Ketika
saya pulang pada hari raya idul fitri 1434 H kemarin di desa
Kedungjambe, Singgahan, daerah Tuban Selatan. Tidak ada aktifitas
mencolok bahwa akan ada pemilihan gubernur Jawa Timur yang akan di helat
pada hari kamis kliwon 29 Agustus 2013 mendatang.
Hanya ada beberapa spanduk calon gubernur,
sedangkan sosialisasi dari KPU ke desa-desa seakan tidak ada. Saya pun
mencoba bertanya kepada penduduk desa mengenai perhelatan kali ini.
Kebanyakan mereka memang tidak tahu kapan akan ada pilgub.
Hanya saja ada seorang teman yang biasa menjadi
mesin politik di desa sempat bertanya kepada saya mengenai Pak De Karwo
dan Gus Ipul apakah kali ini akan menang dan menjadi calon gubernur. Hal
ini mungkin tidak lepas dari kemenangan pasangan tersebut di desa saya
pada pilkada sebelumnya.
Saya menjawab bahwa saya sendiri tidak begitu
intens mengikuti dinamika politik di Jatim, saat saya lebih memilih
aktif kegiatan di bidang lingkungan. Hal ini menurut saya lebih riil
daripada ribut masalah dukung mendukung calon pasangan. Toh, belum tentu
mereka yang akan jadi gubernur mempunyai kepedulian terhadap
lingkungan.
Setahu saya memang Pak De Karwo selalu mendukung
kegiatan lingkungan di desa-desa yang teman-teman lakukan. Dia mau hadir
walaupun di lokasi desa yang sulit di tembus oleh kendaraan. Semoga
saja jika nanti ada pasangan lain yang jadi, mereka juga mempunyai rasa
kepedulian terhadap lingkungan.
Suasana di Kota
Hal ini sungguh bertolak belakang dengan suasana di
kota-kota terutama di Surabaya. Hampir semua pasangan cagub memang
baliho besar-besaran. Ada sebuah ketimpangan perhatian antara masyarakat
kota dan desa. Ada sebuah pemandangan bahwa orang desa tidak lagi
penting bagi calon gubernur.
Sebuah gambaran jika tim sukses para cagub ini
lebih banyak berkutat di kota-kota. Sebuah gambaran bahwa masyarakat
desa nantinya juga tidak mendapatkan perhatian dari gubernur.
Jika pasangan Bambang Said punya program 500 juta
dari APBD pertahun untuk desa -terlepas omong kosong atau tidak-. Sudah
seharusnya pasangan lain juga berani memberikan program yang sama atau
bahkan lebih dari nilai itu agar kemajuan tidak tersentralisasi di kota.
Pertanian, ekonomi maupun pendidikan yang maju desa
juga akan berpengaruh pada beban berat kota-kota besar yang menampung
masyarakat pedesaan. Mudik yang menelan banyak nyawa juga akan
terminimalkan jika kemajuan ada di desa-desa.
Salam Cinta Indonesia
by: http://politik.kompasiana.com/2013/08/22/orang-desa-tidak-mencoblos-dalam-pilgub-jatim-586100.html
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com