by: http://edukasi.kompasiana.com/2013/08/23/tahun-ajaran-baru-sekolah-baru-dan-tantangan-baru-583475.html
TAHUN AJARAN BARU, SEKOLAH BARU DAN BOARDING SCHOOL
SMA Negeri 2 Boarding School Kecamatan harau
terletak di pusat kecamatan harau, tepatnya di Tarantang, jalan menuju
tempat rekreasi lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat.
Ini merupakan sekolah unggul pertama berasrama yang mulai dirintis
oleh Kabupaten Lima Puluh Kota , Sumbar. Berawal dari keprihatinan
Kepala Dinas yang sangat prihatin melihat bahwa ternyata anak-anak yang
berprestasi di Kota Payakumbuh kebanyakan adalah anak yang berasal dari
kebupaten Lima Puluh Kota.Kota Payakumbuh adalah Kotamdya yang terdekat
dari kabupaten lima Puluh Kota dan berlokasi tepat di tengah kabupaten
Lima Puluh Kota. Hal ini berarti bahwa anak-anak kabupaten pun
sebenarnya anak-anak yang berprestasi gemilang dan harusnya bisa
mengangkat nama kabupaten sendiri.
Atas impian tersebut maka kabupaten lima
puluh kota mendapat bantuan dari dana pusat untuk membangun sebuah SMA
baru. Maka didapatlah lokasi di daerah tarantang dan pembangunan pun
dimulai pada bulan April 2013 dengan tahapan pertama pembangunan 3 ruang
kelas, 2 labor dan satu bangunan TU dan Ruang kepala sekolah.Untuk
siswa diadakan seleksi dari 5 % siswa terbaik semua SMP se kabupaten
Lima Puluh Kota. Proses seleksi diadakan 3 tahap , seleksi rapor, tes
tertulis dan wawancara. Pemilihan guru pun tidak ketinggalan , karena
sekolah berjudul unggul maka semuanya diusahan yang terbaik.Guru dipilih
melalui seleksi juga. Diadakan seleksi tertulis, fortofolio dan micro
teaching terhadap guru SMP dan SMA yang terekomendasi. Akhirnya
terpilihlah 14 orang guru dan 75 orang siswa.
Sebelum proses PBM dilaksanakan, bak punya
rumah baru , kami pun sibuk mempersiapkan semua nya dari nol.Dari studi
banding ke sekolah –sekolah favorit di Sumbar sampai mempersiapkan
segala sarana dan prasarana yang diperlukan siswa dalam hidup nanti di
asrama. Perjuangan pun dimulai. Semua bermodalkan keinginan dan tekad
yang sama yaitu memberikan yang terbaik untuk sekolah baru ini. Dimulai
dari keterbatasan dan modal tekad yang bulat kita berjalan bergandengan
memulai sekolah ini. Mulai dari para guru dan dukungan dari para
bapak/ibu Dinas Pendidikan terutama Kepala dinas .
Hari H sudah semakin dekat. Kami pun mulai
mempersiapkan keperluan-keperluan terutama pengadaan sarana dalam
asrama. Dua buah lokal kita jadikan asrama putri dan 2 ruang wakil kita
jadikan asrama putra. Satu hari menjelang hari sekolah, bertepatan
dengan hari pertama puasa, orang tua sudah mengantarkan anak-anak
pilihan kabupaten ke sekolah. Orang tua dan siswa sudah melihat kondisi
sekolah dan tempat tinggal mereka. Orang tua pun diberikan pengarahan
atas kondisi dan situasi yang ada.
Pbm pun diawali dengan Masa Orientasi Siswa
alias MOS. Karena kondisi bulan ramadhan dan suasana baru , siswa banyak
yang mengeluh. Mulai dari tidak biasa hidup berasrama dengan kondisi
apa ada nya dan penuh aturan sampai dengan kondisi tempat yang suasana
dingin dan musim hujan. Mulai dari yang tidak pernah mencuci piring dan
baju sendiri , sekarang harus melakukan semua nya serba sendiri dan jauh
dari orang tua. Tapi para siswa didampingi oleh kepala asrama dan
Pendamping siswa di masing –masing asrama serta dengan guru –guru yang
selalu memotivasi mereka untuk tetap semangat belajar dan meraih
cita-cita. Benar-benar bulan cobaan.
Hari terus berganti, tiga Hari Masa Orientasi
dah berlalu dan banyak masalah yang bermunculan. Seperti biasa,
anak-anak yang baru hidup berasrama masih dalam tahap transisi dan tahap
penyesuaian. Anak yang bertahan adalah anak yang mampu mengatasi dan
punya tekad yang bulat untuk belajar dalam suasana berasrama. Satu
persatu siswa mengundurkan diri dengan berbagai alasan. Ada yang tidak
betah hidup terikat dalam berasrama, yang biasa bebas kemana –kemana,
sekarang terikat dengan aturan-aturan asrama. Ada yang merasa home sick
dan tidak betah karena belum ada teman. Sampai sebanyak 10 orang siswa
mengundurkan diri. Sebelum mereka mengundurkan diri, kepala
sekolah, guru selalu memberikan nasehat dan motivasi dengan berbagai
cara. Tapi hal itu tidak berhasil semua. Jadi sekarang tinggal 65 orang
siswa yang untuk sementara masih betah dalam suasana Boarding Schooll.
Tapi dari yang tidak betah, banyak juga siswa yang merasa sangat betah
karena mereka menemukan suasana yang berbeda dan keteraturan hidup yang
selama ini belum pernah mereka alami. Permasalahan berasarama pun
dimulai. Dari masalah makanan, air, listrik dan segala macam. So
complicated. Tapi kami semua menjalani dan menikmati riak –riak yang
ada. Perjuangan masih belum selesai sampai di situ.
Proses Belajar Mengajar juga sudah
berlangsung . itu berarti awal dari suatu ujian baru akan dimulai lagi.
Mulai dari peneratpan kurikulum baru yang akan diterapkan sampai dengan
psikologis anak dalam mengikuti proses belajar mengajar dalam suasana
berasrama.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com