GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Teori Sedekah Jalanan

Written By Situs Baginda Ery (New) on Rabu, 30 Juni 2010 | 19.07

Sudah beberapa hari ini ibu setengah baya itu selalu terlihat di lampu merah. Bersama anaknya yang masih dalam gendongannya, ia terpaksa turun ke jalanan untuk meminta sedekah ikhlas dari para pemakai jalan. Siang itu memang sangat terik ketika saya dalam perjalanan pulang setelah menjalani rutinitas harian. Ia hampiri satu persatu pengendara motor dan mobil tanpa menggunakan alas kaki. Bisa dibayangkan panasnya telapak kaki ibu itu. Ia hanya berharap ada orang yang memberinya kepingan uang kecil. Untuk membeli susu anaknya yang masih kecil, katanya.

Sebelumnya, di tempat lain. Kami –saya bersama teman-teman kantor- sedang membicarakan keberadaan orang-orang (maaf) ‘tangan dibawah’ itu. Entah darimana asal pembicaraan ini, tapi ternyata kami terlibat dalam sebuah obrolan yang hangat tentangnya. Dan memang, keberadaan komunitas itu sedikit banyak menimbulkan dilema bagi para pemakai jalan, terutama mereka yang terbiasa dengan ‘tangan diatas’nya. Satu sisi, komunitas itu bisa membantu kita dalam bersedekah, namun di sisi lain keberadaan mereka justru menimbulkan stigma negatif di mata masyarakat karena dianggap sebagai kaum pemalas.

Ketika orang menganggap pekerjaan komunitas itu bisa menjadi jalan baginya dalam bersedekah, maka orang tersebut tidak lagi memikirkan dampak dari sedekahnya itu. Bahkan tak jarang sebagian dari mereka akan berterima kasih karena pada komunitas tertentu akan membalas pemberian si ‘tangan diatas’ itu dengan sebuah doa kecil. Tetapi ketika mereka dipandang sebagai sekumpulan pemalas karena hanya bisa meminta-minta saja setiap harinya, maka orang-orang yang memandang demikian akan mencoba bertahan dengan tidak memberikan sedekah kepada mereka. Hal ini bisa dimengerti karena mungkin para ‘tangan diatas’ itu sudah mempunyai jalur sedekah sendiri seperti menjadi donatur tetap di sebuah panti asuhan, masjid, rumah zakat, para tetangga miskin dan sebagainya. Jadi, mereka lebih senang bersedekah melalui ‘jalur resmi’ tersebut daripada harus di jalanan yang mungkin malah akan mendukung keputusan para komunitas tersebut untuk menjadi seorang peminta-minta, bukan pekerja keras.

Dilema memang. Namun di akhir obrolan itu, salah satu dari kami memberikan tips jitu yang insya Allah berkah ketika kita menghadapi situasi semacam tadi diatas, yaitu ketika dihampiri oleh seorang peminta sedekah di lampu merah. Sederhana saja, katanya, pada saat dihampiri seorang peminta, ada atau tidak uang yang pantas diberikan kepada mereka? Kalau ada dan waktu untuk berhenti karena lampu merah menyala masih memungkinkan, ya berikan saja uang itu. Kalau tidak ada uang atau sikon untuk memberi tidak memungkinkan karena lampu merah sudah hampir hijau, maka tolak saja tangan menengadah mereka, tentu saja dengan sopan, lanjutnya. Sudah, titik. Jangan berpikir lagi dampaknya jika memberi atau merasa berdosa karena meninggalkan bergitu saja kesempatan untuk bersedekah. Niatkan karena Allah semata, tutupnya.

Berilah jika memungkinkan, tolaklah dengan sopan jika tidak memungkinkan untuk memberi. Sederhana bukan?

“Alangkah indah orang yang bersedekah, dekat dengan Allah dekat dengan surga” –Opick.

Selamat bersedekah, kawan.. :)

**Terima kasih Pak Amin, untuk teorinya. Gambar diambil dari sini

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...