri hidupnya dengan gantung diri
menggunakan seutas tali plastik di pintu kamar mandi rumahnya.
"Motifnya karena kesal suaminya menikah lagi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto di Jakarta, Senin (15/10).
Sebelum ditemukan
tewas, tetangga sempat mendengar Armawati cekcok dengan suaminya.
Bahtera rumah tangga pasangan suami istri itu memang belakangan tidak
harmonis sejak kehadiran orang ketiga.
Anak baru gede
(ABG), TE (15) mengakhiri hidupnya karena rebutan pacar dengan temannya
FR (13). TE mengira FR telah merebut kekasihnya V. TE tewas gantung
diri.
Sejak itu hubungan
pertemanan TE dengan FR menjadi renggang. TE sempat menghubungi FR untuk
meminta maaf karena sudah salah faham. Te juga sempat
berujar tidak akan bisa bertemu
dengannya lagi.
Selain itu, tanda-tanda korban ingin mengakhiri hidup terlihat pada status BBM menjelang peristiwa yang mengenaskan tersebut.
"Jika esok aku
mati, aku harap ada seseorang yang memberitahu kamu, bahwa aku selalu
menyayangi, di mana pun aku berada," kata Raisa teman sekelas korban.
Wawan Darmawan
(39), warga Kampung Pondok Jati Selatan, Jurangmangu Barat, Pondok Aren,
Kota Tangerang Selatan tewas gantung diri di kusen pintu kamar
rumahnya. Korban diduga nekat mengakhiri hidupnya karena putus asa
ditinggal istrinya.
Jasad Wawan
ditemukan kemarin oleh anaknya, IS (11) dalam posisi tergantung. IS yang
baru saja pulang sekolah terkejut melihat sang ayah tergantung
menggunakan tambang plastik warna biru.
Keterangan
saksi-saksi di lokasi, sehari sebelumnya korban bertengkar dengan
istrinya, RB, sehingga RB pergi meninggalkan korban. Belakangan ini
diketahui Wawan dan RB memang sering bertengkar.
6. Cekcok dengan istri
Aksi nekat
dilakukan seorang anggota kepolisian Polres Jambi. Cekcok dengan
istrinya di halaman Mapolresta, Brigadir Saifudin menembak kepalanya
sendiri dengan pistol.
Peristiwa terjadi
pada pukul 15.45 WIB, Jumat (7/9). Kadiv Humas Polri Irjen Anang
Iskandar membenarkan peristiwa tersebut. Peristiwa terjadi di ruang
tunggu pembuatan SIM Polresta Jambi.
Berdasarkan
keterangan istri korban, Brigadir Saifudin menembak kepalanya dengan
menggunakan senjata api dinas. Saifudin merupakan anggota Sat Intelkam
Polresta Jambi.
Anang melanjutkan, dari cerita istri korban, ada permasalahan keluarga antara korban dan istrinya.
Egi Subrata (19)
warga Jalan Jemadi Gang Mawar, Kelurahan Brayan Darat, Kecamatan Medan
Timur, Medan, ditemukan tewas tergantung di pohon jambu di dekat
rumahnya. Remaja ini diduga nekat bunuh diri gara-gara bertengkar dengan
pacarnya.
Ayah Egi, Panut
(60), menduga putranya yang baru tamat sekolah itu nekat bunuh diri
karena bertengkar dengan pacarnya. Dugaan ini muncul setelah pihak
keluarga menemukan SMS yang terkirim di ponsel pemuda itu.
"Isi SMS-nya, anak saya mengancam akan bunuh diri. Tadi malam dia memang bertengkar dengan Tari, pacarnya," kata Panut.
Pihak keluarga
tidak menyangka Egi akan nekat cara bunuh diri. Apalagi pemuda itu baru
saja di-interview untuk bekerja di sebuah perusahaan. Bahkan, tak lama
sebelum ditemukan gantung diri, dia masih sempat berbincang dengan
ibunya di teras rumah mereka.
by: http://www.wowpocong.info/2012/11/7-kisah-tragis-bunuh-diri-karena-asmara.html
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com