Sejarah
memberikan catatan kepada kita bahwa pertumpahan darah yang paling
banyak terjadi di dunia disebabkan karena memperebutkan Tuhan, Agama dan
Kebenaran. Keyakinan kuat atau fanatisme terhadap agama satu sisi
memberikan hal yang positif, membuat manusia mengikuti aturan sehingga
dengan keteraturan itu menyebabkan hubungan manusia dengan manusia
menjadi harmonis begitu juga hubungan manusia dengan alam. Di sisi lain,
ketaatan dalam agama tanpa di iringi semangat toleransi dan pengetahuan
yang mendalam terhadap agamanya dan agama lain akan memberikan ruang
kebencian yang ketika dijadikan alat politik oleh sekompok orang akan
menjadi racun berbahaya dalam masyarakat.
Pertumpahan
darah, hilangnya jutaan nyawa dan harta benda yang timbul dari
fanatisme agama hampir semua bermuara kepada politik baik permusuhan
antara agama maupun permusuhan di dalam penganut agama yang sama. 3
Karya Karen Amstrong Holy War : The Crussade and Their Impact
on Today’s world, The Battle for God : A history of Fundamentalism dan A
History of God: The 4.000-Year Quest of Judaism, Christianity and Islam memberikan gambaran kepada kita bahwa pertumpahan darah bagi penganut agama sejarahnya setua sejarah manusia itu sendiri.
Mungkin
di dunia ini hanya Karen Amstrong yang berani dan terpikir untuk
menulis sejarah Tuhan, sosok yang Tak Tersentuh, sesuatu yang Tak
Terfikirkan. Saya pertama sekali membaca buku A History of God
tahun 2000, disaat saya sedang dimabuk Tasawuf dan yang membuat saya
tertarik untuk membacanya karena judulnya yang menggoda. Buku Karen
Amstrong tentang sejarah Nabi Muhammad juga sangat enak dibaca, berbeda
dengan karya-karya sejenis yang sudah pernah di tulis.
Setiap
pemeluk agama manapun meyakini bahwa Tuhan itu milik mereka dan manusia
diluar agama mereka tidak mendapat tempat di sisi Tuhan. Satu sisi
keyakinan itu diperlukan agar manusia semangat dalam beribadah namun
disisi lain terkadang memberikan efek buruk bagi pemeluknya dengan
memaksa orang-orang diluar agamanya untuk mengakui Tuhan yang
disembahnya. Melakukan tindakan pemaksaan kepada orang diluar agamanya
seolah-olah dia telah mendapat mandat langsung dari Tuhan merupakan efek
dari yang saya sebutkan di atas.
Di
dalam Islam sendiri, kemudian muncul kelompok-kelompok fanatik yang
dari gaya mereka bertindak seolah-olah seluruh tindakannya sudah
disetujui Tuhan. Membakar rumah ibadah agama lain, membunuh tokoh agama
dan tindakan-tindakan tercela lain yang dibungkus dengan istilah keren
berbau agama, yaitu Nahi Mungkar. Tindakan Lebay ini bukan
hanya di dalam Islam, tapi juga dalam agama lain karena setiap agama
mempunyai kelompok garis keras yang memahami agama dengan kaku. Jadi
bukan karena agamanya tapi karena penganut agama tersebut yang memahami
agama secara keliru.
Memaksakan
agama yang kita yakini kepada orang yang berbeda agama bukan hanya
tidak alamiah tapi juga bertentangan dengan konsep Tuhan yang universal
dan Esa yang kita yakini. Disinilah letak rancu pemahaman kita terhadap
Tuhan, satu sisi kita meyakini bahwa diseluruh jagad raya hanya ada satu
Tuhan, tapi disisi lain kita memberika ruang seolah-olah ada Tuhan lain
yang harus dimusnahkan agar orang-orang yang menyembah Tuhan lain
tersebut tunduk kepada Tuhan kita.
Ketika
manusia memperebutkan Tuhan, saling bermusuhan untuk mendapatkan
kepemilikan yang mutlak terhadap Tuhan maka disaat itulah eksistensi
Tuhan itu sendiri menjadi kabur bahkan hilang sama sekali. Ketika
manusia memiliki keyakinan bahwa Tuhan bukan milik siapa-siapa tetapi
Tuhan memiliki kita semua serta seluruh alam jagad raya, maka disaat
itulah pula akan timbul kesadaran untuk saling menghargai, saling
mengasihi antara semasa manusia.
Tuhan
yang diyakini oleh Islam, Yahudi, Kristen, Hindu, Budha dan Agama
lainnya adalah Tuhan yang sama karena tidak mungkin Tuhan itu banyak,
tapi mereka dalam agama yang berbeda melihat Tuhan dalam kacamata yang
berbeda pula. Kita harus memberikan ruang kepada saudara kita yang
memaknai Tuhan sebagai “Merah” karena dia memakai kacamata merah,
begitu juga kita harus memberikan ruang kepada saudara kita yang lain
yang memaknai Tuhan sebagai “hijau”, “kuning” “biru” dan lain-lain sesuai kacamata yang di pakainya.
Fanatisme
berlebihan dalam beragama sampai merasa seolah-olah Tuhan milik
kelompok mereka disebabkan karena tipisnya pengetahuan terhadap agama
karena semakin dalam dan luas pemahaman seseorang terhadap agama maka
akan semakin timbul sikap toleransi dalam dirinya. Kekhawatiran akan dangkalnya akidah, copotnya iman, lenyapnya Tuhan dalam kehidupannya timbul karena dia belum sampai kepada Tuhan itu sendiri.
Ketika
manusia telah benar-benar menemukan Tuhan, maka tidak ada sedikitpun
keraguan dan kekhawatiran dalam dirinya tentang apapun termasuk khawatir
akan hilangnya Tuhan dalam kehidupannya karena dia menyadari segala dan kekhawatiran suatu hanya bisa terjadi atas kehendak Tuhannya.
Junjungan
kita Nabi Muhammad SAW membawa Islam Mulia ini sebagai agama yang
rahmatan lil ‘alamin artinya dengan kehadiran manusia-manusia beragama
diharapkan memberikan rahmat dan keberuntungan bagi siapapun, memberikan
kedamaian bagi semua. Bagi orang yang telah menemukan Allah, telah
mengisi cahaya Allah dalam hatinya, maka kemanapun dia melangkah, alam
sekitar akan menyambutnya dengan penuh suka cita. Sebaliknya orang yang
hanya membawa kitab suci ditangannya tanpa hadir cahaya Allah dalam hati
tanpa sadar membawa kehancuran kepada Alam sekitarnya karena ketika
cahaya Allah tidak besemayam dalam hati berarti setan bersemayam dalam
dirinya yang membawa kemungkaran di muka bumi.
Menutup
tulisan di sore Jum’at yang penuh berkah ini, menarik untuk disimak
konsep toleransi dari Tasawuf yang merupakan Inti Sari Agama Islam dalam
nasehat berikut :
Engkau
tidak akan pernah menjadi sufi sebelum engkau bisa menjadi seperti
awan, siapapun boleh bernaung dibawahnya, si kafir dan si iman,
Engkau
tidak akan pernah menjadi sufi sebelum bisa menjadi seperti bumi,
siapapun boleh berjalan di atasnya, si taat maupun si maksiat.
Semoga Tulisan ini bermanfaat hendaknya, Amin ya Rabbal ‘Alamin
http://sufimuda.net/
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com