( Bagian Empat ) KISAH NYATA DELAPAN TAHUN HIDUP BERTETANGGA DENGAN ORANG ANEH ATAU GILA

bbm grups 
Maaf bagi android lovers ataupun apple fanboy, blackberry ini bukan milik saya, tapi duty phone milik kantor, jadi ga bisa bilangan kalau saya alay

Ini adalah screen capture dari chat di bbm (terima kasih pak xxxxsurvival).





















 
 

beyond reasonable doubt
Dua satpam lagi datang kali ini dengan motor patroli dan motor pribadi tanpa pakaian dinas.
Saat saya telah selesai mengunci pintu, tetangga ajaib bersama istrinya malah mengunci diri di balik pintu.

Lama menunggu...., apa yang ditunggu?
Rupanya menunggu datangnya polisi yang dahulu berurusan dengan tetangga ajaib.
Saya menyibukkan diri dengan menghubungi 'ketua RT' yang sedang ke jakarta (kayanya ke mal cp atau pi yang dekat).
Sementara tetangga nomer 10 menyibukkan diri dengan memberitahukan duduk masalahnya kepada dua satpam yang barusan bergabung.
Sepertinya kini tetangga ajaib juga telah playing possum lagi, pintu tertutup rapat, semua lampu dimatikan, tidak terjadi apa apa.
Gantian saya yang menjelaskan duduk masalah saya kepada ketiga satpam, salah satunya yang dahulu saya telpon dari kota T mengenai keran induk saya yang dimatikan oleh tetangga ajaib.

Tetangga nomer 10 tidak puas dengan penanganan terhadap tetangga ajaib, '2,5 tahun kami menahan diri', 'empat kali ban mobil kami dikempesin', 'terduga teroris aja bisa ditangkap'.
Permintaan untuk penambahan tenaga keamanan khusus untuk membuat pos di rumah kosong di sebelah saya ditampik dengan alasan 'chicken and egg'.
chicken - tergantung keputusan pihak pengembang
egg - sekarang pun kita kekurangan tenaga
Sebelumnya saat pertama kali keran induk rumah saya dimatikan, saya telah mengajukan permintaan ini kepada pengembang yang jawabannya bisa ditebak 'tidak bisa, kita cuma bisa cover dengan patroli lebih sering'.
Kedua satpam sekarang saling berdiskusi tentang susahnya menjaga keamanan di kompleks ini, khususnya di jalan ini karena gangguan keamanan datangnya justru dari dalam.

Satu hal yang membuat saya terkesiap, tidak ada orang lain di jalanan depan rumah tetangga ajaib saat itu selain saya dan tetangga nomer 10, suami dan istri.
Maaf bagi kaskusers yang mungkin mengenal karakteristik dari suara terekam di episode pertama di season II, dan tinggal di kompleks yang sama dengan saya.
Pertentangan ini bukanlah antara kami mengenai masalah sampah melawan tetangga ajaib di nomer 9, bukan karena 'old grudge' antara saya dengan tetangga ajaib.
Bukankah tetangga ajaib ini yang suka mengitari kompleks dengan house music nya sebelum tanggal 31 Juli kemarin?
Bukankah tetangga ajaib ini yang suka pulang dan pergi dari dan ke kompleks dengan klakson panjang sebelum tanggal 31 Juli kemarin?
Bukankah tetangga ajaib ini yang tahun lalu melindas mati anak anjing golden retriever bapak J di nomer 23?
Ini bukanlah masalah antara takut atau tidak.
Suara tetangga ajaib ini memang besar, sombongnya juga besar, tetapi sesungguhnya hatinya kecil.
Ini pada masalah kesadaran kolektif seperti yang saya dapatkan saat memutuskan untuk menghadapinya pada tanggal 31 Juli kemarin pada episode 'fight fire with fire'
Ingat '‘All that is necessary for the triumph of evil is that good men do nothing'
Saya telah melakukan kesalahan yang sama dan saya membayarnya dengan mencicil dalam tiga tahun pertama kehidupan keluarga saya.
(maaf cocoknya ini di stfh aja yah).

Seorang polisi datang dalam pakaian sipil, dan bersama dengan ketiga satpam mengetuk pintunya.
Lama kemudian istri tetangga ajaib membukakan pintu.
Lima menit, dan polisi meminta untuk tetangga yang bermasalah untuk bertemu dengan tetangga ajaib.
Ketiga satpam keluar rumah.

Di dalam rumah kami disambut oleh istrinya.
Ketidak sediaan jumlah bangku membuat saya hanya berdiri.
Sang pengacau di lantai atas, tidak ikut menemui kami.
Lima menit lagi dihabiskan oleh tetangga nomer 10 untuk menjelaskan masalahnya kepada polisi dan istri tetangga ajaib.

Polisi meminta kepada istrinya tetangga ajaib untuk memanggil suaminya.
Istrinya naik sebentar ke atas, dan membawa sang pengacau turun yang langsung duduk di sebelahnya.
Reaksi pertamanya melihat saya adalah berkata 'eh xxxx (nama saya), elu jangan ikut ikutan yah'.
Saya membalasnya dengan 'kalau gak terima sini', dengan gerakan tangan mengundang yang langsung dilerai oleh polisi 'udah diam dengar dulu'

Tetangga ajaib berkali kali hanya berkata bahwa dia teraniaya dan tidak suka difitnah berusaha membuat polisi untuk berpihak kepadanya.
Untungnya polisi tidak terpengaruh karena beyond reasonable doubt memang inilah pelakunya.


bagian 1
bagian 2 
bagian 3
bagian 5


audio pelengkap beyond reasonable doubt:
http://audioboo.fm/boos/1024457


sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000016818642/kisah-nyata-delapan-tahun-hidup-bertetangga-dengan-orang-gila/
artikel dibuat dari versi kaskus ke versi blog oleh: bagindaery.blogspot.com

sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000016818642/kisah-nyata-delapan-tahun-hidup-bertetangga-dengan-orang-gila/
artikel dibuat dari versi kaskus ke versi blog oleh: bagindaery.blogspot.com - See more at: http://bagindaery.blogspot.com/2013/07/kisah-nyata-delapan-tahun-hidup_20.html#sthash.re7Yuqmu.dpuf